DISUSUN OLEH :
1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. R
Umur : 63 tahun
Alamat : Semarang
No CM : 274591
3. DASAR PEMIKIRAN
Hiperglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah di dalam tubuh tinggi
ditandai dengan poliuria, polidipsia, polifagia, kelelahan yang parah (fatigue), dan
pandangan kabur (Depkes, 2005). Peningkatan kadar gula darah bisa disebabkan oleh
banyak hal misalnya terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat, tidak mengkonsumsi obat
Diabetes atau mengkonsumsi obat Diabetes yang tidak tepat dosisnya, bahkan dalam
keadaan stress atau sakit juga dapat memicu peningkatan kadar glukosa darah (Pakhetra et
al,2011).
Diabetes melitus merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia akibat
kekurangan hormon insulin (Wahyuningsih,2013). Penatalaksanaan pada diabetes melitus
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penyandang diabetes dengan pengendalian
glukosa darah, tekanan darah, berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan pasien
secara komprehensif (PARKENI, 2015).
Oleh karena itu intervensi utama yang harus diberikan untuk penderita diabetes melitus
adalah pemeriksaan gula darah secara rutin bertujuan untuk mengevaluasi apakah
penanganan atau pengobatan diabetes yang dilakukan telah berhasil mengontrol kadar gula
darah. Dengan rutin mengecek gula darah juga bisa mengetahui hal-hal yang menyebabkan
kadar gula darah naik atau turun dari batas normalnya. Secara umum waktu yang tepat
untuk cek gula darah adalah sebelum dan setelah makan, guna melihat efek perubahan kadar
gula darah dari makanan yang dikonsumsi.
4. ANALISA SINTESA
Hiperglikemia
↓
Kadar glukosa darah tidak terkontrol
↓
Ketidakstabilan kadar glukosa darah
↓
Pemeriksaan kadar gula
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
7. DATA FOKUS
Pasien datang dengan keluhan mual dan muntah > 10x sejak semalam, sulit diajak
komunikasi, pasien rutin kontrol DM di puskesmas. KU : lemah, kesadaran apatis, GCS :
E4M6V4, GDS 514, TD : 127/84 mmHg, HR : 88x/mnt, RR : 22x/mnt, SPO2 : 98 %. S :
36⁰C, Akral hangat.
8. PRINSIP TINDAKAN dan RASIONAL
1. Cuci tangan hingga bersih dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
2. Pakai handscoon.
5. Tusuk ujung jari dengan lancet agar darah dapat keluar dan diambil.
6. Letakkan setetes darah pada strip tetes dan tunggu hasilnya. Biasanya, angka yang
menunjukkan kadar gula darah akan muncul dalam beberapa detik pada layar
meteran.
9. TUJUAN TINDAKAN
Untuk mengetahui tinggi rendahnya kadar gula darah dalam tubuh dan untuk
mengevaluasi apakah penanganan atau pengobatan diabetes yang dilakukan telah berhasil
mengontrol kadar gula darah.
11. EVALUASI
Pasien tampak lemas, susah diajak komunikasi, SPO2 : 98 %, RR : 22x/mnt, akral
hangat, N : 125x/mnt, KU : lemah, GCS : E4M6V4, terpasang DC output : 100cc.
12. KEPUSTAKAAN
1) Nanda Diagnosis Keperawatan 2012-2014
2) Tambayong, Jan.2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
3) Brunner & Suddarth. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume II. Edisi
13. Jakarta: EGC.
4) https://hallosehat.com/diabetes/hiperglikemia/
5) PERKENI. (2011). Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2011.
Semarang : PB PERKENI.