METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di bagian Rekam Medik Rumah Sakit Umum Daerah
Hasan Boesorie Ternate. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Desember
2019.
ATK
C. Rancangan Penelitian
Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasional analitik dengan
Data yang diambil peneliti adalah data sekunder yang berasal dari rekam medis
yang memuat diagnosis penyakit kulit oleh dokter dan catatan tentang riwayat DM dan
kadar gula darah pasien di RSUD Hasan Boesorie Ternate. Data dilihat adanya diagnosis
dermatofitosis (macam-macam tinea), kemudian diamati kadar gula darah pada kelompok
tersebut termasuk terkontrol atau tidak terkontrol dengan kriteria, seperti pada tabel 4.1.
independen (kontrol gula darah pada riwayat DM) dan variabel dependen (dermatofitosis)
menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian dinyatakan bermakna (p<0,05) dan
dinyatakan tidak bermakna (p>0,05). Uji ini akan menggunakan program SPSS versi 23.0
(Dahlan, 2016).
E. Prosedur kerja dan Teknik analisis data
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dengan diagnosis Diabetes
Mellitus yang menjalani perwatan di ruang rawat inappenyakit dalam RSUD Hasan Boesorie
Dimana:
atau 0,1, dan 15 % atau 0,15) (catatan dapat dipilih oleh peneliti)
sebanyak N = 1176 pasien dalam periode waktu 1 januari 2019 – 31 desember 2019,
dalam penelitian ini saya mengambil toleransi kesalahan sebesar 10% (0,1) sehingga
N
n= 2
1+ N ( e )
1176
n= 2
1+1176 ( 0,1 )
n=92
Dengan demikian sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah 92 orang.
tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan fenomena yang diteliti.Oleh
karena itu, penulis memilih teknik Purposive Sampling yang menetapkan pertimbangan-
pertimbangan atau kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh sampel-sampel yang
diambil oleh peneliti hingga memenuhi seluruh jumlah sampel yang tersisa.
Variabel penelitian
Variabel independen (kontrol gula darah pada riwayat DM) sedangkan variabel
dependen (dermatofitosis).
Definisi operasional
2. Jenis dermatofitosis
kapitis, Tinea korporis, Tinea kruris, Tinea pedis, Tinea manus, dll(Wiratma,
2014).
3. Diabetes Mellitus (DM), jenis DM yang diteliti adalah DM Tipe-2 atau Non-
insulin-dependent-diabetes-mellitus.
4. Kontrol Gula Darah, kadar gula darah terkontrol dan atau tidak terkontrol
dilihat dari telaah rekam medis saat pasien dirawat di ruang rawat inap,
anatomis yang dinyatakan dalam jenis kelamin yang terdapat dalam rekam
medis.
6. Umur, umur pasien DM yang tertera dalam rekam medis > 40 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, A.K., Lichtman, A.H., Pillai, S., 2012, Cellular and MolecularImmunology, Seventh
Edition, 1-3, 16-19, 67-68, 75-78, 225-226, ElsevierSaunders, Philadelphia
Atmaja, T., Mustikaningsih, R., Hadi, D., P., 2012.Korelasi Antara Tinea Korporis Dengan
Diabetes Melitus Di Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soedarso Pontianak
[Skripsi]. Pontianak (ID): Universitas Tanjungpura Pontianak.
Ajeng DA. 2017. Hubungan Kontrol Gula Ddarah dengan Kejadian Dermatofitosis pada
Pasien dengan Riwayat DM di RSUD Dr MOEWARDI Surakarta.
Anaissie EJ, McGinnis MR,. 2009. Pfaller MA. Clinical Mycology. 2 edition. Churchill:
Livingstone;
Andreassen LM, Sandberg S, Kristensen GBB, Sølvik UØ, Kjome RLS. 2014. Nursing home
patients with diabetes: prevalence, drug treatment and glycemic control. Diabetes Res Clin Pract.
Elsevier Ireland Ltd.
Ardhiah Iswanda Putri, Linda Astari. 2017. Profil dan Evaluasi Pasien Dermatofitosis.
Departemen/Staf Medik Fungsional Kesehatan Kulit dan KelaminFakultas Kedokteran
Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya Vol. 29 Berkala Ilmu
Kesehatan Kulit dan Kelamin – Periodical of Dermatology and Venereology / No. 2
Bertus NVP. 2015. Profil Dermatofitosis di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado periode Januari-Desember 2012. Jurnal e-Clinic 2015;3.
Caribbean Health Research Council (CHRC). 2006. Managing Diabetes in Primary Care in the
Caribbean. Pp. 21-34
Chugh S.2011Jaypee Gold Standart Mini Atlas Series Diabetes. I. India: Jaypee Brothers
Medical Publishers.
Dahlan, M. S., 2016. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan
Multivariat. Edisi 6.Jakarta : Penerbit Salemba Medika.
Decroli eva.2019. Diabetes Melitus Tipe 2. Edisi 1.Padang : Pusat Penerbitan Bagian Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Dismukes WE, Pappas PG, Sobel JD. 2003. Clinical mycology. Oxford university press.
Departemen kesehatan RI. 2008. Pedoman teknis penemuan dan tatalaksana penyakit diabetes
meitus. Jakarta: Direktorat jendral PP & PL.
Djojodidroto RD. 2001. Seluk beluk periksaan kesehatan (general medical check up): bagaimana
menyikapi hasilnya. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Djuanda, Suria. 2008. Hubungan Kelainan Kulit dan Penyakit Sistemik.Dalam : Djuanda adhi,
Hamzah Mochtar, Aisah Siti, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 318-326.
Fitzpatrick TB, Eisen AZ, Wolf K, Freedberg IM, Austen KF, editor.1993. Dermatology in
general medicine; 4 edition. New York: Mc Graw Hill;.P 2425-7.
Florez A, Cruces M, Jimenez GP. 2003. Cutaneous Manifestations of Systemic Disease. Dalam :
Kerder FA, Acosta FJ. Dermatology, Just The Fact. NewYork : McGraw-Hill;. 219-235.
Gupta, Charu, Amar P. Garg, Ramesh C. Uniyal and Archana Kumari., 2008.Antimicrobial
Activity of Some Herbal Oils Againts CommonFood-borne Pathogens. African Journal of
Microbiology Research Vol.(2) pp. 258-261,. ISSN 1996-0808
Hayette MP, Sacheli R. 2015. Dermatophytosis, trends in epidemiology and diagnostic approach.
Curr Fungal Infect Rep.; 9:164-179.
Hidayanti AN, Suyoso S, Hinda D, Sandra E. 2009.Mikosis Superfisialis di Divisi Mikologi Unit
Rawat Jalan Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD. Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2003-2005.
Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.;21.
Macedo, G.M.C., Nunes, S., Barreto, T., 2016. Skin Disorder in Diabetes Mellitus: An
Epidemiology and Physiopathology Review. Biomed Cenral.Vol 8:63.
Manaf A, 2008.Genetical Abnormality and Glucotoxicity in Diabetes Mellitus The
Background of Tissue Damage and Infection. Pekanbaru:PDPI
Masfufah M& VH.2013. Pengetahuan, kadar glukosa darah, dan kualitas hidup penderita diabetes
melitus tipe 2 rawat jalan di wilayah kerja puskesmas kota Makasar;1–12.
Martin AG, Kobayashi GS.2014. Fungal disease with cutaneous involvement. Ramali LM.
Fungal Infection: consider the source, consider the host. KONAS XIV PERDOSKI. Bandung, 29
Agustus 2014.
Mary B. Klien 2009. Gangguan endokrin: seri asuhan keperawatan. Jakarta: EGC.
Menezes EA, Augusto KL, Freire CC, Cunha FA, Montenegro RM, Montenegro-Júnior RM.
2007.Frequency and enzymatic activity of Candida spp.oral cavity of diabetic patients of the
service of endocrinology of a hospital of Fortaleza-CE. J Bras Patol Med Lab. 43:241–4.
Mitchell, T. G., 2013. Medical Micology.In: Brooks, G. F., et al. (Ed), 26th Edition. Medical
Microbiology.USA: The McGraw-Hill Companies. Pp: 677-81.
Nadalo D, Montoya C., 2006. What Is The Best Way to Treat Tinea Kruris?.TheJournal of
Family Practice. 55(3):256-7.
Kalus, A., A,, Chien, A., J., Olerud, J., E., 2012. Diabetes Mellitus and Other Endocrine Diseases.In
Goldsmith, L.A., et al., editors. 2012. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. 8th Edition.
New York: McGraw Hill. Pp: 1840-69.
Kurniadi H& UN. 2014. Stop! gejala penyakit jantung koroner, kolesterol tinggi, diabetes
melitus, hipertensi. Jakarta: Istana Media.
Kurniawati RD. 2006. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian tinea pedis pada
pemulung di TPA Jatibarang Semarang [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro.
Koksal, M.S. 2009. The Effect of Creative and Critical Thinking Based Laboratory Applications
on Creative and Logical Thinking Ability of Prospective Teachers. Asia Pasific Forum on
Science Learning and Teaching.
Lakshmipathy TD, Kannabiran K. 2013. Review on dermatomycosis:pathogenesis and treatment.
Natural Science.
Purnamasari, Dyah. 2009. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Dalam : Sudoyo, Aru,
Setyohadi, Bambang, Alwi, Idrus, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.Edisi 5.Jilid
3.Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI; 2009. 1880-1883.
Raihany, Vilza. 2013. Hubungan Infeksi Jamur Pityriasis Versicolor Dengan Diabetes Meltus
Di RSUP.H. Adam Malik Medan Bulan Januari 2011 Sampai Desember 2011.Diunduh dari
:http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/35346.