Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK 1

• keadaan dimana
plasenta tidak lahir
Retensio Plasenta setelah 30 menit
kelahiran bayi

• tertinggalnya bagian
Rest Plasenta
plasenta dalam uterus
Plasenta
Adhesive

Plasenta Plasenta
Inkarserata
Jenis-jenis Akreta

retensio
plasenta

Plasenta Plasenta
Prekreta Inkreta
 Atonia Uteri
 Pimpinan kala III yang salah
 Memijat rahim yang tidak merata, pijatan
sebelum plasenta lepas, pemberian
uterotonika
Retensio Plasenta
 Kontraksi rahim yang hipertonik,
 Plasenta yang adhesive
 Vili chorialis yang melekatnya lebih dalam
 Kelainan bentuk plasenta sehingga
plasenta sukar lepas

 Pengeluaran plasenta tidak hati-hati


Rest Plasenta  Salah pimpinan kala III :
terlalu terburu - buru untuk
mempercepat lahirnya plasenta.
Uterus berhenti
kontraksi Retraksi
(perlahan namun menyebabkan
Setelah anak lahir
progresif) pembuluh darah
berjalan bercelah
Disebit retraksi

Serabut otot polos Menyebabkan


rahim terjepit oleh Serabut ketuban plasenta tidak
otot rahim itu belum terlepas terlepas
sendiri seluruhnya
 Plasenta Akreta Parsial / Separasi
◦ Konsistensi uterus kenyal,TFU setinggi pusat,
Bentuk uterus discoid, Perdarahan sedang – banyak,
Tali pusat terjulur sebagian, Ostium uteri terbuka,
Separasi plasenta lepas sebagian, Syok sering
◦ Plasenta Inkarserata
 Konsistensi uterus keras, TFU 2 jari bawah pusat,
Bentuk uterus globular, Perdarahan sedang, Tali
pusat terjulur, Ostium uteri terbuka, Separasi
plasenta sudah lepas,Syok jarang
 Plasenta Akreta
◦ Konsistensi uterus cukup, TFU setinggi pusat,
Bentuk uterus discoid, Perdarahan sedikit / tidak
ada, Tali pusat tidak terjulur, Ostium uteri
terbuka, Separasi plasenta melekat seluruhnya,
Syok jarang sekali, kecuali akibat inversio oleh
tarikan kuat pada tali pusat

Anda mungkin juga menyukai