PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Visi Indonesia sehat 2025 adalah tercapainya hak hidup sehat bagi
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
itu derajat kesehatan tidak hanya diwujudkan oleh petugas kesehatan yang
selalu aktif, tetapi individu atau keluarga juga harus bersikap pro aktif
angka kesakitan yang semakin tinggi dann anga kematian yang disebabkan
oleh gaya hidup manusia, dan lingkungan sekitar penduduk yang tidak
terawat yang dapat menimbulkan penyakit system pencernaan
kejadian buang air besar dengan konsistensi lebih cair dari biasanya,
dengan frekuensi tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam. Ini biasanya
Diare dapat mengenai semua kelompok umur baik balita, anak-anak dan
penyebab kematian utama pada anak dibawah lima tahun. Secara global
terjadi peningkatan kejadian diare dan kematian akibat diare pada balita
dari tahun 2015-2017. Pada tahun 2015, diare menyebabkan sekitar 688
juta orang sakit dan 499.000 kematian di seluruh dunia tejadi pada anak-
anak dibawah 5 tahun. Data WHO (2017) menyatakan, hampir 1,7 miliar
kasus diare terjadi pada anak dengan angka kematian sekitar 525.000 pada
peningkatan dan juga disertai peningkatan Case Fatality Rate (CFR). Pada
tahun 2016, CFR diare adalah 3,03 %, pada tahuun 2017 tercatat sebanyak
angka CFR mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, dan pada tahun
2018 terjadi peningkatan CFR yang sangat tinggi yaitu 4,76. Angka CFR
ini belum sesuai dengan yang diharapkan yaitu <1% (Kemenkes RI, 2018).
cakupan pelayanan penderita diare pada balita dengan jumlah kasus diare
Jawa Barat, dimana berdasarkan data bahwa jumlah kasus diare pada balita
usia 1 – 4 tahun sudah mulai berkurang, namun masih ada salah satu
wilayah kerja Puskesmas yang angka kejadian diare nya masih tinggi.
Berikut data kejadian diare pada balita usia 1 – 4 tahun di Kota Sukabumi
pada balita usia 1–4 tahun di kota sukabumi masih tinggi. Namun,
kejadian diare pada balita usia 1-4 tahunnya sangat tinggi yaitu 592 balita.
Masih tingginya angka kejadian diare pada balita usia 1-4 tahun di
cacing dan protozoa. Salah satu bakteri penyebab diare adalah bakteri
tetapi yang sering ditemukan dilapangan ataupun klinis adalah diare yang
sikap dan peradangan usus oleh agen penyebab. Faktor lingkungan yang
putiig susu, kebersihan botol susu, dan dot susu, maupun kebersihan air
yang digunakan untuk mengolah susu dan makanan. Faktor gizi seperti
tidak diberikan makanan tambahan meskipun anak telah berusia lebih dari
tinggi pada penduduk perkotaan yang padat dan miskin atau kumuh,
ibu yang tidak cuci tangan sebelum menyiapkan makanan, setelah buang
rentan terhadap penyakit diare, karena itu dalam upaya pencegahan dan
pengobatan diare, peran orang tua sangat menetukan. Orang tua harus
pada bayi dan anak balita. Upaya yang paling mudah dan murah yang
dapat dilakukan ibu adalah dengan pemberian ASI (Air Susu Ibu). Bayi
yang mendapat ASI lebih sedikit dan lebih ringan episode diarenya. Bayi
yang mendapat ASI juga lebih rendah resiko kematiannya karena diare,
melindungi bayi terhadap infeksi terutama diare. Sifat imunologi ini tidak
bisa didapatkan dari susu sapi atau formula, untuk itu ibu memiliki
2014).
penangan diare pada anak, perawat ikut serta berperan dalam hal tersebut.
pada anak yang diare dan melakukan penyuluhan tentang diare untuk
dengan terjadinya diare pada anak balita usia 1-4 tahun di puskesmas baros
kota sukabumi”.
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah: “Apakah Ada Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu
Dengan Terjadinya Diare Pada Anak Balita Usia 1-4 Tahun Di Puskesmas
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
pengetahuan dan sikap ibu dengan terjadinya diare pada anak balita
usia 1-4 tahun di Puskesmas Baros Kota Sukabumi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang diare pada anak
balita usia 1-4 tahun di Puskesmas Baros Kota Sukabumi.
b. Mengetahui gambaran sikap ibu tentang diare pada anak balita usia
1-4 tahun di Puskesmas Baros Kota Sukabumi.
c. Mengetahui gambaran terjadinya diare pada anak balita usia 1-4
tahun di Puskesmas Baros Kota Sukabumi.
d. Mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan terjadinya diare
pada anak balita usia 1-4 tahun di Puskesmas Baros Kota
Sukabumi.
e. Mengetahui hubungan sikap ibu dengan terjadinya daire pada anak
balita usia 1-4 tahun di Puskesmas Baros Kota Sukabumi.
D. Manfaat Penelitian
pengetahuan dan sikap ibu dengan terjadinya diare pada anak balita
3. Bagi Peneliti