ABSTRAK
International Diabetes Federation menyatakan pada tahun 2015, terdapat 415 juta orang usia 20-79 tahun
menderita diabetes, diperkirakan akan meningkat hingga 642 juta pada tahun 2040. Tingginya angka
diabetes tentunya akan meningkatkan pengeluaran untuk penanganan penyakit tersebut. Oleh karena itu
perlu dilakukan deteksi dini, alat deteksi dini sebaiknya diuji validitasnya agar mampu mewakili gold
standard. Penilaian validitas pada penelitian ini menyatakan bahwa glukometer memiliki nilai validitas
yang baik sehingga dapat digunakan sebagai alat deteksi dini. Kedepannya, peneliti lain dapat
melakukan pengujian realibilitas antara glukometer dengan spektofotometer untuk melengkapi
penelitian ini. Sampel pada penelitian ini adalah 33 pengemudi ojek di wilayah gubeng, penentuan
sampel menggunakan slovin. Glukometer menggunakan merk easy touch. Hasil penelitian ini
didapatkan rerata spektofotometer 131 mg/dl, rerata glukometer 129 mg/dl. Menurut Inglish (2014) alat
skrining yang mampu dijadikan sebagai alat deteksi dini memiliki nilai ± 10% dari nilai rerata gold
standard. Penelitian ini memiliki hasil rerata dari glukometer < 10% dibanding spektofotometer
sehingga alat skrining telah memenuhi kriteria sebagai alat deteksi dini. Validitas dari alat skrining
dikatakan baik bila memiliki nilai spesifitas dan sensitivitas mendekati nilai gold standard, nilai
sensitivitas 100%, spesifitas 96,5%, PPV (Positive Predictive Value) 80%, NPV (Negative Predictive
Value) 100%.
Kata Kunci: instrumen, skrining,validitas, diabetes melitus
ABSTRACT
The International Diabetes Federation says by 2015, there are 415 million people aged 20-79 years
with diabetes, expected to rise to 642 million by 2040. Higher rates of diabetes will surely increase on
handling the disease. Therefore need to be done early detection, early detection equipment should be
tested its validity to be able to represent the gold standard. Assessment of validity in this study states
that glucometer has a good validity value that can be used as an early detection tool. In the future, other
researchers can perform reliability testing between glucometer and spectophotometer to complete this
study. The sample in this research is 33 motorcycle taxi driver in gubeng area, sample determination
using slovin. Glucometer using the easy touch brand. The results of this study showed that the average
of spectophotometer 131 mg / dl, mean glucometer 129 mg / dl. According Inglish (2014) screening tool
that can be used as an early detection tool has a value of ± 10% of the average value of gold standard.
Average result from glucometer test is < 10% from spectophotometer, glucometer can be used as early
detection. The validity of the screening tool is good when it has a specificity value and sensitivity close
to the gold standard value, 100% sensitivity value, 96.5% specificity, PPV 80% (Negative Predictive
Value), NPV 100% (Negative Predictive Value).
Keywords: instrument, screening, validit, diabetes melitus
PENDAHULUAN peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah
(Infodatin, 2014). Klasifikasi pemeriksaan Gula
Diabetes Melitus adalah salah satu Darah Sewaktu menggunakan darah vena dan
penyakit yang menjadi penyumbang terbesar plasma darah dapat dilihat sebagai berikut
global health emergencies saat ini. Secara global (PERKENI, 2015):
terdapat peningkatan penderita diabetes melitus a. Nilai plasma darah dikatan bukan diabetes
yang diikuti tingginya kematian dan pengeluaran bila memiliki nilai < 100 mg/dl.
dalam penanganan. Tahun 2015, International Dikatakan belum pasti diabetes melitus
Diabetes Federation menyatakan terdapat 415 bila nilainya > 100 mg/dl hingga < 199
juta dengan usia 20 hingga 79 tahun menderita mg/dl, dan dikatakan pasti diabetes
diabetes, diperkirakan akan meningkat hingga melitus bila nilainya ≥ 200 mg/dl.
642 juta pada tahun 2040. Indonesia merupakan b. Nilai darah kapiler dikatan bukan diabetes
salah satu negara yang setiap tahunnya bila memiliki nilai < 90 mg/dl. Dikatakan
menduduki 10 peringkat negara dengan angka belum pasti diabetes melitus bila nilainya
diabetes yang tinggi (International Diabetes > 90 mg/dl hingga < 199 mg/dl, dan
Federation, 2016). dikatakan pasti diabetes melitus bila
Menurut data International Diabetes nilainya ≥ 200 mg/dl.
Federation tahun 2016 di Indonesia terdapat 10
juta penderita diabetes rentang usia 20 hingga 79 Menurut estimasi International Diabetes
tahun (International Diabetes Federation, 2017). Federation di Indonesia terdapat penderita
. Data WHO tahun 2016 angka kematian diabetes sebanyak 382 juta pada tahun 2013.
diabetes di Indonesia laki-laki sebanyak 20.100, Diperkirakan 175 juta diantaranya belum
wanita 28.200 pada usia 30-69 tahun. Sedangkan terdiagnosis. Untuk membantu dalam penemuan
pada usia >70 tahun, laki-laki sebanyak 16.300 kasus secara dini perlu dilakukan skrining
dan wanita 34.800 (WHO, 2016). (International Diabetes Federation, 2015).
Riskesdas tahun 2013 menyatakan bahwa Skrining merupakan kegiatan yang digunakan
proporsi penduduk dengan usia ≥15 tahun yang untuk mengetahui adanya penyakit pada
menderita diabetes sebesar 6,9%, dengan hasil masyarakat sedini mungkin, sehingga digunakan
positif diabetes diperoleh dari pemeriksaan sebagai kriteria diagnosis yang layak, mudah dan
dokter sebanyak 1,5%, dan gejala sebanyak 2,1%. murah dilakukan (Lapau, 2015).
Jawa Timur ditemukan penderita diabetes yang
Tujuan dari skrining adalah untuk
terdiagnosis oleh dokter sebesar 2,1%, dan gejala
mengaplikasikan pengobatan untuk
sebesar 2,5%. Penderita diabetes bila diamati
memperlambat terjadinya tanda gejala klinis, dan
jumlahnya meningkat pada usia >15 tahun, dan
mencegah kematian dimasa mendatang atau
mengalami penurunan pada usia ≥ 65 tahun
kesakitan. Skrining juga menjadi alat yang cost
(Riskesdas, 2013).
effective untuk mendeteksi beberapa masalah
Diabetes melitus (DM) merupakan kesehatan (LeRoith, 2012).
penyakit akibat gangguan metabolik menahun
Glukometer menjadi alat yang
disebabkan pankreas tidak mampu memproduksi
direkomendasikan oleh FDA dalam melakukan
insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat
deteksi dini diabetes. Salah satu alat glukometer
menggunakan insulin yang diproduksi secara
adalah Easy touch, alat ini dikenal memiliki
efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur
validitas dan realibitas yang cukup baik untuk
keseimbangan kadar gula darah. Oleh karena itu,
mengukur kadar gula dalam darah. Namun alat
penderita diabetes melitus seringkali mengalami
ini sering kali menunjukkan hasil diluar rentang, Glucose Test Strip, alchohol swab, pena
disebabkan beberapa faktor yaitu (MHC Medical lancet.
Products, 2011): Alat dan bahan yang digunakan dalam
a. Kesalahan saat melakukan tes pengambilan darah vena adalah spuit 3cc,
b. Suhu pada larutan kontrol lebih rendah gloves, torniquet, plaster, alcohol swab,
dari 59º F (15º C) atau lebih tinggi dari 95 tabung EDTA.
º Darah yang digunakan dalam
F (35 º C) pengambilan darah sewaktu kapiler
c. Larutan kontrol yang kadaluarsa atau adalah ujung jari kiri sedangkan
terkontaminasi pengambilan darah vena dilakukan di
d. Strip test yang kadaluarsa dan vena fossa cubiti.
terkontaminasi
e. Kerusakan meteran a. Persiapan pasien
Penetuan kepastian diagnosis alat skrining Pasien diminta untuk mengisi nama
perlu diuji dengan perbandingan diagnosis dan usia, lama bekerja, pendidikan
standart (Lapau, 2015). Tujuan dari penelitian ini terakhir. Sebelum dilakukan pengambilan
adalah untuk mendapatkan nilai validitas dari darah subyek ditanya apakah
instrumen skrining diabetes melitus yang mengkonsumsi obat diabetes atau
dibandingkan dengan diagnosis standart sehingga menderita diabetes.
mampu memberikan saran pengembangan sesuai Tahap selanjutnya dilakukan
dnegan temuan yang didapat. pengambilan darah sewaktu oleh petugas
dari kimia farma. Pengambilan darah
METODE sewaktu dilakukan dua kali yaitu
pengambilan darah vena dan pengambilan
Desain penelitian yang digunakan adalah darah perifer.
observasional analitik dengan rancangan cross 1. Tahap analitik
sectional. Populasi penelitian dilakukan kepada Prinsip pengujian dengan glukometer
seluruh pengendara ojek pangkalan di Stasiun adalah amperometri yaitu enzim glukosa
gubeng sebanyak 48 orang. Sampel didapat dari dehidrogenase dalam koenzim pada strip
perhitungan besar sampel menggunakan rumus uji mengkonversi glukosa didalam sampel
slovin dengan toleransi kesalahan sebesar 10%, darah ke lakton glukono (Accu-check,
menghasilkan jumlah sampel sebanyak 33 orang 2016).
(Hidayat, 2011).
Spektrofotometri merupakan salah
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 satu metode dalam kimia analisis yang
Mei 2018. Tempat pengambilan sampel umum digunakan dalam menentukan
dilakukan di Klinik Pusat Kesehatan 05.09.04 komposisi suatu sampel secara kuantitatif
Surabaya Utara. Metode sampling pada dan kualitatif yang didasarkan pada
penelitian ini adalah accidental sampling. interaksi antara materi dengan cahaya.
Tahap Penelitian Spektrofotometer digunakan untuk
1. Tahap Pra Analitik mengukur energi secara relatif jika energi
2. Persiapan Alat dan Bahan tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau
Alat dan bahan yang digunakan dalam diemisikan sebagai fungsi dari panjang
pengambilan darah perifer adalah gelombang (Cairns D, 2009). Pemeriksaan
Glukometer (Easy Touch), lanset, blood dengan spektrofotometer dilakukan di
laboratorium kimia farma.
2. Analisis Data
Data yang terkumpul dilakukan
analisis berdasar klasifikasi pengukuran,
Diabetes Melitus dan tidak Diabetes
Melitus. Selanjutnya dihitung validitas
alat skrining, yaitu Easy Touch. Data yang Tabel 2. Distribusi subyek berdasarkan usia
dikumpulkan tersebut dibuat tabel hitung Lama Ngojek Merokok
(2x2) instrumen skrining terhadap gold pendid >15 <5 11-15 5-10 ya tidak
standart agar didapat nilai validitasnya. ikan th th th th
Data dianalisis kemudian disajikan
secara deskriptif dalam bentuk nilai
SD 3 1 2 12 11 3
proporsi. Selanjutnya dilakukan
perhitungan validitas. SMP 2 4 - - 8 3
SMA 1 4 - 5 6 4
HASIL