PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tatanan provinsi maupun nasional. Jumlah kasus kematian Bayi turun dari
33.278 di tahun 2015 menjadi 32.007 pada tahun 2016, dan di tahun 2017
per 1.000, Vietnam 18 per 1.000 dan Thailan 20 per 1.000 (Depkes RI
adalah karena diare yaitu sebesar 42%, diikuti pneumoni 24%, meningitis /
1
2
congenital dan hidrosefalus 6%, sepsis 4%, tetanus 3%, dan penyebab lain
Setianingsih, 2014).
bahwa secara signifikan ASI menurunkan insiden diare dan infeksi saluran
kematian akibat diare sebesar 3,9 kali dan kematian akibat infeksi saluran
pernafasan akut (ISPA) sebesar 2,4 kali. Dengan ASI Ekslusif, 55% dari
kematian bayi akibat penyakit diare dan ISPA dapat dicegah pada bayi
umur 0-3 bulan dan 66% pada bayi umur 4-11 bulan di amerika latin
pendamping ASI pada saat dan jumlah yang tepat dapat mencegah
selama 6 bulan dan dilanjutkan sampai usia > 2 tahun bersama makanan
3
19%.
Para ahli meneliti 1.204 bayi yang meninggal pada usia 24 hari
sampai 1 tahun akibat kelainan bawaan atau tumor berbahaya 7.740 bayi
yang masih hidup pada usia satu tahun. Mereka menelusuri angka
reaksinya. Bayi yang tidak pernah mendapat ASI beresiko meninggal 21%
lebih tinggi dalam periode sesudah kelahiran daripada bayi yang mendapat
kesehatan, khususnya pada Bab VII tentang gizi, pada pasal 142 ayat 1,
perempuan, ibu hamil, dan ibu menyusui. Bayi, salah satu yang termasuk
kedalam usia kelompok rawan gizi. Oleh sebab itu, sudah menjadi
pada usia bayi, balita dan seterusnya. Masih dalam Undang–Undang yang
2009).
4
adalah makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi paling
waktu yang paling optimal untuk pemberian ASI Ekslusif. Hal ini
gizi bayi dan pertumbuhan bayi lebih baik. Menurut Allen dalam Haryono
Indonesia setiap tahunnya lebih dari 25.000 bayi dan 1,3 juta bayi di
Dampak lainnya adalah derajat kesehatan dan gizi anak di Indonesia masih
memperhatinkan.
Nomor 33 Tahun 2012 adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak
5
dengan makanan atau minuman lain (kecuali obat, vitamin, dan mineral).
protein untuk daya tahan tubuh dan pembunuh kuman dalam jumlah tinggi
sampai hari ketiga. Hari keempat sampai hari kesepuluh ASI mengandung
kolostrum tetapi lemak dan kalori lebih tinggi dengan warna susu lebih
ASI juga mengandung zat penyerap berupa enzim tersendiri yang tidak
untuk kesehatan bayi, namun tidak semua bayi mendapatkan ASI dari
(Riskesdas, 2013).
6
bayi usia kurang dari enam bulan sebesar 55,7%. Sedangkan pada tahun
2017 persentase bayi 0-5 bulan yang masih mendapat ASI eksklusif
pada bayi usia 0-5 bulan hanya mencapai 48,4%, dimana jawa barat
Ekslusif pada Bayi usia 0-6 bulan secara keseluruhan sudah memenuhi
standar, namun masih ada salah satu wilayah kerja Puskesmas yang masih
Tabel 1.1 Cakupan Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan
Menurut Jenis Kelamin di Kota Sukabumi Tahun 2017
cakupan pemberian ASI Ekslusif pada Bayi 0-6 bulan tahun 2017 di Kota
nasional yaitu sebesar 80%. Namun, berdasarkan Tabel 1.1 diatas, dapat
Sukabumi, yang mana cakupan pemberian ASI Ekslusif pada Bayi 0-6
bulan yaitu sebesar 57,98%. Angka ini masih jauh dari target pencapain
pemberian ASI Ekslusif pada Bayi usia 0-6 bulan per-kelurahan di wilayah
8
kerja Puskesmas Tipar Kota Sukabumi Tahun 2017 dapat dilhat pada tabel
Tabel 1.2 Cakupan Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi Usia 0-6
Bulan Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas
Tipar Kota Sukabumi Tahun 2017
Berdasarkan Tabel 1.2 diatas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2017
Sukabumi, cakupan pemberian ASI Ekslusif terendah pada Bayi usia 0-6
39,33%.
dapat disebakan karena beberapa faktor diantaranya yaitu sikap ibu. Sikap
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, baik yang bersikap intern
tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup
tersebut.
petugas kesehatan.
Sikap ibu dalam pemberian ASI EKslusif pada Bayi usia 0-6 bulan
EKslusif. Ibu yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah menerima suatu
bahwa ibu dengan pendidikan SMP atau yang lebih tinggi memiliki
Setianingsih, 2014).
pemberian ASI Ekslusif pada Bayi usia 0-6 bulan adalah pengetahuan.
melakukan perilaku tertentu, dalam hal ini adalah sikap ibu dalam
waktu seorang ibu untuk menyusui secara ekslusif. Banyak ibu yang tidak
ekslusif. Bagi ibu yang bekerja, ASI bisa diperah setiap 3-4 jam sekali
untuk disimpan dalam lemari pendingin. Hal ini sesuai dengan pendapat
Ekslusif, adalah dukungan keluarga dalam hal ini adalah suami dan
pengaruh suami berdampak pada kondisi emosi ibu sehingga secara tidak
dengan cara wawancara pada 10 ibu yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan
pemberian ASI Ekslusif saja tanpa tambahan makanan dan minuman lain.
SMP dan 1 berpendidikan SMA. Sedangkan dari 7 ibu yang tidak setuju
ibu tentang ASI Ekslusif, 3 ibu yang setuju terhadap pemberian ASI
dan cara pengeluaran dan penyimpanan ASI, dan 1 ibu hanya mengetahui
pengertian ASI Ekslusif dan manfaat ASI Ekslusif saja. Dari 7 ibu yang
kesehatan, 3 ibu yang setuju terhadap pemberian ASI Ekslusif pada bayi
usia 0-6 bulan, ke 3 ibu mendapatkan dukungan dari suami dan petugas
dukungan terhadap ibu yang meliputi pemberian nasihat pada untuk tetp
dukungan dari suami dan petugas kesehatan dan sisanya yaitu 5 ibu tidak
13
dengan sikap Ibu dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan
Sukabumi”.
B. Rumusan Masalah
sikap Ibu dalam pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 0-6 bulan di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Sukabumi.
2. Tujuan Khusus
Sukabumi.
Kota Sukabumi.
dengan sikap ibu dalam pemberian ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6
Kota Sukabumi.
Sukabumi.
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Peneliti
E. Kerangka Penelitian
pemberian ASI Ekslusif pada bayi setelah kelahiran yaitu usia 0-6 bulan.
Kematian pada bayi dapat dicegah salah satunya oleh pemberian ASI
secara Ekslusif dalam 0-6 bulan setelah kelahiran. Akan tetapi, akan tetapi
msih banyak ibu yang memberikan ASI pada Bayinya dengan berbagai
Rendahnya pemberian ASI Ekslusif bayi usia 0-6 bulan dapat disebakan
tindakan atau suatu perilaku. Sikap ibu yang negatif cenderung tidak akan
memberikan ASI secara Ekslusif pada bayi dalam rentang usia 0-6 bulan.
banyak faktor yang dapat mempengarih sikap ibu dalam pemberian ASI
yang berhubungan dengan sikap ibu dalam pemberian ASI Ekslusif pada
Bayi usia 0-6 bulan dapat dilihat pada Bagan 1.1 berikut.
Pendidikan
Tenaga Kesehatan
Keterangan:
: Arah hubungan
18
F. Hipotesis
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
Kota Sukabumi