Anda di halaman 1dari 13

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

RUMAH SAKIT ELIM RANTEPAO

Jl. Ahmad Yani No. 68 Rantepao


KABUPATEN TORAJA UTARA

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat TUHAN YANG MAHA ESA karena atas
bimbingan dan penyertaan-NYA saja sehingga Buku Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit
Elim Rantepao dapat diselesaikan dengan baik. Buku pedoman ini disusun sebagai dasar
penyelenggaraan organisasi dalam ruang lingkup aktivitas Ruang Rumah Sakit Elim Rantepao.
Dalam menjalankan fungsi dan perannya di RS. Elim Rantepao,perlu saling
berkoordinasi dengan suatu unit/bagian maupun yang lainnya untuk menunjang pelayanan di
Rumah Sakit. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu kebijakan dan sistem koordinasi yang
jelas di Rumah Sakit Elim Rantepao sebagaimana termuat dalam Buku Pedoman
Pengorganisasian ini.
Dalam proses penyusunannya, Buku Pedoman ini tentunya masih memiliki berbagai
kekurangan yang membutuhkan banyak masukan dari berbagai pihak terkait untuk perbaikan
kedepannya. Akhirnya, penyusun berharap agar Buku Pedoman ini dapat dimanfaatkan dengan
baik sebagai dasar penyelenggaraan organisasi oleh seluruh pihak yang terkait dengan RS. Elim
Rantepao.

Rantepao, 25 Agustus 2018


Hormat Kami,

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
SK PEDOMAN PENGORGANISASIAN RUMAH SAKIT RS. ELIM
RANTEPAO …………......................................................................................... iv
BAB I : Pendahuluan................................................................................... 1
BAB II :. Gambaran Umum RS .................................................................... 3
BAB III : Visi, Misi, Falsafah, Motto ,Nilai Dasar dan Tujuan .................... 6
BAB IV : Struktur Organisasi RS. Elim Rantepao ........................................ 7

iii
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RS. ELIM RANTEPAO
Nomor : 354 /RSE GT/ SEK.01/XI /2018
T E N TAN G
PEDOMAN PENGORGANISASIAN RUMAH SAKIT ELIM RANTEPAOP
RUMAH SAKIT ELIM RAANTEPAO

DIREKTUR RS. ELIM RANTEPAO

Menimbang : a. Bahwa dalam menyelenggarakan aktivitas operasionalnya, setiap unit


dalam organisasi memerlukan suatu pedoman sebagai acuan
pengorganisasian dalam unit terkait.
b. Bahwa pedoman dimaksud disusun berdasarkan standar yang ditetapkan
dalam ketentuan perundang-undangan, peraturan pemerintah, dan
ketentuan internal organisasi.
c. Bahwa diperlukan suatu keputusan untuk menetapkan Pedoman
Pengorganisasian Rumah Sakit Elim Rantepao.

Mengingat : a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


b. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di
Lingkungan Departemen Kesehatan.

M EMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEDOMAN


PENGORGANISASIAN RUMAH SAKIT ELIM RANTEPAO.
Kedua : Pedoman dimaksud merupakan dasar / acuan penyelenggaraan koordinasi
dan pengorganisasian di Rumah Sakit Elim Rantepao
Ketiga : Evaluasi terhadap Pedoman Pengorganisasian RS. Elim Rantepao
dilaksanakan dan berlakukan selama 3 (tiga) tahun.
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, apabila dikemudian
hari ditemukan kekeliruan didalamnya, maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :Rantepao
Pada Tanggal : 20 September 2018
iv
Direktur,

dr. Hendrik Saranga, MARS

v
BAB I
PENDAHULUAN

Secara umum, perumahsakitan dipahami sebagai suatu usaha berbentuk organisasi jasa yang

memproses input dan menghasilkan jasa pelayanan kesehatan. Dalam penyelenggaraannya,

Rumah Sakit mengalami berbagai dinamika yang dipengaruhi oleh kebijakan politik dari

Pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tetapi seiring dengan terjadinya perubahan dalam dinamika lingkungan, maka pada saat ini

Rumah Sakit melaksanakan fungsinya di bidang kuratif, promotif, preventif dan rehabilitatif

sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Dengan demikian, perubahan yang terjadi di lingkungan industri Rumah Sakit Indonesia

berdampak pada kelembagaan Rumah Sakit itu sendiri.

Akreditasi RS merupakan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang dilakukan dengan
membangun sistem dan budaya mutu. Melalui akreditasi RS diharapkan ada perbaikan sistem di
RS yang meliputi input, process dan product output (meliputi output dan outcome). Untuk itu,
dalam proses akreditasi ini dibutuhkan suatu pedoman regulasi yang nantinya akan membantu
terwujudnya suatu sistem perbaikan mutu.
Dalam hal ini, dokumen regulasi di RS dapat dibedakan menjadi :
1. Regulasi pelayanan RS, yang terdiri dari:
 Kebijakan Pelayanan RS
 Pedoman/Panduan Pelayanan RS
 Standar Prosedur Operasional (SPO)
 Rencana jangka panjang (Renstra, Rencana strategi bisnis, bisnis plan, dll)
 Rencana kerja tahunan (RKA, RBA atau lainnya)
2. Regulasi di unit kerja RS yang terdiri dari:
 Kebijakan Pelayanan RS
 Pedoman/Panduan Pelayanan RS
 Standar Prosedur Operasional (SPO)
 Program (Rencana kerja tahunan unit kerja)
Kebijakan, pedoman/panduan, dan prosedur merupakan kelompok dokumen regulasi sebagai
acuan untuk melaksanakan kegiatan, dimana kebijakan merupakan regulasi yang tertinggi di RS,
kemudian diikuti dengan pedoman/panduan dan kemudian prosedur (SPO).Karena itu untuk
menyusun pedoman/panduan harus mengacu pada kebijakan-kebijakan yang sudah dikeluarkan
oleh RS, sedangkan untuk menyusun SPO harus berdasarkankebijakan dan pedoman/panduan.
Pedoman sebagai salah satu dokumen regulasi, memuat ketentuan dasar yang memberi arah
bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok yang menjadi dasar
untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan. Dalam hal penyusunan pedoman di setiap unit
kerja, perlu diperhatikan adanya 2 (dua) pedoman yang harus dibuat sebagaimana diatur dalam
ketentuan akreditasi rumah sakit, yaitu Pedoman Pengorganisasian dan Pedoman Pelayanan.

1
Dengan demikian, setiap unit kerja akan mendasarkan pelaksanaan kegiatannya menurut tugas
dan fungsi setiap SDM dalam pengorganisasinanya serta menyelenggarakan pelayanannya sesuai
dengan tata laksana yang telah ditetapkan.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ELIM RANTEPAO

1.1. Sejarah Rumah Sakit


Secara umum, perumahsakitan dipahami sebagai suatu usaha berbentuk organisasi jasa yang
memproses input dan menghasilkan jasa pelayanan kesehatan. Dalam penyelenggaraannya,
Rumah Sakit mengalami berbagai dinamika yang dipengaruhi oleh kebijakan politik dari
Pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tetapi seiring dengan terjadinya perubahan dalam dinamika lingkungan, maka pada saat ini
Rumah Sakit melaksanakan fungsinya di bidang kuratif, promotif, preventif dan rehabilitatif
sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Dengan demikian, perubahan yang terjadi di lingkungan industri Rumah Sakit Indonesia
berdampak pada kelembagaan Rumah Sakit itu sendiri.
Karya pelayanan RS Elim Rantepao telah dimulai sejak tahun 1929, karya ini melewati berbagai
tahapan dan masa yang menorehkan berbagai momentum berharga atas sebuah perjuangan.
Masa demi masa yang dilalui RS Elim Rantepao meliputi:
Sejarah Pendirian dan Perijinan
Rumah Sakit Elim adalah rumah sakit tertua di Tana Toraja/Toraja Utara dan telah
melayani sejak berdirinya pada tahun 1929 oleh pemerintah Belanda ( Zelf Bestuur
Luwu’). Sejak berdirinya, seluruh pelayanan dipercayakan kepada Gereformeerde
Zendingsbon. Pada tanggal 10 Oktober 1935, Asistent Resident Luwu’, atas nama De
Gouverneur menyerahkan Rumah Sakit Elim Rantepao kepada Gereformeerde
Zendingsbon untuk dimiliki dengan membayar harga sebesar 8.182.25 golden kepada
pemerintah. Demikian juga pada saat yang sama Pemerintah Belanda
mengalihkan/menyerahkan kepemilikan Rumah Sakit Lepra Batulelleng kepada
Gereformeerde Zendingsbon.
Pada zaman pendudukan Jepang Rumah Sakit Elim Rantepao diambil alih oleh Jepang,
tetepi setelah Perang Dunia II, Jepang menyerah lalu Rumah Sakit Elim Rantepao
kembali kepada pemiliknya Gereformeerde Zendingsbon (GZB).
Tahun 1947, pada saat Gereja Toraja berdiri, GZB menyerahkan semua asetnya kepada
Gereja Toraja termasuk kepemilikan dan pengelolaan Rumah Sakit Elim Rantepao.
Tetapi oleh karena Kab. Tana Toraja sedang memproses berdirinya Kabupaten Tana
Toraja, maka Rumah sakit tersebut diambil alih oleh pemerintah, sebagai pemenuhan
salah satu syarat berdirinya sebuah Kabupaten. Sejak dikelolah oleh Pemerintah Daerah,
telah dapat dibangun: ruang laboratorium, perawatan Kebidanan, Radiologi, dan ruang
operasi, tetapi bangunan-bangunan tersebut telah termakan usia.
Setelah berjuang selama 27 tahun maka pada tanggal 25 Pebruari 1991 Rumah Sakit
Elim Rantepao dikembalikan kepada Gereja Toraja.
Rumah Sakit Elim Rantepao berdiri di atas tanah yang luasnya 18.000 M2, dengan luas
banguan yang ada sekarang ini kurang lebih 9.000 m2 yang terdiri atas, ruang
perkantoran, Laboratorium, Radiology, Gizi, Ruang Operasi, Ruang Poliklinik, HCU,
Instalasi Farmasi ,Ruang dokter dan Ruang perawatan dengan kapasitas 83 tempat tidur,
sehingga masih cukup luas areal tanah yang tersedia di mana dapat dibangun bangunan
baru (ruang perawatan).

3
Rumah Sakit Elim Rantepao telah melayani masyarakat selama 77 tahun, belum ada
penambahan yang berarti terutama ruangan perwatan, sehingga ruangan yang ada, selain
tidak cukup juga sudah termakan oleh usia. Mengamati kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan semakin meningkat, maka membangun bangunan baru untuk ruang
perawatan pada lahan yang masih kosong mutlak diperlukan. Rumah Sakit Elim
Rantepao adalah satu-satunya Rumah Sakit Umum yang berada di Bahagian Utara
Kabupaten Tana Toraja, letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat
yang ingin mendapatkan layanan kesehatan.
Dalam perjalanan untuk membenahi tuntutan masyarakat Tana Toraja dan melengkapi
akan kebutuhan/fasilitas RS. Elim Rantepao, maka Pemda Kabupaten Tana Toraja
bersama dengan Pemerintah Pusat melalui DPR RI Komisis IX tahun 2007
mendapatkan bantuan fisik berupa gedung berlantai 2 (dua) Unit Krissan Dan Antorium
Rumah Sakit Elim Rantepao kini sedang membenahi beberapa aspek baik itu
pembangunan Fisik maupun aspek sumber daya manusia. Syukur pada saat sekarang ini
Rumah Sakit Elim mempunyai gedung baru yang berlantai 3 (tiga) dan telah digunakan
sesuai dengan peruntukannya yang telah digunakan sejak Januari 2018 :
- Lantai 1 untuk pelayanan Poliklinik, Rekam Medis dan pelayanan administrasi rawat
jalan dan rawat inap lainnya.
- Lantai 2 untuk pelayanan Rawat Inap dan beberapa pelayanan poliklinik.
- Lantai 3 untuk Kantor Yayasan Kesehatan Gereja Toraja, Ruang Direktur dan Kantor
Manajemen Rumah Sakit Elim Rantepao.
 Rumah Sakit “Elim Rantepao” telah terakreditasi untuk 5 (lima) pada tahun 2012 bidang
pelayanan meliputi :
Administrasi dan Manajemen,
Pelayanan Medik,
Instalasi Gawat Darurat,
Pelayanan Keperawatan dan
Rekam Medik
Rumah Sakit Elim Rantepao saat sekarang ini mempersiapkan untuk akreditasi SNARS edisi 1
Jenis pelayanan RS
a. Pelayanan Rawat Jalan
1) Poliklinik Umum
2) Poliklinik Spesialis : Poli Interna,Poli Anak, Poli Bedah, THT, Obgyn, Syaraf,
Gigi & Mulut.
b. Pelayanan Gawat Darurat :
1) IGD Bedah
2) IGD Non Bedah
3) IGD Ponex
c. Pelayanan Rawat Inap :
Pelayanan Rawat Inap RS. Elim Rantepao mencakup pelayanan kesehatan : Interna,
Kesehatan Anak, Bedah & Obgyn, Syaraf, THT Gilut.
d. Instalasi Laboratorium, melayani pemeriksaan diagnostik : Kimia Darah, Gula Darah,
Hematologi, Elektrolit ,Urine, Tinja,.

4
e. Instalasi Radiologi, melayani pemeriksaan diagnostik : Computerized Radiography
(Foto dengan / tanpa bahan kontras, dan USG.
f. Instalasi Farmasi menyediakan pelayanan Obat Generik dan Obat Paten selama 24
Jam.
g. Pelayanan Penunjang Khusus, mencakup : Electro Kardiografi (EKG).
i. Pelayanan Medical Check-Up RS. Elim Rantepao diklasifikasikan ke dalam beberapa
paket pelayanan, diantaranya : Sederhana – A/B, Medium – A/B, Eksekutif – A/B,
Khusus.
1. Data Dasar Rumah Sakit
a. Nama Rumah Sakit : RS. Elim Rantepao
b. Pemilik :Yayasan Kesehatan Gereja Toraja
c. Badan Hukum Nomor : 11 tanggal 5 Mei 1962

d. Status Kepemilikan :Swasta Gereja Toraja


e. Kategori : Rumah Sakit Umum
f. Tipe / Kelas : C / Utama
g. Nomor Kode RS :
h. Tgl. Diresmikan :
i. Surat Ijin Penyelenggaraan
Nomor : 02/SK/10-RS/KPPTSP/X/2016
Tanggal : 1 6 November 2016 berlaku sampai 25 September 2019
Oleh : Pemerintah Kabupaten Toraja Utara
Status :Ijin Tetap - Perpanjangan (5 tahun)
j. Akreditasi RS :Proses Akreditasi Baru SNARS Edisi 1 2018
k. Alam at : Jl. Ahmad Yani No 68 Rantepao Kab. Toraja
Utara
l. Telepon : 0423-21258,25572
Faksimile : (0423) 21258
Website :
E-mail : - rsuelimrantepao@yahoo.com
m. Luas Tanah & Bangunan : Luas Tanah : 1,99537 ha
Luas Bangunan : 14.658 m2
n. Kapasitas Tempat Tidur : 231 Tempat Tidur
(termasuk IGD Dan OK)
m.Direktur Rumah Saat Saat Ini adalah : Dr Hendrik Saranga, MARS

BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, MOTTO,NILAI DASAR
RUMAH SAKIT ELIM RANTEPAO
5
FALSAFAH RUMAH SAKIT :
”Damai Sejahtera Bagi Semua ”
VISI “Menjadi Rumah Sakit Dengan Pelayanan Yang Manusiawi Berkualitas Dan
Terjangkau.”
MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna
2. Menumbuhkan loyalitas dan kebanggan yang tinggi bagikaryawan
3. Meningkatakan kinerja karyawan
4. Meningkatakan kepuasan costumer
5. Menciptakan lingkungan Rumah sakit yang baik dan nyaman

MOTTO
“ Bukan Untuk Dilayani Tapi Melayani “
STRATEGI
1. Meningkatkan nkualitas pelayanan kesehatan yang merata ,bermutu berdasarkan kasih
dan kemandirian
2. Meningkatan pengembangan dan pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan yang
prosfesional,loyal dan berkarakter secara berkelanjutan
3. Meningkatakan kesejahteraan karyawan
4. Mennigkatkan Manajemen Kesehatan yang Akuntabel,Transparan ,Berdaya guna dan
berhasil guna
5. Ikut serta meningkatakan derajad kesehatan masyarakat dengan membangun kemitraan
lokal ,Nasional maupun Global
NILAI DASAR
1. Kasih ( Compassion )
2. Keunggulan(Excelent)
3. Integritas ( Integrity)
4. Kerja sama ( collaboration)
5. Tanggung Jawab (Stewardship)
6. Dinamis ( Dinamic)

6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT ELIM RANTEPAO
Struktur organisasi ini efektif berlaku sejak tanggal 08 September 2018 berdasarkan
peraturan internal (hospital bylaws) yang telah ditetapkan, Rumah Sakit Elim Rantepao
dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab secara langsung terhadap Pengurus
Yayasan Kesehatan Gereja Toraja. Dalam menyelenggarakan fungsi, peran, dan tanggung
jawabnya, Direktur dibantu oleh 4 (empat) Kepala Bidang, yang terdiri atas : Kepala Bidang
Pelayanan Medis, Kepala Bidang Keperawatan, Kepala bidang Penunjang,Kepala Bidang
SDM & Umum, dan Kepala Bidang Keuangan & Akuntansi. Selain itu, terdapat beberapa
komite/kepanitiaan serta struktural lainnya yang bertanggung jawab langsung terhadap
Direktur.
Kepala Bidang Pelayanan Medis membawahi beberapa Instalasi, diantaranya :
Poliklinik & IGD, Laboratorium, Radiologi, Farmasi, Kamar Operasi, dan Gizi.
Kepala Bidang Keperawatan membawahi beberapa ruang perawatan, diantaranya :
Kepala ruang rawat Inap, kepala Ruang HCU, Kepala ruang Kamar Operasi dan Pastoral
Care
Kepala Bidang Penunjang membawahi beberapa Instalasi di antarnya: Instalasi
Labiratorium,Instalsi Gizi ,Rekam Medik,Radiologi,Instalasi Farmasi.Sim RS
Kepala Bidang Umum dan SDM membawahi 4 (empat) bagian, yang terdiri atas :
Diklat,Personalia,Sekretaris,Humas &Marketing.
Bagian Umum membawahi Sub.Bagian : Keamanan,Kendaraan,Sarana dan
prasarana,Kesling,portal /parkiran, dan Cleaning Service
Kepala Bidang Keuangan dan Akuntansi membawahi 3 (tiga) bagian, yang terdiri
atas : Sub. Bidang Akuntansi (membawahi Sub.Bagian : Pajak, Utang Piutang, dan Logistik),
Bagian Pembelian, Bagian Keuangan (membawahi Sub.Bagian : Tata Rekening, Gaji, dan
Kasir).
Dengan demikian, struktur organisasi RS Elim terdiri atas 3 (tiga) level struktural
dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Level I
Direktur
2. Level II
Terdiri atas : Para kepala bidang dan komite
3. Level III
7
Terdiri atas : Koodinator unit / Instalasi

Dalam proses penyelenggaraan organisasi, Direksi RS Elim Rantepao harus menyusun


perencanaan program berupa Rencana Strategis (5 tahun) yang memuat sasaran dan tujuan
strategis yang hendak dicapai, yang sekurang-kurangnya memuat :
1. Evaluasi kinerja 5 tahun sebelumnya.
2. Posisi rumah sakit saat ini.
3. Asumsi yang digunakan dalam menyusun renstra
4. Penetapan sasaran, strategi dan program kerja 5 tahunan.

Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi RS Elim Rantepao sebagaimana telah
diuraikan dalam pembahasan ini :

Anda mungkin juga menyukai