TENTANG
Mengingat :
a. Undang-undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
b. Undang-undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
c. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktek Kedokteran
d. Undang-undang Nomor 38 tahun 2014 tentang keperawatan
e. Kepres RI Nomor77 tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit
f. Kepmenkes Nomor 755/MENKES/IV/2011 tanggal 11 April 2011 tentang
penyelenggaraan Komite Medik Rumah Sakit.
g. Permenkes Nomor 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah
Sakit.
h. SK Dewan Direksi PT Indo Husada Utama Nomor: 077/SK/IHU/IX/2016
tanggal 5 September 2016 tentang Penetapan Cabang PT Indo Husada
Utama .
i. Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu
Provinsi Jawa Barat Nomor 445.1/Kep.133/I.25.b/IPRSU-B-BPMPT/2015
tanggal 18 Desember 2015 tentang Izin Operasional Rumah Sakit Umum
Kelas B kepada Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta Jalan Raya
Bungursari No. 36 Purwakarta
1
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DEWAN DIREKSI PT INDO HUSADA UTAMA
TENTANG PMBERLAKUAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA
KERJA RS MH THAMRIN PURWAKARTA .
KEDUA : Pemberlakuan Struktur Organisasi, Tata Kerja Dan Rumah Sakit MH
Thamrin Purwakarta sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
Ditetapkan Di : Jakarta
Pada tanggal : 20 maret 2018
2
BAB I
PENDAHULUAN
2. Pengorganisasian (Organizing).
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan aktifitas dan
tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam perusahaan, yang meliputi
3
pemberian tugas tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang diperlukan
kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban
atas tugas yang diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating).
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya, langkah
berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus dilakukan oleh
manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan tujuan yang diinginkan
oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen harus selalu mengadakan
pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para
karyawan agar dapat bekerja dengan optimal sesuai dengan rencana. Manajemen harus
memberikan gambaran yang jelas apa yang akan dituju, memberikan petunjuk yang
memadahi, dan memiliki perasaan apakah pelaksanaan akan memberikan sumbangan
terhadap tujuan yang akan dicapai tersebut.
4. Pengawasan (Controlling).
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali, menilai dan
selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan
yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk menghemat pemborosan biaya yang
dikeluarkan. Dalam mengadakan pengendalian harus diadakan perbandingan antara
hasil sesungguhnya yang dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan,
untuk menilai prestasi masa lalu dan meletakan tanggung jawab adanya penyimpangan
yang terjadi.
Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, Kepala Divis, komite, instalasi dan
bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan dievaluasi satu
tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja Balanced Score Card.
Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja gabungan antara
ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja diukur dari empat
prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan/pendapatan.
2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal contoh: program kerja.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan contoh: peningkatan kemampuan pegawai dengan
diklat internal/eksternal.
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, yang selanjutnya disingkat SPM Bidang
Kesehatan merupakan acuan dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk
menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM
tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan indikator ini
dimonitoring, dicatat oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara berkala dalam Rapat
4
Kerja bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan implementasi guna perubahan menuju
arah yang lebih baik.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
1. DATA UMUM
RUANG INTENSIVE :
• Ruang ICU : 3 Tempat Tidur
• Ruang IW : 2 Tempat Tidur
6
• Ruang NICU : 2 Tempat Tidur
• Ruang PICU : 2 Tempat Tidur
• Ruang Perina Sakit : 3 Tempat Tidur
TOTAL : 12 Tempat Tidur
TOTAL Rawat Inap : 149 Tempat Tidur
• Ruang Observasi : 6 Tempat Tidur
• Ruang Hemodialisa : 17 Tempat Tidur
TOTAL : 23 Tempat Tidur
TOTAL KESELURUHAN : 172 Tempat Tidur
b. Rawat Jalan
Pelayanan rawat jalan RS MH Thamrin Purwakarta terdiri atas pelayanan:
1. Penyakit Dalam
2. Anak
3. Kandungan dan Kebidanan
4. Bedah : Umum
5. Bedah
6. Urology
7. Orthopedi
8. Mata
9. Saraf
10. Jantung
11. Rehabilitasi Medik
12. THT
13. Paru-paru
14. Kulit dan Kelamin
15. Gigi dan Mulut
c. Pelayanan Tindakan Medis
1. Pelayanan Gawat Darurat
2. Pelayanan ICU/IW
3. Pelayanan Kamar Operasi/Bedah
4. Pelayanan Kamar Bersalin
5. Hemodialisa
7
3. Pelayanan Penunjang Non Medis
1. Pelayanan ambulance 24 jam
2. ATM Center
3. Kamar Jenazah (Pelayanan pemulasaran jenazah)
4. Kantin
5. Restoran
6. Parkir kendaraan dan Keamanan
BAB III
VISI, MISI & BUDAYA ORGANISASI RS MH THAMRIN PURWAKARTA
VISI
“Menjadikan Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta sebagai pusat rujukan pelayanan
kesehatan di wilayah Purwakarta dan Sekitarnya”
MISI
1. Menyelenggarakan layanan kesehatan secara professional bermutu tinggi dan
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
2. Memberikan pelayanan berkualitas dengan mengikuti perkembangan teknologi dan
berorientasi pada pelanggan.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang mendorong tumbuhnya kreatifitas dan integritas
karyawan.
TUJUAN
1. Berpartisipasi dalam pelayanan kesehatan masyarakat Purwakarta dan sekitarnya.
2. Salah satu wujud program Yayasan dan PT Indo Husada Utama untuk memperluas
dan menambah sarana pelayanan kesehatan yang tersebar diseluruh Indonesia.
KEYAKINAN DASAR
1. Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta mampu menjadi peyediaan nilai pelanggan yang
tumbuh dilingkungan bisnis yang kompetitif.
2. Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta mampu menyediakan produk yang sesuai
dengan tingkat perkembangan teknologi dan pengetahuan untuk menciptakan nilai
pelanggan terbaik.
3. Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta harus menjadi pilihan pelanggan karena
menyediakan produk jasa kesehatan bernilai tinggi bagi pelanggan.
4. Rumah Sakit MH Thamrin Purwakarta dengan kerjasama lintas fungsional akan
menghasilakn keputusan cepat dalam menyelesaikan masalah yang kompleks
sehingga mampu menghasilkan layanan jasa kesehatan yang optimal.
8
BUDAYA ORGANISASI
Menjadikan falsafah ‘Care and Trust’ serta ‘Janji Karyawan’ sebagai bagian dari budaya
organisasi yang harus dipegang teguh/tidak dilanggar.
Care (Peduli) : Mengandung makna bahwa kami sangat PEDULI dengan pelanggan.
Trust (Percaya) : Sehingga kami mampu mewujudkan pelayanan yang sangat
dipercaya
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS MH THAMRIN PURWAKARTA
9
BAB V
URAIAN TUGAS
A. Direktur
1. Syarat Jabatan
a. Pendidikan Formal : Lulusan kedokteran / MARS/ S2
b. Umur : Minimal 35 tahun
Maksimal 55 tahun dan dapat diperpanjang.
c. Pengalaman kerja : Minimal dengan pengalaman 5 tahun.
d. Ketrampilan :
1) Mempunyai kemampuan dan keahlian dibidang rumah sakit
2) Mempunyai sifat kepemimpinan yang kuat
3) Memiliki kemampuan manajerial yang bagus (manajemen keuangan,
pemasaran, logistik, system informasi, keperawatan, dan lain-lain).
4) Memiliki kemampuan membangun jejaring dengan pihak luar.
2. Ikhtisar Jabatan
a. Mengelola seluruh sumber daya dalam mencapai Visi, melaksanakan Misi serta
mencapai Tujuan dan melaksanakan Budaya Organisasi yang telah ditetapkan.
b. Memimpin, merumuskan, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi
pelaksanaan tugas pokok rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab langsung kepada pemilik rumah sakit/ Direktur Utama PT lndo
Husada Utama (PT IHU)
b. Bertanggung jawab penuh terhadap kemajuan atau kemunduran manajemen
rumah sakit.
c. Bertanggung jawab terhadap pembuatan rencana kegiatan tahunan dan
pengawasan terhadap pelaksanaannya.
d. Bertanggung jawab terhadap kinerja, laporan-laporan pertanggung jawaban kerja
terhadap bagian-bagian pelayanan rumah sakit.
e. Bertanggung jawab terhadap kemajuan, kelangsungan, keuangan, dan
operasional rumah sakit secara menyeluruh.
f. Bertanggung jawab sebagai pengambil keputusan–keputusan strategis dalam
rumah sakit atau mendelegasikan wewenang tersebut pada wakilnya saat direktur
tidak ada di tempat.
g. Bertanggung jawab terhadap evaluasi kerja wakil-wakilnya.
h. Membuat laporan – laporan rutin pada pemilik dan membuat laporan pertanggung
jawaban setiap periode.
i. Menjalin komunikasi dan informasi dengan wakil-wakilnya dan komite, tentang
perkembangan operasional Rumah Sakit setiap hari / minggu / bulan.
10
4. Tugas dan wewenang
a. Membawahi langsung:
1. Kepala Bidang Pelayanan Medis;
2. Kepala Bidang Keperawatan;
3. Kepala Bidang Penunjang Medis;
4. Kepala Bidang Instalasi Farmasi dan Perbekalalan Rumah sakit;
5. Kepala Bidang Keuangan & Akuntansi;
6. Kepala Bidang Marketing;
7. Kepala Bidang HRD & GA
8. Kepala Bidang Teknik
b. Memimpin dan mengelola rumah sakit sesuai tujuan rumah sakit dengan
senantiasa berusaha meningkatkan daya guna dan hasil guna sesuai dengan
undang-undang dan peraturan yang berlaku.
c. Menjamin kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku.
d. Memelihara dan mengelola kekayaan rumah sakit.
e. Mewakili rumah sakit di dalam dan di luar pengadilan.
f. Memberikan rekomendasi kebijakan-kebijakan kepada PT IHU.
g. Melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengelola rumah sakit
sebagaimana yang telah digariskan oleh PT IHU.
h. Menetapkan kebijakan operasional rumah sakit dan menjamin kepatuhan terhadap
kebijakan yang telah ditetapkan tersebut.
i. Menyiapkan rencana jangka panjang, menengah dan pendek serta rencana kerja
dan anggaran rumah sakit.
j. Mengadakan serta memelihara pembukuan serta administrasi rumah sakit sesuai
standar yang berlaku.
k. Menerapkan Organisasi dan Tata Kerja RS yang telah ditetapkan oleh PT IHU
lengkap dengan rincian tugas dan prosedur yang dibutuhkan untuk melaksanakan
organisasi.
l. Mengangkat dan memberhentikan tenaga honorer sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
m. Menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban tenaga honorer
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku tentang
ketenagakerjaan.
n. Menindaklanjuti setiap laporan dari lembaga pengawas (PT IHU).
o. Menyiapkan laporan tahunan dan laporan berkala.
5. Standar Keberhasilan
a. Adanya peningkatan produktivitas karyawan dan peningkatan mutu pelayanan.
b. Teratasinya masalah-masalah yang timbul dalam manajemen rumah sakit.
c. Adanya inovasi dan perubahan-perubahan serta ide-ide baru yang mampu
membawa rumah sakit ke arah yang lebih baik
11
B. Kepala Bidang Pelayanan Medis.
1. Syarat Jabatan
a. Pendidikan formal : Dokter Umum
b. Umur : Minimal 35 tahun
Maksimal 55 tahun dan dapat diperpanjang.
c. Pengalaman minimal 3 – 5 tahun dalam pelayanan klinis
d. Dokter : sebagai dokter ruangan
e. Ketrampilan :
1) Dewasa/ bijak, dan merupakan pribadi berpikiran terbuka, memiliki semangat
untukselalu belajar dan mengembangkan diri.
2) Mampu bekerja baik dalam team maupun individu
3) Mempunyai keahlian dalam komunikasi dan negosiasi dengan pihak internal &
eksternal
4) Menguasai aspek hukum rumah sakit dan kesehatan
5) Memiliki integritas yang tinggi
6) Mampu memimpin, mesupervisi dan memotivasi team serta menjadi teladan
yang baik
7) Mampu membuat program kerja kreatif dan inovatif
8) Sehat jasmani & rohani
2. Tanggung Jawab
a. Memimpin briefing coordinator yang diadakan rutin dan melaporkan hasil briefing
pada direktur.
b. Melakukan pengawasan dan pemantauan harian langsung ke lapangan dibantu
oleh koordinator-koordinator yang menjadi bawahannya.
c. Melakukan evaluasi dan membuat keputusan-keputusan harian dalam wilayah
kerjanya.
d. Bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan dan mampu menyelesaikan
masalah yang timbul tiap hari dalam wilayah kerjanya.
e. Bertanggung jawab terhadap keutuhan dan kelayakan inventaris perusahaan yang
ada dalam wilayah kerjanya dengan melakukan perintah stock opname secara
periodik pada koordinator-koordinator yang menjadi bawahannya.
f. Membuat catatan dan laporan harian.
g. Bertanggung jawab langsung terhadap Direktur RS
h. Bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan pada skala sedang yang
berkaitan pada wilayah kerjanya masing-masing.
i. Bertanggung jawab terhadap kinerja bawahannya masing-masing serta
bertanggung jawab terhadap total quality control pada hasil kinerja bawahannya
j. Mampu memerintah, memiliki jiwa kepemimpinan, berani menegur dan
mengarahkan bawahannya.
12
k. Bertanggung jawab membuat SOP dan peraturan-peraturan standar
padakoordinator-koordinator yang menjadi bawahannya, mensosialisasikannya
dengan baik dengan persetujuan direktur.
l. Membuat program –program baru setiap periode dan diajukan dalam rapat direksi.
m. Membuat catatan dan laporan personal staff, kedisiplinan, kepatuhan terhadap
peraturan dan tata tertib semua staff yang menjadi bawahannya, untuk kemudian
dilaporkan pada divisi HRD (personalia)
n. Membuat laporan-laporan rutin tentang perkembangan operasional Rumah Sakit
sesuai dengan yang diminta oleh Direktur
o. Membuat laporan pertanggungjawaban kerja pada Direktur setiap periode, yang
periodenya ditetapkan oleh Direktur
3. Tugas & Wewenang
a. Membawahi Langsung :
1. Kepala Instalasi Rawat Jalan.
2. Kepala Instalasi Rawat Inap.
3. Kepala Instalasi Tindakan Khusus.
4. Unit Casemix
5. Customer Care
b. Diangkat dan diberi wewenang sebagai Kepala bagian oleh Direktur
c. Merencanakan dan mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi seluruh
kegiatan di Bidang Pelayanan Medis untuk mencapai visi, misi dan tujuan
organisasi.
d. Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai job untuk tertibnya pelaksanaan
tugas.
e. Menganalisa lingkungan pasar dan kompetitor yang berhubungan dengan
pelayanan medis.
f. Mengidentifikasikan segmen pasar dan seleksi target pasar (Analisa Pasar).
g. Merencanakan dan melaksanakan program dan strategi pasar yang sesuai.
h. Bekerja sama dengan Bagian Marketing mengelola survei pendapat pelanggan,
komplain dan umpan balik di bidang pelayanan medik di rumah sakit.
i. Mengusulkan pengembangan produk yang sesuai dengan need & demand
pelanggan.
j. Membina hubungan baik dengan para pengguna jasa pelayanan medik di rumah
sakit.
k. Membina seluruh sumberdaya manusia di Bidang Pelayanan Medis (disiplin,
kinerja, pelatihan, dlsb) guna meningkatkan profesionalisme karyawan.
l. Mengelola sumber daya lainnya di Bidang Pelayanan Medis
m. Mengatur dan memimpin rapat rutin Bidang Pelayanan Medis
n. Melaporkan seluruh kegiatan di Bidang Pelayanan Medis, memberi masukan
pada atasan guna perbaikan mutu pelayanan medik di RS MH Thamrin
Purwakarta
13
o. Menjaga agar kebutuhan standar setiap unit pelayanan tersedia dengan lengkap
dalam keadaan siap pakai.
p. Mengamati bawahan-bawahan langsung dalam melaksanakan tugasnya masing-
masing dan secara berkala memberi penilaian.
q. Memberi pendapat, pengarahan, nasihat ataupun teguran lisan kepada
bawahannya.
r. Mengusulkan kenaikan pangkat, gaji, penggantian, pemindahan dan
pengembangan bawahannya yang berstatus karyawan tetap rumah sakit
4. Standar Keberhasilan
a. Relevan tidaknya proses pelayanan bagi pasien, efektivitas proses pelayanan
terhadap pasien, dan kualitas interaksi asuhan terhadap pasien.
b. Indikator mutu pelayanan medis dapat dilihat dari : Angka infeksi nosocomial,
Angka kematian kasar (Gross Death Rate), Kematian pasca bedah, Kematian ibu
melahirkan (Maternal Death Rate-MDR), Kematian bayi baru lahir (Infant Death
Rate-IDR), NDR (Net Death Rate di atas 48 jam), ADR (Anasthesia Death Rate),
PODR (Post Operation Death Rate) POIR (Post Operative Infection Rate).
c. Indikator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat efisiensi RS meliputi : Unit cost
untuk rawat jalan, Jumlah penderita yang mengalami decubitus, Jumlah
penderita yang jatuh dari tempat tidur, BOR (Bed Occupancy Rate), BTO (Bed
Turn Over), TOI (Turn Over Interval), ALOS (Average Length of Stay), Normal
Tissue Removal Rate.
d. Indikator mutu yang berkaitan dengan tingkat kepuasan pasien dapat diukur
dengan : Jumlah keluhan dari pasien/keluarganya, Surat pembaca di Koran,
Surat kaleng, Surat masuk dari kotak saran, dan sebagainya, Survei tingkat
kepuasan pengguna pelayanan kesehatan RS
e. Indikator cakupan pelayanan terdiri dari: Jumlah dan pesentase kunjungan rawat
jalan/inap menurut jarak RS dengan asal pasien, Jumlah pelayanan dan tindakan
medik, Jumlah tindakan pembedahan, Jumlah kunjungan SMF spesialis,
Pemfaatan oleh masyarakat, Contact rate, Hospitalization rate, Out patient rate,
Emergency out patient rate
f. Indikator mutu yang mengacu pada keselamatan pasien: Pasien terjatuh dari
tempat tidur/kamar mandi, Pasien diberi obat yang salah, Ada/ Tidak adanya
obat/alat emergensi, Ada/tidak adanya oksigen. Ada/tidak adanya alat penyedot
lender, Ada/tidak tersedianya alat pemadam kebakaran, Pemakaian obat tidak
sesuai standar, Pemakaian air, listrik, gas, dan sebagainya.
14
c. Pengalaman Kerja : Minimal dengan pengalaman 2 tahun
d. Ketrampilan:
1) Mampu memimpin bawahan dengan baik dalam rangka melaksanakan
pekerjaannya.
2) Mampu menyiapkan perumusan kebijakan teknis pelayanan penunjang medis
pada unit gizi, instalasi farmasi, unit laboratorium, unit radiologi dan medical
record.
3) Mampu menyiapkan pemberian dukungan penyelenggaraan pelayanan
penunjang medis pada unit gizi, instalasi farmasi, unit laboratorium, unit
radiologi, dan medical record.
4) Mampu menyiapkan pembinaan dan pelaksanaan penunjang medis pada unit
gizi, instalasi farmasi, unit laboratorium, unit radiologi dan instalasi medical
record.
5) Mampu melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya
2. Tanggung Jawab
a. Bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan jasa pelayanan penunjang medic
sesuai dengan ketentuan dan prosedur (SOP) yang telah ditetapkan dibidang
medis.
b. Bertanggungjawab terhadap penetapkan standar penyimpanan obat-obatan dan
bahan medis di Laboratorium, Rontgen dan penunjang lainnya.
c. Memberikan penilaian dan saran alternative yang tepat mengenai kelayakan suatu
investasi di bagian sarana penunjang medis.
d. Memberikan laporan kegiatan setiap bulannya di bagian sarana penunjang medis
disertai hasil analisisnya kepada Direktur.
e. Menyusun rencana kerja tahunan dan anggaran tahunan di urusan sarana
penunjang medic sebagai usulan kepada Direktur.
f. Bertanggung jawab terhadap Direktur.
4. Standar Keberhasilan
a. Adanya peningkatan kualitas terhadap pelayanan penunjang medis di rumah sakit.
b. Tersosialisasinya undang-undang praktik kedokteran dan peraturan lainnya yang
berhubungan dengan bidang pelayanan penunjang medis.
c. Terkendalinya mutu terhadap standar pelayanan penunjang medis.
d. Dapat teratasinya permasalahan yang ada di bidang penunjang pelayanan medis.
e. Pasien puas terhadap hasil pelayanan penunjang medis.
16
2. Tanggung Jawab
a. Masukan untuk penyusunan program kerja tahunan bagian keperawatan dalam
fungsi pelayanan pegawai
b. Pelaksanaan program kerja tahunan dan tercapainya sasaran bagian keperawatan
dalam fungsi pelayanan pegawai.
c. Koordinasi dan pengawasan dalam pelaksanaan fungsi pelayanan operasional.
d. Pembinaan dan pengembangan bawahan sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Standar Keberhasilan :
a. Tersedianya masukan untuk penyusunan program kerja tahunan Bagian
keperawatan 1 (satu) bulan sebelum penyusunan pogram kerja
17
b. Terlaksananya program kerja tahunan dan tercapainya sasaran Bagian
keperawatan dalam fungsi pelayanan pegawai sesuai jadwal dan tersedianya
laporan pelaksanaan program kerja setiap 6 (enam) bulan.
c. Tidak ada penyimpangan sistem prosedur.
d. Terlaksananya penilaian kinerja dan terlaksananya program pengembangan
sesuai jadwal.
2. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan perbekalan farmasi mulai
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan
langsung dan pengendalian.
b. Menyediakan terapi obat yang optimal, pelayanan bermutu dengan biaya
minimal.
c. Bertanggungjawab terhadap pengembangan pelayanan kefarmasian yang luas
dan terkoordinasi dengan baik dan tepat.
d. Melangsungkan pelayanan farmasi optimal.
e. Melaksanakan Komunikasi, informasi dan Edukasi (KIE).
f. Pelayanan Farmasi professional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik
profesi.
g. Melakukan pengawasan berdasar aturan yang berlaku.
h. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium
RS.
18
3. Tugas dan Wewenang
a. Membawahi Langsung:
1. Kepala Unit apotek Rawat Jalan
2. Kepala Unit Apotek Rawat Inap
3. Kepala Unit Logistik Farmasi
b. Mengatur jadwal tugas dan cuti karyawan di instalasi farmasi
c. Mengusulkan penambahan karyawan.
d. Mendelegasikan tugas kepada bawahannya
e. Melakukan negosiasi kontrak jual beli dengan pihak ketiga.
f. Merencanakan obat dan alat kesehatan yang akan dipakai rumah sakit.
g. Menyusun Formularium rumah sakit untuk diusulkan ke Komite Farmasi &
Terapi.
h. Menyediakan dan memantau kesiapan obat dan alat kesehatan
i. Melakukan penyimpanan dan pendistribusian obat dan alat kesehatan di rumah
sakit.
j. Memantau kesiapan alat penunjang kegiatan Farmasi
k. Memonitor mutu pelayanan obat dan alat kesehatan.
l. Membuat laporan penggunaan obat Narkotika/Psikotropika
m. Menilai performa kerja karyawan yang berada dalam tanggung-jawabnya
4. Standar Keberhasilan
a. Tidak adanya kinerja pelayanan yang substandar.
b. Terciptanya pelayanan farmasi yang menjamin efektifitas obat dan keamanan
pasien.
c. Meningkatnya efisiensi pelayanan.
d. Meningkatnya kepuasan pelanggan.
e. Menurunnya keluhan pelanggan atau unit kerja terkait.
19
5) Memiliki integritas yang tinggi
6) Mampu membuat program kerja kreatif dan inovatif
2. Tanggung Jawab
a. Menyusun, merencanakan, mengawasi dan mengevaluasi anggaran biaya
kegiatan secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab terhadap setiap
pengeluaran hasil kegiatan
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan pembinaan, pelatihan dan kegiatan lain yang
berhubungan dengan pengembangan mental, keterampilan dan pengetahuan
karyawan sesuai dengan standar rumah sakit.
c. Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berhubungan dengan rekapitulasi
absensi karyawan, perhitungan gaji, tunjangan dan bonus.
d. Mengarahkan karyawan untuk meningkatkan seluruh sumber daya yang ada
secara optimal bagi kepentingan perusahaan.
e. Memberikan kemampuan professional secara optimal bagi kepentingan
perusahaan.
f. Menciptakan suasana tenang, damai dan enerjik terhadap seluruh aktifitas
perusahaan.
g. Mengarahkan seluruh karyawan untuk bekerja secara professional, efisien dan
efektif.
h. Memelihara system pertanggung jawaban guna kepentingan rumah sakit.
i. Mengelola keuangan rumah sakit secara efektif dan efisien.
j. Memberikan hasil yang signifikan terhadap perkembangan rumah sakit.
k. Membuat laporan berkala kepada direktur utama atas seluruh kinerja manajemen
administrasi umum dan keuangan.
l. Mendukung seluruh kegiatan operasional kantor/rumah sakit dengan melakukan
proses pengadaan seluruh peralatan kebutuhan kerja (seperti; ATK, komputer,
meja/kursi kerja, AC, dst), maupun sarana atau fasilitas penunjang lain (seperti;
kendaraan operasional, office boy, satpam, operator telpon, dst.) dengan cepat,
akurat/berkualitas serta sesuai dengan anggaran yang ditentukan.
m. Melakukan analisa kebutuhan anggaran atas pengadaan dan pemeliharaan
seluruh fasilitas dan sarana penunjang aktivitas kantor. Melakukan aktivitas
pemeliharaan atas seluruh fasilitas dan sarana penunjang, serta melakukan
proses penggantian atas fasiltias/sarana penunjang yang rusak.
n. Membina hubungan dengan para vendor atau supplier barang dan jasa
fasilitas/prasarana kantor serta membantu dalam menangani komplain atas
vendor/supplier termasuk tindak lanjut atas penanganan nota
pembayaran/invoice maupun kontrak kerja dengan pihak terkait.
o. Membuat, menjalankan dan mengembangkan sistem kerja/prosedur atas
pengadaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang kerja.
p. Melakukan kontrol stock barang-barang keperluan kantor /rumah sakit, seperti
ATK, Alat Kebersihan, dsb.
20
q. Bertangung jawab atas keluar masuknya barang- barang keperluan kantor/
rumah sakit, seperti ATK, Alat Kebersihan, dan barang-barang yang dibutuhkan
baik untuk keperluan dalam maupun luar kantor.
3. Tugas dan Wewenang
a. Membawahi langsung:
1. Kepala Bagian Keuangan, Akuntansi & Perpajakan.
2. Kepala Bagian Piutang
3. Kepala Bagian Kasir
4. Kepala Bagian Billing
5. Kepala Bagian Logistik Umum
b. Merealisasikan dan melaksanakan rencana-rencana serta prosedur-prosedur
yang diterapkan melalui pendelegasian wewenang pada departemen yang
berada dibawah tanggungjawabnya
c. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan di rumah
sakit.
d. Membantu peraturan itern pada rumah sakit yang tidak bertentangan dengan
kebijakan rumah sakit.
e. Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan organisasi dapat
tercapai dengan efektif dan efisien.
f. Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan dan strategi antara
pimpinan dan staf.
g. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan
oleh bawahan secara jelas.
4. Standar Keberhasilan
a. Layanan berkualitas dan tepat waktu (baik karyawan / pasien )
b. Pegawai yang bermutu tinggi dan terlatih.
c. Penggunaan (utilization) membandingkan antara jumlah pelayanan yang
ditawarkan (supply of service) dengan permintaan publik (public demand).
d. Cakupan pelayanan (coverage). Apabila ada kebijakan atau peraturan
perundangan yang mensyaratkan untuk memberikan pelayanan dengan tingkat
pelayanan minimal yang telah ditetapkan.
e. Membandingkan pencapaian kinerja tahun ini dengan kinerja tahun lalu terhadap
semua unit kerja yang ada di bawah tanggung jawabnya
21
1) Menguasai dasar-dasar ilmu pemasaran, penjualan dan promosi
2) Memiliki kemampuan mengkoordinasi tim dengan baik.
3) Mampu memimpin bawahan dengan baik dalam rangka melaksanakan
pekerjaannya.
4) Memiliki prakarsa yang berkaitan dengan tugas terhadap bawahannya.
5) Memiliki kemampuan bekerjasama dengan tim / unit lain.
6) Memiliki kemampuan berbahasa atau berkomunikasi dengan baik.
7) Memiliki kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
8) Memiliki kemampuan memprediksi dan mengestimasi variabel resiko dan
peluang.
9) Mampu merencanakan, mengadakan dan mengatur negosiasi dengan pihak
lain
10) Memiliki kemampuan mengkomunikasikan program-program perusahaan
dengan masyarakat sekitar.
11) Memiliki kemampuan menganalisa kinerja pemasaran, penjualan dan
promosi dengan baik dalam rangka pelaksanaan tugas dan pengawasan.
12) Menguasai program komputer Word dan Excel
2. Tanggung Jawab
a. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan, kinerja dan prosedur-prosedur yang
dipergunakan.
b. Bertanggungjawab atas seluruh kinerja, kebijakan dan prosedur-prosedur
manajemen pemasaran dalam hubungannya dengan sistem dan mekanisme
perusahaan dan sumber daya manusia pada umumnya.
c. Bertanggungjawab atas pengembangan sistem dan mekanisme manajemen
pemasaran dan promosi secara umum.
d. Ikut bertanggung jawab terhadap peningkatan omset perusahaan.
e. Menyusun dan merencanakan program-program marketing baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
g. Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur.
22
b. Menyusun, mengatur, menganalisis, mengimplementasi, dan mengevaluasi
manajemen pemasaran, penjualan, dan promosi secara bertanggungjawab bagi
perkembangan dan kemajuan perusahaan.
c. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja manajemen
pemasaran, penjualan dan promosi bagi kepentingan perusahaan.
d. Merealisasikan dan melaksanakan rencana-rencana serta prosedur-prosedur
yang diterapkan melalui pendelegasian wewenang pada departemen-
departemen yang berada di bawah tanggungjawabnya.
e. Membuat laporan kegiatan kepada direktur setiap 1(satu) bulan sekali sebagai
pertanggungjawaban seluruh aktivitas marketing.
f. Mengadakan pengawasan terhadap seluruh kinerja marketing.
g. Meneliti/memeriksa dan mengusulkan perubahan kebijakan marketing kepada
Direktur.
4. Standar Keberhasilan
a. Tersusunnya strategi perencanaan pemasaran baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
b. Terlaksananya pengawasan dan pengendalian atas seluruh kinerja manajemen
pemasaran.
c. Terealisasinya dan terlaksananya rencana-rencana serta prosedur-prosedur
pemasaran yang diterapkan.
d. Dapat terciptanya dan dapat dipertahankannya iklim bisnis yang signifikan dalam
perusahaan.
e. Dijadikannya panutan oleh bawahannya karena keproduktifnya dalam bekerja.
f. Terjaringnya pelanggan-pelanggan atau konsumen –konsumen dan dapat
menjadikannya pelanggan tetap seumur hidup karena kepercayaan penuh pada
produk dan layanan perusahaan.
g. Teratasinya atau tertanggulanginya beberapa pesaing perusahaan.
h. Terealisasinya strategi khusus yang digunakan dalam membidik target pasar.
i. Terciptanya inovasi-inovasi baru yang dapat mengungguli para pesaing sehingga
dapat menjaring dan mempertahankan konsumen atau pelanggan.
j. Tersajinya layanan yang memuaskan, dan tersajinya harga terbaik yang cukup
bersaing.
k. Tersusunnyalaporan kegiatan dan pertanggungjawaban aktivitas marketing
selama sebulan.
2. Tanggung Jawab
a. Tersedianya Rencana dan Pemberdayaan pegawai (man power planning),
sesuai dengan visi dan misi perusahaan
b. Tersedianya Sistem Informasi SDM dalam suatu data base Kepegawaian yang
terkini dan dapat digunakan.
c. Tersusunnya sistem dan kebijakan pengadaan, penempatan dan pengembangan
Pegawai sesuai dengan tuntutan kebutuhan karyawan.
d. Tersedianya SDM sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
e. Tersusunnya Kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan administrasi
program Pendidikan dan Latihan (Diklat)
f. Tersusunnya program penelusuran bakat dan pembinaan kepribadian karyawan.
g. Tersedianya kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi
peraturan bagi perkembangan Perusahaan
h. Menindaklanjuti hasil penilaian kinerja seluruh karyawan.
i. Terwujudnya suasana kantor yang nyaman dan dapat meningkatkan produktivitas
kerja serta membentuk citra yang baik terhadap perusahaan.
j. Terpeliharanya kebersihan gedung, halaman, taman, lapangan parkir.
k. Terselenggaranya administrasi, penempatan, penyimpanan dan penggunaan
peralatan, inventaris, fasilitas kantor secara tertib dan aman.
l. Tersedianya kendaraan dinas dalam kondisi laik pakai.
m. Tersedianya daftar inventaris dan peralatan kantor yang lengkap dan mutakhir.
n. Tersedianya perlengkapan dan peralatan kerja yang diperlukan.
o. Tersedianya fasilitas untuk kegiatan rapat kerja, kunjungan kerja/perjalanan dinas
dan penerimaan tamu perusahaan.
p. Tersedianya laporan kegiatan Divisi secara benar dan tepat waktu setiap tanggal 5
pada bulan berikutnya.
q. Tersusunnya sistem dan kebijakan pengadaan, penempatan dan pengembangan
Pegawai sesuai dengan tuntutan kebutuhan karyawan.
r. Bertanggung jawab untuk menghadapi dan menyelesaikan segala permasalahan
secara tuntas
24
3. Tugas dan Wewenang
a. Membawahi Langsung:
1. Kepala Unit SDM
2. Kepala Unit GA
3. Staf Sekretariat
b. Mengusulkan kepada Direktur tentang pengesahan sistem dan kebijakan di
bidang Kepegawaian.
c. Mengusulkan kepada Direktur tentang program dan pelaksanaan pengadaan,
penempatan dan pengembangan karyawan sesuai dengan tuntutan kebutuhan
Perusahaan.
d. Mengusulkan kepada Direktur untuk memberikan penghargaan atau hukuman
karyawan sesuai hasil penilaian kinerja karyawan yang bersangkutan.
e. Mengusulkan kepada Direktur untuk menindak lanjuti hasil Diklat dalam bentuk
promosi, mutasi dan demosi
f. Menerima atau menolak hasil penilaian kinerja karyawan dari atasannya setelah
dilakukan evaluasi..
g. Menyetujui daftar pembayaran yang menjadi hak karyawan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
h. Menandatangani Surat Perintah Kerja dan Rencana Kebutuhan sesuai dengan
kewenangannya.
i. Mengatur penggunaan kendaraan dinas secara optimal
j. Memberikan surat teguran kepada pihak ketiga atas pekerjaan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi.
k. Mengatur penyediaan fasilitas untuk kegiatan rapat kerja,
kunjungan kerja/perjalanan dinas dan penerimaan tamu perusahaan.
l. Mengusulkan penjualan/pemusnahan barang-barang yang tidak produktif
4. Standar Keberhasilan
a. Tersedianya usulan pengembangan Bagian SDM satu bulan sebelum waktu
penyusunan rencana strategis SDM.
b. Terlaksananya rencana strategis Bagian SDM sesuai jadwal dan tersedianya
laporan pelaksanaan rencana strategis setiap enam bulan.
c. Tersedianya program kerja, draft anggaran dan sasaran tahunan.
d. Terlaksananya program kerja dan tidak terjadi penyimpangan penggunaan
anggaran serta tercapainya sasaran tahunan Bagian SDM.
e. Tidak adanya penyimpangan pelaksanaan sistem dan prosedur.
f. Terlaksananya penilaian kinerja, couching dan counseling serta program
pengembangan keahlian staf.
25
I. Kepala Bidang Teknik
1. Syarat Jabatan
a. Pendidikan Formal : S1 - minimal D3
e. Umur : Minimal 25 tahun Maksimal 55 tahun dan dapat
diperpanjang
f. Pengalaman Kerja : Minimal dengan pengalaman 2 tahun
g. Keterampilan:
1. Menguasai dasar-dasar ilmu kontruksi bangunan dan faham dengan alat
kesehatan
2. Memiliki kemampuan mengkoordinasi tim dengan baik.
3. Mampu memimpin bawahan dengan baik dalam rangka melaksanakan
pekerjaannya.
4. Memiliki prakarsa yang berkaitan dengan tugas terhadap bawahannya.
5. Memiliki kemampuan bekerjasama dengan tim / unit lain.
6. Memiliki kemampuan berbahasa atau berkomunikasi dengan baik.
7. Memiliki kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
8. Memiliki kemampuan memprediksi dan mengestimasi variabel resiko dan
peluang.
9. Menguasai program komputer Word dan Excel
2. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab dalam segala aspek yang terjadi dalam pengelolaan sarana
prasarana rumah sakit.
b. Merencanakan, melaksanakan semua kegiatan teknik umum dan teknik medik
rumah sakit, sesuai dengan garis kebijakan rumah sakit dan peraturan lain yang
dibuat dalam rangka mempertegas dan membantu tugas serta tanggungjawab
masing-masing staf.
c. Membina dan memantau semua kegiatan teknik rumah sakit, sesuai dengan
garis kebijakan dan peraturan lain yang dibuat dalam rangka mempertegas dan
membantu tugas serta tanggungjawab masing-masing staf.
d. Bertanggung jawab terhadap administrasi seluruh teknik rumah sakit.
e. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan sarana,prasarana dan alat kesehatan
sesuai dengan standar rumah sakit.
f. Melakukan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
1. Standar Keberhasilan
a. Terkoordinasinya pengelolaan kegiatan teknik umum dan teknik medik rumah
sakit.
b. Dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya
3. Tugas dan Wewenang
a. Membawahi langsung:
1. Kepala Bagian Teknik Umum.
26
2. Kepala Bagian Teknik Medis.
b. Membuat perencanaan kerja bagi masing-masing bagian di Bagian Teknik
Umum & Bagian Teknik Medik
c. Mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi seluruh kegiatan di Bagian
Teknik Umum & Bagian Teknik Medik untuk mencapai tujuan organisasi.
d. Mengevaluasi seluruh kegiatan di Bagian Teknik Umum & Bagian Teknik
Medik, memberikan solusi dan umpan balik.
e. Menyediakan seluruh kebutuhan/perlengkapan sarana dan parasarana, dalam
menunjang seluruh kegiatan pelayanan internal yang efektif dan efisien.
f. Membina seluruh sumberdaya manusia di Bagian Teknik Umum & Bagian Teknik
Medik: disiplin, kinerja, pelatihan, dan lain-lain guna meningkatkan
profesionalisme karyawan.
g. Menganalisa, mengatur dan mengawasi efisiensi di seluruh lingkungan rumah
sakit.
h. Melaporkan dan memberikan masukan pada atasan dan manajemen, guna
perbaikan mutu dan fasilitas pelayanan.
i. Memimpin rapat mingguan Bagian Teknik Umum & Bagian Teknik Medik dan
membuat notulen.
J. Kepala Unit Poliklinik / IGD
1. Syarat Jabatan
a. Pendidikan Formal : S1 - minimal D3 Keperawatan/Kebidanan
b. Umur : Minimal 25 tahun
Maksimal 55 tahun dan dapat diperpanjang
c. Pengalaman Kerja : Minimal dengan pengalaman 2 tahun
d. Ketrampilan :
1) Memiliki kemampuan memimpin, memotivasi dan manajemen.
2) Memiliki dedikasi dan loyalitas kerja yang tinggi
3) Mampu menerapkan cara termudah dan tercepat, bisa menguasai ilmu apapun
dan menjadi unggul diberbagai bidang yaitu melalui proses belajar dan
mengajar.
2. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pelayanan di Poliklinik dan IGD.
b. Mengawasi dan mengendalikan seluruh pelayanan yang ada di Poliklinik dan
IGD.
c. Berperan aktif dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di RS MH Thamrin
Purwakarta.
d. Secara Struktural bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Medis.
27
3. Wewenang
a. Menyusun pembagian tugas harian bidan/perawat Poliklinik dan IGD.
b. Memeriksa hasil kegiatan di bagian yang dipimpinnya sesuai dengan tata
laksana atau standar yang ditetapkan.
c. Memberikan bimbingan dan arahan kepada staf.
d. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan semua pihak demi kelancaran
pelayanan Keperawatan rumah sakit.
4. Standar Keberhasilan
a. Terkoordinasinya pengelolaan kegiatan Keperawatan.
b. Terlaksananya pembinaan Sumber Daya Manusia Bagian Keperawatan baik
perorangan maupun kategorial untuk mencapai kualitas yang diinginkan.
c. Terlaksananya kegiatan rapat koordinasi untuk mengevaluasi kegiatan dari
masing-masing bagian.
2. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pelayanan di ruang perawatan.
b. Bertanggung jawab terhadap seluruh asuhan keperawatan.
c. Merencanakan, melaksanakan semua kegiatan logistik rumah sakit, sesuai
dengan garis kebijakan rumah sakit dan peraturan lain yang dibuat dalam rangka
mempertegas dan membantu tugas serta tanggung jawab masing-masing staf.
d. Membina dan memantau semua kegiatan logistik rumah sakit, sesuai dengan garis
kebijakan dan peraturan lain yang dibuat dalam rangka mempertegas dan
membantu tugas serta tanggungjawab masing-masing staf.
e. Bertanggung jawab terhadap administrasi seluruh logistik rumah sakit.
3. Wewenang
a. Menyusun pembagian tugas harian bidan/perawat di ruang perawatan.
b. Memeriksa hasil kegiatan di bagian yang dipimpinnya sesuai dengan tata laksana
atau standar yang ditetapkan.
c. Memberikan bimbingan dan arahan kepada staf pelaksana.
d. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan semua pihak demi kelancaran
pelayanan Keperawatan rumah sakit.
28
4. Standar Keberhasilan
a. Terkoordinasinya pengelolaan kegiatan Keperawatan.
b. Terlaksananya pembinaan Sumber Daya Manusia Bagian Keperawatan baik
perorangan maupun kategorial untuk mencapai kualitas yang diinginkan.
c. Terlaksananya kegiatan rapat koordinasi untuk mengevaluasi kegiatan dari
masing-masing bagian.
L. Kepala Unit OK
1. Syarat Jabatan
b. Pendidikan Formal : S1 - minimal D3 Keperawatan/kebidanan
c. Umur : Minimal 25 tahun
Maksimal 55 tahun dan dapat diperpanjang
d. Pengalaman Kerja : Minimal dengan pengalaman 2 tahun
3. Standar Keberhasilan
a. Terkoordinasinya pengelolaan kegiatan Keperawatan.
b. Terlaksananya pembinaan Sumber Daya Manusia Bagian Keperawatan baik
perorangan maupun kategorial untuk mencapai kualitas yang diinginkan.
c. Terlaksananya kegiatan rapat koordinasi untuk mengevaluasi kegiatan dari
masing-masing bagian.
29
d. Berperan aktif dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di RS MH Thamrin
Purwakarta
e. Secara struktural bertanggung jawab kepada kepala perawat.
2. Standar Keberhasilan
a. Terkoordinasinya pengelolaan kegiatan Keperawatan.
b. Terlaksananya pembinaan Sumber Daya Manusia Bagian Keperawatan baik
perorangan maupun kategorial untuk mencapai kualitas yang diinginkan.
c. Terlaksananya kegiatan rapat koordinasi untuk mengevaluasi kegiatan dari
masing-masing bagian.
N. Perawat Pelaksana Poliklinik / IGD
1. Syarat Jabatan
a. Pendidikan Formal : S1 - minimal D3 Keperawatan/kebidanan
b. Umur : Minimal 25 tahun
Maksimal 55 tahun dan dapat diperpanjang
c. Pengalaman Kerja : Minimal dengan pengalaman 1 tahun
2. Tanggung Jawab
a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan asuhan keperawatan pasien di Unit Rawat
Jalan / IGD
b. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan unit Rawat Jalan demi kelancaran pelayanan
serta memudahkan pasien dalam menerima pelayanan yang ada di RS MH
Thamrin Purwakarta, meliputi: menata ruangan Poliklinik, memeriksa kesiapan
peralatan yang diperlukan, mengawasi kebersihan lingkungan.
c. Identifikasi pasien yang datang dari Front Office (Pendaftaran), Meliputi :
1) Apakah pasien akan berobat ke dokter umum atau dokter spesialis.
2) Memeriksa kelengkapan administrasi, meliputi :
- Meneliti kelengkapan surat-surat bagi pasien yang menggunakan asuransi
kesehatan/perusahaan.
- Memastikan ada tanda lunas deposit dari kasir.
- Memastikan status pasien yang diterima dari Medical Record adalah benar.
d. Mengkaji kebutuhan pasien, meliputi :
1) Mengobservasi pasien (kesadaran, keadaan mental) dan mengukur tanda-
tanda vital, menimbang berat badan.
2) Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan dokter.
3) Membantu pasien bila dokter pemeriksa merujuk ke dokter spesialis atau ke
unit rawat inap.
4) Mengatur kunjungan ulang sesuai program pengobatan terutama pada pasien
kunjungan pertama.
5) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan: mengisi buku register dan kartu
berobat.
30
- Membina kerjasama dengan tim kesehatan yang lain dalam memberikan
pelayanan.
- Berperan serta dalam peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sesuai
dengan program Rumah Sakit.
3. Standar Keberhasilan
Terlaksananya pengelolaan kegiatan pelayanan poliklinik/IGD.
2. Tanggung Jawab
a. Memberikan pelayanan langsung dalam proses keperawatan
b. Mengkaji kebutuhan pasien, meliputi :
1) Mengobservasi pasien (kesadaran, keadaan mental) dan mengukur tanda-
tanda vital.
2) Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan dokter.
3) Membantu pasien bila dokter pemeriksa merujuk ke dokter spesialis lain.
4) Menciptakan dan memelihara hubungan baik antara perawat, pasien,
keluarga pasien, dokter dan tim lainnya.
5) Mendampingi visite dokter dan mencatat program.
6) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan : mengisi buku register dan kartu
berobat.
c. Membina kerjasama dengan tim kesehatan yang lain dalam memberikan
pelayanan.
d. Berperan serta dalam peningkatan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan
program Rumah Sakit.
3. Standar Keberhasilan
Terlaksananya pengelolaan kegiatan pelayanan keperawatan.
31
2. Tanggung Jawab
a. Sebelum operasi
1) Melakukan kunjungan pasien yang akan dibedah sebelum pembedahan untuk
memberikan penjelasan.
2) Menyiapkan ruang operasi dalam keadaan siap pakai meliputi:
- Kebersihan ruang operasi dan peralatan
- Meja mayo/instrumen
- Meja operasi lengkap
- Lampu operasi
- Mesin anestesi lengkap
- Suction
- Gas medis
3) Menyiapkan set instrumen steril sesuai jenis pembedahan.
4) Menyiapkan desinfektan dan bahan-bahan sesuai keperluan pembedahan
b. Saat pembedahan
1) Memperingati “tim steril” jika terjadi penyimpangan prosedur aseptic
2) Membantu mengenakan jas steril dan sarung tangan untuk ahli bedah dan
asisten.
3) Menata istrumen steril di meja mayo sesai urutan prosedur pembedahan
4) Memberikan bahan desinfektan kepada operator untuk desinfeksi kulit daerah
yang akan disayat.
5) Memberikan linen steril untuk prosedur drapping
6) Memberikan instrument kepada ahli bedah sesuai dengan prosedur dan
kebutuhan tindakan pembedahan secara tepat dan benar.
7) Menyiapkan benang jahitan sesuai dengan kebutuhan, dalam keadaan siap
pakai.
8) Mempertahankan instrument selama pembedahan dalam keadaan terusun
secara sistematis untuk memudahkan bekerja.
9) Membersihkan instrumen dari darah dalam pembedahan agar kesterilan alat
dan meja mayo tetap terjaga.
10) Menghitung kain kassa ,jarum dan instrumen.
11) Memberitahukan hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa dan jarum kepada
ahli bedah sebelum luka ditutup lapis demi lapis.
12) Menyiapkan cairan untuk mencuci luka
13) Membersihkan kulit sekitar luka setelah luka dijahit
14) Menutup luka dengan kain kasa steril
15) Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium/patologi.
c. Setelah pembedahan
1) Memfiksasi drain dan kateter
2) Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada daerah yang
dipasang elektrode.
32
3) Menggantikan alat tenun, baju operasi dan penutup serta memindahkan
pasien dari meja operasi ke kereta dorong.
4) Memeriksa dan menghitung semua instrumen dan menghitungnya sebelum
dikeluarkan dari kamar operasi.
5) Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam keadaan
lengkap.
6) Membersihkan instrumen bekas pakai dengan cara :
- Pembersihan awal
- Merendam dengan cairan desinfektan yang mengandung deterjen
- Menyikat sela sela engsel instrument
- Membilas dengan air mengalir
- Mengeringkan
7) Membungkus instrument sesuai jenis, macam, bahan, kegunaan dan ukuran
8) Memasang autoclative dam membuat lebel nama alat (set) pada tiap
bungkusan instrument dan selanjutnya siap untuk disterilkan sesuai prosedur
yang berlaku.
9) Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan selesai agar
Siap dipakai
3. Standar Keberhasilan
Terlaksananya pengelolaan kegiatan pelayanan di ruang OK/VK.
2. Tanggung Jawab
a. Bertanggungjawab terhadap penyusunan rencana dan program kerja unit
Radiologi
b. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengelolaan administrasi
ketatausahaan Unit Radiologi
c. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan peralatan medis dan nonmedis unit
Radiologi
33
d. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pemotretan, pendaftaran/pencatatan
kamar gelap dan kebersihan agar diperoleh hasil kerja yang baik;
e. Menyajikan visualisasi data di bidang pelayanan radiologi sebagaibahan informasi
f. Menandatangani hasil pemeriksaan photo/thorax sebagai dasarpemeriksaan
selanjutnya
g. Melaksanakan hubungan kerjasama dengan instansi pemerintah maupun swasta
di bidang pelayanan radiologi
h. Melaksanakan evaluasi hasil kerja instalasi rawat darurat
i. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya.
j. Bertanggungjawab kepada kepala Divisi penunjang medis.
3. Wewenang
a. Merencanakan peralatan yang dibutuhkan unit radiologi.
b. Mengadakan rapat rutin dengan staf unit Radiologi untuk membahas masalah
yang ada
c. Menerima dan menjawab konsul dokter baik dalam lingkungan Rumah Sakit
maupun luar Rumah Sakit.
d. Mengawasi segi-segi bahaya radiasi dan proteksi radiasi
e. Merencanakan kebutuhan habis pakai, misalnya film, obat cuci film dll.
4. Standar Keberhasilan
a. Tersusunnya rencana dan program kerja unit Radiologi.
b. Pasien puas terhadap hasil pelayanan Radiologi
c. Selalu tersedianya kebutuhan habis pakai, seperti film, obat cuci film dll.
34
S. Fisikawan Medis
1. Syarat Jabatan
a. Pendidikan Formal : minimal D3 Penata Rontgen
b. Umur : minimal 25 tahun dan
maksimal 55 tahun dan dapat diperpanjang.
c. Pengalaman kerja : minimal dengan pengalaman 2 tahun.
3. Tugas dan Tanggung Jawab
a. Melakukan penghitungan laju dosis pesawat sinar-X;
b. Melakukan uji kalibrasi Apron radiasi sinar-X;
c. Melakukan analisis laporan dosis yang diterima pekerja radiasi;
d. Supervisi perawatan berkala harian, bulanan, dan tahunan peralatan
radiologidiagnostik;
e. Bersama Maintanance Vendor melakukan acceptance test alat baru pesawat
sinar X;
f. Bersama PPR (Petugas Proteksi Radiasi) melakukan proses perizinan pesawat
sinar-X di BAPETEN;
g. Bersama PPR (Petugas Proteksi Radiasi) melakukan pelatihan proteksi radiasi
kepada petugas yang bekerja di lingkungan radiasi sinar-X; dan
h. MengoperasikanSOP Radiologi yang ditetapkan Rumah sakit.
d. Ketrampilan :
1) Mampu menyusun rencana kegiatan pelayanan laboratorium berdasarkan data
program rumah sakit dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
sebagai pedoman kerja.
2) Mampu melaksanakan kegiatan pelayanan laboratorium sesuai dengan
prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
3) Mampu mengevaluasi hasil kegiatan pelayanan laboratorium secara
keseluruhan.
4) Mampu membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai
bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada atasan.
5) Mampu melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
35
2. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap penyusunan rencana dan program kerja unit
Laboratorium
b. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pengelolaan administrasi dan
ketatausahaan unit Laboratorium
c. Bertanggungjawab terhadap pelayanan laboratorium bagi pasien rumah sakit;
d. Bertanggungjawab terhadap pengambilan bahan sampel, melaksanakan
pemeriksaan laboratorium
e. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan penyajian visualisasi informasi hasil tes
laboratorium sebagai bahan tindak lanjut
f. Menandatangani hasil pemeriksaan laboratorium
g. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan dan pengaturan distribusi alat-alat
penunjang unit laboratorium di rumah sakit
h. Melaksanakan evaluasi hasil kerja unit laboratorium
i. Melaksanakan hubungan kerja dengan unit kerja lain di lingkungan rumah sakit
j. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya
3. Wewenang
a. Menyusun rencana dan program kerja unit laboratorium.
b. Menetapkan standar mutu dan kebijakan pelayanan laboratorium.
c. Merencanakan dan mengusulkan penyediaan sarana dan prasarana, sumber
daya yang dibutuhkan pelaksanaan pelayanan unit laboratorium.
d. Memelihara dan atau menjaga agar sarana dan prasarana yang diperlukan
selalu dalam keadaan siap pakai menurut standar dan persyaratan yang telah
ditentukan.
e. Mengawasi kelancaran pelayanan unit laboratorium sehari-hari.
f. Mengarahkan dan melaksanakan supervisi dalam pelaksanaan pelayanan unit
laboratorium baik di dalam maupun di luar rumah sakit sehingga senantiasa
tercipta kerjasama yang baik dengan bagian dan atau unit lain yang terkait.
g. Mengadakan rapat berkala dan atau rapat khusus untuk membicarakan kinerja
kegiatan rutin harian dan atau masalah-masalah yang timbul sehari-harinya.
4. Standar Keberhasilan
a. Tersusunnya rencana program unit laboratorium baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
b. Pasien merasa puas dengan pelayanan unit laboratorium.
36
U. Kepala Unit Fisioterapi
1. Syarat jabatan
a. Pendidikan Formal : minimal D3 Fisioterapi
b. Umur : minimal 25 tahun dan
maksimal 55 tahun dan dapat diperpanjang.
c. Pengalaman kerja : minimal dengan pengalaman 2 tahun.
37
Fisioterapi
r. Melakukan rapat bulanan Fisioterapi dengan seluruh staf Fisioterapi
s. Mengkoordinasikan tentang pelatihan – pelatihan yang berkaitan dengan
Fisioterapi
3. Wewenang
a. Membuat suatu program inovasi kerja di Intalasi Fisioterapi
b. Mengatur semua staf Fisioterapi tentang pembagian tugas dan membina semua
staf Fisioterapi
c. Berkoordinasi langsung dengan dokter Spesialis Rehabilitasi Medik tentang
terapi yang akan diberikan ke pasien
2. Tanggung Jawab
a. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan perbekalan farmasi mulai
perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan
langsung dan pengendalian.
b. Menyediakan terapi obat yang optimal, pelayanan bermutu dengan biaya
minimal.
c. Bertanggungjawab terhadap pengembangan pelayanan kefarmasian yang luas
dan terkoordinasi dengan baik dan tepat.
d. Melangsungkan pelayanan farmasi optimal.
e. Melaksanakan Komunikasi, informasi dan Edukasi (KIE).
f. Pelayanan Farmasi professional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik
profesi.
38
g. Melakukan pengawasan berdasar aturan yang berlaku.
h. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium
RS.
3. Wewenang
a. Mengatur jadwal tugas dan cuti karyawan di instalasi farmasi
b. Mengusulkan penambahan karyawan.
c. Mendelegasikan tugas kepada bawahannya
d. Melakukan negosiasi kontrak jual beli dengan pihak ketiga.
5. Standar Keberhasilan
a. Tidak adanya kinerja pelayanan yang substandar.
b. Terciptanya pelayanan farmasi yang menjamin efektifitas obat dan keamanan
pasien.
c. Meningkatnya efisiensi pelayanan.
d. Meningkatnya kepuasan pelanggan.
e. Menurunnya keluhan pelanggan atau unit kerja terkait.
39
9) Mampu untuk menggunakan statistic kesehatan untuk menghasilkan
informasi dan perkiraan (forcasting) yang bermutu sebagai dasar
perencanaan dan pengambilan keputusan di bidang pelayanan kesehatan.
10) Mampu mengelola unit kerja rekam medis yang berhubungan dengan
perencanaan, pengorganisasian, penataan dan pengontrolan unit kerja
rekam menis di sarana pelayanan kesehatan.
2. Tanggung Jawab
a. Melaksanakan kegiatan sistem informasi kesehatan Medical Record sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
b. Menyusun pembuatan SOP Medical Record dalam rangka meningkatkan sistem
pencatatan dan pelaporan.
c. Melaksanakan penyimpanan, jalur keluar masuknya data Medical Record.
d. Melakukan pengumpulan dan mengelolah data Medical Record serta meneliti
catatan Medical Record.
e. Melaksanakan program evaluasi, analisa pengendalian dan pemutakhiran data
medis secara profesional sesuai peraturan yang berlaku.
f. Melakukan upaya perlindungan hukum terhadap rahasia pasien dan rahasia
medis di rumah sakit
g. Melaksanakan tugas dinas lain yang diberikan atasan, berkoordinasi dengan
bagian atau unit terkait dalam pelaksanaannya.
3. Wewenang
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaporan dan informasi medis, serta
pengambilan dan penyimpanan rekam medis.
b. Memiliki wewenang membina staf yang berada di bawah pengawasannya.
c. Memiliki wewenamg melakukan koordinasi lintas sektor dengan unit lain.
4. Standar Keberhasilan
a. Tersedianya tenaga rekam medis dengan jumlah yang cukup dan berkualitas
tinggi serta profesional sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
b. Pengelolaan rekam medis berjalan optimal.
40
1) Mampu menegakkan diagnosis gangguan gizi dan metabolisme zat gizi
berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan.
2) Mampu menentukan kebutuhan zat gizi, bentuk makanan, jumlah serta
pemberian makanan yang sesuai dengan keadaan klinis dan metabolisme
pasien.
3) Mampu melakukan pengkajian diet dan pola makan dengan cara anamnesa
diet (system recall dan record).
4) Mampu mengubah dan menterjemahkan perskripsi diet, dari mulai
perencanaan menu sampai menyajikan makanan sesuai dengan keadaan
pasien.
5) Mampu menyelenggarakan administrasi pelayanan gizi.
6) Memberikan pelayanan dan penyuluhan gizi dan konseling gizi pada pasien
dan keluarganya.
2. Tanggung Jawab
a. Menyusun rencana dan program kerja unit gizi.
b. Melaksanakan pengelolaan administrasi dan ketatausahaan unit gizi.
c. Melaksanakan kegiatan pelayanan gizi pada rumah sakit.
d. Menyusun petunjuk teknis dan standar operasional prosedur pelayanan gizi di
rumah sakit.
e. Melaksanakan dan mengatur distribusi alat-alat penunjang unit gizi di rumah
sakit.
f. Melaksanakan evaluasi hasil kerja unit gizi.
g. Melaksanakan hubungan kerja dengan unit kerja lain dilingkungan rumah sakit
h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan bidang tugasnya.
3. Wewenang
a. Berwenang secara penuh untuk melakukan kegiatan fungsional dalam bidang
pelayanan gizi dan dietetic.
b. Melakukan proses asuhan gizi terstandar termasuk intervensi konseling gizi.
c. Mengikuti ronde tim kesehatan dan memberikan arahan mengenai intervensi gizi
pasien rawat inap.
d. Mengumpulkan, menyusun dan menggunakan materi dalam memberikan
edukasi gizi.
e. Interpretasi dan menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan
asuhan gizi.
f. Merencanakan, mengontrol dan mengevaluasi pelayanan makanan.
g. Mengelola sumber dana dan sumber daya lainnya.
h. Menetapkan standar sanitasi, keselamatan dan keamanan.
i. Merencanakan dan mengembangkan menu.
j. Menyusun spesifikasi untuk pengadaan makanan dan peralatan.
41
k. Memantau dan mengevaluasi penerimaan pasien/klien terhadappelayanan
makanan
l. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pengawasanmutumakanan
m. Merencanakan dan menentukan tata letak ruang pengolahanmakanan dan
kebutuhan peralatan
n. Menerapkan hasil studi/ penelitian untuk mengembangkanoperasional, efisiensi
dan kualitas sistem pelayanan makanan.
o.
4. Standar Keberhasilan
a. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien (100%).
b. Sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh pasien (≤ 20%).
c. Tidak ada kesalahan pemberian diet (100%).
d. Tidak adanya keracunan dalam makanan, benda asing dalam makanan.
2. Tanggung Jawab
a. Kebenaran dan ketepatan dalam melaksanakan rekapan penghitungan jasa medis
dokter sesuai standar
b. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan rekapan
penghitungan jasa medis dokter / kegiatan lain yang dilakukan
c. Kebenaran dan ketepatan dalam melaksanakan tugas sebagai staf piutang sesuai
standar
d. Kebenaran dan ketepatan dalam mendokumentasikan pelaksanaan staf piutang /
kegiatan lain yang dilakukan
e. Kebenaran dan ketepatan Rekonsiliasi Bank (BCA, BII, BRI, dan Mandiri)
f. Kebenaran dan ketepatan penerimaan dan pengecekan dokumen kontrabon dari
supplier obat dan non obat
g. Kebenaran dan ketepatan pengawasan hutang perusahaan.
h. Kebenaran dan ketepatan pembuatan dan pengecekan dokumen keuangan
3. Wewenang
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
42
b. Memberikan layanan informasi kepada dokter terkait jasa medis sesuai dengan
batas kewenangannya.
c. Memberikan layanan informasi kepada penjamin baik perusahaan maupun
asuransi sesuai dengan batas kewenangannya.
d. Memberikan layanan informasi kepada supplier obat dan non obat sesuai dengan
kewenangannya
4. Standar Keberhasilan
a. Tidak adanya complain dokter terkait perhitungan jasa medis
b. Pemberian jasa medis tepat waktu
c. Tidak adanya berkas penagihan yang dikembalikan
d. Lancarnya arus penagihan dan pembayaran dari penjamin perusahaan maupun
asuransi
e. Pelayanan kontra bon supplier obat maupun non obat sesuai dengan prosedurnya
2. Tanggung Jawab
a. Membantu tersedianya Rencana dan Pemberdayaan pegawai (man
power planning), sesuai dengan visi dan misi perusahaan
b. Membantu tersedianya Sistem Informasi SDM dalam suatu data
base Kepegawaian yang terkini dan dapat digunakan.
c. Membantu tersusunnya sistem dan kebijakan pengadaan, penempatan
dan pengembangan Pegawai sesuai dengan tuntutan kebutuhan karyawan.
d. Membantu tersedianya SDM sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
e. Membantu tersusunnya Kebijakan perencanaan, pengorganisasian
dan administrasi program Pendidikan dan Latihan (Diklat)
f. Membantu tersusunnya program penelusuran bakat dan pembinaan
kepribadian karyawan.
g. Menindaklanjuti hasil penilaian kinerja seluruh karyawan.
h. Terwujudnya suasana kantor yang nyaman dan dapat meningkatkan produktivitas
kerja serta membentuk citra yang baik terhadap perusahaan.
i. Membantu tersedianya fasilitas untuk kegiatan rapat kerja,
kunjungan kerja/perjalanan dinas dan penerimaan tamu perusahaan.
j. Membantu tersedianya laporan kegiatan Bidang secara benar dan tepat
waktu setiap tanggal 10 pada bulan berikutnya.
43
k. Pembuatan payroll gaji sudah selesai pada tgl 25 setiap bulan.
l. Pembuatan laporan insentif selesai pada tgl 10 setiap bulan.
m. Membuat laporan payroll gaji sesuai prosedur atau program yang telah ditentukan
dan meminta persetujuan atasan
3. Wewenang
a. Mengusulkan kepada Kepala Bidang tentang pengesahan sistem dan kebijakan di
bidang Kepegawaian.
b. Mengusulkan kepada Kepala Bidang tentang program dan
pelaksanaan pengadaan, penempatan dan pengembangan karyawan sesuai
dengan tuntutan kebutuhan Perusahaan
c. Mengusulkan kepada Kepala Bidang untuk memberikan penghargaan
atau hukuman karyawan sesuai hasil penilaian kinerja karyawan
yang bersangkutan.
d. Mengusulkan kepada Kepala Bidang untuk menindak lanjuti hasil Diklat
dalam bentuk promosi, mutasi dan demosi.
e. Menerima atau menolak hasil penilaian kinerja karyawan dari atasannya setelah
dilakukan evaluasi.
f. Membantu menyetujui daftar pembayaran yang menjadi hak karyawan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
g. Membantu menyetujui atau menolak hasil pekerjaan kebersihan.
h. Membantu mengatur penggunaan kendaraan dinas secara optimal.
i. Menyetujui atau menolak permintaan ATK dan cetakan.
j. Memberikan surat teguran kepada pihak ketiga atas pekerjaan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi.
k. Membantu mengatur penyediaan fasilitas untuk kegiatan rapat kerja,
kunjungan kerja/perjalanan dinas dan penerimaan tamu perusahaan.
l. Membantu mengusulkan penjualan/pemusnahan barang-barang yang
tidak produktif.
m. Membuat/melaporkan payroll yang telah selesai dibuat kepada atasan
n. Memotong gaji karyawan sesuai data yg diberikan dari keuangan.
4. Uraian Tugas
a. Membantu mengkoordinasikan perumusan, perencanaan dan
pemberdayaan karyawan (man power planning), sesuai kebutuhan Perusahaan.
b. Membantu Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan
dan pengembangan karyawan.
c. Membantu bersama Manajemen merumuskan pola pengembangan
organisasi Perusahaan.
d. Membantu menyelenggarakan Sistem Informasi SDM dalam suatu
database Kepegawaian.
e. Membantu mengkoordinasikan perumusan Kebijakan perencanaan,
pengorganisasian dan administrasi program Pendidikan dan Latihan (Diklat).
44
f. Membantu melakukan kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program
dan kontribusi peraturan bagi perkembangan Perusahaan.
g. Membantu mengevaluasi hasil penilaian kinerja seluruh karyawan yang
telah dilaksanakan bersama para atasan langsung.
h. Membantu menyelenggarakan kegiatan pemeliharaan dan penggantian
peralatan inventaris Kantor Pusat.
i. Membantu menyelenggarakan administrasi, penempatan, penyimpanan
dan penggunaan peralatan, inventaris, fasilitas kantor.
j. Membantu menyelenggarakan administrasi dan pengaturan,
penggunaan, kebersihan, pemeliharaan kendaraan operasional.
k. Membantu menyelenggarakan pemantauan keberadaan barang-barang
inventaris, peralatan kantor dengan catatan akuntansi untuk keperluan
audit secara berkala.
l. Membantu menyelenggarakan kegiatan rapat kerja, kunjungan kerja /
perjalanan dinas dan penerimaan tamu perusahaan.
m. Membantu menyiapkan laporan kegiatan Divisi secara benar dan tepat waktu.
n. Membuat laporan payroll gaji setiap bulan.
o. Membuat laporan/pemotongan pajak penghasilan karyawan.
p. Memproses verifikasi/tanda tangan payroll gaji ke yayasan.
q. Memproses data payroll ke Bank Maspion.
r. Memproses insentif karyawan.
s. Proses dokumentasi/Surat peminjaman karyawan kepada bank.
2. Tanggung Jawab
a. Laporan lembur karyawan dapat diselesaikan tiap tanggal 15 tiap bulannya.
b. Laporan BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan dapat disampaikan setiap
tanggal 5 setiap bulan.
c. Dapat mengetahui data karyawan yang bekerja atau tidak keesokan harinya.
d. Melaporkan kendala yang ditemukan dalam mendata karyawan berkaitan
absensi, uang makan dan lembur kepada atasan.
e. Permintaan karyawan dapat terpenuhi paling lambat 1 bulan setelah
permintaan.
45
f. Pembuatan Surat Penugasan 1 hari sebelum karyawan bersangkutan bekerja
di unit yang baru (khusus Karyawan Lama) dan Surat Penugasan karyawan
baru paling lambat 3 hari setelah karyawan mulai bekerja.
g. Kontrak kerja selesai dibuat paling lambat 2 minggu setelah karyawan mulai
bekerja (bagi karyawan baru).
h. Melaporkan hasil rekrutmen yang telah terpenuhi kepada atasan.
i. Melaporkan Penandatanganan kontrak kerja karyawan.
3. Wewenang
a. Laporan lembur karyawan dapat diselesaikan tiap tanggal 15 tiap bulannya.
b. Laporan BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan dapat disampaikan setiap
tanggal 5 setiap bulan.
c. Dapat mengetahui data karyawan yang bekerja atau tidak keesokan harinya.
d. Melaporkan kendala yang ditemukan dalam mendata karyawan berkaitan
absensi, uang makan dan lembur kepada atasan.
e. Permintaan karyawan dapat terpenuhi paling lambat 1 bulan setelah
permintaan.
f. Pembuatan Surat Penugasan 1 hari sebelum karyawan bersangkutan bekerja
di unit yang baru (khusus Karyawan Lama) dan Surat Penugasan karyawan
baru paling lambat 3 hari setelah karyawan mulai bekerja.
g. Kontrak kerja selesai dibuat paling lambat 2 minggu setelah karyawan mulai
bekerja (bagi karyawan baru).
h. Melaporkan hasil rekrutmen yang telah terpenuhi kepada atasan.
i. Melaporkan Penandatanganan kontrak kerja karyawan.
2. Tanggung Jawab
a. Dapat menyelesaikan pembuatan surat keluar pada hari yang sama dalam 1
hari sebanyak 10 surat (Internal) dan 5 surat (External).
b. Tidak terjadi jadwal/acara direktur yang tidak dapat terlaksana dalam 1 hari.
46
b. Bertanggung jawab dalam setiap acara yang diselenggarakan oleh rumah
sakit.
2. Tanggung Jawab
a. Membantu manager marketing dalam merencanakan, dan melaksanakan,
kegiatan sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan rencana kerja.
b. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat, melalui produk atau jasa
yang dibuat oleh perusahaan.
c. Menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara menjual produk atau
jasa yang disediakan oleh perusahaan.
d. Menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan masyarakat serta
menjembatani antara perusahaan dan lingkungan eksternal.
e. Menyerap informasi dan menyampaikan kepada perusahaan tentang segala
sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan penjualan produk
dan jasa.
f. Menganalisis dengan cermat tentang manfaat yang diinginkan oleh pelanggan
yang ada saat ini maupun calon pelanggan dan menganalisis terhadap kondisi
yang ada.
g. Menetapkan tujuan dan sasaran dalam rencana pemasaran.
h. Mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats).
i. Membuat strategi pemasaran.
j. Menjaga dan meningkatkan volume penjualan.
k. Menyiapkan prospek klien baru.
l. Mempertahankan pelanggan yang telah ada.
m. Memastikan pencapaian target penjualan.
n. Membuat laporan aktivitas atau kegiatan marketing.
47
o. Menjalin komunikasi efektif dengan PIC Perusahaan Asuransi dan
Perusahaan peserta asuransi, sehingga berkenan untuk berobat ke RS MH
Thamrin Purwakarta.
3. Standar Keberhasilan
a. Terselenggaranya pelaksanaan seluruh kegiatan program kerja Marketing
Perusahaan
b. Tersampaikannya pesan produk dan jasa kepada masyarakat atau konsumen
c. Peningkatan pendapatan perusahaan.
d. Peningkatan jumlah konsumen baru.
e. Terselenggaranya pelaksanaan seluruh kegiatan program kerja Marketing
Perusahaan
f. Peningkatan kepuasan pelanggan atas produk dan jasa yg dibuat perusahaan
48
2. Wewenang
a. Memerintahkan dan menugaskan staf dalam melaksanakan Program
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
b. Meminta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu dan
keselamatanpasien dari unit kerja terkait.o peningkatan mutu
c. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS MH Thamrin
Purwakarta terkait pelaksanaan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
d. Memberikan pengarahan dalam hal penyusunan, pelaksanaan, evaluasi, dan
tindak lanjut rekomendasi dari program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
e. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan
keselamatan pasien dari unit-unit kerja di lingkungan RS MH Thamrin
Purwakarta.
3. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan mutu dan keselamatan pasien.
c. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Direktur RS MH Thamrin
Purwakarta.
d. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan data dan informasi yang
berhubungan dengan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
e. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
f. Bertanggung jawab terhadap disiplin dan kinerja kerja staf di Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
49
danindikator sasaran keselamatan pasien.
f. Membuat notulen di setiap kegiatan pertemuan Komite Mutu Dan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
g. Mengorganisir kebutuhan logistik Komite Mutu Dan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
h. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal Komite Mutu
Dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
i. Mengerjakan tugas-tugas administratif dan kesekretariatan lainnya.
2. Wewenang
a. Meminta laporan pelaksanaan program peningkatan mutu dan keselamatan
pasien dari unit kerja terkait.
b. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS MH Thamrin
Purwakarta terkait pelaksanaan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
c. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan
keselamatan pasien dari unit-unit kerja di lingkungan RS MH Thamrin
Purwakarta.
d. Melakukan komunikasi internal dan eksternal kepada unit kerja di lingkungan
RS MH Thamrin Purwakarta dan pihak luar melalui surat tertulis, email, dan
telepon.
3. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan administratif di Komite Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien.
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan mutu dan keselamatan pasien.
c. Bertanggung jawab melaporkan hasil kegiatan administratif kepada Ketua
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
1. Uraian Tugas
a. Melaksanakan kegiatan program peningkatan mutu di RS MH Thamrin
Purwakarta.
b. Menyusun panduan indikator mutu.
c. Membuat metode pemantauan indikator mutu klinis dan manajerial.
d. Menyusun formulir pemantauan indikator mutu.
e. Berkoordinasi dengan unit terkait dalam penyelenggaraan pemantauan
50
indikator mutu dan pelaksanaan clinical pathway.
f. Menganalisa hasil pencapaian indikator mutu.
g. Membuat laporan periodik hasil pemantauan indikator mutu.
h. Melakukan perbandingan hasil pemantauan indikator mutu secara periodic
dengan standar nasional serta rumah sakit lain yang sejenis.
i. Melaksanakan komunikasi secara internal dan eksternal tentang pencapaian
mutu dan pelaksanaan clinical pathway kepada unit kerja di lingkungan dan
pihak luar melalui surat tertulis, email dan telepon.
j. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal program
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
k. Menyusun panduan pelaksanaan validasi data internal khusus indikator mutu.
l. Membuat alat ukur validasi khusus indikator mutu.
m. Menyelenggarakan kegiatan validasi hasil pencapaian indikator mutu
berkoordinasi dengan unit terkait.
n. Melaksanakan analisis komparatif hasil validasi internal dengan data unit
terkait.
o. Membuat laporan hasil validasi internal khusus indikator mutu.
p. Berkoordinasi dengan Kepala Bagian untuk Perencanaan dan Informasi
dalam mengunggah hasil pencapaian indikator mutu yang telah dinyatakan
valid dan direkomendasi oleh Direktur.
2. Wewenang
a. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan program indikator mutu
penjaminan mutu dan pelaksanaan clinical pathways dari unit kerja terkait.
b. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS MH Thamrin
Purwakarta terkait pelaksanaan pemantauan indikator mutu serta
pelaksanaan clinical pathway dan hal-hal lainnya yang berhubungan
dengan mutu rumah sakit.
c. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu dan
pelaksanaan clinical pathway rumah sakit dari unit-unit kerja di lingkungan
RS MH Thamrin Purwakarta.
3. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap pemantauan Program Indikator Mutu dan
pelaksanaan clinical pathway.
b. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan indikator
mutu dan pelaksanaan clinical pathway di Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien.
c. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan inovasi mutu dan pelaksanaan clinical pathway dan Manajemen
resiko di rumah sakit.
51
d. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan pemantauan
indikator mutu dan pelaksanaan clinical pathway serta kegiatan-kegiatan
mutu lainnya kepada Ketua Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien.
e. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan mutu dan pelaksanaan clinical pathway rumah sakit.
2 Wewenang
a. Mengelola pelaksanaan manajemen risiko Rumah Sakit.
b. Melakukan pengawasan dan melaksanakan manajemen risiko di seluruh unit
kerja rumah sakit.
c. Memberi masukan dan rekomendasi kepada Direktur dengan tugas kegiatan
manajemen resiko.
3 Tanggung Jawab
a. Terlaksananya program manajemen risiko rumah sakit.
b. Terpenuhinya prosedur-prosedur pelaksanaan dan layanan yang menjamin
pelaksanaan risiko di rumah sakit.
c. Terkendalinya kondisi-kondisi yang berpotensi membahayakan pasien, staf,
maupun pengunjung serta mendukung pelaksanaan manajemen risiko
dirumah sakit.
d. Terjaganya komitmen karyawan terhadap manajemen risiko di rumah sakit.
52
a. Menyusun indikator mutu unit kerja.
b. Menyusun format pengumpulan indikator mutu unit kerja.
c. Menganalisa hasil pencapaian indikator mutu unit kerja.
d. Membuat laporan periodik hasil pemantauan indikator mutu unit kerja.
e. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal rumah sakit
tentang pencapaian indikator mutu unit kerja.
f. Menyusun rekomendasi terhadap hasil pemantauan indikator mutu unit kerja
ke unit terkait.
g. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal program Mutu
Dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
2. Wewenang
a. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan indikator mutu unit kerja.
b. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS MH Thamrin
Purwakarta.
c. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu unit kerja di
lingkungan RS MH Thamrin.
3. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap pemantauan indikator mutu unit kerja.
b. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan mutu unit
kerja.
c. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
dengan mutu rumah sakit.
d. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
kegiatan mutu rumah sakit.
53
dan manajerial.
g. Membantu berkoordinasi dalam kegiatan internal dan eksternal program Mutu
Dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
2. Wewenang
a. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan indikator mutu area klinis dan
manajerial.
b. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS MH Thamrin
Purwakarta.
c. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu manajerial di
lingkungan RS MH Thamrin Purwakarta.
3. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap pemantauan indikator mutu area klinis dan
manajerial.
b. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan indikator
mutu area klinis dan manajerial.
c. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan yang berhubungan
denganmutu rumah sakit.
d. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan
dengankegiatan mutu rumah sakit.
54
k. Melaksanakan koordinasi antar unit bila terjadi KTD dan KNC.
l. Melakukan koordinasi tentang program Patient Safety dan manajemen resiko
dengan unit terkait dalam pembuatan Root Cause Analysis (RCA) dan
Failure Modes Effects Analysis (FMEA).
2 Wewenang
a. Mengusulkan konsep atau perubahan kebijakan keselamatan pasien.
b. Meminta laporan pelaksanaan pemantauan indikator mutu keselamatan
pasien dan penjaminan mutu dari unit kerja terkait.
c. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS MH Thamrin
Purwakarta terkait pelaksanaan pemantauan indikator keselamatan pasien
dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pasien.
d. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan keselamatan
pasien rumah sakit dari unit-unit kerja di lingkungan RS MH Thamrin
Purwakarta.
3 Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap pemantauan Program Keselamatan Pasien.
b. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan pemantauan indikator
Keselamatan Pasien di Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
c. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan pemantauan
program Keselamatan Pasien dan kegiatan-kegiatan mutu lainnya kepada
Ketua Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
d. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan keselamatan pasien rumah sakit.
e. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
kegiatan keselamatan pasien rumah sakit.
2. Wewenang
a. Meminta arahan dari ketua untuk melaksanakan tugas.
b. Melakukan koordinasi dengan unit – unit kerja di lingkungan Rumah Sakit
terkait insiden keselamatan pasien (KNC, KTC, KTD dan Sentinel).
55
c. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan insiden
keselamatan pasien dari unit – unit kerja di RS MH Thamrin Purwakarta.
3. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab terhadap penyusunan laporan Insiden Keselamatan
Pasien.
b. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pemantauan insiden keselamatan
pasien dan kegiatan – kegiatan keselamatan pasien lainnya kepada Ketua
Komite Mutu Dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
c. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan laporan data keselamatan pasien.
I. Bidang Investigasi
Syarat Jabatan:
Pendidikan : D3 Keperawatan
1. Uraian Tugas
a. Melakukan investigasi terhadap insiden keselamatan pasien.
b. Melakukan analisis untuk mencari akar masalah dari insiden keselamatan
pasien.
c. Mengusulkan tindak lanjut dari hasil analisis insiden keselamatan pasien.
d. Melaporkan hasil investigasi dan analisis kepada Ketua Komite Mutu Dan
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
2. Wewenang
a. Meminta arahan dari ketua untuk melaksanakan tugas.
b. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS MH Thamrin
Purwakarta terkait pelaksanaan investigasi terhadap insiden keselamatan
pasien dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pasien
rumah sakit.
c. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan
investigasi terhadap insiden keselamatan pasien rumah sakit dari unit-unit
kerja di lingkungan RS MH Thamrin Purwakarta.
3. Tanggung Jawab
a. Bertanggungjawab terhadap penyusunan laporan Investigasi Insiden
Keselamatan Pasien.
b. Bertanggung jawab melaporkan hasil pelaksanaan Investigasi Insiden
Keselamatan Pasien kepada Ketua Komite Mutu Dan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
c. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan Investigasi Insiden Keselamatan Pasien.
56
d. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
kegiatan Investigasi Insiden Keselamatan Pasien.
2. Wewenang
a. Meminta arahan dari ketua untuk melaksanakan tugas.
b. Meminta laporan dan data-data yang terkait dalam pelaksanaan analisis
terhadap insiden keselamatan pasien dari unit kerja.
c. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS MH Thamrin
Purwakarta terkait pelaksanaan analisis insiden keselamatan pasien dan hal -
hal lainnya yang berhubungan dengan keselamatan pasien rumah sakit.
d. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan analisis
terhadap insiden keselamatan pasien di lingkungan RS MH Thamrin
Purwakarta.
3. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan analisa insiden
keselamatan pasien dan kegiatan-kegiatan keselamatan pasien lainnya
kepada Ketua Komite Mutu Dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
2. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan analisa insiden keselamatan pasien.
3. Bertanggung jawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
kegiatan analisa keselamatan pasien rumah sakit.
57
2 Wewenang
a. Meminta arahan dari ketua untuk melaksanakan pendidikan mutu dan
keselamatan pasien di RS MH Thamrin Purwakarta.
b. Melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan RS MH Thamrin
Purwakarta terkait pelaksanaan Diklat Mutu dan Keselamatan Pasien.
c. Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan Diklat
Mutu dan Keselamatan Pasien.
d. Mengatur jadwal Diklat Mutu dan KPRS.
3 Tanggung Jawab
a. Terlaksananya pendidikan dan edukasi berkelanjutan untuk mencegah
terjadinya insiden terhadap pasien di rumah sakit.
b. Bertanggung jawab terhadap pengolahan data dan informasi yang
berhubungan dengan Diklat Mutu dan Keselamatan Pasien.
c. Bertanggungjawab dalam pemberian informasi yang berhubungan dengan
kegiatan Diklat mutu dan keselamatan pasien rumah sakit.
d. Bertanggungjawab untuk melaporkan hasil pelaksanaan Diklat mutu dan
keselamatan pasien dan kegiatan-kegiatan keselamatan pasien lainnya
kepada Ketua Komite Mutu Dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
b. Fungsi
1. Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasi serta
permasalahan yang berhubungan dengan K3
2. Membantu direktur RS mengadakan dan meningkatkan upaya promosi K3,
pelatihan dan penelitian K3 di RS.
3. Pengawasan terhadap pelaksanaan program K3.
58
4. Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif.
5. Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K3RS.
6. Memberi nasehat tentang manajemen K3 di tempat kerja, kontrol bahaya,
mengeluarkan peraturan dan inisiatif pencegahan.
7. Investigasi dan melaporkan kecelakaan, dan merekomendasikan sesuai
kegiatannya.
8. Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian peralatan
BB. Staf K3RS
Pengertian adalah Tenaga yang menjadi anggota panitia K3RS. Staf K3RS terdiri dari
beberapa tim dan membawahi tenaga pendukung K3RS.
Adapun tim nya sebagai berikut:
• Tim Keselamatan Kerja terdiri dari unsur medis (dokter umum),kesehatan
lingkungan.
• Tim Kebakaran terdiri dari unsur satpam, tekhnisi, tata ruang
• Tim Kewaspadaan Bencana terdiri dari unsur perawat, bidan, dokter UGD. Staf ini
harus telah mendapatkan pelatihan K3.
1. Syarat Jabatan :
a. Pendidikan Formal : SMA/D3 umum atau Sederajat
b. Pendidikan Non Formal : -
59
c. Pengalaman Kerja : Memiliki pengalaman sebagai tenaga administrasi
d. Keterampilan : - Memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi,
- Berkepribadian menarik dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani
1. Syarat Jabatan
a. Pendidikan Formal : S1 atau Sederajat memiliki minat danbakat dalam
Penyuluhan kesehatan
b. Pendidikan Non Formal :-
c. Pengalaman Kerja : Pengalaman kerja di rumah sakit
d. Keterampilan :
1). Memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, Berkepribadian menarik dan
emosional yang stabil
2. Berbadan sehat jasmani dan rohani
60
b. Pendidikan non formal : Pernah mengikuti pelatihan PPI Pengendalian
Penggunaan antibiotik/teknik sterilisasi/ universal
Precaution/Isolation Precaution.
61
HH. SEKRETARIS/ IPCN
1. Syarat Jabatan
a. Pendidikan Formal : D3/S1 Perawat/bidan, Kualifikasi minimal perawat klinik II
b. Pendidikan Non Formal : Pernah mengikuti pelatihan PPI Dasar dan Lanjut
II. IPCLN
1. Syarat Jabatan
a. Pendidikan Formal : D3/S1 Perawat/bidan,
Kepala Perawatan(diseluruh Ruangan/Instalasi)
b. Pendidikan Non Formal : Pernah mengikuti pelatihan PPI Dasar
2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
a. Mengisi formulir deteksi kecurigaan infeksi di ruangan/instalasi masing-
masing dan melaporkannya ke IPCN melalui Ka. Instalasi
b. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB dan
konsultasi prosedur yang harus dijalankan
c. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan dengan
keperawatan serta pemantauan pelaksanaan SPO
62
d. Mengawasi penggunaan APD oleh staf Keperawatan
e. Mengawasi pelaksanaan sterilisasialat kesahatan
f. Memberikan penyuluhan bagi pengunjung di ruang rawat masing-masing
JJ. Anggota PPI
1. Ka. Instalasi Pelayanan Medis
a. Memonitor dan memfasilitasi pelaksanaan program PPI dibidangnya
b. Memberikan masukan program pendidikan dan pelatihan untuk semua karyawan
dijajarannya
c. Ikut berperan dalam melakukan investigasi masalah infeksi atatau KLB yang
tejadi di RS
d. Memberikan masukan tentang status kesehatan karyawan dan
merekomendasikan upaya pencegahan penularan infeksi
e. Membuat laporan dan evaluasi pelaksanaan program PPI di instalasi masing-
masing.
2. Ka. Instalasi Laboratorium
a. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungna dengan Laboratorium
b. Melaporakan hasil kultur dan uji sensitivitas obat
c. Mengawasi penggunaan APD oleh staf Laboratorium
d. Melaksanakan SPO PPI di Laboratorium
3. Ka. Instalasi Radiologi
a. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan dengan Radiologi
b. Mengawasi penggunaan APD oleh staf Radiologi
c. Mengawasi pengelolaan limbah radiologi
d. Mengawasi penggunaan tindakan HSG
4. Ka.Instalasi Farmasi
a. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan dengan farmasi
b. Memberikan data jenis dan jumlah pemakaian antibiotik dir RS dan
melaporkannya ke IPCO
5. Kepala Urusan Kesling
a. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan dengan tata graha – kesling
b. Mengawasi penggunaan APD
c. Mengawasi penggunaan desinfektan
d. Mengawasi pelaksanaan SPO PPI di Tata Graha - Kesling
e. Mengawasi pengendalian serangga
f. Mengawasi pembuangan sampah akhir medis dan non medis
g. Melakukan pengawasan bakteriologi, air bersih dan makanan di RS
6. Ka. Urusan Tata Boga
a. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan dengan Tata Boga
b. Mengawasi penggunaan APD
c. Mengawasi penyimpanan dan pengolahan makanan
d. Mengawasi pelaksanaan SPO PPI di Tata Boga
63
7. Ka. Urusan Laundry
a. Membantu penyusunan SPO PPI yang berhubungan dengan Laundry.
b. Mengawasi penggunaan APD
c. Mengawasi pengelolaan Linen infeksi dan non infeksi
d. Mengawasi penggunaan detergen
e. Mengawasi pelaksanaan SPO PPI di Laundry
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
A. KAMAR BEDAH
1. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Unit Rawat Inap
• Pasien Unit Kamar Bedah setelah selesai dilakukan tindakan observasi di
Recovery Room dan memantau keadaan umum selama 1 jam, bila keadaan baik
Perawat Unit kamar Bedah menghubungi ruang rawat inap untuk menjemput
pasien.
• Dokter yang melakukan tindakan operasi dan perawat mengisi status rekam medik
dengan lengkap
• Perawat Unit Kamar Bedah melakukan serah terima pasien kepada perawat jaga
di ruang rawat inap.
65
• Pasien yang akan dilakukan tindakan operasi harus sudah mempunyai surat
persetujuan biaya tindakan, penandatangananan surat perkiraan biaya tindakan
operasi dilakukan oleh pasien atau keluarga pasien
• Pasien atau keluarga pasien menyimpan uang deposit di kasir sebagai
pembayaran administrasi awal.
• Unit Kamar Bedah berhubungan dengan administrasi dalam hal
menginformasikan biaya sampai dengan penyelesaiannya
• Bila dalam pertengahan tindakan operasi didapatkan perluasan operasi/
memerlukan kolaborasi dengan dokter bedah lainnya maka keluarga pasien
diinfokan terlebih dahulu oleh dokter bedah dan meminta persetujuan tertulis
• Perawat memberikan informasi kebagian administrasi bahwa pasien harus
dilakukan perluasan operasi/ memerlukan kolaborasi dengan dokter bedah
lainnya, admission membuat perkiraan biaya tambahan
• Perawat mempersilahkan keluarga pasien menghubungi bagian administrasi
terkait penambahan biaya tindakan operasi
• Admission menyiapkan surat persetujuan perkiraan biaya
66
• Permintaan bahan dekontaminan dilakukan bila stok di Kamar Bedah hampir
habis dan dapat dilakukan setiap hari kerja dengan cara membuat permintaan di
blanko rangkap 3 ke bagian farmasi.
B. KAMAR BERSALIN
1. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Rawat Inap
• Pasien Unit Kamar Bersalin setelah selesai proses persalinan di observasi di
ruang Bersalin dan memantau keadaan umum selama 2 jam, bila keadaan baik
bidan unit kamar Bersalin menghubungi ruang rawat inap untuk menjemput
pasien.
• Dokter yang melakukan tindakan persalinan dan Bidan mengisi status rekam
medis dengan lengkap.
• Bidan Unit Kamar Bersalin melakukan serah terima pasien kepada Bidan jaga di
ruang rawat inap.
67
• Jika stok obat yang diminta sudah siap semua, petugas Instalasi Farmasi
menghubungi perawat Kamar Bersalin untuk mengambil.
• Bidan Kamar Bersalin mengambil obat atau alat kesehatan ke Instalasi Farmasi
dan memasukkan obat atau alat kesehatan tersebut ketempatnya dan
mencocokkan dengan inventaris yang ada.
• Koordinator obat memeriksa inventaris obat atau alat kesehatan setiap minggu
sekali.
• Jika memerlukan Bahan medis atau obat yang tidak ada distok perawat Kamar
Bersalin menulis terlebih dahulu nama bahan medis dan jenis obat kemudian
dilengkapi dengan nama pasien, nama dokter yang akan melakukan tindakan
serta jenis operasinya, lalu menyerahkan catatan tersebut sebagai
peminjaman.
b. Bagian Administrasi
• Unit Kamar Bersalin berhubungan dengan administrasi dalam hal
menginformasikan biaya sampai dengan penyelesaiannya
68
• Bila dalam pertengahan tindakan persalinan didapatkan penyulit persalinan
memerlukan kolaborasi dengan dokter anestesi untuk operasi sectio caesaria,
maka keluarga pasien diinfokan terlebih dahulu oleh dokter dan meminta
persetujuan tertulis
• Bidan memberikan informasi kebagian administrasi bahwa pasien harus dilakukan
operasi / memerlukan kolaborasi dengan dokter bedah lainnya, ADM membuat
perkiraan biaya tambahan
• Bidan mempersilahkan keluarga pasien menghubungi bagian administrasi terkait
penambahan biaya tindakan
• ADM menyiapkan surat persetujuan perkiraan biaya
69
• Apabila ruangan yang diperlukan tersedia, petugas pendaftaran/FO menghubungi
perawat IGD untuk mengkonfirmasi.
• Perawat Instalasi Gawat Darurat menghubungi ruang rawat inap yang dituju dan
memberitahukan diagnosa dan kondisi pasien kepada perawat jaga ruang rawat inap.
• Setelah pasien stabil, rekam medis lengkap dan ruangan rawat inap siap, perawat
IGD mengantar dan melakukan serah terima dengan perawat ruangan rawat inap.
• Jika pasien memerlukan tindakan radiologi, maka tindakan radiologi dikerjakan
sebelum pasien dikirim ke ruangan.
70
• Sebelum pasien pulang, perawat, perawat rawat inap menghitung perincian obat dan
bahan medis yang digunakan pasien, bila ada kekurangan dibuatkan nota atau resep
untuk permintaan obat dan bahan medis tersebut. Bila pemakaian sesuai, perawat
rawat inap langsung mengkonfirmasikan ke petugas administrasi.
• Bila ada resep saat pasien pulang, perawat rawat inap akan memberikan resep
tersebut ke IFRS. IFRS akan meng-input pemakaian obat tersebut dan
melaporkannya ke bagian administrasiserta mengkonfirmasi ke perawat rawat inap
bila obat sudah siap.
71
• Petugas kamar bedah membuat perincian pemakaian selama operasi dan diinput di
komputer.
• Bila pasien sudah stabil di ruang Recovery Room, petugas kamar bedah
menghubungi perawat rawat inap untuk menjemput dan memindahkan pasien
tersebut ke ruang perawatan sesuai ruangannya.
72
• Bila sudah sesuai antara permintaan dan labu darah yang datang, perawat ruangan
menginput Bank Darah di HIS komputer, dan untuk kwitansi diserahkan oleh driver ke
bag. Adm.
• Bila transfusi darah tidak jadi diberikan dan darah masih berada di PMI, perawat rawat
inap dapat membatalkan permintaannya dengan cara membuat formulir pembatalan
dan menginformasikannya kepada PMI, dan menginput pembatalan darah.
73
K. Tata Hubungan Kerja dengan Rekam Medis
• Unit rawat inap bekerjasama dengan unit rekam medis dalam hal pencatatan dan
pelaporan pasien unit rawat inap, pelaporan KLB, dan pengkodingan BPJS.
• Setiap pasien Her opname (dirawat lebih dari 1 kali), status lama diminta ke rekam
medis.
74
• Pasien atau keluarga pasien mengisi surat persetujuan rawat inap dan menentukan
kelas perawatan yang dikehendaki.
• Perawat Poliklinik menghubungi ruang rawat inap yang dituju dan memberitahukan
diagnosa dan kondisi pasien kepada perawat jaga ruang rawat inap.
• Dokter jaga dan perawat jaga mengisi status rekam medik, perawat Poliklinik
menghubungi ruang rawat inap dan mengantar pasien ke ruang rawat inap yang
dipilih.
• Jika pasien memerlukan tindakan radiologi, maka tindakan radiologi dikerjakan
sebelum pasien dikirim ke ruangan.
• PerawatPoliklinik melakukan serah terima pasien kepada perawat jaga di ruang rawat
inap.
75
• Bahan medis yang merupakan stok tetap POLIKLINIK yang dipakai oleh pasien harus
diinput dalam sistem HIS.
• Resep yang dipakai oleh pasien diserahkan kepada Instalasi Farmasi untuk mendapat
ganti setiap shift atau 3 x sehari.
• Jika stok obat yang diminta sudah siap semua, petugas Instalasi Farmasi
menghubungi perawat POLIKLINIK untuk mengambil.
• Perawat POLIKLINIK mengambil obat atau alat kesehatan ke Instalasi Farmasi dan
memasukkan obat atau alat kesehatan tersebut ke tempatnya dan mencocokkan
dengan inventaris yang ada.
• Koordinator obat memeriksa inventaris obat atau alat kesehatan setiap minggu sekali.
• Jika pasien rawat jalan, perawat POLIKLINIK membuat nota pemakaian obat habis
pakai di POLIKLINIK, mengisi form pasien rawat jalan kemudian menyerahkan ke
bagian EDP (Entry Data Poli) diinput melalui komputer dan data ditransfer ke kasir.
Bagian farmasi membuat nota resep dan diinput ke dalam sistem HIS. Setelah semua
data terkumpul, pasien atau keluarganya diminta membayar total biaya tersebut ke
kasir.
• Setelah pasien membayar ke kasir, pasien menyerahkan bukti pembayaran warna
kuning ke instalasi farmasi untuk mengambil obat-obatan untuk di rumah.
76
• Keluarga diminta menanyakan perkiraan biaya tindakan pembedahan ke bagian
administrasi.
• Jika pasien atau keluarga setuju, maka mereka diminta untuk mengisi surat
persetujuan rawat inap dan blanko persetujuan perkiraan biaya operasi.
• Setelah pasien diberikan tindakan life saving, dokter jaga dan perawat jaga mengisi
status rekam medik, kemudian perawat poliklinik menghubungi ruang rawat bedah
dan mengantar pasien ke kamar bedah.
• Jika pasien memerlukan tindakan radiologi, maka tindakan radiologi dikerjakan
sebelum pasien dikirim ke ruangan.
77
• POLIKLINIK bekerjasama dengan CSSD dalam proses sterilisasi alat atau instrumen
medis dan atau dekontaminan untuk instrumen POLIKLINIK dan linen infeksius di
POLIKLINIK .
• Di POLIKLINIK, instrumen medis yang sudah terpakai langsung didekontaminasi
dengan cara direndam dalam larutan precept selama kira-kira 15 menit. Kemudian
instrumen dibilas dengan air mengalir dan dikeringkan.
• Perawat POLIKLINIK mengelompokkan instrumen-instrumen yang sudah
didekontaminasi tersebut berdasarkan set-set nya (misalnya: set rawat luka, set THT
dan sebagainya).
• Perawat POLIKLINIK membawa instrumen tersebut kembali ke CSSD setiap pagi
hari kerja untuk disterilkan oleh petugas CSSD.
78
• Bukti pembayaran warna kuning digunakan untuk mengambil resep obat untuk di
rumah.
• Pasien rawat inap, perawat poliklinik menginput data pasien, jasa pelayanan
poliklinik, semua biaya tindakan, obat habis pakai di poliklinik dan mentransfer total
biaya tersebut ke komputer kasir.
79
E. UNIT IGD
80
• Pemeriksaan laboratorium bagi pasien IGD harus atas perintah dokter jaga instalasi
Gawat Darurat atau dokter konsulen yang merawat dengan menandatangani surat
permintaan pemeriksaan.
• Perawat instalasi Gawat Darurat menghubungi petugas jaga Unit Laboratorium,
memberitahukan pemeriksaan yang diminta.
• Petugas Jaga Unit Laboratorium datang ke Instalasi Gawat Darurat. Perawat atau
Dokter jaga Instalasi Gawat Darurat menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan
dan memberitahukan posisi pasien sesuai dengan nama pada surat permintaan.
• Setelah hasil pemeriksaan laboratorium selesai, Petugas Unit Laboratorium
mengantarkan hasil ke IGD dan menyerahkan kepada perawat IGD.
• Jika pasien rawat jalan, perawat IGD menghubungi petugas laboratorium
memberitahu bahwa ada pasien rawat jalan yang membutuhkan pemeriksaan
laboratorium. Perawat IGD mengantar pasien ke laboratorium. Petugas laboratorium
memasukkan beban biaya pemeriksaan ke komputer dan data ditransfer ke kasir
pusat, kemudian meminta pasien atau keluarga ke kasir pusat untuk membayar biaya
laboratorium. Lembar bukti pembayaran laboratorium diserahkan kepada petugas
laboratorium untuk ditukar dengan hasil laboratorium. Hasil Laboratorium diserahkan
kepada dokter jaga IGD.
• Bila pasien rawat inap, pembayaran beban biaya laboratorium diserahkan ke bagian
administrasi oleh Petugas Jaga Unit Laboratorium dan ditagihkan bersamaan dengan
keseluruhan biaya rawat inap.
81
• Jika pasien rawat jalan, perawat IGD membuat nota pemakaian obat habis pakai di
IGD, mengisi form pasien rawat jalan kemudian menyerahkan ke bagian EDP (Entry
Data Poli) diinput melalui komputer dan data ditransfer ke kasir. Bagian farmasi
membuat nota resep dan diinput ke dalam sistem HIS. Setelah semua data terkumpul,
pasien atau keluarganya diminta membayar total biaya tersebut ke kasir.
• Setelah pasien membayar ke kasir, pasien menyerahkan bukti pembayaran warna
kuning ke Instalasi Farmasi untuk mengambil obat-obatan untuk di rumah.
82
• Dokter jaga atau perawat IGD menghubungi ruang rawat bedah atau Unit Kamar
Operasi dan menyampaikan rencana operasi, nama dokter spesialis yang melakukan
tindakan, dan meminta tim OK untuk persiapan operasi dan konfirmasi jadwal operasi.
• Petugas OK menghubungi IGD bila sudah mendekati waktu pelaksanaan tindakan
pembedahan.
• Perawat IGD mengantar pasien tersebut ke OK, melakukan serah terima pasien
kepada Petugas OK.
• Semua biaya pemakaian obat atau bahan medis yang dipakai di IGD bagi pasien
rawat jalan diselesaikan di IGD melalui kasir. Untuk pasien rawat inap, IGD membuat
laporan pembebanan biaya IGD kepada bagian adminstrasi.
• Biaya tindakan di Unit Kamar Operasi diurus oleh petugas OK, biaya pasien rawat
inap dilaporkan kepada bagian administrasi oleh Unit Kamar Operasi (OK).
83
7. Tata Hubungan Kerja dengan CSSD
• IGD bekerjasama dengan CSSD dalam proses sterilisasi alat atau instrumen medis
dan atau dekontaminan untuk instrumen IGD dan linen infeksius di IGD.
• Di IGD, instrumen medis yang sudah terpakai langsung didekontaminasi dengan cara
direndam dalam larutan precept selama kira-kira 15 menit. Kemudian instrumen
dibilas dengan air mengalir dan dikeringkan.
• Perawat IGD mengelompokkan instrumen-instrumen yang sudah didekontaminasi
tersebut berdasarkan set-set nya (misalnya: set jahit luka, set rawat luka, dan
sebagainya).
• Perawat IGD membawa instrumen tersebut kembali ke CSSD setiap pagi hari kerja
untuk disterilkan oleh petugas CSSD.
84
• Dokter jaga mengisi kartu status pasien IGD (Anamnesa, pemeriksaan, tindakan dan
terapi yang diberikan)
• Kartu status pasien disimpan di Unit Rekam Medis.
85
• Bila ada pasien di IGD dengan kondisi lemah dan tidak ada kerabatnya (misalnya
tabrak lari, ditemukan pingsan di jalan oleh orang lain), petugas keamanan membantu
IGD mengamankan identitas, barang milik pasien dan menghubungi Polsek setempat.
• Bila perlu petugas keamanan dapat membantu dalam mengantar pasien ke IGD atau
membantu perawat IGD memindahkan pasien dari kendaraan ke brankar atau kursi
roda.
F. Keuangan
Tata hubungan kerja dengan bagian lain:
a. Hubungan dengan pelayanan medis
• Memberikan dukungan operasional bagi pelayanan kesehatan.
• Membantu kebutuhan yang terkait dengan program pelayanan kesehatan.
b. Hubungan dengan Poliklinik dan rawat inap
• Tugas keuangan untuk membantu Poliklinik dan rawat inap adalah:
• Memberikan dukungan operasional bagi pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
• Membantu kebutuhan yang terkait dengan pendanaan Poliklinik dan rawat inap.
c. Hubungan dengan unit HRD & Diklat
• Membantu kebutuhan yang terkait dengan pendanaan unit SDM dan sarana.
• Memberikan dukungan operasional untuk memperlancar semua kegiatan yang
berkaitan dengan SDM dan sarana.
d. Hubungan dengan unit Marketing
• Memberikan dukungan operasional yang terkait dengan unit Marketing
e. Hubungan dengan unit IT
• Memberikan dukungan operasional terkait pembelian hardware,
maintenance/perawatan hardware dan peralatan IT
G. UNIT GIZI
1. Tata Hubungan Kerja Unit Rawat Gizi dengan Unit Lain
a. Unit Rawat Inap
• Melakukan kerjasama dalam memberikan pelayanan gizi kepada pasien.
• Membantu pasien pada waktu makan dan menerima keluhan pasien yang
berhubungan dengan makanannya.
• Bersama-sama memantau masalah-masalah yang berkaitan dengan gizi pasien.
• Melakukan pemantauan dan melaporkan asupan makanan dan respon terhadap
diet/makanan yang diberikan.
• Perawat melaporkan permintaan makan pasien ke unit gizi sesuai dengan
prosedur
• Perawat melaporkan perubahan diet pasien ke unit gizi dengan sesuai prosedur
86
b. Laboratorium
• Perawat melaporkan mengenai hasil laboratorium pasien.
c. Unit Rawat Jalan
• Bagian gizi melayani permintaan konsultasi gizi pasien rawat jalan dari unit rawat
jalan dengan prosedur permintaan.
d. VK/OK
• Melakukan kerjasama dalam memberikan pelayanan gizi kepada pasien.
• Membantu pasien pada waktu makan dan menerima keluhan pasien yang
berhubungan dengan makanannya.
• Bersama-sama memantau masalah-masalah yang berkaitan dengan gizi pasien.
• Melakukan pemantauan dan melaporkan asupan makanan dan respon terhadap
diet/makanan yang diberikan.
• Perawat melaporkan permintaan makan pasien ke unit gizi sesuai dengan
prosedur.
• Perawat melaporkan perubahan diet pasien ke unit gizi dengan sesuai prosedur.
e. IGD
• Penyediaan pelayanan makanan untuk pasien baru.
H. REKAM MEDIS
1. Tata Laksana Hubungan Kerja Dengan Bagian Administrasi
• Petugas rekam medis bekerjasama dengan bagian administrasi dalam hal monitoring
biaya perawatan pasien BPJS
• Petugas administrasi akan memonitoring biaya perharinya agar tidak melebihi
grouping tarif
87
• Petugas rekam medis bekerjasama dengan petugas IGD dalam menyediakan berkas
status rekam medis pasien lama dan pasien baru
• Petugas rekam medis bekerjasama dengan petugas IGD dalam menyediakan form –
form yang dibutuhkan dalam pemeriksaan
6. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Bagian EDP (Entry Data Poly)
• Petugas rekam medis bekerjasama dengan bagian EDP dalam memenuhi Permintaan
Resume medis pasien rawat jalan dan rawat inap dari bagian EDP
88
11. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Verifikator BPJS
• Memverifikasi pasien bpjs rawat jalan, rawat inap dan penggunaan ambulance
I. UNIT RADIOLOGI
1. Tata Hubungan Kerja dengan Poliklinik
• Surat pemeriksaan radiologi bagi pasien poliklinik harus ditandatangani oleh dokter
jaga poliklinik.
• Perawat atau dokter jaga poliklinik memberitahu keluarga pasien untuk meminta
persetujuan pemeriksaan.
• Perawat poliklinik menghubungi petugas radiologi memberitahukan pemeriksaan
yang diminta dan menanyakan kapan pasien dapat diantar ke unit radiologi.
• Setelah hasil jadi, petugas unit radiologi menyerahkan hasil pemeriksaan kepada
dokter jaga poliklinik.
• Jika pasien rawat jalan, petugas unit radiologi membuat billing biaya pemeriksaan di
computer dan mentransfer data ke kasir.
• Pasien atau keluarga menyelesaikan seluruh biaya poliklinik atau unit radiologi di
kasir, lembar kuning bukti pembayaran untuk pemeriksaan radiologi diserahkan ke
petugas unit radiologi, untuk ditukar dengan hasil radiologi.
• Pasien rawat inap nota diserahkan kepada bagian administrasi oleh petugas unit
radiologi.
89
• Unit radiologi bekerjasama dengan Kamar Bedah untuk melakukan pemeriksaan
yang diperlukan.
• Pemeriksaan radiologi bagi pasien Kamar Bedah harus atas perintah dokter yang
merawat dengan menandatangani surat permintaan pemeriksaan.
• Perawat Unit Kamar Bedah menghubungi petugas jaga unit radiologi,
memberitahukan pemeriksaan yang diminta terkait keperluan pasien
• Petugas Kamar Bedah mengantar pasien ke unit radiologi untuk dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan nama pada surat permintaan.
• Setelah hasil pemeriksaan Radiologi selesai dan sudah dibacakan, maka petugas
kamar bedah mengkonfirmasi dokter bedah terkait hasil tersebut.
90
8. Tata Hubungan Kerja dengan Logistik Umum
• Petugas radiologi bekerjasama dengan Logistik Umum dalam hal pengadaan Alat
Tulis Kantor (ATK)
• Setiap minggu atau saat kehabisan stok ATK petugas radiologi melakukan
permintaan kebutuhan ATK
91
• Logistik Umum memiliki tugas melakukan order barang, menerima barang serta
ditribusi dan kontroling barang logistik umum.
92
6. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan GIZI
• HRD bekerjasama dengan unit Gizi dalam hal pengadaan tenaga karyawan baru
• HRD bekerjasama dalam perihal pembuatan surat perijinan atau tugas diluar kantor
• HRD membuat jadwal terkait pelatihan, training yang termodernisasi.
• HRD membuat jadwal terkait pelatihan, training, workshop gizi.
• HRD bekerjasama terkait dengan pemberian surat peringatan, surat teguran.
• HRD bekerjasama dalam perihal absensi karyawan baik cuti, sakit, alpa, dan ijin
dengan unit gizi.
K. UNIT SIMRS
1. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan HRGA
• SIMRS bekerja sama dengan teknisi untuk melakukan perawatan, perbaikan dan
kontrol pada peralatan komputer beserta pendukungnya bilamana tidak bisa ditangani
oleh SIMRS
93
• SIMRS bekerja sama dengan security dalam rangka mengamankan perlengkapan dan
peralatan komputer yang ada di area Rumah Sakit
• SIMRS bekerja sama dengan Cleaning Service untuk menjaga kebersihan
perlengkapan dan peralatan komputer di area Rumah Sakit
• SIMRS bekerja sama dengan HRD dalam pemberian ijin tidak masuk bekerja baik
sakit maupun cuti.
• SIMRS bekerja sama dengan HRGA dalam memenuhi permintaan terkait hardware
dan software pendukung kegiatan kerja
94
• SIMRS bekerja sama dengan Rekam Medis perihal informasi status pasien yang di
perlukan untuk kelengkapan rekap dokumen pelaporan ke Dinas Kesehatan
• SIMRS bekerja sama dengan Rekam Medis dalam memenuhi permintaan terkait
hardware dan software pendukung kegiatan kerja
L. MARKETING
1. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Poliklinik
• Petugas Marketing bekerja sama dengan petugas poliklinik dalam kegiatan
Penyuluhan Kesehatan kepada para pasien yang berobat ke dokter spesialis.
• Kegiatan Penyuluhan Kesehatan kepada para pasien dilaksanakan 1 kali dalam satu
minggu.
2. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Unit Rawat Inap
a. Petugas Rawat Inap Ruang Perinatologi
• Petugas Marketing bekerja sama dengan petugas ruang rawat inap perinatologi
dalam pendokumentasian pasien rawat inap yang melahirkan di RS MH Thamrin
Purwakarta
• Setiap pasien yang melahirkan di RS MH Thamrin Purwakarta akan
didokumentasikan sesaat setelah pasien melahirkan
• Pendokumentasian dilakukan oleh petugas Marketing di ruang bersalin atau ruang
perawatan.
• Petugas Marketing akan menyimpan hasil foto dokumentasi pasien yang
melahirkan untuk digunakan sebagai laporan
95
dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi pasien dan pendapat/masukan
pasien yang dirawat inap di RS MH Thamrin Purwakarta.
96
• Petugas pendaftaran menyediakan form komplain yang kemudian diisi oleh pasien,
kemudian petugas pendaftaran menghubungi petugas marketing untuk penanganan
komplain pasien.
97
10. Tata Laksana Hubungan Kerja Dengan Logistik Umum
• Petugas Marketing bekerjasama dengan Logistik Umum dalam hal pengadaan Alat
Tulis Kantor (ATK) yang diperlukan oleh petugas Marketing.
• Salah satu staff Marketing bertugas melakukan pengecekan dan permintaan
kebutuhan ATK setiap bulannya sesuai kebutuhan yang ditandatangi oleh Kepala
Bidsng Keuangan.
M. UNIT CSSD
1. Tata Hubungan Kerja dengan IGD
• CSSD bekerja sama dengan IGD dalam proses sterilisasi alat atau instrumen medis
dan atau dekontaminan untuk instrumen IGD dan linen infeksius di IGD.
• Di IGD, instrumen medis yang sudah terpakai langsung didekontaminasi dengan cara
direndam dalam larutan precept selama kira-kira 15 menit. Kemudian instrumen
dibilas dengan air mengalir dan dikeringkan.
• Perawat IGD mengelompokkan instrumen-instrumen yang sudah didekontaminasi
tersebut berdasarkan set-set nya (misalnya: set jahit luka, set rawat luka, dan
sebagainya).
• Perawat IGD membawa instrumen tersebut kembali ke CSSD setiap pagi hari kerja
untuk disterilkan oleh petugas CSSD.
98
A. HUBUNGAN ANTAR INSTALASI/BAGIAN :
1. PELAYANAN MEDIS
a. Menindaklanjuti SOP dan sasaran mutu yang ada di Pelayanan Medis ataupun
SOP dan sasaran mutu baru yang akan dibuat.
b. Menerima laporan hasil evaluasi Sasaran Mutu setiap unit yang berada
dibawah Pelayanan Medis.
c. Meningkatkan dan mengevaluasi keselamatan dalam pelayanan medis sesuai
6 Sasaran Keselamatan Pasien.
2. PERAWATAN
a. Menindaklanjuti SOP dan sasaran mutu yang ada di Perawatan ataupun SOP
dan sasaran mutu baru yang akan dibuat dengan bekerja sama dengan Komite
Keperawatan.
b. Menerima laporan hasil evaluasi Sasaran Mutu setiap unit yang berada
dibawah Komite Keperawatan.
c. Meningkatkan dan mengevaluasi keselamatan dalam perawatan sesuai 6
Sasaran Keselamatan Pasien.
3. PENUNJANG MEDIS
a. Menindaklanjuti SOP dan sasaran mutu yang ada di Penunjang Medis
ataupun SOP dan sasaran mutu baru yang akan dibuat
b. Menerima laporan hasil evaluasi Sasaran Mutu setiap unit yang berada
dibawah Penunjang Medis.
c. Meningkatkan dan mengevaluasi keselamatan dalam penunjang medis sesuai
6 Sasaran Keselamatan Pasien.
4. REKAM MEDIS
a. Menindaklanjuti SOP dan sasaran mutu yang ada di rekam medis ataupun
SOP dan sasaran mutu baru yang akan dibuat bekerja sama dengan Komite
Rekam Medis
b. Menerima laporan hasil evaluasi Sasaran Mutu setiap unit yang berada
dibawah Komite Rekam Medis.
5. KEUANGAN
a. Menindaklanjuti SOP dan sasaran mutu yang ada di Keuangan ataupun SOP
dansasaran mutu baru yang akan dibuat.
b. Menerima laporan hasil evaluasi Sasaran Mutu setiap unit yang berada
dibawah Keuangan.
99
ataupun SOP dan sasaran mutu baru yang akan dibuat.
b. Menerima laporan hasil evaluasi Sasaran Mutu setiap unit yang berada dibawah
Sarana dan prasarana.
c. Meningkatkan dan mengevaluasi keselamatan yang berkaitan dengan sarana
dan prasarana sesuai 6 Sasaran Keselamatan Pasien.
7 IT
a. Menindaklanjuti SOP dan sasaran mutu yang ada di IT ataupun SOP dan
sasaran mutu baru yang akan dibuat.
b. Permintaan pembuatan program yang berkaitan dengan analisa data mutu dan
keselamatan pasien rumah sakit.
c. Permintaan perbaikan hardware dan software untuk kepentingan pengolahan
data komite mutu dan keselamatan pasien RS.
8. KEROHANIAN
a. Menindaklanjuti SOP dan sasaran mutu yang ada di kerohanian ataupun SOP
dan sasaran mutu baru yang akan dibuat.
9. SEKRETARIAT
a. Menindaklanjuti SOP dan sasaran mutu yang ada di Sekretariat ataupun SOP
dan sasaran mutu baru yang akan dibuat.
b. Bekerja sama dalam hal pembuatan renstra RS, proses administrasi, program
RS.
2. Komite Etik
a. Bekerjasama dalam mengevaluasi pelaksanaan Sasaran Mutu dan Keselamatan
Pasien di Komite Etik.
3. Komite Keperawatan
a. Menindaklanjuti SOP sasaran mutu dan keselamatan pasien yang ada di
Perawatan ataupun SOP dan sasaran mutu dan keselamatan pasien yang akan
dibuat dengan bekerja sama dengan Komite Keperawatan.
b. Menerima laporan hasil evaluasi Sasaran Mutu dan Keselamatan pasien dari
setiap unit yang berada dibawah Komite Keperawatan.
100
c. Meningkatkan dan mengevaluasi indikatormutu dan keselamatan dalam
perawatan sesuai 6 Sasaran Keselamatan Pasien.
5 Komite PPI
a. Melakukan evaluasi pelaksanaan Pencegahan Infeksi terkait pelayanan
kesehatan dalam rangka mensukseskan 6 Sasaran Keselamatan Pasien/
b. Membuat laporan bulanan PPI yang kemudian akan diberikan kepada Komite
Mutu dan Keselamatan Pasien.
6 Komite K3RS
a. Melakukan evaluasi pelaksanaan evaluasi fasilitas RS terkait dengan
keselamatan pasien.
b. Membantu Komite Mutu dan Keselamatan Pasien dalam rangka mengurangi
KTD, KNC yang terkait dengan keselamatan kerja.
c. Membuat laporan sasaran mutu K3RS yang kemudian akan diberikan kepada
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien sebagai bentuk pertanggung jawaban.
8 Komite PRA
a. Melakukan evaluasi pelaksanaan Pengendalian Resistensi Anti Mikroba dalam
upaya mensukseskan 6 Sasaran Keselamatan Pasien.
b. Membuat laporan sasaran mutu KPRA yang kemudian akan diberikan kepada
101
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien sebagai bentuk pertanggungan jawab.
2 Dengan UGD
• Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam
K3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu menggunakan alat pelindung
diri.
• Semua peralatan baik medis maupun non medis yang ada di unit rawat jalan harus
selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah
ditetapkan.
• Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja wajib
lapor ke tim K3RS (misal kecelakaan kerja atau tertusuk jarum)
102
3 Dengan dapur
• Petugas yang ada di unit rawat jalan saat bekerja wajib mematuhi ketentuan dalam
k3 misal saat melakukan tindakan medis harus selalu menggunakan alat pelindung
diri.
• Semua peralatan elektronik yang ada di ruang dapur harus selalu dilakukan
pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
• Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja wajib
lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja saat bekerja didapur,terkena pisau,jatuh
saat mengantar makanan ke pasien dll)
• Petugas dapur harus memahami penatalaksanaan B3( barang berbahaya dan
beracun) yang ada di ruang dapur, misal penyimpanan,pemakaian tabung gas.
5 Dengan security
• Semua petugas security harus bisa dan mampu mengoprasikan alat appar.
• Semua peralatan baik yang elektonik maupun yang yang bukan elektronik yang
ada di area security harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai
dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Misal pemeliharaan genset, APAR
• Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja
wajib lapor ke tim K3RS).
6 Loundry/CS
• Petugas yang ada di bagian loundry /CS wajib mematuhi ketentuan dalam k3
misal saat melakukan pencucian linen selalu menggunakan alat pelindung diri
(sarung tangan,sepatu boot,masker,celemek)dan juga pemilahan linen harus
diperhatikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Semua peralatan elektonik yang ada di bagian loundry harus selalu dilakukan
pemeliharaan dan kalibrasi sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkanmisal
mesin cuci.
103
• Setiap kejadian yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja
wajib lapor ke tim k3rs (misal kecelakaan kerja terpeleset saat mengangkat cucian
basah)
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
104
Jumlah Karyawan
No Jabatan Sertifikat Kondisi
Standar Kebutuhan
Sekarang
Efektif
1. Mutu &
Keselamatan
Pasien,
2. PPI
Ka. Bid 3. Penanganan
2 Pelayanan 1 1 0
Bencana &
Medis
APAR
4. BHD
5. Komunikasi
Efektif
1. Manajemen
Bidang
Keperawatan
2. Mutu &
Keselamatan
Pasien,
Ka. Bid 3. PPI 1 1 0
Keperawatan
4. Penanganan
Bencana &
APAR
5. BHD
6. Komunikasi
Efektif
1. Dasar – dasar
Akutansi
2. Brevet A dan B
perpajakan
3. Mutu &
keselamatan
Ka. Bid pasien 1 1 0
Keuangan
4. PPI
5. Penanganan
bencana & APAR
6. BHD
7. Komunikasi
efektif
1. Mutu &
keselamatan
pasien
2. PPI
Ka. Bid HRD 3. Penanganan 1 1 0
& GA
bencana & APAR
4. BHD
5. Komunikasi
efektif
1. Mutu &
Ka. Bid keselamatan
1 1 0
Marketing pasien
2. PPI
105
Jumlah Karyawan
No Jabatan Sertifikat Kondisi
Standar Kebutuhan
Sekarang
3. Penanganan
bencana & APAR
4. BHD
5. Komunikasi
efektif
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
bencana & APAR
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif 1 1 0
5. PPI
Kanit IGD
6. PPGD
7. BTCLS/ATLS
3
1. PPI
Kanit Kamar 2. Komunikasi
Operasi (OK) Efektif
1 1 0
3. BHD
4. Penanganan
bencana & APAR
5. Penguatan peran
coder dalam
implementasi
regulasi e-klaim
INA-CBG’S
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Kanit bencana & APAR
1 1 0
Poliklinik 3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Kanit Rawat 1 1 0
Inap Lt. 2 Keselamatan
pasien
2. Penanganan
bencana &
APAR
3. BHD
Kanit Rawat 4. Komunikasi 1 1 0
Inap Lt. 3 Efektif
5. PPI
6. Penanganan
Bayi Baru Lahir
7. Resusitasi
106
Jumlah Karyawan
No Jabatan Sertifikat Kondisi
Standar Kebutuhan
Sekarang
Neonatus
8. Pelatihan
Manajemen
Kanit Ruang
Bangsal
Perinatologi 1 0 0
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
bencana &
APAR
3. BHD
4. Komunikasi
Kanit Ruang Efektif
1 1 0
Intesif 5. PPI
6. Penanganan
Bayi Baru Lahir
7. Resusitasi
Neonatus
8. Pelatihan
Manajemen
NICU
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Kanit Kamar bencana & APAR 1 1 0
bersalin (VK)
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Pelatihan
Penjamah
makanan
2. PPI
Kanit Unit
3. BHD 1 1 0
Gizi
4. Penanganan
bencana & APAR
1. PPI
2. Komunikasi
Kanit Unit Efektif
1 1 0
Radiologi 3. BHD
4. Penanganan
bencana & APAR
107
Jumlah Karyawan
No Jabatan Sertifikat Kondisi
Standar Kebutuhan
Sekarang
3. BHD
4. Penanganan
bencana & APAR
5. Penguatan peran
coder dalam
implementasi
regulasi e-klaim
INA-CBG’S
1 1
1
Kanit
Instalasi
farmasi
1. PPI
Kanit 2. Komunikasi 0 1
Efektif 1
Keuangan
3. BHD
Kanit Kasir 4. Penanganan
bencana & APAR 0 1
1
Kanit
Gudang
Farmasi
1 0
1
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
Perawat
pelaksana/P 2. Penanganan
A bencana & APAR
(Perawat 3. BHD 4 3 1
Asociate) 4. Komunikasi
R.IGD Efektif
5. PPI
6. PPGD
7. BTCLS/ATLS
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Perawat,
bencana & APAR
Bidan
pelaksana/P 3. BHD
A 4. Komunikasi
(Perawat Efektif 4 4 0
Asociate) 5. PPI
Kamar 6. Penanganan
Bersalin/VK
Bayi Baru Lahir
7. Resusitasi
Neonatus
8. PPGDON
108
Jumlah Karyawan
No Jabatan Sertifikat Kondisi
Standar Kebutuhan
Sekarang
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Perawat, bencana & APAR
Bidan 3. BHD
pelaksana/P 4. Komunikasi
A Efektif
( Perawat
5. PPI 4 3 1
Asociate )
Rawat 6. Penanganan
jalan/Poliklini Bayi Baru Lahir
k 7. Resusitasi
Neonatus
8. Pelatihan
Manajemen
NICU
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
bencana & APAR
Perawat,
3. BHD
Bidan
pelaksana/P 4. Komunikasi
A Efektif
5 0 5
(Perawat 5. PPI
Asociate) 6. Penanganan
R.Perina Bayi Baru Lahir
7. Resusitasi
Neonatus
8. Pelatihan
Manajemen
NICU
1. Mutu dan
Perawat Keselamatan
pelaksana/P pasien
A 2. Penanganan
(Perawat bencana & APAR 2 1 1
Asociate)
Kamar 3. BHD
Operasi / OK 4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
Perawat, 1. Mutu dan
bidan Keselamatan
pelaksana/P pasien
A ( 2. Penanganan
26 12 14
Perawat
Asociate ) bencana & APAR
Rawat Inap 3. BHD
4. Komunikasi
109
Jumlah Karyawan
No Jabatan Sertifikat Kondisi
Standar Kebutuhan
Sekarang
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Staff bencana & APAR 2 2 0
Pramusaji
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
6. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Staff Cooking bencana & APAR 4 3 1
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Staff bencana & APAR 2 2 0
Radiografer
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Staff Medical bencana & APAR 4 3 1
Record
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Staff bencana & APAR 8 7 1
Registrasi
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Staff Gudang Keselamatan 3 2 1
Farmasi
pasien
110
Jumlah Karyawan
No Jabatan Sertifikat Kondisi
Standar Kebutuhan
Sekarang
2. Penanganan
bencana & APAR
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Asisten bencana & APAR 13 13 0
Apoteker
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
Staff Jasa 2. Penanganan
medis bencana & APAR 1 1 0
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
Staff Account 2. Penanganan
Payable (AP) bencana & APAR 2 1 1
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
Staff Account 2. Penanganan
Receiveable bencana & APAR 2 2 0
(AR)
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
Staff 2. Penanganan
1 1 0
Perpajakan bencana & APAR
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
111
Jumlah Karyawan
No Jabatan Sertifikat Kondisi
Standar Kebutuhan
Sekarang
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
bencana & APAR
Staff Kasir 3. BHD 5 5 0
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Staff EDP bencana & APAR 2 2 0
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Staff bencana & APAR 4 3 1
Marketing
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Staff HRD bencana & APAR 2 1 1
dan Diklat
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Staff Teknisi bencana & APAR 4 3 1
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
Staff Logistik 1. Mutu dan
2 1 1
& Linen Keselamatan
112
Jumlah Karyawan
No Jabatan Sertifikat Kondisi
Standar Kebutuhan
Sekarang
pasien
2. Penanganan
bencana & APAR
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Mutu dan
Keselamatan
pasien
2. Penanganan
Sekretaris bencana & APAR 1 1 0
3. BHD
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
TOTAL KESELURUHAN 124 83 41
1. BHD
2. ATLS
3. Penanganan
Dokter Spesialis bencana &
3 1 1 0
Bedah Umum APAR
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
Dokter Spesialis 1. ACLS
4 1 1 0
Penyakit Dalam
113
Jumlah Karyawan
No Jabatan Sertifikat Kondisi
Standar Kebutuhan
Sekarang
2. COMED
3. Penanganan
bencana &
APAR
4. BHD
5. Komunikasi
Efektif
6. PPI
1. ATLS
2. Basic Surgical
Skill
3. BHD
Dokter Spesialis 4. Penanganan
5 2 1 0
Anasthesi bencana &
APAR
5. Komunikasi
Efektif
6. PPI
1. BHD
2. ACLS
3. Penanganan
bencana &
6 Dokter Umum 4 4 0
APAR
4. Komunikasi
Efektif
5. PPI
1. Penanganan
bencana &
APAR
7 Dokter Gigi 1 1 0
2. Komunikasi
Efektif
3. PPI
TOTAL KESELURUHAN 15 12 2
BAB IX
PENILAIAN KINERJA
Penilaian kinerja dari setiap program kerja masing – masing unit di Rumah Sakit dengan
berdasarkan ketentuan sebagai berikut :
A. Tiga Bulan Pertama
Penilaian dilakukan pada akhir bulan ketiga sebagai evaluasi dan bentuk pelaporan
setelah dilakukan program kerja dari masing – masing unit kerja dengan melaporkan
setiap kejadian ataupun keberhasilan dari program kerja yang sudah dilaksanakan.
B. Satu Tahun Pertama
114
Penilaian dari masing – masing program kerja yang telah dijalankan setahun pertama,
sebagai evaluasi setelah unit menjalankan tugas dan kewajibannya selama satu tahun.
Hasil evaluasi dengan memakai format yang sudah ada pada setiap unit kerja dan
hasilnya diarsipkan dan mengacu pada standar keberhasilan dari masing – masing unit
kerja yaitu sebagai berikut :
1. Standar Keberhasilan Rumah Sakit :
• Adanya peningkatan produktivitas karyawan dan peningkatan pelayanan.
• Teratasinya masalah-masalah yang timbul dalam manajemen rumah sakit.
• Adanya inovasi dan perubahan-perubahan serta ide-ide baru yang mampu
membawa rumah sakit ke arah yang lebih baik.
2. Standar Keberhasilan Medis :
• Relevan tidaknya proses pelayanan bagi pasien, efektivitas proses pelayanan
terhadap pasien, dan kualitas interaksi asuhan terhadap pasien.
• Indikator mutu pelayanan medis dapat dilihat dari : Angka infeksi nosocomial,
Angka kematian kasar (Gross Death Rate), Kematian pasca bedah, Kematian ibu
melahirkan (Maternal Death Rate-MDR), Kematian bayi baru lahir (Infant Death
Rate-IDR), NDR (Net Death Rate di atas 48 jam), ADR (Anasthesia Death Rate),
PODR (Post Operation Death Rate) POIR (Post Operative Infection Rate).
• Indikator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat efisiensi RS meliputi : Unit cost
untuk rawat jalan, Jumlah penderita yang mengalami decubitus, Jumlah penderita
yang jatuh dari tempat tidur, BOR (Bed Occupancy Rate), BTO (Bed Turn Over),
TOI (Turn Over Interval), ALOS (Average Length of Stay), Normal Tissue Removal
Rate.
• Indikator mutu yang berkaitan dengan tingkat kepuasan pasien dapat diukur
dengan : Jumlah keluhan dari pasien/keluarganya, Surat pembaca di Koran, Surat
kaleng, Surat masuk dari kotak saran, dan sebagainya, Survei tingkat kepuasan
pengguna pelayanan kesehatan RS
• Indikator cakupan pelayanan terdiri dari: Jumlah dan pesentase kunjungan rawat
jalan/inap menurut jarak RS dengan asal pasien, Jumlah pelayanan dan tindakan
medik, Jumlah tindakan pembedahan, Jumlah kunjungan SMF spesialis,
Pemfaatan oleh masyarakat, Contact rate, Hospitalization rate, Out patient rate,
Emergency out patient rate
• Indikator mutu yang mengacu pada keselamatan pasien: Pasien terjatuh dari
tempat tidur/kamar mandi, Pasien diberi obat yang salah, Ada/ Tidak adanya
obat/alat emergensi, Ada/tidak adanya oksigen. Ada/tidak adanya alat penyedot
lender, Ada/tidak tersedianya alat pemadam kebakaran, Pemakaian obat tidak
sesuai standar, Pemakaian air, listrik, gas, dan sebagainya.
• Adanya peningkatan kualitas terhadap pelayanan penunjang medis di rumah sakit.
• Tersosialisasinya undang-undang praktik kedokteran dan peraturan lainnya yang
berhubungan dengan bidang pelayanan penunjang medis.
115
• Terkendalinya mutu terhadap standar pelayanan penunjang medis.
• Dapat teratasinya permasalahan yang ada di bidang penunjang pelayanan medis.
• Pasien puas terhadap hasil pelayanan penunjang medis.
• Tersusunnya rencana dan program kerja unit Radiologi.
• Pasien puas terhadap hasil pelayanan Radiologi
• Selalu tersedianya kebutuhan habis pakai, seperti film, obat cuci film dll.
• Tersusunnya rencana program unit laboratorium baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
• Pasien merasa puas dengan pelayanan unit laboratorium.
• Tidak adanya kinerja pelayanan yang substandar.
• Terciptanya pelayanan farmasi yang menjamin efektifitas obat dan keamanan
pasien.
• Meningkatnya efisiensi pelayanan.
• Meningkatnya kepuasan pelanggan.
• Menurunnya keluhan pelanggan atau unit kerja terkait.
• Tersedianya tenaga rekam medis dengan jumlah yang cukup dan berkualitas
tinggi serta profesional sesuai dengan fungsi dan tugasnya.
• Pengelolaan rekam medis berjalan optimal.
• Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien (100%).
• Sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh pasien (≤ 20%).
• Tidak ada kesalahan pemberian diet (100%).
• Tidak adanya keracunan dalam makanan, benda asing dalam makanan.
116
• Terlaksananya pengelolaan kegiatan pelayanan di ruang bayi.
117
• Terealisasinya dan terlaksananya rencana-rencana serta prosedur-prosedur
pemasaran yang diterapkan.
• Dapat terciptanya dan dapat dipertahankannya iklim bisnis yang signifikan dalam
perusahaan.
• Dijadikannya panutan oleh bawahannya karena keproduktifnya dalam bekerja.
• Terjaringnya pelanggan-pelanggan atau konsumen –konsumen dan dapat
menjadikannya pelanggan tetap seumur hidup karena kepercayaan penuh pada
produk dan layanan perusahaan.
• Teratasinya atau tertanggulanginya beberapa pesaing perusahaan.
• Terealisasinya strategi khusus yang digunakan dalam membidik target pasar.
• Terciptanya inovasi-inovasi baru yang dapat mengungguli para pesaing sehingga
dapat menjaring dan mempertahankan konsumen atau pelanggan.
• Tersajinya layanan yang memuaskan, dan tersajinya harga terbaik yang cukup
bersaing.
• Tersusunnyalaporan kegiatan dan pertanggungjawaban aktivitas marketing
selama sebulan.
• Tersampaikannya pesan produk dan jasa kepada masyarakat atau konsumen
• Peningkatan pendapatan perusahaan.
• Peningkatan jumlah konsumen baru.
• Peningkatan kepuasan pelanggan atas produk dan jasa yg dibuat perusahaan
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI
A. Metode Orientasi
118
B. Time Tabel PelaksanaanOrientasi
Hari
No Orientasi Materi
1
1 Orientasi Umum Visi, Misi, Core Value dan
Tujuan struktur organisasi
BAB VII
KEGIATAN ORIENTASI
Hari
No Orientasi Materi
1
1 Orientasi Umum Visi, Misi, Core Value dan
Tujuan struktur organisasi
119
NO KEGIATAN CARA PELAKSANAAN/ WAKTU PIC
UKURAN HASIL
ORIENTASI UMUM
120
4 Laporan Ada laporan tertulis Menyesuaikan Kepala Ybs
tentang hasil orientasi
lengkap dengan hasil
evaluasi.
ORIENTASI PEJABAT STRUKTURAL
1 Menyiapkan surat Ada surat orientasi pejabat menyesuaikan Kepala Ybs
orientasi untuk structural
pejabat struktural
2 Menyiapkan surat Ada surat penunjukan menyesuaikan Kepala Ybs
tugas untuk petugas kepada pembimbing.
orientasi dan Menyampaikan hak dan
menyiapkan materi kewajiban, wewenang,
orientasi tanggungjawab pejabat
structural beserta uraian
tugas.
3 Pelaksanaan Pejabat structural mampu menyesuaikan Kepala Ybs
orientasi melaksanakan job
description dengan baik.
4 Evaluasi Ada penilaian apakah menyesuaikan Kepala Ybs
pejabat structural mampu
melaksanakan job
description
Laporan Ada laporan tertulis menyesuaikan
tentang pejabat structural
yang akan dijadikan bahan
rekomendasi selanjutnya.
BAB XI
PERTEMUAN/ RAPAT
1. Rapat Rutinadalah rapat yang diselenggaran secara rutin dengan telah ditentukan
jadwalnya. Rapat rutin tidak menggunakan undangan.
Rapat rutin terdiri dari:
a. Rapat rutin koordinasi semua koordinator unit.
Diselenggarakan setiap hari pukul 8.30 – selesai
Materi :
121
1. Evaluasi kinerja mutu
2. Masalah dan pemecahannya
3. Evaluasi dan rekomendasi
BAB XII
PELAPORAN
Buku Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit ini mempunyai peranan penting sebagai
pedoman bagi pelaksanaan kegiatan sehari – hari staf rumah sakit sehingga dapat
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
Penyusunan buku Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit adalah langkah awal ke suatu
proses yang panjang sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak
dalam penerapannya untuk mencapai tujuan sesuai yang diharapkan dengan menunjukkan
dalam bentuk pelaporan :
1. Laporan harian
2. Laporan bulanan
3. Laporan tahunan
Demikian harapan kami semoga Pedoman Pengorganisasian ini dapat menjadi
pedoman bagi staf dalam memberikan pelayanan bagi pasien, sehingga mutu pelayanan
rumah sakit lebih dapat ditingkatkan sesuai harapan dan tujuan.
122
BAB VIII
PELAPORAN
1. PELAPORAN INTERNAL.
a. Laporan Bulanan dari Kepala Unit
b. Laporan Tahunan
2. PELAPORAN EKSTERNAL.
a. Laporan Bulanan Eksternal
b. Laporan Tahunan Eksternal
123
BAB IX
PENUTUP
Struktur Organisasi dan Tata Kerja ini disusun dalam rangka memberikan acuan bagi
karyawan yang bekerja di RS MH Thamrin Purwakarta agar dapat menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan yang bermutu, aman, efektif dan efisien dengan mengutamakan
keselamatan pasien. Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan, maka akan
disempurnakan.
Ditetapkan Di : Jakarta
Pada tanggal : 20 maret 2018
124
125