Anda di halaman 1dari 4

Definisi Kumpulan keluhan atau

gejala klinis yang terdiri dari


rasa tidak enak atau sakit di
perut bagian atas yang
Etiologi menetap atau mengalami
kekambuhan (Fithriyana,
Rinda. 2018)

1. Regurgitasi
(refluks) asam
Fatofisiologi
lambung DISPEPSIA
2. Menelan udara
(aerofagi)
3. Peradangan Perubahan pola makan yang tidak
kandung empedu teratur, obat-obatan yang tidak
Faktor resiko
4. infeksi Helicobacter jelas, zat-zat seperti nikotin dan
5. Gastritis alkohol serta adanya kondisi
6. Ulkus gastrikum kejiwaan stres, pemasukan
pylory makanan menjadi kurang sehingga
1. Perubahan polah
lambung akan kosong, kekosongan
makan
lambung dapat mengakibatkan
2. Alkohol
erosi pada lambung akibat gesekan
3. Rokok antara dinding-dinding lambung,
4. Stress kondisi demikian dapat
5. Pengaruh obat obatan mengakibatkan peningkatan
yang dimakan secara produksi HCL yang akan
Manifestasi Klinis berlebihan dan dalam merangsang terjadinya kondisi
waktu yang lama asam pada lambung, sehingga
rangsangan di medulla oblongata
membawa impuls muntah sehingga
intake tidak adekuat baik makanan
1. nyeri perut (abdominal maupun cairan.
discomfort)
2. Rasa perih di ulu hati
3. Mual, kadang-kadang
sampai muntah
4. Nafsu makan
berkurang
5. Rasa lekas kenyang
Farmkologi
6. Perut kembung
1. Antasid
7. Rasa panas di dada
2. Antikoligernik : pirenzepin
dan perut.
3. Antagonis reseptor H2 : ranitidin,
8. Regurgitasi (keluar
roksatidin, famotidin
cairan dari lambung
4. PPI (proton pump inhibitor) :
secara tiba-tiba)
omeperazol, lansoprazol,
pantoprazol
5. Sitoprotektif : Misoprosol (PGE1)
Management dan enprostil (PGE2)
Pemeriksaan Penunjang 6. Golongan prokinetik : sisaprid,
domperidon, metoklopramid
7. Psikoterapi dan psikofarmaka

1. Laboraturium Non Farmakologi


2. Radiologi 1. Menghindari makanan yang dapat
3. Endoskopi
meningkatkan asam lambung
2. Menghindari faktor risiko seperti
a. CLO (Rapid urea test)
alkohol, makanan yang pedas,
b. Patologi anatomi
obat-obatan yang berlebihan,
c. Kultu mikroorganisme
rokok dan stres
jaringan 3. Atur pola makan
d. PCR (Polymerase Chain
Reaction)
Dispepsia

Dispepsia organik Dispepsia Fungsional

Stres

Perangsang saraf simpatis


NV (nervus vagus )

Produksi HCL dari HCL kontak Nyeri Akut


lambung dengan mukosa
gaster

Mual Nousea

Muntah

Kekurangan
volume cairan

Hipovsssolem
ia
DAFTAR PUSTAKA

Fithriyana, Rinda. 2018. Faktor-faktor yang berhubungan Persatuan


Perawat Nasioal Indonesia. 201). Standar Diagnosis Keperawatan
Inonesia (SDKI). Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI

Persatuan Perawat Nasioal Indonesia. 2019. Standar Intervensi


Keperawatan Indonesia (SIKI). Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat
PPNI.

Persatuan Perawat Nasioal Indonesia. 2019. Standar Luaran


Keperawatan Indonesia (SLKI). Jakarta Selatan: Dewan
Pengurus Pusat PPNI.

dengan kejadian Dispepsia pada Pasien di Wilayah Kerja Puskesmas


Bangkinang Kota.
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/prepotif/arti
cle/view
ASUHAN KEPERAWATAN
s DISPEPSIA
PASIEN
Pengkajian
Diagnosa keperawatan
1. Identitas
1. Nyeri Akut
2. Keluhan Utama
2. Nausea
3. Riwayat Penyakit
3. Hipovolemia
4. Pola Fungsional Gordon
5. Pemeriksaan Fisik

Nausea D.0076 Hipovolemia D.0023


SDKI : iritasi lambung Nyeri akut D.0077
SDKI: kekurangan inteke
SLKI : setelah dilakukan SDKI: agen pencedera fisikologis
cairan
tindakan keperawatan 1x 24 SLKI : setelah dilakukan
SLKI : setelah dilakukan
jam Nursea pasien teratasi tindakan keperawatan 1x 24
tindakan keperawatan 1x 24
dengan kreteria Hasil : jam Nyeri pasien teratasi
jam Nyeri pasien teratasi
 Perasaan ingin munta dengan kreteria Hasil :
dengan kreteria
menurun  Keluhan nyeri menurun Hasil :
 Perasaan asam di mulut  Gelisa menurun  Frekuensi nadi
menurun  Kesulitan tidur membaik
 Sensasi panas menurun  Muntah menurun  Tekanan darah
 Takikardia menurun  Mual menurun membaik
 Napsu makan membaik  Frekuensi nadi membaik  Dispnea menurun
 Jumlah saliva membaik  Tekanan darah membaik perasaan lemah
 Delitasi pupil mambaik  Nafsu makan membaik meningkat
SIKI :  pola tidur membaik SIKI :
a. Obesrvasi SIKI : a. Obesrvai
 Identifikasi pengalam a. Obesrvai  Periksa tanda dan
mual  Identifikasi lokasi, gejala hipovolemia
 Identifikasi dampak mual krakteristik,durasi ,frekue  Monitor intake dan
terhadap kualitas hidup nsi , kualitas, intensitas autput cairan
( mis; Nafsu makan , nyeri b. Terapiotik
Aktivitas ,kenerja,  Identifikasih skala syeri  Berikan asupan cairan
tanggung jawab peran  Identifikasih faktor yang oral
dan tidur ) memperberat dan  Hitung kebutuhan
 Identifikasi faktor memperingan nyeri cairan
penyebab  monitor efek samping  Berikan posisi
 Munitor mual ( frekuensi penggunaan analgetik modiflied
, durasi dan tingkat b. Terapiotik trendelenbung
keparahan ) munitor  Berikan tehnik c. Edukasi
asupan nutrisi dan kalori nonparmakologis untuk  Anjurkan
b. Terapiotik mengurangi rasa nyeri memperbanyak
 Kendalikan faktor  Kontrol lingkungan asupan cairan oral
lingkungan penyebab mual yang memperberat rasa anjurkan
 Kurangi atau hilangkan nyeri menghindariperubaha
keadaan penyebab mual  Fasilitasih istirahat dan n posisi mendadak
 makan di jumlah yang tidur d. Kolaborasi
kecil dan menarik c. Edukasi  Kolaborasi pemberian
 Berikan makan dingin,  Jelaskan penyebab cairan intravena
tidak Berbau, cair bening dan periode, pemicu nyeri isotonis ( mis , NaCl
tidak berwarna  Jelaskan strategih dan RL
c. Edukasi penyebab nyeri
 Anjurkan istirahat dan  Anjurkan memonitor
tidur yang cukup nyeri secara mandiri
 Anjurkan sering  Anjurkan
membersikan mulu, menggunakan analgesik

Anda mungkin juga menyukai