Segmentasi Citra
1
Gambaran Umum
2
Gambaran Umum
3
Deteksi Diskontinyuitas
• Ada beberapa teknik untuk mendeteksi tiga macam
diskontinyuitas tingkat keabuan dalam citra, yaitu : titik, garis
dan tepi.
• Cara yang paling umum digunakan untuk mencari
diskontinyuitas adalah dengan menjalankan suatu filter/mask
pada seluruh area citra.
4
Deteksi Diskontinyuitas
5
Deteksi Titik
6
Deteksi Titik
7
Deteksi Garis
8
Deteksi Garis
9
Deteksi Garis
10
Deteksi Tepi
• Tepi (edge) adalah himpunan piksel terhubung yang terletak pada
boundary di antara dua region.
• Tepi ideal seperti diilustrasikan pada gambar 10.5.a adalah
himpunan piksel terhubung (dalam arah vertikal), masing-masing
terletak pada transisi step orthogonal dari tingkat keabuan.
• Pada prakteknya, ketidaksempurnaan optik, sampling, dan proses
pengambilan data citra, akan menghasilkan tepi-tepi yang kabur,
dengan derajat kekaburan ditentukan oleh faktor-faktor seperti
kualitas peralatan yang digunakan untuk mengambil data citra, rata-
rata sampling, dan kondisi pencahayaan. Akibatnya, tepi lebih banyak
dimodelkan seperti “ramp” (lihat gambar fig 10.5.b). Ketebalan tepi
ditentukan oleh panjang ramp. Panjang ramp ditentukan oleh
kemiringan (slope), dan slope ditentukan oleh derajat kekaburan.
Tepian yang kabur cenderung lebih tebal, dan tepian yang tajam
cenderung lebih tipis.
11
Deteksi Tepi
12
Deteksi Tepi
13
Deteksi Tepi
14
Deteksi Tepi
15
Deteksi Tepi
16
Operator Gradient
mag (f ) = G x + G y
• Magnitude vektor adalah 1
: 2 2 2
17
Operator Gradient
18
Operator Gradient
19
Operator Gradient
20
Operator Gradient
21
Operator Gradient
22
Operator Gradient
23
Operator Gradient
24
Laplacian
26
Laplacian
27
Laplacian
28
Laplacian
29
Laplacian
30
Referensi
31