Anda di halaman 1dari 24

TABLE OF CONTENTS

01. DEFINISI 02. KlASIFIKASI

03. EPIDEMIOLOGI 04. ETIOLOGI DAN


FAKTOR RISIKO

05. PATOFISIOLOGI 06. PENEGAKKAN


DIAGNOSIS
07. PENANGANNAN 08. KOMPLIKASI

09. PROGNOSIS
PENDAHULUAN
Perdarahan obstetrik yang terjadi pada
kehamilan akhir trimester kedua atau
setelahnya dan yang terjadi setelah anak
atau plasenta lahir pada umumnya adalah
perdarahan yang berat, dan jika tidak
mendapat penanganan yang cepat bisa
menyebabkan kondisi yang fatal. Salah satu
sebabnya adalah plasenta previa.
01.
DEFINISI
“plasenta yang berimplantasi pada
segmen bawah rahim sedemikian rupa
sehingga menutupi seluruh atau
sebagian dari ostium uteri internum”
02. KLASIFIKASI
 Totalis  Plasenta menutup seluruh ostium uteri internum
 Parsial  Plasenta menutup sebagian ostium uteri internum
 Marginal  Tepi plasenta berada pada pinggir ostium uteri internum.
 Letak Rendah  Tepi plasenta berada >2 cm dari ostium uteri internum.
 Selain itu, jika merujuk pada klasifikasi lain dalam buku Williams Obstetrics 26th edition,
berdasarkan National Institutes of Health (NIH)-sponsored Fetal Imaging Workshop
tahun 2014, terdapat klasifikasi lain yang mencakup pembagian berikut.

1. Plasenta previa, kondisi ketika ostium interna tertutup sebagian atau


seluruhnya oleh plasenta. Di masa lalu, ini diklasifikasikan lebih lanjut
sebagai previa total atau parsial.

2. Plasenta letak rendah (Low-lying placenta), yaitu implantasi di segmen


bawah rahim sedemikian rupa sehingga tepi plasenta tidak menutupi os
internal tetapi terletak dalam batas selebar 2 cm di sekeliling ostium. Istilah
yang digunakan sebelumnya, marginal previa, menggambarkan plasenta yang
berada di tepi os interna tetapi tidak melapisinya.
03.
EPIDEMIOLOG
I
AKI akibat plasenta previa berkisar 15%-20% dan
insidennya adalah 0,8% sampai 1,2% untuk setiap
kelahiran.

Di negara berkembang : 1%-2,4% dan di negara


maju : <1%.

Indonesia : Insiden plasenta previa berkisar antara


1,7% sampai 2,9%.
04.
ETIOLOGI
DAN
FAKTOR
RISIKO
Etiologi
● Penyebab yang mendasari plasenta previa
tidak diketahui.

● Namun, ada hubungan antara kerusakan


endometrium dan jaringan parut rahim
FAKTOR RISIKO

USIA IBU JUMLAH PARITAS RIW. KURATASE


• Pada usia < 20 tahun organ reproduksi seorang Plasenta previa 3 kali lebih sering terjadi Pada kuretase, terutama yang
wanita belum siap untuk menerima kehamilan pada wanita multipara daripada menggunakan sendok kuret (kuretage
demikian juga dengan jaringan endometriumnya primipara. Paritas lebih dari satu tajam) terdapat luka yang cukup dalam
mempertinggi risiko terjadinya plasenta pada dinding endometrium. Luka inilah
• pada usia di atas 35 tahun ibu berisiko terjadinya previa karena dalam kehamilan plasenta yang mengakibatkan gangguan
placenta previa karena adanya kemunduran fungsi mencari tempat yang paling subur untuk vaskularisasi pada desidua sehingga
fisiologi dan reproduksi secara umum dimana berimplantasi kesuburan pada dinding endometrium
telah terjadi sklerosis pembuluh darah arteri kecil semakin berkurang
dan arteriole miometrium
FAKTOR RISIKO

RIW. SC MEROKOK
Nikotin dan karbon monoksida, yang
SEBELUMNYA
Pada operasi caesar dilakukan sayatan pada dinding
ditemukan dalam rokok, bertindak
uterus sehingga dapat mengakibatkan perubahan
sebagai vasokonstriktor kuat pada
atropi pada desidua dan berkurangnya vaskularisasi
pembuluh darah plasenta
05.
PATOFISIOLOGI
● Pada usia kehamilan yang lanjut, umumnya pada trisemester ketiga dan mungkin juga lebih awal oleh karena
mulai terbentuknya segmen bawah rahim
● tapak plasenta akan mengalami pelepasan.
● Sebagaimana diketahui tampak plasenta terbentuk dari jaringan maternal yaitu bagian desidua basalis yang
bertumbuh menjadi bagian dari uri. Dengan melebarnya isthmus uteri menjadi segmen bawah rahim, maka
plasenta yang berimplantasi di situ sedikit banyak akan mengalami laserasi akibat pelepasan pada desidua pada
tapak plasenta.
● Demikian pula pada waktu serviks mendatar (effacement) dan membuka (dilatation) ada bagian tapak plasenta
yang terlepas.
● Pada tempat laserasi akan terjadi perdarahan yang berasal dari sirkulasi maternal yaitu dari ruang intervillus dari
plasenta. Oleh karena fenomena pembentukan segmen bawah rahim itu perdarahan pada plasenta previa betapa
pun pasti kan terjadi (unavoidable bleeding).
● Perdarahan di tempat itu relative dipermudah dan diperbanyak oleh karena segmen bawah rahim dan serviks tidak
mampu berkontraksi dengan kuat karena elemen otot yang dimilikinya minimal, dengan akibat pembuluh darah
pada tempat itu tidak akan tertutup dengan sempurna.
● Perdarahan akan berhenti karena terjadi pembekuan kecuali jika ada laserasi mengenai sinus yang besar dari
plasenta dimana perdarahan akan berlangsung lebih banyak dan lebih lama.
● Oleh karena pembentukan segmen bawah rahim itu akan berlangsung progresif dan bertahap, maka laserasi baru
akan mengulang kejadian perdarahan.
● Demikian perdarahan akan berulang tanpa sesuatu sebab lain (causeless). Darah yang keluar berwarna merah segar
tanpa rasa nyeri (pain-less).
06.
PENEGAKKAN
DIAGNOSIS
ANAMNESIS PEM.FISIK PEM.PENUNJANG
• Keadaan bervariasi dari
keadaan normal sampai syok
• Pada palpasi abdomen : sering • Pemeriksaan USG untuk
• Ciri yang menonjol pada ditemui bagian terbawah janin menentukan letak plasenta.
plasenta previa adalah masih tinggi di atas simfisis • Penggunaan pemindaian
perdarahan uterus keluar melalui dengan letak janin tidak dalam transvaginal telah
vagina tanpa rasa nyeri letak memanjang. Palpasi memungkinkan untuk
abdomen tidak membuat ibu evaluasi yang lebih tepat dari
hamil merasa nyeri dan perut jarak antara tepi plasenta dan
tidak tegang. ostium seviks internum
• Pada pemeriksaan inspekulo • MRI juga dapat dipergunakan
terlihat perdarahan berasal dari untuk mendeteksi kelaian
ostium uteri eksternum. pada plasenta termasuk
Perdarahan encer sampai plasenta previa
menggumpal.
07.
PENATALAKSANAA
N
Konservatif : Aktif :
Bila umur kehamilan kurang Bila umur kehamilan 37
dari 37 minggu. minggu atau lebih.
Perdarahan sedikit, Pada kondisi ini maka
keadaan ibu dan anak baik dilakukan penanganan
maka biasanya secara aktif yaitu segera
penanganan konservatif mengakhiri kehamilan,
sampai umur kehamilan baik secara
aterm. pervaginam/perabdominal
.
08.
KOMPLIKASI
Implantasi plasenta yang terlalu dalam Perdarahan dalam jumlah yang banyak 
(akreta, inkreta, dan perkreta) risiko syok.

Serviks dan segmen bawah rahim rapuh dan kaya


pembuluh darah  sangat potensial untuk robek Kelainan letak bayi Prematur dan gawan janin.
disertai oleh perdarahan
09.
PROGNOSIS
Prognosis Neonatus
Tiga hingga empat kali lipat peningkatan angka kematian dan morbiditas
neonatal dengan plasenta previa terutama apabila kelahiran prematur.

Prognosis Ibu
Sekitar 90% kasus plasenta previa sembuh melalui persalinan. Wanita
dengan plasenta anterior memiliki faktor prognostik yang lebih buruk dan
lebih mungkin untuk mengalami perdarahan yang masif
TERIMA
KASIH!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
and illustrations

Anda mungkin juga menyukai