5
ISK Risiko infeksi Tingkat Infeksi menurun Pencegahan Infeksi (.14539)
(L.14137) setelah Observasi
dilakukan tindakan
DS:- keperawatan 3x24 jam Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
urine Edukasi
• Jelaskan tanda dan gejala infeksi Ajarkan cara
• Hasil kultur urine 16 mencuci tanga dengan benar • Ajarkan etika batuk
Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
Feb terdapat kuman Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi Anjurkan
pseudomonas meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi:
aeruginosa>105/cc
Kolaborasi pemberian Antibiotik, jika perlu
KASUS NO 6
Pasien Tn.W 41 thn, MRS tgl 25 Januari dgn appendicitis acute (tanpa
komplikasi), dilakukan appendicectomy tgl 27 Januari, lama operasi 40
menit, px mendapat terapi antibiotik ceftriaxon pada tgl 24-30 Januari,
dilanjutkan cefixime oral 3x100 mg. Px KRS tgl 30 Januari, kontrol di poli
tgl 3 Februari dgn keluhan nyeri di luka post op, tidak demam.. Luka
dirawat oleh dokter, terdapat cairan eksudat purulen di superfisial, hasil
kultur terdapat E.coli sensitif terhadap amikacin, gentamycin, meropenem,
ertapenem, doripenem, fosfomycin.
P E N E T A P
A N IN T E R V E N S IH A is
Ny.O 90 th MRS tgl 12 Feb dengan Alzhaimer + KU lemah, dilakukan pemasangan CVC
tgl 19 Feb Pasien mendapat terapi novalgin, dumin, lasix, aminofluid, dopamin, KCl, NaCl
3%, transfusi PRC. Sejak MRS pasien demam dengan suhu 37°C s/d 37,9°C. Tgl 26 Feb
suhu pasien meningkat 38,4°C. Terapi AB vipime tgl 12 Feb s/d 26 Feb, dilanjutkan dengan
meronem mulai tgl 26 Feb. Hasil kultur darah tgl 27 Feb tidak ada pertumbuhan kuman.
CVC dilepas tgl 28 Feb, kultur ujung CVC ditemukan Klebsiella pneumoniae ESBL sensitif
terhadap cefoperazone - sulbactam, amikacin, meropenem, fosfomycin, piperacillin-
tazobactam.
P E N E T A P
A N IN T E R V E N S IH A is
12
BSI 1. Risiko infeksi b/d : Tingkat Infeksi menurun Pencegahan Infeksi (.14539)
Sistem kekebalan tubuh (L.14137) setelah Observasi
(sepsis) Adanya MO pathogen dilakukan tindakan
Respon inflamasi sistemik keperawatan 3x24 jam Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
BSI
12 2. Penurunan curah jantung Curah Jantung meningkat (L.02008) Perawatan Jantung I.02075
setelah dilakukan tindakan Observasi
b/d Hipovolemia keperawatan selama 3x24 jam Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi: dispnea, kelelahan, edema,
(sepsis) Dengan kriteria Hasil :
1. Kekuatan nadi perifer meningkat 2.
ortopnea, PND, peningkatan CVP).
Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi: peningkatan berat badan,
Ejection fraction (EF) meningkat hepatomegaly, distensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat) Monitor
3. Palpitasi menurun tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu) Monitor intake dan output cairan
4. Lelah menurun Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama Monitor saturasi oksigen Monitor keluhan
5. Pucat/sianosis menurun nyeri dada (mis: intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presipitasi yang mengurangi nyeri) • Monitor EKG 12
6. Paroximal nocturnal dyspnea (PND) sadapan Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi) Monitor nilai laboratorium jantung (mis:
menurun elektrolit, enzim jantung, BNP, NTpro-BNP) Monitor fungi alat pacu jantung Periksa tekanan darah dan
7. Ortopnea menurun frekuensi nadi sebelum dan sesudah aktivitas Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum
8. Batuk berkurang pemberian obat (mis: beta blocker, ACE Inhibitor, calcium channel blocker, digoksin)
Terapeutik :
Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki ke bawah atau posisi nyaman Berikan diet
jantung yang sesuai (mis: batasi asupan kafein, natrium, kolesterol, dan makanan tinggi lemak)
Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermitten, sesuai indikasi Fasilitasi pasien dan keluarga
untuk modifikasi gaya hidup sehat Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress, jika perlu
Berikan dukungan emosional dan spiritual Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen >
94%
Edukasi
Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap Anjurkan
berhenti merokok Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian Ajarkan pasien dan
keluarga mengukur intake dan output cairan harian
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program rehabilitasi jantung
P E N E T A P
A N IN T E R V E N S IH A is