Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN


BANJARMASIN

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN BERDASARKAN


11 POLA FUNGSIONAL POLA GORDON

RIWAYAT KEPERAWATAN

Ruangan : Alamanda Tgl Pengkajian : 8 Desember


Kamar : Bed 6 2015
Tgl Masuk RS : 7 Desember 2015 Auto/Alloanamnesa : Auto
Anamnesa
Perawat yang mengkaji : Kelompok 4 C

I. PENGKAJIAN
A. Identitas Pasien
1. Nama Pasien : Tn. M. I
2. TTL (umur) : 33 Tahun
3. Jenis Kelamin : ( √ ) Laki-laki ( ) Perempuan
4. Status Marital : ( ) Kawin ( √ ) Tidak kawin ( ) Duda ( ) Janda
5. Jumlah Anak : -
6. Pendidikan : SMA
7. Pekerjaan :Swasta
8. Agama : Islam
9. Warga Negara : WNI/ WNA
10. Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
11. Bahasa yang dipakai: ( ) Indonesia
(√ ) Daerah : Banjar
( ) Asing :.....................................................
12. Alamat : Jl. xxx No. xx RT. xx Rw.xx
13. No. RMK : 889xxx
14. Diagnosa Medis : Heart Failure
15. Dokter yang Merawat: Dr. A

B. Identitas Penanggung jawab


1. Nama : Nn.Y
2. Hubungan dengan Pasien : Saudara Kandung
3. Umur : 28 tahun
4. Pendidikan : SMA
5. Alamat : Jl. xxx No. xx Rt. xx
II. KEADAAN UMUM
A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri dada dan perut, kadang sesak nafas saat beraktifitas dan
pada malam hari.
B. Keadaan Sakit : Pasien tampak sakit: ( ) Ringan ( √ ) Sedang
( ) Berat ( ) Tidak Sakit
C. Kategori Pasien : Pasien termasuk kategori :
( √ ) Minimal Care ( ) Parcial Care ( ) Total Care
D. Kesadaran
a. Kualitatif :
(√) Kompos Mentis
( ) Apatis
( ) Somnolen/letargi
( ) Sporo Comatous
( ) Comatous
b. Kuantitatif (Glasgow Coma Scale):
- Respon membuka mata : 4
- Respon bicara :5
- Respon motorik :6
Jumlah : 15
E. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah : 130/90 mmHg, dalam posisi : berbaring
CRT (Capiller Refill Time) : 5 /detik
MAP : 103 mmHg

Kesimpulan : tekanan rata-rata arteri dalam rentang normal

b. Nadi
Frekuensi : 70 kali/menit
Irama : ( √ ) Teratur ( ) Tidak teratur ( ) Lemah (√) Kuat
( ) Halus
c. Suhu : 36°C, ( ) oral (√) Aksila ( ) Rectal
d. Pernafasan
Frekuensi : 22 x/menit
Irama : (√) Normal ( ) Kussmaul ( ) Cheyne-Stokes ( ) Biot
Jenis : (√) Dada ( ) Perut
e. Bunyi Napas Tambahan :
f. Pengukuran : Tinggi Badan : 165 Cm
Berat Badan : 62 Kg
III. RIWAYAT PENYAKIT
A. Riwayat penyakit sekarang
Pada tanggal 8 Desember 2015 dilakukan pengkajian oleh mahasiswa didapatkan
data : konjungtiva anemis, sklera ikterik, thorak : I = thorak simetris, P = perkusi
sonor pada thorak dextra dan redup pada thorak sinistra, P = nyeri tekan pada thorak,
dan saat dilakukan taktil premitus tidak teraba getaran pada lobus kanan tengah dan
lobus kanan bawah, A = terdengar bunyi paru vesikular sedangkan bunyi jantung
murmur, Abdomen : I = tampak simetris, P = timpani, P = nyeri tekan pada keempat
kuadran, A = bising usus 7x menit.
B. Riwayat penyakit dahulu
2 tahun yang lalu pasien pernah masuk RSUD Ulin Banjarmasin dengan penyakit
yang sama yaitu jantung bocor.
C. Riwayat penyakit keluarga (Lengkapi dengan genogram)
Pasien mengatakan ayah pasien meninggal karena penyakit jantung.
Genogram Keluarga Klien:

Keterangan :
= laki-laki
= perempuan

= hubungan keluarga

= klien

X = meninggal

= tinggal serumah

D. Riwayat Sosial
Pasien tampak ramah dengan perawat, keluarga dan lingkungan sekitar.
IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. Persepsi Kesehatan – Pola Pemeliharaan Kesehatan
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti saran dan aturan dari tim medis.
2. Keadaan saat ini :
Pasien juga tidak pernah mengikuti saran dan aturan dari tim medis.
Masalah :
Ketidakpatuhan Regimen Medis

B. Pola Nutrisi-Metabolik
1. Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan selalu makan 3x sehari. Pasien suka mengonsumsi makanan
yang berlemak dan berkolesterol tinggi seperti bakso.
2. Keadaan saat ini :
Pasien senang mengkonsumsi makanan yang berlemak dan berkolesterol.

C. Pola Eliminasi
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasanya buang air besar sehari sekali setiap pagi hari, buang
air kecilnya sering warnanya agak kekuning-kuningan.
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi padat warna kuning
sedangkan buang air kecil itu sering.

D. Pola Aktivitas dan Latihan


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan semua aktivitas dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain,
biasanya bekerja dari pagi sampai sore.

2. Keadaan saat ini :


Pasien mengatakan saat ini masih dapat melakukan aktifitas secara mandiri
walaupun kadang sesak setelah beraktifitas ringan seperti berjalan dan ke kamar
mandi.

Pemeriksaan fisik
a. Aktivitas harian (tingkat kemampuan melakukan aktivitas)
Makan :0
Mandi :0
Berpakaian : 0
Kerapihan : 0
BAB :0
BAK :0
Mobilisasi di Tempat tidur : 0
Pindah kursi dorong :
Ambulasi :0
Catatan : Mandiri
1 : Mandiri
2 : Bantuan dengan alat
3 : Bantuan orang
4 : Bantuan orang dan alat
5 : Bantuan penuh

b. Rentang gerak
(√ ) Bebas ( ) Terbatas, karena :
( ) Pembengkakan
( ) Nyeri
( ) Kontraktur
( ) Kelemahan
( ) Kelumpuhan
Otot : ( ) Atrofi (√) Normal
c. Extremitas Atas dan Bawah:
Edema Parese

-
E. Pola tidur dan Istirahat
1. Keadaan sebelum sakit (kebiasaan sehari-hari):
Pasien mengatakan jarang tidak pernah tidur siang karen bekerja dari pagi
sampai sore. Kalau pada malam hari tidur ± 6 jam.
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan dapat tidur siang hari selama ± 1 jam, kalau malam hari
tidak bisa tidur karena sesak dan batuk.
Pemeriksaan fisik (keadaan pasien saat diwawancara)
( ) Segar ( ) Sering menguap (√ ) Lesu ( ) Kesakitan
(√ ) Kehitaman di bawah mata ( ) Lain-lain
Masalah :
Gangguan Pola Tidur

F. Pola Kognitif dan Persepsi Sensori


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan tahu tentang penyakitnya sejak 2 tahun yang lalu tetapi
pasien tidak menuruti semua larangan seperti harus menghindari makanan yang
berkolesterol tinggi dan membatasi aktifitas.
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan dada dan perut terasa nyeri, sesak saat bernafas. Apalagi pada
malam hari, pasien selalu sukar bernafas yang disertai batuk.
Pemeriksaan fisik :
a. Kemampuan Orientasi : ( √ ) Baik ( ) Disorientasi
b. Kemampuan Mendengar :
Pendengaran : ( √ ) Baik
( ) Tuli: ( ) Dextra ( ) Sinistra
c. Kemampuan Penglihatan
( √ ) Baik ( ) Buta
( ) Miopi ( ) Hipermetropi
( ) Memakai Kacamata, ukuran kacamata : Dextra :
Sinistra :
( ) Memakai Softlense
( ) Berkunang-kunang
( ) Sakit untuk Melihat
( ) Strabismus
( ) Prothese, ( ) Dextra ( ) Sinistra
Reaksi Pupil : Dextra : Sinistra :
( √ )Isokor : ( ) Anisokor
d. Kemampuan Menghidu
( √ ) Baik
( ) Kurang Baik
( ) Tidak Dapat Membau
e. Kemampuan Sensibilitas
( √ ) Baik
( ) Kesemutan
( ) Anestesia/ Tidak Terasa/ Baal
f. Kemampuan Pengecapan
( √ ) Baik
( ) Kurang Baik

G. Pola Persepsi dan Konsep Diri


- Harga diri : Pasien mengatakan dapat menerima dirinya meskipun dalam
keadaan sakit sekalipun.
- Ideal diri : Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan ingin secepatnya pulang
kerumah.
- Identitas diri : Pasien adalah seorang laki-laki dan sebagai anak dari 6 orang
bersaudara dan belum menikah.
- Gambaran diri : Pasien tampak menerima kondisinya.
- Peran diri : Pasien berperan sebagai pencari nafkah untuk ibu dan adik
perempuannya.

H. Pola Peran dan Hubungan


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebagai pencari nafkah bagi ibu dan suadara perempuannya.
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan tidak dapat mencari nafkah seperti biasanya karena sedang
dirawat di rumah sakit.

I. Pola Sexual
Pasien adalah seorang laki-laki yang berumur 33 tahun dan belum menikah.

J. Pola Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan kalau memiliki masalah pasien kadang menceritakan
masalahnya dengan adik kandung perempuannya.
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan tetap dapat bercerita dengan adik kandungnya. Pasien lebih
dekat dengan adik kandungnya.

K. Pola Sistem Kepercayaan


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu.
2. Keadaan saat ini :
Pasien mengatakan tidak dapat sholat seperti biasanya karena sedang sakit dan
berada di rumah sakit.
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Kepala
Catatan: tidak ada terlihat lesi dan hematoma pada kepala pasien.

B. Rambut : ( ) Bersinar ( √ ) Tebal ( ) Rapuh-kemerahan ( ) Kusam ( ) Tipis

C. Mata
1. Sclera : ( ) Ikterus ( ) Tidak ikterus
2. Konjungtiva : ( √ ) Anemis ( ) Tidak Anemis ( ) Hiperemi
3. Lensa : ( √ ) Keruh ( ) Tidak Keruh
4. Palpebra : ( ) Edema ( √ ) Tidak Edema
5. Operasi : ( ) Ya ( √ ) Tidak

C. Hidung: Mukosa : ( ) pucat ( √ ) merah muda ( ) radang ( ) Prothesa


( ) polip ( ) perdarahan ( ) secret

D. Bibir dan Mulut


1. Bibir : ( ) Pucat ( √ ) kering ( ) merah muda
( ) basah ( ) pecah-pecah ( ) luka/radang
( ) sianosis
2. Mulut/gusi : mukosa: ( ) Pucat ( ) merah muda
( ) luka/radang ( √ ) Lain-lain : Berwarna Hitam
3. Gigi : ( ) karies ( ) karang gigi ( √ ) kusam
4. Lidah : ( ) pucat ( √ ) merah muda ( ) luka/radang
( ) gangguan pengecapan
5. Tonsil : ( √ ) merah ( ) membesar ( ) pseudomembran

E. Telinga : ( ) Massa ( ) luka ( √ ) serumen

F. Leher : ( ) kaku kuduk ( ) pembesaran kel.Tyroid


( ) pembesaran kel.Parotis ( ) Pembesaran kel. Limfe
( √ ) peningkatan Vena Jugularis
Catatan : Peningkatan vena jugularis 25 cm.

G. Dada :
Inspeksi :
1. Bentuk dada ( ) simetris ( √ ) asimetris
Payudara (Wanita) ( ) simetris ( ) asimetris ( ) Bengkak ( ) Luka
2. Retraksi dinding dada ( √ ) ada ( ) tidak
3. Pergerakan rongga dada ( ) deviasi sternum ( ) peninggian bahu
4. Ictus Cordis ( √ ) tampak ( ) tidak
Palpasi :
1. Massa/Benjolan ( √ ) ada ( ) tidak ada
2. Taktil Fremitus ( ) simetris/normal ( √ ) tidak normal/asimetris
Perkusi: ( ) sonor ( ) hipersonor ( √ ) redup
( ) pekak ( ) timpani
Auskultasi: ( √ ) vesicular ( ) bronkovesicular ( ) ronchi
( ) wheezing ( ) stridor ( ) pleural friction rub
Catatan : Bentuk Dada asimetris, adanya retraksi dinding dada, adanya retraksi
dinding dada, ictus cordis tampak, adanya massa dan perkusi redup.

H. Axilla : ( ) pembesaran kel.Limfe


Catatan: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

I. Abdomen : ( ) supel ( √ ) membuncit


( √ ) Bising Usus, 7 x/menit
( √ ) nyeri tekan ( ) asites ( / / ) H/L/M
( √ ) timpani ( ) hypertimpany ( ) Dullnes

J. Genitalia dan Anus:


1. Genital
Wanita : ( ) pembengkakan ( ) kelainan congenital ( ) Prolap Uteri
( ) Flour Albus : Warna :
Bau :
keadaan selaput lendir :
keadaan Perineum :
Pria : Penis dan mulut uretra :
Keadaan testis :
2. BAK ( ) nyeri ( ) hematuria
Frekuensi : Sering
Warna : Kekuning-kuningan
3. BAB ( ) nyeri ( ) melena
Frekuensi : 1 x sehari
Warna : Kuning

K. Kulit :
1. Warna kulit ( ) pucat ( ) kemerahan ( ) sianosis
( ) jaundice ( ) petechae
2. Turgor ( ) lembab ( ) elastic/kenyal ( √ ) kering
3. Edema

Tanda tangan perawat


(Kelompok 4 C)
X. Analisa Data
Data Etiologi Analisa Problem
DS : Pasien mengatakan Myocard Infark Nyeri Akut
Nyeri dada dan perut
P = Miocard Infark
Q = Seperti ditusuk-tusuk
R = Dada dan Perut
S = Skala 3 (0-4)
T = Kadang-kadang

DO : - Pasien kadang
meringis
- Pasien tampak
memegang di area
yang sakit.
- Frekuensi nafas 22
x/menit
- Frekuensi nadi 70
x/menit

DS : Pasien mengatakan sesak Edema paru Gangguan pertukaran gas


nafas pada malam hari

DO : - Pasien menggunakan
O2 sejumlah 2-6 liter
- Pasien tampak
bernafas menggunakan
otot bantu pernafasan
- Frekuensi pernapasan
30 x/menit dengan
irama cepat dan
dangkal
- Muka pucat

DS : Pasien mengatakan tidak Dyspnea Gangguan Pola Tidur


bisa tidur pada malam
hari

DO : - Wajah tampak pucat


- Tampak kehitam-
hitaman di bawah
mata
- Pasien tampak lesu

DS : Pasien mengatakan Kurangnya informasi Ketidakpatuhan akan


makan makanan yang regimen medis
berkolesterol, dan
beraktifitas mandiri

DO : - Pasien makan makanan


yang berkolesterol
- Pasien tidak mengikuti
anjuran dari tim
medis.
IV. Asuhan Keperawatan
Nama : Tn. M. I (33 Tahun)
Kamar : Bed 6
Dokter : dr. A
Hari/ Tanggal : Selasa, 8 Desember 2015
Diagnosa Keperawatan : Gangguan Pertukaran Gas berhubungan dengan edema paru ditandai dengan pasien mengatakan
Pasien mengatakan sesak nafas pada malam hari, Pasien menggunakan O 2 sejumlah 2-6 liter, Pasien
tampak bernafas menggunakan otot bantu pernafasan, Frekuensi pernapasan 30 x/menit dengan
irama cepat dan dangkal, Muka pucat
Patient outcome Intervensi Rasional Jam Implementasi Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau vital sign 1. Vital sign terutama 21.00 1. Memantau vital sign S = Pasien mengatakan
keperawatan selama 3x24 terutama kecepatan dan irama nafas dengan mengukur masih sesak nafas
jam diharapkan pola nafas kecepatan dan menunjukkan keefektifan temperature, pulse, O = - Pasien menggunak
yang efektif dengan kriteria kedalaman pola pernafasan. respirasi, dan blood O2 sebanyak 4 liter
hasil : bernafas. pressure, mengamati - Pasien bernafas
1. Pasien mengatakan kecepatan dan irama nafas, menggunakan oto
sesaknya berkurang dan catat adanya perubahan bantu pernafasan.
2. Dapat menarik nafas 2. Berikan oksigen 2. Untuk meningkatkan 21.05 dan irama nafas. - Frekuensi
dengan dalam konsentrasi oksigen dalam 2. Memberikan oksigen 2 liter pernapasan 30
3. Menunjukkan 3. Pantau keluhan 3. Membantu mengobservasi 21.00 per menit. x/menit
kemudahan dalam pasien tentang persepsi klien akan pola 3. Memantau keluhan klien - Muka pucat
bernafas sesak nafasnya. nafasnya. akan sesak nafasnya A = Masalah gangguan
4. Frekuensi nafas 16-20 meliputi karakteristik pertukaran gas belum
x/menit nafasnya, onset, lama, dan teratasi
5. Irama nafas teratur 4. Menyatakan adanya kapan timbulnya sesak P = Intervensi dilanjutka
4. Auskultasi bunyi
6. Tidak menggunakan kongesti paru atau 21.10 nafas.
nafas
otot bantu pernafasan pengumpulan sekret, 4. Mengauskultasi bunyi nafas
7. Tidak ada bunyi nafas sehingga untuk dengan mencatat bunyi
tambahan menentukan intervensi nafas tambahan.
selanjutnya. 21.10
5. Meninggikan
5. Memudahkan ventilasi
tempat tidur
5. Meninggikan tempat tidur
pasien.
pasien setinggi 450C.
6. Pantau klien,
21.15
apakah bernafas
6. Menyatakan adanya
menggunakan
kesulitan pasien dalam 6. Memantau keadaan klien
otot bantu
bernafas. apakah menggunakan otot
pernafasan
bantu pernafasan
Nama : Tn. M. I (33 Tahun)
Kamar : Bed 6
Dokter : dr. A
Hari/ Tanggal : Selasa, 8 Desember 2015
Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut berhubungan dengan myocard infark ditandai dengan pasien mengatakan nyeri dada
dan perut, P = Miocard Infark, Q = Seperti ditusuk-tusuk, R = Dada dan Perut, S = Skala 3 (0-4),
T = Kadang-kadang, Pasien kadang meringis, Pasien tampak memegang di area yang sakit,
Frekuensi nafas 22 x/menit, Frekuensi nadi 70 x/menit
Patient Outcome Intervensi Rasional Jam Implementasi Evaluasi
Setelah tindakan 1. Kaji karakteristik 1. Mengetahui 09.00 1. Mengkaji S = Pasien
keperawatan selama nyeri kadar nyeri dan karakteristik nyeri mengatakan
3x24 jam nyeri dapat lokasi nyeri. seperti P, Q, R, S, T masih nyeri
teratasi dengan kriteria 2. Ajarkan klien 2. Mengurangi pada dada
hasil : teknik relaksasi sensasi nyeri 09.05 2. Mengajarkan teknik dan perut
1. Pasien mengatakan dan distraksi relaksasi seperti P = Miocard
intensitas nyerinya nafas dalam dan Infark, Q =
berkurang. distraksi seperti Seperti
2. Pasien dapat 3. Berikan posisi membaca, ditusuk-
mengendalikan yang nyaman bagi 3. Untuk mengatasi mendengarkan tusuk, R =
nyerinya. pasien nyeri 09.10 musik. Dada dan
3. Intensitas nyeri 1 (0- Perut, S =
4) 4. Kolaborasi dalam 3. Memberikan posisi Skala 3 (0-4),
4. Tanda-tanda vital pemberian 4. Meredakan rasa yang nyaman bagi T = Kadang-
normal : analgesik nyeri pasien sesuai dengan kadang
T = 360 – 370 09.00 yang pasien O = - Pasien
P = 60-80 x/menit inginkan. kadang
R = 16-20 x/menit meringis
BP = 120/80 mmHg 4. Kolaborasi dalam - Pasien
pemberian analsik. tampak
5. memegang di
area yang
sakit
- Frekuensi
nafas 22
x/menit
- Frekuensi
nadi 70
x/menit
A= Masalah
nyeri akut
belum teratasi
P = Lanjutkan
intervensi

Nama : Tn. M. I (33 Tahun)


Kamar : Bed 6
Dokter : dr. A
Hari/ Tanggal : Selasa, 8 Desember 2015
Diagnosa Keperawatan : Gangguan pola tidur berhubungan dengan dyspnea ditandai dengan Pasien mengatakan tidak bisa tidur
pada malam hari, Wajah tampak pucat, Tampak kehitam-hitaman di bawah mata, Pasien tampak lesu

Patient Outcome Intervensi Rasional Jam Implementasi Evaluasi


Setelah dilakukan 1. Kaji masalah 1. Mempermudah 09.15 1. Mengkaji S = Pasien
tindakan gangguan tidur, menangani masalah mengatakan masih
keperawatan selama karakteristik dan gangguan tidur gangguan tidur belum bisa tidur
3x24 jam penyebab kurang seperti nyeri, nyenyak pada
kebutuhan tidur tidur sering malam hari karena
terpenuhi dengan 2. Pastikan tempat berkemih, sesak sesak nafas.
Kriteria hasil : tidur yang nafas. O=
1. Pasien dapat nyaman dan - Wajah
tidur ± 6 jam bersih 2. Meningkatkan 09.20 tampak
dalam sehari. 3. Beri bantuan kenyamanan 2. Memastikan pucat
2. Pasien tidak oksigen tempat tidur - Tampak
tampak pucat bersih dan kehitama
3. Tidak nampak nyaman. n di
kehitaman di 3. Mengurangi sesak bawah
bawah mata nafas di malam hari. mata
pasien - Pasien
4. Pasien tidak tampak
tampak lesu. lesu.
A = Masalah
gangguan pola
tidur belum teratasi
P = lanjutkan
intervensi
Nama : Tn. M. I (33 Tahun)
Kamar : Bed 6
Dokter : dr. A
Hari/ Tanggal : Selasa, 8 Desember 2015
Diagnosa Keperawatan : Ketidakpatuhan akan regimen medis berhubungan dengan kurangnya informasi
Patient Outcome Intervensi Rasional Jam Implmentasi Evaluasi
Setelah dilakukan 1. Bina hubungan 1. Untuk 09.00 1. Membina hubungan S= Pasien
tindakan saling percaya memfasilitasi saling percaya perawat mengatakan
keperawatan selama perawat pasien. komunikasi pasien dengan cara sudah
15 menit di harapkan terbuka. memperkenalkan diri, mengetahui
pasien mematuhi mengajak pasien untuk tentang penyebab
program perawatan sharing. serta tanda dan
kesehatan dengan 2. Diskusikan 2. Untuk 09.05 2. Menanyakan kepada gejala
Kriteria hasil : alasan pasien menentukan psien alasan untuk penyakitnya.
1. Pasien dapat untuk tidak intervensi yang tidak patuh dengan O= - Pasien
mengidentifikasi patuh. tepat. pertanyaan terbuka. dapat
penghambat 3. Berikan 3. Untuk menambah 09.10 3. Memberikan informasi mengidentifikasi
untuk patuh informasi pengetahuan kepada pasien tentang pemnghambat
2. Pasien dapat kepada pasien. pasien. definisi, etiologi, tanda untuk patuh.
bekerjasama dan gejala serta proses - Pasien dapat
dalam proses pengobatannya. bekerjasama
perawatannya. dalam
4. Menghargai keputusan perawatannya.
pasien apabila pasien A= Masalah
4. Otonomi pasien menolak terhadap ketidakpatuhan
4. Hargai harus dihormati. 09.30 program yaitu dengan akan regimen
keputusan memberikan informed medis teratasi
pasien terhadap consent sebagian
program yang 5. Memberikan P= lanjutkan
dianjurkan. penguatan positif intervensi
untuk perilaku patuh
yaitu dengan pujian
5. Untuk mendukung dan dukungan.
pasien
5. Berikan melanjutkan 09.45
penguatan perilaku tersebut.
positif untuk
perilaku patuh

Anda mungkin juga menyukai