HOSPITAL BYLAWS
DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat
rahmat dan karunia Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Hospital Bylow” dengan baik.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari orang orang
yang telah memberikan kesempatan untuk penulis mendapatkan pengalaman
yang baru serta bimbingan demi bimbingan yang selalu ada, untuk itu penulis
mengucapakan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Hukum
Kesehatan Pitri Subani SST,M.Kes dan teman teman yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah.................................................................. 6
C. Tujuan .................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan. ............................................................................ 15
B. Saran. ...................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
dari segi manajemen risiko, maka HBL dapat menjadi alat (tool) untuk
mencegah timbulnya atau mencegah terulangnya suatu risiko yang
merugikan. Dengan demikian, pasien akan semakin terlindungi sesuai
prinsip patient safety.
Hal ini dipertegas dengan isi Undang undang no 44/2009/pasal 29
ayat 1 menyatakan bahwa setiap Rumah sakit mempunyai kewajiban
menyusun dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit atau Hospital
by law yaitu peraturan organisasi rumah sakit atau corporate by laws dan
peraturan staf medis Rumah sakit atau medical staff by laws yang turut
pula mengatur perihal kewenangan klinis atau clinical privilege. Pada
pasal 36 UU no.44/2009 di sebutkan bahwa setiap Rumah sakit harus
menyelenggarakan tata kelola RS dan tata kelola klinis yang baik. Lalu
apa yang dimaksud dengan istilah atau definisi Hospital by laws, corporate
bylaws, medical staff by laws dan clinical privilege, serta bagaiman
menyusunnya?
Agar menjadi acuan dalam pelaksanan kegiatan perbaikan mutu dan
jaminan keselamatan pasien, maka upaya peningkatan mutu klinis tersebut
harus di tuangkan dalam dokumen Hospital By laws atau Pola tata kelola
Rumah sakit. Rumah sakit harus memahi prinsip prinsip, pengertian dan
kegunaan tata kelola rumah sakit yang terdiri dari Hospital by laws dan
medical staff by laws. Rumah sakit harus mampu menyusun draft tata
kelola rumah sakit yang terdiri dari Hospital by laws dan medical staff by
laws serta mengembangkan secara mandiri.
5
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian hospital by law
2. Tujuan penyusunan hospital by law
3. Tingkat dan jenis peraturan di dalam RS
4. Dasar hukum hospital by law
5. Ciri hospital by law yang bertanggung jawab
6. Fungsi dan manfaat hospital by law
7. Bentuk hospital by law
8. Hakikat hospital by law.
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian hospital by law.
2. Untuk mengetahui tujuan penyusunan hospital by law.
3. Untuk mengetahui tingkat dan jenis peraturan di dalam RS.
4. Untuk mengetahui dasar hukum hospital by law.
5. Untuk mengetahui ciri hospital by law yang bertaggung jawab.
6. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat hospital by law.
7. Untuk mengetahui bentuk hospital by law.
8. Untuk mengetahui hakikat hospital by law.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
• Berasal dari dua kata, yaitu :
– hospital ( rumah sakit ) dan
– By laws ( peraturan institusi )
Kata ‘By law’ terdapat beberapa definisi yang dikemukakan para ahli. Menurut
The Oxford Illustrated Dictionary: By law is regulation made by local authority
or corporation. Pengertian lainnya, By laws means a set of laws or rules formally
adopted internally by a faculty, organization, or specified group of persons to
govern internal functions or practices within that group, facility, or
organization (Guwandi, 2004).
7
hubungan manajemen dengan staf medis. Hubungan-hubungan tersebut diuraikan
dalam keadaan statis dan dinamis.
Hospital (medical) by-laws memberikan suatu kewenangan kepada para
profesional medis untuk melakukan self-governance bagi para anggotanya,
dengan cara membentuk suatu "komite medis" yang mandiri; sekaligus
memberikan tanggung-jawab (responsibility) kepada "komite" tersebut untuk
mengemban seluruh kewajiban pemastian terselenggaranya pelayanan profesional
yang berkualitas dan pelaporannya kepada administrator rumah sakit.
Hospital by-laws juga mengatur tentang upaya yang harus dilakukan guna
mencapai kinerja para profesional yang selalu berkualitas dalam merawat
pasiennya; utamanya melalui rambu-rambu penerimaan, review berkala dan
evaluasi kinerja setiap praktisi di rumah sakit.
Dalam rangka itu pula hospital by-laws juga dapat memerintahkan "komite
medis" untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan guna mencapai dan
menjaga standar serta menuju kepada peningkatan pengetahuan dan keterampilan
profesi.
8
mewakili pemilik; dan mengatur tentang visi, misi, tujuan RS,
hubungan pemilik, Direktur RS, dan staf medik.
•KEBIJAKAN TEKNIK OPERASIONAL, - Disusun dengan mengacu
pada
HBL, dan ditetapkan Direktur.
- Terdiri dari kebijakan dan prosedur administrasi & teknik profesi-
Contoh: SPO, SK, dll
D. DASAR HUKUM
- Kepmenkes No. 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By laws).
- Kepmenkes No. 631/MENKES/SK/IV/2005 Tentang Pedoman
Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff By laws) di Rumah
Sakit.
- Kepmenkes No.1333/Menkes/SK/XII/1999 Tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit
- KepMenKes No. 228/SK/III/2002 SPM RS Daerah.
Secara hukum pembahasan mengenai Hukum Rumah Sakit (Hospital Low)
dijelaskan sebagai berikut,
I. Pidana
9
Ketentuan pidana ( UU No.44 Tahun 2009 pasal 62-63 )
1. setiap orang yang dengan sengaja menyelenggarakan rumah sakit tidak
memiliki izin dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun dan
denda paling banyak 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
2. apabila tindakan pidana tersebut dilakukan koorporasi, selain pidana
penjara dan denda terhadap koorporasi berupa pidana denda dengan
pemberatan 3 (tiga) kali dari pidana denda.
3. selain pidana denda terhadap koorporasi tersebut, koorporasi dijauhi
pidana tambahan berupa:
a. pencabutan izin usaha, dan/atau
b. pencabutan status badan hokum
II. Perdata
Merujuk pendapat Triana Ohoiwutun(2007:81), hubungan hukum ini
menyangkut dua macam perjanjian yaitu perjanjian perawatan dan perjanjian
pelayanan medis. Perjanjian perawatan adalah perjanjian antara rumah sakit
untuk menyediakan perawatan dengan segala fasilitasnya kepada
pasen. Sedangkan perjanjian pelayanan medis adalah perjanjian antra rumah
sakit dan pasen untuk memberikan tindakan medis sesuai kebutuhan pasen.
10
orang yang menjadi tanggung
jawabnya atau disebabkan oleh barang-
barang yang berada di bawah pengawasannya....".
Tanggung jawab rumah sakit dalam garis besarnya dapat dibagi dalam
3 kelompok,
yaitu:
1. Menyangkut personalia, termasuk sikap tindakan atau kelalaian semua orang
yang terlibat dalam kegiatan rumah sakit
2. Menyangkut mutu pemberian pelayanan kesehatan (Standard of Care) d
i rumah sakit.
3. Menyangkut sarana dan peralatan yang disediakan
Menurut hukum kedokteran, ada 4 bentuk risiko yang harus ditanggun
g oleh pasien itu sendiri, yaitu:
1. Kecelakaan (accident, mishap, mischance, misad venture)
2. Risiko pengobatan (risk of treatment)
3. Kesalahan penilaian profesional (error of clinical judgment)
4. Kelalaian pasien (contributory negligence)
III. Administratif
11
dapat dijatuhi sanksi administratif berupa teguran, teguran tertulis, tidak
diperpanjang izin operasional, dan/atau denda dan pencabutan izin.
12
F. FUNGSI DAN MANFAAT HOSPITAL BY LAW
1. Fungsi
- Mengatur kewenangan dan kewajiban pemilik, direksi, manajer,
profesional dantenaga kerja lainnya.
- Mengatur hak dan kewajiban klien.
- Mengatur hal-hal yang berkaitan dengan kewajiban rumah sakit terhadap
pemerintah serta lembaga penegakan hukum.
- Mengatur tatalaksana melaksanakan kewajiban, kewenagan dan hak.
2. Manfaat :
a. Untuk RS:
- Memiliki acuan aspek hokum
- Memiliki kepastian hukum eksternal & internal
- Mendukung akreditasi RS
b. Untuk Pengelola RS:
- Acuan batas kewenangan, hak, kewajiban, dan tanggung jawab.
- Pedoman menyusun kebijakan teknis operasional
c. Untuk Pemerintah:
- Mengetahui arah & tujuan RS tersebut didirikan
- Acuan menyelesaikan konflik di RS
d. Untuk Pemilik RS:
- Mengetahui tugas & kewajibannya
- Acuan dalam menyelesaikan konflik internal
- Acuan dalam menilai kinerja Direktur RS
13
G. BENTUK HOSPITAL BY LAW
Menurut Guwandi, bentuk hospital by laws:
- Peraturan Rumah Sakit
- Standard Operating Procedure (SOP)
- Surat Keputusan
- Surat Penugasan
- Pengumuman
- Pemberitahuan
• Perlu dilakukan sosialisasi agar hospital by laws dapat diketahui oleh
pihak-pihak yang berkepentingan.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hospital by-laws bukanlah suatu peraturan yang standar dan berlaku atau
dapat diterapkan begitu saja bagi setiap rumah sakit, namun juga bukan suatu
peraturan yang berisi ketentuan yang sangat individual atau bahkan bertentangan
dengan hospital by-laws pada umumnya. Hospital by-laws dibuat dengan
mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, terutama di
bidang hukum perdata dan hukum ketenagakerjaan. Oleh karena itu sangat
dianjurkan kepada yang berkepentingan di rumah sakit yang akan membuatnya
untuk berkonsultasi dengan ahli hukum, terutama yang mengenal hukum
kedokteran.
Keberadaan Hospital by law memegang peranan penting sebagai tata
tertib dan menjamin kepastian hukum di rumah sakit.Ia adalah ‘rules of the
game’ dari dan dalam manajemen rumah sakit.
Adapun bentuk Hospital by law dapat merupakan kumpulan dari
Peraturan Rumah Sakit, Standar Operating Procedure (SOP), Surat Keputusan,
Surat Penugasan, Pengumuman, Pemberitahuan dan Perjanjian (MOU). Namun
demikian, peraturan internal rumah sakit tidak boleh bertentangan dengan
peraturan diatasnya seperti Keputusan Menteri, Keputusan Presiden, Peraturan
Pemerintah dan Undang-undang.Dalam bidang kesehatan pengaturan tersebut
harus selaras dengan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
dan peraturan pelaksanaannya.
B. SARAN
Dari makalah yang di buat penulis, penulis berharap jika ada kesalahan
untuk di perbaiki selanjutnya mohon di beritahu dan kuesioner yang telah di
buat oleh penulis setidaknya bisa di pergunakan untuk mengetahui apa itu
hospital bylaws secara luas.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://docs.google.com/presentation/d/1U3Hy2ZZwh0NAHiLGjSPU6-
Lg1XR4x0U3KFUEaR03ckk/present#slide=id.i0
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=makalah+tentang+peraturan+i
nternal+rumah+sakit+%28hospital+by+law%29&source=w
16