Anda di halaman 1dari 14

Retensio Plasenta

Disusun Oleh : Indah Lestari (183310003)


: Sekar Pandan Rini(183310005)
Retensio plasenta adalah plasenta
A. Pengertian yang tidak terpisah dan menimbulkan
hemorrhage yang tidak tampak, dan juga
Retensio plasenta adalah terlambatnya
kelahiran plasenta selama setengah jam setelah disadari pada lamanya waktu yang berlalu
kelahiran bayi. antara kelahiran bayi dan keluarnya plasenta
yang diharapkan. (Varney’s, 2007).
Plasenta harus dikeluarkan karena
dapat menimbulkan bahaya perdarahan, dapat
terjadi plasenta inkarserata, dapat terjadi polip
plasenta.

Sewaktu-wuatu bagian plasenta (satu atau


lebih lobus) tertinggal, maka uterus tidak dapat
berkontraksi secara efektif dan keadaan ini dapat
menimbulkan perdarahan.

(Prawiraharjo, 2005). TREY


research
2
B. Fisiologi plasenta
Klasifikasi plasenta merupakan
proses fisiologis yang terjadi dalam
kehamilan akibat deposisi kalsium pada
plasenta. Klasifikasi pada plasenta terlihat
mulai kehamilan 29 minggu dan semakin
meningkat dengan bertambahnya usia
kehamilan, terutama setelah kehamilan 33
minggu.

TREY
research
3
C. Patofisiologi

Segera setelah anak lahir, uterus berhenti kontraksi namun secara


perlahan tetapi progresif uterus mengecil, yang disebut retraksi, pada masa
retraksi itu lembek namun serabut-serabutnya secara perlahan memendek
kembali.
Peristiwa retraksi menyebabkan pembuluh-pembuluh darah yang
berjalan dicelah-celah serabut otot-otot polos rahim terjepit oleh serabut otot
rahimitusendiri.

TREY
research
4
D. Fisiologi pelepasan plasenta

• Pemisahan plasenta ditimbulkan dari kotraksi dan


retraksi miometrium sehingga mempertebal dinding
uterus dan mengurangi ukuran area plasenta. Area
plasenta menjadi lebih kecil, sehingga plsenta mulai
melepaskan diri dari dinding uterus dan tidak dapat
berkontraksi atau berinteraksi pada area pemisahan
bekuan darah retroplasenta terbentuk.

TREY
research
5
E. Predisposisi retensio plasenta

Beberapa predisposisi terjadinya retensio plasenta yaitu:


a. Grandemultipara
b. Kehamilan ganda,sehingga memerlukan
implantasi plasenta yang agak luas
c. Kasus infertilitas, karena lapisan endometriumnya tipis
d. Plasenta previa, karena dibagian ishmus uterus,
pembuluh darah sedikit sehingga perlu masuk jauh
kedalam
e. Bekas operasi pada uterus
TREY
research
6
F. Penyebab retensio plasenta

Secara fungsional dapat terjadi karena his kurang kuat


(penyebab terpenting), dan plasenta sukar terlepas karena tempatnya
(insersi disudut tuba), bentuknya (plasenta membranacea, plasenta
anularis), dan ukurannya (palsenta yang sangat kecil). Plasenta yang
sukar lepas karena penyebab di atas disebut plasenta adhesive.
Gambaran dan dugaan penyebab retensio plasenta

Gejala Separasi/ akreta parsial Plasenta inkarserata Plasenta akreta

Konsistensi uterus Kenyal Keras Cukup

Tinggi fundus Sepusat 2 jari bawah pusat Sepusat

Bentuk fundus Diskoid Agak globuler Diskoid

Perdarahan Sedang-banyak Sedang Sedikit/tidak ada

Tali pusat Terjulur sebagian Terjulur Tidak terjulur

Ostium uteri Terbuka Konstriksi Terbuka

Separasi plasenta Lepas sebagian Sudah lepas Melekat seluruhnya

Syok Sering jarang Jarang sekali

TREY
research
8
G. Tertinggalnya
sebagian palsenta

Penilaian retensio plasenta harus dilakukan dengan benar


karena ini menentukan sikap pada saat bidan akan
mengambil keputusan untuk melakukan manual plasenta,
karena retensio bisa disebabkan oleh beberapa hal antara lain
:
Plasenta adhesiva
Plasenta akreta
Plasenta inkreta
Plasenta perkreta
Plasenta inkar serata
TREY
research
9
H. Komplikasi
Plasenta harus dikeluarkan karena dapat
menimbulkan bahaya :
a. Perdarahan
b. Infeksi
c. Terjadi polip plasenta
d. Terjadi degenerasi (keganasan)
koriokarsinoma
I. Penanganan Retensio Plasenta

a.Tentukan jenis retensio


b. Regangkan tali pusat dan minta pasien untuk mengedan
c. Pasang infus oksitosin 20 IU dalam 500 mL NS/RL dengan 40 tetes
permenit.
d. Lakukan tranfusi darah apabila diperlukan.
e. Berikan antibiotik profilaksis
f. Segera atasi bila terjadi komplikasi perdarahan hebat, infeksi, syok
neurogenik.

Add a footer TREY


research
11
Penatalaksanaan retensio plasenta

Dalam melakukan penatalaksanaan pada retensio plasenta seiknya bidan


harus mengambi beberapa sikap dalam menghadapi kejadian retensio plasenta
yaitu :
a. Sikap umum bidan melakukan pengkajian data secara subyekitf dan obyektif
b. Sikap khusus bidan : pada kejadian retensio plasenta atau plasenta tidak keluar
dalam waktu 30 menit bidan dapat melakukan tindakan manual plasenta yaitu
tindakan untuk mengeluarkan atau melepas plasenta secara manual
(menggunakan tangan) dari tempat implantasinya dan kemudian melahirkannya
keluar dari kavum uteri (Depkes, 2008).

TREY
research
12
catatan

a. Bila tepi plasenta tidak teraba atau plasenta berada


pada dataran yang sama tinggi dengan dinding uterus
maka hentikan upaya plasenta manual karena hal itu
menunjukkan plasenta inkreta (tertanam dalam
miometrium).
b. Bila hanya sebagian dari implantasi plasenta dapat
dilepaskan dan bagian lainnya melekat erat maka
hentikan pula plasenta manual karena hal tersebut
adalah plasenta akreta. Untuk keadaan ini sebaiknya ibu
diberi uterotonika tambahan (miso[rostol 600 mcg per
rektal) sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan.

TREY
research
Add a footer TREY
research
14

Anda mungkin juga menyukai