Anda di halaman 1dari 161

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang menyelenggarakan sebagian
dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan ujung tombak
pembangunan kesehatan. Berdasarkan Permenkes No 43 Tahun 2019
Puskesmas mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Perorangan tingkat pertama.
Pelayanan kesehatan perorangan, yaitu pelayanan yang bersifat
pribadi (private goods), dengan tujuan utama penyembuhan penyakit
dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit, baik berupa rawat
jalan maupun rawat inap. Sedangkan pelayanan kesehatan
masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public (public goods)
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan, antara lain meliputi promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi dan
peningkatan kesehatan keluarga.
Mengingat beban kerja puskesmas yang berat, pengelolaan
kegiatan yang tidak memberikan keleluasaan bagi puskesmas untuk
menetapkan program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat serta tututan puskesmas untuk meningkatkan
kinerjanya,sedangkan sistem pembiayaan masih belum memberikan
keleluasaan bagi puskesmas untuk berupaya dalam peningkatan
pelayanan, maka dipandang perlu untuk menglola puskesmas secara
entepreneur bukan secara birokratik lagi. Untuk itu Puskesmas perlu
melakukan perubahan mendasar sehingga lebih mandiri dan mampu

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 1


berkembang menjadi lembaga yang berorientasi terhadap kepuasan
pelanggan.
Dengan terbitnya Permendagri 79 tahun 2018 tentang Pedoman
Badan Layanan Umum Daerah dimana memberikan peluang bagi
puskesmas untuk menerapkan pola pengelola keuangan BLUD yang
memberikan fleksibilitas dalam pengelolaannya.

Dalam rangka menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD


perlu disusun Pola Tata Kelola yang merupakan aturan internal
puskesmas dengan memperhatikan prinsip-prisip tranparansi,
akuntabilitas, responsibilitas dan independensi.

B. PENGERTIAN POLA TATA KELOLA


Berdasarkan pasal 38 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pola
tata kelola merupakan tata kelola Unit Pelaksana Teknis Dinas/
Badan Daerah yang yang akan menerapkan BLUD dan ditetapkan
dengan Peraturan Kepala Daerah. Selanjutnya dalam pasal 39 dan 40
Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 disebutkan bahwa pola tata kelola
memuat antara lain:
a. Kelembagaan yang memuat posisi jabatan, pembagian tugas,
fungsi, tanggung jawab, hubungan kerja dan wewenang.
b. Prosedur kerja yang memuat ketentuan hubungan dan
mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi.
c. Pengelompokan fungsi yang memuat pembagian fungsi pelayanan
dan fungsi pendukung sesuai dengan prinsip pengendalian internal
untuk efektifitas pencapaian.
d. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang memuat kebijakan
mengenai pengelolaan sumber daya manusia yang berorientasi
pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 2


C. TUJUAN PENERAPAN POLA TATA KELOLA

Pola Tata Kelola yang diterapkan pada Badan Layanan Umum


Daerah Puskesmas bertujuan untuk:
a. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan prinsip
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi, agar
puskesmas memiliki daya saing yang kuat.
b. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profesional, transparan
dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan peningkatan
kemandirian organ puskesmas.
c. Mendorong agar organ puskesmas dalam membuat keputusan dan
menjalankan kegiatan senantiasa dilandasi dengan nilai moral
yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku, serta kesadaran atas adanya tanggung
jawab sosial puskesmas terhadap stakeholder.
d. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung
kesejahteraan umum masyarakat melalui pelayanan kesehatan.

D. RUANG LINGKUP TATA KELOLA

Ruang lingkup tata kelola Puskesmas meliputi peraturan


internal puskesmas dalam menerapkan pola pengelolaan keuangan.
Tata kelola dimaksud mengatur hubungan antara organ
Puskesmas sebagai UPT yang menerapkan PPK BLUD, yaitu Kepala
OPD, Pemerintah Daerah, Dewan Pengawas, dan Pejabat Pengelola
berikut fungsi, tugas, tanggungjawab, kewajiban, kewenangan
dan haknya masing-masing.

E. DASAR HUKUM POLA TATA KELOLA


Dasar Hukum untuk menyusun Pola Tata Kelola Puskesmas adalah:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah dengan PP No 74
Tahun 2012

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 3


b. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua
kalinya dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011
d. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 8 /PMK.02/2006 tentang
Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU
e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah
f. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor : PER/02/M.PAN/1/2007 tentang Pedoman Organisasi
Satuan Kerja di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang Menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
g. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9/PMK.02/2006 tentang
Pembentukan Dewan Pengawas pada BLU dan telah diubah dengan
Permenkeu Nomor 109/PMK.05/2007
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2006 tentang
Pedoman Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan
Pengawas dan Pegawai BLU yang telah diubah dengan Permenkeu
Nomor 73/PMK.05/2007
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
j. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu No. 4 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah Kabupaten Indragiri Hulu (Lembaran
Daerah Kabupaten Indragiri Hulu Tahun 2016 Nomor 4)
k. Peraturan Bupati Indragiri Hulu Nomor 107 tahun 2018 tentang
Kedudukan, Susunan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu.
l. Peraturan Bupati Indragiri Hulu Nomor 159 tahun 2017 tentang
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Indragiri Hulu.
m. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu
nomor : …. tanggal …. Bulan …. Tahun …. Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Bupati Indragiri Hulu Tentang
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 4
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Unit
Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri
Hulu.
n. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu
Nomor ……. tentang Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis
Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu
o. Praktik-praktik terbaik (best practices) penerapan etika bisnis
dalam dunia usaha

F. PERUBAHAN POLA TATA KELOLA

Pola Tata Kelola puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi


perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan pola tata kelola puskesmas sebagaimana disebutkan di atas,
serta disesuaikan dengan fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan
organisasi puskesmas serta perubahan lingkungan.

G. SISTEMATIKA
Sistematika penyusunan dokumen tata kelola, sebagai berikut:
Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : KELEMBAGAAN
1. Struktur Organisasi
2. Prosedur Kerja
3. Pengelompokan yang Logis
4. Pengelolaan SDM

Bab III : PENUTUP


Lampiran

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 5


BAB II
KELEMBAGAAN

A. KELEMBAGAAN

1. GAMBARAN SINGKAT UPTD PUSKESMAS PERANAP


UPTD Puskesmas Peranap merupakan Puskesmas Rawat
Inap yang ada di Kecamatan Peranap dan terletak di Jalan Sutan
Muda No 32 Kelurahan Peranap, Kecamatan Peranap, Kabupaten
Indragiri Hulu.
UPTD Puskesmas Peranap ditetapkan menjadi Puskesmas
Perawatan dan mempunyai surat Izin Operasional yang ditetapkan
oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan Nomor:
9/DPMPTSP/PUSKESMAS/I/2020 tentang Izin Opesional
Puskesmas
UPTD Puskesmas Peranap Kabupaten Indragiri hulu
berlokasi di Jalan Sutan Muda No 32 Kelurahan Peranap
Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri hulu, dengan wilayah
kerja sebanyak 10 Desa dan 2 Kelurahan di wilayah kecamatan
Peranap UPTD Puskesmas Peranap didukung jaringan dibawahnya
sebanyak 09 Pustu, 3 Poskesdes, 30 Posyandu Balita serta 12
Posyandu Lansia
UPTD Puskesmas Peranap sebagai Puskesmas Rawat Inap
mempunyai Ruang Pelayanan yaitu:
- Ruang Pelayanan Pendaftaran, Administrasi dan Rekam Medis
(RPRM)
- Ruang Pemeriksaan Lansia ( RPL )
- Ruang Konseling Gizi dan Sanitasi( RK)
- Ruang Pemeriksaan Umum (RPU)
- Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak (RMTBS)
- Ruang Pemeriksaan Gigi (RPG)
- Ruang Laboratorium (RLAB)

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 6


- Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular (RP2M)

- Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Imunisasi


(RKIA)
- Ruang Pemeriksaan IVA, HIV-IMS (RIVA)
- Kantor (Ruang Tata Usaha (RTU) dan ruang Program)
- Ruang Pelayanan Farmasi (RPF)
- Ruang Pelayanan Tindakan (UGD)
- Ruang Persalinan ( PONED)
- Ruang Rawat Inap
- Ruang DOTS TB

Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan strata/tingkat pertama,


puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama dan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) tingkat pertama berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
Upaya Kesehatan Perorangan, yaitu pelayanan yang bersifat
pribadi (private goods), dengan tujuan utama penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui
pelayanan rawat jalan. Sedangkan Upaya Kesehatan Masyarakat
adalah pelayanan yang bersifat public (public goods) dengan tujuan
utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab Puskesmas Peranap meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
a) Upaya Promosi Kesehatan
b) Upaya Kesehatan Lingkungan
c) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 7


- Kesehatan Reproduksi
d) Upaya Gizi
e) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan dan Pengendalian Tuberkulosis
- Pencegahan dan Pengendalian Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa
f) Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
b) Kesehatan Usia Lanjut
c) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
d) Usaha Kesehatan Sekolah
e) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
f) Pengobatan Tradisional Komplementer
g) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
h) Kesehatan Indera
i) Kesehatan Matra / Haji
j) Tim Reaksi Cepat
k) Pengawasan Obat & Makmin
Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama
yang menjadi tanggung jawab Puskesmas Peranap meliputi:
a. Rawat Jalan :
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Gigi
3) Pemeriksaan Lansia
4) Pemeriksaan Anak / MTBS
5) Pemeriksaan Ibu dan Anak
6) Pelayanan Keluarga Berencana
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 8
7) Pelayanan Imunisasi Balita
8) Konseling Gizi dan Sanitasi
9) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
10) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
11) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan HIV
12) Pelayanan Obat
13) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Gawat Darurat ( Ruang Tindakan )
1) Pelayanan Gawat Darurat
2) Pelayanan Persalinan
c. Rawat Inap
Selain itu UPTD Puskesmas Peranap juga melaksanakan
pelayanan rujukan rawat jalan, rawat inap dan rujukan Gawat
Darurat.

2. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA LAKSANA


Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan tata
hubungan kerja antar bagian dan garis kewenangan, tanggung
jawab dan komunikasi dalam menyelenggarakan pelayanan dan
penunjang pelayanan.
UPTD Puskesmas Peranap merupakan Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri hulu yang bertanggung
jawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama di wilayah kerja Puskesmas
Peranap Kecamatan Peranap dimana tata kerjanya diatur melalui
Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri hulu No. 107 tahun 2018
tentang Perangkat Daerah Kabupaten Indragiri Hulu (Lembaran
Daerah Kabupaten Indragiri hulu Tahun …. Nomor ….) tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri hulu
yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Nomor …. Tanggal …. Bulan …. Tahun …. tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Bupati Indragiri hulu Tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan, dan Tugas Unit

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 9


Pelaksana Teknis Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri
Hulu.
UPTD Puskesmas Peranap mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara
paripurna kepada masyarakat di kecamatan sesuai dengan
kedudukan dan/atau wilayah kerja dalam rangka mendukung
pelaksanaan tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri
hulu. Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas Kesehatan.
Struktur organisasi dan uraian tugas puskesmas dalam
rangka penerapan PPK BLUD disajikan dalam dua kondisi, yaitu
kondisi sebelum dan sesudah menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan BLUD, sebagai berikut:

a. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Sebelum Penerapan


BLUD
1) Struktur Organisasi
Sebelum penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),
Puskesmas Peranap merupakan Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu. Struktur
Organisasi UPTD Puskesmas Peranap disusun berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Indragiri Hulu Nomor …. tanggal …. Bulan …. Tahun ….
dimana dalam struktur tersebut telah mengakomodasi
Permenkes Nomor 43 Tahun 2019.
Bagan Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Peranap
sebagaimana berikut:

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 10


Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Peranap

Kepala UPTD Puskesmas


Peranap

Ka TU

Penjab UKM Esensial Penjab UKM Penjab UKP Kefarmasian Penjab


Pengembangan dan Laborato Jarinagan & Jejaring
Kes jiwa Pel Kefarmasian
rium
Promkes Kes jiwa Pel Pemeriksaan
umum Pustu

Kesling Gigi masyarakat Pel kes Gigi


Puskel

KIA/KB Kes tradisional Pel kes KIA/KB


Bidan desa

Gizi Kesehatan Kerja Pel Gawat Darurat


Jejaring Fasilitas
Pel Kesehatan
Kesehatan Olah
P2PTM Pel Gizi UKP
raga

Kesehatan Indra
Perkesmas Pel Kefarmasian

Kesehatan Lansia
Pel Kefarmasian

Pel Laboratorium

b. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Peranap Kabupaten


KA. TU
Indragiri Hulu terdiri dari: SURATMAN
1) Kepala Puskesmas
2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab KEUANGAN
SP2TP
UP
RUTH
RATNA
SURATMAN
RESA
DWI H.
A
membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan,
Umum dan Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan.
Terdiri dari:
a) Pelaksana Keuangan :
 Pelaksana Bendahara Pembantu JKN

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 11


 Pelaksana Bendahara Pembantu Penerimaan
 Pelaksana Bendahara Pembantu Pengeluaran
b) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
 Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan / Bangunan
 Pelaksana Pengelolaan Barang
 Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
 Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
c) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
3) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam
mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana Upaya yang terbagi
dalam:
a) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
(1) Pelaksana Promosi Kesehatan
(2) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
(3) Pelaksana Gizi
(4) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga
Berencana
 Pelaksana Keluarga Berencana
 Pelaksana Kesehatan Reproduksi
(5) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
 Pelaksana Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
 Pelaksana Pencegahan Penyakit Kusta
 Pelaksana Imunisasi
 Pelaksana Surveilans
 Pelaksana Pencegahan Penyakit Demam Berdaran
Dengue (DBD)
 Pelaksana Pencegahan Penyakit ISPA/Diare
 Pelaksana Pencegahan Penyakit HIV-AIDS
 Pelaksana Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
 Pelaksana Kesehatan Jiwa
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 12
(6) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat

b) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


(1) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
(2) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
(3) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
(4) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
(5) Pelaksana Kesehatan Indera
(6) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
(7) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
(8) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
(9) Pelaksana Kesehatan Matra / Haji
(10)Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
(11)Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman
4) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),
Kefarmasian dan Laboratorium
a) Penanggung Jawab Ruang Pendaftaran, Administrasi
dan Rekam Medis
b) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Umum
c) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Lanjut Usia
d) Konseling Gizi dan Sanitasi
e) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS / Anak
f) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
g) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu,
Anak, Keluarga Berencana dan Imunisasi
h) Penannggung Jawab Ruang Pre-Eklampsia
i) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit
Menular
j) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
k) Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
l) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
m) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
n) Penanggung Jawab Ruang Tindakan (UGD)
o) Penanggung Jawab Rawat Inap
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 13
p) Penanggung Jawab Persalinan (Poned)
5) Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan
Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)
a) Puskesmas Pembantu
 Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Baturijal
Hulu
 Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Baturijal
Barat
 Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Serai Wangi
 Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Pandan
Wangi
 Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Semelinang
Darat
 Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Semelinang
Tebing
 Penanggung jawab Puskesmas Pembantu Katipo Pura
 Penaggung jawab Puskesmas Pembantu Katipo Darat
 Penanggung jawab Puskesmas Pembantu Sei Ubo
b) Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
 Penanggung Jawab Poskesdes Kelurahan Peranap
 Penanggung Jawab Poskesdes Kelurahan Baturijal
Hilir
 Penanggung Jawab Poskesdes Seberang Pauhranap
c) Koordinator Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan

c. Hubungan Antar Struktur Organisasi


1) Kedudukan Sruktur Organisasi Puskesmas dengan Dinas
Kesehatan
Puskesmas Peranap berkedudukan sebagai Unit Pelaksana
Tekhnis di bawah Organisasi Perangkat Daerah Dinas
Kesehatan. Sebagai unsur pelaksana teknis, UPTD
Puskesmas Peranap melaksanakan kegiatan tekhnis
operasional dan atau kegiatan tekhnis penunjang tertentu.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 14


Kegiatan tekhnis operasional UPTD Puskesmas secara
langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat.
Kegiatan tekhnis penunjang dilaksanakan untuk mendukung
pelaksanaan tugas organisasi induk yaitu Dinas Kesehatan
dengan gambaran hubungan sebagai berikut:
- Sekretariat Dinas Kesehatan
- Dilaksanakan oleh Bagian Tata Usaha Puskesmas
meliputi administrasi dan kepegawaian, pengelolaan
sarana prasarana, dan pengelolaan keuangan.
- Bidang Pelayanan Kesehatan
- Dilaksanakan oleh Penanggung Jawab dan pelaksana
UKP, kefarmasian dan laboratorium serta penanggung
jawab jaringan dan jejaring puskesmas
- Bidang Kesehatan Masyarakat
- Dilaksanakan oleh Penanggung Jawab dan pelaksana
UKM esensial dan UKM pengembangan Puskesmas
- Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Dilaksanakan oleh Penanggung Jawab dan pelaksana
UKM esensial dan UKM pengembangan Puskesmas
- Bidang Sumber Daya Kesehatan
- Dilaksanakan oleh penanggung jawab sarana prasarana
alat kesehatan, penanggung jawab kepegawaian dan
penanggung jawab kefarmasian
Sebagai Unit Pelaksana Tekhnis, Kepala Puskesmas
bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas
Kesehatan.
2) Kedudukan Kepala Puskesmas dan Kepala Tata Usaha
Kepala UPTD Puskesmas berwenang memberikan penugasan
kepada Kepala Tata Usaha dan pegawai puskesmas lainnya.
Kepala Tata Usaha bertanggung jawab langsung terhadap
Kepala UPTD Puskesmas. Penanggung jawab dan pelaksana
UKM esensial dan pengembangan, penanggung jawab dan
pelaksana UKP, kefarmasian dan laboratorium serta
penanggung dan pelaksana jaringan dan jejaring puskesmas
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 15
bertanggung jawab langsung kepada Kepala UPTD
Puskesmas.

3) Kedudukan Penanggung Jawab dan pelaksana tekhnis


kegiatan
Penanggung jawab UKM esensial dan UKM pengembangan
berkedudukan sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan
UKM esensial dan pengembangan.
Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium
berkedudukan sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan
UKP dan penunjang.
Penanggung jawab jejaring dan jaringan puskesmas
berkedudukan sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan
pembinaan jejaring di wilayah kerja puskesmas dan
pelaksanaan jaringan pustu dan ponkesdes di wilayah kerja
puskesmas.
Penanggung jawab dan pelaksana UKM, UKP dan jaringan
berada dalam garis koordinasi untuk menggkoordinasikan
masing-masing kegiatan secara lintas program.
4) Tugas Pokok dan Fungsi

a) Kepala UPTD Puskesmas


Kepala UPTD Puskesmas berada dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan dan secara
operasional bertanggung jawab kepada Camat di wilayah
kerjanya.
Kapala UPTD Puskesmas memiliki tugas pokok
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya dan melaporkan kepada
Kepala Dinas Kesehatan
Fungsi Kepala UPTD Puskesmas adalah :
(1) Menggerakkan pembangungan berwawasan kesehatan
(2) Melaksanakan pemberdayaan kesehatan masyarakat

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 16


(3) Melaksanakan pelayanan kesehatan tingkat pertama
meliputi UKM dan UKP
(4) Melaksanakan pengelolaan keuangan
(5) Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pelayanan kesehatan di wilayah kerja
(6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan
Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan bidang
tugasnya

b) Kepala Sub Bagian Tata Usaha


Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh tenaga struktural
Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Puskesmas.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha memiliki tugas pokok
melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan, umum dan
kepegawaian serta perencanaan, pencatatan dan pelaporan
dan melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas

c) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat dan


Perkesmas
UKM dan perkesmas dilaksanakan oleh tenaga medis,
paramedis dan tenaga kesehatan fungsional lainnya yang
dikoordinir oleh Penanggung Jawab UKM dan Perkesmas.
Penanggung Jawab UKM dan Perkesmas bertugas
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan UKM dan
Perkesmas dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD
Puskesmas.

d) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan,


Kefarmasian dan Laboratorium.
UKP, Kefarmasian dan Laboratorium dilaksanakan oleh
tenaga medis, paramedis, dan tenaga kesehatan fungsional
lain sesuai bidang keahliannya yang dikoordinir oleh
Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 17


Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
bertugas mengkoordinasikan kegiatan pelayanan UKP dan
bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Puskesmas.

e) Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan dan Jejaring


Fasyankes
Jaringan Pelayanan Kesehatan di UPTD Puskesmas
dilaksanakan oleh tenaga fungsional paramedis dan
struktural adminstratif yang dikoordinir oleh Penanggung
Jawab Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasyankes yang
bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Puskesmas.
Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan dan Jejaring
Fasyankes memiliki tugas pokok mengkoordinasikan
pelayanan kesehatan di jejaring pelayanan Pustu dan
Ponkesdes, serta mengkoordinasikan kegiatan pembinaan
pada jejaring Fasyankes di wilayah kerja Puskesmas dan
bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Puskesmas.

f) Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu dipimpin oleh seorang penanggung
jawab Puskesmas Pembantu yang merupakan tenaga
fungsional Paramedis.
Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu bertugas
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan kesehatan di
wilayah kerja Pustu dan bertanggung jawab kepada
Kepala UPTD Puskesmas.

g) Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes)


Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) dipimpin oleh
seorang penanggung jawab Ponkesdes yang merupakan
tenaga fungsional Paramedis.
Penanggung Jawab Ponkesdes bertugas
mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kesehatan di
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 18
wilayah kerja dan secara teknis bertanggung jawab
kepada Kepala UPTD Puskesmas dan secara administratif
bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

5) Uraian Tugas
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam
bagan organisasi seperti diuraikan di atas adalah sebagai
berikut:
a) Kepala UPTD Puskesmas mempunyai tugas :
– Menyusun rencana kegiatan/ rencana kerja UPTD
Puskesmas
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPTD
Puskesmas
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan
kinerja UPTD Puskesmas
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan
UPT
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan
tingkat pertama
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat
tingkat pertama
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat

– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas

– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma,


standart, pedoman dan petunjuk operasional di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan kesehatan masyarakat
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan UPTD.
b) Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas :
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 19


– Menyiapkan bahan bahan pelaksanaan kegiatan di
bidang pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan
kesehatan masyarakat
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan
pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan kesehatan masyarakat
– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur
dan Indikator Kerja Puskesmas
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian,
surat menyurat, kearsipan, administrasi umum,
perpustakaan, kerumahtanggaan, prasarana, dan
sarana serta hubungan masyarakat
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional
di lingkungan UPTD
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan
manajemen UPT
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPTD

– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan


kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
c) Penanggung Jawab UKM mempunyai tugas :
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPTD Puskesmas

– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan


kegiatan, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan
UKM
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan
UKM
– Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
d) Penanggung Jawab UKP mempunyai tugas :
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPTD Puskesmas

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 20


– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan
pelayanan, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan
pelayanan UKP
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu
pelayanan UKP
– Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas

e) Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring


– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan
kegiatan UKM dan UKP, kepatuhan prosedur dan
analisis kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM
dan UKP di jaringan pelayanan kesehatan
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan
kesehatan di jejaring pelayanan kesehatan
– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
f) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil
kegiatan dalam penyusunan perencanaan kegiatan
UPTD Puskesmas/ Perencanaan Tingkat Puskesmas
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan
Kerangka Acuan Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan

– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana


Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 21


– Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
g) Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan keuangan
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosdeur Kerja dan
Kerangka Acuan Kegiatan pengelolaan keuangan
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan
keuangan
– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan
pengadministrasian keuangan
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan

– Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas


h) Pelaksana Umum dan Kepegawaian
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kepegawaian, sarana prasarana dan
adminstrasi umum
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan
Kerangka Acuan Kegiatan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi
umum
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan
administrasi umum
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 22


– Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas
i) Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan UKM
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM

– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan


Usulan Kegiatan, Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan
Kerangka Acuan Kegiatan UKM
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan

j) Penanggung Jawab Ruang UKP


– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang
pelayanan
– Menyiapkan bahan, dokumen dna kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Menyusun pedoman kerja ruang pelayanan dan
prosedur kerja pelayanan
– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja
dan bahan kerja
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan
evaluasi hasil kegiatan pelayanan
k) Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan

– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan


prosedur yang berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
pelayanan
– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
pelayanan
l) Penanggung Jawab Pustu dan Ponkesdes

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 23


– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan
perencanaan kegiatan pelayanan
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja

– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan


Kegiatan, Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka
Acuan Kegiatan
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan

– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan

– Melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas

m) Pelaksana Pelayanan Pustu dan Ponkesdes


– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan

– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur yang


berlaku
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan

– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab

d. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Setelah Penerapan BLUD


1) Struktur Organisasi
Dalam rangka penerapan Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD), organisasi Puskesmas perlu disesuaikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
yang telah diubah kedua kalinya dengan Permendagri Nomor 21
Tahun 2011 dan Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah.
Susunan organisasi dalam penerepan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah terdiri dari:
a) Pembina Tekhnis dan Pembina Keuangan
b) Dewan Pengawas
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 24
c) Pejabat Pengelola BLUD
(1) Pemimpin BLUD
(2) Pejabat Keuangan
(3) Pejabat Teknis
d) Satuan Pengawas Internal
Pembina tekhnis BLUD Puskesmas adalah Kepala Dinas
Kesehatan sedangkan pembina keuangan adalah Kepala Badan
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD).
Pejabat Pengelola BLUD Puskesmas diangkat dan diberhentikan
oleh Bupati. Pemimpin BLUD Puskesmas bertanggung jawab
terhadap Bupati, sedangkan Pejabat Keuangan dan Pejabat
Tekhnis bertanggung jawab kepada Pemimpin BLUD
Puskesmas.
Pembentukan Dewan Pengawas dilakukan apabila Puskesmas
telah memenuhi persyaratan tentang Dewan Pengawas yaitu :
a) Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak 3 (tiga)
orang apabila :
(1) Realisasi pendapatan menurut Laporan Realisasi
Anggaran 2 (dua) tahun terakhir sebesar Rp
30,000.000.000,- ( Tiga puluh milyar rupiah) sampai
dengan Rp 100.000.000.000- (Seratus miliar Rupiah);
atau
(2) Nilai aset menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir
sebesar Rp 150.000.000.000,- (Seratus Lima Puluh
Miliar Rupiah) sampai dengan Rp 500.000.000.000,-
(Lima ratus Miliyar Rupiah)
b) Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak 5 (lima)
orang apabila:
(1) Realisasi pendapatan menurut Laporan Realisasi
anggaran 2 (dua) tahun terakhir, lebih besar dari Rp
100.000.000.000,- (seratus miliar Rupiah); atau
(2) Nilai aset menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir lebih
besar dari Rp 500.000.000.000,- (Lima ratus Miliyar
Rupiah)
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 25
STRUKTUR ORGANISASI BLUD UPTD PUSKESMAS PERANAP

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi BLUD UPTD Puskesmas Peranap

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 26


2) Uraian Tugas Pejabat Pengelola
Dari bagan tersebut terlihat bahwa struktur organisasi BLUD
UPTD Puskesmas Peranap Kabupaten Indragiri hulu terdiri
dari:
a. Pemimpin BLUD dijabat oleh Kepala UPTD Puskesmas
b. Pejabat Keuangan dijabat oleh Kepala Sub Bagian Tata
Usaha
c. Pejabat Teknis dijabat oleh Penanggung Jawab Pelayanan
Kesehatan, yang dibagi antara lain :
1) Penanggung jawab Pelayanan Kesehatan Perorangan,
kefarmasian dan laboratorium meliputi:
a) Ruang Pendaftaran, Administrasi dan Rekam Medis
b) Ruang Pemeriksaan Umum
c) Ruang Pemeriksaan Lanjut Usia
d) Ruang Konseling Gizi dan Sanitasi
e) Ruang Pemeriksaan MTBS / Anak
f) Ruang Pemeriksaan Gigi
g) Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
h) Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
i) Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
j) Ruang Imunisasi
k) Ruang Pelayanan Farmasi
l) Ruang Laboratorium
m) Ruang Pelayanan Tindakan (UGD)
n) Ruang Persalinan (PONED)
2) Penanggung Jawab Pelayanan Kesehatan Masyarakat
meliputi:
a) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
(1) Pelaksana Promosi Kesehatan
(2) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
(3) Pelaksana Gizi
(4) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga
Berencana, yaitu :
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 27
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
(5) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit, yaitu :
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Demam
Berdaran Dengue (DBD)
- Pelaksana Pencegahan Penyakit ISPA/Diare
- Pelaksana Pencegahan Penyakit HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Tidak Menular
(PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
b) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
(1) Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
(2) Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
(3) Pelaksana Kesehatan Tradisional dan
Komplementer
(4) Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
(5) Pelaksana Kesehatan Indera
(6) Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
(7) Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
(8) Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
(9) Pelaksana Kesehatan Matra / Haji
(10) Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
(11) Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan
Minuman
3) Penangung jawab Jaringan pelayanan dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan terdiri atas:
a. Puskesmas Pembantu
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 28
b. Ponkesdes
c. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
4) Satuan Pengawas Internal
Satuan Pengawas Internal berkedudukan langsung di
bawah pemimpin BLUD
Perubahan lainnya dari struktur organisasi UPTD Puskesmas
Peranap Kabupaten Indragiri hulu yang perlu disesuaikan
dengan ketentuan dalam penerapan BLUD adalah sebagai
berikut:
a. Penyebutan Pejabat Pengelola BLUD disesuaikan dengan
nomenklatur pemerintah daerah setempat, sebagai berikut:
1)Kepala UPT Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD,
2)Pejabat Keuangan direpresentasikan dengan jabatan Kepala
Sub Bagian Tata Usaha
3) Pejabat Teknis direpresentasikan dengan jabatan
Penanggung Jawab Upaya
b. Pemimpin BLUD dapat membentuk Satuan Pengawasan
Intern (SPI) dalam rangka meningkatkan sistem pengawasan
dan pengendalian internal Puskesmas terhadap kinerja
pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial
dalam menyelenggarakan Praktik Bisnis yang Sehat. Satuan
PengawasInternal dapat direpresentasikan dengan Tim
Manajemen Mutu Puskesmas
c. Adanya penambahan fungsi dalam penatausahaan keuangan
BLUD yaitu fungsi akuntansi, verifikasi dan pelaporan.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 29


3) Tata Laksana
a. Dewan Pengawas
Dewan Pengawas BLUD adalah satuan fungsional yang
bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan dan
pengendalian internal terhadap pengelolaan BLUD yang
dilakukari oleh pejabat pengelola sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dewan Pengawas
dibentuk dengan keputusan Bupati Indragiri Hulu;
1) Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Pengawas
a) Keanggotaan Dewan Pengawas
Anggota Dewan Pengawas yang berjumlah 3 (tiga)
orang dapat terdiri dari unsur-unsur :
(1) 1 (satu) orang pejabat Dinas Kesehatan yang
membidangi Puskesmas;
(2) 1 (satu) orang pejabat Pendapatan, Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah;
(3) 1 (satu) orang tenaga ahli yang sesuai dengan
kegiatan BLUD Puskesmas.
Anggota Dewan Pengawas yang berjumlah 5 (lima)
orang dapat terdiri dari unsur-unsur :
(1) 2 (dua) orang pejabat Dinas Kesehatan yang
membidangi Puskesmas
(2) 2 (dua) orang pejabat Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah
(3) 1 (satu) orang tenaga ahli yang sesuai dengan
kegiatan BLUD Puskesmas,
2) Tenaga ahli dapat berasal dari tenaga profesional atau
perguruan tinggi yang memahami tugas fungsi,
Kegiatan dan layanan BLUD Puskesmas
3) Anggota Dewan Pengawas dapat diangkat menjadi
anggota Dewan Pengawas pada 3 (tiga) BLUD
4) Pengangkatan anggota Dewan Pengawas dilakukan
setelah pengangkatan Pejabat Pengelola.
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 30
5) Syarat untuk dapat diangkat menjadi anggota Dewan
Pengawas, yaitu :
a) Sehat jasmani dan rohani;
b) Memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan,
pengalaman, jujur, perilaku yang baik, dan
dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan
mengembangkan BLUD;
c) Memahami penyelenggaraan pemerintahan
daerah;
d) Memiliki pengetahuan yang memadai tugas dan
fungsi BLUD
e) Menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugasnya
f) Berijazah paling rendah S-1;
g) Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun;
h) Tidak pernah menjadi anggota Direksi, Dewan
Pengawas, atau Komisaris yang dinyatakan
bersalah menyebabkan badan usaha yang
dipimpin dinyatakan pailit;
i) Tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
j) Tidak sedang menjadi pengurus partai politik,
calon kepala daerah atau calon wakil kepala
daerah, dan / atau calon anggota legislatif.
6) Masa Jabatan Dewan Pengawas
a) Masa jabatan anggota Dewan Pengawas
ditetapkan selama 5 (lima) tahun, dan dapat
diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan
berikutnya apabila belum berusia paling tinggi 60
(enam puluh) tahun
b) Dalam hal batas usia anggota Dewan Pengawas
sudah berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun,
Dewan Pengawas dari unsur tenaga ahli dapat
diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan
berikutnya.
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 31
c) Anggota Dewan Pengawas diberhentikan oleh Bupati
Indragiri Hulu karena:
(1) Meninggal dunia;
(2) Masa jabatan berakhir;
(3) Diberhentikan sewaktu-waktu.
d) Anggota Dewan Pengawas diberhentikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c, karena
(1) Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik;
(2) Tidak melaksanaan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
(3) Terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD
Puskesmas;
(4) Dinyatakan bersalah dalam putusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
(5) Mengundurkan diri;
(6) Terlibat dalam tindakan kecurangan yang
mengakibatkan kerugian pada BLUD Puskesmas,
negara dan/atau daerah.
7) Sekretaris Dewan Pengawas
a) Bupati Indragiri Hulu dapat mengangkat
Sekretaris Dewan Pengawas untuk mendukung
kelancaran tugas Dewan Pengawas.
b) Sekretaris Dewan Pengawas bukan merupakan
anggota Dewan Pengawas.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 32


8) Biaya Dewan Pengawas
Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas Dewan Pengawas termasuk
honorarium Anggota dan Sekretaris Dewan
Pengawas dibebankan pada BLUD Puskesmas
dan dimuat dalam Rencana Bisnis Anggaran.
9) Pelaksanaan tugas Dewan Pengawas
Dewan Pengawas memiliki tugas :
a) Memantau perkembangan kegiatan BLUD;
b) Menilai kinerja keuangan maupun kinerja non
keuangan BLUD dan memberikan rekomendasi atas
hasil penilaian untuk ditindaklanjuti oleh Pejabat
Pengelola BLUD;
c) Memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian
kinerja dari hasil laporan audit pemeriksa eksternal
pemerintah;
d) Memberikan nasehat kepada Pejabat Pengelola
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya; dan
e) Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati
mengenai:
(1) RBA yang diusulkan oleh Pejabat Pengelola;
(2) Permasalahan yang menjadi kendala dalam
pengelolaan BLUD; dan
(3) Kinerja BLUD.
f) Penilaian kinerja keuangan diukur paling sedikit
meliputi:
(1) Memperoleh hasil usaha atau hasil kerja dari
layanan yang diberikan (rentabilitas)
(2) Memenuhi kewajiban jangka pendeknya
(likuiditas)
(3) Memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas);
dan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 33


(4) Kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk
membiayai pengeluaran
g) Penilaian kinerja non keuangan diukur paling sedikit
berdasarkan perspektif pelanggan, proses internal
pelayanan, pembelajaran, dan pertumbuhan.
h) Dewan Pengawas melaporkan tugasnya kepada
Bupati Indragiri Hulu secara berkala paling sedikit 1
(satu) kali dalam satu tahun atau sewaktu-waktu
jika diperlukan.

b. Pemimpin BLUD

Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 2 Peraturan


Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005
dan pasal 6 ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 Tahun 2018, Kepala UPT Puskesmas Peranap
bertindak sebagai Pemimpin BLUD Puskesmas.
1) Pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin BLUD
a) Pemimpin BLUD Puskesmas diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati Indragiri Hulu.
b) Pemimpin BLUD Puskesmas bertanggung jawab
kepada Bupati.
c) Pemimpin BLUD diangkat dari pegawai negeri sipil
dan/atau pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja, sesuai dengan ketentuan perundang –
undangan.
d) BLUD Puskesmas dapat mengangkat pemimpin
BLUD dari profesional lainnya sesuai dengan
kebutuhan, profesionalitas, kemampuan keuangan
dan berdasarkan prinsip efisiensi, ekonomis dan
produktif dalam meningkatkan pelayanan
e) Pemimpin BLUD Puskesmas yang berasal dari
tenaga profesional lainnya dapat dipekerjakan
secara kontrak atau tetap.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 34


f) Pemimpin BLUD Puskesmas dari tenaga profesional
lainnya diangkat untuk masa jabatan paling lama 5
(lima) tahun dan dapat diangkat kembali untk 1
(satu) kali periode masa jabatan berikutnya jika
paling tinggi berusia 60 (enam puluh) tahun.
g) Standar Kompetensi Pemimpin BLUD Puskesmas
(1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
(2) Berijazah setidak-tidaknya Strata Satu (S-1)
dibidang Kesehatan.
(3) Sehat jasmani dan rohani
(4) Mampu memimpin, membina,
mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan
Puskesmas dengan seksama.
(5) Mampu melakukan pengendalian terhadap
tugas dan kegiatan Puskesmas sedemikian rupa
sehingga dapat berjalan secara lancar , efektif,
efisien dan berkelanjutan.
(6) Cakap menyusun kebijakan strategis
Puskesmas dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
(7) Mampu merumuskan visi, misi, dan program
Puskesmas yang jelas dan dapat diterapkan,
diantaranya meliputi:
– Peningkatan kreativitas, prestasi, dan akhlak
mulia insan puskesmas.
– Penciptaan suasana Puskesmas yang asri,
aman, dan indah.
– Peningkatan kualitas tenaga medis,
paramedis dan non medis puskesmas.
– Pelaksanaan efektivitas, efisiensi, dan
akuntabilitas program

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 35


2) Fungsi Pemimpin BLUD
Sesuai dengan pasal 8 ayat 2 Permendagri No 79 tahun
2018, Pemimpin BLUD mempunyai fungsi sebagai
penanggung jawab umum operasional dan keuangan di
Puskesmas. Pemimpin BLUD bertindak selaku Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) / Kuasa Pengguna Barang
Puskesmas.
Dalam hal pemimpin BLUD tidak berasal dari Pegawai
Negeri Sipil maka pejabat keuangan ditunjuk sebagai
Kuasa Pengguna Anggaran/ Kuasa Penggunan Barang.
3) Tugas Pemimpin BLUD
a) Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi,
mengendalikan danmengevaluasi penyelenggaraan
kegiatan BLUD agar lebih efisien dan produktivitas;
b) Merumuskan penetapan kebijakan teknis BLUD
serta kewajiban lainnya sesuai dengan kebijakan
yang telah ditetapkan Kepala Daerah;
c) Menyusun Rencana Strategis;
d) Menyiapkan RBA;
e) Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat
teknis kepada kepala daerah sesuai dengan
ketentuan;
f) Menetapkan pejabat lainnya sesuai dengan
kebutuhan BLUD selain pejabat yang telah
ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan;
g) Mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan BLUD
yang dilakukan oleh pejabat keuangan dan pejabat
teknis, mengendalikan tugas pengawasan internal,
serta menyampaikan dan mempertanggunjawabkan
kinerja operasional serta keuangan BLUD kepada
kepala daerah;
h) Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah
sesuai kewenangannya.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 36


c. Pejabat Keuangan
Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 3 Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005,
pasal 10 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun
2018 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal
25 Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan
Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum, Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertindak sebagai
Pejabat Keuangan dan berfungsi sebagai penanggung
jawab keuangan puskesmas yang meliputi fungsi
berbendaharaan, fungsi akuntansi, fungsi verifikasi dan
pelaporan.

1) Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Keuangan


a) Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas diangkat dan
diberhentikan oleh Bupati Indragiri Hulu
b) Pejabat Keuangan bertanggung jawab kepada
Pemimpin BLUD Puskesmas
c) Pejabat Keuangan dalam melaksanakan tugasnya
dibantu oleh Bendahara Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran,
d) Pejabat Keuangan, Bendahara Penerimaan dan
Bendahara Pengeluaran harus dijabat oleh Pegawai
Negeri Sipil.
e) Standard Kompetensi
(1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
(2) Berijazah setidak-tidaknya D3.
(3) Sehat jasmani dan rohani

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 37


(4) Cakap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas
pokokdan fungsi jabatan sesuai dengan
peraturan perundang - undangan yang berlaku
(5) Mempunyai kemampuan melaksanakan
administrasi kepegawaian.
(6) Mempunyai kemampuan melaksanakan
administrasi perkantoran.
(7) Mempunyai kemampuan melaksanakan
administrasi barang.
(8) Mempunyai kemampuan melaksanakan
administrasi rumah
tangga.
(9) Mempunyai kemampuan melaksanakan
administras penyusunan program dan laporan

2) Tugas Pejabat Keuangan BLUD


Selain melaksanakan tugas sebagai Kepala Sub
Bagian Tata Usaha, Pejabat Keuangan BLUD
Puskesmas memiliki tugas sebagai berikut:
a) Merumuskan kebijakan terkait pengelolaan
keuangan;
b) Mengoordinaskan penyusunan RBA;
c) Menyiapkan DPA;
d) Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
e) Menyelenggarakan pengelolaan kas;
f) Melakukan pengelolaan utang, piutang, dan
investasi;
g) Menyusun kebijakan pengelolaan barang milik
daerah yang berada di bawah penguasaannya;
h) Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan
laporan keuangan; dan
i) Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah
dan /atau pemimpin BLUD sesuai dengan
kewenangannya.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 38


d. Pejabat Teknis.
Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 4 Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005,
pasal 11 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun
2018 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal
25 Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan
Kerja Di Lingkungan Instansi Pemerintah Yang
Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum, Koordinator Pelayanan Kesehatan bertindak
sebagai Pejabat Teknis dan berfungsi sebagai penanggung
jawab teknis operasional dan pelayanan di bidangnya.

1) Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis


a) Pejabat Teknis BLUD diangkat dan diberhentikan
oleh Bupati Indragiri Hulu.
b) Pejabat Teknis bertanggung jawab kepada Pemimpin
BLUD.
c) Pejabat Teknis BLUD dapat terdiri dari pegawai
negeri sipil dan/atau pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja, sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan,
d) BLUD Puskesmas dapat mengangkat Pejabat Teknis
BLUD dari profesional lainnya sesuai dengan
kebutuhan, profesionalitas, kemampuan keuangan
dan berdasarkan prinsip efisiensi, ekonomis dan
produktif dalam meningkatkan pelayanan
e) Pejabat Teknis BLUD Puskesmas yang berasal dari
tenaga profesional lainnya dapat dipekerjakan secara
kontrak atau tetap.
f) Pejabat Teknis BLUD Puskesmas dari tenaga
profesional lainnya diangkat untuk masa jabatan
paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali untk 1 (satu) kali periode masa jabatan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 39


berikutnya jika paling tinggi berusia 60 (enam puluh)
tahun.
g) Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis
BLUD yang berasal dari pegawai negeri sipil
disesuaikan dengan ketentuan perundangan-
undangan di bidang kepegawaian.
h) Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan
Pejabat Teknis BLUD ditetapkan berdasarkan
kompetensi dan kebutuhan praktik bisnis yang sehat.
Kompetensi merupakan kemampuan dan keahlian
yang dimiliki oleh Pejabat Teknis BLUD berupa
pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan
praktik bisnis yang sehat merupakan kesesuaian
antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi
dengan kemampuan keuangan BLUD.
i) Standar Kompetensi :
– Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
– Berijazah setidak-tidaknya D3.

– Sehat jasmani dan rohani

– Cakap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas


pokok dan fungsi jabatan sesuai dengan
peraturan perundang
undangan yang berlaku
– Menguasai secara umum tentang segala fasilitas
dan
pelayanan UPT Puskesmas Pekan heran
– Menguasai pedoman pelayanan, prosedur
pelayanan dan standar pelayanan sesuai dengan
bidang tugasnya
– Memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan
mutu pelayanan Puskesmas
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 40
2) Tugas Pejabat Teknis
Selain melaksanakan tugas koordinasi pelaksanaan
pelayanan medis dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan masyarakat, tugas Pejabat Teknis berkaitan
dengan mutu, standarisasi, administrasi, peningkatan
kualitas SDM dan peningkatan sumber daya lainnya.
Adapun Pejabat Teknis BLUD Puskesmas mempunyai
tugas sebagai berikut:
a) Menyusun perencanaan kegiatan teknis
operasional dan pelayanan di unit kerjanya;
b) Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan
pelayanan berdasarkan RBA;
c) Memimpin dan mengendalikan kegiatan teknis
operasional dan pelayanan di unit kerjanya; dan
d) Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah
dan/atau pemimpin BLUD sesuai dengan
kewenangannya.
e. Satuan Pengawasan Intern (SPI)
1) Pembentukan Satuan Pengawas Internal
a) Pemimpin BLUD Puskesmas dapat membentuk
Satuan Pengawasan Internal yang merupakan
aparat internal puskesmas untuk pengawasan dan
pengendalian internal terhadap kinerja pelayanan,
keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam
menyelenggarakan Praktek Bisnis Yang Sehat.
b) Satuan Pengawasan Internal dipimpin oleh seorang
ketua yang
bertanggung jawab secara langsung di bawah
Pemimpin BLUD Puskesmas.
c) Pembentukan Satuan Pengawasn Internal dengan
mempertimbangkan:
(1) Keseimbangan antara manfaat dan beban;

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 41


(2) Kompleksitas manajemen; dan
(3) Volume dan/atau jangkauan pelayanan.
d) Satuan Pengawasan Internal terdiri dari tim audit
bidang administrasi dan keuangan, tim audit
bidang pelayanan medis, serta tim audit bidang
kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan
puskesmas.
e) Satuan Pengawasan Internal melaksanakan audit
secara rutin terhadap seluruh unit kerja di
lingkungan puskesmas meliputi bidang
administrasi dan keuangan, bidang pelayanan
medis, dan bidang kesehatan masyarakat.
f) Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi Satuan
Pengawas Internal Puskesmas:
- Sehat jasmani dan rohani;
- Memiliki keahlian, integritas, pengalaman, jujur,
perilaku yang baik, dan dedikasi yang tinggi
untuk memajukan dan mengembangkan BLUD;
- Memahami penyelenggaraan pemerintahan
daerah;
- Memahami tugas dan fungsi BLUD;
- Memiliki pengalaman teknis pada BLUD;
- Berijazah paling rendah D3;
- Pengalaman kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun;
- Berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan
paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada
saat mendaftar pertama kali;
- Tidak pernah dihukum karena melakukan
tindak pidana yang merugikan keuangan negara
atau keuangan daerah;
- Tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
- Mempunyai sikap independen dan obyektif.
g) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata
kerja Satuan Pengawasan Internal ditetapkan
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 42
dengan keputusan Kepala UPT Puskesmas.
2) Fungsi Satuan Pengawas Internal
a) Membantu Pemimpin BLUD Puskesmas dalam
melakukan pengawasan internal puskesmas
b) Memberikan rekomendasi perbaikan untuk
mencapai sasaran puskesmas secara ekonomis,
efisien, dan efektif.
c) Membantu efektivitas penerapan pola tata kelola di
puskesmas.
d) Menangani permasalahan yang berkaitan dengan
indikasi terjadinya KKN (kolusi, korupsi, dan
nepotisme) yang menimbulkan kerugian puskesmas
sama dengan unit kerja terkait.
3) Tugas Satuan Pengawasan Internal
Tugas Satuan Pengawas Internal adalah membantu
manajemen Puskesmas untuk:
a. Pengamanan harta kekayaan;
b. Menciptakan akurasi sistem informasi keuangan;
c. Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
dalam penerapan Praktek Bisnis Yang Sehat.
4) Kewenangan Satuan Pengawas Internal
a. Mendapatkan akses secara penuh dan tidak
terbatas terhadap unit-unit kerja puskesmas,
aktivitas, catatan-catatan, dokumen, personel, aset
puskesmas, serta informasi relevan lainnya sesuai
dengan tugas yang ditetapkan oleh Pemimpin BLUD
Puskesmas.
b. Menetapkan ruang lingkup kerja dan menerapkan
teknik-teknik audit yang diperlukan untuk mencapai
efektivitas sistem pengendalian internal.
c. Memperoleh bantuan, dukungan, maupun
kerjasama dari personel unit kerja yang terkait,
terutama dari unit kerja yang diaudit.
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 43
d. Mendapatkan kerjasama penuh dari seluruh
unsur Pejabat Pengelola Puskesmas, tanggapan
terhadap laporan, dan langkah-langkah perbaikan.
e. Mendapatkan dukungan sumberdaya yang
memadai untuk keperluan pelaksanaan tugasnya.
f. Mendapatkan bantuan dari tenaga ahli, baik dari
dalam maupun luar puskesmas, sepanjang hal
tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya.
f. Pegawai BLUD
1) Pegawai BLUD menyelenggarakan kegiatan untuk
mendukung kinerja BLUD
2) Pegawai BLUD berasal dari Pegawai Negeri Sipil
dan/atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3) Pegawai BLUD dapat diangkat dari tenaga profesional
lainnya sesuai dengan kebutuhan profesionalitas,
kemampuan keuangan dan berdasarkan prinsip
efisiensi, ekonomis dan produktif dalam meningkatkan
pelayanan.
4) Pegawai BLUD dari tenaga profesional lainnya dapat
dipekerjakan secara kontrak atau tetap dan
dilaksanakan sesuai dengan jumlah dan komposisi
yang telah disetujui BPPKAD.
5) Pengangkatan dan penempatan pegawai BLUD
berdasarkan kompetensi yaitu pengetahuan, keahlian,
ketrampilan, integritas, kepemimpinan, pengalaman,
dedikasi dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas dan sesuai dengan kebutuhan
Praktek Bisnis Yang Sehat.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 44


B. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja dalam tata kelola Puskesmas menggambarkan pola
hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi
dalam organisasi. Prosedur kerja puskesmas dalam rangka
memberikan pelayanan kepada masyarakat baik pelayalanan
kesehatan perorangan maupun pelayanan kesehatan masyarakat
dituangkan dalam bentuk Standar Operating Prosedur (SOP)
pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang kesehatan serta
pelayanan manajemen, meliputi:
1) Ruang Pendaftaran, Administrasi dan Rekam Medis
2) Ruang Pemeriksaan Umum
3) Ruang Pemeriksaan Lanjut Usia
4) Ruang Konseling Gizi dan Sanitasi
5) Ruang Pemeriksaan MTBS / Anak
6) Ruang Pemeriksaan Gigi
7) Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana
dan Imunisasi
8) Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9) Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10) Ruang Imunisasi
11) Ruang Pelayanan Farmasi
12) Ruang Laboratorium
13) Ruang Pelayanan 24 jam dan Gawat Darurat
14) Ruang Rawat Inap
15) Ruang PONED
16) Tata Usaha / Administrasi
17) Pelayanan Kesehatan Masyarakat
18) Pelayanan Jaringan Puskesmas
SOP diusulkan oleh pelaksana kegiatan sesuai kebutuhan kemudian
ditetapkan oleh Kepala UPT Puskesmas/ Pemimpin BLUD. SOP
tersebut kemudian disosialisaikan kepada pihak - pihak terkait baik
internal maupun eksternal. SOP yang telah disusun dilakukan
evaluasi secara berkala dan dapat dibuat SOP baru atau revisi jika
diperlukan.
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 45
Jenis – jenis SOP yang berlaku di Puskesmas Peranap lebih lengkap
dicantumkan pada Lampiran.
Selain melalui SOP, mekanisme kerja pelayanan di Puskesmas
Peranap digambarkan juga dalam Alur Pelayanan yaitu:
1) Alur Pelayanan Pendaftaran
2) Alur Pelayanan Pemeriksaan Umum
3) Alur Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan Mulut
4) Alur Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
5) Alur Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit
6) Alur Pelayanan Ruang Pelayanan Lanjut Usia (Lansia)
7) Alur Pelayanan Kamar Obat
8) Alur Pelayanan Laboratorium
9) Alur Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam
10) Alur Pelayanan Rawat Inap
11) Alur Pelayanan Poned
Kesebelas Alur Pelayanan tersebut dapat dilihat lebih lengkap pada
lampiran.

C. PENGELOMPOKAN FUNGSI YANG LOGIS


Pengelompokan fungsi Puskesmas Peranap menggambarkan
pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan
fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern
dalam rangka efektifitas pencapaian organisasi. Dari uraian struktur
organisasi tersebut di atas, tergambar bahwa organisasi puskesmas
telah dikelompokkan sesuai dengan fungsi sebagai berikut:
1) Telah dilakukan Pemisahan fungsi yang tegas antara Dewan
Pengawas dan Pejabat Pengelola BLUD yang terdiri dari
Pemimpin BLUD, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis.
2) Pembagian fungsi pelayanan kesehatan, fungsi penunjang
pelayanan kesehatan dan fungsi penyelenggaraan administrasi.
3) Pembagian tugas pokok dan kewenangan yang jelas untuk
masing masing fungsi dalam organisasi yang ditetapkan melalui
keputusan Kepala Puskesmas.
4) Fungsi audit internal di lingkungan Puskesmas dengan
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 46
membentuk Satuan Pengawas Internal (SPI).

1. Fungsi Pelayanan Kesehatan (service)


Fungsi pelayanan di puskesmas dijalankan oleh penanggung
jawab dan pelaksana kegiatan UKM dan UKP sebagai berikut:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1) Upaya promosi kesehatan
2) Upaya gizi masyarakat
3) Upaya kesehatan lingkungan
4) Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
a) P2 Tuberkulosis
b) P2 kusta
c) Imunisasi
d) Surveilans
e) P2 Demam Berdarah Dengue
f) P2 Infeksi Saluran Pernafasan Akut & Diare
g) P2 HIV-AIDS
h) P2 Tidak Menular / PTM
i) Kesehatan jiwa
5) Upaya kesehatan ibu dan anak
a) Keluarga Berencana /KB
b) Kesehatan reproduksi
6) Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
1) Upaya kesehatan sekolah (UKS)
2) Kesehatan gigi dan mulut masyarakat
3) Kesehatan tradisional dan komplementer
4) Kesehatan kerja dan olah raga
5) Kesehatan indera
6) Kesehaan lanjut usia
7) P2 Hepatitis
8) Deteksi dini kanker leher rahim
9) Kesehatan matra / haji
10) Tim reaksi cepat (TRC)
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 47
11) Pengawasan obat, makanan dan minuman

c. Upaya Kesehatan Perorangan


1) Pelayanan pendaftaran dan administrasi
2) Pelayanan pemeriksaan umum
3) Pelayanan pemeriksaan lanjut usia
4) Pelayanan konseling gizi dan sanitasi
5) Pelayanan pemeriksaan MTBS/ Anak
6) Pelayanan pemeriksaan gigi
7) Pelayanan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak dan
imunisasi
8) Pelayanan Keluarga Berencana / KB
9) Pelayanan pemeriksaan IVA dan IMS-HIV
10) Pelayanan pemeriksaan Pre-eklampsia
11) Pelayanan gawat darurat 24 jam
12) Pelayanan Rawat inap
13) Pelayanan PONED

2. Fungsi Penyelenggaraan Administrasi


Fungsi penyelenggaraan administrasi dilaksanakan oleh sub
bagian tata usaha meliputi kegiatan:
a. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian
b. Penyelenggaraan pengelolaan keuangan
c. Penyelenggaraan pengelolaan barang, sarana dan prasarana
termasuk gedung dan kendaraan ambulans

3. Fungsi Pendukung/ Penunjang


Fungsi pendukung/penunjang di puskesmas dilaksanakan oleh
penanggung jawab dan pelaksana:
a. Laboratorium dan pemeriksaan penunjang
b. Kefarmasian dan obat-obatan
c. Pengelolaan alat kesehatan/kedokteran

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 48


D.PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan
pengambilan kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan
mengenai sumber daya manusia pada suatu organisasi dalam
rangka memenuhi kebutuhannya baik pada jumlah maupun
kualitas yang paling menguntungkan sehingga organisasi dapat
mencapai tujuan secara efisien,efektif, dan ekonomis. Organisasi
modern menempatkan karyawan pada posisi terhormat yaitu sebagai
aset berharga (brainware) sehingga perlu dikelola dengan baik mulai
penerimaan, selama aktif bekerja maupun setelah purna tugas.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia meliputi: ABK
No Jenis Tenaga Jumlah Status Standar Perhitungan Kekurangan
Kebutuhan Analisis
Beban Kerja

1 Dokter 5 3 PNS , 1 5 5 0
THL

2 Dokter gigi 1 1 PNS 1 1 0


3 Apoteker 1 1THL 2 2 1
4 Asisten Apoteker 2 2 PNS 2 2 0
5 Administrasi 1 1 THL 1 1 0
Kepegawaian

6 Keuangan 1 THL 2 2 1

7 Pengadministarasi 4 2 PNS 2 4 4 0
Umum THL

8 Sistem Informasi 1 1 PNS 1 1 0


Kesehatan

9 Pengelola Barang 1 PNS 1 1 1 0


Aset Negara

10 Pengelola 1 1 THL 1 1 0
Program dan
Pelaporan

11 Kasir 0 1 1 1

12 Perekam Medis 2 2 THL 2 2 0

13 Kebersihan 2 2 THL 4 4 2

14 Sopir Ambulan 1 1 PNS, 2 2 0


1 THL
15 Penjaga
keamanan / POL 4 4 THL, 4 4 0
PP

16 Perawat 28 11 PNS,  28 28 0


12TH L 1
TKS
17 Perawat desa
(pustu 2 1 PNS, 1 9 9 7

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 49


No Jenis Tenaga Jumlah Status Standar Perhitungan Kekurangan
Kebutuhan Analisis
Beban Kerja
/ponkesdes) THL

18 Perawat gigi 1 PNS 1 1 0


19 Bidan 33 7 PNS, 3 PTT, 33 33  0
11 THL,12 TKS

20 Bidan 14 9 PNS, ,1 THL 15 15 1


pustu/ponkesdes 4 TKS

21 Nutrisionist 1 1 PNS 1 2 1
20 Pranata Lab 2 1PNS, 1 2 2 0
THL
21 Sanitarian 0 - 1 1 1

22 Promkes 3 3 PNS 3 3 0

23 Epidemologi 0 - 1 1 1
Kesehatan

   
JUMLAH 111

1. Perencanaan Pegawai
Perencanaan Pegawai merupakan proses yang sistimatis dan
Strategis untuk memprediksi kondisi Jumlah PNS atau Non
PNS ,jenis Kualifikasi, keahlian dan kompetensi yang diinginkan
dimasa depan melalui Analisis Beban Kerja dan diharapkan dapat
melaksanakan tugas dengan baik agar pelayanan di Puskesmas
dapat lebih baik dan hasilnya meningkat
2. Pengangkatan Pegawai
Pola rekruitmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non
medis pada UPT Puskesmas Pekan heran Kabupaten Indragiri
Hulu adalah sebagai berikut:
a. SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil
(PNS) di UPT Puskesmas Pekan heran Kabupaten Indragiri
Hulu dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Indragiri Hulu.
b. SDM yang berasal dari Tenaga Profesional Non-PNS.
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari tenaga profesional

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 50


non-PNS dilaksanakan sebagai berikut:
1) Pengangkatan pegawai berstatus Non PNS dilakukan
sesuai dengan kebutuhan profesionalitas, kemampuan
keuangan dan berdasarkan pada prinsip efisiensi,
ekonomis dan produktif dalam rangka peningkatan
pelayanan.
2) Rekruitmen SDM dimaksudkan untuk mengisi formasi
yang lowong atau adanya perluasan organisasi dan
perubahan pada bidang-bidang yang sangat mendesak
yang proses pengadaannya tidak dapat dipenuhi oleh
Pemerintah Kabupaten.
3) Jumlah dan komposisi pegawai Non PNS telah disetujui
oleh BPPKAD
4) Tujuan rekruitmen SDM adalah untuk menjaring SDM
yang profesional, jujur, bertanggung jawab, netral,
memiliki kompetensi sesuai dengan tugas/jabatan yang
akan diduduki sesuai dengan kebutuhan yang
diharapkan serta mencegah terjadinya unsur KKN
(kolusi, korupsi, dan nepotisme) dalam rekruitmen SDM.
5) Rekruitmen SDM dilakukan berdasarkan prinsip netral,
objektif, akuntabel, bebas dari KKN serta terbuka.
6) Mekanisme pengangkatan pegawai berstatus Non
PNS lebih lanjut akan diatur dalam Peraturan Bupati
Indragiri Hulu.
7) Pengangkatan dan penempatan pegawai BLUD
berdasarkan kompetensi yaitu pengetahuan, keahlian,
ketrampilan, integritas, kepemimpinan, pengalaman,
dedikasi dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas dan sesuai dengan kebutuhan
Praktek Bisnis Yang Sehat.
3. Penempatan Pegawai
Penempatan pegawai BLUD berdasarkan kompetensi yaitu
pengetahuan, keahlian, ketrampilan, integritas, kepemimpinan,
pengalaman, dedikasi dan sikap perilaku yang diperlukan
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 51
dalam pelaksanaan tugas dan sesuai dengan kebutuhan
Praktek Bisnis Yang Sehat
4. Sistem Remunerasi
a. Pengaturan Remunerasi
1) Pejabat pengelola BLUD dan Pegawai BLUD dapat
diberikan remunerasi sesuai dengan tingkat tanggung
jawab dan profesionalisme.
2) Komponen Remunerasi meliputi:
a) Gaji yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat
tetap setiap bulan;
b) Tunjangan tetap yaitu imbalan kerja berupa uang yang
bersifat tambahan pendapatan di luar gaji setiap bulan;
c) Insentif yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat
tambahan pendapatan di luar gaji;
d) Bonus atas prestasi yaitu imbalan kerja berupa uang
yang bersifat tambahan pendapatan di luar gaji,
tunjangan tetap dan insentif, atas prestasi kerja yang
dapat diberikan 1 (satu) kali dala 1 (satu) tahun
anggaran setelah BLUD memenuhi syarat tertentu;
e) Pesangon yaitu imbalan kerja berupa uang santunan
purna jabatan sesuai dengan kemampuan keuangan;
dan /atau
f) Pensiun yaitu imbalan kerja berupa uang.
3) Pengaturan Remunerasi ditetapkan oleh Bupati
berdasarkan usulan yang disampaikan oleh pemimpin
BLUD dengan mempertimbangkan prinsip
proporsionalitas, kesetaraan, kepatutan, kewajaran dan
kinerja dan dapat memperhatikan indeks harga daerah /
wilayah.
4) Bupati dapat membentuk tim pengaturan remunerasi yang
keanggotaannya dapat berasal dari unsur :
a) Dinas Kesehatan;
b) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah;
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 52
c) Perguruan Tinggi; dan
d) Lembaga Profesional
b. Indikator Remunerasi
Indikator penilaian remunerasi meliputi:
1) Pengalaman dan masa kerja;
2) Ketrampilan, ilmu pengetahuan dan
perilaku;
3) Risiko kerja;
4) Tingkat kegawatdaruratan;
5) Jabatan yang disandang; dan
6) Hasil/ capaian kinerja.
c. Remunerasi bagi Pejabat Pengelola
Pejabat Pengelola menerima remunerasi meliputi:
1) Bersifat tetap berupa gaji;
2) Bersifat tambahan berupa
tunjangan tetap, insentif, dan bonus atas prestasi kerja;
san
3) Pesangon bagi Pegawai
Pemerintah dengan perjanjian kerja dan profesional
lainnya serta pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil.
Indikator tambahan bagi pemimpin BLUD
mempertimbangkan faktor:
1) Ukuran dan jumlah aset yang dikelola, tingkat
pelayanan serta produktivitas;
2) Pelayanan sejenis;
3) Kemampuan pendapatan; dan
4) Kinerja operasional berdasarkan indikator keuangan,
pelayanan, mutu dan manfaat bagi masyarakat.
Remunerasi bagi pejabat keuangan dan pejabat tekhnis
ditetapkan paling banyak sebesar 90%(sembilan puluh
persen) dari remunerasi pemimpin.
d. Remunerasi bagi Pegawai
Pegawai BLUD menerima remunerasi meliputi:
a. Bersifat tetap berupa gaji;
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 53
b. Bersifat tambahan berupa tunjangan tetap, insentif, dan
bonus atas prestasi kerja; dan
c. Pesangon bagi Pegawai Pemerintah dengan perjanjian
kerja dan profesional lainnya serta pensiun bagi Pegawai
Negeri Sipil.
e. Remunerasi bagi Dewan Pengawas
1) Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Pengawas
menerima remunerasi berupa honorarium sebagai
imbalan kerja berupa uang, bersifat tetap dan diberikan
setiap bulan;
2) Honorarium Dewan Pengawas sebagai berikut:
a) Honorarium Ketua Dewan Pengawas paling banyak
sebesar 40% (empat puluh persen) dari gaji dan
tunjangan pemimpin;
b) Honorarium anggota Dewan Pengawas paling banyak
sebesar 36% (tiga puluh enam persen) dari gaji dan
tunjagan pemimpin; dan
c) Honorarium sekretaris Dewan Pengawas paling banyak
sebesar 15% (lima belas persen) dari gaji dan
tunjangan pemimpin.

5. Suksesi Manajemen/Jenjang Karir


a. Kepala Puskesmas menetapkan persyaratan jabatan dan
proses seleksi untuk jabatan tertentu sesuai dengan
kebutuhan Puskesmas dalam menjalankan strategi.
b. Penetapan persyaratan jabatan dan proses seleksi untuk
jabatan tersebut diatas harus dilaporkan kepada Bupati
Indragiri Hulu.
c. Kepala Puskesmas menetapkan program pengembangan
kemampuan pegawai Puskesmas baik fungsional maupun
struktural secara transparan

6. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)


Program pengembangan sumber daya manusia Puskesmas lima
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 54
tahun ke depan diarahkan pada pemenuhan jumlah SDM agar
berada pada rasio yang ideal . Selain itu, pengembangan
sumber daya manusia juga diarahkan agar memenuhi
kualifikasi SDM sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku agar pelayanan kesehatan kepada
pasien/masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Program pengembangan SDM pada UPT Puskesmas Peranap
Kabupaten Indragiri Hulu dijabarkan sebagai berikut :
a. Melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi terpercaya
dalam rangka memenuhi tenaga medis dan paramedis sesuai
dengan kebutuhan puskesmas.
b. Mengembangkan tenaga medis dan paramedis yang potensial
ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, baik di dalam
maupun di luar negeri.
c. Merintis kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada
pengembangan kemampuan SDM baik tenaga medis,
paramedis maupun administrasi melalui kegiatan penelitian,
kegiatan ilmiah, diskusi panel, seminar, simposium,
lokakarya, pelatihan/diklat, penulisan buku, studi banding,
dll.
d. Meningkatkan standar pendidikan tenaga administratif yang
potensial, terutama ke jenjang Diploma III dan S1.

7. Pemutusan Hubungan Kerja


Hubungan kerja antara Puskesmas dan Pegawai dapat berakhir
karena satu atau lebih sebab-sebab berikut :
a. Pegawai diberhentikan dengan hormat antara lain :
1) Meninggal dunia
2) Atas permintaan sendiri
3) Mencapai batas usia pensiun
4) Tidak cakap jasmani dan atau rohani
5) Adanya penyederhanaan organisasi
b. Pegawai diberhentikan tidak dengan hormat:

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 55


a) Melakukan usaha dan atau kegiatan yang bertujuan
mengubah
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 atau terlibat
dalam
gerakan atau melakukan kegiatan yang menentang
Negara dan Pemerintah.
b)Dipidana penjara atau kurungan berdasarkan ketentuan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana
kejahatan yang ada maupun tidak ada hubungannya
dengan jabatan.
c. Batas Usia Pensiun sebagai berikut :
1) Batas usia pensiun adalah 58 tahun.
2) Batas usia pensiun 60 (enam puluh) tahun bagi Pegawai
Negeri Sipil yang memangku jabatan Dokter yang
ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan
kesehatan.
3) Batas usia pensiun; sebagaimana dimaksud pada poin
(2.a), bagi Pegawai yang memiliki keahlian tertentu yang
dibutuhkan Puskesmas, dapat diperpanjang setiap
tahun sampai setinggi-tingginya usia 60 tahun.
4) Keahlian pada poin (2.c) tersebut ditentukan oleh Kepala
Puskesmas.
5) Apabila terjadi penyederhanaan organisasi, Pegawai dapat
diberhentikan dengan hormat setelah mendapat
persetujuan Kepala Puskesmas.
6) Pegawai yang diberhentikan tidak dengan hormat, tidak
mendapat hak hak kepegawaian
7) Setiap proses pemutusan hubungan kerja akan
dilaksanakan dengan
berpedoman pada ketentuan-ketentuan kepegawaian
yang berlaku.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 56


E. PENGELOLAAN KEUANGAN
1. Struktur Anggaran
Struktur anggaran BLUD Puskesmas terdiri dari
1) Pendapatan BLUD
Pendapatan BLUD terdiri dari:
a. Jasa Layanan
Jasa layanan berupa imbalan yang diperoleh langsung oleh
puskesmas dari jasa layanan yang diberikan kepada
masyarakat. Jasa layanan puskesmas diperoleh dari jenis
layanan yang diberikan kepada pasien yang berkunjung
atau mendapatkan pelayanan kesehatan puskesmas
meliputi : kunjungan loket, konsultasi, pemeriksaan,
tindakan dan pemeriksaan penunjang. Komponen jasa
layanan puskesmas meliputi: jasa sarana dan jasa
pelayanan yang ditetapkan dalam tarif layanan.
b. Hibah
Pendapatan hibah diperoleh puskesmas dari masyarakat
atau badan lain yang bersifat terikat atau tidak terikat.
Pendapatan dari hibah yang bersifat terikat, digunakan
sesuai dengan tujuan pemberi hibah, sesuai dan selaras
dengan tujuan puskesmas, sebagaimana tercantum dalam
naskah perjanjian hibah.
c. Hasil kerjasama dengan pihak lain
Pendapatan hasil kerjasama diperoleh puskesmas dari
hasil kerjasama dengan pihak lain
d. APBD
Pendapatan puskesmas dari APBD diperoleh dari alokasi
DPA APBD untuk puskesmas seperti anggaran operasional
puskesmas serta honor subsidi dan non subsidi
puskesmas.
e. Lain – lain pendapatan BLUD yang sah
Pendapatan lain-lain yang sah meliputi:
(1) Jasa giro;
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 57
(2) Pendapatan bunga;
(3) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata
uang asing;
(4) Komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat
dari penjualan dan / atau pengadaan barang dan /
atau jasa BLUD
(5) Investasi;
(6) Pengembangan usaha. Pengembangan usaha
dilaksanakan dengan cara pembentukan unit usaha
yang merupakan bagian dari puskesmas yang
bertujuan untuk peningkatan dan pengembangan
layanan.
Pendapatan BLUD dilaksanakan melalui rekening kas BLUD
puskesmas dan dikelola langsung untuk membiayai
pengeluaran puskesmas sesuai RBA kecuali yang berasal
dari hibah yang terikat.
2) Belanja BLUD
Belanja BLUD puskesmas terdiri dari:
a. Belanja Operasi
Belanja operasi mencakup seluruh belanja untuk
menjalankan tugas dan fungsi meliputi:
(1) Belanja pegawai;
(2) Belanja barang dan jasa;
(3) Belanja bunga dan belanja lainnya
b. Belanja Modal
Belanja modal mencakup seluruh belanja untuk perolehan
aset tetapdan aset lainnya yang memberi manfaat lebih
dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan
puskesmas.
Belanja modal meliputi belanja tanah, belanja peralatan
dan mesin, belanja gedung dan bangunan, belanja jalan,
belanja irigasi dan jaringan, dan belanja aset tetap lainnya.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 58


3) Pembiayaan BLUD
Pembiayaan BLUD Puskesmas adalah semua penerimaan
yang perlu dibayar kembali dan /atau pengeluaran yang
akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun anggaran berikutnya.
Jenis pembiayaan meliputi:
a. Penerimaan pembiayaan
Penerimaan pembiayaan puskesmas meliputi:
(1) Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran
sebelumnya;
(2) Divestasi;
(3) Penerimaan utang/pinjaman
b. Pengeluaran pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan meliputi:
(1) Investasi;
(2) Pembayaran pokok utang/pinjaman.
2. Perencanaan dan Penganggaran BLUD
Puskesmas merencanakan anggaran dan belanja BLUD dengan
menyusun Rencana Bisnis Anggaran (RBA) yang mengacu
kepada Renstra puskesmas. RBA puskesmas disusun
berdasarkan:
a. Anggaran berbasis kinerja, yaitu analisis kegiatan yang
berorientasi pada pencapaian output dengan penggunaan
dana secara efisien.
b. Standar satuan harga, merupakan harga satuan setiap
unit barang/jasa yang berlaku di kabupaten Indragiri Hulu
c. Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang
diperkirakan akan diperoleh dari layanan yang diberikan
kepada masyarakat, hibah, hasil kerjasama dengan pihak
lain dan/atau hasil usaha lainnya, APBD, dan sumber
pendapatan BLUD lainnya. Belanja dirinci menjadi belanja
modal dan belanja operasi.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 59


Penyusunan RBA puskesmas meliputi:
a. Ringkasan pendapatan dan belanja.
b. Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan
yang merupakan rencana anggaran untuk seluruh
kegiatan tahunan yang dinyatakan dalam satuan uang
yang tercermin dari rencana pendapatan, belanja dan
pembiayaan.
c. Perkiraan harga, merupakan estimasi harga jual produk
barang/jasa setelah memperhitungkan biaya per satuan
dan tingkat margin yang ditentukan seperti tercermin
dalam Tarif Layanan.
d. Besaran persentase ambang batas, yaitu besaran
persentase perubahan anggaran bersumber dari
pendapatan operasional yang diperkenankan dan
ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan
operasional BLUD.
e. Perkiraan maju/ forward estimate, yaitu perhitungan
kebutuhan dana untuk tahun anggaran berikutnya dari
tahun yang direncanakan guna memastikan
kesinambungan program dan kegiatan yang yang telah
disetujui dan menjadi dasar penyusunan anggaran tahun
berikutnya.
RBA Puskesmas menganut pola anggaran fleksibel dengan
suatu presentase ambang batas. RBA juga disertai Standar
Pelayanan Minimal.
Konsolidasi perencanaan anggaran BLUD puskesmas dalam
APBD dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pendapatan BLUD yang berasal dari jasa layanan, hibah,
hasil kerjasama dan pendapatan lain yang sah,
dikonsolidasikan ke dalam RKA puskesmas pada akun
pendapatan daerah pada kode rekening kelompok
pendapatan asli daerah pada jenis lain pendapatan asli
daerah yang sah dengan obyek pendapatan dari BLUD;

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 60


b. Belanja BLUD yang sumber dananya berasal Pendapatan
BLUD (jasa layanan, hibah, hasil kerjasama dan
pendapatan lain yang sah) dan sisa lebih perhitungan
anggaran (SILPA) BLUD dikonsolidasikan ke dalam RKA
puskesmas pada akun belanja daerah yang selanjutnya
dirinci dalam 1 (satu) program, 1 (satu) kegiatan, 1 (satu)
output dan jenis belanja. Belanja BLUD tersebut
dialokasikan untuk membiayai program peningkatan
pelayanan serta kegiatan pelayanan dan pendukung
pelayanan;
c. Pembiayaan BLUD dikonsolidasikan ke dalam RKA
Puskesmas yang selanjutnya dikonsolidasikan pada akun
pembiayaan pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah selaku Bendahara Umum Daerah;
d. BLUD Puskesmas dapat melakukan pergeseran rincian
belanja sepanjang tidak melebihi pagu anggaran dalam
jenis belanja pada DPA untuk selanjutnya disampaikan
kepada PPKD.
e. Rincian belanja dicantumkan dalam RBA.
Ketentuan konsolidasi RBA dalam RKA sebagai berikut:
a. RBA dikonsolidasikan dan merupakan kesatuan dari RKA
puskesmas.
b. RKA beserta RBA disampaikan kepada PPKD sebagai
bahan penyusunan rancangan peraturan daerah tentang
APBD.
c. PPKD menyampaikan RKA beserta RBA kepada tim
anggaran pemerintah daerah untuk dilakukan penelaahan.
d. Hasil penelaahan antara lain digunakan sebagai dasar
pertimbangan alokasi dana APBD untuk BLUD.
e. Tim anggaran menyampaikan kembali RKA beserta RBA
yang telah dilakukan penelaahan kepada PPKD untuk
dicantumkan dalam rancangan peraturan daerah tentang
APBD yang selanjutnya ditetapkan menjadi Peraturan
Daerah tentang APBD.
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 61
f. Tahapan dan jadwal proses penyusunan dan penetapan
RBA mengikuti tahapan dan jadwal proses penyusunan
dan penetapan APBD dan diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Kepala Daerah.
3. Pelaksanaan Anggaran
Tahapan pelaksanaan anggaran BLUD puskesmas meliputi
ketentuan sebagai berikut:
a. Puskesmas menyusun DPA BLUD berdasarkan peraturan
daerah tentang APBD untuk diajukan kepada PPKD. DPA
memuat pendapatan,belanja dan pembiayaan BLUD
b. PPKD mengesahkan DPA sebagai dasar pelaksanaan
anggaran BLUD.
c. DPA yang telah disahkan PPKD menjadi dasar
pelaksanaan anggaran yang bersumber APBD yang
digunakan untuk belanja pegawai, belanja modal dan
belanja barang dan/atau jasa yang mekanismenya
dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan. Pelaksanaan anggarannya dilakukan secara
berkala sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan
dengan memperhatikan anggaran kas dalam DPA
memperhitungkan : jumlah kas yang tersedia, proyeksi
pendapatan dan proyeksi pengeluaran. Pelaksanaan
anggaran dilengkapi dengan melampirkan RBA.
d. DPA yang telah disahkan dan RBA menjadi perjanjian
kinerja yang ditandatangani oleh Bupati. Perjanjian kinerja
memuat kesanggupan untuk: meningkatkan kinerja
pelayanan bagi masyarakat; meningkatkan kinerja
keuangan dan meningkatkan manfaat bagi masyarakat.
e. Pemimpin BLUD menyusun laporan pendapatan BLUD,
laporan belanja BLUD dan laporan pembiayaan BLUD
secara berkala dan dilaporkan kepada PPKD. Laporan
dilampiri dengan Surat Pernyataan Tanggunjawab yang
ditandatangani pemimpin BLUD.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 62


f. Berdasarkan laporan BLUD tersebut, Kepala Dinas
Kesehatan menerbitkan Surat Permintaan Pengesahan
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan untuk disampaikan
kepada PPKD (SP3B)
g. PPKD kemudian mengesahkan dan menerbitkan Surat
Pengesahan Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan (SP2B).
Penatausahaan keuangan BLUD dilaksanakan dengan
ketentuan:
a. Pemimpin BLUD membuka rekening kas BLUD untuk
keperluan pengelolaan kas sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
b. Rekening kas BLUD digunakan untuk menampung
penerimaan dan pengeluaran kas yang sumber dananya
berasal dari Pendapatan BLUD yaitu jasa layanan, hibah,
hasil kerjasama dan pendapatan lain yang sah.
c. Penyelenggaraan pengelolaan kas BLUD meliputi:
(1) Perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas
(2) Pemungutan pendapatan atau tagihan
(3) Penyimpanan kas dan dan mengelola rekening BLUD
(4) Pembayaran
(5) Perolehan sumber dana untuk menutupi defisit jangka
pendek
(6) Pemanfaatan surplus kas untuk memperoleh
pendapatan tambahan.
d. Penerimaan BLUD dilaporkan setiap hari kepada
pemimpin melalui Pejabat Keuangan.
e. Penatausahaan keuangan BLUD paling sedikit memuat :
(1) Pendapatan dan belanja
(2) Penerimaan dan pengeluaran
(3) Utang dan piutang
(4) Persediaan, aset tetap dan investasi
(5) Ekuitas.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 63


4. Pengelolaan Belanja
Pengelolaan Belanja BLUD diberikan fleksibilitas dengan
mempertimbangkan volume kegiatan pelayanan. Fleksibilitas
yang dimaksud adalah belanja yang disesuaikan dengan
perubahan pendapatan dalam ambang batas RBA dan DPA
yang telah ditetapkan secara definitif. Fleksibilitas
dilaksanakan terhadap Belanja BLUD yang bersumber dari
Pendapatan BLUD yang meliputi: jasa layanan, hibah, hasil
kerjasama dan pendapatan lain yang sah serta hibah tidak
terikat.
Ambang batas RBA merupakan besaran persentase realisasi
belanja yang diperkenankan melampaui anggaran dalam RBA
dan DPA dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam hal belanja BLUD melampaui ambang batas,
terlebih dulu mendapat persetujuan Bupati.
b. Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, Puskesmas
mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBD
kepada PPKD
c. Besaran persentase ambang batas dihitung tanpa
memperhitungkan saldo awal kas
d. Besaran persentase ambang batas memperhitungkan
fluktuasi kegiatan operasional meliputi:
1) Kecenderungan / tren selisih anggaran pendapatan
BLUD selain APBD tahun berjalan dengan realisasi 2
(dua) tahun anggaran sebelumnya
2) Kecenderungan/ tren selisih pendapatan BLUD selain
APBD dengan prognosis tahun anggaran berjalan.
e. Besaran persentase ambang batas dicantumkan dalam
RBA dan DPA berupa catatan yang memberikan informasi
besaran persentase ambang batas
f. Persentase ambang batas merupakan kebutuhan yang
dapat diprediksi, dicapai, terukur, rasional dan
dipertanggungjawabkan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 64


g. Ambang batas digunakan apabila Pendapatan BLUD (jasa
layanan, hibah, hasil kerjasama dan pendapatan lain yang
sah) diprediksi melebihi target pendapatan yang telah
ditetapkan dalam RBA dan DPA tahun yang dianggarkan.

5. Pengelolaan Barang
Pengadaan barang dan/atau jasa di puskesmas BLUD
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. Pengadaan barang dan/atau jasa yang bersumber dari
APBD dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan
perundangan mengenai barang/ jasa pemerintah.
b. Pengadaan barang dan/atau jasa yang bersumber dari jasa
layanan, hibah tidak terikat, hasil kerjasama dan lain-lain
pendapatan BLUD yang sah, diberikan fleksibilitas berupa
pembebasan sebagian atau seluruhnya dari peraturan
perundangan-undangan mengenai pengadaan barang/jasa
pemerintah.
c. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan barang
dan/atau jasa diatur dengan Peraturan Bupati untuk
menjamin ketersediaan barang dan/atau jasa yang lebih
bermutu, lebih murah, proses pengadaan yang sederhana,
cepat, serta mudah menyesuaikan dengan kebutuhan
untuk mendukung kelancaran pelayanan puskesmas.
d. Pengadaan barang dan/atau jasa yang dananya berasal
dari hibah terikat, dilakukan sesuai dengan kebijakan
pengadaan dari pemberi hibah atau Peraturan Bupati
sepanjang disetujui oleh pemberi hibah.
Pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa dengan
ketentuan:
a. Pengadaan barang dan/atau jasa dilakukan oleh
pelaksana pengadaan yaitu panitia atau unit yang
dibentuk pemimpin untuk BLUD puskesmas untuk
melaksanakan pengadaan barang dan/atau jasa BLUD

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 65


b. Pelaksana pengadaan terdiri atas personil yang memahami
tata cara pengadaan, substansi pekerjaan/kegiatan yang
bersangkutan dan bidang lain yang diperlukan.
Ketentuan pengelolaan barang BLUD puskesmas mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai barang
milik daerah.
6. Tarif Layanan
Puskesmas mengenakan Tarif Layanan sebagai imbalan atas
penyediaan layanan barang/jasa kepada masyarakat berupa
besaran Tarif dan /atau Pola Tarif. Penyusunan Tarif Layanan
sesuai ketentuan berikut:
a. Tarif Layanan bisa disusun atas dasar:
1) Perhitungan biaya per unit layanan. Bertujuan untuk
menutup seluruh atau sebagian dari biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan barang/jasa atas
layanan yang disediakan puskesmas. Cara perhitungan
dengan akuntansi biaya.
2) Hasil per investasi dana. Menggambarkan tingkat
pengembalian dari investasi yang dilakukan oleh
puskesmas selama periode tertentu.
3) Jika Tarif Layanan tidak dapat ditentukan atas dasar
perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per
investasi, maka Tarif ditentukan dengan perhitungan
atau penetapan lain yang berpedoman pada ketentuan
peraturan perundang-undangan.
b. Besaran Tarif disusun dalam bentuk:
1) Nilai nominal uang; dan/atau
2) Persentase atas harga patokan , indeks harga, kurs,
pendapatan kotor/bersih, dan/atau penjualan
kotor/bersih.
c. Pola Tarif merupakan penyusunan Tarif Layanan dalam
bentuk formula.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 66


Proses penetapan Tarif Layanan sebagai berikut:
a. Pemimpin BLUD puskesmas menyusun Tarif Layanan
puskesmas dengan mempertimbangkan aspek kontinuitas,
pengembangan layanan, kebutuhan, daya beli masyarakat,
asas keadilan dan kepatutan, dan kompetisi sehat dalam
penetapan Tarif Layanan yang dikenakan kepada
masyarakat serta batas waktu penetapan Tarif.
b. Pemimpin BLUD puskesmas mengusulkan Tarif Layanan
puskesmas kepala Bupati berupa usulan Tarif Layanan
baru dan/atau usulan perubahan Tarif Layanan.
c. Usulan Tarif Layanan dilakukan secara keseluruhan atau
per unit layanan.
d. Untuk penyusunan Tarif Layanan, pemimpin BLUD dapat
membentuk tim yang terdiri dari:
- Dinas Kesehatan
- Pengelolaan Keuangan Daerah
- Unsur Perguruan Tinggi
- Lembaga profesi
e. Tarif Layanan diatur dengan Peraturan Bupati dan
disampaikan kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
7. Piutang dan Utang/Pinjaman
Ketentuan pengelolaan piutang BLUD puskesmas sesuai
ketentuan berikut:
a. Piutang sehubungan dengan penyerahan barang, jasa,
dan/atau transaksi yang berhubungan langsung atau
tidak langsung dengan kegiatan BLUD puskesmas
b. Penagihan piutang pada saat piutang jatuh tempo,
dilengkapi dengan asministrasi penagihan.
c. Jika piutang sulit tertagih, penagihan piutang diserahkan
kepada Bupati dengan melampirkan bukti yang sah.
d. Piutang dapat dihapus secara mutlak atau bersyarat. Tata
caranya diatur melalui Peraturan Bupati

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 67


Ketentuan pengelolaan utang BLUD puskesmas sebagai
berikut:
a. Utang/pinjaman sehubungan dengan kegiatan operasional
dan/atau perikatan pinjaman dengan pihak lain.
b. Utang/pinjaman dapat berupa :
a) Utang/pinjaman jangka pendek. Yaitu utang/pinjaman
yang memberikan manfaat kurang dari 1 (satu) tahun
yang timbul karena kegiatan operasional dan/atau yang
diperoleh dengan tujuan untuk menutup selisih antara
jumlah kas yang tersedia ditambah proyeksi jumlah
penerimaan kas dengan proyeksi jumlah pengeluaran
kas dalam 1 (satu) tahun anggaran. Dibuat dalam
bentuk perjanjian utang/pinjaman yang ditandatangani
oleh pemimpin BLUD puskesmas dan pemberi
utang/pinjaman.
Pembayaran kembali utang/pinjaman jangka pendek
harus dilunasi dalam tahun anggaran berkenaan dan
menjadi tanggung jawab Puskesmas. Pembayaran bunga
dan pokok utang/pinjaman yang telah jatuh tempo
menjadi kewajiban puskesmas.
Pemimpin BLUD puskesmas dapat melakukan
pelampauan pembayaran bunga dan pokok sepanjang
tidak melebihi nila ambang batas yang telah ditetapkan
dalam RBA.
Mekanisme pengajuan utang/pinjaman jangka pendek
diatur dengan Peraturan Bupati.
b) Utang/pinjaman panjang. Yaitu utang/pinjaman yang
memberikan manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dengan
masa pembayaran kembali atas utang/pinjaman
tersebut lebih dari 1 (satu) tahun anggaran.
Utang/pinjaman jangka panjang hanya untuk
pengeluaran belanja modal.
Pembayaran utang/pinjaman jangka panjang
merupakan kewajiban pembayaran kembali
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 68
utang/pinjaman yang meliputi pokok utang/pinjmana,
bunga, dan biaya lain yang harus dilunasi pada tahun
anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan
perjanjian utang/pinjaman yang bersangkutan.
Mekanisme pengajuan utang/pinjaman jangka panjang
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

8. Kerjasama BLUD
Puskesmas dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan
berdasarkan prinsip efisiensi, efektivitas, ekonomis dan saling
menguntungkan. Prinsip saling menguntungkan dapat
berbentuk finansial dan/atau non finansial.
Bentuk kerjasama tersebut meliputi:
a. Kerjasama operasional. Dilakukan melalui pengelolaan
manajemen dan proses operasional secara bersama dengan
mitra kerjasama dengan tidak menggunakan barang milik
daerah.
b. Pemanfaatan barang milik daerah. Dilakukan melalui
pendayagunaan barang milik daerah dan/atau optimalisasi
barang milik daerah dengan tidak mengubah status
kepemilikan untuk memperoleh pendapatan dan tidak
mengurangi kualitas pelayanan umum yang menjadi
kewajiban Puskesmas.
Pelaksanaan kerjasama dalam bentuk perjanjian.
Pendapatan dari pemanfaatan barang milik daerah yang
sepenuhnya untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi
kegiatan puskesmas yang bersangkutan merupakan
Pendapatan BLUD.
Pemanfaatan barang milik daerah mengikuti peraturan
perundang-undangan. Tata cara kerjasama dengan pihak
lain mengikuti Peraturan Bupati.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 69


9. Investasi BLUD
BLUD puskesmas dapat melakukan investasi sepanjang
memberikan manfaat bagi peningkatan pendapatan dan
peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta tidak
mengganggu likuiditas keuangan dengan tetap memperhatikan
rencana pengeluaran.
Investasi yang diperbolekan adalah investasi jangka pendek.
Yaitu investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan
untuk dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang.
Investasi jangka pendek dapat dilakukan dengan
mengoptimalkan surplus kas jangka pendek dengan
memperhatikan rencana pengeluaran.
Investasi jangka pendek meliputi:
- Deposito pada bank umum dengan jangka waktu 3 (tiga)
sampai dengan 12 (dua belas) bulan dan/atau yang dapat
diperpanjang secara otomatis
- Surat berharga negara jangka pendek
Karakteristik investasi jangka pendek yaitu:
- Dapat segera diperjualbelikan
- Ditujukan untuk manajemen kas
- Instrumen keuangan dengan risiko rendah

10. SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) BLUD


Sisa lebih perhitugan anggaran (SILPA) merupakan selisih lebih
antara realisasi penerimaan dan pengeluaran puskesmas
selama 1 (satu) tahun anggaran. Dihitung berdasarkan laporan
realisasi anggaran (LRA) pada 1 (satu) periode anggaran.
Ketentuan mengenai SILPA sebagai berikut
a. SILPA dapat digunakan dalam tahun anggaran berikutnya,
kecuali atas perintah kepala daerah disetorkan sebagian atau
seluruhnya ke kas daerah dengan mempertimbangkan posisi
likuiditas dan rencana pengeluaran puskesmas
b. Pemanfaatan SILPA dalam tahun anggaran berikutnya dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 70
c. Pemanfaatan SILPA dalam tahun anggaran berikutnya yang
digunakan untuk membiayai program dan kegiatan harus
melalui mekanisme APBD
d. Dalam kondisi mendesak, pemanfaatan SILPA tahun
anggaran berikutnya dapat dilaksanakan mendahului
perubahan APBD.
e. Kondisi mendesak yang dimaksudkan adalah:
a) Program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang
anggarannya belum tersedia dan/atau belum cukup
anggarannya pada tahun anggaran berjalan
b) Keperluan mendesak lainnya yang apabila ditunda akan
menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi pemerintah
daerah dan masyarakat.

11. Defisit
Defisit anggaran merupakan selisih kurang antara pendapatan
dengan belanja BLUD. Dalam hal anggaran diperkirakan defisit,
ditetapkan pembiayaan untuk menutupi defisit tersebut antara
lain dapat bersumber dari SILPA tahun anggaran sebelumnya
dan penerimaan pinjaman.

12. Laporan Keuangan


Puskesmas menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban
berupa laporan keuangan. Laporan keuangan BLUD terdiri
atas:
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
b. Laporan perubahan saldo anggaran lebih
c. Neraca
d. Laporan Operasional (LO)
e. Laporan arus kas
f. Laporan perubahan ekuitas, dan
g. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP).
Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 71
Laporan keuangan disertai dengan laporan kinerja yang
berisikan informasi pencapaian hasil atau keluaran BLUD.
Laporan keuangan diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyusunan laporan keuangan memperhatikan ketentuan
sebagai berikut:
a. Pemimpin BLUD menyusun laporan keuangan semesteran
dan tahunan
b. Laporan keuangan disertai dengan laporan kinerja paling
lama 2 (dua) bulan setelah periode pelaporan berakhir,
setelah dilakukan review oleh bidang pengawasan di
pemerintah kabupaten.
c. Laporan keuangan diintegrasikan/dikonsolidasikan ke dalam
laporan keuangan Dinas Kesehatan, untuk selanjutnya
diintegrasikan/dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan
pemerintah kabupaten.
d. Hasil review merupakan kesatuan dari laporan keuangan
BLUD puskesmas.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kelembagaan 72


BAB III
PENUTUP

Pola Tata Kelola yang diterapkan pada Puskesmas yang


menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah bertujuan untuk:
a. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan
prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan
independensi, agar puskesmas memiliki daya saing yang
kuat.
b. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profesional,
transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan
peningkatan kemandirian organ puskesmas.
c. Mendorong agar organisasi puskesmas dalam membuat
keputusan dan menjalankan kegiatan senantiasa dilandasi
dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial puskesmas
terhadap stakeholder.
d. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung
kesejahteraan umum masyarakat melalui pelayanan
kesehatan.
Untuk dapat terlaksananya aturan dalam Pola Tata Kelola perlu
mendapat dukungan dan partisipasi seluruh karyawan Puskesmas
serta perhatian dan dukungan Pemerintah Kabupaten Indragiri
hulu baik bersifat materiil, administratif maupun politis.
Pola Tata Kelola puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi
perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan pola tata kelola puskesmas sebagaimana disebutkan di
atas, serta disesuaikan dengan fungsi, tanggung jawab, dan
kewenangan organ puskesmas serta perubahan lingkungan.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 7


3
Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 7
4
DIAGRAM ALUR PROSEDUR PELAYANAN
UPT PUSKESMAS PERANAP

a) Alur Pelayanan Pendaftaran

R. PELAYANAN RUJUKAN
R.
PENDAFTARA
N KAMAR OBAT PULANG

LAB

R. PELAYANAN
GAWAT DARURAT R PELAYANAN KAMAR
UMUM OBAT
KIA

R PELAYANAN PULAN
GIGI G

b) Alur Pelayanan Pemeriksaan Umum

PULANG

PASIEN DATANG
DATANG

PASIEN MENGAMBIL NOMOR ANTRIAN DI MESIN ANTRIAN

PASIEN MELETAKKAN KARTU BERKUNJUNG DAN


N
MENUNGGU DIPANGGIL

PETUGAS MEMANGGIL PASIEN DAN MENDATA PASIEN DAN MENANYAKAN


TUJUAN PASIEN

N
R.RUJ R.MTB R. R.LANS R. UMUM R. R. IVA
UKAN S GIGI IA KIA/KB.
R.PE

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 7


5
c) Alur Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan Mulut

RUJUKAN KE RS

RUJUKAN KE PELAYANAN LAIN PULANG

PENDAFTARAN R PELAYANAN LAB


GIGI
KAMAR PULANG
OBAT

TINDAKAN PULANG

d) Alur Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

R. PENDAFTARAN

R. PELAYANAN KIA

LAB

Pemeriksaan oleh Dokter umum R. PELAYANAN KIA Rujukan Ke RS

R,.PELAYANAN GIGI

KAMAR OBAT

PULANG

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 7


6
e) Alur Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit
Negatif KAMAR
OBAT
R. PENDAFTARAN

R. PEL. KIE LAB R.PEL.


R.KIA SKRININ
SKRINI hasil (Album
NG PE Skrinin in) G PE
(PEM g PULANG
ROT,
MAP,
BMI

Positif

Motivasi
kunjunga KAMAR
n ulang OBAT
Konsul
Dokter

Rujuk

f) Alur Pelayanan Ruang Pelayanan Lanjut Usia (Lansia)

LAB

R. PELAYANAN
R.
LANSIA R. PELAYANAN KAMAR
PENDAFTARAN PULANG
RUJUKAN OBAT

R.
PELAYANAN
GAWAT
DARURAT

g) Alur Pelayanan Skrening Pre Eklampsia


RAWAT INAP

LAB
KAMAR PULANG
OBAT

R. R PELAYANAN
PENDAFTARAN MTBS RUJUKAN

KAMAR
UGD PULANG
OBAT

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 7


7
h) Alur Pelayanan Kamar Obat

R PELAYANAN UMUM

R PELAYANAN KIA

R PELAYANAN MTBS

R PELAYANAN LANSIA
KAMAR OBAT PULANG

R PELAYANAN GIGI

R PELAYANAN IVA

R PELAYANAN PRE
EKLAMPSIA

i) Alur Pelayanan Laboratorium

R PELAYANAN UMUM R PELAYANAN UMUM

R PELAYANAN KIA/KB R PELAYANAN KIA/KB

R PELAYANAN MTBS
R PELAYANAN MTBS

R PELAYANAN GIGI
R PELAYANAN GIGI
LABORATORIUM
R. PELAYANAN GAWAT
DARURAT R. PELAYANAN GAWAT
DARURAT

R PELAYANAN LANSIA
R PELAYANAN LANSIA

R PELAYANAN RAWAT
INAP R PELAYANAN RAWAT
INAP

PONED
PONED

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 7


8
j) Alur Pelayanan Gawat Darurat 24 Jam

iDENTIFIKA PEMERIK TERAP PULAN


ANAMNESA DIAGN
SI SAAN I G
OSA
FISIK

PASIE
N DARU
DATAN RAT
G
ya STAB
HIJAU tidak MERAH
IL

RESUSITAS
KUNING
I RUJU
K

ya
RESUSITA STAB
MERAH
SI IL

HITAM PERAWATAN PULAN


JENAZAH G
JENAZAH

tidak

k) Alur Pelayanan Rawat Inap

UGD

S RAWAT INAP
tidak INFORM
T ya
RUJU A CONCENT DG 5 S
K B
I RE-IDENTIFIKASI
L
TINDAKAN
PELAYANAN
MERAWAT
S SESUAI ADVIS
E DOKTER
RUJU tidak M ya OBA
K B T
U
H
PEMULANGA PULAN
N G

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 7


9
l) Alur Pelayanan Poned
PARTUS PULANG

Jam Dinas KEHAMI


LAN KONSUL
INPARTU DOKTER
R.PENDAFTARAN RESIKO
R. KIA

RUJUK RS
TIDAK KAMAR
INPARTU
IBU HAMIL OBAT PULANG

Luar Jam Dinas


PARTUS PULANG

R. OBSERVAS
INPARTU KONSUL
GAWAT I KEHAMI DOKTER
DARURA
LAN
T
RESIKO
RUJUK RS
TIDAK
KAMAR OBAT
INPARTU PULANG

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 8


0
Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 8
1
Nomor SOP SOP/BLUD/01.2018
Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan oleh Kepala
UPTD Puskesmas Peranap
Kabupaten Indragiri Hulu
Dinas Kesehatan
UPTD Puskesmas Peranap [Supriadi, SKM]
NIP. 19751126 199603 1 002
Penerimaan jasa layanan langsung
Jl. Sutan Muda No 32 Kec.Peranap kab Indragiri Hulu Judul SOP
(retribusi)
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. Permendagri no 59 th 2007 tentang perubahan Permendagri no 13 th 2006 1. Memahami Juknis tentang perda retibusi
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah 2. Memahami SOP terkait retribusi jasa layanan
2. Permenkes nomor 3 th 2019 tentang Juknis Penggunaan DAK non fisik bidang
kesehatan tahun 2019
langusn
3. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu nomor …. th …. tentang 3. Memahami peraturan perundangan terkait Perbup
Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Indragiri Hulu APBD
4. Peraturan Daerah nomor …. th …. tentang Anggaran dan Pendapatan Belanja
Daerah tahun 2019
5. Peraturan Bupati Indragiri Hulu nomor …. tahun …. tentang standar harga
satuan biaya operasional kegiatan anggaran pendapatan dan belanja daerah
kabupaten Indragiri hulu
6. Peraturan Bupati Indragiri Hulu nomor …. th …. tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Indragiri Hulu tahun
2019
Keputusan Bupati Indragiri Hulu nomor …. tentang standar satuan harga
barang/jasa pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2018
7. Perda retribusi
KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN
1. SOP Pengelolaan keuangan 1. Media komunikasi
2. Alat Tulis
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 82


Bendahara MUTU BAKU
N KET
URAIAN PROSEDUR Kasir peneri PPK KPA BUD
O KELENGKA WAKTU OUTPUT
maan pkm
PAN
1 Menerima dan merekap jasa Karcis, Rekap
. layanan dari penderita umum buku 1 an
Harus sesuai dengan perda retribusi jasa layanan kesehatan rekapan bukuhari
Karcis retribusi, retribu buku kas
rekapan retribusi,
retribusi
retribusi si
2 Menyerahkan pada bendahara Jumlah
. penerimaan puskesmas pendap
Buku
1 atan
rekapan
hari retribu
retribusi
si per
hari
3 Menerima dan mencocokkan Buku
Jumlah
. dengan bukti penerimaan kas
pendap
penerim
1 atan
aan,
hari retribu
bukti
si per
penerim
hari
aan
4 Membuat STS (surat tanda Slip
Surat
. setor) dan slip penyetoran tanda
tanda
setor
setor, 1
(STS),
slip hari
slip
penyeto
penyet
ran
oran
5 Menandatangani STS dan slip Surat
Surat
. penyetoran tanda
tanda
setor,
1 setor,
slip
hari slip
penyeto
penyet
ran
oran
6 Menyetor ya Surat
Surat
td tanda
tanda
k setor,
1 setor,
slip
Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 83 hari slip
penyeto
penyet
ran
oran
7 Menyimpan di brankas
Buku
Bendahara MUTU BAKU KE
N Ka T
URAIAN PROSEDUR penerimaa PPK KPA BUD
O sir
n pkm KELENG WAKTU OUTPU
KAPAN T
8 Mencatat bukti setoran Buku Buku
. rekapan rekapan
1 hari
bukti bukti
setoran setoran
9 Melaporkan bukti setor Buku Buku
. rekapan rekapan
1 hari
bukti bukti
setoran setoran
10. Menerima dan merekap bukti Nomor SOP SOP/BLUD/02/2018
setor dari puskesmas Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan oleh Kepala
UPTD Puskesmas Peranap
Kabupaten Indragiri Hulu
Dinas Kesehatan
Puskesmas Peranap [Supriadi, SKM]
NIP. 18751126 199603 1 002
Jl. Sutan Muda No 32 Kec.Peranap kab Indragiri Hulu Judul SOP BELANJA DANA BOK SPJ JADI
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
8. Permendagri no 59 th 2007 tentang perubahan Permendagri no 13 th 4. Memahami Juknis tentang penyelenggaraan BOK
Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 84
MUTU BAKU

Kasuba
Verifika
g
N Pengelola BOK / tor BOK
URAIAN PROSEDUR KPA keuang BUD
O PPTK kabupat KET
an
en KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
dinkes
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah 5. Memahami SOP terkait Belanja dana BOK SPJ jadi
9. Permenkes nomor 3 th 2019 tentang Juknis Penggunaan DAK non 6. Memahami peraturan perundangan terkait Perbup APBD
fisik bidang kesehatan tahun 2019
1 10. Peraturan
Membuat SPJ Kabupaten
Daerah BOK Indragiri Hulu nomor …. th …. tentang
7. Memahami tentang RKBMD (rencana kebutuhan barang
Dokumen
. Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Indragiri Hulu milik daerah) verifikasi
11. Peraturan Daerah nomor …. th ….. tentang Anggaran dan 8. Pernah mengikuti&pelatihan tata kelola keuangan BOK
Pendapatan Belanja Daerah tahun 2019 pertanggu SPJ
12. Peraturan Bupati Indragiri Hulu nomor …. tahun …. tentang standar 1 bulan
ngjawaba jadi
harga satuan biaya operasional kegiatan anggaran pendapatan dan n
belanja daerah kabupaten Indragiri Hulu kegiatan
13. Peraturan Bupati Indragiri Hulu nomor …. th …. tentang Pedoman (SPJ)
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
2 Menyetujui dan mensahkan
Indragiri Hulu tahun 2019
Dokumen
. 14. Keputusan
SPJ Bupati Indragiri Hulu nomor …. tentang standar satuan SPJ,
harga barang/jasa pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2018 dokumen
SPJ
perturan 1 hari
KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPANperundan
jadi
2. SOP Pengelolaan keuangan 3. Komputer gan ttg
3. SOP pengajuan SPPGU 4. Printer BOK
3 Verifikasi SPJ Dokumen
. PERINGATAN tdk PENCATATAN DAN PENDATAAN SPJ,
SPJ
ya dokumen
Harus sesuai dengan dokumen pelaksanaan anggaran, juknis Dokumen verifikasiperturan jadi
pengajuan pertanggungjawaban
1 hari
BOK dan peraturan tentang standar harga satuan biaya operasional kegiatan terverif
perundan
kegiatan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten XYZ ikasi
gan ttg
BOK
4 Mengajukan permintaan Dokume
. pembayaran ganti uang n
pengaju
an
SPJ jadi SPPGU
terverifik (surat
3 hari
asi di permint
aplikasi aan
pembay
aran
ganti
Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 85 uang)
5 Memverikasi dan SP2D
. mengesahkan pengajuan Dokumen (surat
SPPGU pengajua 2 hari perintah
n SPPGU pencaira
Nomor SOP SOP/BLUD/03/2018
Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan oleh Kepala
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
UPTD Puskesmas Peranap
Kabupaten
15. Permendagri no 59 th 2007 Indragiri
tentang perubahan hulu no 13 th 2006
Permendagri 9. Memahami Juknis tentang penggunaan dana kapitasi untuk FKTP
tentang Pedoman PengelolaanDinas
Keuangan Daerah
Kesehatan 10. Memahami SOP terkait belanja dana kapitasi untuk jaspel
16. Permenkes nomor 21 th 2016 tentang penggunaan dana kapitasi JKN
untuk FKTP
Puskesmas Peranap [Supriadi
11. Memahami peraturan perundangan terkait , SKM
Perbup ]
APBD
NIP. 19751126 199603 1 002
17. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu nomor …. th …. tentang
BELANJA DANA KAPITASI FKTP UNTUK
Jl. Sutan muda No.32 Kec.Peranap Kab. Indragiri Hulu Judul SOP
Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 86 JASPEL
Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Indragiri Hulu
18. Peraturan Daerah nomor …. th …. tentang Anggaran dan Pendapatan
Belanja Daerah tahun 2019
19. Peraturan Bupati Indragiri Hulu nomor …. tahun …. tentang standar
harga satuan biaya operasional kegiatan anggaran pendapatan dan
belanja daerah kabupaten Indragiri Hulu
20. Peraturan Bupati Indragiri Hulu nomor …. th …. tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Indragiri Hulu tahun 2019
21. Keputusan Bupati Indragiri Hulu nomor …. tentang standar satuan
harga barang/jasa pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2018
Sub
KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN
bagian
MUTU BAKU
Bendahara
N Bendahara 5. Media komunikasi
keuanga K
URAIAN PROSEDUR PPK KPA pengelua BUD KELENGKAP WA OUTP
O penerimaan n dinkes E
6. Alat Tulis
ran AN KT UT T
U
1
PERINGATAN
Membuat SPJ jaspel
PENCATATAN DAN PENDATAAN
. Harus sesuai Permenkes nomor 21 th 2016 tentang penggunaan dana SPJ jaspel Daftar hadir, 1
SPJ
kapitasi JKN untuk FKTP SPJ jaspel, E bula
jaspel
biling n

2 Menyetujui SPJ jaspel


. SPJ jaspel

3 Memverifikasi dan mensahkan


1 SPJ
. SPJ jaspel SPJ jaspel
hari jaspel
4 Transfer ke bendahara Jumlah
. pengeluaran sejumlah SPJ Surat uang
1
pemindahbuk yang
hari
uan ditransf
er
5 Mentransfer secara non tunai ke Uang
. rekening masing-masing ditransfer ke
Surat
pegawai 1 masing-
pemindah
hari masing
bukuan
rekening
pegawai
6 Mencatat transaksi belanja jaspel
. ( membuat laporan realisasi Dokumen 1 Dokum
anggaran jaspel) LRA hari en LRA
7 Membuat surat pernyataan Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 87 Dokumen Dokum
. tanggungjawab dan melaporkan SPT, en SPT,
ke dinkes A LRA, 1 LRA,
BKU, hari BKU,
2 rekening rekenin
koran g koran
Sub
Benda bagian MUTU BAKU
N hara Bendahara keuangan K
URAIAN PROSEDUR PPK KPA dinkes BUD KELEN WAKT OUTPU
O penerim pengeluaran E
GKAPA U T T
aan N
A
1

8 Membuat SP3B (surat Rinci


. permintaan pengesahan an
5
pendapatan belanja) belan SP3B
hari
ja

9 Memverifikasi dan SP2B


. mengesahkan belanja (surat
pengesa
SP3 3
han
B hari
pendap
atan
belanja)
Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 88
Nomor SOP SOP/BLUD/04/2018
Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan oleh Kepala
UPTD Puskesmas Peranap
Kabupaten Indragiri Hulu
Dinas Kesehatan
UPTD Puskesmas Peranap [Supriadi, SKM]
NIP. 19751126 199603 1 002
PENGANGKATAN PEGAWAI
Jl. Sutan Muda No.32 Kec.Peranap Kab Indragiri Hulu Judul SOP
BARU
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1. Undang – undang no. 43 tahun 1999 tentang Pokok – pokok 1. Petugas memahami tentang :
kepegawaian - Undang – undang no. 43 tahun 1999 tentang Pokok – pokok kepegawaian
2. Undang – undang no. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil - Undang – undang no. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Negara - Kepmenpan no. KEP/75/M.PAN/2004 tentang Pedoman Perhitungan
3. Kepmenpan no. KEP/75/M.PAN/2004 tentang Pedoman Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam Rangka penyusunan
Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Formasi
dalam Rangka penyusunan Formasi - Permenkes no. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
4. Permenkes no. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan - Peraturan Kepala BKN No. 12 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Masyarakat Analisis Jabatan
5. Peraturan Kepala BKN No. 12 Tahun 2011 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Analisis Jabatan
KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN
1. Kertas
2. Alat tulis
3. Komputer (Software ABK)

PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 89


Pelaksana Mutu Baku
Kasubag Kepala Kasubag Sek Kepala BKD Kelengkapan Waktu Output
Tata Usaha Puskes Umum din Dinas
No. Kegiatan KET
mas dan
Kepega
waian
1Kesalahan dalam proses
Usulan kebutuhan pengentrian data akan
pegawai Form indikator rencana kebutuhan - Indikator 60 Usulan
mempengaruhi
sesuai denganproses
ABK berikutnya Form usulan kebutuhan pegawai Rencana menit kebutuhan
Permenpan Form Beban kerja kebutuhan pegawai
- Form Usulan
kebutuhan
pegawai
2 Mengetahui dan menyetujui Usulan 15 Usulan
usulan kebutuhan kebutuhan menit kebutuhan
pegawai pegawai
yang
disetujui
3 Menyerahkan berkas usulan - Usulan 1 hari Buku
pegawai ke Dinas kebutuhan ekspedisi
Kesehatan pegawai yang pengirima
disetujui n usulan
- Buku kebutuhan
Ekspedisi pegawai
tertandata
ngani
3 Memverifikasi usulan Usulan 2 hari Usulan
kebutuhan pegawai dari kebutuhan kebutuhan
Puskesmas pegawai yang pegawai
disetujui yang
terverifika
si

4 Usulan diusulkan Ke Kepala Usulan 2 hari Usulan


Dinas kebutuhan kebutuhan
pegawai yang pegawai
terverifikasi yang
terverifika
Nomor SOP SOP/BLUD/05/2018si dan
Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018 disetujui
5 Kepala Dinas Tanggal Revisi Usulan 2 hari Lembar
menandatangani berkas Tanggal Efektif kebutuhan disposisi
usulan pegawai pegawai yang Kepalauntuk
Kabupaten Indragiri Hulu Disahkan oleh
terverifikasi dan
UPTD Puskesmas rekruitme
Peranap
disetujui n pegawai
Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 90 baru
6 Rekruitmen pegawai baru - Lembar 1 - Daftar
disposisi ming nama
untuk gu pegawai
rekruitmen baru
pegawai baru
A2
[Supriadi, SKM]
A1 NIP. 19751126 199603 1 002
PERENCANAAN KEBUTUHAN
Jl. Sutan Muda No.32 Ke.Peranap Kab Indragiri Hulu Judul SOP
OBAT

DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA


1. 1.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 1. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan
2 Pengelolaan Obat dan perbekalan kesehatan
2. PP RI No 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Memahami tentang cara penghitungan kebutuhan obat
Kefarmasian 3 Memahami alur penyusunan perencanaan kebutuhan obat
3. Kepmenkes RI No. 189/Menkes/SK/III/2006 tentang
Kebijakan Obat Nasional -
4. Kepmenkes RI No. 2500/Menkes/SK/XII/2011 tentang
Daftar Obat Essensial Nasional 2011

5. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu no ….


tahun …. tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di
Kabupaten Indragiri Hulu ( Lembaran Daerah tahun
2000 no 17 seri C)
6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002,
Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan
7. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Repiblik Indonesia No.
HK.03.1.34.11.12.7542 tentang Pedoman Teknis
Cara Distribusi Obat Yang Baik.
8. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006,
Pedoman Pengelolaan Obat Buffer Stock
9. Permenkes Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.

KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN


Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 91
LPLPO sub unit dan jaringan 1. Komputer
SOP Perencanaan Kebutuhan Obat 2. Kalkulator dan ATK
3. Blanko usulan kebutuhan obat

PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN


Jika SOP ini tidak dilaksanakan dengan benar maka 1. Sisa / stok akhir obat
perencanaan kebutuhan obat tidak dapat dilakukan. 2. Pemakaian rata-rata obat per bulan
3. Buku Penerimaan Obat  
4. Buku Pengeluaran Obat  
5. Usulan kebutuhan obat  
program
6. Buku Gudang  
7. LPLPO sub unit dan jaringan
 
 

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 92


Mutu Baku
Petugas Pengelola Ka UPT
N Pemegang
Kegiatan Obat Sub Obat Puskesma Ka UPPF Wa Ket.
o. Program
Unit Puskesmas s
Kelengkapan Output
ktu

1 Petugas pengelolan obat         LPLPO sub unit 1-5 Rekap  


puskesmas mengumpulkan Usulan ha pemakaian
data pemakaian obat, alkes, pemegang ri obat, alkes,
BMHP dari sub unit dan usulan program, unit jan BMHP dlm
obat program dari pemegang layanan terkait ua tahun
program sesuai sasaran. Komputer ri sebelumnya
Alat tulis

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 93


Mutu Baku
Petugas Pengelola Ka UPT
N Pemegang
Kegiatan Obat Sub Obat Puskesma Ka UPPF Wa Ket.
o. Program
Unit Puskesmas s
Kelengkapan Output
ktu

2 Pengelola obat puskesmas         Register / Buku 1-2 Rekap rata-  


menghitung rata-rata pemakaian per ha rata
pemakaian obat per bulan tahun, ri pemakaian
untuk masing-masing obat, kalkulator dan per bulan
alkes, BMHP. alat tulis obat, alkes,
Sedangkan obat program BMHP
langsung dihitung sesuai
sasaran.
3 Pengelola Obat memasukkan           Blanko usulan 2 Usulan
hasil perhitungan rata-rata per perencanaan ha Perencanaan
bulan dikalikan 18 dikurangi obat, alkes, ri Obat, Alkes
sisa stok desember pada BMHP dan BMHP
blanko usulan perencanaan
kebutuhan obat
4 Pengelola Obat Melaporkan         Usulan 1 Arsip  
Usulan perencanaan kepada perencanaan ha terpelihara
Pimpinan Puskesmas untuk obat, alkes, ri
disetujui dan di tandatangani. BMHP
5 Pengelola Obat melaporkan         Usulan 1 Arsip  
Usulan Perencanaan obat yang Perencanaan ha terpelihara
sudah di tandatangani ka UPT Obat, Alkes ri
Puskesmas ke UPPF (Unit dan BMHP
Pengelola dan Pelayanan
Farmasi ) dinkes

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 94


Nomor SOP SOP/BLUD/06/2018
Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan oleh Kepala
UPTD Puskesmas Peranap
Kabupaten Indragiri Hulu
Dinas Kesehatan
Puskesmas Peranap [Supriadi, SKM]
NIP. 19751126 199603 1 002
Jl. Sutan Muda No.32 Kec.Peranap Kab.Indragir Hulu Judul SOP PENGELUARAN OBAT

DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA


1 UU RI NO 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 1. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan
Pengelolaan Obat
2 Permenkes No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas 2 Memahami pengelolaan obat dan CDOB

3 Permenkes No. 74 Tahun 2016 tentang Standart Pelayanan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 95


Kefarmasian di Puskesmas 3 Memahami alur pengeluaran obat  
4 PP RI NO 51 Tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian

-
5 Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2002,Pedoman
Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

6 Peraturan Kepala BPOM RI NO HK.03.1.34.11.12.7542


Tahun 2012 Tentang Pedoman CDOB

KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN


SOP Pengeluaran Obat 1. Alat tulis
2. Komputer
.

PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN


Jika SOP ini tidak dilaksanakan dengan benar maka 1 LPLPO SUB UNIT
pengeluaran obat tidak dapat dilakukan. 2 Kartu stok gudang
3 Buku Rekap Distribusi  
4 Buku Gudang  
5 Buku Penerimaan dan Pengeluaran

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 96


Petugas Sub Petugas di Mutu Baku
No. Kegiatan Ket.
unit Gudang Kelengkapan Waktu Output
1 Petugas Sub Unit membuat LPLPO LPLPO sub unit 1 hari LPLPO Sub unit yang sudah  
dan ditandatangani Kepala dan Buku Rekap tertanda tangani
Puskesmas tiap bulan Distribusi

2 Petugas Sub Unit mengajukan LPLPO Sub unit 20 menit kolom permintaan pada LPLPO  
permintaan obat atau BMHP melalui yang sudah terisi
LPLPO tertanda tangani

3 Pengelola obat puskesmas   LPLPO sub unit 20 menit kolom pemberian pada LPLPO  
mengevaluasi permintaan obat yang sudah terisi
berdasarkan ketersediaan di gudang ditandatangani
obat dan pemakaian obat sub unit dan sudah terisi
tersebut permintaan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 97


Petugas Sub Petugas di Mutu Baku
No. Kegiatan Ket.
unit Gudang Kelengkapan Waktu Output
4 Pengelola obat puskesmas     LPLPO sub 1 Hari obat yang sudah disiapkan  
menyetujui dan menyiapkan obat unit ,kartu per sub
yang akan diberikan sesuai jenis dan stok,Buku unit
jumlahnya, Gudang

5 Pengelola obat puskesmas mencatat     LPLPO sub 1 jam mutasi tercatat di kartu stok  
pengeluaran obat di kartu stok obat unit ,kartu dan buku gudang
gudang dan buku gudang stok,Buku
Gudang

6 Pengelola obat puskesmas dan LPLPO sub unit 1 jam Obat sudah diperiksa  
petugas Sub Unit memeriksa obat
yang akan diserahkan

7 Pengelola obat puskesmas LPLPO sub unit 15 menit LPLPO yang sudah  
menyerahkan obat disertai LPLPO ditandatangani penerima
yang sudah ditanda tangani dan
diberi tanggal

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 98


Nomor SOP SOP/BLUD/07/2018
Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
Tanggal Revisi
Logo Tanggal Efektif
Daera
h Disahkan oleh Kepala
UPTD Puskesmas Peranap
Kabupaten Indragiri Hulu
Dinas Kesehatan
Puskesmas Peranap [Supriadi, SKM]
NIP. 19751126 199603 1 002
Jl. Sutan Muda No.32 Kec.Peranap kab. Indragiri Hulu Judul SOP PENYIMPANAN OBAT

DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA


1 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 1. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan
Pengelolaan Obat dan perbekalan kesehatan
2 UU RI No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika 2 Memahami penyimpanan obat dan perbekalan kesehatan
3 UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika 3 Memahami alur penyimpanan dan perbekalan  
kesehatan
2 PP RI No 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian -

  PP RI No. 72 Tahun 2009 Tentang Pengamanan Sediaan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 99


Farmasi
3 Kepmenkes RI No. 189/Menkes/SK/III/2006 tentang
Kebijakan Obat Nasional
4 Kepmenkes RI No. 922/Menkes/SK/X/2008 tentang
Pedoman Teknis Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang
Kesehatan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
5 Kepmenkes RI No. 2500/Menkes/SK/XII/2011 tentang Daftar
Obat Essensial Nasional 2011
6 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002, Pedoman
Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
7 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Republik Indonesia No. HK.03.1.34.11.12.7542 tentang
Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat Yang Baik.
8 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006, Pedoman
Pengelolaan Obat Buffer Stock

9 PMK No. 74 Tahun 2016 tentang standar pelayanan


kefarmasian di Puskesmas
10 Kemenkes RI no. 830 Tahun 2019 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penyediaan Obat dan Vaksin
KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN
1 SOP Penerimaan obat 1. Komputer
2 SOP Pengeluaran Obat 2. Kalkulator dan ATK
3 SOP Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Obat 3. AC
4 SOP Penghapusan dan Pemusnahan Obat Rusak / 4. Pallet, Rak dan Lemari Narkotika
Kadaluarsa 5. Lemari Pendingin  
6. Lemari Pendingin Vaksin  
7. Kartu Stok  
8. Alat Kebersihan ruangan  
9. Form stock opname  
10. Pengatur suhu dan kelembaban  
11. Kartu Monitoring suhu  

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 100


12 Form Berita Acara Penerimaan  
obat  
13. Form Berita Acara Stock opname
14. Pemadam Kebakaran , Genset
 
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Jika SOP ini tidak dilaksanakan dengan benar maka kualitas 1
SPB (Surat Pengiriman Barang) / SBBK
pencatatan dan penyimpanan obat tidak terjamin .
2
Kartu Stock Barang
.
3
Buku Penerimaan  
.
4 Catatan obat rusak dan  
. kadaluarsa/ED
5 Berita Acara Stock opname  
.
6 Berita Acara Serah Terima obat  
.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 101


N Mutu Baku
o Kegiatan Pengelola Obat Ket.
Kelengkapan Waktu Output
.
1   Berita Acara Serah 20 menit Berkas lengkap dan  
Pengelola Obat menerima Berita Acara Serah
Terima, SBBK benar
Terima / SBBK

2 Pengelola Obat menata dan menyimpan   Rak Obat, Lemari 2 hari Obat tertata dan  
obat sesuai dengan sumber anggaran, Narkotika, Pallet, tersimpan sesuai
bentuk sediaan,alfabetis, FIFO dan FEFO Lemari Es, Lemari standar penyimpanan
sesuai standar penyimpanan pendingin vaksin
3 Pengelola Obat mencacat Obat dan   Kartu Stok, ATK, 1 hari Obat tercatat di kartu  
perbekalan kesehatan yang diterima di
Kalkulator stok
kartu stok ( tanggal terima, jumlah yang
diterima, no bacth, tgl kadaluarsa ). Dan
meletakkan kartu stock di sebelah
obat/perbekalan kesehatan. Khusus Vaksin
pencatatan dilakukan di buku vaksin.
4 Pengelola Obat melakukan kontrol suhu   Termohygrometer, 10 menit Suhu tercatat di kartu  
dan kelembaban ruangan penyimpanan
Kartu monitoring monitoring suhu
serta mencatat pada kartu pencatatan suhu
setiap hari pagi dan siang suhu

5 Pengelola Obat mengisi kartu stock setiap   Kartu Stok, ATK, 1 jam per Tercatat di kartu stok  
ada ,mutasi obat/perbekalan kesehatan
Kalkulator sub unit

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 102


N Mutu Baku
Kegiatan Pengelola Obat Ket.
o Kelengkapan Waktu Output
6. Pengelola Obat melakukan stock opname   Kartu Stok, ATK, 1 hari per stok opname  
obat dan perbekalan kesehatan setiap akhir
Kalkulator, Form sumber terdokumentasi
bulan sekaligus melakukan monitoring
kualitas sediaan dan waktu kadaluarsa Obat kadaluarsa / dana
rusak

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 103


DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 1. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang terkait
dengan Pengelolaan Obat
2 PP RI No. 72 Tahun 1989 tentang Pengamanan Sediaan 2 Memahami pengelolaan obat  
Farmasi 3 Memahami alur pengadaan obat  
3 PP RI No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
4 Memiliki Sertifikat pengadaan Barang / jasa  
4 PP RI No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah,
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
-
5 PP RI No 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
6 PP RI No 4 tahun 2015 tentang Perubahan keempat atas PP
No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Nomor SOP SOP/BLUD/08/2018
Pemerintah.
7 Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
PERPRES RI No. 16 Tahun 2018Logo Tentang Pengadaan
Tanggal Revisi
Barang dan Jasa Pemerintah Daera
h Tanggal Efektif
8 Kepmenkes RI No. 189/Menkes/SK/III/2006 tentang Disahkan oleh Kepala
Kebijakan Obat Nasional
UPTD Puskesmas Peranap
9 Kabupaten
Kepmenkes Indragiri Hulu tentang
RI No. 922/Menkes/SK/X/2008
Dinas
Pedoman Teknis Kesehatan
Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang
Puskesmas
Kesehatan antara Peranap
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi [Supriadi, SKM]
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota NIP. 19751126 199603 1 002
PENGADAAN OBAT NON E-
10 Jl.Kepmenkes
Sutan MudaRI
No.32 Kec.Peranap kab Indragiritentang
No. 2500/Menkes/SK/XII/2011 Hulu Daftar Judul SOP
KATALOG SECARA E-PL
Obat Essensial Nasional 2011

11 Peraturan Daerah Provinsi Riau No. .... Tahun ... tentang


Pelayanan Publik di Provinsi Riau
12 Peraturan Daerah Kabupaten ndragiri Hulu No. ... tahun .....
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dinas Di Kabupaten
Pejabat
Indragiri Hulu ( Lembaran daerah tahun ..... No. ........) Mutu Baku
Pengguna Pokja
No. Kegiatan Pembuat Penyedia Kelengkapa Ket.
13 Peraturan Bupati Indragiri HuluAnggaran/KPA
Nomor .... Tahun .......tantang ULP/PP Waktu Output
Komitmen
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Daerah Di n
e PENGADAAN LANGSUNG
Kabupaten Indragiri Hulu
I                
TRANSAKSIONAL
14 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002, Pedoman
1 PA/KPAPengelolaan
membuat Rencana  
Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan     Data usulan 1 hari berkas  
Umum Pengadaan kebutuhan lengkap dan
15 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Repiblik Indonesia No. HK.03.1.34.11.12.7542 tentang
obat benar
Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat Yang Baik.

16 Pola
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006, Tata Kelola Puskesmas  Lampiran
Pedoman 104
Pengelolaan Obat Buffer Stock

KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN


Pejabat Mutu Baku
Pengguna Pokja
No. Kegiatan Pembuat Penyedia Kelengkap Ket.
Anggaran/KPA ULP/PP Waktu Output
Komitmen an
2 PPkom membuat daftar         price list 7 hari spesifikasi  
pengadaan obat non katalog dan HPS
berdasarkan usulan user, kebutuhan
menentukan spesifikasi , HPS obat
dan draf SP/SPK

3 PPkom menyampaikan         Spesifikasi 1 hari Surat  


spesifikasi , HPS dan draf dan HPS penyampaian
SP/SPK Kebutuhan spesifikasi
obat dan HPS
4 PPkom melakukan Log in pada         Password 30 menit PPkom  
sistem SPSE (Sistem Pengadaan dan masuk pada
Secara Elektronik) perangkat sistem SPSE
software (Sistem
dan Pengadaan
hardware Secara
pengadaan Elektronik)
5 PPkom membuat daftar paket         Aplikasi 3 jam Isian data  
dan spesifikasi teknis, SPSE aplikasi e-
rancangan SPK (Sistem proc
Pengadaan
Secara
Elektronik)

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 105


Pejabat Mutu Baku
Pengguna Pokja
No. Kegiatan Pembuat Penyedia Kelengkap Ket.
Anggaran/KPA ULP/PP Waktu Output
Komitmen an
6 PP melakukan log in aplikasi         Kode 7 hari daftar  
SPSE dan membuat dokumen paket, penyedia dan
pemilihan nama paket
paket, jenis pekerjaan
pengadaan
, kualifikasi
usaha,
jadwal
paket
7 PP menerima pemasukan         dokumen 3 hari penawaran  
penawaran penawaran terverifikasi

8 PP melaksanakan evaluasi         dokumen 7 hari berita acara  


penawaran penawaran hasil evaluasi
penawaran
9 PP mengirim undangan         Aplikasi 3 hari Terverifikasi  
verifikasi SPSE Oleh
(Sistem penyedia
Pengadaan
Secara
Elektronik)

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 106


Pejabat Mutu Baku
Pengguna Pokja
No. Kegiatan Pembuat Penyedia Kelengkap Ket.
Anggaran/KPA ULP/PP Waktu Output
Komitmen an
10 PP membuat Berita Acara hasil         Aplikasi 1 hari Isian data  
Pengadaan SPSE aplikasi e-
(Sistem proc
Pengadaan
Secara
Elektronik)

11 PP menetapkan pemenang       draft SP / 2 hari Lampiran  


SPK SP/SPK
 

12 PP menyampaikan hasil         Aplikasi maks 7 Isian data


penetapan pemenang SPSE hari aplikasi e-
(Sistem proc
Pengadaan
Secara
Elektronik)  
13 PP membuat SPK dan SP         Hasil 1 Jam SP /SPK  
penetapan
pemenang

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 107


Pejabat Mutu Baku
Pengguna Pokja
No. Kegiatan Pembuat Penyedia Kelengkap Ket.
Anggaran/KPA ULP/PP Waktu Output
Komitmen an
14 PP mencetak lampiran SPK dan         Aplikasi 30 Menit Lampiran
SP SPSE SP/SPK
(Sistem
Pengadaan
Secara
Elektronik)
 
15 PP Tanda Tangan SPK dan SP         SP/SPK 30 Menit SP/SPK yang
dengan penyedia telah
ditandatanga
ni
 
16 PP Melaporkan hasil kegiatan         SP/SPK 30 Menit Laporan hasil
pada PPkom yang telah kegiatan
ditandatan
gani
 
e PENGADAAN LANGSUNG
II                
NON TRANSAKSIONAL
KPA membuat Rencana Umum       Data 1 hari berkas  
1 Pengadaan usulan lengkap dan
kebutuhan benar
obat

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 108


Pejabat Mutu Baku
Pengguna Pokja
No. Kegiatan Pembuat Penyedia Kelengkap Ket.
Anggaran/KPA ULP/PP Waktu Output
Komitmen an
2 PPkom membuat daftar         price list 7 hari spesifikasi  
pengadaan obat non katalog dan HPS
berdasarkan usulan user, kebutuhan
menentukan Spesifikasi , HPS obat
dan draf SPK

3 PPkom melakukan Log in pada         Aplikasi 30 Menit PPkom  


sistem SPSE (Sistem Pengadaan SPSE masuk pada
Secara Elektronik) (Sistem sistem SPSE
Pengadaan (Sistem
Secara Pengadaan
Elektronik) Secara
Elektronik)
4 PPkom membuat pencatatan         Aplikasi 30 Menit Paket non  
non tender SPSE tender
(Sistem terdokument
Pengadaan asi
Secara
Elektronik)

5 PPkom membuat paket         Aplikasi 1 jam Terverifikasi  


Pengadaan SPSE
(Sistem
Pengadaan
Secara
Elektronik)

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 109


Pejabat Mutu Baku
Pengguna Pokja
No. Kegiatan Pembuat Penyedia Kelengkap Ket.
Anggaran/KPA ULP/PP Waktu Output
Komitmen an
6 PPkom membuat Paket         Bukti 1 jam terdokument  
Pencatatan bayar, nilai asi
pagu, no
dokumen

7 PPkom memilih Jenis realisasi       data 30 menit data  


untuk penyedia penyedia penyedia
terverifikasi

sikap non
sikap
8 PPkom menyimpan atau       data 30 menit data  
menambah penyedia, mengisi penyedia penyedia
tanggal paket selesai dan terverifikasi
uraian pekerjaan atau
ditambahkan

9 PPkom melaporkan hasil         Laporan 30 Menit Berita Acara


kegiatan pada PA hasil Penyelesaian
kegiatan Pekerjaan

 
Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 110
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 1. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang terkait
dengan Pengelolaan Obat
2 PP RI No. 72 Tahun 1989 tentang Pengamanan Sediaan 2 Memahami pengelolaan obat  
Farmasi
3 Memahami alur pengadaan obat  
3 PP RI No. 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
4 Memiliki Sertifikat pengadaan Barang / jasa  
4 PP RI No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah,
Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
-
5 PP RI No 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
6 PP RI No 4 tahun 2015 tentang Perubahan keempat atas PP
No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
7 PERPRES RI No 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang /
jasa pemerintah
8 Permenkes RI No. 63/2014 tentang Pengadaan obat
berdasarkan katalog elektronik ( e-katalog )
9 Kepmenkes RI No. 189/Menkes/SK/III/2006 tentang
Kebijakan Obat Nasional Nomor SOP SOP/BLUD/09/2018
Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
10 Kepmenkes RI No. 922/Menkes/SK/X/2008 tentang
Tanggal Revisi
Pedoman Teknis Pembagian
Logo Urusan Pemerintahan Bidang
Kesehatan antara Pemerintah,
Daera Pemerintah Daerah Provinsi Tanggal Efektif
h Kabupaten/Kota
dan Pemerintah Daerah Disahkan oleh Kepala
UPTD Puskesmas Peranap
11 Kabupaten
Kepmenkes Indragiri Hulu
RI No. 2500/Menkes/SK/XII/2011 tentang Daftar
Obat EssensialDinas Kesehatan
Nasional 2011
Puskesmas Peranap [Supriadi, SKM]
12 Peraturan Daerah Provinsi Riau No. .... Tahun 2005 tentang NIP. 19751126 199603 1 002
Pelayanan Publik di Provinsi Riau PENGADAAN OBAT E-KATALOG
Jl. Sutan Muda No.32 Kec.Peranap kab. Indragiri Hulu Judul SOP
13 Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu No... tahun ... SECARA E-PL
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Dinas Di Kabupaten
Indragiri Hulu ( Lembaran daerah tahun ... No. ......)
14 Peraturan Bupati Indragiri huluNomor .....Tahun ..... tantang
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Daerah Di
Kabupaten Indragiri Hulu.
15 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002, Pedoman
Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
16 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Repiblik Indonesia No. HK.03.1.34.11.12.7542 tentang
Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 111
Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat Yang Baik.
17 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006, Pedoman
Pengelolaan Obat Buffer Stock
Dibawah 200 juta
N pengelola Mutu Baku
Pejabat distribu
o Kegiatan PA / KPA obat PPK Penyedia Kelengkap Ket.
Pengadaan tor Waktu Output
. puskesmas an
PA / KPA Membuat Rencana
Umum Pengadaan (RUP)  

1           RKA 7 hari RUP  

2 Pengelola obat puskesmas             Data 1 hari berkas  


Membuat usulan rencana usulan lengkap
kebutuhan obat puskesmas kebutuha dan
n obat benar
3 Pengelola obat puskesmas             Data 1 hari daftar  
Membuat daftar pengadaan usulan obat
obat e-katalog berdasarkan kebutuha sesuai
usulan rencana kebutuhan n obat dengan
obat puskesmas dan daftar daftar e-
e-katalog katalog

4 pejabat pengadaan             Password 1 berhasil  


melakukan Log in pada dan menit masuk
aplikasi e-purchasing username aplikasi
pejabat
pengadaa
n

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 112


N pengelola Mutu Baku
Pejabat distribu
o Kegiatan PA / KPA obat PPK Penyedia Kelengkap Ket.
Pengadaan tor Waktu Output
. puskesmas an
5 pejabat pengadaan             daftar 1 jam paket  
membuat paket pengadaan pengadaa pengada
mengacu pada daftar e- n obat e- an sesuai
katalog katalog dengan
daftar
pengada
an obat
6 pejabat pengadaan         paket 1 paket  
mengirimkan paket pengadaa menit pengada
pengadaan ke penyedia n an
pada aplikasi e-purchasing   diterima
penyedia

 
7 Penyedia melihat notifikasi             paket 0-7 penyedia  
dan memberikan pengadaa hari menyetu
persetujuan permintaan n jui paket
pembelian pada aplikasi e- pengada
purchasing an

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 113


N pengelola Mutu Baku
Pejabat distribu
o Kegiatan PA / KPA obat PPK Penyedia Kelengkap Ket.
Pengadaan tor Waktu Output
. puskesmas an
8 pejabat pengadaan             paket 1 paket  
menyetujui dan meneruskan pengadaa menit pengada
paket pengadaan ke PPK n an
diterima
PPK

9 PPK melakukan Log in pada             username 1 berhasil  


sistem e -purchasing dan dan menit masuk
memverifikasi paket password aplikasi,
pengadaan dari pejabat PPK memveri
pengadaan fikasi dan
menyetu
jui paket
pengada
an
1 PPK menyetujui paket             paket 5 prin out  
0 pengadaan dan mencetak pengadaa menit lampiran
lampiran paket pengadaan n paket
pengada
an

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 114


N pengelola Mutu Baku
Pejabat distribu
o Kegiatan PA / KPA obat PPK Penyedia Kelengkap Ket.
Pengadaan tor Waktu Output
. puskesmas an
1 pejabat pengadaan             lampiran 1 jam print out
1 membuat surat pesanan paket lampiran
berdasarkan lampiran paket pengadaa paket
pengadaan yang dicetak n pengada
oleh PPK an dan
surat
pesanan  
1 pejabat pengadaan             lampiran 1 hari surat
2 menghubungi distributor paket pesanan
yang ditunjuk oleh penyedia pengadaa disetujui
untuk melakukan n dan dan
tandatangan surat pesanan surat ditandat
pesanan angani
oleh
distribut
or  
1 distributor mengirim obat             surat 30- pengirim  
3 sesuai ketentuan yang ada pesanan 120 an obat
di surat pesanan hari sesuai
dengan
surat
pesanan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 115


Diatas 200 juta

pengelola Mutu Baku


N distribut
Kegiatan PA / KPA obat PPK Penyedia Kelengkap Ket.
o. or Waktu Output
puskesmas an
1 PA / KPA Membuat Rencana RKA 7 hari RUP
Umum Pengadaan (RUP  

       

2 Membuat usulan rencana           Data 1 hari berkas  


kebutuhan obat puskesmas usulan lengkap
kebutuha dan benar
n obat
3 Membuat daftar pengadaan           Data 1 hari daftar  
obat e-katalog berdasarkan usulan obat
usulan rencana kebutuhan obat kebutuha sesuai
puskesmas n obat dengan
dan daftar daftar e-
e-katalog katalog

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 116


4 PPK melakukan Log in pada           Password 1 menit berhasil  
aplikasi e-purchasing dan masuk
username aplikasi
pejabat
pengadaa
n

5 PPK membuat paket           daftar 1 jam paket  


pengadaan mengacu pada pengadaa pengadaa
daftar e-katalog n obat e- n sesuai
katalog dengan
daftar
pengadaa
n obat
6 PPK mengirimkan paket         paket 1 menit paket  
pengadaan ke penyedia pada pengadaa pengadaa
aplikasi e-purchasing n n diterima
penyedia

 
7 Penyedia melihat notifikasi dan           paket 0-7 hari penyedia  
memberikan persetujuan pengadaa menyetuju
permintaan pembelian pada n i paket
aplikasi e-purchasing pengadaa
n
8 PPK menyetujui paket           paket 5 menit prin out  
pengadaan dan mencetak pengadaa lampiran
lampiran paket pengadaan n paket
pengadaa
n
Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 117
9 PPK membuat surat pesanan       lampiran 1 jam print out
berdasarkan lampiran paket paket lampiran
pengadaan pengadaa paket
n pengadaa
n dan
surat
pesanan  
10 PPK menghubungi distributor         lampiran 1 hari surat
yang ditunjuk oleh penyedia paket pesanan
untuk melakukan tandatangan   pengadaa disetujui
surat pesanan n dan dan
surat ditandatan
pesanan gani oleh
distributor  
11 distributor mengirim obat         surat 30-120 pengirima  
sesuai ketentuan yang ada di pesanan hari n obat
surat pesanan sesuai
dengan
surat
pesanan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 118


Nomor SOP SOP/BLUD/10/2018
Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
Tanggal Revisi
Logo
Daera Tanggal Efektif
h Disahkan oleh Kepala
UPTD Puskesmas Peranap
Kabupaten Indragiri Hulu
Dinas Kesehatan
Puskesmas Peranap [Supriadi, SKM]
NIP. 19751126 199603 1 002
Jl. Sutan Muda No.32 Kec.Peranap kab Indragiri Hulu Judul SOP PENERIMAAN OBAT

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 119


DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 1. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan
Pengelolaan Obat
2 UU RI No.5 Thun 1997 tentang Psikotropika 2 Memahami tentang obat dan pengelolaan obat

3 UU RI No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika 3 Memahami alur penerimaan obat  

4 PP RI No 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian -

 5 PP RI No. 72 Tahun 2009 Tentang Pengamanan Sediaan


Farmasi
6 Kepmenkes RI No. 189/Menkes/SK/III/2006 tentang
Kebijakan Obat Nasional
7 Kepmenkes RI No. 922/Menkes/SK/X/2008 tentang
Pedoman Teknis Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang
Kesehatan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
8 Kepmenkes RI No. 2500/Menkes/SK/XII/2011 tentang Daftar
Obat Essensial Nasional 2011
9 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002, Pedoman
Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

PERINGATAN
10 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan PENCATATAN DAN PENDATAAN
Republik
Pencatatan Indonesiaobat
penerimaan No. harus
HK.03.1.34.11.12.7542
sesuai, jika kurangtentang
minta, jika 1 Kartu stok obat gudang
lebih atau tidak sesuai dikembalikan Obat Yang Baik.
Pedoman Teknis Cara Distribusi
11 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006, Pedoman 2 LPLPO  
Pengelolaan Obat Buffer Stock
3 Buku Penerimaan Obat  
12 PMK No. 74 Tahun 2016 tentang standar pelayanan 4 Buku Gudang  
kefarmasian di Puskesmas

KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN


1 SOP Pengadaan Obat secar e-Purchasing ( e-Katalog ) 1.
Faktur barang / LPLPO
2 Berita acara penerimaan barang / SBBK
Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 120
3 Kartu stok obat  
4 Buku penerimaan obat  
5 Buku Gudang  
PELAKSANA MUTU BAKU
N
Ka UPT KETERAN
O KEGIATAN
PPKom Penyedia PPHP Puskes Kelengkapan Waktu Output GAN
.
mas
 

SPK / SP, Faktur, Surat


1 PPKom memeriksa barang yang       3 jam BAHP  
Jalan
diterima dari penyedia barang

   
PPKOm bersama penyedia
barang mengadakan serah
SPK / SP, Faktur, Surat
2 terima barang / obat disertai     30 menit BAST  
Jalan
dengan Berita Acara Serah
Terima Barang / Obat (BAST)

    Dok program
penganggaran, Surat
Penetapan PPK, Dok
perencanaan pengadaan,
PPHP memeriksa administrasi RUP /SIRUP, Dok
3 disertai Berita Acara Hasil     persiapan pengadaan, dok 1 jam BAHPA  
Pemeriksaan Administratif pemilihan penyedia, dok
kontrak dan perubahannya
serta pengedaliaannya
(SP), Dok serah terima
hasil pekerjaan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 121


PELAKSANA MUTU BAKU
N
Ka UPT KETERAN
O KEGIATAN
PPKom Penyedia PPHP Puskes Kelengkapan Waktu Output GAN
.
mas
      Dok program
penganggaran, Surat
Penetapan PPK, Dok
perencanaan pengadaan,
PPKOm membuat Berita Acara RUP /SIRUP, Dok
4 Serah Terima Obat kepada   persiapan pengadaan, dok 1 jam BAHPA  
Kepala UPT Puskesmas pemilihan penyedia, dok
kontrak dan perubahannya
serta pengedaliaannya
(SP), Dok serah terima
hasil pekerjaan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 122


Nomor SOP SOP/BLUD/11/2018
Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
Logo Tanggal Revisi
Daera Tanggal Efektif
h
Disahkan oleh Kepala
UPTD Puskesmas Peranap
Kabupaten Indragiri Hulu
Dinas Kesehatan
Puskesmas Peranap [Supriadi, SKM]
NIP. 1975112 199603 1 002
Jl. Sutan Muda No.32 Kec.Peranap kab Indragiri Hulu Judul SOP VISITE
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 1. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan
visite pasien rawat inap
2 PP RI No. 72 Tahun 1989 tentang Pengamanan Sediaan 2 Memahami pelaksanaan pelayanan kefarmasian terkait visite
Farmasi
3 PP RI No 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian 3 Memahami alur pelaksanaan visite  

4 PP RI No 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian


5 Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 74
Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas

KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN


1 Pedoman visite Apoteker
1. Rekam medis pasien
2 Formulir visite obat
3
ATK  

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 123


Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 124
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Jika tidak dilakukan maka pemantauan terapi obat tidak 1 rekam medis pasien
dapat maksimal 2 formulir visite obat  

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 125


PELAKSANA MUTU BAKU KETERANGAN
N
KEGIATAN apote Kelengk
O. pasien/keluarg Waktu Output
ker apan
1 Apoteker membaca dan menganalisa
catatan medik pasien beserta rekam informasi kondisi
pengobatannya sebelum melakukan klinis dan terapi obat
visite pasien di ruang rawat inap yang
medis 15 menit yg di dapatkan
 
bersangkutan. pasian pasien

2 Apoteker memperkenalkan diri dan


menerangkan tujuan dari kunjungan pasien mengenali
tersebut kepada pasien
name tag 1 menit apoteker
 

3 Apoteker menanyakan terapi obat


terdahulu dan memperkirakan mengetahui riwayat
formulir
masalah yang mungkin terjadi. visite obat
2 menit obat dan penyakit  
terdahulu

4 formulir 3 menit penggunaan obat


Apoteker melakukan konseling dan memberikan informasi visite yang rasional
obat yang diperlukan oleh pasien
obat
 

5 Apoketer memberikan catatan pada


form visite obat bila terjadi masalah
terkait obat for
vis
 
6 Apoteker mendokumentasikan re
kegiatan visite dengan disusun
berdasarkan nama pasien atau me
nomer rekam medik dan dikelola pa
dengan baik sehingga terjaga for
kerahasiaannya Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 126   vis
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
UU RI No. 31.UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 1. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan
Pengelolaan Obat
2 PP RI No 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan 2 Memahami proses penghapusan pemusnahan obat kadaluarsa /
Kefarmasian rusak
3 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 3 Memahami alur penghapusan dan pemusnahan
Nomor SOP obat kadaluarsa
SOP/BLUD/12/2018
PERINGATAN
2002, Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan PENCATATAN
/ rusak DAN PENDATAAN 3 Desember 2018
Tanggal Pembuatan
JikaPerbekalan Kesehatan
SOP ini tidak dilaksanakan dengan benar maka penghapusan 1 Tanggal
Daftar Revisi
obat yang kadaluarsa / rusak
Logo Pengamanan
dan pemusnahan Tahun
4 PP RI No. 72 2009 Tentang
obat kadaluarsa / rusak tidak dapat dilakukan
Daera 2 Tanggal
SK Tim Efektif dan pemusnahan obat
penghapusan
5 Sediaan Farmasi h 3 Disahkan
Berita acara oleh Kepala  
PERMENKES No.30 Tahun 2014 tentang 4 Dokumentasi UPTD Puskesmas   Peranap
 
Kabupaten Indragiri Hulu  
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Dinas Kesehatan  
6 Peraturan Kepala Badan PengawasPeranap
Puskesmas Obat dan [Supriadi, SKM]
Makanan Repiblik Indonesia No. NIP. 19751126 199603 1 002
HK.03.1.34.11.12.7542 tentang
Jl. Sutan Muda No.32 Pedoman kab
Kec.Peranap Teknis
Indragiri Hulu Judul SOP PEMUSNAHAN OBAT
Cara Distribusi Obat Yang Baik.
SOP PENGHAPUSAN DAN PEMUSNAHAN OBAT KADALUARSA / OBAT RUSAK (JKN)

KETERKAITAN Mutu Baku


PERALATAN/ PERLENGKAPAN
N1 SOP penyimpanan Pengelol Pihak
Kegiatan Ka. PKM Ket.
o.2 SOP pengeluaran a Obat 1 ketiga
form inventaris obat kadaluarsa/ rusak
Kelengkapan  
Waktu  
Output
3 SOP monitoring dan evaluasi obat di puskesmas 2 MOU dengan pihak ketiga  
3 surat persetujuan penghapusan dan pemusnahan obat kadaluarsa/
rusak yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala
Dinas Kesehatan

Pola Tata Kelola Puskesmas


4 Surat Lampiran 127
persetujuan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
5 Incenerator / alat penghancur
6 Berita acara pemusnahan ( rangkap 5 / disesuaikan )
7 Alat pendokumentasian
Kepala Puskesmas    
membuat MOU dengan
1 pihak ketiga selaku   Draft MOU 7 hari MOU  
penyedia jasa pemusnahan
obat
2 Pengelola Obat       Daftar obat 60 menit Daftar obat  
menginventarisir obat kadaluarsa / kadaluarsa /
kadaluarsa / rusak dari Sub rusak rusak lengkap
Unit, Pustu dan ponkesdes dan benar
3 Pengelola obat melaporkan       Daftar obat 30 menit Daftar obat  
data obat ED/Rusak yang kadaluarsa / kadaluarsa /
akan dimusnahkan kepada rusak rusak yang
Kepala Puskesmas telah
ditandatanga
ni Kepala
Puskesmas
4 Kepala Puskesmas       Surat perintah 30 menit Surat  
membuat surat perintah kerja pelaksanaan
kerja pemusnahan obat pemusnahan perintah
kadaluarsa /obat rusak ke obat kerja dari
pihak ketiga kadaluarsa / pihak ketiga
rusak

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 128


5 Pengelola Obat melakukan       1 jam Obat  
serah terima obat Berita Acara Serah diserahkan
kadaluarsa/ rusak kepada Terima pada pihak
pihak ketiga ketiga

7 Dokumentasi dan       Foto, arsip 30 menit terdokument  


pengarsipan asi

SOP PENGHAPUSAN DAN PEMUSNAHAN OBAT KADALUARSA / OBAT RUSAK (APBD)

No. Kegiatan Pengelola Ka UPT Kadinkes Mutu Baku Ket.

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 129


Obat PKM Kelengkapan Waktu Output

1 Pengelola Obat     Daftar obat 60 Berkas  


menginventarisir obat kadaluarsa / menit lengkap dan
kadaluarsa / rusak dari Sub rusak benar
Unit, Pustu dan ponkesdes
2 Pengelola obat melaporkan       Daftar obat 30 Daftar obat  
data obat ED/Rusak yang akan kadaluarsa / menit kadaluarsa /
dimusnahkan kepada Kepala rusak rusak yang
Puskesmas telah
ditandatangan
i Kepala
Puskesmas
3 Kepala Puskesmas membuat       Surat 30 Surat Serah  
surat pengembalian obat pengembalian menit Terima Obat
kadaluarsa dan obat rusak ke obat kadaluarsa kadaluarsa /
kepala Dinas kesehatan / rusak rusak

5 Pengelola Obat menyerahkan       1 jam terdokumenta  


obat kadaluarsa / rusak ke si (foto, arsip)
Kepala Dinas kesehatan
disertai Berita Acara Serah
Terima Obat kadaluarsa /
rusak

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 130


DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
1 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Berita Acara Serah
2 UU RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika Memahami Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan
Terima
Pengelolaan Obat dan Obat
perbekalan kesehatan
3 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Memahami tentang cara Monitoring dan Evaluasi
kadaluarsa /rusak,
4 PP RI No. 72 Tahun 1989 tentang Pengamanan Sediaan Memahami alur Monitoring dan Evaluasi
Farmasi Surat dan Lampiran
5 PP RI No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian daftar Obat yang
6 Permenkes No. 189 tentang Kebijakan Obat Nasional Tahun dimusnahkan
2006
7 Permenkes No. 741 tentang Standar Pelayan Minimal (SPM)
Kefarmasian di Kabupaten/ Kota Tahun 2008
9 Permenkes No. 09 tentang Perubahan Penggolongan
PsikotropikaTahun 2015
1 Permenkes No. 14 tentang Standar Kompetensi Manajerial
0 Jabatan Fungsional Apoteker Tahun 2015
1 Permenkes No. 74 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
1 di Puskesmas Tahun 2016
1 Kepmenkes RI No. 189/Menkes/SK/III/2006 tentang
2 Kebijakan Obat Nasional Nomor SOP SOP/BLUD/13/2018
8 Kepmenkes RI No. 2500/Menkes/SK/XII/2011 tentang Daftar Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
Obat Essensial Nasional 2011 Tanggal Revisi
1 Departemen Kesehatan Republik
Logo Indonesia, 2002, Pedoman Tanggal Efektif
2 Daera
Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan Disahkan oleh Kepala
h
1 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan UPTD Puskesmas Peranap
3 Kabupaten
Repiblik Indonesia Indragiri Hulu tentang
No. HK.03.1.34.11.12.7542
Pedoman TeknisDinas
Cara Distribusi
KesehatanObat Yang Baik.
1 Departemen Kesehatan Republik
Puskesmas Peranap Indonesia, 2006, Pedoman [Supriadi, SKM]
4 Pengelolaan Obat Buffer Stock NIP. 19751126 199603 1 002
Jl. Sutan Muda NO.32 Kec.Peranap kab indragiri Hulu Judul SOP MONITORING DAN EVALUASI

KETERKAITAN PERALATAN / KELENGKAPAN


Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 131
SOP Pengadaan
SOP Penerimaan 1
Daftar cek list untuk Monev
SOP Penyimpanan .
SOP Pengeluaran 2 SPPD
SOP Pemusnahan obat kadaluarsa / rusak .
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Jika SOP ini tidak dilaksanakan dengan benar maka penghapusan 1 Daftar obat yang kadaluarsa / rusak
dan pemusnahan obat kadaluarsa / rusak tidak dapat dilakukan 2 SK Tim penghapusan dan pemusnahan obat
3 Berita acara  
Pengelola 4 Ka UPT
Dokumentasi Mutu Baku    
Obat sub Pengelola  
No. Kegiatan Unit dan Obat
Puskesm  
Ket.
Kelengkapan Waktu Output
jaringan as
1 Pengelola Obat menyusun jadwal     Jadwal monev 30 menit Jadwal monev  
dan menyiapkan form monev ke Sub Unit dan
Jaringan yang
telah tersusun

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 132


2 Pengelola Obat membuat surat       Blanko surat 1 jam Surat tugas dan  
tugas dan SPPD untuk tugas dan SPPD SPPD yang siap
melaksanakan monev ke Sub Unit untul di tanda
dan Jaringan tangani oleh
Kepala
Puskesmas

3 Pengelola Obat melaksanakan       form monev 1 jam form monev  


monev sesuai jadwal yang telah per sub terisi
disusun unit

4 Pengelola Obat mengevaluasi dan     form monev 2 jam Surat tugas,  


membuat laporan hasil monev SPPD, form
monev, laporan
monev yang
telah ditanda
tangani oleh
unit terkait
5 Pengelola Obat membuat Rencana     form RTL 1 jam RTL per unit
tindak lanjut dari hasil monev (rencana tindak terdokumentasi
lanjut)

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 133


DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
6 Pengelola Obat   RTL per unit 30 menit laporan monev  
mendokumentasikan
1 hasil2009
UU RI No. 36 Tahun monev
tentang Kesehatan 1 Memahami Peraturan Perundang-undangan yang terkaitterdokumentasi
terdokumentasi dengan
dan2 melaporkan ke Kepala
UU RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika . Pekerjaan Kefarmasian di Puskesmas
2 Memah  
Puskesmas
3 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
ami
4 PP RI No. 72 Tahun 1989 tentang Pengamanan Sediaan tentang
Farmasi cara
5 PP RI No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian Konseli
6 Permenkes No. 189 tentang Kebijakan Obat Nasional ng Obat
Tahun 2006 3 Memahami alur Konseling obat
7 Permenkes No. 741 tentang Standar Pelayan Minimal 4 Memiliki cara berkomunikasi yang baik dan  
8 (SPM) Kefarmasian di Kabupaten/ Kota Tahun 2008 benar Nomor SOP SOP/DC/01/REV. 02
Permenkes No. 889 tentang Registrasi, Izin Ptraktik dan
Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
Izin Tenaga KafarmasianTahun 2011
Tanggal Revisi 20 April 2019
9 Permenkes No. 09 tentang Perubahan Penggolongan
PsikotropikaTahun 2015
Logo Tanggal Efektif 30 April 2019
Daera Disahkan oleh Kepala
10 Permenkes No. 14 tentang h Standar Kompetensi Manajerial
Jabatan Fungsional Apoteker Tahun 2015 UPTD Puskesmas Peranap
11 PermenkesKabupaten Indragiri
No. 74 tentang StandarHulu
Pelayanan Kefarmasian
12 Dinas Kesehatan
di Puskesmas Tahun 2016
KepmenkesPuskesmas Peranap
RI No. 189/Menkes/SK/III/2006 tentang [Supriadi, SKM]
Kebijakan Obat Nasional NIP. 19751126 199603 1 002
13 Jl.Departemen
Sutan MudaKesehatan Republik Indonesia,
No.32 Kec.Peranap 2002,
kab. Indragiri hulu Judul SOP MONITORING DAN EVALUASI
Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan

KETERKAITAN PERALATAN / KELENGKAPAN


Pedoman Konseling
1
Form Konseling
.
2 Resep
.
Pola Tata Kelola
3 Puskesmas  Lampiran
Media informasi 134
cara penggunaan obat
.
4 Literatur obat
.
     
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Jika SOP ini tidak dilaksanakan dengan benar maka tidak Resep dan Form konseling
akan tercapai tujuan terapi pasien dengan pengobatan yang
rasional

FORMULIR KONSELING OBAT PASIEN


Tanggal   Nama Dokter  
Nama Pasien   Diagnosis  
Alamat   BB/ TB Pasien  
No Telp   Usia  
Resep              
       
       
       
       
       
       
       
       
                 
Ya,
Riwayat Alergi   Tidak     terhadap    
Riwayat Penyakit Tidak ada penyakit lain        

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 135


    Ada penyakit lain          

Riwayat Pengobatan              

Kondisi Sosio Ekonomi              


Kondisi Khusus Hamil            

    trimester   Menyusui   Anak   Lansia


Hasil Pemeriksaan Laboratorium              

Informasi dan Saran              

Mutu Baku
Petugas
No. Kegiatan Pasien Dokter Kelengkap Ket.
Farmasi Waktu Output
an
1 Petugas farmasi memilih kriteria pasien     5 menit Terpilihnya  
yang diberikan konseling ( pasien rujukan kriteria pasien
dokter, pasien dengan penyakit kronis, yang diberikan
pasien dengan obat yang berindeks terapi konseling
sempit dan polifarmasi, pasien geriatrik,
pasien pediatrik )

2 Petugas farmasi membuka komunikasi       Resep dan 10 menit Adanya kesiapan  


dengan pasien/keluarga pasien form komunikasi
konseling antara Apoteker
dan
pasien/keluarga
pasien

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 136


3 Petugas farmasi menanyakan hal-hal yang       Resep dan 10 menit Mengetahui  
menyangkut obat yang dikatakan oleh form informasi awal
dokter kepada pasien dengan metode konseling yang diterima
pertanyaan terbuka ( Three Prime pasien/keluarga
Questions) pasien dari dokter
1.Apa yang dikatakan dokter mengenai
obat
2. Bagaimana cara pemakaian
3. Apa efek yang diharapkan dari obat
tersebut
4 Petugas farmasi memperagakan dan     Resep, form 30 menit Pasien/keluarga  
menjelaskan mengenai cara penggunaan konseling, pasien
obat media cara memahami
penggunaan penggunaan obat
obat yang benar

5 Petugas farmasi memverifikasi akhir yaitu     Resep dan 5 menit Pasien bisa
meliputi form menjelaskan
1. Mengecek pemahaman pasien konseling kembali cara
2. Mengidentifikasi dan menyelesaikan penggunaan obat
masalah yang berhubungan dengan yang sudah
penggunaan obat untuk optimalisasi dijelaskan dengan
terapi   benar

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 137


6 Petugas farmasi melakukan pencatatan     Form 5 menit Pencatatan
konseling yang sudah dilakukan pada konseling konseling
form konseling

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 138


Nomor SOP SOP/BLUD
Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Logo Disahkan oleh Kepala
Daera UPTD Puskesmas Peranap
h

Kabupaten Indragiri Hulu


Dinas Kesehatan
Puskesmas Peranap [Supriadi, SKM]
NIP. 19751126 199603 1 002
Jl. Sutan Muda No.32 Kec.Peranap kab. Indragiri hulu Judul SOP PERENCANAAN KEBUTUHAN OBAT

DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA


1. Memahami Peraturan Perundang-undangan yang terkait dengan
Pengelolaan Obat dan perbekalan kesehatan
1 UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2 Memahami tentang cara penghitungan kebutuhan obat
3 Memahami alur penyusunan perencanaan kebutuhan obat
2 PP RI No 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian
3 Kepmenkes RI No. 189/Menkes/SK/III/2006 tentang Kebijakan
Obat Nasional
4 Kepmenkes RI No. 2500/Menkes/SK/XII/2011 tentang Daftar
Obat Essensial Nasional 2011

5 Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hulu no ... tahun .....


tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas di Kabupaten
Indragiri hulu ( Lembaran Daerah tahun ..................)
6 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002, Pedoman
Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 139


7 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan
Repiblik Indonesia No. HK.03.1.34.11.12.7542 tentang
Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat Yang Baik.
8 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006, Pedoman
Pengelolaan Obat Buffer Stock
9 Permenkes Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas.

KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN


1 LPLPO sub unit dan jaringan 1. Komputer
2 SOP Perencanaan Kebutuhan Obat 2. Kalkulator dan ATK
3. Blanko usulan kebutuhan obat
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Jika SOP ini tidak dilaksanakan dengan benar maka 1. Sisa / stok akhir obat
perencanaan kebutuhan obat tidak dapat dilakukan. 2. Pemakaian rata-rata obat per bulan
3. Buku Penerimaan Obat  
4. Buku Pengeluaran Obat  
5. Usulan kebutuhan obat program  
6. Buku Gudang  
7. LPLPO sub unit dan jaringan    

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 140


N Kegiatan Pemega Petugas Pengelol Ka UPT Ka Mutu Baku Ket.
o. ng Obat a Obat Puskes UPPF Kelengkap Waktu Output
Progra Sub Unit Puskesm mas an
m as
1 Petugas pengelolan obat         LPLPO sub unit 1-5 hari Rekap  
puskesmas mengumpulkan data Usulan januari pemakaia
pemakaian obat, alkes, BMHP pemegang n obat,
dari sub unit dan usulan obat program, unit alkes,
program dari pemegang program layanan terkait BMHP dlm
sesuai sasaran. Komputer tahun
Alat tulis sebelumn
ya
2 Pengelola obat puskesmas         Register / Buku 1-2 hari Rekap  
menghitung rata-rata pemakaian pemakaian per rata-rata
obat per bulan untuk masing- tahun, pemakaia
masing obat, alkes, BMHP. kalkulator dan n per
Sedangkan obat program alat tulis bulan
langsung dihitung sesuai sasaran. obat,
alkes,
BMHP
3 Pengelola Obat memasukkan           Blanko usulan 2 hari Usulan
hasil perhitungan rata-rata per perencanaan Perencana
bulan dikalikan 18 dikurangi sisa obat, alkes, an Obat,
stok desember pada blanko BMHP Alkes dan
usulan perencanaan kebutuhan BMHP
obat

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 141


4 Pengelola Obat Melaporkan         Usulan 1 hari Arsip  
Usulan perencanaan kepada perencanaan terpelihar
Pimpinan Puskesmas untuk obat, alkes, a
disetujui dan di tandatangani. BMHP

5 Pengelola Obat melaporkan         Usulan 1 hari Arsip  


Usulan Perencanaan obat yang Perencanaan terpelihar
sudah di tandatangani ka UPT Obat, Alkes a
Puskesmas ke UPPF (Unit dan BMHP
Pengelola dan Pelayanan Farmasi
) dinkes

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 142


Nomor SOP SOP/BLUD/14/2018
Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
DASAR HUKUM Tanggal Revisi
KUALIFIKASI PELAKSANA
Pelaksana Tanggal Efektif Mutu Baku
1. Penanggungjawab Unit LayananWaktu memahami Ketera
tentang perencanaan
No. Kegiatan Penanggu
Bendah
Kepala
Bendahara
Disahkan oleh Kelengkapan Kepala Output
6. Peraturan Pemerintah
ara
Logo
No. 23barang
ng jawab
Tim PTP
Tahun 2005  tentang
puskesmas
Puskesmas BPPKAD
Pengelolaan Keuangan barang/jasa ngan
Daera UPTD Puskesmas Peranap
Badan Layanan Umum  h
2. Penanggungjawab program memahami tentang perencanaan barang/jasa
1 Identifikasi - Usulan kebutuhan barang/Jasa 15 hari Rekap usulan
dari tiap tentang
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa unit3.danBendahara
7. kebutuhan program
Barang memahami manajemen ASPAK, Pemeliharaan
pengadaan Barang
8. barang/jasa
Surat Edaran LKPPKabupaten
no 12 12 TAHUNIndragiri
2018Hulu barang, dan perencanaan
tentang Pedoman Pengadaan- Usulan kebutuhan barang/jasa dari barang/jasa
dan Jasa
4. Anggota Tim Perencanaan Tingkat Puskesmas memahami tentang evaluasi
Barang/Jasa
- Dinas pada
yang dikecualikan Kesehatan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah bendahara barang
kinerja, pembuatan RUK, pembuatan RPK, dan analisa kebutuhan barang
9. Surat Edaran LKPPPuskesmas
no 2 tahun 2019 tentang Percepatan Pelaksanaan- ASPAK
Peranap [Supriadi, SKM]
dan jasa
Barang/Jasa
2 Analisa kebutuhanPemerintah - Hasil NIP. 19751126
15 199603 1 002
hari -manajemen
5. evaluasi
Bendaharakinerja
Puskesmas memahami tentang RUK alokasi anggaran
10.barang/jasa
Peraturan Bupati Indragiri Hulu no.... tahun.... tentang Pengadaan barang dan- Rekap usulan
secara kebutuhan
proporsional PERENCANAAN
barang/jasa
sesuai estimasi, PENGADAAN
dan - RPK
pembuatan BARANG
jadwal pengadaan
Jasa Jl.
BLUDSutan Muda No.32 Kec.Peranap kab. Indragiri hulu Judul SOP
- Daftar Usulan DAN anggaran
Kegiatantersedianya
sesuai estimasi dari dinas JASA - Dokumen analisa
11. SK Kepala Puskesmas. Pekan Heran no ... tahun .... tentang Pengadaan Kesehatan 6. Kepala Puskesmas memahami tentang keputusan kebutuhan
analisa kebutuhan barang
Barang dan Jasa - DPA dan DPPA
dang jasatahun
sesuaisebelumnya
prioritas, keputusan penempatan barang/jasa
pos anggaran yang akan
- ASPAKdigunakan, dan pembuatan RKA
3KETERKAITAN
Pembuatan RKA dan PERALATAN/ PERLENGKAPAN15 Hari - RKA yang telah
-RUK
Verifikasi kegiatan -RPK terverifikasi
7. SOP Persiapan Pengadaan Barang/Jasa 1. Komputer dengan aplikasi office
-Dokumen analisa kebutuhan barang/jasa
8. SOP Pemilihan Penyedia Barang/Jasa 2. Peralatan Alat Tulis Kantor
-Peraturan Bupati tentang Penetapan
9. SOP Pelaksanaan pengadaan barang dan Jasa 3. Form Rekap Kebutuhan barang/jasa
Standar Harga
10. SOP Serah Terima Barang/Jasa 4. Form Analisa Kebutuhan barang/jasa
411. Penetapan
Manual mutuDPAPuskesmas -RKA telah diverifikasi dan telah diupload 30 Hari DPA
5 Penetapan - DPA 3 Hari - KAK pengadaan
Cara/Metode - Daftar barang tayang di e-catalog - Penetapan
PERINGATAN
Pengadaan PENCATATAN DAN PENDATAAN Prioritas
- Penetapan Kebijakan umum tentang
Perencanaan pengadaan barang dan jasa wajib dilaksanakan sebagai kontrol pemaketan 1. Usulan Pembuatan/ Perubahan
pekerjaan 3. Pengadaan
Matriks Distribusi Dokumen
pelaksanaan pengadaan barang/jasa agar sesuai prioritas kebutuhan barang /jasa- Penetapan Dokumen
kebijakan umum tentang tata 4. Daftar Distribusi Dokumen
- RUP
yang diperlukan puskesmas 2. Daftar
cara pengadaan Induk Dokumen
Nomor
- SOP SOP/BLUD/15/2018
6 Penyusunan jadwal Tanggal
- DPA Pembuatan 3 Desember 2018 2 Hari Time schedule
kegiatan pengadaan Tanggal
- RUP Revisi Pengadaan Barang
Tanggal
- AturanEfektif
batas penyerapan anggaran dan Jasa
Logo Disahkan oleh
- Estimasi ketersediaan anggaran Kepala
Pemaketan
Daera - Penetapan Prioritas Pengadaan UPTD PuskesmasPekerjaan Peranap
h
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
Kabupaten Indragiri Hulu
Dinas Kesehatan Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 143
Puskesmas Peranap [Supriadi, SKM]
NIP. 19751126 1996603 1 002
PERSIAPAN PENGADAAN BARANG DAN
Jl. Sutan Muda No.32 Kec.Peranap kab. Indragiri hulu Judul SOP
JASA
12. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005  tentang Pengelolaan Keuangan 7. Bendahara Puskesmas, memahami usulan daftar pengajuan belanja sesuai
Badan Layanan Umum  skedul pengadaan dan pemaketan pekerjaan
13. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa 8. PPK memahami pemaketan pekerjaan, dan metode pengadaan yang dipilih
14. Surat Edaran LKPP no 12 12 TAHUN 2018 tentang Pedoman Pengadaan 9. PP/Pokja Pengadaan memahami dokumen yang dibutuhkan dalam
Barang/Jasa yang dikecualikan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pemaketan pekerjaan, dan metode pengadaan yang dipilih
15. Surat Edaran LKPP no 2 tahun 2019 tentang Percepatan Pelaksanaan
Barang/Jasa Pemerintah
16. Peraturan Bupati Indragiri Hulu no.... tahun.... tentang Pengadaan barang
dan Jasa BLUD
17. SK Kepala Puskesmas Pekan Heran no ... tahun .... tentang Pengadaan
Barang dan Jasa
KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN
19. Komputer dengan aplikasi office 23. Sertifikat pengadaan PP
12. SOP Persiapan Pengadaan Barang/Jasa 20. Peralatan Alat Tulis Kantor 24. DPA
13. SOP Pemilihan Penyedia Barang/Jasa 21. Form Usulan daftar pengajuan belanja 25. RUP
14. SOP Pelaksanaan pengadaan barang dan Jasa 22. Sertifikat pengadaan PPK 26. Bantex folder/ lemari
15. SOP Serah Terima Barang/Jasa dokumen
16. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Puskesmas melalui Penyedia
17. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Puskesmas melalui Swakelola
18. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Puskesmas yang dikecualikan
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Persiapan pengadaan wajib dilaksakan karena berkaitan dengan barang yang 5. Usulan barang dan jasa 7. Matriks
akan di anggarkan jika tidak dilakanakan berakibat akan terhambatnya proses 6. Daftar Induk barang 8. Daftar usulan barang
pengadaan barang di puskesmas

Pelaksana Mutu Baku

No Bendahar
Kegiatan PA/ Keterangan
. a PPK Pokja/PP Kelengkapan Waktu Output
KPA
puskesma
s

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 144


1. Penetapan - SK PPK
Penanggungjawab SK PP
pengadaan SK PPHP

1 Pengajuan usulan - Skedul pengadaan 3 hari Usulan daftar belanja


belanja barang/jasa puskesmas
- Skedul kegiatan
- DPA
-
2 Pembuatan Paket -Usulan daftar belanja 1 hari ACC daftar belanja
Pekerjaan -DPA untuk dibuatkan paket
pengadaan

3 Penetapan metode -RUP 1 hari - Metode pengadaan


Pengadaan - Total pagu paket - Penunjukan
pengadaan Pelaksana pengadaan
-survey pasar/browsing PP/Pokja

4 a. Bila Pengadaan - DPA 15 hari Dokumen awal


barang melalui - RUP pengadaan untuk
- batas pagu per item pembuatan :
b. penyedia - hasil survey - Undangan
1. Penetapan penawaran
spesifikasi pasar/browsing - Dokumen untuk
teknis / - SIKAP bahan klarifikasi
KAK - Kode SIUP yang dan negosiasi
terkait jenis barang/jasa
2. Penetapan - Daftar hitam penyedia
HPS
3. Penetapan
rancangan
kontrak
4. Penetapan
uang

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 145


muka,jamina
n uang
muka,jamina
n
pelaksanaan,
jaminan
pemeliharaa
n,sertifikasi
garansi
dan/atau
penyesuaian
harga
c. Bila Pengadaan - DPA 15 hari Dokumen awal
barang melalui - RUP pengadaan untuk
- batas pagu anggaran pembuatan :
Swakelola - estimasi hasil survey - Undangan
1. Penetapan pada pelaksanaan penawaran
sasaran kegiatan swakelola yang - Dokumen untuk
2. Penetapan mirip bahan klarifikasi
Penyelengg - SIKAP dan negosiasi
- Kode SIUP yang
ara terkait jenis barang/jasa
swakelola - Daftar hitam Pelaksana
3. Penetapan swakelola
rencana
kegiatan
4. Penetapan
jadwal
pelaksanaa
n
5. Penyusuna
n RAB
5 Proses Dokumen Kualifikasi 15 hari - SP/SPK/Surat kontrak
Pelaksanaan -NPWP - Penandatanganan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 146


Pengadaan - SIUP kontrak
-Pakta Integritas
- Surat penawaran
-berita acara klarifikasi
dan negosiasi

Nomor SOP SOP/BLUD/16/2018

Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018


Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan oleh Kepala
Logo
Daera UPTD Puskesmas Peranap
h

Kabupaten Indragiri ulu


Dinas Kesehatan
Puskesmas Peranap [Supriadi, SKM]
NIP. 19751126 199603 1 002
Jl. Sutan Muda No.32 Kec.Peranap kab. Indragiri hulu Judul SOP SERAH TERIMA BARANG DAN JASA
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
18. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005  tentang Pengelolaan Keuangan 10.
Badan Layanan Umum 
19. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 147


20. Surat Edaran LKPP no 12 12 TAHUN 2018 tentang Pedoman Pengadaan
Barang/Jasa yang dikecualikan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
21. Surat Edaran LKPP no 2 tahun 2019 tentang Percepatan Pelaksanaan
Barang/Jasa Pemerintah
22. Peraturan Bupati Indragiri Hulu no.... tahun.... tentang Pengadaan barang
dan Jasa BLUD
SK Kepala Puskesmas.... no ... tahun .... tentang Pengadaan Barang dan Jasa

KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN


27. SOP Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa 33. Komputer dengan aplikasi office 36.
28. SOP Persiapan Penyedia Barang/Jasa 34. Peralatan Alat Tulis Kantor
29. SOP Pemilihan pengadaan barang dan Jasa 35.
30. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Puskesmas melalui Penyedia
31. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Puskesmas melalui Swakelola
32. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Puskesmas yang dikecualikan

PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN


Serah terima barang dan jasa merupakan

Pelaksana Mutu Baku


PPK PjPHP Bendahar Kelengkapan Waktu Output
No
Kegiatan Penyedia/ a barang Keterangan
.
pelaksana puskesma
s
1 Penyedia/ pelaksana Surat pernyataanp ekerjaan Akhir Surat permintaan
membuat surat selesai 100% pekerjaan pemeriksaan hasil
usulan serah terima SP/SPK/Kontrak pekerjaan
akhir pekerjaan Surat garansi
Jaminan uang muka (bila ada)

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 148


1 PPK meminta SP/SPK/Kontrak 2 hari
PjPHP Bukti fisik/foto
melakukan
pemeriksaan
2 Melakukan SP/SPK/Kontrak 1 hari Tanda centang pada
pemeriksaan Bukti fisik/foto check list
Surat garansi pabrik pemeriksaan fisik
fisik terhadap Ijin EDAR barang (bila ada) berita acara
kesesuaian hasil Tanda jaminan mutu barang pemeriksaan dan
pekerjaan (bila ada) penerimaan
terhadap
kriteria/
spesifikasi yang
tercantum
dalam kontrak
3 Melakukan RUP 1 hari Tanda centang pada
pemeriksaan Undangan penawaran check list
Surat penawaran pemeriksaan
administrasi Pakta integritas administrasi berita
terhadap berita acara klarifikasi dan acara pemeriksaan
barang /hasil negosiasi dan penerimaan
pekerjaan yang SP/SPK/Kontrak
di serah Surat pernyataan pekerjaan
selesai 100%
terimakan

4 Pembuatan berita Berita acara pemeriksaan dan 2 hari Berita acara serah
acara serah terima penerimaan terima
barang/jasa
5 Penyerahan barang Berita acara serah terima 2 hari SBBK
ke bendahara FC faktur
barang puskesmas

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 149


Nomor SOP SOP/BLUD/17/2018
Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan oleh Kepala
Logo
Daera UPTD Puskesmas Peranap
h

Kabupaten Indragiri Hulu


Dinas Kesehatan
Puskesmas Peranap [Supriadi, SKM]
NIP. 19751126 199603 1 002
PEMILIHAN PENYEDIA BARANG DAN
Jl. Sutan Muda No.32 Kec.Peranap kab. Indragiri hulu Judul SOP
JASA
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
23. Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005  tentang Pengelolaan Keuangan 11. Kepala Unit, memahami pemilihan penyedia barang dan jasa
Badan Layanan Umum  12. Kepala puskesmas memahami persyaratan pemilihan penyedia barang dan
24. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan jasa
Barang/Jasa

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 150


25. Surat Edaran LKPP no 12 12 TAHUN 2018 tentang Pedoman Pengadaan
Barang/Jasa yang dikecualikan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
26. Surat Edaran LKPP no 2 tahun 2019 tentang Percepatan Pelaksanaan
Barang/Jasa Pemerintah
27. Peraturan Bupati Indragiri Hulu no.... tahun.... tentang Pengadaan barang
dan Jasa BLUD
28. SK Kepala Puskesmas.... no ... tahun .... tentang Pengadaan Barang dan
Jasa
KETERKAITAN PERALATAN/ PERLENGKAPAN
37. SOP Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa 1. Komputer dengan aplikasi office 45. RUP
38. SOP Persiapan Penyedia Barang/Jasa 2. Peralatan Alat Tulis Kantor 46. Daftar hitam
39. SOP Pelaksanaan pengadaan barang dan Jasa 3. Sambungan Internet penyedia/pelaksana
40. SOP Serah Terima Barang/Jasa 4. Form undangan penawaran 47. Kode SIUP terkait
41. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Puskesmas melalui Penyedia 5. Form pakta integritas pengadaan
42. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Puskesmas melalui Swakelola 6. Form isian kualifikasi penyedia 48. Bantex folder/ lemari
43. Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Puskesmas yang dikecualikan (badan /perorangan) dokumen
7. Standar bentuk SP/SPK/SPMK
44.
PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
9. Usulan Pembuatan/ Perubahan 11. Matriks Distribusi
Dokumen Dokumen
10. Daftar Induk Dokumen 12. Daftar Distribusi
Dokumen
Pelaksana Mutu Baku
No. Kegiatan Keterangan
PPK PP Penyedia Kelengkapan Waktu Output
A Pemilihan
penyedia melalui
elektronik (e-
PL /e-
Purchasing)
1 PP memeriksa -data belanja / paket 2 hari -dokumen pengadaan
kelengkapan pekerjaan lengkap adn bisa
-RUP dilakukan pengadaan
dokumen -DPA
pengadaan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 151


2 Penginputan/ -data belanja / paket 2 hari -undangan penawaran
pemilihan data pekerjaan elektronik /PO
-RUP, DPA, daftar hitam,
belanja sertifikat , SIUP
melalui
elektronik
3 Penginputan -Syarat-sayarat umum; 2 hari - Surat/ penyampaian
data misal tgl ED penawaran dari
-Spesifikasi penyedia
spesifikasi/sya
teknis/kualifikasi
rat tambahan penyedia
4 Penetapan - Ongkos kirim 20 hari -Hasil klarifikasi dan
evaluasi dan - Spesifikasi teknis negosiasi /
- Jadwal/ lama pekerjaan persetujuan dari
negosiasi penyedia dan PP
penawaran

5 Penyampaian - Hasil klarifikasi dan 2 hari Persetujuan PPK


hasil negosiasi / persetujuan dari atas penawaran
penyedia dan PP penyedia
klarifikasi dan -daftar belanja dan
negosiasi spesifikasi awal
untuk
dibuatkan
surat
pengadaan
6 Penambahan NPWP 30 hari PO/SP/SPK
syarat SIUP
tambahan
kepada
penyedia
Pelaksanaan
paket

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 152


pekerjaan

B Pemilihan PPK PP Penyedia


penyedia melalui
non elektronik
1 PP memeriksa -data belanja / paket 2 hari -dokumen pengadaan
kelengkapan pekerjaan lengkap dan bisa
-RUP dilakukan pengadaan
dokumen -DPA
pengadaan
2 Pembuatan -data belanja / paket 14 hari -surat undangan
surat pekerjaan penawaran
-RUP, DPA, daftar hitam,
undangan sertifikat , SIUP
penawaran -Syarat-sayarat umum;
misal tgl ED
-Spesifikasi
teknis/kualifikasi
penyedia
4 klarifikasi dan - Ongkos kirim 4 hari -Hasil klarifikasi dan
negosiasi - Spesifikasi teknis negosiasi /
- Jadwal/ lama pekerjaan persetujuan dari
penawaran penyedia dan PP

5 Penyampaian - Hasil klarifikasi dan 2 hari Persetujuan PPK


hasil negosiasi / persetujuan dari atas penawaran
penyedia dan PP penyedia
klarifikasi dan -daftar belanja dan
negosiasi spesifikasi awal
untuk
dibuatkan
surat
pengadaan

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 153


6 -Penambahan NPWP 20 hari SP/SPK
SIUP
syarat
Rekening bank (bila
tambahan diperlukan transfer)
kepada
penyedia
- Pelaksanaan
paket
pekerjaan
C Pemilihan PPK PP Penyedia
penyedia pada
pengadaan yang
dikecualikan
1 PP memeriksa -data belanja /pekerjaan 2 hari -dokumen pengadaan
kelengkapan -RUP lengkap dan bisa
-DPA dilakukan pengadaan
dokumen - Jadwal kegiatan
pengadaan
2 Pemilihan -NPWP, SIUP Penyedia terpilih
penyedia -Syarat penyedia
sesuai dengan
jenis
pengadaan
3 Pelaksanaan Jadwal pelaksanaan 1 hari Nota pembelian
pengadaan pekerjaan

D Pemilihan PPK PP pelaksana


pelaksana
swakelola
1 Penetapan -data belanja / paket 2 hari -dokumen pengadaan
sasaran dan pekerjaan lengkap adn bisa
-RUP dilakukan pengadaan
penetapan tim -DPA - surat penunjukan
pelaksana -RAB pelaksana/seleksi
pelaksana

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 154


3 Pembuatan -Syarat-sayarat umum; 7 hari Pengumuman paket
paket seperti lama pekerjaan paket pekerjaan
- Spesifikasi Jadwal pekerjaan
pekerjaan
teknis/kualifikasi
pelaksana
4 Penetapan Jadwal/ lama pekerjaan 2 hari Persetujuan syarat-
evaluasi dan Form garansi syarat paket pekerjaan
negosiasi dengan Form uang muka Surat penunjukan
pelaksana pelaksana
Penetapan syarat
administrasi
pekerjaan
5 Penyampaian -surat penunjukan 2 hari Surat kontrak
hasil evaluasi pelaksana
-jadwal pelaksanaan
dan negosiasi -jadwal target pekerjaan
untuk Surat garansi
dibuatkan
surat kontrak
6 Pelaksanaan -jadwal evaluasi Sesuai Hasil pekerjaan
pekerjaan -jadwal pembayaran kontrak
-jadwal serah terima

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 155


Nomor SOP SOP/BLUD/18/2018
DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA
Tanggal Pembuatan 3 Desember 2018
22. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 1. Tanggal
Memahami Revisiperundangan tentang
peraturan 20 April 2019
penyelenggaraan pelayanan kesehatan
23. UU No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Dokter 2. Tanggal
Memahami Efektifperundangan terkait
peraturan 30 April 2019
dengan tindakan medis di Fasilitas
24. LogoTenaga Kesehatan
UU No. 36 tahun 2014 tentang Disahkan
Pelayanan oleh Primer
Kesehatan Kepala
Daera
25. Peraturan pemerintah No. 32 htahun 1996 tentang 3. Memiliki SIP & STR yang masih berlaku UPTD Puskesmas Peranap
Tenaga Kesehatan
26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
Kabupatententang
2052/Menkes/Per/X/2011 Indragiri huludan
Izin Praktik
Dinas
Pelaksanaan Praktik Kesehatan
Kedokteran
27. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
Puskesmas Peranap [Supriadi, SKM]
HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Izin dan NIP. 19751126 199603 1 002
Penyelenggaraan
Jl. PraktikKec.Peranap
Sutan Muda No.32 Perawat kab. Indragiri hulu Judul SOP PELAYANAN RAWAT JALAN
28. Permenkes No. 05 tahun 2014 tentang Panduan
Klinis Dokter Di FASYANKES Primer
29. Permenkes No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN
SOP Pemeriksaan Kesehatan – Assessing; SOP Pelayanan 49.Peralatan Medis
Laboratorium Klinik; SOP Pemeriksaan Penunjang Medis
Non Laboratorium; SOP Rujukan; SOP Pengendalian Arsip

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 156


PERINGATAN PENCATATAN DAN PENDATAAN
Tindakan kedokteran yang diberikan harus Rekam Medis, Pengantar Penatalaksanaan; Surat Keterangan
dilakukan sesuai kode etik kedokteran dan Penatalaksanaan
peraturan perundangan yang berlaku

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 157


KASI
L MUTU BAKU
URAIAN R/
N PASIE O Nakes Apot
PROSEDU PERAWAT Dokter ADMI
O N K lain ek KELENGKA WAKTU OUTPUT KET
R NITR
ET PAN
ASI
1 Mendaftar KTP Kartu
. di ruang Kartu BPJS kunjungan
pendaftaran Kartu 3 Menit pX baru
Mulai
kunjungan PX Rekam Medis
lama
2 Memberi
. nomer
rekam
medis,
Rekam Medis
mengisi Rekam
4 Menit terdokumentas
data sosial M edis
i
dan keluhan
pasien di
lembar
rawat jalan
3 Melakukan
. anamnesa,
cek vital
sign, Rekam Medis
Rekam
menyiapkan 5 Menit terdokumentas
Medis
pasien i
untuk
diperiksa
dokter
4 Melakukan Rekam Medis
. anamnesa, Rekam terdokumentas
5 Menit
pemeriksaa Medis i hasil
n fisik, anamnesa

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 158


5 Bila
. diperlukan
pemeriksaa
n
Form
penunjang
Pemeriksaan Form hasil lab
(laborat,
lab 1,5 Jam Form hasil
EKG, dll)
Form rujukan EKG
dikirim
internal
untuk
diperiksa
pada unit
lain
6 Menegakka
. n diagnosa, Rekam Medis
Rekam
merencanak 3 Menit terdokumentas
Medis
an terapi i

7 Memberika Hasil
. n resep A2 pemeriks 2 Menit Kertas Resep
kepasien aan
8 Bila Form
. diperlukan rujukan Rekam Medis
konseling
A1 internal 10 Menit Terdokumenta
( Gizi, Rekam si
Sanitasi) Medis
9 Pembayara
. n bagi Bukti Bukti
3 Menit
pasien tindakan Pembayaran
umum
8 Pengambila
. n obat dan Kertas Pasien
15 Menit
pulang resep mendapat obat

Pola Tata Kelola Puskesmas  Lampiran 159


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Patut kiranya kita panjatkan syukur kehadirat Allah SWT atas


selesainya dokumen Pola Tata Kelola UPTD Puskesmas Peranap
Dokumen Pola Tata Kelola UPTD Puskesmas Peranap disusun
untuk melengkapi persyaratan administrasi Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) Puskesmas yang bertujuan untuk memberikan
gambaran organisasi UPTD Puskesmas Peranap dalam persiapan
implementasi BLUD.
Implementasi BLUD sendiri merupakan upaya UPT Puskesmas
Peranap untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
guna menunjang visi pembangunan kesehatan di wilayah Kabupaten
Indragiri Hulu melalui fleksibilitas pengelolaan anggaran.
Penyusunan dokumen ini melibatkan berbagai pihak yaitu tim
Puskesmas Peranap, Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu dan
pihak lintas sektor lainnya. Besar harapan kami dokumen ini akan
bermanfaat baik bagi puskesmas maupun pihak lain yang
membutuhkan.
Terima kasih.

Peranap, Desember 2019


Kepala UPT Puskesmas Peranap

SUPRIADI , SKM
NIP : 19751126 199603 1 002

Pola Tata Kelola Puskesmas  Kata Pengantar i


DAFTAR ISI hal

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Pengertian Pola Tata Kelola 2
C. Tujuan Penerapan Pola Tata Kelola 3
D. Ruang Lingkup Tata Kelola 3
E. Dasar Hukum Pola Tata Kelola 3
F. Perubahan Pola Tata Kelola 5
G. Sistematika 6

BAB II KELEMBAGAAN
A. Kelembagaan 7
B. Prosedur Kerja 46
C. Pengelompokan Fungsi 54
D. Pengelolaan SDM 56

BAB III SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA


A. Sistem Akuntabilitas Berbasis Kinerja 82
B. Sistem Akuntabilitas Keuangan 85
C. Kebijakan Tarif 89
D. Pengelolaan Lingkungan dan Limbah 89
E. Tanggung Jawab Sosial Puskesmas 91

BAB IV PENUTUP 92

LAMPIRAN

Pola Tata Kelola Puskesmas  Daftar Isi ii

Anda mungkin juga menyukai