Anda di halaman 1dari 41

Laporan Kegiatan Problem Solving Cycle

PROBLEM SOLVING CYCLE:


PEMECAHAN MASALAH PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT (P2P) DI
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS MASARAN I KABUPATEN SRAGEN

DISUSUN OLEH:

CANDA ARDITYA G99161029


DWITIA AYU ISWARI G99162100
GALUH RINDRA KIRANA G99161044
NIBRAS NOOR FITRI G99162101
SLAMET RIYADI G99161094

PEMBIMBING:
ARI NATALIA PROBANDARI, DR., MPH., PH.D

PENDIDIKAN DOKTER TAHAP PROFESI IKM-KP


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang


menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat
dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna guna
mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu
pelayanan individual (Depkes RI, 2009).

Menurut Permenkes No.44 Tahun 2016 Tentang Manajemen


Puskesmas upaya kesehatan wajib tersebut adalah upaya Promosi
Kesehatan, upaya Kesehatan Lingkungan, upaya Gizi KIA-KB, upaya
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Surveilens
dan Sentinel SKDR, dan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.
PENDAHULUAN

Puskesmas Masaran I dalam melaksanakan program-


programnya, banyak yang telah mencapai target, namun
demikian juga masih ada program-program yang belum
mencapai target sehingga menjadi permasalahan yang
harus diselesaikan seperti cakupan penanganan
penderita penyakit dan pelayanan kesehatan dasar
masyarakat miskin (Puskesmas Masaran I, 2016).

Untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan tersebut


maka diperlukan sebuah alur penyelesaian masalah
yang dikenal dengan Problem solving cycle, seperti yang
sebelumnya sudah diketahui bersama langkah-langkahnya.
TUJUAN

Tujuan
Tujuan dilakukan penulisan laporan ini, adalah sebagai
berikut:
Mengetahui prioritas masalah utama di Puskesmas
Masaran I.
Mengetahui faktor-faktor penyebab permasalahan
tersebut.
Menyusun perencanaan manajemen untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
MANFAAT

Manfaat
Manfaat penulisan ini, adalah sebagai berikut:
Bagi Dokter Muda Fakultas Kedokteran UNS, dapat
mengetahui bagaimana cara menyusun perencanaan
manajemen masalah kesehatan layanan primer seperti
Puskesmas.
Bagi puskesmas, laporan ini diharapkan memberi
manfaat sebagai bahan untuk evaluasi kinerja petugas
kesehatan selama ini dan sebagai bahan untuk
melakukan perencanaan program layanan kesehatan di
Puskesmas
ANALISIS SITUASI
ANALISIS SITUASI

Puskesmas Masaran I termasuk bagian wilayah Kabupaten Sragen


Provinsi Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah sebesar 26 km2,
sekaligus pintu gerbang masuk Ibukota Kabupaten Sragen dari arah
barat.
Puskesmas Masaran I terdiri atas 7 desa, yaitu Sepat, Jirapan,
Krebet, Gebang, Dawungan, Masaran, dan Krikilan.

Sebelah Utara Kecamatan Sidoarjo


Sebelah Selatan Kecataman Karanganyar

Sebelah Barat Wilayah kerja Puskesmas Masaran II (Desa


Karangmalang, Pringanom, dan Jati)
Sebelah Timur Kecamatan Karangmalang
PETA KECAMATAN MASARAN
DATA KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Masaran


I pada tahun 2016 adalah 43.237 jiwa yang terbagi atas
21.009 orang laki-laki (48,59%) dan 22.228 orang
perempuan (51,41%), kepadatan penduduk sebesar
1.683/km2, dan jumlah kepala keluarga (KK) miskin
sebanyak 1.360 KK.
SUMBER DAYA KESEHATAN
SEPULUH BESAR PENYAKIT TERBANYAK TAHUN 2016
No. Kode Daftar Penyakit Jumlah Kasus
Influenza with other respiratory manifestations, virus not
1 J11.1 861
identified
Influenza with other respiratory manifestations, influenza
2 J10.1 784
virus identified
3 M79.1 Myalgia 748

4 K05.2 Acute periodontitis 746

5 K30 Dyspepsia 730

6 R51 Headache 706

7 R50.0 Fever with chills 671

8 K00.6 Disturbances in tooth eruption 662

9 S05.4 Penetrating wound of orbit with or without foreign body 489


Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious
10 A09 321
origin
DATA DERAJAT KESEHATAN

1. Kematian Ibu, Bayi dan Balita


Pada tahun 2016 di wilayah kerja UPT Puskesmas Masaran I
terdapat 6 kasus kematian bayi dan 927 bayi lahir hidup dengan 4
lahir mati. kasus kematian balita. Tidak didapatkan Kematian Ibu di
Puskesmas Masaran I. Kematian bayi tersebut disebabkan karena Bayi
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) dan asfiksia. Tidak ada kasus
kematian balita.

2. Status Gizi
Di wilayah kerja UPT Puskesmas Masaran I bayi baru lahir
telah ditimbang semua. Didapatkan 4,1 % BBLR, 96,73% balita giziz
baik, 2,31% balita gizi kurang, dan tidak ada kasus balita gizi buruk.
PENCAPAIAN PUSKESMAS DALAM ANGKA KESAKITAN
2016
No ANGKA KESAKITAN Satuan Pencapaian
1 Per 100.000
AFP Rate (Non Polio) <15 th 0
pend <15 th
2 Per 100.000
Angka Prevalensi TB Paru 12
penduduk
3 Pneumonia Balita ditemukan dan
Kasus 942
ditangani
4 Jumlah Kasus Baru AIDS Kasus 3
5 Jumlah Kasus Diare ditemukan dan
Kasus 749
ditangani
6 Jumlah Kasus Baru Kusta Kasus 2
7 Per 100.000
Incidence Rate DBD 63
penduduk
IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah adalah kesenjangan yang dapat diamati
antara situasi dan kondisi yang terjadi dengan
situasi dan kondisi yang diharapkan, atau
kesenjangan yang dapat diukur antara hasil yang
mampu dicapai dengan tujuan dan target yang
ingin dicapai.

Terdapat tiga macam masalah di pelayanan


masyarakat yaitu (a) masalah kesehatan, (b)
masalah determinan atau faktor-faktor kesehatan,
dan (c) masalah program.
A. MASALAH KESEHATAN

Berdasarkan data 10 besar penyakit di Puskesmas


Masaran 1 pada tahun 2016, Influenza with other
respiratory manifestation, virus not identified (J11.1)
menduduki urutan pertama diagnosis penyakit
terbanyak di Puskesmas Masaran 1. Kemudian disusul
dengan penyakit pernafasan lain, myalgia, periodontitis
akut, dispepsia, sakit kepala, dan sebagainya. Daftar 10
besar penyakit dapat dilihat pada tabel.
No. Kode Daftar Penyakit Jumlah Kasus
Influenza with other respiratory manifestations, virus
1 J11.1 861
not identified
Influenza with other respiratory manifestations,
2 J10.1 784
influenza virus identified

3 M79.1 Myalgia 748

4 K05.2 Acute periodontitis 746

5 K30 Dyspepsia 730

6 R51 Headache 706

7 R50.0 Fever with chills 671

8 K00.6 Disturbances in tooth eruption 662

9 S05.4 Penetrating wound of orbit with or without foreign body 489

Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious


10 A09 321
origin
B. MASALAH FAKTOR-FAKTOR
KESEHATAN
Dari data 10 besar penyakit tersebut dapat dikaitkan dengan beberapa
permasalahan yang ada di masyarakat. Hal ini kami simpulkan melalui
diskusi yang dilakukan bersama ibu-ibu kader kesehatan di tujuh desa yang
berada dibawah naungan Puskesmas Masaran 1.

Pertemuan dilaksanakan pada hari Sabtu (22 Juli 2017). Pertemuan tersebut
bertujuan untuk sosialisasi program baru puskesmas, penyuluhan kesehatan,
dan diskusi mengenai permasalahan utama di setiap desa. Dari hasil diskusi
didapatkan beberapa masalah utama yang mengganggu kenyamanan
masyarakat yaitu:
1. limbah pabrik yang tidak diolah dengan baik,
2. buang air besar sembarangan atau kurang tersedianya fasilitas
jamban di setiap desa
3. kebiasaan merokok di tempat umum.
C. MASALAH PROGRAM

Selain masalah kesehatan, terdapat masalah program yang belum


memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) berdasarkan analisis
situasi yang ada di wilayah kerja Puskesmas Masaran 1 tahun 2015,
yaitu program Cakupan Penanganan Penderita Penyakit (P2P)
dimana hasil yang dicapai adalah sebesar 18,5% dan SPM yang
harus dicapai adalah sebesar 60%.
Terdapat beberapa kendala yang dihadapi di wilayah kerja,
sehingga SPM program P2P belum tercapai. Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) masyarakat masih mengandalkan petugas
kesehatan setempat, sehingga masyarakat tidak mau melakukan
PSN secara mandiri tanpa bantuan petugas kesehatan. Selain itu,
masyarakat dan stake holder setempat dirasa kurang peduli untuk
melakukan PSN dan Pemberiksaan Jentik Berkala secara
berkelanjutan. Masyarakat juga menganggap bahwa fogging
merupakan langkah efektif untuk mencegah datangnya penyakit.
IDENTIFIKASI MASALAH PROGRAM PUSKESMAS
MASARAN I
KESIMPULAN IDENTIFIKASI MASALAH

Dari identifikasi masalah yang ada di Puskesmas


Masaran 1 di atas, didapatkan 5 permasalahan yaitu :
(1) penanganan penderita penyakit (P2P),
(2) limbah yang tidak dikelola dengan baik,
(3) buang air besar di sembarang tempat/ kurangnya
fasilitas jamban di desa,
(4) kebiasaan merokok di tempat umum, dan
(5) pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin.
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Penentuan prioritas dari 5 masalah yang ditemukan di
wilayah kerja Puskesmas Masaran 1 menggunakan metode
skoring Hanlon, sebagai berikut :

Dari hasil penentuan prioritas


permasalahan di Puskesmas
Masaran 1 berdasarkan metode
skoring Hanlon tersebut dapat
disimpulkan bahwa prioritas
permasalahan yang perlu
mendapat perhatian segera
adalah penanganan penderita
penyakit (P2P).
ANALISIS MASALAH DENGAN
DIAGRAM TULANG IKAN
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
RUMUSAN TUJUAN PEMECAHAN
MASALAH
Meningkatan dan memaksimalkan program penanganan
penderita penyakit merupakan salah satu bentuk upaya preventif
dari kesehatan masyarakat. Penemuan penderita TB baru,
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pemberantasan jentik
berkala, dan sebagainya termasuk ke dalam program penanganan
penderita penyakit.

Program-program tersebut apabila dijalankan dengan baik maka


akan menurunkan angka kesakitan disebabkan penyakit yang
biasa tersebar di masyarakat. Misalnya, pada penemuan penderita
TB baru petugas kesehatan melakukan pendataan dan skrining
warga masyarakat, sehingga dapat dengan mudah dipantau dan
diberikan edukasi kepada keluarga pasien dan tetangga/kerabat
sekitar yang berinteraksi dengan pasien (upaya preventif).
Maka dari itu, perlu adanya alternatif pemecahan masalah terkait program
penanganan penderita penyakit.
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
BERDASARKAN PENYEBAB MASALAH
PRIORITAS ALTERNATIF INTERVENSI

Alternatif jalan keluar terhadap masalah selanjutnya dinilai


dari beberapa sudut pandang sehingga didapatkan urutan
pemilihan intervensi yang terbaik. Pemilihan intervensi
terbaik dari berbagai alternatif jalan keluar atas masalah
penanganan penderita penyakit di wilayah kerja Puskesmas
Masaran 1 tersaji dalam tabel (slide selanjutnya).

Berdasarkan penghitungan alternatif intervensi yang terbaik


berkaitan dengan penanganan penderita penyakit di wilayah
kerja Puskesmas Masaran 1, Pengadaan lomba rumah dan
dusun sehat sebagai alternatif terbaik yang dinilai dari
besarnya masalah yang dapat diselesaikan, pentingnya
jalan keluar, sensivitas jalan keluar serta efisiensi dana
yang digunakan.
ANALISIS SWOT
S (Strength) W (Weakness)
1. Kualitas SDM yang cukup 1. Sumber dana yang kurang
Internal 2. Akses dan kemudahan 2. Kerjasama antarpetugas
mendapatkan pelayanan kurang
3. Masih rendahnya
pengetahuan, kesadaran, dan
Eksternal
motivasi masyarakat untuk
berobat
4. Kurangnya pengetahuan kader
terkait penyakit di masyarakat
O (Opportunity) Strategi SO Strategi WO
1. Dukungan program DKK 1. Mengadakan pertemuan DKK, 1. Membangun kerjasama yang
2. Dukungan lintas sektoral lintas sektoral dengan kader lebih baik antar petugas
3. Banyak kegiatan berbasis kesehatan dan kelurahan 2. Meningkatkan sistem
masyarakat yang terkait dengan pencatatan dan pelaporan
program kesehatan
T (Threat) Strategi ST Strategi WT
1. Pengetahuan masyarakat masih 1. Meningkatkan penyuluhan 1. Talkshow mengenai penyakit
rendah kepada masyarakat masyarakat saat kegiatan desa
2. Belum semua petugas 2. Mengadakan Pelatihan petugas 2. Lomba Rumah dan Dusun
kesehatan memiliki mindset kesehatan Sehat
untuk berupaya preventif 3. Pembagian booklet terkait
PLAN OF ACTION
PLAN OF ACTION
(PENGADAAN LOMBA RUMAH DAN DUSUN SEHAT)
Kegiatan Sasaran Target
Membentuk dan melatih Kader kesehatan di wilayah Kader dapat berpartisipasi
kader di setiap RT untuk kerja Puskesmas Masaran 1 dengan baik sehingga setiap
mengingatkan masing- rumah dapat melaksanakan
masing warga serta PHBS.
memantau PHBS di rumah-
rumah warga dan
lingkungannya
Penyuluhan mengenai Seluruh masyarakat di Meningkatnya kesadaran
penyakit yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas masyarakat dalam upaya
masyarakat (gejala, skrining Masaran 1 pencegahan penyakit menular
awal, bahaya, pengobatan, yang biasa di masyarakat
dan pencegahannya) serta dengan memanfaatkan PHBS
Simulasi PHBS masyarakat di rumah dan lingkungannya
dimulai dengan peduli
rumah sendiri.
Pemberdayaan masyarakat Seluruh masyarakat di Memicu inisiatif warga
dengan membuat Lomba wilayah kerja Puskesmas setempat membangun
Rumah Sehat Masaran 1 lingkungan sehat dan peduli
terhadap PHBS
lingkungannya
PLAN OF ACTION

Pengadaan lomba rumah/dusun sehat ini dapat menjadi


salah satu bentuk penerapan dari program yang ada
pada organisasi Dinas Kesehatan khususnya di Seksi
Penyehatan Lingkungan Permukiman, Tempat-tempat
Umum dan Industri.
Program ini merupakan suatu upaya dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Program
tersebut diantaranya sebagai berikut :
1. Program Pengadaan Sarana Sanitasi Dasar
2. Program Pengembangan Lingkungan Sehat di
Tempat - Tempat Umum Dan Industri
3. Program Pengembangan Lingkungan Sehat di
Permukiman
PENUTUP
SIMPULAN

Prioritas permasalahan utama di Puskesmas Masaran 1


adalah Cakupan Penanganan Penderita Penyakit (P2P)
belum mencapai target program dimana hasil yang
dicapai adalah sebesar 18,5% dan SPM yang harus dicapai
adalah sebesar 60%.
Alternatif penyelesaian yang terpilih adalah pengadaan
lomba rumah dan dusun sehat.
Plan of action yang akan dilaksanakan berupa
perlombaan antarrumah dan antardusun dengan
indikator kesehatan selama 1 tahun sebelumnya yang
dapat dilaksanankan setiap perayaan Hari Kemerdekaan.
SARAN

Diharapkan puskesmas meningkatkan upaya kuratif


dan preventif terhadap penderita penyakit dan
keluarganya serta lingkungan penderita melalui
pelaksanaan program yang telah direncanakan dengan
sebaik-baiknya.
Perlu dilakukan monitoring serta evaluasi
berkesinambungan untuk semua program yang telah
dilaksanakan.
Menjalin kerjasama yang baik dengan stake holder,
Dinas Kesehatan, Rumah Sakit yang ada di wilayah
Sragen.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai