Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan Intra HD

• Kelompok 5

• Abdul Latip
• Abdul Roma
• Alan Nugraha
• Agus Surono
• Ahmad Ryan
Perawat Unit Hemodialisis dihubungi dokter jaga ICU Bedah. Seorang pasien dirujuk ke Rumah
Sakit karena mengalami multiple fracture akibat kecelakaan lalu lintas. Pasien telah menjalani
operasi debridement serta mendapat transfusi PRC 5 kantong karena perdarahan akibat trauma
dan debridementnya. Saat ini pasien mengalami edema paru akut dalam 24 jam terakhir.
Telah diberikan injeksi furosemide bolus intravena
40 mg (2 ampul), tetapi jumlah urin dalam 24 jam
hanya 230 cc. Sesak tidak berkurang bahkan
dilaporkan kesadaran mulai turun dengan saturasi
oksigen menurun. Pasien GCS 3.4.5
Pasien GCS 3.4.5 dengan Tekanan Darah 124/57
mmHg, nadi 100x/menit regular, kuat angkat,
pernapasan 32x/ menit, saturasi oksigen 92%. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan rhonchi basah halus di
seluruh lapang paru, edema tungkai ke dua kaki.
Pemeriksaan penunjang didapatkan BUN 80 mg/dL,
kreatinin serum 7 mg/dl, hasil pemeriksaan laboratorium
lain dalam batas normal.
Analisa data
Data Etiologi Diagnosa keperawatan
DS : gangguan mekanisme Kelebihan volume cairan
Px dengan Multiple fracture, regulasi ginjal dan
post op, Sesak nafas, penurunan urine output
kesadaran menurun

DO :
- GCS 3.4.5
-TD 124/57 mmhg,
HR 100/mnt,
RR 32/ mnt,
- Ronchi (+),
- Saturasi O2 : 92 %,,
Edema Tungkai (+),
transfusi 5 ktg,
urine 24 Jam (230 cc)
No Data etiologi Diagnosa keperawatan

2. Ds : Pasien mengatakan nafas terasa sesak Hambatan Upaya nafas Bersihan jalan nafas
Do : Pasien terpasang nrm aiat tidak Efektif
TD 124/57 mmhg,
HR 100/mnt,
RR 32/ mnt,
- Ronchi (+),
- Saturasi O2 : 92 %

3. DS : riwayat post operasi Post operasi debridement Resiko Infeksi


DO : Ada luka beka operasi
intervensi
Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1. Kelebihan volume - Keseimbangan cairan - manajemen cairan
cairan Tujuan : setelah dilakukan A. Observasi :
Tindakan keperawatan TTV
diharapkan keseimbangan -Periksa tanda dan gejala
cairan menurun hypervolemia
Kriteria hasil : Monitor Intake dan output cairan
edema : 5 ( menurun) -Identifikasi penyebab
Tidak ditemukan tanda tanda hypervolemia
Hipervolomia -Monitor status hemodinamik
B. Teraupetik
- Batasi asupan cairan dan
garam
_ Atur Posisi
C. Edukasi
- anjurkan melapor jika haluaran
urine < 0,5 ml/kg/jam dalam 6jam
D. Kolaborasi
- pemberian diuretik
- Terapi Pengganti Ginjal.
Hemodialisis. sesuai peresepan
Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
2. Bersihan Nafas tak efektif Status kepatenan jajlan nafas Manajemen jalan nafas
Tujuan : Setelah dilakukan Observasi :
tindakan keperawatan diharapkan - Monitor pola nafas (frekuensi,
kedalaman nafas, usaha nafas)
Jaln nafas pasien membaik - Monitor bunyi nafas tambahan
dengan kriteria hasil : Terapeutik :
Dispnea Menurun (5) - Posisikan semi fowler
Frekuensi nafas Membaik (5) Berikan oksiegen
Ronchi tidak terdengat lagi Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian obat

3. Resiko Infeksi setelah dilakukan perawatan . Monitor tanda dan gejala


Tidak ditemukan tanda - tanda infeksi,
infeksi . rawat luka dngn teknik aseptik
Integritas klulit baik dan antiseptik
Kolaborasi :
Pengguna antibiotik
Diagnosa implementasi
1. Kelebihan volume cairan 1. Periksa tanda dan gejala hipervolemia -
- Identifikasi penyebab hipervolemia
- Monitor status hemodinamik
- Monitor intake dan output cairan
- Monitor tanda hemokonsentrasi (mis. kadar natrium, BUN,
hematokrit, berat jenis urine)
- Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma (mis. kadar
protein dan albumin meningkat)
- Monitor kecepatan infus secara ketat
- Monitor efek samping diuretik (mis. hipotensi ortortostatik,
hipovolemia, hipokalemia, hiponatremia)

2. Bersihan nafas tidak efektif mengobservasi pola nafas,


mengukur saturasi oksigen,
Memonitor frekuensi irama ,
kedalaman, dan upaya napas.
Memonitor adanya sumbatan jalan napas
kolaborasi terapi oksigen
Diagnosa implementasi
3. Risiko Infeksi sehubungan dengan tindakan 1. Monitoring tanda - tanda Vital.
operasi 2. Monitoring tanda dan gejala Infeksi pada area luka operasi .
3. Melakukan tindakan perawatan luka dengan teknik aseptik dan
antiseptik

Kolaborasi :
Pengguna antibiotik sesuai dengan Instruksi DPJP
Peresepan HD :
waktu : 3 Jam
Dialiser : Hgh Flux
Heparin : free
Qb : 150 - 200 ml /menit
Qd : 500 ml /menit
UF : 3000 Ml

Kesimpulan :
Pada kasus tersebut telah terjadi multiple fraktur dan mengalami perdarah dan telah diberikan
transfusi 5 kantong. Dalam 24 jam urine pasien 230 ccc dengan bantuan furosemid 2 ampul.
Terjadi AKI pada pasien ditandai dengan Peningkatan BUN dan Kreatinin Px.

Pembahasan :
Urine dewasa normal adalah 0,5 - 1,5 cc/KgBB/Jam. dibawah 300 - 500 ml/24 jam --> oligori

Terjadi overload pada pasien ditandai edema pada ektremitas dan adanya ronchi sehingga
diperlukan tindakan Pembuangan Ureum dan kreatinin, HEmodalisis

Anda mungkin juga menyukai