Anda di halaman 1dari 2

ALUR PASIEN TUBERCULOSIS

DI INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT UMUM No. Dokumen No. Revisi Halaman


ST. ELISABETH
Jl. Dr. Angka No. 40 Purwokerto 563116
Telp. 625857, 627384, 632833, 623771
002/SPO/TBDOTS/VI2016 …………………….... 1/2
Fax. 627824
E-mail : rs_elisabeth@yahoo.com

Tanggal terbit Ditetapkan,


Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

30 Juni 2016 dr. Lucas J. Mariatmanta, SH

Pengertian Suatu alur penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberculosis yang
datang melalui Instalasi Gawat Darurat.
Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pasien atau suspek pasien tuberculosis
selama mendapatkan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat, ditujukan terhadap
peningkatan mutu layanan, kemudahan akses untuk penemuan dan
pengobatan sehingga mampu memutuskan rantai penularan tuberculosis.
Kebijakan Peraturan Direktur No.007/PER/DIR/AK/E/VI/2016 tentang Pelayanan
Penanggulangan TB dengan Strategi DOTS di Rumah Sakit Umum St.
Elisabeth.
Prosedur 1. Setiap pasien yang diketahui atau dicurigai menderita tuberculosis paru
harus diberi masker untuk dipakai mulai saat pendaftaran, selama
menjalani pemeriksaan sampai mendapatkan diagnosis.
2. Seorang pasien dicurigai menderitaTB Paru apabila didapatkan gejala:
 Batuk yang persisten > 3 minggu
 Nyeri dada
 Batuk darah atau batuk dengan dahak bercampur darah
 Berat badan turun
 Nafsu makan menurun
 Demam
 Berkeringat banyak saat malam hari
 Cepat lelah
 Gejala malaise
3. Seorang pasien TB yang masuk Instalasi Gawat Darurat dicurigai
merupakan pasien yang infeksius bila ditemukan :
 Batuk yang persisten lebih dari 3 minggu
 BTA sputum positif
 Pada foto toraks ditemukan kavitas
 Pasien terdapat riwayat pengobatan TB yang tidak adekuat
 Pasien diketahui sebelumnya sebagai pasien TB Paru, TB laring.
ALUR PASIEN TUBERCULOSIS
DI INSTALASI GAWAT DARURAT

RUMAH SAKIT UMUM No. Dokumen No. Revisi Halaman


ST. ELISABETH
Jl. Dr. Angka No. 40 Purwokerto 563116
Telp. 625857, 627384, 632833, 623771
002/SPO/TBDOTS/VI2016 …………………….... 2/2
Fax. 627824
E-mail : rs_elisabeth@yahoo.com
 Pasien yang sedang menjalani prosedur induksi sputum seperti
bronkoskopi, pengobatan aerosol.
 Penderita TB ekstraparu biasanya tidak menular kecuali TB laring, TB
rongga mulut atau TB ekstraparu dengan abses terbuka seperti
scrofuloderma.
4. Masker tersebut harus dipakai selama menjalani pemeriksaan sampai
terbukti pasien tersebut tidak menderita tuberculosis Paru.
5. Pasien yang diketahui atau dicurugai menderita Tuberculosis Paru harus
ditempatkan terpisah dari kelompok pasien laiin (ruang isolasi) dan
mendapatkan prioritas untuk diperiksa lebih dahulu.
6. Dokter atau petugas lainnya yang menangani pasien atau suspek
Tuberculosis wajib menggunakan masker N95 setiap kali berinteraksi
dengan pasien.
7. Pasien yang oleh dokter didiagnosis TB Paru dan memerlukan perawatan
harus dirawat di ruang perawatan isolasi khusus Tuberculosis.
Unit Terkait Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai