Anda di halaman 1dari 57

MATERI RAPAT

INSTALASI INSENTIF

BUNDLE SSI,CAUTI,VAP, BSI

TANGGAL 20 JULI 2022


Pengertian Bundles

 Sekumpulan cara yang terstruktur untuk meningkatkan


perawatan terhadap pasien
 Untuk memudahkan petugas kesehatan dalam memberikan
pelayanan keperawatan pada pasien yang berisiko terjadi
infeksi
 Harus dilakukan oleh semua orang yang memberikan
pelayanan perawatan terhadap pasien dan dilakukan secara
bersama – sama pada setiap pasien.
Pengertian IDO

Infeksi Daerah Operasi mengacu pada infeksi yang terjadi setelah operasi di bagian
tubuh tempat operasi berlangsung. Infeksi daerah operasi kadang-kadang bisa
berupa infeksi superfisial yang hanya melibatkan kulit. Infeksi daerah operasi meliputi
jaringan di bawah kulit, organ, atau bahan implan. (Protocol for surgical site infection
surveillance with a focus on settings with limited resources, World Health Organization
2018)
Elemen Bundles IDO

Preoperative Perioperative Postoperative


1. Penapisan untuk 1. Persiapan kulit 1. Teknik aseptic
Staphylococcus (antiseptik +
dalam
alkohol)
aureus perawatan luka
2. Normotermia
2. Mandi Perioperatif 2. Penutupan luka
3. Penambahan
3. Hindari pencukuran oksigen 3. Hand hygiene
rambut
4. Kontrol glukosa
4. Profilaksis antibiotika
Preoperative

1. Penapisan untuk Staphylococcus aureus

• Pasien telah dicek untuk methicillin resistant S. aureus (MRSA)


menggunakan sesuai pedoman
• Jika ditemukan positif, pasien didekolonisasi, sesuai yang di
rekomendasikan sebelum operasi
Preoperative

2. Mandi Perioperatif

• Pasien mandi (atau mandi / dibantu jika tidak bisa mandi)


sebelum operasi menggunakan sabun
• Instruksikan pasien untuk mandi atau mandi dengan sabun
CHG 2% minimal 3 hari sebelum operasi
Preoperative

3. Hindari pencukuran rambut

• Jika pencukuran diperlukan, menggunakan gunting dengan alat


sekali (bukan oleh alat cukur) dan waktunya sedekat mungkin ke
operasi prosedur, Cukur sangat tidak dianjurkan setiap saat, apakah
sebelum operasi atau dalam ruang operasi.
Preoperative

4. Profilaksis antibiotika
• Pemberian antibiotic adalah diberikan dalam 60 menit
sebelum sayatan dan hanya diulang jika ada berlebihan
kehilangan darah, operasi yang berkepanjangan atau
selama operasi protesa.
Perioperative/Intraoperative

1. Persiapan kulit (antiseptik + alkohol)


• Kulit pasien dibersihkan dengan CHG 2% dalam isopropil 70%
larutan alcohol. (Jika pasien memiliki sensitivitas terhadap
CHG, penggunaan povidone e-iodine)

2. Normotermia
Tubuh pasien suhunya normal di atas 36 ° C selama
perioperative Periode (tidak termasuk jantung pasien)
Perioperative/Intraoperative

3. Penambahan oksigen
Pasien hemoglobin saturasi adalah dipertahankan di atas 95%
(atau setinggi mungkin jika ada yang mendasarinya masalah
pernafasan ) diintra dan tahap pasca operasi
4. Kontrol glukosa
Tingkat glukosa <11 mmol / L adalah dipelihara dalam pasien
diabetes (Darah ketat ini kontrol glukosa belum dipertimbangkan
relevan pada pasien non diabetes.)
Postoperative

1. Teknik aseptic dalam perawatan luka


• Prinsip-prinsip dari asepsis (teknik nontouch) digunakan saat luka sedang
diatasi.
• Teknik aseptic digunakan, jika ada luka berlebih kebocoran dan kebutuhan
untuk pembalut perubahan.
2. Penutupan Luka
Lukanya ditutupi dengan penutup luka minimal 48 jam setelah
operasi, kecuali ada rembesan atau diperlukan untuk perbaikan.
Postoperative

3. Hand Hygiene

• Tangan harus didekontaminasi segera sebelum dan sesudah setiap kontak


pasien dengan teknik kebersihan tangan yang benar . (Menggunakan
WHO “5 momen untuk 6 langkah kebersihan tangan )
PENGERTIAN ISK

• Catheter Associated Urinary Tractus Infections


(CAUTI) adalah Infeksi saluran kemih yang
disebabkan karena pemasangan kateter urin pada
pemasangan kateter urin menetap lebih dari 2
hari, dihitung sejak kateter terpasang sebagai hari
pertama.
15
BUNDLES ISK (from IFIC)

• INSERSI BUNDLE
- Kaji kebutuhan untuk kateterisasi
- Pilih ukuran kateter yang sesuai
- Gunakan peralatan yang steril
- Pasang kateter dengan prinsip aseptik
- Pergunakan close system/sistem tertutup

• MAINTENANCE BUNDLE
- Kaji kebutuhan kateterisasi setiap saat dan lepas jika tidak dibutuhkan
- Gunakan prinsip aseptik setiap melakukan perawatan kateter
- Pertahankan prinsip close system (terutama saat sampling lab) .
Pencegahan kolonisasi saat insersi

 Gunakan tehnik aseptik saat insersi dengan prinsip tidak menyentuh area pemasangan
saat insersi
 Bersihkan meatus urinary dengan kapas dan air sterile/saline atau antiseptik
 Gunakan gel anesthesi yang steril, ketika memasukan gel kedalam urethra biarkan
selama 3-5 menit sebelum insersi kateter
 Gunakan semua peralatan yang steril
 Gunakan set pemasangan kateter urine steril.
Pencegahan infeksi di area pertemuan
kateter dan saluran ke drainage

• Pastikan sambungan kateter dan konektor sangat kuat , agar tidak terjadi
lepasnya kateter dan konektor saluran ke drainage.
• Pertahankan prinsip close system saat pengambilan sampling dan
gunakan port untuk pengambilan sampling, jika tidak memungkinkan
gunakan jarum no G 26 steril utk pengambilan sampling.
Pencegahan infeksi pada saluran urin dan
urin bag
• Cegah terjadinya refluks dari urine bag ke arah kateter, dgn mencegah bagian urine bag
lebih tinggi dari kateter, mencegah kateter dan saluran kinking, mencegah urin bag
menyentuh lantai.
• Pengosongan bag urine; kosongkan urine bag setiap 6-8 jam atau 2/3 penuh, gunakan
desinfektan saat pengeluaran urine, cegah kontak bag dengan penampung urine,
dilarang memasukan antiseptik kedalam bag yang kosong, lakukan kebersihan tangan .
EDUKASI & MONITORING
PETUGAS

• Edukasi petugas (perawat, dokter) dalam hal pemasangan dan


perawatan terhadap pasien yang terpasang kateter urine
• Monitoring terhadap pelaksanaan bundle ; insersi dan
maintenance
PENDAHULUAN
PENGERTIAN VAP

• Ventilator associated penumonia adalah merupakan suatu proses


infeksi yang terjadi pada parenkhim paru yang disebabkan karena
pemasangan ETTdan ventilator mekanik lebih dari 48-72 jam dan
sebelumnya tidak dalam masa inkubasi.
• Merupakan risiko IRS dan penyebab kematian yang sering terjadi
di ICU pada pasien yang terpasang ventilator
Penerapan bundles VAP

 Hand hygiene
 Head of bed 30 sd 45 °jika tidak kontra indikasi
 Oral hygiene dengan CHG 0,12% secara rutin
 Suctioning sesuai kebutuhan , penggunaan APD & close system
 CUFF presure 80-120 cm H20
 Pemberian terapi mencegah stress ulcer
 Kaji kebutuhan sedasi
 Pemberian terapi anti DVT jika tidak kontra indikasi
 Penggunaan sterile water pada humidifier ventilator dll
HAND HYGIENE

 Five moment ; sebelum menyentuh pasien, sebelum melakukan


tindakan aseptik, setelah berisko terkena cairan tubuh , setelah
menyentuh pasien dan setelah kontak dengan lingkunganpasien
 Mencegah cross contamination

 Handwash atau Handrubs


HEAD OF BED

 ELEVASI 30 -45 ° jika tidak kontra indikasi


 Tujuan mencegah aspirasi dari saluran
pencernaan
 Untuk meningkatkan Tidal Volume pada
paru dan mencegah atelektasi paru
Oral Hygiene

 Dilakukan 3-4 jam sekali


 Menggunakan CHG 0,12 %, menghilangkan bakteri gram
positif dan gram negatif.
 Bertujuan menghilangkan plaq dan biofilm pada mukosa
mulut
 Bersihkan /sikat gigi, lidah dan gusi setiap 12 jam
SUCTIONING

 Bertujuan mengurangi produksi sekresi salva, mempertahankan kebersihan


jalan nafas, meningkatkan ventilasi dan menurunkan risiko atelektasis paru.
 dilakukan 1-2 jam sekali atau sesuai kebutuhan pasien
 Gunakan sarung tangan steril pada saat mengaspirasi bagian tracheal dan
saat perawatan tracheostomi
 Sebaiknya gunakan sistem close suction.
Monitoring Cuff Presure

• Pertahankan pada 80-120 H2O


• Mencegah terjadinya aspirasi
• Mencegah kontaminasi / microaspiration dari
saluran pernafasan bagian bawah.
Pencegahan kontaminasi dari
peralatan/ventilator
 HAND HYGIENE
 Penggantian sirkuit ventilator tidak rutin dan ganti jika ada material dalam
sirkuit dan gangguan fungsi.
 Penggunaan sterile water pada pembersihan peralatan
 Bersihkan ventilator dengan desinfektan dan tempatkan pada area bersih
jika selesai digunakan .
Pengertian

IADP adalah infeksi aliran darah yang dibuktikan


dengan pemeriksaan kultur darah, disertai gejala klinis
deman, menggigil atau hipotensi dan BUKAN infeksi
sekunder dari sisi tubuh yang lainnya.
Pengertian Vena Central

 Vena central adalah catheter intravascular yang bermuara dekat


dengan jantung digunakan baik untuk terapi infus, pengambilan
darah atau monitor hemodinamik
 Tidak masuk vena central : IABP, ECMO, Arteri line, VAD, Arterio
venus graft-fistula, atrial catheter, HERO vascular acces
32
Jenis Kateter

33
Pencegahan IADP,
Kategori IA6

 Pendidikan, pelatihan dan dan staffing


 Pemilihan kateter dan area penusukan
 Hand hygiene dan aseptic technique
 Maximal Sterile Barrier Precautions
 Persiapan kulit
 Pemilihan balutan catheter
 Penggantian set tubing
6. O’Grady NP, Alexander M, Burns LA, Dellinger P, Garland J, Heard SO, et al. Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related
Infections , 2011 Oklahoma Foundation for Medical Quality. Healthc Infect Control Pract Advis Comm. 2011;39(4):1–83

34
Bundle IADP IHI7

 Hand hygiene
 Maximal sterile barrier precautions upon insertion
 Chlorhexidine skin antisepsis
 Optimal site selection (avoidance of femoral vein in adults)
 Daily review of central line necessity and prompt removal of
unnecessary lines

7. APIC AA. Guide to Preventing Central Line Associated Blood Stream Infection. 2015.

35
Pendidikan, Pelatihan dan Staffing

 Edukasi meliputi:
- indikasi pemasangan
- SOP pemasangan dan perawatan
- pencegahan CLABSI
 Uji kompetensi secara rutin
 Hanya tenaga kesehatan yang kompeten melakukan pemasangan
dan perawatan kateter vena sentral.

36
Pemilihan Kateter dan Area Penusukan

 Pilihan terbaik pemasangan central line pada ekstremitas atas.


 Hindari vena femoral untuk akses central line pada pasien dewasa.
 Segera lepas central line jika sudah tidak ada indikasinya.
 Pilih kateter dengan jumlah lumen paling sedikit sesuai kebutuhan
pasien

37
Hand Hygiene dan Teknik Aseptik
 Melakukan kebersihan tangan saat sebelum dan sesudah
perawatan: pemasangan, penggantian, penggunaan, perbaikan, atau
penggantian balutan.
 Bersihkan mulut port menggunakan antiseptic 70% alkohol dan
gunakan jarum suntik steril saja.

38
Maximal+barrier.jpg

39
Persiapan Kulit

 Persiapan kulit menggunakan antiseptic chlorhexidine


dalam alcohol 70%
 Tunggu cairan antiseptic kering sempurna sebelum
penusukan ( ± 2 menit)

40
Pemilihan Balutan Area Insersi
Catheter

 Gunakan kassa atau dressing transparan semipermeable


 Segera ganti balutan jika basah, longgar atau tampak kotor
 Jangan gunakan antibiotik topical rutin pada area insersi karena
akan meningkatkan risiko pertumbuhan jamur

41
Penggantian Set Tubing

 Ganti set yang digunakan untuk pemberian darah dan nutrisi


maksimal 24 jam setelah dipasang
 Ganti set tanpa pemberian darah dan nutrisi maksimal 7 hari
sekali, jangan kurang dari 4 hari
 Ganti selang propofol setiap 6 atau 12 jam

42
Pengertian

Peradangan pada tunika intima


pembuluh darah vena , yang
disebabkan oleh karena pemberian
terapi infus.( Infusion Nurses Society,2011 )

Plebitis adalah peradangan pada dinding


pembuluh darah balik atau vena ( Setio &
Rohani, 2010 )
Tanda dan Gejala

Secara Klinis Jika Infeksi


 Ada nyeri  Kemerahan
 Nyeri tekan  Demam
 Bengkak  Sakit
 Pengerasan vena  Bengkak
 Eritema dan  Ada pus/
hangat pada kerusakan pada
vena kulit
 Hasil kultur positif
 Usia
 Jenis kelamin
 Kondisi dasar (yakni. diabetes melitus, infeksi,
 luka bakar)
 Faktor kimia seperti obat atau cairan yang iritan
 Faktor mekanis seperti bahan, ukuran kateter,
 Lokasi dan lama kanulasi
 Agent infeksius
Catheter Related Infection Risk
Plebitis Kimia

 Kecepatan pemberian larutan intravena


 Penggunaan material kateter : bahan kateter yang
terbuat dari polivinil klorida atau polietelin ( teflon )
mempunyai resiko lebih besar terjadi plebitis dibanding
dengan bahan silikon atau poliuretran ( INS, 2006 )
 Ph dan osmolaritas cairan infus yang ekstrem
pH↓, osmolaritas ↑
Plebitis Bakterial

 Hand hygiene tidak dilakukan


 Preparasi kulit tidak baik sebelum pemasangan infus
 Teknik aseptik tidak baik saat akan pemberian obat atau cairan
 Kateter dipasang terlalu lama
 Tempat tusukan kateter tidak/ jarang diinspeksi secara visual
 Alat – alat yang di gunakan rusak atau bocor atau kadaluarsa
 Larutan infus terkontaminasi karena teknik aseptik yang kurang baik pada
saat pencampuran larutan
 Faktor virulen instrinsik dari mikroorganisme itu sendiri
Plebitis Mekanikal

 Penempatan kateter intravaskuler yang tidak


tepat
 Ukuran kateter intravaskuler yang tidak sesuai
dengan ukuran vena
 Cara pemasangan, pengawasan dan
perawatan yang kurang baik.
 Laju pemberian yang tidak sesuai.
( The Centers for Disease Control and Prevention, 2002 )
INS Visual Infusion Phlebitis (V.I.P.) Score, 2011
IV site appears healthy
No pain at IV site, no erythema,
No swelling 0 No signs of phlebitis
OBSERVE CANNULA
No palpable venous cord (all ages)
• Stop infusion if possible
• Erythema at access site
1
• Identify additional resources
• With or without pain for management
• Remove IV if symptoms persist

• Erythema • Stop infusion if possible

2
• Identify additional resources
• Pain at access site
for management
• With or without edema • Remove IV if symptoms persist
• Erythema • Stop infusion if possible
• Pain at access site • Identify additional resources
• With or without edema
• Streak formation
3 for management
• Remove IV
• Notify primary service
• Palpable venous cord
• Erythema
• Pain at access site • Stop infusion and establish alternate
IV site
4
• With or without edema
• Remove IV and culture site and catheter
• Streak formation tip
• Palpable venous cord > 1 inch • Notify primary service
• Purulent drainage
AUDIT IDO BUNDLE CHECKLIST

                     
RUANGAN :   BULAN / TAHUN :  
    PREOPERATIVE PERIOPERATIF POST OPERATIVE

CUKUR DENGAN
E. CLIPPER ANTIBIOTIC 1 JAM SEBELUM PASIEN TIDAK SEDANG GULA DARAH DISINFEKSI LINGKUNGAN OK(SUHU
TANGGAL NO NAMA PASIEN MANDI Perioperatif PERMUKAAN KULIT PERAWATAN LUKA DGN TEHNIK ASEPTIC
BILA MENGANGGU INSISI INFEKSI TERKONTROL AREA SESUAI STANDAR &kelembapan)
LAPANG PANDANG

1 2 3 4 6 7 8       9

      □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □
TOTAL :                
Keterangan :
= ya

= tidak

Perhitungan : ∑ Ya
x 100%
∑ Ya & Tidak

Mengetahui, Petugas IPCN


Ketua Komite PPI

( ) ( ........................................... )
AUDIT VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) BUNDLE CHECKLIST

RUANGAN : BULAN / TAHUN :


PEMASANGAN/INSERSI MAINTENANS

KEBERSIHAN APD(sarung APD(sarung


PENGKAJIAN SETIAP HARI ORAL SUCTION/
NAMA PASIEN / TANGAN PERTAHANKAN tangan,topi,gaun,masker tangan,topi,gaun,ma
TANGGAL NO HOB > 30º-45º TERHADAP SEDASI DAN HAND HYGIENE HYGIENE MANAJEMEN
NO.BED SEBELUM TEHNIK STERIL sesuai indikasi dan EXTUBASI 4 - 6 JAM sker sesuai indikasi SEKRESI
TINDAKAN paparan) dan paparan)

1 2 3 4       5 6 7   9

      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □
TOTAL :                  
AUDIT HOSPITAL ACQUIRED PNEUMONIA (HAP) BUNDLE CHECKLIST

RUANGAN : BULAN / TAHUN :

ORAL PENYIKATAN SUCTION/


HOB HAND PROFILAKSIS DVT
TANGGAL NO NAMA PASIEN / NO.BED HYGIENE GIGI SETIAP MANAJEMEN
> 30º-45º HYGIENE PEPTIC ULCER PROFILAKSIS
4 - 6 JAM 12 JAM SEKRESI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
TOTAL :
AUDIT ISK BUNDLE CHECKLIST

RUANGAN : BULAN / TAHUN :


PEMASANGAN/INSERSI MAINTENANS

PENGISIAN PEMASANGAN PEMELIHARAAN KATETER(FIKSASI KATETER


PEMASANGAN SESUAI APD SEGERA DILEPAS PERAWATAN KATETER DENGAN PLESTER,TIDAK MELETAKKAN URINE
TANGGAL NO NAMA PASIEN BALON SESUAI MENGGUNAKAN ALAT HAND HYGIENE HAND HYGIENE
INDIKASI TEPAT (30 ML) STERIL JIKA TIDAK INDIKASI SETIAP HARI/RUTIN BAG DILANTAI,SLANG URINE TIDAK
TERTEKUK/KINGKING)

1 2 3 4 5   6   7 8 9 10

      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
      □ □   □   □ □ □ □
TOTAL :                  
AUDIT IAD/CLABSI BUNDLE CHECKLIST

RUANGAN : BULAN / TAHUN :


PEMASANGAN/INSERSI MAINTENANS

SWAB
PEMBERSIHAN KULIT LOKASI SLANG INFUSE SPUIT YANG PENUTUP INSERSI PERAWATAN LOKASI MENGGUNAKAN
NAMA PASIEN/ HAND HAND ALCOHOL
TANGGAL NO NO.BED HYGIENE MENGGUNAKAN APD DENGAN PEMASANGAN HYGIENE DIGANTI SESUAI SETIAP DIGUNAKAN DENGAN TRANSPARAN INSERSI SETIAP HARI DAN STOPPER
CHLORHEXIDINE SESUAI STANDAR DISPOSIBLE DRESSING JIKA KOTOR NEEDLES
INJEKSI

1 2 3 4 5 6 7 4 8 9 10 11 12 13

      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
      □ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
TOTAL :                      
AUDIT PEMASANGAN INTRA VENA KATETER/PLABSI BUNDLE CHECKLIST

RUANGAN : BULAN / TAHUN :


PEMASANGAN/INSERSI     MAINTENANS

PENGGUNAAN APD PERAWATAN AREA ADMINITRASI SET


PERSIAPAN
INSERSIDENGAN IV TERTUTUP
DAN HAND HYGIENE DOKUMENTASI
TANGGAL NO NAMA PASIEN HAND HYGIENE ALAT LENGKAP SESUAI INDIKASI PREPARASI KULIT DRESSING BERI LABEL DIREKAM MEDIS KET
&TEHNIK ASEPTIK TINDAKAN ASEPSIS
TANGGAL

1 2 3 4 5 6 7 8     4 9 11

      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
      □ □ □ □ □ □ □ □ □  
TOTAL :                    
Kesimpulan

1. IDO, ISK, VAP, IADP meningkatkan mortalitas dan


morbiditas
2. Penerapan Bundle pencegahan IDO,ISK,VAP dan IADP
secara rutin dan berkelanjutan dapat menurunkan
kejadian HAIs di Fasyankes

Anda mungkin juga menyukai