Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 6

z
DEFINISI

Retensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran


plasenta selama setengah jam setelah persalinan bayi,
dapat terjadi retensio plasenta berulang (habitual
retension) oleh karena itu plasenta harus dikeluarkan
karena dapat menimbulkan bahaya perdarahan, infeksi
sebagai benda mati, dapat terjadi plasenta inkarserata,
dapat terjadi polip plasenta dan terjadi degerasi
ganas korio karsioma.
ETIOLOGI
z

• Kontraksi uterus (His kurang kuat


untuk melepaskan plasenta)
• Plasenta sukar terlepas karena
Sebab
• Tempatnya : insersi di sudut tuba
Fungsional
• Bentuknya : plasenta
membranacea, plasenta amularis
• ukurannya : plasenta sangat kecil

lacenta Akreta;
Plasenta inkreta ; vili Placenta Perkreta;
placenta menembus
khorialis tumbuh lebih placenta telah
Sebab patalogis lebih dalam kedalam
dalam dan menembus menembus mencapai
anatomis miometrium tetapi
desiduaendometrium serosa atau peritonium
belum mencapai
sampai ke miometrium dinding rahim
lapisan serosa
z
Tanda dan gejala
z
Lanjutan.....
z
Penanganan umum

Jika placenta terlihat dalam vagina, mintalah ibu untuk mengedan. Jika anda
dapat merasakan placenta dalam vagina, keluarkan placentaa tersebut.

Pastikan kandung kemih sudah kosong.

Jika placenta belum keluar, berikan oksitoksin 10 unit. Jika belum dilakukan
pada penanganan aktif kala III.

Jika uterus berkontraksi, lakukan PTT.

Jika PTT belum berhasil cobalah untuk melakukan pengeluaran placenta secara
manual
z Penanganan khusus

Retensio placenta dengan separasi parsial:

- Tentukan jenis retensio yang terjadi.

- Regangan tali pusat dan minta klien untuk mengedan, bila


ekspulsi placenta tidak terjadi, coba traksi terkontrol tali pusat.
- Pasang infus oksitoksin 20 unit dalam 500 ml cairan dengan
40 tetes/menit.

- Bila traksi terkontrol gagal, lakukan manual placenta.

- Transfusi jika perlu.

- Beri antibiotik dan atasi komplikasi.


z

Acenta Inkaserata:
 Tentukan diagnosa kerja
 Siapkan alat dan bahan untuk menghilangkan
konstriksi serviks dan melahirkan plasenta.
 Siapkan anastesi serta infus oksitoksin 20 ui dalam
500 ml dengan 40 tetes/menit.
 Pemantauan tanda vital, kontraksi uterus, TFU,
perdarahan pasca tindakan.
z

Lacenta Akreta :
 Tentukan diagnosis
 Stabilitas pasien
 Rujuk klien ke RS karena tindakan kasus ini perlu dioperasi.
z
Penatalaksaan Medis
z
z

Anda mungkin juga menyukai