Anda di halaman 1dari 20

 

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya

maka kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PENINGKATAN


“PENINGKATAN

KUALITAS KETENAGAAN YANG EFEKTIF SESUAI STANDAR

AKREDITASI””. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan
AKREDITASI

nilai mata kuliah Manajemen Keperawatan.

Makalah ini tidak terlepas dari bantuan media massa, litelatur buku,

kerjasama kelompok kami serta bimbingan dari dosen pembimbing. Makalah ini

kami susun berdasarkan materi yang kami dapat dari media massa dan litelatur

 buku.

Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

yang membutuhkan. Makalah ini tentunya terdapat kekurangan maupun kesalahan


kesala han

untuk itu kritik dan saran serta masukan dari teman-teman sangat kami nantikan.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih.

This website stores data such as Pontianak, Februari 2019


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings. Kelompok 7

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

DAFTAR ISI

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

BAB I

PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses
mewujudkan keperawatan sebagai profesi, maka akan
akan terjadi beberapa
 perubahan dalam aspek keperawatan yaitu: penataan pendidikan tinggi
keperawatan, pelayanan dan asuhan keperawatan, pembinaan dan
kehidupan keprofesian, dan penataan lingkungan untuk perkembangan
keperawatan. pelayanan keperawatan harus dikelola secara profesional,
karena tidak perlu adanya manajemen keperawatan.
Manajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan
 pelayanan nyata di rumah sakit, sehingga perawat perlu memahami
 berbagai konsep dan aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu
sendiri.
Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu
dilakukan dalam rangka mencapai tujuan dalam batas-batas yang telah
ditentukan pada tingkat administrasi. Manajemen adalah suatu ilmu dan
senii perancanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrol dari
 benda dan manusia untuk mencapai
mencapai tujuan yang ditentukan sebelumny
sebelumnyaa
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan
keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan
masyarakat (Gillies, 1989)

This website stores data such as


Untuk lebih memahami arti dari manajemen keperawatan maka kita
cookies to enable essential site
 perlu mengetahui terlebih dahulu Apa yang dimaksud dengan organisasi
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics.keperawatan,
You Bagaimana tugas
tugas dan tanggung jawab dari masing-masing
may change your settings at any time
or accept the default settings. personil di dalam organisasi yang pada akhirnya akan membawa
membawa kita untuk
lebih mengerti bagaimana konsep dasar dari manajemen keperawatan itu
Privacy Policy sendiri.
Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

B.  Rumusan Masalah


Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas ketenagaan yang sesuai
dengan standar akreditasi ?
C.  Tujuan Penulisan

1.  Mengetahui tentang konsep ketenagaan.


2.  Mengetahui tentang akreditasi.
3.  Mengetahui cara meningkatkan kualitas ketenagaan sesuai standar
akreditasi.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.  Konsep Teori Ketenagaan


 
1. Definisi Ketenagaan
Ketenagaan didefinisikan sebagai rencana sumber daya manusia
untuk mengisi posisi dalam sebuah organisasi dengan personil yang
 berkualitas. Strategi ketenagaan merupakan tindakan yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan sumber daya di masa depan, merekrut dan
memilih pegawai yang memenuhi kebutuhan sumber daya di masa
depan, merekrut dan memilih pegawai yang memenuhi syarat dan
sesuai dengan kebutuhan oeganisasi. Strategi ketenagaan juga
disesuaikan dengan misi rumah sakit, dan sasaran yang akan dicapai

dalam jangka waktu tertentu.


2.  Langkah-Langkah Tanggung Jawab Ketenagaan
Tertulis dalam buku (Huston, 2010), meskipun setiap langkah
memiliki interdependensi dengan semua kegiatan ketenagaan :

a.  Agar dapat memenuhi filosofi, memenuhi tanggungjawab


 perencanaan keuangan dan menjalankan organisasi manajemen
asuhan pasien yang dipilih, tentukan jumlah dan tipe personal
yang dibutuhkan.
 b.  Terima tenaga baru, wawancara, pilih, dan pekerjaan seseorang
 berdasarkan standar deskripsi hasil kerja yang telah ditetapkan.
c.  Gunakan sumber daya organisasi untuk induksi dan orientasi.
This website stores data such as
cookies to enable essential site d.  Pastikan bahwa setiap pegawai cukup tersosialisasi terhadap nilai
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You organisasi dan norma unit.
may change your settings at any time
e.  Kembangkan program pendidikan staf yang akan membantu
or accept the default settings.
 pegawai memenuhi tujuan organisasi.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

f.  Gunakan penjadwalan yang kreatif dan fleksibel berdasarkan


kebutuhan asuhan pasien untuk meningkatkan produktivitas dan
retensi.
3.  Tanggung Jawab Dalam Ketenagaan

Beberapa tugas atau tanggung jawab Kepala Ruangan (Karu),


Ketua Tim (Katim), dan Anggota Tim secara umum memiliki
tanggung jawab yang berbeda-beda, antara lain :
a.  Tanggung jawab Karu
1)  Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf
2)  Membantu staf menetapkan sasaran dari ruangan
3)  Memberi kesempatan katim untuk mengembangkan
keterampilan kepemimpinan dan managemen
4)  Mengorientasikan tenaga baru

5)  Menjadi nara sumber bagi tim


6)  Mendorong kemampuan staf untuk menggunakan riset
keperawatan
7)  Menciptakan iklim komunikasi terbuka
 b.  Tanggung jawab Katim
1)  Melakukan orientasi kepada pasien baru & keluarga
2)  Mengkaji setiap klien, menganalisa, menetapkan rencana
keperawatan, menerapkan tindakan keperawatan dan
mengevaluasi rencana keperawatan.

3)  Mengkoordinasikan renpra dengan tindakan medis melalui


komunikasi yang konsisten
This website stores data such as 4)  Membagi tugas anggota tim dan merencanakan kontinuitas
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing, asuhan keperawatan melalui konfers
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time 5)  Membimbing dan mengawasi pelaksanaan asuhan
or accept the default settings.
keperawatan oleh anggota tim
6)  Bertanggung jawab terhadap kepala ruangan
Privacy Policy
c.  Tanggung jawab Anggota Tim
Marketing
1)  Melaksanakan perawatan sesuai renpra yang dibuat katim
Personalization

Analytics

Save Accept All


 

2)  Memberikan perawatan total/komprehensif pada sejumlah


 pasien
3)  Bertanggung jawab atas keputusan keperawatan selama kkatim
tidak ada ditempat

4)  Berkontribusi terhadap perawatan


a)  Observasi terus-menerus
 b)  Ikut ronde keperawatan
c)  Berinteraksi dengan pasien dan keluarga
d)  Berkontribusi dengan katim/karu bila ada masalah

4.  Prinsip-Prinsip Ketenagaan


Prinsip untuk staf perawat yang ditulis dalam buku yang ditulis
oleh (Ambos Kai, 2010) dikembangkan untuk membimbing tenaga
kerja perawat. 9 prinsip tersebut disusun menjadi 3 kategori yang

 berkaitan dengan unit perawatan pasien, staf dan organisasi. Sembilan


 prinsip tersebut adalah sebagai berikut (Ana, 1999)
a.  Unit perawatan pasien
1)  Tingkat ketenagaan yang sesuai untuk unit perawatan pasien
mencerminkan analisis kebutuhan pasien individual dan
agregat.
2)  Tingkat berikut adalah kebutuhan kritis untuk menunda atau
mempertanyakan secara serius kegunaan konsep jam
 perawatan.

3)  Fungsi unit yang diperlukan untuk mendukung penyampaian


asuhan keperawatan berkualitas juga harus diperhatikan
This website stores data such as
cookies to enable essential site dalam menentukan tingkat ketenagaan.
functionality, as well as marketing,
 b.  Staf
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time 1)  Kebutuhan khusus dari berbagai pasien harus memenuhi
or accept the default settings.
kompetensi klinis yang sesuai dengan praktik perawat di

Privacy Policy wilayah tersebut.

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

2)  Registered Nurse (RN) harus memiliki dukungan manajemen


keperawatan dan perwakilan baik di tingkat operasional
maupun tingkat eksekutif.
3)  Dukungan klinis dari RN yang berpengalaman harus tersedia

untuk RN tersebut dengan kemampuan yang kurang


c.  Organisasi
1)  Kebijakan organisasi harus mencerminkan organisasi yang
menghargai perawat terdaftar dan karyawan lainnya sebagai
aset strategis dan menunjukkan komitmen sejati untuk
mengisi posisi yang dianggarkan pada waktu yang tepat.
2)  Institusi harus memiliki kompetensi terdokumentasi untuk
staf perawat, termasuk RN atau RN tambahan dan bepergian,
untuk kegiatan yang telah mereka lakukan.

3)  Kebijakan organisasi harus mengenali berbagai kebutuhan


 baik pasien maupun staf perawat.
B.  Konsep Teori Akreditasi
1.  Definisi
Akreditasi menurut ensiklopedi masional adalah suatu bentuk
 pengakuan yang diberikan oleh pemerintah untuk suatu
s uatu lembaga atau
institusi.
Akreditasi rumah sakit ialah suatu pengakuan yang diberikan oleh
 pemerintah pada rumah sakit karena telah memenuhi standar yang

disyaratkan. Akreditasi rumah sakit merupakan salah satu cara


 pemantauan bagi pelaksanaan pengukuran indikator kinerja rumah
This website stores data such as sakit. Pengembangan penilaian terhadap kinerja rumah sakit
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing, merupakan tugas dari pemerintah dalam hal ini adalah Departement
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time Kesehatan. (Kusbaryanto, 2010)
or accept the default settings.
Sedangkan menurut Departemen Kesehatan RI, akreditasi rumah
sakit adalah pengakuan oleh pemerintah kepada rumah sakit karena
Privacy Policy
telah memenuhi standar yang telah ditentukan. Untuk sampai kepada
Marketing
 pengakuan, rumah sakit melalui suatu penilaian yang didasarkan
didas arkan pada
Personalization

Analytics

Save Accept All


 

Standar Nasional perumahsakitan (Depkes, 1999). Penilaian dilakukan


 berulang dengan interval yang reguler dan diawali dengan kegiatan
kajian mendiri (self assesment) oleh rumah sakit yang dinilai. Survei
akreditasi ini dilakukan oleh badan yang terlegitimasi
terle gitimasi dan di Indonesia

adalah Komite Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana kesehatan lainnya


(KARS), sedangkan sertifikasi diberikan oleh Dirjen Pelayanan Medik
DepKes RI berdasarkan rekomendasi KARS.
2.  Manfaat Akreditasi
Manfaat dapat dirasakan oleh pemilik rumah sakit, karyawan, pihak
ke-3 (asuransi, suplier, pendidikan tenaga kesehatan) maupun
masyarakat pengguna jasa layanan rumah sakit dengan memberikan
 pelayanan kesehatan yang dapat dipertanggungjawabkan.
dipertanggungjawabkan.

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

3.  Kelulusan Akreditasi Rumah Sakit

a.  Tingkat Dasar

Empat bab digolongkan Major, nilai minimum setiap bab harus 80

(delapan puluh) % :

1)  Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit

2)  Hak Pasien dan Keluarga (HPK)

3)  Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)

4)  Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)

Sebelas bab digolongkan Minor, nilai minimum setiap bab harus 20


(duapuluh) % :

1)  Millenium Development Goal’s (MDG’s)

2)  Akses Pelayanan dan Kontinuitas pelayanan


pela yanan (APK)

3)  Asesmen Pasien (AP)

4)  Pelayanan Pasien (PP)

5)  Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)

6)  Manajemen Penggunaan Obat (MPO)

7)  Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)


This website stores data such as
cookies to enable essential site 8)  Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
9)  Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
may change your settings at any time
or accept the default settings.
10)  Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP)

Privacy Policy
11)  Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Marketing

Personalization  b.  Tingkat Madya 


Analytics

Save Accept All


 

Delapan bab digolongkan Major, nilai minimum setiap bab harus


80 % :

1)  Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit

2)  Hak Pasien dan Keluarga (HPK)

3)  Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)

4)  Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)

5)  Millenium Development Goal’s (MDG’s)

6)  Akses Pelayanan dan Kontinuitas pela


pelayanan
yanan (APK)

7)  Asesmen Pasien (AP)

 
8) Pelayanan Pasien (PP)
Tujuh bab digolongkan Minor, nilai minimumsetiap bab harus 20
%:

1)  Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)


(PAB)  

2)  Manajemen Penggunaan Obat (MPO)


(MPO)  

3)  Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)


(MKI)  

4)  Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)


(KPS)  

5)  Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


(PPI)  
This website stores data such as
cookies to enable essential site 6)  Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)
(TKP)  
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
7)  Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
may change your settings at any time
or accept the default settings.
c.  Tingkat Utama

Privacy Policy
Duabelas bab digolongkan Major, nilai minimumsetiap babharus
Marketing
80 % :
Personalization

Analytics

Save Accept All


 

1)  Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Sakit  

2)  Hak Pasien dan Keluarga (HPK)


(HPK)  

3)  Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)


(PPK)  

4)  Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)


(PMKP)  

5)  Millenium Development Goal’s (MDG’s)


(MDG’s)  

6)  Akses Pelayanan dan Kontinuitas pelayanan (APK)


(APK)  

7)  Asesmen Pasien (AP)


(AP)  

8)  Pelayanan Pasien (PP)


(PP)  

9)  Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)


(PAB)  

(MPO)  
10) Manajemen Penggunaan Obat (MPO)

11) Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)


(MKI)  

12) Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)


(KPS)  

setiap
Tiga bab digolongkan Minor, nilai minimum set iap babharus 20
%:

1)  Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


(PPI)  

2)  Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)


(TKP)  

3)  Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)


This website stores data such as
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing, d.  Tingkat Paripurna
Paripurna  
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time Limabelas (semua) bab digolongkan Major, nilai minimum setiap
or accept the default settings.
 bab harus 80 % :

Privacy Policy
1)  Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sakit  
Marketing

Personalization 2)  Hak Pasien dan Keluarga (HPK)


(HPK)  
Analytics

Save Accept All


 

3)  Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)


(PPK)  

4)  Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)


(PMKP)  

5)  Millenium Development Goal’s (MDG’s)


(MDG’s)  

6)  Akses Pelayanan dan Kontinuitas pelayanan (APK)


(APK)  

7)  Asesmen Pasien (AP)


(AP)  

8)  Pelayanan Pasien (PP)


(PP)  

9)  Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)


(PAB)  

10) Manajemen Penggunaan Obat (MPO)


(MPO)  

11) Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)


(MKI)  

12) Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)


(KPS)  

13) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


(PPI)  

14) Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)


(TKP)  

15) Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)


(MFK)  

C.  Upaya Peningkatan


Peningkatan Kualitas Ketenagaan
Ketenagaan Yang Efektif Sesuai
Standar Akreditasi

Salah satu aspek penting dalam pembangunan kesehatan di Indonesia


adalah tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan. Pasal
This website stores data such as
cookies to enable essential site11 pada Undang-Undang Republik Indonesia, No. 36 Tahun 2014 tentang
functionality, as well as marketing,
Kesehatan, menyebutkan bahwa tenaga kesehatan salah satunya adalah
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time keperawatan. Perawat di Indonesia banyak menghadapi banyak
tenaga
or accept the default settings.
tantangan. Salah satu tantangan tenaga kesehatan Indonesia khususnya

Privacy Policy
 perawat adalah rendahnya kualitas, seperti tingkat pendidikan dan keahlian
yang belum memadai. Adanya kesenjangan kualitas dan
Marketing
Personalization

Analytics

Save Accept All


 

kompetensi lulusan pendidikan tinggi yang tidak sejalan dengan tuntutan


kerja di mana tenaga kerja yang dihasilkan tidak siap pakai.
Di Indonesia sendiri, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Kesehatan SDM Kesehatan (PPSDM Kesehatan) Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia (Profil Kesehatan Indonesia 2015 dalam (Kemenkes,


2016)) melaporkan bahwa jumlah terbesar tenaga kesehatan Indonesia
menurut rumpun ketenagaan berdasarkan UU No. 36 Tahun 2014 tentang
tenaga kesehatan adalah perawat dengan jumlah 223.910 orang atau 34,6%
dari total tenaga kesehatan yang berjumlah 647.170 orang. Berdasarkan
Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54
Tahun 2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun
2011 – 2025,
2025, terget rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk pada
tahun 2019 di antaranya rasio perawat 180 per 100.000 penduduk. Namun

secara nasional, rasio perawat adalah 87,65 per 100.000 penduduk. Hal ini
masih jauh dari target
tar get tahun 2019 yaitu 180 per 100.000 penduduk.
Angka ini juga masih belum mencapai target tahun 2014 yang sebesar
158 per 100.000 penduduk. Dari meeting MRA (Mutual Recoqnition
Arrangement) Pusrengun BPPSDM Bandung (2011), disampaikan bahwa
kebutuhan Perawat 9.280 orang pada tahun 2014, 13.100 orang pada tahun
2019, dan 16.920 pada tahun 2025, (AIPVIKI, 2015). Berdasarkan
Berdasarkan hal
tersebut, Kementerian Kesehatan akan terus menambah jumlah perawat
karena dianggap belum mencapai target rasio dan masih dianggap kurang.

Hal ini yang mendasari pertumbuhan institusi keperawatan di Indonesia


menjadi tidak terkendali.Tentunya hal ini ikut menyumbang penambahan
This website stores data such as
 jumlah perawat di Indonesia. Berdasarkan data dari Dirjen Pendidikan
cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
Tinggi dan Badan PPSDM Kesehatan RI jumlah institusi penyelenggara
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
 pendidikan DIII Keperawatan yang telah menjadi anggota Asosiasi
or accept the default settings.
Institusi Pendidikan DIII Keperawatan Indonesia (AIPDIKI) sampai

Privacy Policy
dengan April tahun 2015 berjumlah 416 institusi (AIPVIKI, 2015).
Sedangkan jumlah institusi penyelenggara pendidikan S1 Ners
Marketing
Personalization Keperawatan yang telah menjadi anggota Asosiasi Institusi Pendidikan

Analytics

Save Accept All


 

 Ners Indonesia (AIPNI) sampai dengan April 2017 sudah mencapai 304
Institusi (AIPNI, 2017). Di masa sulitnya lapangan kerja, proses produksi
tenaga perawat justru meningkat pesat. Parahnya lagi, fakta dilapangan
menunjukkan penyelenggara pendidikan tinggi keperawatan berasal dari

 pelaku bisnis murni dan dari profesi non keperawatan, sehingga


 pemahaman tentang hakikat profesi keperawatan dan arah pengembangan
 perguruan tinggi keperawatan kurang dipahami. Belum lagi sarana
 prasarana cenderung untuk dipaksakan, kalaupun ada sangat terbatas.
Semakin banyak memproduksi perawat semakin lama juga profesi
keperawatan membenahi kualitasnya, tentunya peran pemerintah juga
dibutuhkan.

Kualitas perawat dianggap sebagai hal yang sangat vital karena hal ini
 berkenaan langsung dengan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
untuk masyarakat, dan tentunya untuk mendukung program-program kerja
Kementerian Kesehatan RI dalam pembangunan kesehatan Nasional.
Pemerintah bersama-sama dengan organisasi profesi keperawatan sudah
melakukan upaya peningkatan kualitas perawat dengan melakukan uji
kompetensi dan juga sejumlah pelatihan-pelatihan. Namun hal tersebut di
rasa belum optimal karena jumlah perawat yang terus bertambah dan tidak
terkendali. Pemerintah dalam menjalankan UU No. 36 tentang Tenaga
Kesehatan Tahun 2014 dirasa belum optimal terutama memenuhi tanggung
 jawab dan wewenang dalam meningkatkan mutu tenaga kesehatan, yang
salah satunya adalah tenaga keperawatan.
This website stores data such as Pada UU No. 36 tentang Tenaga Kesehatan Tahun 2014 telah diatur
cookies to enable essential site
 perencanaan, pengadaan, pendayagunaan tenaga profesi, registrasi dan
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
 perizinan
may change your settings at any time tenaga kesehatan, dan penyelenggaraan
pen yelenggaraan profesi tenaga
te naga kesehatan
or accept the default settings.
dalam hal ini termasuk profesi keperawatan. Namun terkait mengenai
 pengaturan institusi pendidikan keperawatan secara spesifik belum
Privacy Policy
dijelaskan, sehingga institusi pendidikan keperawatan berlomba-lomba
Marketing
menyelenggarakan program pendidikan keperawatan dengan berbagai
Personalization

Analytics

Save Accept All


 

 jenjang baik DIII, Sarjana, bahkan DIV keperawatan. Di Indonesia, selama


sel ama
ini pengaturan mengenai pendirian dan penyelenggaraan pendidikan
keperawatan masih belum tegas dan jelas, sehingga banyak sekali berdiri
institusi pendidikan keperawatan yang kualitasnya masih diragukan.

Peningkatan kualitas dan kompetensi ini menjadi lebih penting saat


dunia kesehatan memasuki situasi global yang memungkinkan terjadi
 persaingan. Kualitas menjadi titik penting bagi peningkatan layanan
kesehatan kepada masyarakat.
Tanpa kualitas memadai sulit rasanya kita mengharapkan terjadi
 perubahan terhadap indeks kesehatan masyarakat di Bumi Marunting
Mar unting Batu
Aji ini. Maka upaya untuk terus mencetak tenaga kesehatan yang
 berkualitas, baik itu dokter, bidan, dan perawat harus menjadi prioritas
utama.

Uji sertifikasi, uji kompetensi, pelatihan, magang, tugas lapangan dan


lainnya bisa menjadi alat ukur kualitas dan kompetensi tenaga kesehatan.
Selain itu, pengakuan terhadap profesi tenaga kesehatan seperti perawat
misalnya akan menjamin kenyamanan dan kualitas kerja dari SDM
kesehatan tersebut.
Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan juga harus menjadi perhatian
tersendiri. Kompetensi tenaga kesehatan perlu terus ditingkatkan melalui
serangkaian kursus, pelatihan studi banding dan sejenisnya sehingga
mereka mampu melakukan tugas-tugas layanan kesehatan secara memadai,

aplikatif dan sistematis sesuai perkembangan teknologi dunia kesehatan.


Jika kuantitas dan distribusi tenaga kesehatan yang berkualitas dan
This website stores data such as
cookies to enable essential sitekompeten ini terus dimonitoring secara intensif oleh Pemerintah, maka
functionality, as well as marketing,
diyakini akan terjadi peningkatan derajat pelayanan kesehatan kepada
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
masyarakat. Pertumbuhan dan persebaran tenaga kesehatan yang merata
or accept the default settings.
harus selalu disertai upaya peningkatan kualitas dan kompetensinya.

Privacy Policy Mungkin dengan strategi ini harapan masyarakat untuk mendapatkan

Marketing layanan kesehatan secara mudah, merata dan berkualitas dapat tercapai.

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

B.  Saran

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

KELULUSAN AKREDITASI RUMAH SAKIT 


I.  Ketentuan Penilaian

1. Tingkat Dasar
a. Empat bab digolongkan Major, nilai minimum setiap bab harus 80 (delapan puluh) % :
1) Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
2) Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
3) Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
4) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
( PMKP)
b Sebelas bab digolongkan Minor, nilai minimum setiap bab harus 20 (duapuluh) % :
1) Millenium Development Goal’s (MDG’s)
2) Akses Pelayanan dan Kontinuitas pelayanan (APK)
3) Asesmen Pasien (AP)
4) Pelayanan Pasien (PP)
5) Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
6) Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
7) Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)

8)
9) Kualifikasi
Pencegahan dan Pendidikan
dan StaffInfeksi
Pengendalian (KPS) (PPI)
10) Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan ( TKP)
11) Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
2. Tingkat Madya
a. Delapan bab digolongkan Major, nilai minimum setiap bab harus 80 % :

1) Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit


2) Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
3) Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
4) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
( PMKP)
5) Millenium Development Goal’s (MDG’s)
6) Akses Pelayanan dan Kontinuitas pelayanan (APK)
7) Asesmen Pasien (AP)

8) Pelayanan Pasien (PP)


b. Tujuh bab digolongkan Minor, nilai minimumsetiap bab harus 20 % :
This website stores data such as 1) Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
cookies to enable essential site 2) Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
functionality, as well as marketing, 3) Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
personalization, and analytics. You 4) Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)
may change your settings at any time 5) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
or accept the default settings.
6) Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)
7) Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Privacy Policy 3. Tingkat Utama
b. Duabelas bab digolongkan Major, nilai minimumsetiap babharus 80 % :
Marketing 1) Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Personalization 2) Hak Pasien dan Keluarga (HPK)

Analytics

Save Accept All


 

3) Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)


4) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
5) Millenium Development Goal’s 
Goal’s (MDG’s)
(MDG’s)  
6) Akses Pelayanan dan Kontinuitas pelayanan (APK)
7) Asesmen Pasien (AP)
8) Pelayanan Pasien (PP)

9) Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)


10)Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
11)Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
12)Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)
b. Tiga bab digolongkan Minor, nilai minimum setiap babharus 20 % :
1) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
2) Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)
3) Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
4. Tingkat Paripurna
Limabelas (semua) bab digolongkan Major, nilai minimum setiap bab harus 80 % :
1) Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
2) Hak Pasien dan Keluarga (HPK)

3) Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)


4) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
5) Millenium Development
Development Goal’s (MDG’s) 
(MDG’s) 
6) Akses Pelayanan dan Kontinuitas pelayanan (APK)
7) Asesmen Pasien (AP)
8) Pelayanan Pasien (PP)
9) Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
(PA B)
10)Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
11)Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
12)Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)
13)Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
14)Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)
15)Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) 
(MFK) 

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All

Anda mungkin juga menyukai