Anda di halaman 1dari 36

PERDARAHAN HAMIL

TUA
Budi Handono
PENDAHULUAN

Penyebab terbanyak perdarahan


hamil tua :

Plasenta previa
Solusio plasenta
Plasenta acreta
Hematom retroplasenta
Menegakkan diagnosis Perdarahan
Antepartum

Sebab obstetri Sebab non-obstetri.

PEMERIKSAAN
ULTRASONOGRAFI.
PENCITRAAN PLASENTA

Penilaian plasenta pada pemeriksaan USG kehamilan

Lokasi
Daerah
retroplasenta

Tekstur Bentuk

Ukuran
Gambaran struktur plasenta
bisa dikenali dengan pemeriksaan USG sejak
usia kehamilan 8 minggu

villi khoriales yang meliputi kantung khorion


mengadakan diferensiasi

Khorion laeve tipis dan avaskuler

Khorion tebal dan bersatu dengan desidua basalis.


Frondosum  berkembang menjadi plasenta
Plasenta diidentifikasi pada pemeriksaan USG dengan
ditemukannya dua bangunan:

Chorionic Plate, yaitu


garis terang melingkar
pada sisi janin dari
plasenta

Internal Echo
(Speckling), yaitu gema
multipel yang dihasilkan
dari gambaran gema
dalam jaringan plasenta
LOKASI PLASENTA

• biasanya di bagian korpus atau


Menghindari kesalahan
fundus uteri.
penilaian
• Kelihatan berubah dari letak

sebenarnya  kandung kemih terisi
Ostium uteri internum dan tepi
penuh, atau bila timbul kontraksi 
bawah plasenta harus terlihat
plasenta previa (X).
secara bersamaan pada satu
• Letak plasenta berubah dengan
lapang pandang.
semakin tuanya usia kehamilan
 95% yang diperiksa pada kehamilan 16-20
minggu plasenta yang terletak di daerah
Wanita
fundus
hamil
 sisanya dengan plasenta yang terletak
rendah memerlukan scaning ulang pada
trimester III.
PLASENTA PREVIA

Adalah letak plasenta yang menutupi sebagian atau


seluruh ostium uteri internum (OUT).

• Placenta previa totalis


Dapat dibedakan :
• Plasenta previa marginalis
• Placenta previa parfalis
• Letak rendah

• Sebaiknya jangan ditegakkan dulu sebelum kehamilan 34-36 minggu


• 63-91% kasus plasenta previa pada kehamilan trimester II mengalami
"migrasi plasenta",dan pada kehamilan aterm implantasinya menjadi normal.
KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA

Mayor Plasenta previa


1. Plasenta letak rendah, bila ujung plasenta cukup dekat ke ostium
uteri internum tapi tidak lebih dari 5 cm.
2. Plasenta previa marginalis, dimana ujung plasenta mencapai atau
dekat sekali dengan pinggir ostium uteri internum.

Minor Plasenta previa


1. Plasenta previa parsialis, dimana ostium uteri internum
tertutup sebagian oleh plasenta.
2. Plasenta previa totalis, dimana ostium uteri internum
seluruhnya tertutup oleh plasenta.
Mayor Plasenta previa
Minor Plasenta previa
Beberapa keadaan yang akan menyulitkan diagnosis plasenta previa atau
memberikan diagnosis positif palsu, yaitu antara lain:

• Pencitraan plasenta kadang-kadang sulit  kepala atau


janin yang mengganggu pencitraan
Lokasi • Untuk mengatasinya

1 plasenta • Mengubah posisi pasien menjadi posisi


di Trendelenburg.
posterior • Melakukan traction manuver yaitu mendorong kepala
atau bagian terendah janin kearah fundus.
• Melakukan pemeriksaan dari bagian samping rahim.
Pada keadaan plasenta di posterior  crucial triangle yaitu segitiga yang dibatasi oleh
kepala janin, dinding kandung kencing dan pinggir plansenta yang harus jelas terlihat
selama pemeriksaan
• Cervix akan terlihat lebih panjang karena tekanan
Kandung dari kandung kencing terhadap rahim sehingga
kencing interpretasi lokasi plasenta bisa menjadi salah.
2 yang
• Sebagai pegangan panjang cervix tidak lebih dari 3
terlalu
penuh. cm, dan pada keadaan ini kandung kencing sedikit
dikurangi isinya
• Bisa terjadi misalnya akibat kontraksi dari otot rahim
(Braxton Hicks) yang bisa memberikan gambaran
seperti plasenta.
Penebalan
3 lokal dari • sebaiknya pemeriksaan diulangi beberapa saat
miometrium. kemudian.

• Sebagai pegangan untuk pemeriksaan tebal dinding


rahim tidak lebih dari 1,5 cm.
Beberapa keadaan yang memberikan gambaran mirip
plasenta previa

Bagian-janin pada segmen


bawah rahim

Insersi Velamantasi.

Lobus suksenturiata.
Migrasi Plasenta
 Diduga ada pergerakan batas bawah plasenta ke atas
dinding uterus.
 Mekanisme ini belum jelas
 Teori lain adalah migrasi plasenta karena pertumbuhan
progresif segmen bawah rahim terutama terjadi pada
trimester II dan III.
Adalah keadaan patologis plasenta yang sifatnya akut karena terlepasnya
plasenta yang berinsersi normal yang menyebabkan perdarahan dan rasa nyeri
dan bila berat dapat mengakibatkan hipovolemik syok.
Gambaran Ultrasonografi
Tampak gambaran daerah bebas gema dari kumpulan
darah retro plasenta yang disebabkan karena hematom

plasenta tampak menebal dan relatif


lebih terang (hiperekoik).

tidak spesifik dan perlu


dikombinasikan dengan gejala
klinik 
kontraksi rahim yang nyeri dan
perdarahan antepartum.
• Ditemukan kronik hematom retroplasenta dan hematom
submembran pada trimester I dan II.
• Hematom retroplasenta  tidak disertai perdarahan.
• Hematom retroplasenta  sulit dibedakan dengan
mioma retroplasenta

Diagnosis secara USG dengan ditemukannya


• Daerah bebas echo (echo free area) dibelakang
plasenta.
• Penebalan plasenta.
• Penonjolan chorionic plate didaerah plasenta kearah
rongga amnion
Gambaran seperti itu ditemukan pada solutio plasenta yang sudah berat dan umumnya
sudah menimbulkan gejala klinis. Pada solusio plasenta yang ringan yang umumnya
tanpa gejala, diagnosis secara klinis maupun secara USG sulit dilakukan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai