Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN ……………..nama kasus

OLEH:

MARIA MARGARITA ORATMANGUN


NIM 462008055
STASE KEGAWATDARURATAN DAN KRITIS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2021
Panduan Pembuatan Laporan Pendahuluan
1. Pengertian
(Minimal 3 Pengertian dari refernsi berbeda) di akhir buat kesimpulan Pengertian dengan
bahasa sendiri. Jika penyakit memiliki klasifikasi boleh ditambahkan.

2. Etiologi
Penyebab penyakit, jelaskan secara singkat berdasarkan referensi yang terpercaya. Faktor
pendukung dan pencetus penyakit bisa ditambakan.

3. Patofisiologi+Pathway
Patofisiologi berisi Perjalanan penyakit, dijelaskan secara singkat namun dapat dimengerti
Khusus untuk Pathway (BUAT SENDIRI,. Dilarang mengcopy paste dari buku atau
gambar di Internet)
Pathway dimulai dari Etiologi dan faktor pencetus/pendukung, buat pohon masalah yang
dapat anda jelaskan saat ditanya dan mudah dimengerti orang lain yang membaca), didalam
pathway sudah memuat semua manifestasi klinis dan Masalah Keperawatan yang akan anda
cantumkan

4. Manifestasi klinis
Berisi tanda dan Gejala yang muncul pada pasien

5. Komplikasi
Berisi gangguan/masalah lain yang dapat timbul jika kondisi pasien tidak dirawat dengan
benar.

6. Pemeriksaan Penunjang
Berisi setiap pemeriksaan (baik Laboraturium, Radiologi, beserta penjelasan tujuan
pemeriksaan) yang menunjang pengangkatan diagnosa medis pasien.

7. Penatalaksanaan
Jelaskan secara singkat:

8. Pengkajian
Pengkajian Instalasi gawat Darurat
- Primary Survey (A, B, C, D, E)
- Secondary Survey: Tambahannya: bisa fokus ke sistem apa yang mengalami
gangguan pada pasien dengan diagnosa yang diberikan, bisa mengacuh pada
manifestasi klinis.
Pengkajian Persistem
1. Aktifitas dan Istirahat
2. Sirkulasi
3. Integritas Ego
4. Eliminasi
5. Makanan/ Cairan
6. Neurosensori
7. Nyeri/ Kenyamanan
8. Pernafasan
9. Keamanan
10. Seksualitas
11. Interaksi Sosial
9. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
Diagnosa dibuat berdasarkan SDKI : minimal 5 diagnosa yang sering muncul pada pasien
dengan gangguan diatas. Dignosa disusun berdasarkan prioritas (yang paling AKTUAL,
RESIKO, dll)

10. Intervensi Keperawatan


No Diagnose Keperawatan Tujuan (SLKI) Intervensi Rasional
(SDKI) (SIKI)
1
2
dst

INGAT terkait pembuatan intervensi harus ONEC:


O -Berisi tindakan Observasi (msl pantau suhu dll)
N -berisi tindakan keperawatan mandiri ( misal berikan Kompres dll)
E -berisi Edukasi pada Anak atau orang tua untuk mempercepat proses kesembuhan pasien
atau tindakan preventif/rehabilitatif jika pasien plg kerumah
C - berisi tindakan kolaborasi ( kolaborasi dengan ahli gizi, Dokter, fisioterapi, apoteker, dll)
Minimal 5 intervensi
Contoh Tabel Intervensi:
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil Tindakan
1 Hipertermi b.d Proses Setelah 1. Monitor dan 1. Suhu tubuh
infeksi dilakukan catat suhu tubuh pasien perlu
tindakan per 6 jam dipantau secara
keperawatan berkala
selama...x24 dikarenakan
Jam , diharapkan dapat berubah
suhu tubuh sewaktu waktu,
pasien kembali akibat efek obat
dalam rentang yang sudah
normal : selesai ataupun
36,5-37,50C proses infeksi
peraksila yang memburuk
2. Anjurkan
pasien banyak 2. Proses
minum air kenaikan suhu
tubuh
mempercepat
proses
penguapan
tubuh, pasien
berisiko
kekurangan
volume cairan.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN.A DENGAN ………………………Nama kasus
DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT ……………………

OLEH:

MARIA MARGARITA ORATMANGUN


NIM 462008055
STASE KEGAWATDARURATAN DAN KRITIS

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2021
PENGKAJIAN SECONDARY SURVEY: PER SISTEM
CONTOH KASUS: Chronic Kidney Disease (CKD)/Gagal Ginjal Kronik (GGK)
1.Pengkajian
1. Aktifitas dan Istirahat
 Kelelahan, kelemahan, malaise, gangguan tidur
 Kelemahan otot dan tonus, penurunan ROM
2. Sirkulasi
 Riwayat hipertensi lama atau berat, palpitasi, nyeri dada
 Peningkatan JVP, tachycardia, hipotensi orthostatic, friction rub
3. Integritas Ego
 Faktor stress, perasaan tak berdaya, tak ada kekuatan
 Menolak, cemas, takut, marah, irritable
4. Eliminasi
 Penurunan frekuensi urin, oliguri, anuri, perubahan warna urin, urin pekat warna
merah/coklat, berawan, diare, konstipasi, abdomen kembung
5. Makanan/Cairan
 Peningkatan BB karena edema, penurunan BB karena malnutrisi, anoreksia,
mual, muntah, rasa logam pada mulut, asites
 Penurunan otot, penurunan lemak subkutan
6. Neurosensori
 Sakit kepala, penglihatan kabur, kram otot, kejang, kebas, kesemutan
 Gangguan status mental, penurunan lapang perhatian, ketidakmampuan
berkonsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan tingkat kesadaran, koma
7. Nyeri/Kenyamanan
 Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki
 Distraksi, gelisah
8. Pernafasan
 Pernafasan Kussmaul (cepat dan dangkal), Paroksismal Nokturnal Dyspnea (+)
 Batuk produkrif dengan frotty sputum bila terjadi edema pulmonal
9. Keamanan
 Fraktur tulang karena deposit fosfat kalsium pada kulit, ROM terbatas
10. Seksualitas
 Penurunan libido, amenore, infertilitas
11. Interaksi Sosial
 Tidak mampu bekerja, tidak mampu menjalankan peran seperti biasanya
(Doengoes, 2000).

Anda mungkin juga menyukai