Anda di halaman 1dari 36

BUNDLES HAIs

dr. Della Sarah Distrianda


ASN/Surveyor FKTP
087878724409
mumzhafa@yahoo.com
IG@DellaSarah
INDIKATOR HASIL BELAJAR
Peserta diharapkan
mampu :
Menerapkan Bundles
PPI dan
PPI pada Penggunaan
Peralatan Kesehatan
Lainnya
Bundles PPI dan PPI pada Penggunaan
Peralatan Kesehatan Lainnya
Pre-cleaning, Cleaning
1. Bundles PPI
a. Bundles PPI IDO Minor
b. Bundles PPI ISK
c. Bundles PLABSI
POKOK 2. PPI pada Penggunaan Peralatan
BAHASAN Kesehtan Lainnya:
a. Penggunaan Oksigen nasal
b. Penggunaann Nebulizer
c. PPI Alat Infus
d. Perawatan Luka
Yang mengantuk
Angkat Tangan
PENDAHULUAN
Penyakit Infeksi terkait
pelayanan kesehatan/
Healthcare Associated
Infection (HAIs)
Adalah infeksi yang terjadi pada
pasien selama proses perawatan di
rumah sakit atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, dimana tidak
infeksi atau dalam masa inkubasi saat
masuk rawat serta dapat muncul
setelah pulang rawat
HEALTHCARE ASSOCIATED INFECTIONS (HAIS)

• Adalah infeksi yang terjadi pada


pasien selama proses perawatan di
rumah sakit atau fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya,
• dimana tidak infeksi atau dalam
masa inkubasi saat masuk rawat
serta dapat muncul setelah pulang
rawat dan
• juga infeksi yang dapat terjadi
pada petugas di fasilitas pelayanan
kesehatan karena pekerjaanya
Menurunkan atau meminimalkan insiden rate
infeksi berhubungan dengan pelayanan
kesehatan pada
pasien , petugas dan pengunjung serta
masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya,
dengan mempertimbangkan cost
effectiveness
Mengapa HAIs perlu di Monitor
• HAIS memperpanjang hari rawat dan menjadi ancaman
bagi keselamatan pasien
• HAIs = Central line-associated bloodstream infections (CRBSI),
catheter-associated urinary tract infections (UTI), surgial site
infetions (SSI), ventilator associated pneumonia (VAP) : BISA
DICEGAH
• Resiko infeksi dapat dicegah dan dikendalikan dan menjadi
prioritas saat ini
• Kepatuhan petugas terkait standar PPI sangat
mempengaruhi resiko infeksi
PROGRAM PPI
(PMK No.27 tahun 2017 tentang PPI & PEDOMAN TEKHNIS PPI DI FKTP tahun 2021)

1. KEWASPADAAN ISOLASI
2. PENCEGAHAN PPI DENGAN BUNDLES
HAIs
3. SURVEILANS HAIs
4. PENDIDIKAN &PELATIHAN PPI
5. PENGGUNAAN AB YANG BIJAK

MONITORING DAN EVALUASI :


AUDIT MEMASTIKAN MASALAH
ICRA UPAYA PENYELESAIAN MASALAH
BUNDLES ?
“Care bundles, in general, are
groupings of best practices with
respect to a disease process that
individually improve care, but
when applied together result in
substantially greater
improvement” (www.ihi.org).

Praktek berbasis bukti sahih yang


menghasilkan perbaikan keluaran
proses pelayanan Kesehatan bila dilakukan
secara kolektif dan konsisten
MASALAH TERKAIT PELAKSANAAN BUNDLES

FAKTORS :
1. Perilaku individu ( Human factors)
2. Manajemen perubahan
3. Sumber daya (Peralatan dan Petugas)
4. Team Work dan komunikasi
STRATEGI PENCEGAHAN DAN MANAJEMEN HAIs

BUNDLES HAIs
VENTILATOR INFEKSI ALIRAN INFEKSI INFEKSI INFEKSI
ASSOCIATED DARAH SALURAN DAERAH LAINNYA
INFECTION (IAD) KEMIH OPERASI
(ISK)

PREVENTION IS BETTER THAN CURE !


Alat, HH, tehnik disinfeksi alat,
FAKTOR RESIKO INFEKSI DI lingkungan
PELAYANAN KESEHATAN

Kontak PNEUMONIA Droplet


Alat , HH, APD
SDM handal
Kontak
Tekhnik aseptic

Alat , HH,
Kontak PLEBITIS/IAD KIPI tekhnik aseptik

Kontak Droplet Kontak Droplet

Airborne IDO/ABSES IDO Airborne

Peralatan, HH, APD, Peralatan HH, APD


sterilitas alat, lingkungan, Sterilitas alat
lingkungan Kontak immunitas pasien
ISK

Peralatan, SDM handar,


sterilitas alat, lingkungan
BUNDLES
INFEKSI SALURAN KEMIS

(ISK)
1. Infeksi yang terjadi pada pasien
yang terpasang urine kateter > 2 x
24 jam
2. Pasien memiliki kultur urin dengan
tidak lebih dari dua spesies
organisme yang diidentifikasi (tidak
termasuk flora campuran, kandida,
jamur, jamur dimorfik atau parasit
DEFENISI
INFEKSI SALURAN
3. Tanda & gejala
KEMIH  Demam (>38 ○ C) pada pasien
deewasa
 Nyeri suprapubik
 Urine berubah warna,
frekuensi urine, dysuria
 Adanya tanda tanda abses
01
Pelatihan petugas tentang prosedur
cara pemasangan & pemeliharaan
kateter yang benar, penggunaan sesuai
indikasi
02

Pentingnya kepatuhan kebersihan


PENTING tangan dan tehnik aseptik yang benar
DIPERHATIKAN 03
Pertahankan/fiksasi kateter dan
sterilitas sistem drainage tertutup
MENCEGAH TERJADI INFEKSI PADA
dengan benar
PEMASANGAN URINE KATETER
04 Pemasangan kateter urine oleh petugas
yang terlatih
ISK Faktor Risiko Dari Pasien
o Immunocompromised
o Penyakit Penyerta
o Usia Extrim
Kriteria ISK o Jenis Kelamin
• Paling sering adalah asymptomatic.
• ISK simptomatik
• Nyeri suprapubik atau juga nyeri
daerah pinggang Faktor Risiko Diluar Pasien
• Rasa tidak nyaman seluruh tubuh o Hand hygiene tidak adekuat
• Demam o APD tdk tepat dan benar
• Terpasang kateter 2 hari kalender atau o Sumber daya kurang
riwayat terpasang kateter urine o Metode kateterisasi
menetap tapi sudah dilepas < 3 hari o Kualitas pemeliharaan kateter
• Specimen urine kultur o Kurangnya perawatan kateter
positif/bakteriuria o Teknik sterilitas kurang
• Lekosituria o Pemakaian jangka lama
INSERSI KATETER
1. lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah pemasangan atau manipulasi
kateter
2. Pemasangan dilakukan oleh orang yang terlatih yang mengetahui teknik
pemasangan dan perawatan aseptik kateter
3. Menggunakan teknik aseptik dan peralatan steril
4. Pastikan kateter terpasang dengan benar untuk mencegah pergerakan yang
meminimalkan trauma
5. Letakan kantong urine kateter lebih rendah bladder dan pastikan urine kateter
BUNDLE ISK tidak kingking (tidak diletakan di lantai)
6. Gunakan sistem tertutup(Close system) dan tulis tanggal pemasangan urine kateter

Pemeliharaan kateter :
 Pertahankan sterilitas dan sistem tertutup pada urine kateter, Jangan buka
sambungan kateter kecuali jika akan diirigasi
 Pertahankan aliran urine lancer Ganti urine kateter dan urine bag sesuai indikasi :
kotor, rusak
 Monitor tanda dan gejala ISK dan tidak menggunakan Antimikroba untuk
propylaksis
 Pertahankan kantong dan tubing kateter lebih rendah dari bladder dengan posisi
lurus
BUNDLES
INFEKSI DAERAH OPERASI

(IDO)
BUNDLES INFEKSI DAERAH OPERASI

Adalah penerapan praktik yang baik berbasisi bukti sahih dalam


pentalaksanaan operasi bedah minor atau superficial Incisioan surgical site
Infection (pre, Intra dan pasca operasi) yang merupakan operasi minor yang
sering di lakukan di FKTP yang sesuai prinsi PPI
INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)

 Bedah Minor adalah suatu tindakan operasi ringan dengan


menggunakan anestesi yang bersifat local dan dapat dilakukan dengan
menggunakan peralatan sederhana
PENERAPAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA
TINDAKAN OPERASI

PRE -OP INTRA-OP PASKA-OP


1. Mandi dengan sabun 1. Gunakan APD sesuai indikasi dan 1. Lakukan tehnik aseptik
antiseptic resiko pajanan
2. Antiseptik permukaan kulit (alcohol 2. Tidak menggunakan
2. Pastikan ruangan tertata antimikroba topical
baik, bersih, sirkulasi udara atau inodine 2 % atau clorheksidin 2-4
% untuk perawatan luka
baik
3. Pencukuran rambut jika
3. Pertahankan rauang Tindakan sirkulasi 3. Melepas dressing < 48
12 kali/jam suhu 19-24C kelembaban jam
menggangu jalannya operasi 40-60%
gunakan clipper 4. Hindari penggunaan antimikorna 4. Pilih dressing sesuai
4. Kebersihan tangan bedah sebagai irrigasi luka kebutuhan konisi luka
5. APD sesuai indikasi 5. Jangan memberikan bubuj vankomisin
kedaerah sayatan pembedahan
6. Batasi jumlah org dalam 6. Peralatan dipergunakan sesuai kriteria
ruangan kritikal, semi kritikal dan non kritikal
PERIPHER LINE ASSOCIATED
INFECTION DAN PLEBITIS

(PLABSI)
PEMASANGAN IV LINE
PERIFER (INFUS)
TUJUAN
1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh
yang menganung air, elektrolit,vitamin, protein
lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan
secara adekuatmelalui oral.
2. Memperbaiki keseimbangan asam basa dan
komponen volume darah
3. Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-
obatan kedalam tubu
4. Memberikan nutrisi pada saat system
pencernaan di istirahatkan
Pathogenesis

Potensial sources for contamination of intravascular devices


BUNDLES PLABSI (Peripheral Line Associated Blood
Stream Infection)

INSERSI
Perawatan
1. Kebersihan tangan
1. Lakukan kebersihan tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
2. Gunakan APD sesuai indikasi
3. Gunakan troli Tindakan 3. Lakukan disinfeksi (membuka atau menutup)
4. Pelilihan lokasi insersi sambungan infus (hub) dengan alcohol 70 %
5. Disiinfeksi area insersi dengan 4. Gunakan Kasa atau balutan steril
alcohol 70 % 5. Jika terjadi cloth (bekuan) pastikan dan segera
ganti
6. Penutupan area insersi (Kasa
6. Perawatan dan penggantian administrasi set
steril atau transparent dressing)  Ganti atau pindahkan 3 – 5 hari
7. Pastikan perangkat infus  Transfusi set ganti 24 jam
 Parentral nutris 24 jam
tertutup dan tergantung 7. Kaji kebutuhan jika tidak diperlukan segera
8. Berikan label yang jelas lepaskan
PENCEGAHAN LANJUT KEJADIAN
PLEBITIS
1 2 3 4

5 6 7
PENCEGAHAN INFEKSI PADA
PENGGUNAAN O2 NASAL,
NEBULICER DAN PERAWATAN LUKA
PPI pada penggunaan peralatan peralatan
kesehatan : o2 Nasal

I. PPI pada therapy oksigen nasal

1. Lakukan kebersihan tangan


2. Slang O2 single use dan reuse dengan pasien
yang sama
3. Pastikan cairan dan tabung humifier diganti
setiap pergantian pasien
4. Pastikan tidak ada slang oksigen masih
tergantung setelah tidak digunakan pasien
lagi
5. Slang oksigen yang tidak terpakai di buang
ke limbah infeksius
PPI pada penggunaan peralatan peralatan
kesehatan : Nebulizer

Single use
II. PPI pada penggunaan nebulizer
1. Pastikan peralatan nebulizer dalam
kondisi siap pakai dan bersih dan
dilakukan test kelayakan penggunaan
2. Lakukan kebersihan tangan
3. Penggunaan peralatan : pastikan
peralatan single atau reuse Re Use
4. Penggunakan cairan dan obat campuran disinfeksi
sekali pakai, buang setelah selesai
dipergunakan dan jika berbagi untuk
pasien yang berbeda maka lakukan
tehnik aseptik dengan waktu yang sama
5. Semua limbah yang dihasilkan setelah
pemakaian dianggap sebagai limbah
infekius
PPI pada penggunaan peralatan peralatan
kesehatan : perawatan luka

III. Perawatan luka


1. Lakukan Teknik aseptik dan gunakan
peralatan steril ketika melakukan
perawatan luka
2. Lakukan kebersihan tangan
3. Buka penutup luka bersih setelah 48 Jam
4. Berikan profilaksis anti tetanus jika
diperlukan
5. Buang limbah sesuai indikasi
KESIMPULAN

• Penggunaan Alat kesehatan meliputi alat intra vaskuler, alat


ventilator, alat urine kateter akan berisiko terjadinya infeksi
• Infeksi dapat dicegah dengan memahami dan melaksanakan
penggunaan alat kesehatan menggunakan “ Bundles “
• Infeksi terkait penggunaan alat meliputi Infeksi saluran kemih
(ISK), Penggunaan ventilator (VAP), tindakan operasi (IDO),
penggunaan alat intra vena (IAD) , pemberian oksigen nasal,
pemberian nebilizer dan perawatan luka
HATURNUHUN

Anda mungkin juga menyukai