Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTEPARTUM BLEEDING
(APB)
I. DEFINISI
Perdarahan Antepartum adalah perdarahan jalan lahir setelah kehamilan usia 20
minggu dengan insiden 2-5%.(Alamsyah,2012).
Perdarahan Obstetric yang terjadi pada kehamilan trimester ketiga dan yang
terjadi setelah anak plasenta lahir pada umunya adalah perdarahan yang berat, dan
jika tidak segera mendapatkan penanganan yang cepat bisa mendatangkan syok
yang fatal. Salah satu penyebabnya adalah plasenta previs.(Wiknjosastro,2008).
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28
minggu.Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan
kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar.R1999).
II. KLASIFIKASI APB
1. Plasenta Previa
Adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal yaitu
pada segmenbawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir(osteum uteri internal).
Menurut Bobak,2004,placenta previa adalah placenta yang berimplantasi pada
bagian bawah rahim.
Menurut Hanafiah,2004, placenta previa adalah plasenta yang letaknya
abnormal,yaitu pada segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian
atau seluruh ostium uteri intemum.
Etiologi
Secara pasti penyebab terjadinya placenta previa belum diketahui dengan
jelas,tetapi ada bebrapa faktor yang meningkatkan resiko terjadinya placenta
previa(Manuaba,2010) adalah :
a. Multiparitas dan umur lanjut >35 tahun
b. Defek vascularisasi desidua yang kemungkinan terjadi akibat perubahan
atroik dan inflamatorik
c. Cacat atau jaringan parut pada endometrium oleh bekas
pembedahan(SC,curretagedll)
d. Chorion leave persisten
e. Konsepsi dan nidasi lambat
f. Placenta besar dan kehamilan ganda/gemelli
Patofisiologi
Placenta previa diawali dengan implantasi embrio (embryionic plate) pada
bagian bawah (kauda) uterus. Dengan melekatnya dan bertumbuhnya
placenta,placenta yang telah berkembang bisa menutupi ostium uteri. Hal ini
diduga terjadi karena vascularisasi desidua yanjg jelek,inflamasi atau
perubahan atropik.
Tanda dan Gejala
Gejala yang paling khas dari placenta previa adalah perdarahan pervagina
tanpa disertai rasa nyeri,warna darah merah segar, dan jumlahnya tidak
banyak. Menurut FKUI(2000) tanda dan gejala placenta previa adalah :
a. Perdarahan tanpa rasa nyeri dan biasanya berulang
b. Darah biasanya berwarna merah segar
c. Terjadi saat tidur atau melakukan aktivitas
d. Bagian terendah janin tinggi
e. Perdarahan biasanya berulang
Plasenta pervia terbagi menjadi :
a. Plasenta previa totalis : seluruhnya ostium internus ditutupi plasenta.
b. Plasenta previa Lateralis: hanya sebagian dari ostium tertutup oleh
plasenta.
f. Plasenta previa merginalis : hanya pinggir ostium terdapat jaringan
plasenta

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk menegakan diagnosis placenta previa adalah
dengan USG sudah tercapai tujuan untuk menegakan diagnosa. Walaupun
masih banyak pemeriksaan radiologi yang dapat digunakan, secara sederhana
USG dapat dipercaya untuk menegakan diagnosa.
Penatalaksanaan
1. Penanganan Ekspektif
Tujuannya adalah supaya janin tidak terlahir premature, pasien di rawat
tanpa melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis serviks. Dilakukan
pemantauan klinis secara ketat.Adapun kriteria pasien untuk penanganan
ekspektif adalah :
a. Keadaan umum baik,kadar Hb 8gr%/dl atau lebih
b. Kehamilan pre term (<37 minggu)dengan perdarahan sedikit yang
kemudian berhenti.
c. Belum ada tanda-tanda inpartu
d. Janin masih hidup
Rencana terapi yang dapat diberikan adalah :
a. Rawat inap dan tirah baring
b. Berikan antibiotik profilaksis
c. Pemberian cairan parenteral (Dextrose 5% atau elektrolit)
d. Bethamethason 24 mb iv untuk pematangan paru janin
e. Pemeriksaan USG sebagai pemantauan kondisi janin dan posisi
placenta
f. Monitoring perdarahan
2. Penanganan Aktif
Kriteria pasien untuk penanganan aktif antara lain :
a. Umur kehamilan ≥37 minggu
b. Ada tanda-tanda persalinan
c. BB janin ≥2500 gram
d. Kondisi umum pasien kurang baik dan atau anemis
Penyelesaian masalah placenta previa dapat dipilihkan tindakan dibawah
ini yaitu :
a. Sectio caesarea
Prinsip utama tindakan sectio caesaria adalah :
 Melahirkan janin dengan segera
 Menghindari kemungkinan robekan uterus
 Meminimalkan terjadinya robekan pada tempat implantasi
placenta
b. Partus pervaginam
Dilakukan pada kasus placenta previa lateralis atau marginalis pada
multipara dan anak sudah meninggal atau premature.
Komplikasi
Kemungkinan komplikasi yang dapat timbul menurut Manuaba (2010) adalah:
A. Placenta abruptio
B. Perdarahan sebelum atau selama melahirkan yang dapat
menyebabkan histeroktomi
C. Placenta akreta,placenta inkreta dan placenta perkreta
D. Premature atau kelahiran bayi kurang bulan (<37 minggu)
E. Kecacatan pada bayi.
2. Solusio plasenta
Definisi
Adalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari
perlekatannya sebelum janin lahir.Biasanya dihitung kehamilan 28 minggu.
Menurut Sarwono P (2009) Solutio placenta adalah terlepasnya placenta dari
tempat implantasinya yang norm,al pada uterus, sebelum janin dilahirkan.
Solutio placenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh placenta yang normal
implantasinya antara minggu ke 22 sampai lahirnya anak (Saefuddin
AB,2006)
Bisa disimpulkan bahwa solutio placenta adalah pelepasan placenta dari
tempat implantasinya yang normal sebelum waktu persalinan.
Etiologi
Penyebab pasti solutio placneta belum pasti,namun ada beberapa faktor resiko
yang menjadi pemicu terjadinya solutio placenta adalah :
a. Faktor trauma
Trauma yang dapat terjadi adalah :
 Dekompresi uterus pada hidramnion dan gemelli
 Tarikan tali pusat yang pendek akibat pergerakan janin,versi luar
atau tindakan pertolongan persalinan
 Trauma langsung abdomen
b. Faktor kardiorenovasculer
 Hipertensi pada kehamilan
 Penyakit glomerulonefritis kronik
 Sindrome pre eklampsia/eklampsia
 Tekanan pada vena cava inferior
c. Faktor ibu
a) Usia
Peningkatan kejadian solutio placenta seiring dengan penambahan
usia ibu. Semakin tua usia maka kejadian malformasi pembuluh
darah semakin tinggi,sehingga faktor yang memperbesar terjadinya
hipertensi menahun.
b) Paritas ibu
Kasus solutio placenta lebih banyak ditemukan pada
multigravida,karena semakin tinggi paritas ibu maka kondisi
endometrium semakin kurang baik.
c) Kebiasaan
 Kebiasaan merokok
Ibu memiliki kebiasaan merokok dapat menyebabkan
abnormalitas pada mikrosirkulasi, kondisi ini menyebabkan
placenta tipis denga diameter yang luas sehingga rentan
terjadiabruptio/lepas
 Faktor penggunaan kokain
Penggunaan kokain dapat meningkatkan pengeluaran
katekolamin yang dapat menstimulasi terjadinya
vasokontriksi pembuluh darah,vasospasme uteroplacenta.
d) Riwayat solutio placenta sebelumnya
Ibu yang memiliki riwayat kehamilan dengan solutio
placenta,maka akan meningkatkan resiko berulangnya kejadian
solutio placenta pada kehamilan berikutnya.
Patofisiologi
Solutio placenta diawali dengan dari terjadinya perdarahan
didalam desidua basalis.Decidua basalis kemudian terpisah,meninggalkan satu
lapisan tipis yang melekat pada endometrium. Akibatnya,proses ini pada tahap
awal memperlihatkan sebagai bentuk hematome desidua yang menyebabkan
pemisahan, penekanan dan akhirnya destruksi placenta yang adadidekatnya.
Pada tahap awal mungkin belum ada gejala klinis.Terkadang arteri spiralis
mengalami ruptur sehingga menyebabkan hematome retroplacental.Seiring
waktu hematom ini membesar dan mengakibatkan semakin banyaknya
pembuluh darah dan jaringan placenta terlepas.Bagian placenta yang memisah
dapat dengan cepat meluas dan mencapai tepi placenta.
Karena uterus masih teregang dengan hasil konsepsi,maka uterus tidak dapat
berkontraksi untuk menjepit pembuluh darah yang robek. Darah yang ke;uar
dapat memisahkan selaput ketuban dari dinding uterus dan akhirnya muncul
sebagai perdarahan pervaginam atau perdarahan yang terakumulasi di dalam
uterus.
Klasifikasi Solutio Placenta
Kejadian solutio placenta ini dapat dibedakan menjadi :
a. Solusio plasenta parsialis : bila hanya sebagian saja plasenta terlepas dari
perlengkatannya.
b. Solusio plasenta totali : bila seluruhplasenta sudah terlepas dari
perlekatannya
c. Prolapsus plasenta : plasenta turun ke bawah dan dapat teraba pada
pemeriksaan dalam.
Komplikasi
Komplikasi solutio placenta tergantung dari luasnya placenta yang terlepas,
usia kehamilan dan lamanya solutio placenta berlangsung-langsung.
Komplikasi yang dapat terjadi adalah :
a. Syok perdarahan
b. Gagal ginjal
c. Kelainan pembekuan darah
d. Apoplexi uteroplacenta (uterus couvelaire)
e. Pada solutio yang berat terjadi perdarahan dalam otot-otot rahimj dan
dibawah perimetrium dan juga ligamen latum. Perdarahan ini
menyebabkan gangguan kontraktilitas dan warna uterus menjadi ungu
(uterus couvelaire)
Penanganan
a. Konservatif
Menunda kelahiran sampai janin matur jika solutio placenta derajat ringan.
b. Aktif
Sectio caesaria menjadi pilihan utama untuk melahirkan janin secara cepat.
III. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Temukan data-data yang dapat menunjang masalah keperawatan pasien
dengan anamnesa,observasi dan pemeriksaan fisik:
a. Identitas
Tanyakan tentang identitas pasien dan penanggung jawab pasien. Hasil
temuan biasanya pada kasus pre eklampsia usia sering terjadi < 20 tahun
dan >35 tahun.
b. Keluhan utama
 Keluhan yang paling sering muncul pada penderita
perasaan sakit di perut secara tiba-tiba,perdarahan
pervaginam yang datang tiba-tiba, warna darah bisa merah
segar atau bekuan darah kehitaman.
 Kepala terasa pusing hebat,mual muntah,mata berkunang-
kunang,badan lemas
 Adanya riwayat trauma langsung pada abdomen
 Pergerakan anak yang lain dari biasanya ( cepat,lambat atau
berhenti)
c. Riwayat penyakit sekarang
Tanyakan riwayat keluhan sampai pasien datang ke tempat pelayanan
d. Riwayat penyakit dahulu
Terkait penyakit yang pernah diderita oleh pasien dan gangguan yang
menjadi pemicu munculnya placenta previa atau solutio placenta,misalnya:
 Riwayat tekanan darah sebelum hamil.riwayat pre
eklampsia/eklampsia
 Riwayat solusio placenta pada kehamilan sebelumnya
 Riwayat hipertensi sebelumnya
e. Riwayat penyakit keluarga
Tanyakan penyakit yang pernah diderita oleh keluarga
f. Riwayat perkawinan
Tanyakan status perkawinan, umur saat menikah pertama kali,berapa kali
menikah dan beberapa usia pernikahan saat ini
g. Riwayat obstetria.
a. Riwayat Haid
Tanyakan usia menarche, siklus haid,lama haid,keluhan saat haid dan
HPHT
b. Riwayat kehamilan
Kaji tentang riwayat kehamilan lalu dan saat ini. Tanyakan riwayat
ANC, keluhan saat hamil,hasil pemeriksaan leopold,DJJ,pergerakan
janin.
h. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik menggunakan sistem pengkajian head to toe dan data
fokus obstetriharus dapat ditemukan
 Kepala leher
 Kaji kebersihan dan distribusi kepala dan rambut
 Kaji ekspresi wajah klien (pucat,kesakitan)
 Tingkat kesadaran pasien baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Kesadaran kuantitatif diukur menggunakan skala
GCS
 Amati dan periksa kebersihan hidung,ada tidaknya
pernafasan cuping hidung,deformitas tulang hidung.
 Amati warna sklera mata( ada tidaknya ikterik) dan
konjungtiva mata (anemis ada/tidak)
 Amati kondisi bibir(kelembaban,warna, dan kesimetrisan)
 Kaji ada tidaknya pembesaran kelenjar tiroid, bendungan
vena jugularis
 Thorax
1. Paru
Hitung frekuensi pernafasan,inspeksi irama pernafasan,inspeksi
pengembangan kedua rongga dada simetris/tidak,auskultasi dan
identifikasi suara nafas pasien.
2. Jantung dan sirkulasi darah
Raba kondisi akral hangat/dingin,hitung denyut
nadi,identifikasikan kecukupan volume pengisisan nadi,ukurlah
tekanan darah pasien saat pasien berbaring/istirahat dan diluar
his. Identifikasikan ictus cordis dan auskultasi jantung
identifikasi bunyi jantung
3. Payudara
Kaji pembesaran payudara, kondisi puting (puting
masuk,menonjol,atau tidak),kebersihan payudara dan produksi
ASI
 Abdomen
 Kaji pembesaran perut sesuai usia kehamilan/tidak
 Lakukan pemeriksaan Leopold1-4
 Periksa DJJ berapa kali denyut jantung janin dalam 1 menit
 Amati ada striae pada abdomen/tidak
 Amati apakah uterus tegang baik waktu his atau diluar his
 Ada tidaknya nyeri tekan
 Genetalia
 Kaji dan amati ada tidaknya perdarahan pevaginam
 k/p lakukan pemeriksaan dalam didapatkan hasil serviks
bisa sudah terbuka atau tertutup,jika sudah maka serviks
akan menonjol.
 Ekstremitas
 Kaji ada tidaknya kelemahan
 Capilerry revile time
 Ada tidaknya oedema
 Kondisi akral hangat/dingin
 Ada tidaknya keringat dingin
 Tonus otot,ada tidaknya kejang
 Pemeriksaan Obstetri
Dituliskan hasil pemeriksaan leopold dan DJJ janin
 Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
 Albumin urine (+), penurunan kadar HB
 Pemeriksaan pembekuan darah tiap 1 jam
b. Pemeriksaan USG
 Tampak tempat terlepasnya plasenta
 Tepian placenta
 Darah

2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
b. Ansietas b.d krisi situasional
c. Berduka b.d kehilangan/kematian janin
d. Resiko hipovolemia b.d perdarahan pervaginam
e. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif/perdarahan
f. Gangguan ibu dan janin b.d penurunan suplai oksigen uteroplasental
Sumber : SDKI,2017
3. Perencanaan
NO Diagnosis NOC NIC
Keperawatan
1 Berduka b.d Kondisi berduka menurun
kehilangan/kematia Kriteria hasil:
n janin - Perasaan sedih paien menurun
- Aktivitas pasien meningkat
- Harapan masa depan pasien meningkat

IV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Sesuai dengan intervensi yang telah dibuat
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNAI

PRAKTEK KEPERAWATAN MATERNITAS PROFESI NERS

FORMAT PENDIDIKAN KESEHATAN

Nama Klien:……………………………. Tanggal Pendidikan Kesehatan…………….


Nama Mahasiswa: Ambarwati

TOPIK TUJUAN TUJUAN MATERI


INSTRUKSIONAL INSTRUKSIONAL
UMUM KHUSUS
TANDA BAHAYA Setelah diberikan Setelah diberikan 1. Definisi Tanda baha
KEHAMILAN DAN pendidikan selama penyuluhan selam Tanda bahaya keham
PEMANTAUAN 30 menit klien 30 menit, klien tanda yang mengi
KESEJAHTERAAN mampu memehami diharapkan mampu bahaya yang dap
JANIN tentang tanda menjelaskan : kehamilan, yang
bahaya kehamilan 1. Definisi dilaporkan atau tid
dan pemantauan kehamilan menyebabkan
kesejahteraan janin. normal, (Anonim,2009)
macam- Tanda bahaya keham
macamtanda tanda yang perlu
bahaya pada kehamilan karen
kehamilan dilaporkan atau
2. Tanda mengakibatkan
bahaya kematian(Pusdiknak
kehamilan 2. Macam Tanda baha
normal 1. Perdarahan yan
3. Tanda lahir
kehamilan Perdarahan me
tidak normal pada kehamilan
4. Tindakan bisa merupaka
pertolongan keguguran jani
pertama pada dapat diselamat
kehamilan perlu mendapat
tidak normal agar
5. Pemantauan terjaga(Yoseph,
kesejahteraa Perdarahan m
n janin disertai nyeri p
yang hebat
terlambat
bulan,merupaka
sangat berbahay
terancam dan
rumah sakit u
jiwanya. Seda
pada keh
bulan,meskipun
perdarahannyate
ancaman bagi
menjadi sedik
tetap merupakan
dan dapat m
kematian janin.
Perdarahan Perdarahan
tersebut dibagi menjadi 2, m
a)Trimester I (usia kehamil
1)Abortus
2)Molahidatidosa
3)Kehamilan ektopik tergan
b). Trimester II(usia
minggu) dan trimester III (
40 minggu):
1. Plasenta previa
2. Solutio plasenta

2. Sakit kepala yan


Wanita hamil
kepala hebat
kehamilan. Sa
menunjukan su
adalah sakit ke
dan tidak
beristirahat. Sa
hebat dalam
gejala
eklampsia(Kusm
Sehingga kead
yang hebat in
tanda bahaya
dapat menganca
dan janin.
3. Penglihatan kab
Wanita hamil
penglihatan kab
yang mengiden
yang meng
merupakan peru
mendadak, misa
dan ada bayang
penglihatan mu
kepala yang h
menendakan
(Kusmiyati.ET.e
penglihatan ad
sering ditemu
eklapsiaa bera
petunjuk
eklamsia(Winjjo
Tanda inilah
diperhatikan u
sejak dini dan m
komplikasi
menyebabkan k
ibu.
4. Bengkak(oedem
tangan
Oedema adalah
secara umum
dalam jaringan
diketahui dari
badan yang
pembengkakan
dan muka. O
salah satu tand
eklampsia. Ken
1/2kg setiap
kehamilan mas
normal,tetapi b
seminggu bebe
wajib diwaspa
menimbulkan
(Winkjosastro,2
5. Ketuban pecah s
Ketuban pecah
atau ketuban
ketuban yang p
pembukaan pad
primigravida ku
untuk multigra
5cm. Bila keada
mengakibatkan
membahayakan
janin(Winkjosas
6. Gerakan janin ti
Memantau
merupakan sal
kesejahteraan ja
bisa dirasakan
trimester II sek
atau mingg
(Salmah.ET.ell,
tidur maka
melemah. Jani
paling sedikit 3
Gerakan bayi ak
ibu istirahat a
jika ibu makan
baik (Kusmiya
trimester III ge
bisa dirasakan
janin pada trim
20 kali sehari.K
yang bisa meng
janin dalam ka
gerakannya ku
dalam periode 3
merupakan pert
janin.
7. Nyeri abdomen
Jika ibu hamil m
perut yang heba
ini merupakan
kehamilan ek
solutio
(Kusmiyati.ET.e
merupakan kel
pada kehamilan
terjadi ruptur d
kehamilan ek
disertai
menyebabkan
atau syok. Pada
abdomen juga
nyeri aborsi
dibandingkan
ektopik.Nyeri
waktu hamil
adanya tan
ektopik,abortus
plasenta
8. Ibu muntah te
tidak mau maka
Keluhan hamil
gejala yang w
ditemukan p
trimester I
kehamilan 1-
biasanya terj
hari,gejala ini a
demi sedikit di
Tetapi keluh
betambah sehi
aktivitas sehari
umum ibu bu
disebut
Gravidarum(Hu
an mual dan mu
adalah k
menbahayakan
mengganggu p
dan memperbur
janin
9. Demam tinggi d
Demam disebab
infeksi.
3. Kemungkinan hal
apabila ibu ha
suplemen vitamin.
Tujuan agar p
perkembangan janin
ibu selalu sehat.
1) Asam
B) :me
lahir,menceg
kelahiran p
Asam fola
sehari.Sumb
hijau,buah j
dan kacang
2) Kalsium:unt
yang kuat,m
darah dan s
normal.Kebu
1000mg/har
adalah susu,
dengan dipe
3) Zat besi:m
pada
menggunaka
membuat
merupakan
darah mera
oksigen ke
Selama ke
darah m
mengkomod
dalam tubu
bayi agar
terpenuhi s
zat besi aka
ibu hamil t
cukup zat
akan muncu
lebih rentan
resiko kelah
BBLR.Kebu
selama k
terpenuhi
27mg/hari.S
adalah dag
dan ikan m
yang kaya a
meningkatka
besi dari su
suplemen,di
seperti jus je
Deteksi dini tanda bahaya
Deteksi dini tanda bahaya
diperlukan untuk menemuk
kemungkinan mengalam
komplikasi kehamilan
menurunkan angka
Penatalaksanaan deteksi d
bahaya kehamilan dapat m
kehamilan secara rutin pad
paling sedikit 4 kali selama
kali trimester pertama,1 k
2kali trimester ketig
Kebijakan operasional pe
oleh Departemen Keseh
Puskesmas meliputi pem
tentang tanda bahaya keham
komunikasi infor
edukasi(KIE),selain itu
pemberian buku kesehat
sehat(KIA) atau kartu menu
hamil(Safiuddin,2001)

Anda mungkin juga menyukai