Anda di halaman 1dari 22

1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)


(INSTITUTE OF HEALTH SCIENCES)
BANYUWANGI
Kampus 1 : Jl. Letkol Istiqlah 40 Telp. (0333) 421610 Banyuwangi
Kampus 2 : Jl. Letkol Istiqlah 109 Telp. (0333) 425270 Banyuwangi
Website : www.stikesbanyuwangi.ac.id

FORMAT PENGKAJIAN
( KEPERAWATAN ANAK )

A. PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Nama : An. Z
b. Umur : 5 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Suku/ Bangsa : Jawa
f. Alamat : Dsn. Krajan RT 4/5 Penataban Giri Banyuwangi
g. Pekerjaan : -
h. Nomor Register : 9827238
i. Tanggal MRS : 18 April 2020
j. Tanggal Pengkajian : 18 April 2020
k. Diagnosa Medis :-

Biodata Penanggungjawab
a. Nama : Ny. G
b. Umur : 28 Tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Agama : Islam
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Pendidikan : D3
g. Status Perkawinan : Kawin
h. Suku Bangsa : Jawa
i. Alamat : Dsn. Krajan RT 4/5 Penataban Giri Banyuwangi
2. Keluhan Utama/ Alasan Masuk Rumah Sakit
a. Keluhan saat MRS
Orang tua mengatakan anaknya sesak nafas, batuk tidak bisa
mengeluarkan lendir, nafsu makan menurun.

b. Keluhan saat Pengkajian


Orang tua mengatakan anaknya demam, sesak nafas, nafsu makan
menurun, diit tidak dihabiskan, lemas, pucat.

3. Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)


2

Orang tua mengatakan anaknya mengeluh demam dan batuk sejak 4 hari
yang lalu, tidak dapat mengeluarkan sekret, dan sesak nafas. Sudah
dibawa ke klinik, namun batuk tidak kunjung sembuh dan anaknya
tambah sesak. Saat pengkajian orang tua mengatakan anaknya rewel,
tidak mau makan, sesak disertai batuk.
4. Riwayat Penyakit Masa Lalu
Orang tua mengatakan anaknya dulu hanya demam, dan batuk pilek.
5. Riwayat Kesehatan keluarga
Orang tua mengatakan keluarga juga sering mengalami sakit seperti
pasien.
6. Riwayat Imunisasi Dasar
Orang tua mengatakan anaknya mendapatkan imunisasi lengkap sejak
lahir.
7. Riwayat Perkembangan
a. Motorik Halus
Orang tua mengatakan anaknya sudak bisa makan sendiri, berpakaian
sendiri.
b. Motorik Kasar
Orang tua mengatakan anaknya tidak malu bersosialisasi dengan teman
sebayanya, dan sudah bisa mengendarai sepeda roda 3 sendiri.
c. Bahasa / Komunikasi
Orang tua mengatakan anaknya sudah bisa berbicara, namun untuk
mengucapkan huruf R anaknya masih kesulitan.

d. Adaptasi Sosial
Orang tua mengatakan anaknya bermain dengan anak sebayanya setiap
harinya dan sudah ikut mengaji.
8. Riwayat Psikososial dan Status Spiritual
a. Riwayat Psikologis
Orang tua mengatakan anaknya suka marah sampai meronta-ronta jika
keinginannya tidak dituruti saat itu juga.
b. Aspek Sosial
Orang tua mengatakan anaknya tidak pelit dan selalu berbagi kue atau
snack dengan teman-temannya.
c. Aspek Spiritual/ Sistem Nilai Kepercayaan
Orang tua mengatakan anaknya setiap sore ikut mengaji di musholla
sekitar kompleks rumahnya.

9. Pola Kebiasaan Sehari – hari


a. Pola Nutrisi
1). Sebelum Sakit
Orang tua mengatakan anaknya selalu makan 3x sehari, minum susu
soya sebangun dan menjelang tidur. Makanan seporsi terdiri dari nasi,
3

sayur, dan lauk pauk. Anaknya memiliki riwayat alergi udang dan susu
sapi, minum air putih 4-5 gelas dalam sehari.
2). Saat Sakit
Orang tua mengatakan anaknya hanya menghabiskan ½ porsi diit dari
rumah sakit, minum air putih sehari hanya 2 gelas.
b. Pola Eliminasi
1). Buang Air Besar
a). Sebelum Sakit
Orang tua mengatakan anaknya BAB 1x Orang tua mengatakan
anaknya dalam sehari dengan konsistensi feses lembek, berwarna
kekuningan , bau khas feses.

b). Saat Sakit


Orang tua mengatakan anaknya BAB 1x Orang tua mengatakan
anaknya dalam sehari dengan konsistensi feses lembek, berwarna
kekuningan , bau khas feses.

2). Buang Air Kecil


a). Sebelum Sakit
Orang tua mengatakan anaknya BAK di kamar mandi 3-4 x sehari
dengan konsistensi urin berwarna kuning, bau khas urin.
b). Saat Sakit
Orang tua mengatakan anaknya BAK 2 kali sehari dengan konsistensi
urin berwarna kuning, bau khas urin.
c. Pola Kebersihan diri
1). Sebelum Sakit
Orang tua mengatakan anaknya mandi menggunakan sabun,
menggosok gigi, dan keramas menggunakan shampoo 3x sehari

2). Saat Sakit


Orang tua mengatakan anaknya hanya diseka 2x sehari saat pagi dan
sore hari.
d. Pola Aktivitas, Latihan dan Bermain
1). Sebelum Sakit
Orang tua mengatakan anaknya bermain dengan teman sebayanya.
2). Saat Sakit
Orang tua mengatakan anaknya hanya minta gendong dan berbaring
di bed ruah sakit
e. Pola Istirahat dan Tidur
1). Sebelum Sakit
Orang tua mengatakan anaknya selalu tidur siang selama 2 jam dan
tidur malam pukul 8 dan bangun jam 7 pagi.
2). Saat Sakit
Orang tua mengatakan anaknya tidur tapi sering terbangun.
4

10. Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum
a. Keadaan Sakit
Keadaan umum lemah, sesak nafas disertai batuk, produksi sputum
banyak berwarna kuning, konjungtiva anemis dan nafsu makan
menurun.
b. Tanda – tanda Vital
Tensi :- Nadi : 105
RR : 30x/menit Suhu : 37,6
BB : 18 kg TB : 97cm
LL : 14 cm LK : 25 cm

c. Pemeriksaan Cepalo Caudal


1). Kepala dan Rambut
Bentuk kepala lonjong, rambut hitam keriting, terdapat bekas luka di
kening sebelah kiri, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.

2). Hidung
Bentuk hidung simetris, tidak ad polip.

3). Telinga
Bentuk telinga simeris, terdapat serumen berwarna kekuningan, tidak
ada benjolan.

4). Mata
Mata simetris, alis simetris, konjungtiva anemis, sklera berwarna putih.
5). Mulut, Gigi, Lidah, Tonsil dan Pharing
Terdapat karies gigi, lidah bersih, tidak ada pembesaran tonsil.
6). Leher dan Tenggorokan
Tidak ada benjolan, warna kulit merata, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid.
7). Dada/ Thorak
a). Pemeriksaan Paru
(1). Inspeksi
Bentuk dada simetris, normal chest, tidak ada lesi tidak ada benjolan.
(2). Palpasi
Bunyi pekak di lobus sinistra
(3). Perkusi
(4). Auskultasi
Terdapat suara nafas tambahan ronkhi
+ -
- +
5

+ +

b). Pemeriksaan Jantung


(1). Inspeksi
Normal, tidak ada tanda-tanda pembesaran jantung. Ictus cordis tidak
terlihat di ICS 5 midclavicula sinistra
(2). Palpasi
Ictus cordis teraba di ics 5 midclavicula sinistra
(3). Perkusi
Batas Atas: Intercostalis II parasternal kiri
Batas kanan: Intercostalis IV garis parasternal kanan
Batas kiri: Intercostalis IV garis midclavicula kiri
(4). Auskultasi
Bj 1 dan Bj 2 Tunggal, tidak tertinggal
8). Payudara
(a). Inspeksi
Bentuk simetris, areola berwarna coklat
(b). Palpasi
Tidak ada lesi, tidak teraba masa
9). Pemeriksaan Abdomen
(a). Inspeksi
Bentuk simetris, tidak ada ascites, warna kulit merata tidak ada
kelainan
(b). Auskultasi
Bising usus 16x/ menit
(c). Palpasi
Tidak teraba masa
(d). Perkusi
Suara timpani
10). Ekstrimitas, Kuku dan Kekuatan Otot
Tidak ad kelainan, kekuatan otot
5 5

5 5

11). Genetalia dan Anus


Bersih, normal tidak ada kelinan
12). Pemeriksaan Neurologi
Kesadaran composmentis, gcs 456
11. Skrining Risiko Malnutrisi: (Berdas)rkan adaptasi STRONG-Kids)

No. Parameter Skor


6

1. Apakah pasien tampak kurus


a. Tidak 0
b. Ya 1
2. Apakah terdapat penurunan berat badan selama satu bulan terakhir?
(berdasarkan penilaian objektif data berat badan bila ada/ penilaian subjektif
dari orang tua pasien ATAU untuk bayi <1 tahun: berat badan naik selama 3
bulan terakhir )
a. Tidak 0
b. Ya 1
3. Apakah terdapat salah satu dari kondisi berikut?
 Diare ≥5 kali/ hari atau muntah > 3 kali / hari dalam seminggu terakhir
 Asupan makanan berkurang selama 1 minggu terakhir
a. Tidak
b. Ya 0
1
4. Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang mengakibatkan pasien berisiko
mengalami malnutrisi (lihat keterangan di bawah)
a. Tidak 0
b. Ya 2 +
Total Skor 0

Tabel 1: Daftar penyakit / keadaan yang berisiko mengakibatkan malnutrisi


 Diare kronik (lebih dari 2 minggu)  Keadaan anatomi daerah mulut
 (Tersangka) penyakit jantung yang menyebabkan kesulitan makan
bawaan (misal: bibir sumbing)
 (Tersangka) infeksi human  Trauma
immunodeficiency syndrome  Kelainan metabolik bawaan (inborn
 (Tersangka) kanker error metabolism)
 Penyakit hati kronik  Reterdasi mental
 Penyakit ginjal kronik  Keterlambatan perkembangan
 TB Paru  Rencana / pasca operasi mayor
 Luka bakar luas (misal: laparatomi, torakotomi)
 Lain-lain (Berdasarkan  Terpasang Stoma
pertimbangan
Dokter)............................................
..........
Interpretasi Skor:
0: Risiko rendah 1-3 : Risiko sedang 4-5 : Risiko berat

11. Risiko Cedera / Jatuh (untuk anak ≥ 12-18 tahun)


Lampirkan dan isi formulir pemantauan risiko jatuh pasien anak
(berdasarkan Skala Humpty Dumpty)

Anak beresiko jatuh rendah.


7

12. Pemeriksaan Penunjang


Foto thorax: hasil terdapat bercak putih di lobus kanan
13. Penatalaksanaan
O2 per nasal canul 2 lpm
Nebulizer ventolin 2,5 mlx3
14. Harapan Klien/ Keluarga sehubungan dengan Penyakitnya
Orangtua berharap anaknya lekas sembuh agar bisa bermain dengan
teman-temannya
15. Genogram

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien

: Tinggal
serumah

: Hubungan
perkawinan

Banyuwangi, ………………….. 2020


Mahasiswa

(Shindy Herawati Mochiko Dewi)

ANALISA DATA
8

Nama Pasien :An. Z


No. Register : 766567578675

NO KELOMPOK DATA MASALAH ETILOGI


Ds: Orang tua mengatakan Bersihan jalan nafas Virus, bakteri,
anaknya sesak nafas, keluar tidak efektif
jamur
sekret berwarna kekuningan
Do: Klien terlihat sesak,
Saluran nafas
TTV
N: 210x/menit dalam
S: 37,9
RR: 30x / menit
Gangguan
Hasil foto thorax: terdapat bercak
pembersihan di
putih pada lobus paru kanan
paru-paru

Radang bronchial

Produksi mucus

Penumpukan
sekret

Bersihan jalan
nafas tidak efektif
Ds: Orang tua mengatakan Hipertermi
anaknya menggigil, demam tidak
kunjung turun.
Do: Keadaan umum lemah, febris Radang pada
TTV bronkus
N: 210x/menit
S: 37,9
RR: 30x / menit Inflamasi

Akumulasi
monosit,
makrofag, sel T
helper dan
fibroblas

Interleukin-1
Interleukin-6

Merangsang saraf
vagus
9

Sinyal mencapai
sistem saraf pusat

Pembentukan
prostaglandin otak

Merangsang
hipotalamus
meningkatkan titik
suhu

Menggigil,
meningkatkan
suhu basal

Hipertermi
Ds: Orangtua mengatakan
anaknya lemas, pucat Ketidakefektifan
Do: Keadaan umum lemah, perfusi jaringan
konjungtiva anemis, perifer Virus, bakteri,
jamur
HB: 8,3
RBC: 2,8 106 u/L
Saluran nafas
TTV
N: 210x/menit dalam
S: 37,9
RR: 30x / menit
Kerusakan sel

Terjadi
ketidakseimbanga
n antara enzim
proteolitik elastase
dan anti elastase

Peningkatan enzim
elastase,
penurunan enzim
anti elastase

Menurunnya
elastisitas alveoli
10

Atelektasis paru

Penurunan o2

Hipoksia jaringan

Ketidakefektifan
perfusi jaringan
perifer

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. Z


No. Register : 8347236423764

TANGGAL TANGGAL TANDA


DIAGNOSA KEPERAWATAN
MUNCUL TERATASI TANGAN
17-4- Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d
2020 menumpuknya sekret ditandai dengan
Klien terlihat sesak,

TTV
N: 210x/menit
S: 37,9
RR: 30x / menit

Hasil foto thorax: terdapat bercak putih pada


lobus paru kanan

Hipertermi b.d inflamasi bronkus ditandai


17-4- dengan Keadaan umum lemah, febris
2020 TTV
N: 210x/menit
S: 37,9
RR: 30x / menit

Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d


hipoksia jaringan ditandai dengan
17-4- Keadaan umum lemah, konjungtiva anemis,
2020
HB: 8,3
RBC: 2,8 106 u/L
11

TTV
N: 210x/menit
S: 37,9
RR: 30x / menit
12

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. Z


No. Register : 567564546756565
TGL NO TUJUAN KRITERIA HASIL INTERVENSI TT
17/4/20 1. Setelah dilakukan 1. Ventilasi semenit Observasi:
tindakan
menurun 1. Monitor status pernafasan dan oksigenasi.
keperawatan
selama 15 menit, 2. Dispnea menurun R: Memantau status respirasi klien, indikator awal
saluran nafas
3. Penggunaan otot gangguan pernafasan
bebasdari sekret
bantu nafas menurun 2. Terapeutik:
4. Frekuensi nafas 1. Pertahankan kepatenan jalan nafas.
membaik R: jalan nafas yang efektif memberikan kenyaman kepada klien
5. Kedalaman nafas 2. Posisikan semi fowler.
membaik R: Posisi semi fowler dapat meningkatkan pergerakan ekspansi
paru
3. Lakukan fisioterapi dada
R: merangsang sekret yang melekat di dinding saluran nafas
agar lepas.
4. Lakukan suction, jika perlu.
R: merangsang batuk / pembersihan jalan nafas suara mekanik
pada faktor yang tidak mampu melakukan karena
batuk efektif.
Edukasi:
1. Anjurkan asupan cairan 2000 mL/hari.
13

R: Menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat


pengeluaran sekret
2. Ajarkan teknik batuk efektif.
R: Batuk efektif adalah mekanisme perbersihan jalan alami
untuk mempertahankan kepatenan jalan nafas
Kolaborasi:
1. Pemberian bronkodilator.
R: Merangsang pencairan dan pengeluaran secret
2. Pemberian O2 tambahan
R: Mempertahankan kenormalan saturasi oksigen di dalam
tubuh.
17/4/20 2. Setelah dilakukan Kriteria hasil :
tindakan Observasi:
1. Suhu tubuh normal
keperawatan 1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya.
selama 1x 20 (36,5-37,5 0C)
menit suhu tubuh R: Mengetahui keabnormalan suhu tubuh
menurun 2. Monitor warna kulit dan suhu.
R: Warna kulit pucat menunjukkan ketidakefektifan sirkulasi di
dalam tubuh.
Terapeutik:
1. Tutup pasien dengan selimut atau pakaian
ringan, tergantung pada fase demam ( yaitu: selimut hangat
pada fase dingin dan pakaian atau linen tempat tidur ringan
pada fase demam dan fase bergejolak.
R: Pakaian tipis menjaga sirkulasi perifer tetap normal.
14

2. Dorong konsumsi cairan.


R: Pemberian minum yang banyak menggantikan cairan yang
hilang akibat termoregulasi
3. Berikan metode pendinginan eksternal
( kompres hangat)
R: Membantu menurunkan suhu pada perifer untuk mencegah
agar tidak terjadi kejang
Edukasi:
1. Ajarkan keluarga kompres mandiri
R: Menurunkan suhu tubuh, agar pada saat suhu tubuh
meningkat keluarga bisa langsung tanggap
Kolaborasi:
Kaji secara komprehensif sirkulasi
1. Berikan pengobatan antipiretik.
perifer
Monitor laboratorium ( Hb, hmt ) Waktu pengisian kapiler < 3 detik, R: Membantu menurunkan suhu tubuh
17/4/20 3. Setelah dilakukan
evaluasi nadi perifer dan edema
tindakan Tekanan sistol dan diastol dalam
keperawatan Observasi
rentang yang diharapkan.
Terapeutik selama 1x24 jam
perfusi
Ubah posisi pasien setiapperifer
2 jam TTV normal
Dorong latihanefektif
ROM sebelum TD: 100-120/60-80 mmHg
bedrest N: 60-80x/menit
S: 36,5-37,5
Edukasi
RR: 16-21x/menit
Jelaskan tujuan dan tindakan
prosedur
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian anti platelet
atau anti perdarahan
Pemberian tranfusi darah
15
16

CATATAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. Z


No. Register : 4754545645645
NO T
TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
DX T
17/4/20 07.0 1. 1. Memonitor status pernafasan dan
0
oksigenasi.
R: TTV
N: 210x/menit
S: 37,9
RR: 30x / menit

2. Mempertahankan kepatenan jalan nafas.


R: Jalan nafas paten, terposisikan semi
fowler
3. Memposisikan semi fowler.
R: Klien terposisikan semi fowler
4. Melakukan fisioterapi dada
R: Klien merasa nyaman, lendir keluar
sedikit-sedikit
5. Menganjurkan asupan cairan 2000
mL/hari.
R: Klien minum sedikit-sedikit tapi sering
6. Mengajarkan teknik batuk efektif
R: Klien tidak kooperatif
7. Memberikan bronkodilator
R: Nebulizer ventolin 2,5 ml 3x1 masuk
8. Memberikan O2 tambahan
R: Terpasang nasal canul 2 lpm

1. Memantau suhu dan tanda-tanda vital


lainnya.
R: R: TTV
N: 210x/menit
S: 37,9
RR: 30x / menit

2. Memonitor warna kulit dan suhu.


R: R: TTV
N: 210x/menit
S: 37,9
RR: 30x / menit
17

3. Menyelimuti pasien dengan selimut atau


pakaian ringan
R: Klien tertutupi selimut tipis
4. .Menganjurkan konsumsi cairan
1000mL/hari
R: Klien minum sedikit-sedikit tapi sering
5. Berikan metode pendinginan eksternal
( kompres hangat)
R: kompres hangat telah dilakukan, klien
merasa tenang, menggigil berkurang
6. Ajarkan keluarga kompres mandiri
R: Keluarga dapat mempraktikkan secara
mandiri
7. Berikan pengobatan antipiretik.
R: Pamol syrup 3 sdmx1
8. Memberikan tranfusi darah PRC 250 Ml
per iv
R: tranfusi darah PRC 250 Ml per iv telah
dimasukkan

CATATAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. Z


No. Register : 4754545645645
NO T
TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
DX T
18/4/20 07.0 1. 9. Memonitor status pernafasan dan
0
oksigenasi.
R: TTV
N: 205x/menit
S: 37,7
RR: 28x / menit

10. Mempertahankan kepatenan jalan


nafas.
18

R: Jalan nafas paten, terposisikan semi


fowler
11. Memposisikan semi fowler.
R: Klien terposisikan semi fowler
12. Melakukan fisioterapi dada
R: Klien merasa nyaman, lendir keluar
sedikit-sedikit
13. Menganjurkan asupan cairan 2000
mL/hari.
R: Klien minum sedikit-sedikit tapi sering
14. Mengajarkan teknik batuk efektif
R: Klien tidak kooperatif
15. Memberikan bronkodilator
R: Nebulizer ventolin 2,5 ml 3x1 masuk
16. Memberikan O2 tambahan
R: Terpasang nasal canul 2 lpm

9. Memantau suhu dan tanda-tanda vital


lainnya.
R: TTV
N: 205x/menit
S: 37,7
RR: 28x / menit

10. Memonitor warna kulit dan suhu.


R: TTV
N: 205x/menit
S: 37,7
RR: 28x / menit

11. Menyelimuti pasien dengan selimut


atau pakaian ringan
R: Klien tertutupi selimut tipis
12. .Menganjurkan konsumsi cairan
1000mL/hari
R: Klien minum sedikit-sedikit tapi sering
13. Berikan metode pendinginan
eksternal ( kompres hangat)
R: kompres hangat telah dilakukan, klien
merasa tenang, menggigil berkurang
19

14. Ajarkan keluarga kompres mandiri


R: Keluarga dapat mempraktikkan secara
mandiri
15. Berikan pengobatan antipiretik.
R: Pamol syrup 3 sdmx1

CATATAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : An. Z


No. Register : 4754545645645
NO T
TANGGAL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN
DX T
19/4/20 07.0 1. 17. Memonitor status pernafasan dan
0
oksigenasi.
R: TTV
N: 170x/menit
S: 37,4
RR: 26x / menit
18. Mempertahankan kepatenan jalan
nafas.
R: Jalan nafas paten, terposisikan semi
fowler
19. Memposisikan semi fowler.
R: Klien terposisikan semi fowler
20. Melakukan fisioterapi dada
R: Klien merasa nyaman, lendir keluar
sedikit-sedikit
21. Menganjurkan asupan cairan 2000
mL/hari.
R: Klien minum sedikit-sedikit tapi sering
22. Mengajarkan teknik batuk efektif
R: Klien tidak kooperatif
23. Memberikan bronkodilator
R: Nebulizer ventolin 2,5 ml 3x1 masuk
24. Memberikan O2 tambahan
R: Terpasang nasal canul 2 lpm
20

16. Memantau suhu dan tanda-tanda


vital lainnya.
R: TTV
N: 170x/menit
S: 37,4
RR: 26x / menit
17. Memonitor warna kulit dan suhu.
R: TTV
N: 170x/menit
S: 37,4
RR: 26x / menit

18. Menyelimuti pasien dengan selimut


atau pakaian ringan
R: Klien tertutupi selimut tipis
19. .Menganjurkan konsumsi cairan
1000mL/hari
R: Klien minum sedikit-sedikit tapi sering
20. Berikan metode pendinginan
eksternal ( kompres hangat)
R: kompres hangat telah dilakukan, klien
merasa tenang, menggigil berkurang
21. Ajarkan keluarga kompres mandiri
R: Keluarga dapat mempraktikkan secara
mandiri
22. Berikan pengobatan antipiretik.
R: Pamol syrup 3 sdmx1

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : An. Z


No. Register :58755656565

NO
TANGGAL 17/4/20 TANGGAL 18/4/20 TANGGAL 19/4/20
DX
S: Orang tua S: Orang tua S: Orang tua
mengatakan anaknya mengatakan anaknya mengatakan
sesak nafas, keluar sesak nafas berkurang, anaknya sesak
sekret berwarna keluar sekret berwarna nafas berkurang,
21

kekuningan kekuningan keluar sekret


O: Klien terlihat sesak, O: Klien terlihat sesak, berwarna
kekuningan sedikit
TTV TTV O: Klien terlihat
N: 210x/menit N: 205x/menit sesak,
S: 37,9 S: 37,7
RR: 30x / menit RR: 28x / menit TTV
N: 170x/menit
Hasil foto thorax: Hasil foto thorax: S: 37,4
terdapat bercak putih terdapat bercak putih RR: 26x / menit
pada lobus paru kanan pada lobus paru kanan

A: Masalah belum A: Masalah belum A: Masalah


teratasi teratasi teratasi
P: Lanjutkan intervensi P: Lanjutkan intervensi P: Hentikan
intervensi

S: Orang tua S: Orang tua S: Orang tua


mengatakan anaknya mengatakan anaknya mengatakan
menggigil, demam tidak menggigil, demam tidak demam anaknya
kunjung turun. kunjung turun. turun.
O: Keadaan umum O: Keadaan umum O: Keadaan umum
lemah, febris lemah, febris cukup
TTV TTV
N: 210x/menit N: 205x/menit TTV
S: 37,9 S: 37,7 N: 170x/menit
RR: 30x / menit RR: 28x / menit S: 37,4
RR: 26x / menit
A: Masalah belum A: Masalah belum
teratasi teratasi A: Masalah
P: Lanjutkan Intervensi P: Lanjutkan Intervensi teratasi
P: Hentikan
intervensi

S: Orangtua S: Orangtua S: Orangtua


mengatakan anaknya mengatakan anaknya mengatakan
lemas, pucat lemas, pucat anaknya lemas,
O: Keadaan umum O: Keadaan umum pucat
lemah, konjungtiva lemah, konjungtiva O: Keadaan umum
anemis, anemis, lemah,
konjungtiva
HB: 8,3 HB: 8,3 anemis,
RBC: 2,8 106 u/L RBC: 2,8 106 u/L
HB: 11,02
TTV TTV RBC: 4,2 106 u/L
N: 210x/menit N: 205x/menit
S: 37,9 S: 37,7 TTV
RR: 30x / menit RR: 28x / menit N: 170x/menit
22

S: 37,4
A: Masalah belum A: Masalah belum RR: 26x / menit
teratasi teratasi
P: Lanjutkan Intervensi P: Lanjutkan Intervensi Masalah teratasi
P: Hentikan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai