PENGORGANI
SASIAN
KAMAR
BEDAH
LEMBAR PENGESAHAN
Buku Pedoman Pengorganisasian Instalasi Kamar Bedah RSIA .....
telah dibuat dan disahkan
Pada Hari : SeninTanggal : 15 Januari 2018
Kepala Pelayanan Medis & Penunjang Medis
Disetujui Oleh :Kepala Instalasi Kamar Bedah
Direktur RSIA .....,
i
RSIA
SURAT KEPUTUSAN NOMOR : 078/SK DIR/RSIAM/I/2018
TEANTANGPEMBERLAKUAN PEDOMAN
PENGORGANIASASIAN DAN PELAYANAN INSTALASI
KAMAR BEDAHRUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
MENIMBANG
:a
bahwa dalam upaya meningkatkan mutu Pengorganisasian Dan
Pelayanan Instalai Kamar Bedah RSIA, maka diperlukan
Penyelenggaraan Pengorganisasian dan Pelayanan Insatalasi
Kamar Bedah yang bermutu tinggi ;
MENGINGAT
. b bahwa agar pelayanan Instalasi Kamar Bedah diRSIA dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur
RSIA sebagai landasan bagi penyelenggaraan
Pengorganisasian Dan Pelayanan Instalasi Kamar Bedah
RSIA.
. c bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur
RSIA. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44
Tahun2009 tentang RumahSakit.
2 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
:1
ii
Menetapkan : PERTAMA :
KEDUA : KETIGA :
KEEMPAT :
MEMUTUSKAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
NOMOR 078/SK DIR/RSIAM/I/2018 TETANG
PEMBERLAKUAN PEDOAMAN PENGORGANISASIAN
INSTALASI KAMAR BEDAH
Pemberlakuan Pedoman Instalasi Kamar Bedah Rumah Sakit Ibu
danAnak Keputusan ini menjadi acuan dalam melaksanakan
Pedomana Pengorganisasian Instalasi Kamar Bedah di RumahSakit
Ibu dan Anak.
Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan.
Keputusan ini Berlaku selama 3 (tiga) tahun. Selanjutnya akan di
evaluasi.
Ditetapkan di : BandungPada Tanggal : 15 Januari 2018 Direktur
RSIA,
dr.
iv
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, maka buku Pedoman Pengorganisasian
Kamar Bedah dapat diselesaikan tepat waktu. Salah satu pelayanan
di rumah sakit yang semakin berkembang adalah pelayanan kamar
bedah. Pelayanan kamar bedah berkembang pesat seiring dengan
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Saran dan masukan
yang membantu dan menambah maju panduan ini sangat
diharapkandemi mendukung peningkatan mutu pelayanan anestesi
di rumah sakit. Terima kasih.
Bandung 15 Januari 2018 Direktur RSIA
v
PEDOMANTujuanPrinsipDefinisiKategori/Tingkat Anestesi/Sedasi
Anggota Inti Tim Anestesi Managemen keselamatan pasien oleh Tim
Anestesi
123456
DAFTAR ISI
HALAMAN
.................................................................
1 .................................................................
2 .................................................................
3 .................................................................
4 ................................................................. 5
................................................................. 6
.................................................................
8 ................................................................. 10
.................................................................
11 .................................................................
13 .................................................................
15 ..................................................................
16 ..................................................................
18 .................................................................. 20
vi
A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN
Pengorganisasian tugas dan wewenang jabatan didalam suatu
sistem organisasi merupakan suatu keharusan, disamping berfungsi
sebagai identifikasi dari sistem organisasi itu sendiri juga
diperlukan sebagai efisiensi di segala bidang dan peningkatan mutu
pelayanan serta kinerja secara menyeluruh termasuk dalam hal
peningkatan mutu pelayanan di kamar bedah.
Rumah Sakit Ibu dan Anak merupakan suatu sistem organisasi
dalam wujud Rumah Sakit Swasta yang bergerak di bidang
komersil dan jasa pelayanan kesehatan. Proses pengorganisasian
struktur dan wewenang jabatan di tiap Instalasi perlu dan telah
dilakukan, hal ini betujuan untuk memudahkan dalam
pendelegasian tugas, wewenang dan pengontrolan kinerja di
masing - masing unit dan selain itu juga akan menggambarkan
identitas unit tersebut. Namun, selain proses pengorganiasian
struktur dan wewenang jabatan maka uraian tugas, tata hubungan
kerja, dan metode pelaporan juga merupakan hal yang harus
dilakukan, karena dengan uraian tugas, tata hubungan kerja dan
metode pelaporan yang jelas sehingga akan dihasilkan suatu
system pelayanan yang sistematis.
B. Ruang Lingkup
Pengorganisasian, pendelegasian wewenang, uraian tugas, tata
hubungan kerja dan metode pelaporan yang akan dibahas berikut
ini dibatasi pada ruang lingkup pelayanan di Instalasi kerja Rumah
Sakit Ibu dan Anak khususunya di kamar bedah.
C. Tujuan
Proses pengorganisasian, pendelegasian wewenang, uraian tugas,
tata hubungan kerja, dan metode pelaporan Pelayanan Rumah
Sakit Ibu dan Anak bertujuan untuk memudahkan didalam
pendelegasian tugas, wewenang dan pengontrolan kinerja di
masing - masing Unit dan selain itu juga akan menggambarkan
identitas Instalasi itu sendiri serta akan terwujudnya suatu
pelayanan yang sistematis, akurat, efisien dan efektif.
1
Komisaris
Direktu
Manager Medis & Penunjang Medis
Manager Keperawatan
Manager umum & HRD RS
Sekretaris & Marketing RS
Jumlah Karyawan
Jumlah Dokter
2
Jumlah Poliklinik
BOR Tahun 2014
Luas Tanah
Luas Bangunan
1. Visi
BAB IIIVISI, MISI, NILAI, KEYAKINAN DASAR RS IBU
DAN ANAK
Adapun visi yang telah ditetapkan Rumah Sakit Khusus Ibu dan
Anak adalah “ Kami menghormati martabat manusia” Pasien yang
kami layani seperti keluarga kami sendiri” Tanpa membeda-
bedakan susku, agama, ras dan golongan”.
2. Misi
Misi kami adalah pelayanan professional dan berkualitas dengan
sentuhan kasih kami
utamakan untuk tumbuh, berkembang dan mandiri.
3. Nilai-nilai Dasar
Kejujuran
Keterbukaan
Kerendahan hati
Kasih saying
Loyalitas
3. Instrument
4. Instrument
5. Sirkuler
6. Kesling
B. BaganStrukturOrganisasiInstalasiKamarBedah
T
TT
SIRKULER
INSTRUMEN
SIRKULER
2. Tanggung jawab :
4. Wewenang :
a. Memberikan saran kepada Direktur dan Manager Medis dalam
hal yang berhubungan dengan proses pelayanan.
b. Memberikan rekomendasi penilaian kepala ruangan, kepala
bagian keperawatan. c. Memberikan pembinaan dan penilaian
kepada kepala bagian keperawatan dan
pelaksana Unit.
B. Penanggung Jawab Operator :
1. Tugas Pokok :Bertanggung jawab terhadap Kepala Bagian
Instalasi Kamar Bedah.
b. Persayaratan :
4. Berdedikasi tinggi.
4. Lampu operasi
6. Suction pump.
7. Gas medis
2. Sesudah Pembedahan
a. Memperingatkan “tim steril” jika terjadi penyimpangan
prosedur aseptic.
2. Persyaratan :
a.
b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Pendidikan berijasah formal keperawatan minimal D3
keperawatan, yang diakui oleh pemerintah atau yang
berwewenang.Mempunyai pengalaman kerja di kamar operasi
lebih dari 5 tahun.
Mampu mensuverfisi anggota tim operasiMampu berkolaborasi
dengan dokter bedah dan dokter anestesi.
Mampu memimpin rencana asuhan keperawatan perioperative
dikamar bedah. Mempunyaibakatdanminat.
Berdedikasi tinggi
Berkepribadian mantap/emosi stabil. Dapat bekerja sama dengan
anggota tim Cepattanggap
3. Tanggung jawab :Secara administrasi dan operasional
bertanggung jawab kepada perawat kepala kamar bedah dan
kepada ahli bedah.
i. Izin operasi
ii. Hasil pemeriksaan laboratorium
13
instrument.
. 11). Mengukur dan mencatat tanda-tanda vital.
. 12). Mengambil instrument yang jatuh dengan menggunakan
alat dan memisahkannya dari instrument yang steril.
. 13). Memeriksa kelengkapan instrument dan kain kasa, bersama
perawat instrument agar tidak tertinggal dalam tubuh pasien
sebelum luka operasi ditutup.
14). Merawat bayi untuk kasus sectio sesarea.
C. Setelah Pembedahan .
. 1). Membersihkan dan merapihkan pasien yang sudah selesai
dilakukan pembedahan.
. 2). Memindahkan pasien dari meja operasi di kereta dorong yang
telah disediakan.
. 3). Mengatur dan mencatat tanda-tanda vital.
. 4). Mengukur tingkat kesadaran, dengan cara memanggil nama
pasien, memberikan stimulus, memeriksa reaksi pupil.
. 5). Meneliti, menghitung, dan mencatat obat-obatan serta cairan
yang diberikan kepada pasien.
. 6). Memeriksa kelengkapan dokumen medik.
. 7). Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama
pembedahan.
. 8). Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pre, intra, post
operasi di kamar bedah.
. 9). Melakukan serah terima dengan perawat/petugas RR.
15
19
Sehat
a. Pendidikan
Tenaga/SDM di Instalasi Kamar Bedah berdasarkan kompetensi
harus berpindidikan tenaga S1 Keperawatan, D3 Keperawatan,
namun jika pegawai ingin meningkatkan wawasannya ke tingkat
20
KRITERIA PENILAIAN
KETERANGAN
91 – 100
Hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi, dan
pelayanan di atas standar yang ditentukan dan lain-lain.
76 – 90
Hasil kerja mempunyai 1 dan 2 kesalahan kecil, tidak ada
kesalahan besar, revisi, dan pelayanan sesuai standar yang telah
ditentukan dan lain-lain.
61 – 75
Hasil kerja mempunyai 3 atau 4 kesalahan kecil, dan tidak ada
kesalahan besar, revisi dan pelayanan cukup memenuhi satndar
yang ditentukan.
51 – 60
Hasil kerja mempunyai 5 kesalahan kecil dan ada kesalahan besar,
revisi dan pelayanan tidak cukup memenuhi standar yang
ditentukan.
50 – kebawah
Hasil kerja mempunyai lebih dari 5 kesalahan kecil dan ada
kesalahan
besar, kurang memuaskan, revisi, pelayanan dibawah standar yang
ditentukan.
25
26
27
A. SemuaSDMInstalasiKamarBedah
B. Administrasi
Admisi 60
Transfer Pasien 60
Dst
29
A. Rapat Rutin
BAB XI PERTEMUAN ATAU RAPAT
Rapat rutin diselenggarakan pada : Waktu : Jam :
Tempat :
Materi :
1. Evaluasi kinerja Instalasi Kamar Bedah
A. Laporan Harian
BAB XII PELAPORAN
Laporan harian di Instalasi Kamar Bedah meliputi :
1. Laporan Jumlah Kunjungan
B. Laporanbulanan
Laporan bulanan terdiri dari laporan kinerja mutu pelayanan di
Instalasi Kamar Bedah.
C. Lapaoran Tahunan
Instalasi Kamar Bedah membuat laporan tahunan dari laporan
kinerja mutu pelayanan yang dibandingkan dengan target mutu di
Instalasi Kamar Bedah.
31
32