Anda di halaman 1dari 3

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

UPTD PUSKESMAS ANDOOLO KECAMATAN ANDOOLO


Alamat : Jalan Poros Andoolo-Angata Desa Andoolo Kode Pos 93810

KERANGKA ACUAN KERJA


A. Pendahuluan
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air
besar. Diare yang disebabkan oleh masalah kesehatan biasanya jumlahnya
sangat banyak, bisa mencapai lebih dari 500 gram/hari. Orang yang banyak
makan serat sayuran, dalam keadaan normal bisa menghasilkan lebih dari 500
gram, tetapi konsistensinya normal dan tidak cair. Dalam keadaan normal, tinja
mengandung 60-90% air, pada diare airnya bisa mencapai lebih dari
90% .Penyakit diare dapat ditularkan melalui pemakaian botol susu yang tidak
bersih,menggunakan sumbet air yang tercemar ,buang air besar di sembarang
tempat ,pencemaran makanan oleh serangga (lalat,kecoa dll)atau oleh tangan
yang kotor.. Faktor kebersihan ternyata ikut andil dalam menyebabkan anak
diare. Mulai dari kebersihan alat makan anak sampai kebersihan setelah buang
air kecil/buang air besar. Semua yang dapat mengenai tangan anak atau
langsung masuk ke dalam mulut anak harus diawasi. Ada cara yang mudah
untuk mencegah terkena diare yaitu mencuci tangan dengan sabun. Kebiasaan
sederhana mencuci tangan dengan sabun, jika diterapkan secara luas, akan
menyelamatkan lebih dari satu juta orang di seluruh dunia, khususnya balita Tak
kalah penting adalah pemberian ASI minimal 6 bulan. Sebab, di dalam ASI
terdapat antirotavirus yaitu imunoglobulin. Makanya, anak-anak yang minum ASI
eksklusif jarang menderita diare. Selain ASI, imunisasi campak ternyata bisa
mencegah diare. Penyebab utama diare pada orang dewasa adalah bakteri yang
mengkontaminasi makan dan minuman, sehingga mencegah diare pada orang
dewasa adalah dengan memperhatikan kebersihan makanan dan minuman. Jadi
pilihlah makanan yang tetap dalam keadaan baik.
B. Latar Belakang
Diare merupakan salah satu penyebab angka kematian dan kesakitan
tertinggi pada anak, terutama pada anak berumur kurang dari 5 tahun (balita). Di
negara berkembang, sebesar 2 juta anak meninggal tiap tahun karena diare,
dimana sebagian kematian tersebut terjadi di negara berkembang (Parashar,
2003). Berdasarkan laporan WHO, kematian karena diare di negara berkembang
diperkirakan sudah menurun dari 4,6 juta kematian pada tahun 1982 menjadi 2
juta kematian pada tahun 2003 (WHO, 2003), Di Indonesia, angka kematian
diare juga telah menurun tajam. Berdasarkan data hasil survei rumah tangga,
kematian karena diare diperkirakan menurun dari 40% pada tahun 1972 hingga
26,9% pada tahun 1980, 26,4% tahun 1986 hingga 13% tahun 2001 dari semua
kasus kematian. Walaupun angka kematian karena diare telah menurun, angka
kesakitan karena diare tetap tinggi baik di negara maju maupun negara
berkembang. Di Indonesia, dilaporkan bahwa tiap anak mengalami diare
sebanyak 1,3 episode per tahun (Depkes, 2003). Berdasarkan Survei Demografi
Kesehatan Indonesia tahun 2002 – 2003, prevalensi diare pada anak-anak
dengan usia kurang dari 5 tahun di Indonesia adalah: laki-laki 10,8 % dan
perempuan 11,2 %. Berdasarkan umur, prevalensi tertinggi terjadi pada usia 6 –
11 bulan (19,4%), 12 – 23 bulan (14,8%), dan 24 – 35 bulan (12,0%) (Biro Pusat
Statistik, 2003).Kesakitan balita karena diare makin meningkat sehingga
dikhawatirkan terjadi peningkatan kasus Gizi buruk Kasus Diare pada Balita di
Indonesia oleh Divisi Research and Science Analitico UIÂ Penyakit diare
termasuk dalam 10 penyakit yang sering menimbulkan kejadian luar biasa.
Berdasarkan laporan Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data KLB (STP
KLB) tahun 2010, diare menempati urutan ke 6 frekuensi KLB terbanyak setelah
DBD Diare paling banyak diderita oleh kelompok umur 1-4 tahun disusul dengan
kelompok umur dibawah 1 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa penderita diare
paling banyak terdapat pada kelompok umur di bawah 5 tahun. Meskipun
demikian, jangan remehkan diare karena dapat mengancam jiwa. Dua
pembunuh terbesar anak-anak balita (bawah lima tahun) adalah diare dan
radang paru-paru.
C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare
2. Tujuan khusus
a) Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di
masyarakat, sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan,
penanggulangan maupun pemberantasannya di semua jenjang pelayanan.
b) Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati dan melaksanakan
hidup sehat melalui promosi kesehatan kegiatan pencegahan sehingga
kesakitan dan kematian karena diare dapat dicegah.
c) Tersusunnya rencana kegiatan Pengendalian Penyakit Diare di suatu
wilayah kerja yang meliputi target, kebutuhan logistik dan pengelolaannya.
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
1. Kegiatan penemuan kasus orang dengan resiko diare

Anda mungkin juga menyukai