Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RETENSIO PLASENTA
Plasenta Inkarserata
1. Konsistensi uterus keras
2. TFU 2 jari dibawah pusat
3. Bentuk uterus globuler
4. Perdarahan sedang
5. Tali pusat terjulur
6. Ostium uteri terbuka
7. Separasi plasenta sudah lepas
8. Syok jarang
Plasenta Akreta
1. Konsistensi uterus cukup
2. TFU setinggi pusat
3. Bentuk uterus discoid
4. Perdarahan sedikit/tidak ada
5. Tali pusat tidak terjulur
6. Ostium uteri terbuka
7. Separasi plasenta melekat seluruhnya
8. Sypk jarang sekali, kecuali akibat inversion oleh tarikan kuat pada tali
pusat. (Sarwono Prawihardjo, 2002)
Plasenta Inkarserata
1. Tentukan diagnosis kerja melalui anamnesis, gejala klinik dan
pemeriksaan.
2. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk menghilangkan
kontruksi servik dan melahirkan plasenta.
3. Pilih fluathane atau eter untuk kontruksi servik yang kuat tetapi siapkan
infus oksitosin 20 IV dalam 500 mL NS/RL dengan 40 tetes/menit untuk
mengantisipasi gangguan kontraksi yang disebabkan bahan anestesi
tersebut.
4. Bila prosedur anestesi tidak tersedia tetapi serviks dapat dilalui oleh
cunam ovum lakukan manuver sekrup untuk melahirkan plasenta. Untuk
prosedur tersebut berikan analgesic (tramadol 100 mg IV atau pethidine 50
mg IV dan sedative (diazepam 5 mg IV) pada tabung suntik terpisah.
Plasenta Akreta
Tanda penting untuk diagnosis pada pemeriksaan luar adalah ikutnya
fundus/korpus apabila tali pusat ditarik. Pada pemeriksaan dalam, sulit
ditentukan tepi plasenta karena implantasi yang dalam upaya yang dapat
dilakukan pada fasilitas pelayanan kesehatan dasar adalah menentukan
diagnosis, stabilitas pasien dan rujuk ke RS.
(Abdul Bari Saifudin dkk, 2007)
PLASENTA MANUAL
Menurut buku Ida Bagus Gde Manuaba 2010, plasenta manual adalah
tindakan operasi kebidanan untuk melahirkan retensio plasenta.
Penatalaksanaan plasenta manual
1. Persetujuan Tindakan Medik
Informed consent merupakan persetujuan dari pasien dan keluarga
terhadap tindakan medic yang akan dilakukan terhadap dirinya oleh
dokter/bidan. Persetujuan diberikan setelah pasien diberikan penjelasan
yang lengkap dan objektif tentang diagnosis penyakit, upaya
penyembuhan, tujuan dan pilihan tindakan yang akan dilakukan.
2. Persiapan
a. Peralatan sarung tangan steril
b. Desinfektan untuk genitalia eksterna
3. Teknik
a. Sebaiknya dengan narkosa, untuk mengurangi sakit dan menghindari
syok.
b. Tangan kiri melebarkan genitalia eksterna, tangan kanan dimasukkan
secara obstetric sampai mencapai tepi plasenta dengan menelusuri tali
pusat.
c. Tepi plasenta dilepaskan dengan bagian ulnar tangan kanan sedangkan
tangan kiri menahan fundus uteri sehingga tidak terdorong ke atas.
d. Setelah seluruh plasenta dapat dilepaskan, maka tangan dikeluarkan
bersama dengan plasenta.
e. Dilakukan eksplorasi untuk mencari sisa plasenta atau membrannya.
f. Kontraksi uterus ditimbulkan dengan member uterotonika.
g. Perdarahan observasi
Saifudin, Abdul Bari dkk. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo.
Jakarta