KEHAMILAN TUA
Defenisi Perdarahan Hamil
Tua/Antepartum
Plasenta Previa
Solusio Plasenta
Ruptur Uteri
Plasenta Previa
Defenisi Plasenta Previa
PLASENTA PREVIA prae= di depan vias = jalan
Jadi maksudnya adalah placenta yang implantasinya
tidak normal ( rendah sekali ) hingga menutupi seluruh
atau sebagian jalan lahir (ostium internum)
ETIOLOGI
a. Penyebab implantasinya blastokis pada segman bawahrahim
belum diketahui secara pasti
b. Paritas tinggi
c. Usia lanjut
d. Cacat rahim misalnya bekas bedah sesar
e. Kerokan (riwayat abortus)
f. Miomektomi
g. Perempuan merokok
h. Plasenta yang terlalu besar seperti pada kehamilan gandadan
eristoblasis fetalis bisa menyebabkan pertumbuhanplasenta
melebar ke segmen bawah rahim sehinggamenutupi sebagian
atau seluruh ostium uteri internum
Tanda dan Gejala Klinis Plasenta
Previa :
a. Perdarahan pada usia kehamilan > 20 Minggu
b. Tidak ada nyeri
c. Warna darah merah segar
d. Perdarahan bisa sedikit atau banyak
e. Perdarahan berulang biasanya lebih banyak dari
sebelumnya
f. Perut teraba tidak tegang
g. Penurunan bagian terendah belum masuk PAP
Klasifikasi plasenta previa
1. Placenta previa totalis: seluruh ostium internum tertutup
2. Placenta previa lateralis: hanya sebagian dari ostium
tertutup
3. Placenta previa marginalis: hanya pada pinggir ostium
terdapat jaringan placenta
4. Plasenta letak rendah : bila plasenta berada 3-4 cm
diatas pinggir pembukaan jalan lahir.
PATOFISIOLOGI
a. Plasenta yang melekat pada segmen bawah rahim
tidak dapat mengikuti pembukaan serviks dan
peregangan segmen bawah rahim yang semakin
membesar sesuai dengan pertambahan usia
kehamilan.
b. Segmen bawah rahim dan serviks tidak cukup kuat
berkontraksi, sehingga perdarahan tidak dapat
terhindarkan.
c. Makin rendah letak plasenta, makin dini terjadi
perdarahan.
d. Segmen bawah rahim yang tipis sehingga plasenta
melekat lebih kuat.
Diagnosis
Diagnosis plasenta previa ditegakkan dengan adanya
gejala-gejala klinis dan beberapa pemeriksaan:
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan obstetric
d. Pemeriksaan penunjang
PENANGANAN
1. Tegakkan diagnosa - Anamnesa - Pemeriksaan Fisik
- USG - PDMO
2. Observasi perdarahan dan kesejahteraan janin
3. Berikan pendidikan kesehatan dan konseling
4. Segera lakukan rujukan jika terjadi perdarahan hebat