Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TAHAP TUMBUH KEMBANG KE-2

Oleh:
RISKA INDAH KUMALADEWI
NIM: G3A020176

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
A. PENGKAJIAN
1. Nama kepala keluarga : TN. M
2. Alamat dan nomor telepon : Rt. 04, Rw 04, Kangkung
3. Komposisi keluarga : Terdapat 1 kepala keluarga dan 2 anggota
keluarga
4. Tipe bentuk keluarga : Tipe keluarga Tn. M adalah Nuclear Family
dengan keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak
Tabel 1.1 Komposisi Keluarga

No Nama Jenis Hubungan umur pendidikan Pekerjaan


kelamin keluarga
1 Tn. M L Suami 25 th SLTA Karyawan
swasta
2 Ny. E P Istri 21 th SLTA IRT
3 By. M L Anak 11 bln Belum Belum
sekolah bekerja

5. Latar Belakang Budaya Keluarga : Keluarga Tn. M berbudaya suku jawa


6. Identifikasi Agama : Keluarga Tn. M semua beragama
islam
7. Status Kelas Sosial : Menengah
8. Mobilitas Kelas Sosial : Tn. M melakukan aktivitas di luar
rumah untuk bekerja, Ny. E di rumah saja untuk menjaga dan merawat
bayinya.
B. Tahap Perkembangan Dan Riwayat Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga Tn. M adalah tahap ke 2 dengan keluarga yang
sedang mengasuh anak, dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi
berumur 30 bulan.
Tugas perkembangan keluarga Tn. M sebagai berikut :
a. Membentuk keluarga muda sebagai suatu unit yang stabil (menggabungkan
bayi yang baru ke dalam keluarga) :
Ny. E mengatakan sudah menggabungkan bayinya ke dalam keluarga dan
Ny. E sangat senang dengan kehadiran bayinya karena rumah menjadi ramai.
b. Memperbaiki hubungan setelah terjadinya konflik mengenai tugas
perkembangan dan kebutuhan berbagai anggota keluarga :
Ny. E mengatakan jika ada konflik dalam rumah tangga, Ny. E dan suami
menyelesaikan dengan cara di bicarakan secara baik-baik.
c. Mempertahankan hubungan pernikahan yang memuaskan :
Ny. E mengatakan cara mempertahankan hubungan pernikahanya yaitu
dengan sikap terbuka antara Ny. E dan suaminya.
d. Memperluas hubungan dengan keluarga besar dengan menambah peran
menjadi orang tua dan menjadi kakek/nenek :
Ny. E mengatakan hubungan dengan keluarga besarnya baik, jika bayi Ny. E
sakit kakek dan neneknya juga ikut merawat.
e. Perawatan bayi :
Ny. E mengatakan belum terlalu mengerti cara merawat bayi yang baik dan
benar, Ny. E mengatakan merawat bayi hanya sebisanya saja karena Ny. E
juga masih belajar.
f. Perawatan bayi yang sehat :
Ny. E mengatakan belum mampu merawat bayi dengan sehat dan kurang
mengerti tentang makanan yang tepat untuk bayinya.
g. Mengenali secara dini dan menangani masalah-masalah kesehatan fisik anak
dengan tepat :
Ny. E mengatakan bahwa Ny. E dan suami sudah mampu mengenali masalah
kesehatan yang terjadi pada bayinya, apabila bayi demam Ny. E mengompres
bayinya dan Ny. E sudah sedia termometer di rumah, jika bayinya belum
juga sembuh maka Ny. E memeriksakan ke BPJS.
h. Imunisasi :
Ny. E mengatakan bayinya sudah imunisasi lengkap.
i. Pertumbuhan dan perkembangan yang normal :
Ny. E mengatakan bayinya sehat, hanya saja susah makan, Ny. E selalu
memeriksakan bayinya ke posyandu.
j. Tindakan untuk keamanan :
Ny. E mengatakan tindakan yang dilakukan untuk menjaga bayinya yaitu
dengan cara diwasi terus.
k. Keluarga berencana :
Ny. E mengatakan ingin punya anak jika bayinya yang sekarang sudah besar.
l. Interaksi keluarga :
Ny. E mengatakan sering mengobrol dengan keluarga lainya, bayi Ny. E juga
sering bermain dengan keluarga dekatnya.
m. Praktik kesehatan yang baik (tidur, nutrisi, olahraga) :
Ny. E mengatakan tidur cukup, makan seadanya misalkan nasi, sayur dan
lauk, Ny. E mengatakan tidak berolahraga karena menjaga bayinya.
2. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas perkembangan :
Tahap perkembangan keluarga Tn. M yang belum terpenuhi adalah perawatan
bayi yang sehat.
3. Riwayat keluarga inti : Ny. E mengatakan keluarganya tidak
ada yang sakit, hanya saja beberapa hari yang lalu bayinya mengalami demam
dan batuk pilek
4. Riwayat keluarga asal kedua orang tua : Ny. E mengatakan Ny. E dan suami
tidak memiliki riwayat penyakit keturunan
C. Data Lingkungan
5. Karakteristik rumah : Permanen
6. Karakteristik lingkungan dan komunitas yang lebih besar : Hubungan keluarga
Tn. M dengan tetangganya berjalan baik, tipe komunitas sifatnya heomogen
dengan dominan bersuku jawa. Komunitas RW adalah penduduk asli berprofesi
sebagai karyawan swasta dan petani.

7. Mobilitas geografi keluarga :

8. Asosiasi dan transaksi keluarga dan masyarakat :

D. Struktur Keluarga
9. Pola Komunikasi
Keluarga Tn. M mempunyai pola komunikasi yang baik, saling terbuka dengan
menggunakan bahasa Jawa dan juga Indonesia.
10. Struktur Kekuasaan
Tn. M adalah kepala keluarga, apabila membuat keputusan selalu berdiskusi
bersama Ny. E, Tn. M sebagai tulang punggung keluarganya dan Ny. E sebagai
ibu rumah tangga yang selalu menjaga dan merawat bayinya.
11. Struktur Peran
a. Struktur peran formal :
- Suami : Sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah
- Istri : Sebagai ibu rumah tangga

b. Struktur peran informal :

c. Analisis model peran (optional) :

d. Variabel yang memepengaruhi struktur peran :

12. Nilai Keluarga


a. Kesesuaian nilai keluarga atau kelompok rujukan atau komunitas yang
dominan:
b. Perbedaan dalam sistem nilai:
c. Adanaya konflik nilai dalam keluarga:
d. Pengaruh nilai-nilai diatas dan konflik nilai terhadap status kesehatan
keluarga:

E. Fungsi Keluarga
13. Fungsi Afektif
Ny. E mengatakan sangat senang atas kelahiran bayinya, justru bayinya sangat
diharapkan dalam keluarganya, Ny. E dan suami jarang sekali ada pertengkaran
dan apabila ada kesalah pahaman langsung dibicarakan bersama dan diselesaikan
secara baik-baik.
14. Fungsi Sosialisasi
Ny. E mengatakan hubungan Ny. E dan suaminnya dengan tetangga maupun
saudaranya sangat baik, rumah Ny. E juga saling berdekatan dengan saudara-
saudaranya sehingga Ny. E juga sering mengajak bayinya bermain dengan saudara
dekatnya.
15. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan:
Ny. E mengatakan bayinya susah makan, selama ini Ny. E memberi makan
bayinya dengan bubur tim, kentang rebus, nasi dan sayur yang dihaluskan,
tetapi selama bayinya susah makan Ny. E hanya memberi makan bayinya
dengan kentang rebus 3x sehari dan Ny. E memberi bayinya camilan. Ny. E
mengatakan Ny. E tidak tahu cara merawat bayi yang benar, Ny. E merawat
bayinya hanya sebisanya karena Ny. E masih belajar, Ny. E juga tidak tau
makanan apa saja untuk seusia bayinya.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan Untuk Mengatasi Masalah
Kesehatan:
Ny. E mengatakan jika bayinya sakit demam Ny. E langsung mengompresnya
dan Ny. E sudah mempunyai termometer sendiri di rumahnya. Apabila
bayinya tidak segera sembuh Ny. E dan suaminya membawa bayinya ke BPJS.
c. Kemampuan Keluarga Merawat:
Ny. E mengatakan jika bayinya sakit Ny. E dan suami merawat bayinya
bersama, kadang dibantu kakek dan nenek bayi yang juga ikut merawat.
d. Kemampuan Keluarga Memodifikasi Lingkungan:
Ny. E mengatakan bayinya bermain di dalam rumah yang dimana ruanganya
tidak terdapat kursi ataupun lemari tetapi Ny. E tetap mengawasi bayinya agar
tidak terjatuh atau terbentur dinding, Ny. E mengatakan setelah bermain Ny. E
mencuci tangannya dan tangan bayinya.
e. Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan:
Ny. E mengatakan jika bayinya sakit dan tidak segera sembuh maka Ny. E
memeriksakan bayinya ke BPJS, Ny. E mengatakan alur ke BPJS yaitu
menumpuk kartu BPJS, lalu menunggu di panggil, kemudian dokter
memeriksa.

f. Praktik diit keluarga:


 Keadekuatan diit keluarga :
 Fungsi waktu makan dan sikap terhadap makanan dan waktu makan :
 Praktik belanja dan perencanaannya :

g. Kebiasaan tidur dan istirahat:


Ny. E mengatakan tidur bayinya cukup, siang 2 jam dan malam 8 jam.
h. Praktik aktivitas fisik dan rekreasi : Ny. E mengatakan aktivitas dan rekreasi
keluarga Tn. M hanya bermain dengan keluarga dekat dan tetangga yang
rumahnya tidak jauh dari rumah Tn. M
i. Praktik penggunaan obat terapeutik dan penenang, alkohol, serta tembakau di
keluarga :
j. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri :

Tabel 1.2 Pemeriksaan Fisik

No. Jenis pemeriksaan fisik Tn. N Ny. E By. M


1 Kesadaran
2 TTV
a. TD:
b. Suhu:
c. Nadi:
d. Pernafasan
3 a. Berat badan BB : 8,2 kg
b. Tinggi badan TB : 75 cm

4 Kepala
5 Mata
6 Leher
7 Telinga
8 Mulut
9 Hidung
10 Paru-paru
a. Inspeksi
b. Perkusi
c. Auskultasi
d. Palpasi
11 Jantung
a. Inspeksi
b. Perkusi
c. Auskultasi
d. Palpasi
12 Abdomen
a. Inspeksi
b. Perkusi
c. Auskultasi
Palpasi
13 Kulit dan kuku
14 Ekstremitas

k. Tindakan pencegahan secara medis :

l. Terapi komplementer dan alternatif :

m. Riwayat kesehatan keluaraga : Ny. E mengatakan semua anggota keluarga Tn. M


sehat, Tn. M dan Ny. E tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
n. Layanan kesehatan yang diterima :
o. Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan :
p. Pelayanan kesehatan darurat :
q. Sumber pembayaran :
r. Logistik untuk mendapatkan perawatan :

F. Stres Koping dan Adaptasi Keluarga


16. Stresor, Kekuatan Dan Persepsi Keluarga
a. Stresor keluarga yang dialami : Ny. E mengatakan bayinya susah makan
b. Kekuatan yang mengimbangi stressor : Ny. E mengatakan bayi dan suaminya
c. Definisi keluarga terhadap situasi tersebut : Ny. E mengatakan keluarga
adalah sumber kekuatan
17. Strategi Koping Keluarga
a. Bagaimana keluarga bereaksi terhadap stressor : Ny. E mengatakan jika
terjadi masalah dalam rumah tangganya dibicarakan dengan suaminya,
intinya saling terbuka.
b. Penggunaan koping internal keluarga (dahulu dan sekarang) :
c. Penggunaan koping eksternal keluarga (dahulu dan sekarang):
d. Penggunaan strategi koping disfungsional keluarga (dahulu dan sekarang):
18. Adaptasi Keluarga
a. Adaptasi keluarga keseluruhan :
b. Perkiraan apakah berada dalam krisis :

19. Melacak Stressor, Koping Dan Adaptasi Sepanjang Waktu:

G. ANALISA DATA

No Data Etiologi Diagnosa


Keperawatan
1 DS : Kurang terpapar Defisit pengetahuan
- Ny. E mengatakan informasi tentang perawatan
bayinya susah makan bayi keluarga Tn.
- Ny. E mengatakan M
tidak tahu cara
merawat bayi dengan
benar, Ny. E merawat
bayinya sesuai dengan
kemampuanya karena
masih belajar
- Selama ini Ny. E
memberi makan
bayinya dengan bubur
tim, kentang rebus, nasi
dan sayur yang
dihaluskan tetapi,
selama bayi susah
makan Ny. E hanya
memberi bayi makan
kentang rebus 3x sehari
dan Ny. E juga
memberi camilan
kepada bayinya.
- NY. E mengatakan
MPASI adalah
makanan bayi
- Ny. E mengatakan
tidak tahu apa saja
makanan MPASI untuk
bayi 11 bulan, Ny. E
tidak mengetahui
frekuensi, takaran,
tekstur dan jenis
MPASI
- Ny. E mengatakan jika
bayinya panas, bayi di
kompres dan apabila
bayinya tidak sembuh
maka dibawa ke BPJS.
DO :
- Ny. E tampak bingung
dan menjawab
sebisanya saat
diberikan pertanyaan
mengenai perawatan
bayi 11 bulan

H. DIAGNOSA

1. Defisit pengetahuan tentang perawatan bayi keluarga Tn. M (D.0111)

I. INTERVENSI

No Diagnosa Tujuan Tujuan Khusus Intervensi (SIKI)


(SDKI) Umum
1 Defisit Setelah Setelah Tindakan (I.12383)
pengetahuan dilakukan dilakukan a. Observasi
tentang tindakan pertemuan - Identifikasi
perawatan keperawatan selama 3x30 kesiapan
bayi keluarga selama 3x menit diharapkan dan
Tn. M kunjungan keluarga kemampuan
(D.0111) diharapkan mampu : menerima
perilaku 1. Mengenal informasi
keluarga masalah b. Terapeutik
sesuai dengan perawatan bayi - Sediakan
anjuran 2. Merawat bayi materi dan
meningkat dengan benar media
3. Memodifikasi pendidikan
lingkungan kesehatan
dalam perawatan - Berikan
bayi kesempatan
untuk
bertanya
c. Edukasi
- Jelaskan
manfaat
perawatan
bayi
- Anjurkan
menyusui
sesuai
kebutuhan
bayi

J. IMPLEMENTASI

Tanggal Diagnosa Implementasi Paraf


keperawatan
29-09-2021 Defisit pengetahuan - Melakukan BHSP Riska
Jam 16.30 tentang perawatan dengan keluarga
bayi keluarga Tn. M Tn. M
(D.0111) - Memperkenalkan
diri dan
menjelaskan
tujuan
- Melakukan
pengkajian pada
keluarga Tn. M
- Melakukan
penkes dengan
Ny. E tentang
susah makan dan
MPASI
 Adapun respon yang
didapat : Ny. E sangat
senang dengan
kehadiran perawat,
Ny. E juga sangat
antusias dan
kooperatif, Ny. E
memahami tentang
penkes yang diberikan
06-10-2021 - Penkes tentang Riska
Jam 16.00 perawatan bayi
usia 8-11 bulan
- Demonstrasi
pemberian finger
food pada bayi
Tn. M
 Adapun respon yang
didapat : Ny. E sangat
senang dengan
kehadiran perawat,
Ny. E juga sangat
antusias dan
kooperatif, Ny. E
memahami tentang
penkes yang diberikan
11-10-2021 - Memperlihatkan
Jam 16.00 video tentang
cara menyusun
menu MPASI
yang benar

K. EVALUASI

Tanggal Dx. Evaluasi Paraf


keperawatan
29-09-2021 S : Ny. E mengatakan mengerti dengan Riska
Jam 17.00 1 penjelasan tentang susah makan dan
MPASI

O : Ny. E tampak mengerti dengan


penjelasan tentang susah makan dan
MPASI

A : Masalah defisit pengetahuan tentang


perawatan bayi keluarga Tn. M teratasi
sebagian

P : intervensi dilanjutkan
- Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
- Berikan kesempatan untuk
bertanya
- Jelaskan manfaat perawatan
bayi
- Anjurkan menyusui sesuai
kebutuhan bayi

29-09-2021 S:
Jam 17.00 - Ny. E mengatakan mengerti
cara merawat bayinya dengan
benar dan mau mengajarkan
bayinya makan makanan
finger food seperti yang
diajarkan
- Ny. E mengatakan nafsu
makan bayinya sudah mulai
membaik

O : Ny. E tampak mengerti dengan


penjelasan perawat dan Ny. E menirukan
perawat cara pemberian finger food pada
bayinya

A : Masalah defisit pengetahuan tentang


perawatan bayi keluarga Tn. M teratasi
sebagian

P : Intervensi dilanjutkan
- Ajarkan cara menyusun menu
MPASI untuk bayi
11-10-2021 S : Ny. E mengatakan mengerti cara
Jam 17.00 menyusun MPASI yang benar

O : Ny. E tampak mengerti dengan video


yang di putarkan tentang cara menyusun
MPASI

A : Masalah defisit pengetahuan tentang


perawatan bayi keluarga Tn. M teratasi
sebagian

P : Intervensi dipertahankan

Anda mungkin juga menyukai