1. Dasar Pelaksanaan : SPT No.445/ / BOK/ UPTD Pusk Adl /VI/ 2022
2. Tanggal Pelaksanaan : 3-4 Juni 2022
3. Tujuan Kunjungan : Desa Bumiraya
4. Maksud Kunjungan : Pelaksanaan Intervensi lanjut Termasuk Perkesmas dalam Rangka
Intervensi Hasil PIS-PK
5. Hasil Kunjungan :
a. Proses Pelaksanaan
1) Berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah untuk jadwal pelaksanaan kegiatan.
2) Menyiapkan SPPD.
3) Menyiapkan perlengkapan antara lain; daftar nama keluarga yang akan dikunjungi,
form intervensi lanjut, alat tulis, tensi
4) Melakukan kunjungan rumah sesuai sasaran keluarga dengan nilai IKS < 0.5
(kategori keluarga tidak sehat).
b. Permasalahan yang dihadapi
Setelah dilakukan intervensi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga di Desa Bumiraya dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 10 KK
didapatkan masalah sebagai berikut:
- Masih ada anggota keluarga yang merokok
- Masih ada anggota keluarga yang belum memiliki JKN.
- Hasil pengukuran tekanan darah sistolik diatas 150 tetapi tidak mengkonsumsi obat
hipertensi.
- Masih ada anggota keluarga yang tidak menggunakan dan tidak memiliki jamban
sehat.
Pada saat intervensi tidak semua keluarga ada dirumah, sehingga petugas harus
berkunjung kembali untuk memperoleh data.
c. Kesimpulan/ Saran perbaikan:
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) adalah suatu
pendekatan pelayanan kesehatan yang menggali faktor resiko terjadinya penyakit dalam
suatu keluarga dan menilai status kesehatan keluarga, yang kemudian diwujudkan dalam
bentuk Indeks Keluarga Sehat (IKS). Setelah dilakukan intervensi PIS PK ditemukan :
- 9 rumah, 10 KK, jumlah jiwa sebanyak 35 orang, Laki-laki = 13 orang, Perempuan =
19 orang, Balita = 1 orang.
- Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang pentingnya rutin memeriksa
Kesehatan secara berkala terutama pada keluarga yang anggota keluarganya
menderita hipertensi
- Memberikan penyuluhan terhadap bahaya dari merokok bagi perokok aktif maupun
bahaya terhadap perokok pasif
- Memberikan penyuluhan tentang pentingnya mengikuti program JKN bagi keluarga
Mengetahui Andoolo, 4 Juni 2022
Kepala UPTD Puskesmas Andoolo Pelaksana Kegiatan,
1. Dasar Pelaksanaan : SPT No.445/ / BOK/ UPTD Pusk Adl /VI/ 2022
2. Tanggal Pelaksanaan : 6-7 Juni 2022
3. Tujuan Kunjungan : Desa Wunduwatu
4. Maksud Kunjungan : Pelaksanaan Intervensi lanjut Termasuk Perkesmas dalam Rangka
Intervensi Hasil PIS-PK
5. Hasil Kunjungan :
a. Proses Pelaksanaan
1) Berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah untuk jadwal pelaksanaan kegiatan.
2) Menyiapkan SPPD.
3) Menyiapkan perlengkapan antara lain; daftar nama keluarga yang akan dikunjungi,
form intervensi lanjut, alat tulis, tensi
4) Melakukan kunjungan rumah sesuai sasaran keluarga dengan nilai IKS < 0.500
(kategori keluarga tidak sehat) dan nilai IKS 0.5 - 0.8 (kategori keluarga pra sehat).
b. Permasalahan yang dihadapi
Setelah dilakukan intervensi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga di Desa Wunduwatu dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 10 KK
didapatkan masalah sebagai berikut:
- Masih ada usia produktif yang tidak menggunakan KB
- Masih ada anggota keluarga yang merokok
- Masih ada anggota keluarga yang belum memiliki jkn.
- Masih ada anggota keluarga dengan hipertensi tidak rutin minum obat hipertensi.
- Masih ada anggota keluarga yang tidak menggunakan dan tidak memiliki jamban
sehat.
- Ada keluarga sasaran yang pindah domili
c. Kesimpulan/ Saran perbaikan:
Tujuan kegiatan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK)
yaitu untuk mengedukasi masyarakat pentingnya hidup sehat berdasarkan 12 Indikator
Keluarga Sehat guna meningkatkan Indeks Keluarga Sehat di wilayah Desa Wunduwatu.
Intervensi Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga di Desa
Wunduwatu dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 10 KK di dapatkan hasil :
- 10 KK, jumlah jiwa sebanyak 37 orang, Laki-laki = 19 orang, Perempuan = 18
orang, Balita = 2 orang.
- Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang pentingnya pola hidupsehat untuk
penderita hipertensi
- Memberikan penyuluhan terhadap bahaya dari merokok bagi perokok aktif maupun
bahaya terhadap perokok pasif serta memberi saran untuk merokok di luar rumah
- Memberikan penyuluhan tentang pentingnya mengikuti program JKN bagi keluarga
- Memberikan penyuluhan tentang pentingnya menggunakan jamban yang sehat
Mengetahui Andoolo, 7 Juni 2022
Kepala UPTD Puskesmas Andoolo Pelaksana Kegiatan,
1. Dasar Pelaksanaan : SPT No.445/ / BOK/ UPTD Pusk Adl /VI/ 2022
2. Tanggal Pelaksanaan : 8-9 Juni 2022
3. Tujuan Kunjungan : Desa Lalobao
4. Maksud Kunjungan : Pelaksanaan Intervensi lanjut Termasuk Perkesmas dalam Rangka
Intervensi Hasil PIS-PK
5. Hasil Kunjungan :
a. Proses Pelaksanaan
1) Berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah untuk jadwal pelaksanaan kegiatan.
2) Menyiapkan SPPD.
3) Menyiapkan perlengkapan antara lain; daftar nama keluarga yang akan dikunjungi,
form intervensi lanjut, alat tulis, tensi
4) Melakukan kunjungan rumah sesuai sasaran keluarga dengan nilai IKS < 0.500
(kategori keluarga tidak sehat) dan nilai IKS 0.500 - 0.800 (kategori keluarga pra
sehat).
b. Permasalahan yang dihadapi
Setelah dilakukan intervensi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
di Desa Bumiraya dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 10 KK didapatkan
masalah sebagai berikut:
- Masih ada anggota keluarga yamg tidak mengikuti program KB
- Masih ada anggota keluarga yang merokok
- Masih ada anggota keluarga yang belum memiliki JKN.
- Hasil pengukuran tekanan darah sistolik diatas 150 tetapi tidak mengkonsumsi obat
hipertensi.
- Masih ada anggota keluarga (balita) yang tidak ke posyandu untuk melakukan
pemantauan pertumbuhan
- Masih ada anggota keluarga yang tidak menggunakan dan tidak memiliki jamban
sehat.
c. Kesimpulan/ Saran perbaikan:
Intervensi Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga di Desa
Lalobao dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 10 KK di dapatkan hasil :
- 10 KK, jumlah jiwa sebanyak 33 orang, Laki-laki = 15 orang, Perempuan = 18
orang, Balita = 3 orang.
- Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang pentingnya pola hidup sehat untuk
penderita hipertensi
- Memberikan penyuluhan terhadap bahaya dari merokok bagi perokok aktif maupun
bahaya terhadap perokok pasif serta memberi saran untuk merokok di luar rumah
- Memberikan penyuluhan tentang pentingnya mengikuti program JKN bagi keluarga
- Memberikan penyuluhan tentang pentingnya menggunakan jamban yang sehat
Perlu Kerjasama antar lintas sector dalam menangani sarana jamban sehat dan
pengurusan JKN bagi keluarga tidak mampu
1. Dasar Pelaksanaan : SPT No.445/ / BOK/ UPTD Pusk Adl /VI/ 2022
2. Tanggal Pelaksanaan : 10-11 Juni 2022
3. Tujuan Kunjungan : Desa Puunggapu
4. Maksud Kunjungan : Pelaksanaan Intervensi lanjut Termasuk Perkesmas dalam Rangka
Intervensi Hasil PIS-PK
5. Hasil Kunjungan :
a. Proses Pelaksanaan
1) Berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah untuk jadwal pelaksanaan kegiatan.
2) Menyiapkan SPPD.
3) Menyiapkan perlengkapan antara lain; daftar nama keluarga yang akan dikunjungi,
form intervensi lanjut, alat tulis, tensi
4) Melakukan kunjungan rumah sesuai sasaran keluarga dengan nilai IKS < 0.500
(kategori keluarga tidak sehat) dan nilai IKS 0.500 - 0.800 (kategori keluarga pra
sehat).
b. Permasalahan yang dihadapi
Setelah dilakukan intervensi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga di Desa Wunduwatu dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 10 KK
didapatkan masalah sebagai berikut:
- Masih ada usia produktif yang tidak menggunakan KB
- Masih ada anggota keluarga yang merokok
- Masih ada anggota keluarga yang belum memiliki jkn.
- Masih ada anggota keluarga dengan hipertensi tidak rutin minum obat hipertensi.
- Ada keluarga sasaran yang tidak berada ditempat setelah dua kali dikunjungi
1. Dasar Pelaksanaan : SPT No.445/ / BOK/ UPTD Pusk Adl /VI/ 2022
2. Tanggal Pelaksanaan : 13-14 Juni 2022
3. Tujuan Kunjungan : Desa Lalonggombu
4. Maksud Kunjungan : Pelaksanaan Intervensi lanjut Termasuk Perkesmas dalam Rangka
Intervensi Hasil PIS-PK
5. Hasil Kunjungan :
a. Proses Pelaksanaan
1) Berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah untuk jadwal pelaksanaan kegiatan.
2) Menyiapkan SPPD.
3) Menyiapkan perlengkapan antara lain; daftar nama keluarga yang akan dikunjungi,
form intervensi lanjut, alat tulis, tensi
4) Melakukan kunjungan rumah sesuai sasaran keluarga dengan nilai IKS < 0.500
(kategori keluarga tidak sehat) dan nilai IKS 0.500 - 0.800 (kategori keluarga pra
sehat).
b. Permasalahan yang dihadapi
Setelah dilakukan intervensi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga di Desa Lalonggombu dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 15 KK
didapatkan masalah sebagai berikut:
- Masih ada anggota keluarga yang tidak mengikuti program KB dengan alas an tidak
cocok
- Masih ada anggota keluarga balita yang tidak melakukan pemantauan pertumbuhan
- Masih ada anggota keluarga yang didiagnosa hipertensi tetapi tidak mengkonsumsi
obat hipertensi.
- Masih ada anggota keluarga yang merokok
- Masih ada anggota keluarga yang belum memiliki JKN.
- Masih ada anggota keluarga yang tidak menggunakan dan tidak memiliki jamban
sehat.
1. Dasar Pelaksanaan : SPT No.445/ / BOK/ UPTD Pusk Adl /VI/ 2022
2. Tanggal Pelaksanaan : 15-16 Juni 2022
3. Tujuan Kunjungan : Desa Andoolo
4. Maksud Kunjungan : Pelaksanaan Intervensi lanjut Termasuk Perkesmas dalam Rangka
Intervensi Hasil PIS-PK
5. Hasil Kunjungan :
a. Proses Pelaksanaan
1) Berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah untuk jadwal pelaksanaan kegiatan.
2) Menyiapkan SPPD.
3) Menyiapkan perlengkapan antara lain; daftar nama keluarga yang akan dikunjungi,
form intervensi lanjut, alat tulis, tensi
4) Melakukan kunjungan rumah sesuai sasaran keluarga dengan nilai IKS < 0.500
(kategori keluarga tidak sehat) dan nilai IKS 0.500 - 0.800 (kategori keluarga pra
sehat).
b. Permasalahan yang dihadapi
Setelah dilakukan intervensi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga di Desa Andoolo dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 15 KK
didapatkan masalah sebagai berikut:
- Masih ada pasangan usia subur yang tidak mengikuti program KB
- Masih ada anggota keluarga yang merokok
- Masih ada anggota keluarga yang belum memiliki JKN.
- Hasil pengukuran tekanan darah sistolik diatas 150 tetapi tidak mengkonsumsi obat
hipertensi.
- Masih ada anggota keluarga yang tidak menggunakan dan tidak memiliki jamban
sehat dan sarana air bersih yang memadai
1. Dasar Pelaksanaan : SPT No.445/ / BOK/ UPTD Pusk Adl /VI/ 2022
2. Tanggal Pelaksanaan : 17-18 Juni 2022
3. Tujuan Kunjungan : Desa Alengge Agung
4. Maksud Kunjungan : Pelaksanaan Intervensi lanjut Termasuk Perkesmas dalam Rangka
Intervensi Hasil PIS-PK
5. Hasil Kunjungan :
a. Proses Pelaksanaan
1) Berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah untuk jadwal pelaksanaan kegiatan.
2) Menyiapkan SPPD.
3) Menyiapkan perlengkapan antara lain; daftar nama keluarga yang akan dikunjungi,
form intervensi lanjut, alat tulis, tensi
4) Melakukan kunjungan rumah sesuai sasaran keluarga dengan nilai IKS < 0.500
(kategori keluarga tidak sehat) dan nilai IKS 0.500 - < 0.800 (kategori keluarga pra
sehat).
b. Permasalahan yang dihadapi
Setelah dilakukan intervensi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga di Desa Alengge Agung dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 15 KK
didapatkan masalah sebagai berikut:
- Masih ada pasangan usia subur yang tidak mengikuti program KB
- Masih ada balita yang tidak melakukan pemantauan pertumbuhan
- Masih ada anggota keluarga yang merokok
- Masih ada anggota keluarga yang belum memiliki JKN.
- Masih ada anggota keluarga yang tidak menggunakan dan tidak memiliki jamban
sehat dan sarana air bersih yang memadai
c. Kesimpulan/ Saran perbaikan:
Setelah dilakukan Intervensi PIS PK ditemukan :
- 15 KK, jumlah jiwa sebanyak 51 orang, Laki-laki = 32 orang, Perempuan = 19
orang, Balita = 6 orang.
- Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang program KB bagi pasangan usia
subur
- Memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemantauan perkembangan
pertumbuhan balita.
- Memberikan penyuluhan terhadap bahaya dari merokok bagi perokok aktif maupun
bahaya terhadap perokok pasif
- Memberikan penyuluhan tentang pentingnya mengikuti program JKN bagi keluarga
- Memberikan penyuluhan tentang resiko dan bahaya dilingkungan kepada keluarga
yang tidak memiliki jamban
- Perlunya kerjasama lintas sektor dalam penanganan sarana jamban sehat bagi
keluarga yang belum memiliki jamban
1. Dasar Pelaksanaan : SPT No.445/ / BOK/ UPTD Pusk Adl /VI/ 2022
2. Tanggal Pelaksanaan : 20-21 Juni 2022
3. Tujuan Kunjungan : Kelurahan Alangga
4. Maksud Kunjungan : Pelaksanaan Intervensi lanjut Termasuk Perkesmas dalam Rangka
Intervensi Hasil PIS-PK
5. Hasil Kunjungan :
a. Proses Pelaksanaan
1) Berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah untuk jadwal pelaksanaan kegiatan.
2) Menyiapkan SPPD.
3) Menyiapkan perlengkapan antara lain; daftar nama keluarga yang akan dikunjungi,
form intervensi lanjut, alat tulis, tensi
4) Melakukan kunjungan rumah sesuai sasaran keluarga dengan nilai IKS < 0.500
(kategori keluarga tidak sehat) dan nilai IKS 0.500 - < 0.800 (kategori keluarga pra
sehat).
b. Permasalahan yang dihadapi
Setelah dilakukan intervensi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga di Kelurahan Alangga dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 15 KK
didapatkan masalah sebagai berikut:
- Masih ada pasangan usia subur yang tidak mengikuti program KB
- Masih ada balita yang tidak melakukan pemantauan pertumbuhan
- Masih ada anggota keluarga yang hipertensi tetapi tidak rutin minum obat
- Masih ada anggota keluarga yang merokok
- Masih ada anggota keluarga yang belum memiliki JKN.
- Masih ada anggota keluarga yang tidak menggunakan dan tidak memiliki jamban
sehat dan sarana air bersih yang memadai
c. Kesimpulan/ Saran perbaikan:
Setelah dilakukan Intervensi PIS PK ditemukan :
- 15 KK, jumlah jiwa sebanyak 68 orang, Laki-laki = 38 orang, Perempuan = 30
orang, Balita = 7 orang.
- Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang program KB bagi pasangan usia
subur
- Memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemantauan perkembangan
pertumbuhan balita.
- Memberikan penyuluhan tentang pola hidup penderita hipertensi.
- Memberikan penyuluhan terhadap bahaya dari merokok bagi perokok aktif maupun
bahaya terhadap perokok pasif
- Memberikan penyuluhan tentang pentingnya mengikuti program JKN bagi keluarga
- Memberikan penyuluhan tentang resiko dan bahaya dilingkungan kepada keluarga
yang tidak memiliki jamban
- Perlunya kerjasama lintas sektor dalam penanganan sarana jamban sehat bagi
keluarga yang belum memiliki jamban
1. Dasar Pelaksanaan : SPT No.445/ / BOK/ UPTD Pusk Adl /VI/ 2022
2. Tanggal Pelaksanaan : 22-23 Juni 2022
3. Tujuan Kunjungan : Desa Ataku
4. Maksud Kunjungan : Pelaksanaan Intervensi lanjut Termasuk Perkesmas dalam Rangka
Intervensi Hasil PIS-PK
5. Hasil Kunjungan :
a. Proses Pelaksanaan
1) Berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah untuk jadwal pelaksanaan kegiatan.
2) Menyiapkan SPPD.
3) Menyiapkan perlengkapan antara lain; daftar nama keluarga yang akan dikunjungi,
form intervensi lanjut, alat tulis, tensi
4) Melakukan kunjungan rumah sesuai sasaran keluarga dengan nilai IKS < 0.500
(kategori keluarga tidak sehat) dan nilai IKS 0.500 - 0.800 (kategori keluarga pra
sehat).
b. Permasalahan yang dihadapi
Setelah dilakukan intervensi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga di Desa Ataku dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 15 KK
didapatkan masalah sebagai berikut:
- Masih ada balita yang tidak melakukan pemantauan pertumbuhan
- Masih ada anggota keluarga yang merokok
- Masih ada anggota keluarga yang belum memiliki JKN.
- Masih ada anggota keluarga yang tidak menggunakan dan tidak memiliki jamban
sehat serta sarana air bersih yang memadai
1. Dasar Pelaksanaan : SPT No.445/ / BOK/ UPTD Pusk Adl /VI/ 2022
2. Tanggal Pelaksanaan : 24-25 Juni 2022
3. Tujuan Kunjungan : Kelurahan Potoro
4. Maksud Kunjungan : Pelaksanaan Intervensi lanjut Termasuk Perkesmas dalam Rangka
Intervensi Hasil PIS-PK
5. Hasil Kunjungan :
a. Proses Pelaksanaan
1) Berkoordinasi dengan kepala desa dan lurah untuk jadwal pelaksanaan kegiatan.
2) Menyiapkan SPPD.
3) Menyiapkan perlengkapan antara lain; daftar nama keluarga yang akan dikunjungi,
form intervensi lanjut, alat tulis, tensi
4) Melakukan kunjungan rumah sesuai sasaran keluarga dengan nilai IKS < 0.500
(kategori keluarga tidak sehat) dan nilai IKS 0.500 - < 0.800 (kategori keluarga pra
sehat).
b. Permasalahan yang dihadapi
Setelah dilakukan intervensi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga di Kelurahan Potoro dengan jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 10 KK
didapatkan masalah sebagai berikut:
- Masih ada pasangan usia subur yang tidak mengikuti program KB
- Maih ada anggota keluarga yang belum imunisasi lengkap dan anggota keluarga
balita belum dilakukan pemantauan pertumbuhan
- Masih ada anggota keluarga yang merokok
- Masih ada anggota keluarga yang belum memiliki JKN.
c. Kesimpulan/ Saran perbaikan:
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) adalah suatu
pendekatan pelayanan kesehatan yang menggali faktor resiko terjadinya penyakit dalam
suatu keluarga dan menilai status kesehatan keluarga, yang kemudian diwujudkan dalam
bentuk Indeks Keluarga Sehat (IKS). Setelah dilakukan intervensi PIS PK ditemukan :
- 15 KK, jumlah jiwa sebanyak 54 orang, Laki-laki = 31 orang, Perempuan = 24
orang, Balita = 5 orang.
- Memberikan penyuluhan kepada pasangan usia subur untuk mengikuti program KB
- Memberikan penyuluhan kepada keluarga yang memiliki anggota keluarga balita
pentingnya melakukan pemantauan pertumbuhan balita dan imunisasi
- Memberikan penyuluhan terhadap bahaya dari merokok bagi perokok aktif maupun
bahaya terhadap perokok pasif
- Memberikan penyuluhan tentang pentingnya mengikuti program JKN bagi keluarga
Mengetahui Andoolo, 25 Juni 2022
Kepala UPTD Puskesmas Andoolo Pelaksana Kegiatan,
Indikator Keluarga Sehat yang dikaji antara lain : Keluarga Mengikuti Program KB, Ibu
Hamil Memeriksakan Kehamilannya Sesuai Standar, Balita Mendapatkan Imunisasi Lengkap,
Pemberian ASI Eksklusif Bayi 0-6 Bulan, Pemantauan Pertumbuhan Balita, Penderita TB Paru
yang Berobat sesuai Standar, Penderita Hipertensi Berobat Secara Teratur, Tidak Ada Anggota
Keluarga yang Merokok, Sekeluarga Sudah Menjadi Anggota JKN, Mempunyai Sarana Air
Bersih, Menggunakan Jamban Sehat, Penderita Gangguan Jiwa Berat Tidak Ditelantarkan. Dari
12 Indikator Tersebut diperoleh Prioritas Masalah, yaitu masih banyak anggota keluarga yang
merokok dan belum ikut serta dalam Program JKN.