INSTALASI INSENTIF
Infeksi Daerah Operasi mengacu pada infeksi yang terjadi setelah operasi di bagian
tubuh tempat operasi berlangsung. Infeksi daerah operasi kadang-kadang bisa
berupa infeksi superfisial yang hanya melibatkan kulit. Infeksi daerah operasi meliputi
jaringan di bawah kulit, organ, atau bahan implan. (Protocol for surgical site infection
surveillance with a focus on settings with limited resources, World Health Organization
2018)
Elemen Bundles IDO
2. Mandi Perioperatif
4. Profilaksis antibiotika
• Pemberian antibiotic adalah diberikan dalam 60 menit
sebelum sayatan dan hanya diulang jika ada berlebihan
kehilangan darah, operasi yang berkepanjangan atau
selama operasi protesa.
Perioperative/Intraoperative
2. Normotermia
Tubuh pasien suhunya normal di atas 36 ° C selama
perioperative Periode (tidak termasuk jantung pasien)
Perioperative/Intraoperative
3. Penambahan oksigen
Pasien hemoglobin saturasi adalah dipertahankan di atas 95%
(atau setinggi mungkin jika ada yang mendasarinya masalah
pernafasan ) diintra dan tahap pasca operasi
4. Kontrol glukosa
Tingkat glukosa <11 mmol / L adalah dipelihara dalam pasien
diabetes (Darah ketat ini kontrol glukosa belum dipertimbangkan
relevan pada pasien non diabetes.)
Postoperative
3. Hand Hygiene
• INSERSI BUNDLE
- Kaji kebutuhan untuk kateterisasi
- Pilih ukuran kateter yang sesuai
- Gunakan peralatan yang steril
- Pasang kateter dengan prinsip aseptik
- Pergunakan close system/sistem tertutup
• MAINTENANCE BUNDLE
- Kaji kebutuhan kateterisasi setiap saat dan lepas jika tidak dibutuhkan
- Gunakan prinsip aseptik setiap melakukan perawatan kateter
- Pertahankan prinsip close system (terutama saat sampling lab) .
Pencegahan kolonisasi saat insersi
Gunakan tehnik aseptik saat insersi dengan prinsip tidak menyentuh area pemasangan
saat insersi
Bersihkan meatus urinary dengan kapas dan air sterile/saline atau antiseptik
Gunakan gel anesthesi yang steril, ketika memasukan gel kedalam urethra biarkan
selama 3-5 menit sebelum insersi kateter
Gunakan semua peralatan yang steril
Gunakan set pemasangan kateter urine steril.
Pencegahan infeksi di area pertemuan
kateter dan saluran ke drainage
• Pastikan sambungan kateter dan konektor sangat kuat , agar tidak terjadi
lepasnya kateter dan konektor saluran ke drainage.
• Pertahankan prinsip close system saat pengambilan sampling dan
gunakan port untuk pengambilan sampling, jika tidak memungkinkan
gunakan jarum no G 26 steril utk pengambilan sampling.
Pencegahan infeksi pada saluran urin dan
urin bag
• Cegah terjadinya refluks dari urine bag ke arah kateter, dgn mencegah bagian urine bag
lebih tinggi dari kateter, mencegah kateter dan saluran kinking, mencegah urin bag
menyentuh lantai.
• Pengosongan bag urine; kosongkan urine bag setiap 6-8 jam atau 2/3 penuh, gunakan
desinfektan saat pengeluaran urine, cegah kontak bag dengan penampung urine,
dilarang memasukan antiseptik kedalam bag yang kosong, lakukan kebersihan tangan .
EDUKASI & MONITORING
PETUGAS
Hand hygiene
Head of bed 30 sd 45 °jika tidak kontra indikasi
Oral hygiene dengan CHG 0,12% secara rutin
Suctioning sesuai kebutuhan , penggunaan APD & close system
CUFF presure 80-120 cm H20
Pemberian terapi mencegah stress ulcer
Kaji kebutuhan sedasi
Pemberian terapi anti DVT jika tidak kontra indikasi
Penggunaan sterile water pada humidifier ventilator dll
HAND HYGIENE
33
Pencegahan IADP,
Kategori IA6
34
Bundle IADP IHI7
Hand hygiene
Maximal sterile barrier precautions upon insertion
Chlorhexidine skin antisepsis
Optimal site selection (avoidance of femoral vein in adults)
Daily review of central line necessity and prompt removal of
unnecessary lines
7. APIC AA. Guide to Preventing Central Line Associated Blood Stream Infection. 2015.
35
Pendidikan, Pelatihan dan Staffing
Edukasi meliputi:
- indikasi pemasangan
- SOP pemasangan dan perawatan
- pencegahan CLABSI
Uji kompetensi secara rutin
Hanya tenaga kesehatan yang kompeten melakukan pemasangan
dan perawatan kateter vena sentral.
36
Pemilihan Kateter dan Area Penusukan
37
Hand Hygiene dan Teknik Aseptik
Melakukan kebersihan tangan saat sebelum dan sesudah
perawatan: pemasangan, penggantian, penggunaan, perbaikan, atau
penggantian balutan.
Bersihkan mulut port menggunakan antiseptic 70% alkohol dan
gunakan jarum suntik steril saja.
38
Maximal+barrier.jpg
39
Persiapan Kulit
40
Pemilihan Balutan Area Insersi
Catheter
41
Penggantian Set Tubing
42
Pengertian
2
• Identify additional resources
• Pain at access site
for management
• With or without edema • Remove IV if symptoms persist
• Erythema • Stop infusion if possible
• Pain at access site • Identify additional resources
• With or without edema
• Streak formation
3 for management
• Remove IV
• Notify primary service
• Palpable venous cord
• Erythema
• Pain at access site • Stop infusion and establish alternate
IV site
4
• With or without edema
• Remove IV and culture site and catheter
• Streak formation tip
• Palpable venous cord > 1 inch • Notify primary service
• Purulent drainage
AUDIT IDO BUNDLE CHECKLIST
RUANGAN : BULAN / TAHUN :
PREOPERATIVE PERIOPERATIF POST OPERATIVE
CUKUR DENGAN
E. CLIPPER ANTIBIOTIC 1 JAM SEBELUM PASIEN TIDAK SEDANG GULA DARAH DISINFEKSI LINGKUNGAN OK(SUHU
TANGGAL NO NAMA PASIEN MANDI Perioperatif PERMUKAAN KULIT PERAWATAN LUKA DGN TEHNIK ASEPTIC
BILA MENGANGGU INSISI INFEKSI TERKONTROL AREA SESUAI STANDAR &kelembapan)
LAPANG PANDANG
1 2 3 4 6 7 8 9
□ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □
TOTAL :
Keterangan :
= ya
= tidak
Perhitungan : ∑ Ya
x 100%
∑ Ya & Tidak
( ) ( ........................................... )
AUDIT VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) BUNDLE CHECKLIST
1 2 3 4 5 6 7 9
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
TOTAL :
AUDIT HOSPITAL ACQUIRED PNEUMONIA (HAP) BUNDLE CHECKLIST
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
TOTAL :
AUDIT ISK BUNDLE CHECKLIST
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □
TOTAL :
AUDIT IAD/CLABSI BUNDLE CHECKLIST
SWAB
PEMBERSIHAN KULIT LOKASI SLANG INFUSE SPUIT YANG PENUTUP INSERSI PERAWATAN LOKASI MENGGUNAKAN
NAMA PASIEN/ HAND HAND ALCOHOL
TANGGAL NO NO.BED HYGIENE MENGGUNAKAN APD DENGAN PEMASANGAN HYGIENE DIGANTI SESUAI SETIAP DIGUNAKAN DENGAN TRANSPARAN INSERSI SETIAP HARI DAN STOPPER
CHLORHEXIDINE SESUAI STANDAR DISPOSIBLE DRESSING JIKA KOTOR NEEDLES
INJEKSI
1 2 3 4 5 6 7 4 8 9 10 11 12 13
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □ □ □
TOTAL :
AUDIT PEMASANGAN INTRA VENA KATETER/PLABSI BUNDLE CHECKLIST
1 2 3 4 5 6 7 8 4 9 11
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
□ □ □ □ □ □ □ □ □
TOTAL :
Kesimpulan