Oleh :
RIZKY INDARSARI
NPM. 2026040233.P
Banjir Bandang melanda Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (4/4/2021). (Foto: Dokumentasi BNPB)
Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo
mengungkapkan Pulau Adonara dan Kabupaten Lembata merupakan dua wilayah di Nusa Tenggara
Timur (NTT) yang paling parah terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor. Dia
mengatakan ada sejumlah korban di wilayah tersebut yang masih belum ditemukan.
"Paling parah pertama, Adonara dan Lembata di mana masih ada sejumlah korban hilang, belum
ditemukan termasuk dari Kabupaten Alor," kata Doni dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat
Presiden, Selasa (6/4/2021).
Menurut dia, setidaknya ada 500 unit rumah di Pulau Adonara dan Kabupaten Alor yang mengalami
rusak berat akibat bencana alam NTT. Sementara, di Kabupaten Lembata hingga kini total ada 224
rumah yang mengalami rusak berat.
"Barusan Pak Bupati mengatakan di Lembata rumah yang rusak berat di Lembata berjumlah 224
unit, rusak sedang 15 unit, rusak ringan 75 unit," ujar Doni.
Adapun dua desa di Kabupaten Lembata yang terkena dampak paling besar yakni, di kaki Gunung-
Ile-Lewotolok. Doni mengaku pihaknya proses evakuasi warga belum terealiasasi karena bencana
siklon di wilayah tersebut.
"Seharusnya dalam beberapa waktu terakhir pemerintah daerah sudah merencanakan untuk
merelokasi warga di sana, namun karena bencana siklon ini akhirnya terdampak paling banyak," ujar
Doni soal bencana di NTT.
Relokasi
Doni menyampaikan BNPB bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan
segera merancang strategi agar warga yang berada di kaki Gunung-Ile-Lewotolok dapat segera
direlokasi. Doni juga memastikan semua masyarakat mendapatkan bantuan logistik.
"Tim gabungan dari Kemensos dan TNI-Polri telah membangun dapur lapangan di hampir semua
titik sehingga diharapkan tidak ada masyarakat yang tidak mendapat pasokan logistik," tuturnya.
Seperti diketahui, banjir bandang telah menerjang dua desa di Flores Timur pukul 01.00 Wita,
Minggu (4/4/2021). Selain itu, beberapa wilayah lainnya di NTT juga mengalami hal serupa.
Banjir bandang yang dipicu intensitas hujan tinggi itu menerjang antara lain Desa Nelelamadike di
Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur,
Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur
di Kecamatan Adonara Barat.
FORM :
BA-1
FORM : KEJADIAN LUAR BIASA BENCANA ALAM
A
. JENIS BENCANA
ANGIN TANA
BANJIR PUYUH GEMPA BUMI H LAINNYA,………
LONGSOR
B. LOKASI BENCANA
1 Desa/Kelurahan * : Nelemadike, ………… ………… ……………..
Nelemawangi
, Waiburak,
Desa Oyang
Barang dan
Pandai, , serta
Desa
Duwanur,
Waiwadan
dan Daniboa,
:
bua
a) Rumah Sakit : 0 h b) Puskesmas/Pustu : 0 buah
bua
c) Gudang Farmasi : 0 h d) Lainnya, sebutkan : 0 0 buah
2 Jumlah rumah yang rusak : a) Ringan Buah b) Rusak berat - buah
bua
a) Sumur : 0 h b) Sumur tercemar : 0 buah
bua
c) PMA : 0 h d) PMA yang rusak : 0 buah
D
. KONDISI KORBAN
halama
n -1
E. KONDISI SANITASI LINGKUNGAN PENAMPUNGAN
Memada
2 Kapasitas penampungan pengungsi : Memadai Memadai (min.: 12 m2 / or) i Tidak memadai
Memada
3 Kapasitas penyediaan air bersih : Memadai Memadai (min.: 20 lt / or / hr) i Tidak memadai
Memada
4 Sarana MCK : Memadai Memadai (maks.: 40 or/1 MCK) i Tidak memadai
Memada
5 Tempat pembuangan sampah : memadai Memadai (min.: 3 m3 / 60 or) i Tidak memadai
…………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………..
G
. KEMUNGKINAN KLB YANG AKAN TERJADI
1 Keracunan makanan,flu dan batuk. Penyakit menular …………………………………………………………………………………………………………..
2 Banjir susuan……………iya……………………………………………………………………………………………..
H
. KESIAPAN LOGISTIK
5 Keadaan logistik program P2P-M : ya Baik Rusak (gunakan form BA-2)
I. KLASIFIKASI BENCANA
Ringa
n Sedang Berat
J. BANTUAN SEGERA YANG DIPERLUKAN
1 BPBD sudah berkoordinasi dengan PUPR untuk menurunkan alat berat untuk menyingkirkan material lumpur
K
. RENCANA TINDAK LANJUT
1 Instruksikan kedinas kesehatan provinsi setelah mendapat laporan dari RHA
2 Melakukan penambahan tenaga kesehatan jika diperlukan