DISUSUN OLEH :
A (Airway): jalan nafas paten, tidak ada sumbatan B (Breathing): pengembangan dada
simetris, pola napas teratur, suara paru vasikuler, napas spontan, terdapat retraksi dinding
dada, RR : 20x/mnt, ronchi(-), wezing (-), SPO2 96 % C (Circulation): akral dingin, nadi
kuat N : 77x/mnt, crt < 2 dtk, TD : 180/110 mmHg, S 36,5 ⁰C D (Disability): kesadaran
composmentis, GCS E4M6V5, pupil miosis, respon cahaya (+), kekuatan otot 5555 E
(Explosur): tidak ada jejas, terdapat nyeri tekan pada angkle kanan, skala 6, nyeri hilang
timbul. F (Folly Catheter): terpasang kateter urin 500 cc.
4. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d agen pencedera fisik.
5. Tindakan Keperawatan dan Rasional
Injeksi ketorolac. Pemberian obat ketorolac melalui intravena adalah memberikan obat
melalui suntikan ke dalam pembuluh darah, yang dilakukan pada pembuluh darah vena
anggota gerak.
6. Tujuan Tindakan
Tujuan pemberian obat ketrolac ini untuk mengurangi rasa nyeri baik sedang maupun berat
dan diharapkan pasien akan merasa lebih rileks dan rasa nyeri dapat berkurang.
7. Dasar Pemikiran
Fraktur adalah terputusnya kontuinitas tulang yang ditentukan sesuaijenis dan
luasnya, fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besardari yang dapat
diabsorbsinya (Smelzter, 2012 ; Bare, 2012). Fraktur tibia merupakan terputusnya
hubungan tulang tibia yang disebabkan oleh cedera dari trauma langsung yang mengenai
kaki (Muttaqin,2013).
Adanya patahan mengakibatkan tulang atau sendi saling bergesekan atau terjadi
pergerakan yang berdampak pada rasa nyeri yang dialami oleh pasien. Oleh karena itu
intervensi utama yang harus diberikan adalah pemberian injeksi ketorolac yang bertujuan
untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien.
8. Analisa Sintesa
Trauma Langsung
Fraktur
Nyeri Akut