Anda di halaman 1dari 11

JURNAL DAY 3

BY: ANAK AGUNG AYU MAS PRAMIATI


BIMC HOSPITAL KUTA
VAP
PENGERTIAN KRITERIA FAKTOR RISIKO BUNDLE INSERSI BUNDLE
MAINTENANCE
Infeksi saluran Klinis: Endogen:  Kebersihan tangan  Kebersihan Tangan
Demam
nafas bawah yg

 Suhu > 38 ⁰ C
 Immunocompromised  Teknik steril  Posisi pasien 300-
 Penyakit penyerta Pemakaian APD 450
mengenai parenkim atau < 35 ⁰ C  Usia Ekstrem 
paru setelah
 Sekret purulen  ARDS  Sedasi  Kebersihan mulut
 Batuk , dyspnoe  Ulcer Diseases (setiap 4 jam dan
pemakaian atau tachypnoe  Pembedahan (Neuro, k/p)
 Suara nafas : thorax, cardiac)
ventilasi mekanik rales / bronkiall  Manajemen
 Malnutrisi
> 48 jam dan X ray: sekresi
sebelumnya tidak  Infiltrat baru
persisten atau oropharingeal dan
ada tanda tanda progresif ( kavitas
Eksogen: endotrkheal
 Pemakaian Ventilator
infeksi saluran  Kebersihan tangan  “Sedation
konsolidasi ,
nafas pneumatocele ) tidak adekuat Vacation” 
Laboratorium  Teknik aseptik tidak mengkaji sedasi,
adekuat
• Leukosit > 12
000/mm3 atau <  Pemakaian antibiotika apakah udah siap
4000/mm3  Pemakaian APD tidak untuk di weaning
• Kulture aspirasi tepat dan benar
trakheal ≥ 10 5 ppm/  Posisi pasien supine
ml Lama pemakaian
• Perubahan hasil analisa 
gas darah ( ↓ sats, P:F ventilator
ratio < 240, ↑ O2 req.)  Re-intubasi
CAUTI
PENGERTIAN KRITERIA FAKTOR RISIKO BUNDLE INSERSI BUNDLE
MAINTENANCE

Infeksi saluran 1. Pasien terpasang urin


kateter
Pasien:
 Imunocompromised
 Kaji kebutuhan
 Pemasangan
• Kebersihan tangan
• Perawatan kateter
kemih yang 2. Pasien memiliki
setidaknya 1 dari ciri-ciri
 Jenis kelamin
 Penyakit penyerta
dilakukan oleh • Pemeliharaan
terjadi setelah dibawah ini:
 Demam >38°C  Usia ekstrem
petugas yang
sudah terlatih
kateter
• Segera lepas jika
pemasangan  Nyeri suprapubic
 disuria Luar pasien:  Kebersihan tangan tidak dibutuhkan
urine kateter 1. Hasil kultur urine a. Kebersihan tangan tidak  Insersi dengan lagi
menunjukkan ada tidak adekuat teknik steril
≥ 2 x 24 jam lebih dari 2 spesies
mikroorganisme. b, Penggunaan APD
(48 jam) tidak tepat dan benar
c. Sumber daya kurang
(men, metode, mechine,
material)
d. Metode kateterisasi
e. Kualitas
pemeliharaan
kateter
CLABSI
PENGERTIAN KRITERIA FAKTOR RISIKO BUNDLE INSERSI BUNDLE
MAINTENANCE
CLABSI adalah a. Hasil kultur darah Pasien:
a. Usia
 Pemilihan lokasi  Review setiap hari
menunjukkan optimal  Kebersihan tangan
infeksi yang adanya bakteri b. Status imunologis  Kebersihan  Disinfeksi hub
terjadi pada atau jamur c. Penyakit/kondisi
medis
tangan  Pergantian dressing
sistem aliran pathogen  Preparasi kulit :  Pergantian
b. Mikroorganisme Alkohol- based set
darah, dimana yang ditemukan di
Insersi/maintenance:
d. Skill insersi chg Administrasi
tidakada infeksi dalam darah tidak e. Pemilihan lokasi  Maximum APD
di daerah lain berhubungan f. Durasi central line
g. Teknik sterilisasi
dengan infeksi di
setelah daerah lain kurang
pemasangan c. Pasien memiliki Yankes:
Central Vena setidaknya 1 dari h. Kurangnya
ciri-ciri dibawah
Line ini:
kepatuhan
kebersihan tangan
 Demam >38°C i. Pemakaian APD
 Menggigil tidak tepat
 hipotensi j. Kurangnya
perawatan kateter
PLABSI
PENGERTIAN KRITERIA FAKTOR RISIKO BUNDLE INSERSI BUNDLE
MAINTENANCE
PLABSI adalah a. Hasil kultur darah • Kurangnya kepatuhan
kebersihan tangan
 Kaji kebutuhan  Kebersihan tangan
menunjukkan  Kebersihan  Perawatan area
infeksi yang adanya bakteri • Kualitas tangan insersi
terjadi pada atau jamur

pemeliharaan kateter
Kurangnya perawatan
 Teknik  Kaji kebutuhan setiap
aliran pathogen kateter pemasangan hari
b. Mikroorganisme kateter  Penggantian
pembuluh yang ditemukan di
• Status imunologi
pasien  Keterampilan administrasi set
darah akibat dalam darah tidak • Teknik sterilitas petugas  edukasi
pemasangan berhubungan

kurang
Pemakaian jangka
dengan infeksi di
kateter vena daerah lain lama
line setelah dua c. Pasien memiliki • Kurangnya kepatuhan
pemakaian APD
hari pemakaian, setidaknya 1 dari
ciri-ciri dibawah
dimana tidak ini:
ada infeksi di  Demam >38°C
daerah lain  Menggigil
 hipotensi
IDO
PENGERTIAN KRITERIA FAKTOR RISIKO BUNDLE IDO

IDO/SSI a. IDO superficial


 Berlangsung setelah 30 hari pasca
Intrinsik
Tidak bisa diubah
PRE OPERASI
 Hindari pencukuran rambut
merupakan operasi  Umur
 Antibiotika profilaksis
 Radioterapi
infeksi yang  Melibatkan jaringan kulit dan
subkutan  Infeksi kulit/jaringan lunak  Gula darah normal
terjadi pada  Drainase purulent dari insisi Bisa diubah
 Temperatur tubuh normal
 Mandi sore dan
tempat atau  Diagnosis IDO superfisial dari
dokter pemeriksa
 Diabetes yang tidak terkontrol
 Obesitas pagi hari dengan cairan
daerah insisi  Malnutrisi antiseptic
 Kebiasaan merokok
akibat suatu b. IDO Dalam/Deep
 Berlangsung setelah 30-90 hari
tindakan pasca operasi Ekstrinsik
 Klasifikasi luka yang lebih tinggi dan INTRA OPERASI
pembedahan  Melibatkan jaringan fascia atau otot
pada insisi
pembedahan terbuka.
 Pertukaran udara/ventilasi
yang didapatkan  Drainase purulent dari insisi dalam yang kurang memadai.
 Surgical hand antiseptic
 Sterile instrument
dalam 30-90  Adanya abses  Peningkatan lalu lintas
ruang operasi  Antiseptic skin
hari setelah  Sterilisasi
instrumen/peralatan yang
preparation
operasi tidak tepat/tidak
 Strict PersonilI
memadai.  Environment
IDO
PENGERTIAN KRITERIA FAKTOR RISIKO BUNDLE IDO

IDO/SSI merupakan c. IDO Organ Faktor risiko intra operasi


 Waktu operasi yang lama.
PASCA OPERASI
 Rawat luka teknik steril
infeksi yang terjadi  Berlangsung setelah 30-  Transfusi darah.
90 hari pasca operasi dengan cairan NaCl
 Teknik aseptik dan
pada tempat atau  Melibatkan bagaian pembedahan.  Luka ditutup 24-48 jam kecuali
ada rembesan atau infeksi
daerah insisi akibat tubuh manapun yang  Pemakaian
sarung  Berikan nutrisi sesuai
lebih dalam dari fascia
suatu tindakan atau otot
tangan
 Antiseptik.
kebutuhan
 Berikan motivasi dan edukasi
pembedahan yang  Drainase purulent dari  Hipoksia.
 Hipotermia.
didapatkan dalam saluran yang  Kontrol gula
ditempatkan ke dalam
30-90 hari setelah organ
darah yang
tidak
operasi  Adanya abses adekuat.
 Memenuhi setidaknya Faktor risiko pasca
satu kriteria untuk operasi
infeksi organ  Hiperglikemia dan diabetes
masih terbilang sangat
kritikal selama periode
paska-operasi.
 Perawatan luka
 Transfusi darah
paska operasi.
CAUTI, CLABSI, VAP

Interpretasi Rekomendasi
Berdasarkan grafik diatas maka: a. Tingkatkan kebersihan tangan; pertahankan perineal hygiene
a. Terdapat penurunan angka kejadian CAUTI dari Januari-Maret, dengan air dan sabun
hal ini disebabkan kepatuhan kebersihan tangan staf meningkat b. Preparasi kulit dengan chlorhexidine atau alcohol dan iodine
dari 50% menjadi 70%, perawatan area perineal 2 kali sehari dengan menunggu contact time; penggunakan alcohol swab
dengan air dan sabun untuk desinfeksi HUB sebelum injeksi
b. Terdapat peningkatan angka kejadian CLABSI dari Januari-Maret, c. Penggunaan selang suctioning single use; tingkatkan kebersihan
hal ini disebabkan teknik preparasi kulit tidak menunggu tangan
contact time, tidak dilakukan desinfeksi HUB sebelum injeksi
c. Terdapat peningkatan angka kejadian VAP dari Januari-Maret,
hal ini disebabkan selang suctioning tidak digunakan single use,
kurangnya kebersihan tangan staf
CAUTI, CLABSI, VAP

Masalah Sasaran Intervensi PIC


Meningkatkan kepatuhan Tercapainya penurunan insiden rate Melakukan sosialisasi dan pelatihan cuci tangan Anak Agung
kebersihan tangan; CAUTI berdasarkan 6 langkah dan 5 moment;
Mempertahankan perineal hygiene Melakukan audit bundle CAUTI khususnya perineal
minimal 2 kali sehari hygiene 2 kali dalam seminggu

Meningkatkan kepatuhan preparasi Tercapainya penurunan insiden rate Melakukan revisi SPO Anak Agung
kulit; CLABSI Melakukan sosialisasi terkait bundle CLABSI
Melakukan desinfeksi HUB sebelum
injeksi

Menggunakan selang suctioning Tercapainya penurunan insiden Melakukan revisi SPO dan melakukan Anak Agung
secara single use; rate VAP sosialisasi terkait penggunaan selang
Meningkatkan kepatuhan suctioning yang single use
kebersihan tangan Melakukan sosialisasi dan pelatihan cuci
tangan berdasarkan 6 langkah dan 5 moment;
IDO

Interpretasi Rekomendasi
Berdasarkan grafik diatas maka: a. Tidak melakukan pencukuran sebelum operasi kecuali bila
a. inciden rate IDO berdasakan katagori risk yang paling tinggi mengganggu jalannya operasi
adalah CABG. Hal ini disebabakan bundles IDO belum dijalankan b. Mandi dengan chlorhexidine 4% sebelum operasi
yaitu pencukuran masih menggunakan silet, belum mandi c. Kontrol gula darah < 200mg/dl sebelum operasi
clorhexidine, gula darah pasien belum di kontrol
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai