Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENUTUP

a. Kesimpulan
a) Pengkajian keperawatan yang telah dilakukan pada An. Cyn mendapatkan data
fokus sebagai berikut :
1. Keluhan utama batuk dan sesak napas.
2. Pemeriksaan fisik pre HD mendapatkan data pasien lemah dengan GCS
under sedasi. Pernapasan dibantu ventilator dengan RR 20x/menit dan
terdengar ronkhi di lobus paru atas kiri dan kanan. Terdapat edema palpebrae
kiri dan kanan, pitting edema +1 di ektremitas bawah kiri dan kanan serta TD
130/90 mmHg, Nadi 90x/menit, CRT 3 detik, turgor normal serta konjuctiva
dan warna kulit pucat. Terpasang kateter dengan produksi urin masih 0 cc
3. Pemeriksaan fisik intra HD mendapatkan data pasien lemah dengan GCS
under sedasi. Pernapasan dibantu ventilator dengan RR 22x/menit dan masih
terdengar ronkhi di lobus paru atas kiri dan kanan. Terdapat edema palpebrae
kiri dan kanan, pitting edema +1 di ektremitas bawah kiri dan kanan serta TD
140/99 mmHg, Nadi 120x/menit, CRT 3 detik, turgor normal serta konjuctiva
dan warna kulit pucat. Terpasang kateter dan mulai berproduksi urin 10 cc
kuning jernih. Terpasang NGT di hidung kanan, kondisi ada sedikit bekas
warna coklat kehitaman sisa gastric cooling
4. Pemeriksaan fisik post HD mendapatkan data pasien gelisah dengan GCS
under sedasi. Pernapasan dibantu ventilator dengan RR 24x/menit dan masih
terdengar ronkhi di lobus paru atas kiri dan kanan. Ada sputum berlebihan di
mulut. GD stik post Hemodialisis 57 mg/dL.Kulit basah berkeringat, akral
dingin. Terpasang NGT dengan status dipuasakan sementara
5. Pemeriksaan penunjang laboratorium menunjukkan data Hb 7,30 mg/dL. Foto
thorax effusi pleura kiri. USG small billateral kidneys, right kidney 2,8 cm, left
kidney 3,3 cm
b) Diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan yang muncul pada An Cyn antara lain:
1. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi dibuktikan
dengan edema palpebrae, edema ekstremitas, produksi urin menurun
2. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi
hemoglobin dibuktikan dengan penurunan hematokrit, konjunctiva dan warna
kulit pucat, edema ektremitas

71
3. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan adanya jalan napas
buatan dibuktikan dengan keluhan batuk,sesak nafas dan ronkhi
4. Risiko perdarahan dibuktikan dengan gangguan gastrointestinal, efek agen
farmakologis
5. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan glukosa terdifusi
dibuktikan dengan penurunan kadar glukosa darah, kulit basah dan
berkeringat, akral dingin
c) Intervensi
Intervensi keperawatan yang dipilih pada kasus An. Cyn yaitu:
1. Masalah keperawatan Hipervolemia menggunakan intervensi keperawatan
manajemen hipervolemia dan manajemen hemodialisis
2. Masalah keperawatan Perfusi perifer tidak efektif menggunakan intervensi
keperawatan transfusi darah
3. Masalah keperawatan Bersihan jalan napas tidak efektif menggunakan
intervensi keperawatan manajemen jalan napas
4. Masalah keperawatan Risiko perdarahan menggunakan intervensi
keperawatan pencegahan perdarahan
5. Masalah keperawatan Ketidakstabilan kadar glukosa darah menggunakan
intervensi keperawatan manajemen hipoglikemia
d) Implementasi
Implementasi keperawatan yang dilakukan pada An. Cyn antara lain:
1. Untuk masalah keperawatan hipervolemik tindakan yang telah
diimplementasikan melakukan priming darah 50 cc di blood line, mengatur UF
Goal 0,6 L, Time of Dialisis 3, Time of Dialisat 3, Qd awal 120 pada layar
mesin, memasang dan mengatur rate heparin 0,5 sesuai preskripsi HD DPJP,
memonitor tanda-tanda perdarahan dan respon selama hemodialysis serta
melakukan pengukuran TTV meliputi mengukur Tekanan darah dan Suhu,
menghitung Nadi dan RR. Tindakan keperawatan yang tidak dilakukan yaitu
memeriksa tanda dan gejala hipervolemia (memeriksa JVP dan reflek
hepatojugular), menghitung MAP karena sudah ada di bedside monitor
pasien, mengajarkan keluarga cara membatasi cairan karena keluarga sudah
mengetahui serta kolaborasi pemberian diuretic furosemide 3x20 mg karena
sudah diinjeksikan di ruang PICU
2. Untuk masalah keperawatan Perfusi perifer tidak efektif tindakan yang telah
diimplementasikan melakukan pengecekan ganda pada identitas pasien dan
label darah PRC gol darah O no Kantong K 3927864A, mengukur Tekanan
darah dan Suhu, menghitung Nadi dan RR sebelum dan selama tranfusi

72
berlangsung, memasang transfusi darah PRC gol darah O 200cc dan
memonitor reaksi transfusi. Tindakan keperawatan yang tidak dilakukan yaitu
menjelaskan tanda dan gejala reaksi transfusi yang perlu dilaporkan misalnya
pusing, gatal, sesak napas, nyeri dada karena ayah pasien tidak disamping
pasien saat transfusi berlangsung sehingga perawat sendiri yang bergantian
mengobservasi reaksi transfusi pasien
3. Untuk masalah keperawatan Bersihan jalan napas tidak efektif tindakan yang
telah diimplementasikan mengaukultasi suara paru-paru, memonitor produksi
sputum di mulut dan sekitar ETT, mempertahankan kepatenan jalan napas
serta melakukan suction. Tindakan keperawatan yang tidak dilakukan yaitu
mengajarkan teknik batuk efektif karena pasien dalam kondisi under sedasi
4. Untuk masalah keperawatan Risiko perdarahan tindakan yang telah
diimplementasikan memonitor tanda dan gejala perdarahan, melakukan
pengukuran TTV meliputi mengukur Tekanan darah dan Suhu, menghitung
Nadi dan RR serta menjelaskan tanda dan gejala perdarahan kepada ayah
pasien. Tindakan keperawatan yang tidak dilakukan yaitu memonitor nilai Hb
sebelum dan setelah kehilangan darah karena saat intradialisis tidak terjadi
hematemesis
5. Untuk masalah keperawatan Ketidakstabilan kadar glukosa darah tindakan
yang telah diimplementasikan mengidentifikasi kemungkinan penyebab
hipoglikemia, melakukan tindakan kolaborasi injeksi D40% 10 cc sesuai saran
DPJP serta mengecek GD POCT setelah pemberian injeksi D40%
e) Evaluasi
Evaluasi keperawatan dilakukan pada kasus An. Cyn berdasarkan kriteria standar
yang telah ditetapkan di awal
1. Masalah keperawatan Hipervolemia teratasi sepenuhnya di post dialisis
2. Masalah keperawatan Perfusi perifer tidak efektif teratasi sepenuhnya di intra
dialisis
3. Masalah keperawatan Bersihan jalan napas tidak efektif teratasi sepenuhnya
di post dialisis
4. Masalah keperawatan Risiko perdarahan tidak menjadi aktual di intradialisis
5. Masalah keperawatan Ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi
sepenuhnya di post dialysis

73
b. Saran
1. Bagi Rumah Sakit khususnya perawat agar mengembangkan implementasi
keperawatan sesuai dengan perkembangan keilmuan asuhan keperawatan CKD
pada anak
2. Bagi Penulis hendaknya menambah bacaan tentang nefrologi anak yang terbaru
untuk menambah wawasan asuhan keperawatan CKD on HD pada pasien anak
3. Bagi Pasien dan keluarga agar memahami program terapi CKD pada anak agar
anak tetap bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan tugas perkembangannya
meskipun dengan penyakit kronis

74

Anda mungkin juga menyukai