Anda di halaman 1dari 44

LAMPIRAN SK DIREKTUR

NOMOR : 019/PED/UMUM/RSI/II/2016
TENTANG : Pedoman Pengorganisasian Rumah Sakit

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM “SITI HAJAR” MATARAM
NOMOR :
TENTANG
PEMBERLAKUAN STRUKTUR ORGANISASI, TATA KERJA DAN UNIT KERJA
RUMAH SAKIT ISLAM “SITI HAJAR” MATARAM
DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM “SITI HAJAR” MATARAM
a. Bahwa untuk kepentingan dinas dan dalam upaya memenuhi
Menimbang :
standar, organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Islam “Siti Hajar”
Mataram, maka dipandang perlu adanya penyelenggaraan
Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit Islam “Siti Hajar”
Mataram;
b. Bahwa agar Pelayanan Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
dapat terlaksana dengan baik, maka perlu adanya Kebijakan
Tentang Pemberlakukan Struktur Organisasi, Tata Kerja dan Unit
Kerja;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah
Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram.

1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


Mengingat :
Tentang Kesehatan;
2. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit;
3. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
Tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015
Tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 971
Tahun 2009 Tentang Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56
Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
7. Peraturan Rektor Islam “Siti Hajar” Mataram Nomor 3 Tahun
2018 Tentang Tata Kelola (Hospital By Laws) RS Islam “Siti
Hajar” Mataram.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :

Kesatu : Keputusan Direktur Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram Tentang
Pemberlakuan Struktur Organisasi, Tata Kerja Dan Unit Kerja Rumah Sakit Islam
“Siti Hajar” Mataram.

Kedua : Pemberlakuan Struktur Organisasi, Tata Kerja Dan Unit Kerja Rumah Sakit Islam
“Siti Hajar” Mataram sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian dan Pelayanan


Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram dilaksanakan oleh Direktur Rumah
Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram.

Keempat: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan Di Mataram

Pada Tanggal 5 Februari 2019

Direktur Rumah Sakit Islam “Siti


Hajar” Mataram,
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
RUMAH SAKIT ISLAM ““SITI HAJAR”” MATARAM

BAB I
PENDAHULUAN

Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu


organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana
kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.
Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.
Rumah Sakit merupakan institusi kesehatan yang dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan yang bermutu, bukan hanya dari pelayanan medis tetapi juga dari informasi
kesehatan, yang dapat berguna sebagai alat informasi dasar dalam upaya perencanaan dan
peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah Sakituntuk perencanaan masa depan.
Perkembangan pelayanan kesehatan selalu bergerak dinamis mengikuti perkembangan
teknologi. Ukuran kemajuan suatu Negara sebagai salah satu parameternya adalah derajat
kesehatan rakyatnya dengan kata lain adalah pelayanan kesehatan rakyatnya. Pelayanan
rawat inap sebagai bagian integral pelayanan kesehatan intra rumah Sakit juga selalu
berusaha mengikuti perkembangan kemajuan tersebut.
Saat ini Rumah Sakit Islam ““Siti Hajar”” Mataram mempunyai total kapasitas tempat
tidur rawat inap sebanyak 75 yang diperuntukan bagi seluruh lapisan masyarakat termasuk
pengguna BPJS dan jaminan lainnya yang bekerja sama dengan Rumah Sakit “Islam Siti”
Hajar Mataram
Tumbuhnya rumah Sakit-rumah Sakit swasta itu memunculkan persaingan baru
dalam industri jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah Sakit-rumah Sakit swasta
berupaya memperlengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan yang mutakhir.
Melihat perkembangannya rumah Sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan
profesional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna jasanya
(pasien). Dalam pelayanan profesional ini dapat disebut sebagai perusahaan jasa yaitu
perusahaan yang memproduksi jasa bagi para konsumen yang sangat membutuhkan jasa
dari perusahaan tersebut.
Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah Sakit berhubungan
langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi nilai-nilai kemanusian
harus dijunjung tinggi. Rumah Sakit sebagai penyedia jasa dibatasi oleh kode etik profesi
bagi setiap profesi yang bekerja di rumah Sakit. Dengan adanya perbedaan ini maka
rumah Sakit lebih disebut institusi daripada perusahaan karena adanya tanggung jawab
moril daripada mencari keuntungan semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis
sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-jasa
penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Manajemen Rumah Sakit Islam ““Siti Hajar”” Mataram mempunyai kegiatan sebagai
berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan
dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar
dapat tercapai. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk
mengendalikan kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam
perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu,
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu- individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas tugas yang
diberikan.
3. Pengarahan (Leading/Actuating)
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya, langkah
berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus dilakukan
oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan tujuan
yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen harus
selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk
menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan optimal
sesuai dengan rencana. Manajemen harus memberikan gambaran yang jelas
apa yang akan dituju, memberikan petunjuk yang memadahi, dan memiliki
perasaan apakah pelaksanaan akan memberikan sumbangan terhadap tujuan
yang akan dicapai tersebut.
4. Pengawasan (Controling)
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali,
menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk
menghemat pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam mengadakan
pengendalian harus diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya yang
dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai
prestasi masa lalu dan meletakan tanggung jawab adanya penyimpangan
yang terjadi.
Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, Kabid, komite, Unit dan
bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan dievaluasi satu tahun
sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja Balanced Score Card.
Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerja gabungan
antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja diukur dari
empat prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.
2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal contoh: program kerja.
4. Pembelajaran dan peningkatan, contoh : peningkatan kemampuan pegawai
dengan diklat internal / eksternal.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu
SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan
indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara
berkala dalam Rapat Kerja bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan
implementasi guna perubahan menuju arah yang lebih baik
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

2.1. DESKRIPSI RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Islam ““Siti Hajar”” Mataram adalah Rumah Sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat dan pelayanan penunjang lainnya.
Rumah Sakit Islam ““Siti Hajar”” Mataram merupakan rumah Sakit umum dengan
pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat
spesialistik, yang dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam.
Rumah Sakit Islam ““Siti Hajar”” Mataram merupakan Rumah Sakit Umum tipe C
sesuai dengan Surat Kepurtuasan Walikota Mataram Nomor : 200/ II / 2016 tentang izin
operasional Rumah Sakit Islam ““Siti Hajar”” Mataram sebagai Rumah Sakit Umum kelas C,
berlokasi di Jl. Caturwarga Mataram , Kota Mataram Nusa Tenggara Barat Telp. 0370
(623498), dengan alamat email rsi_sitihajar@yahoo.co.id Rumah Sakit “Isam Siti” Hajar
Mataram memiliki luas Tanah 10.034 M2 dan bangunan 3.590 M2

Pelayanan Rumah Sakit “Islam Siti” Hajar Mataram terdiri dari pelayanan rawat inap
24 jam, pelayanan penunjang (farmasi, laboratorium, radiologi ), pelayanan spesialistik
(Klinik penyakit dalam, saraf, bedah, bedah saraf, obsgyn, kesehatan jiwa, THT, Ortopedi
dan dokter gigi ), unit R. Operasi, ICU dan fisioterapi.

2.2. SEJARAH RUMAH SAKIT


Atas Saran dan dorongan Bapak Bapak H. R. Wasita Kusumah sebagai
Gubernur yang ke II Provinsi Nusa Tenggara Barat dan pertimbangan-pertimbangan teknis
dan cultural religius Bapak Prof. DR. dr. Daldiri dari RSU dr. Sutomo Surabaya (dalam
kesempatan mengantar dokter-dokter spesilalis ke Ibu Kota NTB), maka lahirlah ide
pendirian sebuah Rumah Sakit Islam di Mataram yang kemudian ide pendirian Rumah Sakit
Islam di Mataram ini disepakati pemuka masyarakat Islam di Nusa Tenggara Barat.
Selanjutnya amanat ini diserahkan kepada Bapak H. Nuruddin, SH. Sebagai Kepala kantor
wilayah Departemen Agama Propinsi Nusa Tenggara Barat dan dalam jabatan yang lain
sebagai Ketua Majelis Dakwah Islamiyah Wilayah Nusa Tenggara Barat.
Alhamdulillah atas izin Allah SWT, maka pada tanggal 1 Agustus 1978 Rumah Sakit
“Islam Siti” Hajar Mataram mulai beroprasional dan pada tanggal 17 Agustus 1978 yang
diresmikan oleh Bapak Wasita Kusuma selaku Gubernur Kepala Daerah Nusa Tenggara
dengan nama Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram kegiatan operasional Rumah Sakit
Islam ““Siti Hajar”” Mataram diawali dengan mengadakan kerjasama dengan Pemerintah
Daerah Tingkat I NTB dalam hal ini Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Rumah Sakit Islam ““Siti Hajar”” Mataram pada awal mulai kegiatan diperbantukan seorang
Dokter Umum sebagai Pimpinan Rumah Sakit dan dibantu oleh 10 orang paramedis.
Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat dibantu oleh para dokter umum maupun dokter
spesialis Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat dimulai dengan kapasitas 25
tempat tidur dan ditunjang dengan pengadaan peralatan medis dan non medis dengan dana
bantuan Presiden Republik Indonesia pada tahun 1978/1979.

Keikutsertaan secara aktif dalam program Keluarga Berencana Nasional dimulai dari
status klinik KB swasta Saat ini sebagai PKBRS melalui sarana pelayanan yang ada pada RSI
ini. Memperhatikan besarnya minat untuk mendapatkan pelayanan perawatan medis pada
Rumah Sakit “Islam Siti” Hajar Mataram, Yayasan bersama Direktur Rumah Sakit Islam
““Siti Hajar”” Mataram berupaya untuk mendapatkan dana untuk kelancaran operasional.
Berkat bantuan dari berbagai pihak, baik instansi pemerintah maupun dermawan muslimin
lainnya serta dicukupi dengan dana Rumah Sakit Islam ““Siti Hajar”” Mataram sendiri
sehingga dapat dibangun tambahan ruangan yang difungsikan sebagai ruang rawat inap VIP,
ruang jaga perawat VIP, renovasi ruangan radiologi. Pada akhir Desember 2016 kapasitas
tempat tidur pasien telah meningkat menjadi 100 tempat tidur.

Semoga Allah SWT. Memberikan balasan kebaikan yang berlipat ganda kepada
semua pihak yang telah membantu pembangunan dan kemajuan Rumah Sakit Islam “Siti
Hajar” Mataram.
BAB III

VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RSI ““SITI HAJAR”” MATARAM

3.1. VISI
Dengan ridho Allah SWT, menjadi Rumah Sakit Islam rujukan di Nusa Tenggara Barat
3.2. MISI
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang bernuansa Islami
2. Melaksanakan pembinaan SDM dan pengembangan sarana dan prasarana Rumah
Sakit Islam “ “Siti Hajar”” Mataram secara berkesinambungan
3. Memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan dan keselamatan pasien
3.3 NILAI-NILAI DASAR
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, RSI “Siti Hajar” Mataram
menanamkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar yang meliputi :
1. S : Sopan Santun ( Sikap yang harus ditunjukkan setiap individu dalam
memberikan pelayanan)
2. P : Profesional ( Sumber Daya Manusia memiliki kompetensi yang sesuai
dengan standar profesi dan memberikan pelayanan berdasarkan standar prosedur dan
menjunjung tinggi etika profesi)
3. I : Iklas ( Menjalankan segala aktivitas secara tulus dan sepenuh hati)
4. R : Ramah tamah ( Sikap yang diharuskan dalam memberikan pelayanan)
5. I : Integritas ( Sikap dan tindakan individu yang sesuai kata dan perbuatan,
mengutamakan kepentingan rumah sakit daripada kepentingan individu )
6. T : Transparasi ( Mengedepankan keterbukaan dalam segala hal dan dapat
dipertanggung jawabkan )

3.4 TUJUAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari didirikannya Rumah Sakit ini adalah :
1. Meningkatkan kualitas managemen dan profesionalisme untuk mewujudkan
kemandirian rumah Sakit
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka mencapai standar rumah Sakit
terakreditasi paripurna
3. Mengembangkan produk pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
akan pelayanan kesehatan
Adapun untuk menyelenggarakan tugas pokok Rumah Sakit mempunyai fungsi ;
1. Penyelenggaraan Pelayanan Medik
2. Penyelenggaraan Pelayanan Penunjang Medik dan non Medik
3. Penyelenggaraan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan
4. Penyelenggaraan Pelayanan Rujukan
5. Penyelenggaraan Kegiatan Ketatausahaan
6. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Yayasan
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSI “SITI HAJAR”
MATARAM

4.1.BAGAN ORGANISASI
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

5.1 Bidang Pelayanan Medik

BIDANG PELAYANAN
MEDIK

SEKSI PELAYANAN SEKSI KEPERAWATAN


MEDIK DAN KEBIDANAN

KA.UNIT :

GAWAT DARURAT (UGD)


POLIKLINIK
BEDAH SENTRAL (OPERASI)
RAWAT INAP

5.2 Bidang Penunjang Medik


BIDANG PENUNJANG
MEDIK

SEKSI PENUNJANG SEKSI PENUNJANG


MEDIK NON MEDIK

KA. UNIT :

KA. UNIT: REKAM MEDIK,


PENDAFTARAN dan
LABORATORIUM CASEMIX
FARMASI CSSD & LAUNDRY
RADIOLOGI
GIZI
5.3 Bidang Administrasi Umum Dan Keuangan

BAGIAN ADMINISTRASI UMUM


DAN KEUANGAN

KASSUBAG TATA USAHA KASSUBAG KASSUBAG


DAN UMUM KEUANGAN PERENCANAAN
PROGRAM

KA. UR
PERBENDAHARAAN KA.UR
KA. UR UMUM KA. UR TATA USAHA & MOBILISASI DANA PERENCANAAN
ANGGARAN

KA. UR
PERBENDAHARAAN
& MOBILISASI DANA

KA. UR LOGISTIK

5.4 Seksi Pelayanan Medik

SEKSI PELAYANAN
MEDIK

KA.UNIT :

GAWAT DARURAT (UGD)


POLIKLINIK
BEDAH SENTRAL (OPERASI)
RAWAT INAP

5.5 Seksi Keperawatan Dan Bidan

SEKSI KEPERAWATAN
DAN KEBIDANAN

KA.UNIT :

GAWAT DARURAT (UGD)


POLIKLINIK
BEDAH SENTRAL (OPERASI)
RAWAT INAP
5.6 Seksi Penunjang Medik

SEKSI PENUNJANG
MEDIK

KA. UNIT:

LABORATORIUM
FARMASI
RADIOLOGI
GIZI

5.7 Seksi Penunjang Non Medik


SEKSI PENUNJANG
NON MEDIK

KA. UNIT :

REKAM MEDIK,
PENDAFTARAN dan
CASEMIX
CSSD & LAUNDRY

5.8 Kassubag Tata Usaha Dan Umum

KASSUBAG TATA USAHA


DAN UMUM

KA. UR UMUM KA. UR TATA USAHA


5.9 Kassubag Keuangan

KASSUBAG
KEUANGAN

KA. UR LOGISTIK KA. UR KA. UR


PERBENDAHARAAN PERBENDAHARAAN
& MOBILISASI DANA & MOBILISASI DANA

5.10 Kassubag Perencanaan Program

KASSUBAG
PERENCANAAN
PROGRAM

KA.UR
PERENCANAAN
ANGGARAN
BAB VI
URAIAN TUGAS & WEWENANG

6.1 Yayasan Yarsi NTB


Yayasan Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram bertanggung jawab terhadap
kelangsungan hidup, perkembangan dan kemajuan RSI “Siti Hajar” Mataram sesuai
dengan yang diharapkan oleh masyarakat
6.2 Direktur
Direktur mempunyai tugas memimpin, menetapkan kebijakan, membina,
mengkoordinasikan dan mengawasi serta melakukan pengendalian terhadap
pelaksanaan tugas Rumah Sakit.
6.3 Komite Medik
Merupakan kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih dari ketua-ketua sta
& medis & fungsional yang mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun
Standar Pelayanan Medis (SPM), memantau pelaksanaannya, melaksanakan
pembinaan etika profesi mengatur kewenangan profesi anggota staf medis &
fungsional dan mengembangkan program pelayanan.
6.4 Komite Keperawatan
Kelompok tenaga profesional perawat yang membantu direktur untuk
mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan melalui
mekanisme kredensial, demi menjaga mutu profesi, dan pemeliharaan etika dan
disiplin profesi.
6.5 Komite Mutu
Mempunyai tugas menyelenggarakan proses belajar mengajar dalam rangka
meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
melaksanakan tugas yang efektif dan efisien dalam upaya pengembangan Sumber
Daya Manusia
6.6 Komite Farmasi & Terapi
Kelompok yang mewakili hubungan komunikasi antara para staff medis dengan
farmasi sehingga anggotanya terdiri dari para dokter yang mewakili spesialisasi –
spesiliasi yang ada di rumah sakit dan apoteker wakil dari farmasi rumah sakit, serta
tenaga kesehatan lainnya. Agar tidak terjadinya miss komunikasi dalam penyediaan
obat-obatan.
6.7 Komite PPI RS
Tim PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) Rumah Sakit berkomitmen dan
fokus sebagai pengendali infeksi nosokomial di rumah sakit dengan tindakan yang
bersifat pencegahan, pelaksanaan maupun evaluasi terhadap infeksi nosokomial di
rumah sakit. Serta aktif memberikan promkes bagi para pegawai maupun pengunjung.
6.8 SPI (Satuan Pengawas Internal)
Dewan pengawas bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pengelolaan Rumah Sakit yang dilakukan oleh Pejabat Pengelolaan Rumah Sakit yang
dilakukan oleh Pejabat Pengelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
6.9 Bidang Penunjang Medik
Kabid penunjang medik bertugas merumuskan kebijakan, mengembangkan,
mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan mengendalikan kegiatan pelayanan
penunjang medik dan unit di bawah koordinasinya. Dalam menjalankan tugasnya,
Kabid penunjang medic membawahi Unit Laboratorium, Radiologi, Farmasi, Rekam
Medik dan Gizi.
6.10 Bidang Pelayanan Medik
Kabid pelayanan medik bertugas merumuskan kebijakan, mengembangkan,
mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan mengendalikan kegiatan pelayanan
medik, keperawatan dan Unit di bawah koordinasinya. Dalam menjalankan tugasnya,
Kabid pelayanan medic membawahi UGD, Unit Rawat Jalan dan Rawat Inap.
6.11 Bagian Administrasi, Umum dan Keuangan
Kabag. Administrasi, Umum dan Keuangan mempunyai tugas merumuskan
kebijakan, mengembangkan, mengkoordinasikan, mengawasi, membina dan
mengendalikan kegiatan ketatausahaan dibawah koordinasinya
6.12 Kassubag Perencanaan Program
Menyusun dan mengkoordinasikan serta meyiapkan bahan perencanaan dan
pengembangan program kegiatan rumah sakit, memberikan masukan dan
saran sebagai bahan pertimbangan atasan untuk perumusan kebijakan
berdasarkan hasil pelaksanaan tugas dan melaksanakan evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan program kegiatan rs
6.13 Kaur Perencanaan Anggaran
Merencanakan dan menyusun rancangan kerja dan anggaran yang memuat rencana
kegiatan, pendapatan dan belanja. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran dan
melakukan evaluasi dan pelaporan anggaran
6.14 Kasubag Keuangan
Kasubag Keuangan mempunyai tugas merumuskan kebijakan, mengembangkan,
mengkoordinasikan, mengawasi dan menyusun perencanaan program dan anggaran,
keuangan dan akutansi dan unit dibawah koordinasinya
6.15 Kaur Perbendaharaan & Mobilisasi Dana
Bendahara bertugas mengatur aliran kas (cash flow), Bertanggung jawab terhadap
masalah keuangan baik keuangan yang akan dan telah berjalan. Membuat laporan
keuangan/transparansi dana terhadap setiap transaksi keuangan
6.16 Kaur Akuntansi & Pajak
Akuntansi & Pajak mempunyai tugas penyusunan Laporan keuangan berdasarkan
Pedoman Standar Akuntansi Rumah Sakit, penyusunan analisa biaya, penyusunan
tarif, pengelolaan piutang, melayani kebutuhan akan informasi keuangan rumah Sakit
bagi manajemen rumah Sakit serta melayani general audit oleh auditor internal
maupun eksternal
6.17 Kaur Logistik
Membantu Kepala Bagian Umum dalam memelihara sarana Rumah Sakit, agar
kegiatan dan kinerja mitra kerja dapat berjalan lancar.
6.18 Kassubag Tata Usaha Dan Umum
Kassubag tata usaha dan umum bertugas meliputi urusan umum dan perlengkapan,
kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia serta, Hukum dan informasi.
6.19 Kaur Tata Usaha
Kaur tata usaha merencanakan, mengembangkan, mengkoordinasikan,
menyelenggarakan, memantau, mengevaluasi kegiatan penyusunan formasi
kepegawaian, administrasi dan pembinaan pegawai serta koordinasi dengan semua
unit dalam perumusan kebijakan.
6.20 Kaur Umum
Kaur umum bertugas melaksanakan perencanaan, pengembangan dan pemenuhan
kebutuhan kegiatan umum, rumah tangga dan pelayanan pasien, perlengkapan dan
aset. Merencanakan, mengkoordinasikan, memantau dan mengevaluasi kegiatan
perbekalan medik dan peralatan medik dan perumusan kebijakan.
6.21 Seksi Penunjang Non Medik
Bertugas untuk memberikan pengarahan, teguran, penasehat/pendapat kepada
bawahanya dalam pelaksanaan tugas penunjang medik, menetapkan sistem pelayanan
penunjang medis dan metode kerja guna melaksanakan tugas secara efektif,
mengawasi pelaksanaan kegiatan pelayanan penunjang medik, menganalisa dan
mengevaluasi pelayanan penunjang medik yang ditetapkan di rumah sakit untuk
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien, menetapkan kenaikan jenjang
karier, pemindahan dan pengembangan-pengembangan pendidikan dan pelatihan bagi
staf penunjang medik, mengamati bawahan langsung dalam melaksanakan tugasnya
masing-masing dan secara berkala memberikan penilaian, menjaga agar kebutuhan-
kebutuhan standar disetiap bagian tersedia dengan lengkap dan dalam keadaan siap
pakai, mengusulkan kerjasama dengan pihak ketiga yang berkaitan dengan kelancaran
operasional di bagianya dan memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan,
khususnya yang berkaitan dengan pelayanan.
6.22 Ka. Unit Rekam Medik Pendaftaran dan Casemix
Mengatur sistim kerja untuk bagian pendaftaran rekam medik maupun casemix serta
diberikam wewenang untuk menghindari resiko maupun masalah dalam pelayanan.
6.23 Ka. CSSD & Laundri
Mengawasi membina serta mengatur dalam melakukan sterilisasi alkes maupun non
alkes untuk menghindari terjadina infesi nosokomial antar unit kerja.
6.24 Seksi Penunjang Medik
Kebenaran dan ketepatan semua sistem administrasi manajemen penunjang Medik,
mengarahkan dan mensupervisi semua fungsi dan aktivitas pelayanan penunjang
medik, menjamin kelancaran penunjang pelayanan mulai dari SDM, sarana dan
prasarana baik medis maupun non medis agar tercapainya pelayanan penunjang medik
yang profesional dan mampu memberikan pelayanan yang berkualitas efektif,efisien
ramah, dan nyaman, serta manusiawi dengan staf yang sejahtera.
6.25 Ka. Unit Laboratorium
Mempunyai tugas menetapkan sistem manajemen mutu di unit laboratorium
menentukan jenis dan jumlah pelayanan komponen laboratorium meliputi jenis
pemeriksaan ,sdm, reagent,alat, dan sarana prasarana penunjang lainya.
6.26 Ka. Unit Farmasi
Merencanakan obat dan alat kesehatan yang akan dipakai rumah sakit, menyusun
Formularium rumah sakit untuk diusulkan ke Komite Farmasi dan Terapi,
menyediakan dan memantau kesiapan obat dan alat kesehatan, melakukan
penyimpanan dan pendistribusian obat dan alat kesehatan di rumah sakit, memantau
kesiapan alat penunjang kegiatan Farmasi, memonitor mutu pelayanan obat dan alat
kesehatan serta embuat laporan penggunaan obat Narkotika
6.27 Ka. Unit Radiologi
Kepala unit radiologi mempunyai tugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan
pelayanan penunjang medis pada unit Radiologi.
6.28 Ka. Unit Gizi
Penyelenggaraan Makanan Rumah Sakit dan mengevaluasi pedoman, SPO, meliputi
penyelenggaraan makanan pasien, pelayanan gizi / makanan pasien rawat inap,
pelayanan asuhan gizi pasien, dan penyelesaian administrasi gizi dari awal sampai
akhir pelayanan, merencanakan sumber daya untuk pelaksanaan kegiatan,
mengevaluasi kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan, mengkoordinir, mengawasi
dan mengendalikan pendayagunaan tenaga dan fasilitas unit kerja dengan berorientasi
pada mutu pelayanan, memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan tenaga
dan fasilitas gizi, mengawasi proses pelayanan gizi, membuat, memeriksa, memaraf
dan atau menandatangani surat, nota dinas dan laporan kegiatan, menyusun program
kerja Instalasi Gizi, mengatur jadwal dinasstaf Instalasi Gizi, melaporkan adanya
pelanggaran disiplin atau peraturan
6.29 Seksi Pelayanan Medik
Merumuskan bahan rencana strategis dan program kerja Bidang Pelayanan Medis
sebagai pegangan pelaksanaan operasional tugas, mempelajari peraturan perundang-
undangan mengenai pelayanan medis sebagai pedoman pelaksanaan tugas,
melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dengan tugas pelayanan medis
kepada dinas serumpun guna singkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas,
menyelenggarakan Perencanaan kegiatan mutu pelayanan medis, mengatur dan
menyusun program, prosedur dan pedoman di bidang lingkungan pelayanan medis,
menyelenggarakan bahan kebutuhan dan pemeliharaan sarana prasarana pelayanan
medis, menyelenggarakan manajemen kepegawaian di lingkup pelayanan medis untuk
mendayagunakan SDM secara maksimal, menyelenggarakan peningkatan mutu
pelayanan medis, keamanan dan keselamatan pasien serta pengelolaan data dan
informasi pelayanan medis, mengevaluasi pemanfatan alat medis
6.30 Seksi Keperawatan Dan Kebidanan
Mengesahkan jadual secara periodik berdasarkan grup/kelompok karyawan bidang
perawatan sesuai waktu kerja (shift base) dan menghitung kebutuhan tenaga
khususnya di bagian keperawatan, memastikan dan memonitor standarisasi mutu
pelayanan asuhan keperawatan dan Kebidanan, memastikan prosedur pengelolaan
pasien – dari saat pendaftaran sampai dengan saat kepulangan – dijalankan dengan
semestinya, melakukan monitoring terhadap pelaksanaan SPO telah dilaksanakan
sesuai dengan yang digariskan, memastikan kesesuaian dan melakukan perubahan
(jika diperlukan) terhadap SPO Keperawatan pasien agar sesuai dengan ilmu
kesehatan medis terkini, memastikan sterilisasi penggunaan peralatan medis,
memastikan tercukupinya kebutuhan pasien selama berada dalam ruang perawatan,
memantau pelaksanakan kegiatan pembimbingan (counseling) kepada ibu hamil
mengenai proses persalinan secara fisiologis serta pasca melahirkan.
6.31 Ka. Unit UGD
Kepala unit UGD rumah Sakit mempunyai tugas bertanggung jawab pada penanganan
awal bagi pasien yang menderita Sakit dan cedera yang dapat mengancam
kelangsungan hidupnya. Dalam menjalankan tugas di UGD dokter dari berbagai
spesialisasi dibantu sejumlah perawat dan juga asisten dokter.
6.32 Ka. Unit Bedah Sentral (Operasi)
Kepala R. Operasi mempunyai tugas menjalankan fungsi perencanaan, Menerima
input kegiatan pembedahan dari ruang rawat/poliklinik/dokter/luar Menyusun rencana
kegiatan pembedahan berdasarkan jenis, jumlah dan kemampuan kamar operasi.
6.33 Ka. Unit Poliklinik
Kepala unit rawat jalan mempunyai tugas melakukan koordinasi semua kebutuhan
pelayanan rawat jalan dan melakukan pemantauan, pengawasan penggunaan fasilitas
kegiatan pelayanan rawat jalan
6.34 Ka. Unit Rawat Inap
Kepala unit rawat inap mempunyai tugas dalam penyelenggaraan pelayanan dan
asuhan keperawatan dan membantu melakukan koordinasi serta pelaksanaan kegiatan
bidang perawatan rawat inap dan kebidanan ( ruang bersalin )
6.35 Kassubag Perencanaan Program
Menyusun dan mengkoordinasikan serta meyiapkan bahan perencanaan dan
pengembangan program kegiatan rumah sakit, memberikan masukan dan
saran sebagai bahan pertimbangan atasan untuk perumusan kebijakan
berdasarkan hasil pelaksanaan tugas dan melaksanakan evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan program kegiatan rs
6.36 Kaur Humas dan Marketing
Membangun hubungan baik dengan eksternal Rumah Sakit dalam
melakukan kegiatan dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadapa RSI “Siti Hajar” Mataram dan juga melaksanakan pelayanan  front
office yang meliputi informasi, penanganan keluhan pelanggan dan melakukan survey
kepuasan pelanggan internal
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

7.1. Koordinasi Antara Direktur Dengan Kabid / Kabag


- Apabila Direktur berhalangan tetap menjalankan pekerjaannya atau apabila
jabatan itu terluang dan penggantinya belum memangku jabatan, maka
kekosongan jabatan tersebut dipangku oleh salah seorang yang ditunjuk
sementara oleh Pengurus YARSI NTB
- Apabila Direktur berhalangan tetap melakukan pekerjaannya atau jabatan
Direktur terluang seluruhnya dan belum diangkat, maka sementara
pengelolaan Rumah Sakit dijalankan oleh Pengurus YARSI NTB
- Dalam keadaan Direktur berhalangan sementara dalam menjalankan tugas dan
kewenangan sebagaimana dimaksud, Direktur dapat mendelegasikannya
kepada Kabid Pelayanan atau Kabag Umum& Keuangan

7.2. Koordinasi Antara Direktur Dengan Pengurus YARSI NTB


- Pengelolaan Rumah Sakit dilakukan oleh Direktur.
- Direktur bertanggung jawab kepada Pengurus YARSI NTB
- Pengurus YARSI NTB melakukan pembinaan dan pengawasan dalam
pengelolaan Rumah Sakit, dengan menetapkan kebijakan pelaksanaan, baik di
bidang pelayanan medis, pendidikan dan latihan serta penelitian dan
pengembangan kesehatan untuk tercapainya visi, misi, falsafah dan tujuan
rumah Sakit.
- Keberhasilan rumah Sakit tergantung dari pengelolaan oleh Direktur dan
pembinaan serta pengawasan dari Pengurus YARSI NTB sehingga dalam
pertanggungjawaban tugas dan kewajiban antara Pengelola dan Pengurus
adalah bersifat tanggung renteng.

7.3. Koordinasi Antara Direktur Dengan Komite Medik.


- Komite Medis berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
- Pelaksanaan tugas-tugas Komite Medis dilaporkan secara tertulis kepada
Direktur dalam bentuk rekomendasi.
- Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
adalah berdasarkan penugasan dari Direktur.

7.4. Koordinasi Antara Direktur Dengan Komite Etik Rumah Sakit.


- Komite Etik dan Hukum berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram.
- Tugas secara terperinci Komite Etik dan Hukum adalah:
a) Memberikan pertimbangan kepada Direktur dalam hal menyusun dan
merumuskan medicoetikolegal dan etika rumah Sakit serta penyelesaian masalah
etika rumah Sakit dan pelanggaran terhadap etika pelayanan Rumah Sakit Islam
“Siti Hajar” Mataram.
b) Membantu Direktur dalam menyusun kebijakan dan prosedur yang terkait
medico-legal dan etiko-legal.
c) Pemeliharaan etika penyelenggaraan fungsi rumah Sakit, yang meliputi
kebijakan yang terkait dengan hospital bylaws dan medical staf bylaws;
d) Merupakan gugus bantuan hukum dalam penanganan masalah hukum di Rumah
Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
- Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Komite
Etik dan Hukum berfungsi:
a) Menyelenggarakan dan meningkatkan komunikasi medikoetikolegal, baik
internal maupun eksternal Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram.
b) Menyelenggarakan dan meningkatkan pengetahuan etika dan hukum bagi
petugas di Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram.
c) Menyelenggarakan dan meningkatkan kemampuan risk management terhadap
masalah-masalah etika dan hukum di Rumah Sakit Islam “Siti Hajar”
Mataram.
- Tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) disampaikan
secara tertulis kepada Direktur dalam bentuk rekomendasi.
- Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
adalah berdasarkan penugasan dari Direktur.
7.5. Koordinasi antara Direktur dengan Satuan Pemeriksa Internal (SPI).
- Satuan Pemeriksaan Internal berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Direktur Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram.
- Tugas pokok Satuan Pemeriksan Internal adalah melaksanakan pemeriksaan dan
penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan semua unsur di rumah Sakit agar dapat
berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang berlaku.
- Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), Satuan
Pemeriksaan Internal berfungsi :
a) Melaksanakan pemeriksaan/audit keuangan dan operasional.
b) Merancang dan melaksanakan pemeriksaan pelaksanaan pengendalian
intern.
c) Melakukan identifikasi risiko.
d) Mencegah terjadinya penyimpangan.
e) Memberikan konsultasi pengendalian intern.
- Tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3) disampaikan
dalam bentuk rekomendasi kepada Direktur.
- Bahan pertimbangan berupa rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
adalah berdasarkan penugasan dari Direktur.
7.6. Koordinasi Antara Direktur Dengan Staf Medis.
- Direktur berhak mengangkat dan memberhentikan Anggota Kelompok Staf
Medis (KSM) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang– undangan dan
peraturan kebijakan yang berlaku serta Peraturan Internal Rumah Sakit
(Hospital Bylaws) Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram.
- Sebagai pengelola, Direktur mempunyai tugas dan wewenang untuk
menetapkan strategi organisasi dan tata kerja lengkap dengan rincian
tugasnya, menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban Staf
Medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Dalam pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur
berkewajiban menjamin Staf Medis melaksanakan tugas dan kewajiban
sesuai Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional.
- Kewajiban Staf Medis untuk menjamin bahwa tugas dan kewajiban
dilaksanakan sesuai standar yang berlaku, maka Ketua Kelompok Staf Medis
bertanggung jawab kepada Direktur melalui Wadir Pelayanan.
- Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dapat bersifat
pertanggungjawaban proporsional administratif Kabidial dan
pertanggungjawaban secara profesional.
7.7. Koordinasi Antara Kabid/ Kabag dengan Kepala Unit.
- Kabid mempunyai tugas melakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
pelayanan sesuai dengan pembagian tugasnya, namun tidak menutup
kemungkinan bisa melakukan koordinasi diluar pembagian tugasnya jika
berkaitan.
- Kepala Unit melaporkan kegiatan / pelayanan unitnya kepada Kabid.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
RINGKASAN POLA KETENAGAAN

Kebutuhan Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram dibuat
berdasarkan perhitungan beban kerja menggunakan Workload Indicator Staff Need (WISN).
Dalam perhitungan yang telah dibuat ada beberapa kategori SDM yang tidak di lakukan
perhitungan dengan WISN namun tetap dilakukan estimasi terhadap kebutuhan tenaga
berdasarkan tugas yang ada . Adapun kebutuhan SDM Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
yaitu :

No Kategori/Pengelompokan Jumlah Tenaga Kebutuhan Kurang/


Saat Ini Tenaga Lebih
1 Penanggung jawab/Struktural,
terdiri dari :
1. Direktur 1 1 0
2. Kabid Pelayanan 1 1 0
3. Kabid Penunjang 1 1 0
4. Kabag Adm Umum & SDM 1 1 0
5. Kabag Keuangan 1 1 0
6. Seksi UGD 1 1 0
7. Seksi ICU 1 1 0
8. Seksi OK 1 1 0
9. Seksi Rawat Jalan 1 1 0
10. Seksi Rawat Inap 1 1 0
11. Seksi Laboratorium 1 1 0
12. Seksi Radiologi 1 1 0
13. Seksi Farmasi 1 1 0
14. Seksi Rekam Medik 1 1 0
15. Seksi Gizi 1 1 0
16. Subag Perencanaan Anggaran 1 0 1
17. Subag. Perbendaharaan 1 1 0
18. Subag. Akuntansi & Pajak 1 1 0
19. Subag. Aset 1 0 1
20. Subag Penagihan & Kerjasama 1 1 0
21. Subag. Adm & Personalia 1 1 0
22. Subag. Diklat 1 1 0
23. Subag. Humas & Marketing 1 1 0
24. Subag. IPSRS 1 1 0
25. Subag. Rumah Tangga 1 1 0
2 Dokter
1. Dokter Spesialis 32 34 2
2. Dokter Umum 10 8 2
3. Dokter Gigi 2 1 1
3 Staf Manajemen
1. Staf Pelayanan Medis 2 0 2
2. Staf Penunjang Medis 2 0 2
3. Staf Adm Umum & SDM 3 2 1
4. Staf Keuangan 4 2 2
5. Sekretaris Direktur 1 0 1
4 Satuan Pengawas Internal 2 2 0
5 Rawat Jalan
1. Koordinator rawat jalan 1 1 0
2. Asisten dokter 9 8 1
6 Unit Bedah Sentral 8 4 4
7 Laboratorium 8 7 1
8 Radiologi 4 3 1
9 Fisioterapi 4 3 1
10 Gizi 16 16 0
11 Unit Farmasi 18 10 8
12 Unit Rekam Medis 4 3 1
13 Unit Gawat Darurat 12 10 2
14 Unit Rawat Inap 56 56 0
15 Unit Bersalin 10 10 0
16 CSSD 4 4 0
17 Sarana Prasarana Rumah Sakit dan 4 2 2
Limbah
18 Sopir 5 5 0
19 Satpam 12 8 4
20 Cleaning Service 17 17 0
21 Tukang Kebun 3 3 0
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Pengertian Orientasi adalah usaha membantu para pekerja agar mengenali secara baik
dan mampu beradaptasi dengan suatu situasi atau dengan lingkungan / iklim bisnis suatu
organisasi / perusahaan.
Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk memahami dan bersedia
melaksanakan perilaku sosial yang mewarnai kehidupan organisasi / perusahaan sehari-hari.
Orientasi juga harus mampu membantu para pekerja baru untuk mengetahui dan
memahami berbagai aspek teknis pekerjaan/ jabatannya, agar mampu melaksanakan tugas-
tugasnya secara efektif, efisien dan produktif.
Orientasi Karyawan merupakan kegiatan pengenalan lingkungan umum Rumah Sakit
Islam “Siti Hajar” Mataram, falsafah, visi, misi, motto, tujuan, kebijakan rumah Sakit, susunan
organisasi, hak dan kewajiban / peraturan dan tata kerja serta prosedur kerja di Rumah Sakit
Islam “Siti Hajar” Mataram pada karyawan baru.
Orientasi bagi karyawan baru meliputi :

1) Orientasi Umum
a. Orientasi Umum diberikan kepada karyawan baru baik karyawan kontrak, tidak
tetap, dan outsourcing
b. Orientasi umum di selenggarakan oleh Bagian Umum
c. Pelaksanaan Orientasi Umum selama 5 hari dengan alokasi sebagai berikut:
 Orientasi di ruang kelas selama 3 (tiga) hari ( 1 Hari Keliling Lapangan
/Pengenalan di Unit – Unit Rumah Sakit dan 2 Hari teori orientasi.
 Orientasi Ketrampilan untuk BLS selama 1 ( satu )hari
 Orientasi bidang keperawatan selama 1 hari untuk karyawan perawat
d. Materi - materi dalam orientasi umum adalah sebagai berikut :
 Selayang pandang RSI “Siti Hajar” Mataram
 Visi, Misi, Motto dan Tujuan Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
 Susunan Organisasi, Pejabat Struktural dan Fungsional serta Tata Kerja
Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
 Peraturan Kepegawaian Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
 Produk layanan rumah Sakit
 Pelayanan Islami
 Pengendalian dan Pencegahan Infeksi
 K3
 Keselamatan Pasien
 Pengenalan Lingkungan Rumah Sakit/ Sanitasi lingkungan
 Sistem Informasi Rumah Sakit
 Penanganan / tehnik – tehnik basic Life Support dalam keadaan darurat
 Mutu Rumah Sakit

2) Orientasi khusus
a. Orientasi khusus diberikan kepada karyawan barudan karyawan lama yang
menempati posisi tugas baru (mutasi, demosi,promosi)
b. Orientasi khusus di selenggarakan di unit kerja masing-masing sesuai dengan
penempatan karyawan
c. Pelaksanaan orientasi khusus untuk karyawan baru di atur sebagai berikut:
 Dokter umum : 1 bulan
 Perawat/bidan : 3 bulan
 Penunjang & Non medis : 1 bulan
d. Pelaksanaan orientasi khusus untuk karyawan lama diunit kerja baru :
 Dokter umum : 1 bulan
 Penunjang & Non medis : 6 hari
 Dari unit ke Komite : 1 bulan
e. Pelaksanaan orientasi khusus untuk bidang keperawatan (karyawan lama di unit
kerja baru)
 Antar Bangsal : 6 hari
 Bangsal ke Unit Khusus : 1 bulan
 Unit Khusus ke Unit Khusus : 1 bulan
f. Materi Orientasi Khusus :
 Falsafah dan tujuan di unit kerja
 Susunan Organisasi dan tata kerja di unit kerja
 Prosedur kerja tetap di unit kerjanya
 Sarana dan prasarana di unit kerja
 Uraian tugas
 Prosedur kerja tetap di unit kerja yang terkait.
 Materi lain sesuai dengan kebutuhan unit kerja
 Mutu Unit Kerja

JADWAL PELAKSANAAN
ORIENTASI UMUM ( Hari 1 )
NO MATERI PEMATERI
1 Registrasi Bagian Umum
2 Pre test Bagian Umum
3 Selayang pandang RSI “Siti Hajar” Direktur
Mataram
4 Falsafah, Visi, Misi, Motto dan Direktur
Tujuan RSI “Siti Hajar” Mataram
5 Susunan organisasi, pejabat Kabag Umum dan Kepegawaian
structural dan fungsional serta tata
kerja RSI “Siti Hajar” Mataram
6 Peraturan Perusahaan RSI “Siti Kabag Umum dan Kepegawaian
Hajar” Mataram
7 Istirahat dan sholat
8 Jenis Pelayanan dan Pelayanan Kabid Pelayanan
Unggulan RSI “Siti Hajar” Mataram

Hari 2 / KOORDINATOR
NO MATERI PEMATERI
1  Orientasi ruangan dan alat Ruang Keperawatan
 Dokumentasi ASKEP ( Penanggung Jawab )
 Alur Pasien Baru
2  Struktur organisasi Farmasi Farmasi
 Alur Pelayanan resep ( Kepala Unit Farmasi )

 Pelayanan Farmasi
3  Kelengkapan RM Rekam Medik
 Cara Pengembalian RM ( Kepala Istalasi Rekam Medik )

 Alur RM
4  Alur pelayanan pasien radiologi Radiologi
 Persiapan pasien radiologi ( Penanggung Jawab Radiologi )

 Kelengkapan Blangko
5  Alur pelayanan Gizi Gizi
 Struktur organisasi Gizi ( Kepala Unit Gizi )

 Kerjasama dengan unit lain


6  Alur pelayanan CSSD CSSD
 Orientasi ruangan & alat CSSD ( Penanggung Jawab )

 Sterilisasi alat
7  Alur pelayanan Laboratortium Laboratorium
 Jenis pemeriksaan dan jenis ( Penanggung Jawab)
tabung laboratorium
 Cara pengambilan sample
8  Alur pelayanan / Triase IGD
 Orientasi ruang dan alat ( Penanggung Jawab)

 Kompetensi petugas dan Dokter


9  Alur pelayanan asuransi Kabag Umum dan Kepegawaian
 Kegiatan marketing
 Penanganan Komplain

HARI 3
NO MATERI PEMATERI
1 Pelayanan Islami Ketua Rohaniawan
2 Pengendalian dan Pencegahan Ketua Komite PP
Infeksi
3 Keselamatan kesehatan Kerja Ketua K3
4 Pengenalan Lingkungan Rumah Kasubag IPRS
Sakit/ Sanitasi lingkungan
5 Istirahat dan sholat
6 Keselamatan pasien di Rumah Ketua Tim KPRS
Sakit
7 Program mutu Rumah Sakit Ketua Tim Mutu
8 Post Test Kabag. Adm.Umum & SDM
9 Penutupan Kabag. Adm.Umum & SDM

HARI 4 PELATIHAN BASIC LIFE SUPPORT


NO MATERI PEMATERI
1 Pre test Tim Gadar
2 Materi Basic Live Support Tim Gadar
( bantuan Hidup Dasar

3 Skill Station I : Resusitasi Jantung Tim Gadar


Paru ( RJP )
4 Skill Station II : Resusitasi Jantung Tim Gadar
Paru ( RJP )
5 Istirahat dan sholat Tim Gadar
6 Evaluasi Skill Tim Gadar
7 Post Test Tim Gadar
8 Penutupan Kabag. Adm.Umum & SDM

HARI 5 KARYAWAN BARU PERAWAT/BIDAN


NO MATERI PEMATERI
1 Struktur organisasi bidang Bidang Keperawatan
keperawatan
2 Falsafah dan tujuan Bidang Bidang Keperawatan
pelayanan keperawatan
3 Fasilitas/sarana yang tersedia dan Bidang Keperawatan
cara penggunaannya.
4 Metoda pemberian asuhan Bidang Keperawatan
keperawatan di RS & Kebidanan
5 Istirahat dan sholat Bidang Keperawatan
6 Prosedur Unit Khusus ( HD/ICU) Bidang Keperawatan
7 Penutupan Bidang Keperawatan
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

1. Ruang Lingkup
a. Penyelenggara :
1) Sekretariat untuk rapat direktorat
2) Bidang, Unit Bagian, Unit kerja yang berkepentingan dengan penyelenggaraan rapat
b. Peserta :
1) Pembina YARSI NTB
2) Badan Pengawas Yayasan Rumah Sakit “Siti Hajar” Mataram
3) Pengurus Yayasan Rumah Sakit “Siti Hajar” Mataram
4) Direksi
5) Pejabat strukrural dan fungsional
6) Staf yang berkepentingan
c. Tempat Rapat :
1) Diluar RS Islam “Siti Hajar” Mataram sesuai dengan rekomendasi
2) Di dalam area RS Islam “Siti Hajar” Mataram :
- Ruang Direktur
- Aula
3) Dokumentasi Rapat :
- Undangan
- Daftar hadir
- Risalah/notulen
2. Jenis – Jenis Dan Tingkatan Rapat
Jenis dan tingkatan rapat dibagi kedalam 2 (dua) kategori, yakni internal dan eksternal.
1) Rapat Internal
Rapat internal adalah rapat yang diselenggarakan pemilik (yayasan), direksi
maupun pejabat structural atau fungsional rumah Sakit, dengan peserta dari
pemilik, direksi maupun pejabat structural dan fungsional di lingkungan Rumah
Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram.
Jenis dan tingkatan rapat internal adalah sebagai berikut :
Peserta Rapat Keabsahan
Jenis Rapat Waktu minimal keputusan

1. Rapat Pemilik – Sekurang-kurangnya 1 kali 2/3 pengurus Lebih dari ½


(YARSI NTB) dalam 6 bulan jumlah peserta
– Sesuai kebutuhan
permintaan tertulis
pengurus, direksi atau
pengawas

2. Rapat rutin – Sekurang-kurangnya 1 kali 2/3 pengurus Musyawarah


pemilik (YARSI dalam 1 bulan untuk maslahat
NTB)

3. Rapat Khusus Tergantung kebutuhan Yayasan dan Musyawarah


Pemilik (YARSI direksi RSI untuk maslahat
NTB) “Siti Hajar”
Mataram

4. Rapat tahunan 1 tahun sekali, selambat- 1/2 pengurus Lebih dari ½


evaluasi kinerja lambat nya 1 bulan setelah yayasan dan jumlah pesera
tutup tahun buku RSI “Siti 3/4 direksi dari (YARSI
Hajar” Mataram RSI “Siti NTB)
Hajar”
Mataram
5. Rapat Pengesahan 1 tahun sekali, selambat- 1/2 pengurus Lebih dari ½
Program Kerja dan lambat nya 1 bulan setelah yayasan dan jumlah pesera
anggaran rapat evaluasi kinerja RSI 3/4 direksi dari (YARSI
“Siti Hajar” Mataram RSI “Siti NTB)
Hajar”
Mataram

6. Rapat Direksi – Sekurang-kurangnya 1 3/4 direksi RSI Musyawarah


minggu sekali. “Siti Hajar” untuk maslahat
– Tergantung kebutuhan Mataram

7. Rapat khusus – Sekurang-kurangnya 1/2 pengurus Musyawarah


Direksi 1 bulan sekali. yayasan dan untuk maslahat
– Tergantung kebutuhan 3/4 direksi
RSI “Siti
Hajar”
Mataram

8. Rapat Komite – Sekurang-kurangnya Ketua, wakil Musyawarah


Medis 1 bulan sekali. ketua, untuk maslahat
– Tergantung kebutuhan sekretaris dan
anggota

9. Rapat komite – Ketua, Lebih dari ½


Medis dengan – Tergantung kebutuhan wakil ketua, jumlah peserta
SMF sekretaris komite
medis
– Sub Komite
10.Rapat Komite – Sekurang-kurangnya – Ketua, Lebih dari ½
Medis dengan 1 bulan sekali. wakil ketua, jumlah pesera
Direksi – Tergantung kebutuhan sekretaris dan
anggota
komite medis
11. Rapat Direksi – Sekurang-kurangnya – Direksi Musyawarah
dengan Kabid 1 bulan sekali. RSI “Siti Hajar” untuk maslahat
dan Ka. Instalasi – Tergantung kebutuhan Mataram
– 3 bulan sekali untuk – Kabid
evaluasi kinerja dan – Ka. Instalasi
12. Rapat Direksi Sekurang-kurangnya
program kerja 3 bulan 1 – Direksi Musyawarah
dengan seluruh tahun sekali untuk evaluasi RSI “Siti untuk maslahat
pejabat struktural kinerja tahunan dan Hajar”
dan fungsional program kerja 1 tahun Mataram
berikutnya. – Kabid
13. Rapat Kabid – Sekurang-kurangnya – Kabid Musyawarah
dan Ka. Instalasi 1 bulan sekali. – Ka. Instalasi untuk maslahat
– Tergantung kebutuhan

14. Rapat Kabid/ – Sekurang-kurangnya – Kabid / Musyawarah


Ka. Unit dengan 1 bulan sekali. – Ka. Instalasi untuk maslahat
pejabat – Tergantung kebutuhan – Kabag/
dibawahnya Penjab di
lingkungan
15. Rapat unit kerja – Sekurang-kurangnya – Kabag/ Musyawarah
1 bulan sekali. Penjab untuk maslahat
– Tergantung kebutuhan – Staf di
lingkung
an kerjanya
16. Rapat antar – Sekurang-kurangnya – Kabid / Musyawarah
bidang/instala si 1 bulan sekali. – Ka. Instalasi untuk maslahat
(cross functional – Tergantung kebutuhan – Koordinator
team)

2) Rapat Eksternal
Rapat eksternal adalah rapat yang diselenggarakan pemilik (yayasan) maupun
direksi rumah Sakit, dengan peserta pemuka masyarakat, intansi/lembaga/
perusahaan dari luar lingkungan Rumah Sakit Islam “Siti Hajar” Mataram
dengan agenda untuk kepentingan pengembangan Rumah Sakit Islam “Siti Hajar”
Mataram
Jenis dan tingkatan rapat eksternal adalah sebagai berikut :
Peserta Rapat Keabsahan
Jenis Rapat Waktu minimal keputusan

1. Rapat Pemilik – Insidental sesuai – 2/3 pengurus Lebih dari ½


(YARSI NTB) dengan kebutuhan – intansi/lembaga/ jumlah
dengan pengembangan. perusahaan yang peserta
intansi/lembaga/ di undang
perusahaan
2. Rapat Direksi Insidental sesuai – Seluruh Direksi Lebih dari ½
dengan dengan kebutuhan – intansi/lembaga/ jumlah
intansi/lembaga/ pengembangan. perusaha an peserta
perusahaan yang di undang

3. Tata Laksana
Tata laksana rapat dibagi dalam beberapa tahapan :
1) Perencanaan Rapat :
a. Rapat yang diselenggarakan oleh YARSI NTB
– Staf Sekretariat YARSI NTB mengirimkan undangan rapat kepada RSI
“Siti Hajar” Mataram
– Staf Sekretariat RSI “Siti Hajar” Mataram menyampaikan
undangan rapat tersebut kepada direksi.
– Direksi mengkoordinasikan dengan direksi atau dengan
bidang/Unit terkait untuk persiapan materi rapat.
b. Rapat yang diselenggarakan oleh RSI “Siti Hajar” Mataram
– Unit kerja menghubungi bagian Sekretariat untuk menanyakan
kesiapan waktu dan tempat penyelenggaraan rapat.
– Setelah mendapat kepastian waktu dan tempat, unit kerja
penyelenggara membuat undangan rapat.
– Unit kerja penyelenggara mendistribusikan undangan dilampiri
dengan buku ekspedisi undangan.
– Unit kerja penyelenggara menghubungi Unit Gizi untuk
menyediakan konsumsi sesuai dengan jumlah peserta rapat.
– Mempersiapkan daftar hadir dan lembar notulensi.
– Unit penyelenggara menghubungi bagian house keeping untuk
mempersiapkan ruangan (kapasitas ruangan sesuai dengan jumlah
peserta, meja, kursi, AC) dan media yang dibutuhkan untuk rapat
(laptop, lcd, screen, laser pointer, white board, spidol dan sound
system).
– Unit penyelenggara mempersiapkan materi rapat

2) Pelaksanaan rapat.
a. Penyelenggara mempersiapkan daftar hadir dan lembar notulensi.
Mengecek kesiapan ruangan (kapasitas ruangan sesuai dengan jumlah
peserta, meja, kursi, AC) dan media yang dibutuhkan untuk rapat
(laptop, lcd, screen, laser pointer, white board, spidol dan sound
system).
b. Mengecek kesiapan konsumsi.
c. Penerimaan peserta dengan penulisan presensi pada daftar hadir.
d. Pembagian materi rapat yang perlu dibagikan
e. Perekaman dan pencatatan jalannya rapat sebagai bahan notulensi.
3) Pasca Pelaksanaan
a. Pembuatan notulensi
b. Penataan berkas notulensi, transkripsi, dan bahan rapat untuk
d iserahkan kepada Bagian Sekretariat.
c. Bagian Sekretariat mendistribusikan notulensi sesuai dengan tingkat
kepentingan hasil rapat
4. Sarana Dan Prasarana Rapat
1) Ruangan :
– Kapasitas Ruangan Sesuai Dengan Jumlah Peserta,
– Meja,
– Kursi,
– AC
2) Media yang dibutuhkan untuk rapat
– Laptop,
– Lcd,
– Screen,
– Laser Pointer,
– White Board,
– Spidol
– Sound System.
3) Alat tulis kantor,
4) Lembar Daftar hadir,
5) Lembar Notulensi
6) Alat perekam,

5. Evaluasi Penyelenggaraan Rapat

Bagian Sekretariat merekap penyelenggaraan rapat berdasarkan laporan


pertanggungjawaban rapat kepada Bidang Sumber Daya Manusia SDM
BAB XI

PELAPORAN

11.1. PELAPORAN INTERNAL


Laporan Insidentil, terdiri dari : Permintaan Laporan dari Direktur RS.
Permintaan Laporan dari Kabid RS
Permintaan Laporan dari Unit Terkait.

Laporan bulanan dari Kepala Unit terdiri dari :


1. Laporan dari Bagian Rekam Medis, meliputi :
- Laporan kunjungan Unit Gawat Darurat.
- Laporan kunjungan Unit Rawat Jalan.
- Laporan pelayanan tiap poli.
- Laporan kunjungan Unit Rawat Inap.
- Laporan kegiatan Unit Kamar Operasi.
2. Laporan dari Uniti Radiologi.
3. Laporan dari Unit Laboratorium.
4. Laporan dari Unit Fisioterapi.
5. Laporan dari Unit Gizi
6. Laporan dari Unit IFRS

Laporan Tahunan Terdiri Dari :


1. Laporan Pelayanan Medis dari Bagian Rekam Medis.
2. Laporan Keuangan dari Bagian Akuntansi.
3. Laporan Ketenagaan dari Bagian Sumber Daya Manusia.

11.2. PELAPORAN EKSTERNAL


Laporan Insidentil :
1. Laporan Demam Berdarah Dengue ke Dinas Kesehatan Kota Mataram
2. Laporan pelayanan medik dan keuangan ke Yayasan Rumah Sakit
Islam “Siti Hajar” Mataram (YARSI NTB).

Laporan Tahunan Eksternal Terdiri Dari :


1. RL. 1.1 Data Dasar RS. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
2. RL. 1.2 Indikator Pelayanan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
3. RL. 1.3 Tempat Tidur. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
4. RL. 2. Ketenagaan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
5. RL. 3.1 Rawat Inap. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
6. RL. 3.2 Rawat Darurat. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
7. RL. 3.3 Gigi Mulut. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
8. RL. 3.4 Kebidanan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
9. RL. 3.5 Perinatologi. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
10. RL. 3.6 Pembedahan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
11. RL. 3.7 Radiologi. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
12. RL. 3.8. Laboratorium. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
13. RL. 3.9. Rehab Medik. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
14. RL. 3.10 Pelayanan Khusus. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
15. RL. 3.11 Obat. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
16. RL. 3.12 Rujukan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
17. RL. 3.13. Cara Bayar. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
18. RL. 3.14. Rujukan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
19. RL. 3.15. Cara Bayar. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
20. RL. 4A. Penyakit Rawat Inap. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
21. RL. 4B. Penyakit Rawat Jalan. SIRS-6 Kementrian Kesehatan RI.
22. RL. 5.1 Pengunjung RS SIRS-6 Kementrian Kesehatan - Jakarta.
23. RL. 5.2 Kunjungan Rawat Jalan SIRS-6 Kementrian Kesehatan –
Jakarta.
24. RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRNA SIRS-6 Kementrian K esehatan –
Jakarta.
25. RL. 5.3 Tentang 10 besar penyakit IRJ SIRS-6 Kementrian Kesehatan –
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai