PENDAHULUAN
Diare adalah salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan
Diare adalah salah satu penyebab mordibitas dan mortalitas utama pada
penyakit diare berkontribusi terhadap 525 ribu penderita tiap tahunnya dan
menjadi penyebab kematian terbesar kedua pada anak dibawah usia lima tahun.
Menurut United Nation Children Fund’s (UNICEF) pada tahun 2017 kematian
pada anak-anak dibawah usia lima tahun didapatkan sekitar 8% dengan jumlah
1.300 anak meninggal setiap hari, atau sekitar 480.000 anak per tahun walaupun
WHO (2018) menyatakan, hampir 1,7 miliar terjadi kasus diare dan
menaik tiap tahunnya. Pada tahun 2018 penderita diare di Indonesia yang
ditangani sebanyak 46,4% dari jumlah penderita diare tercatat berjumlah adalah
1
2
8.490.976 orang. Jawa Barat yang mencapai angka 1.048.885 penderita, dan
Peran ibu sangat berkaitan dengan pencegahan penyakit diare. Dimana ibu sebagai
pengasuh yang terdekat dengan balita memiliki peran besar dalam melakukan
pencegahan penyakit diare. Persepsi ibu yang salah dalam memandang penyakit
yang diderita anak bisa mempengaruhi tindakan ibu dalam melakukan pencegahan
dikarenakan daya tahan tubuhnya yang masih lemah. Namun masih banyak ibu-
ibu yang belum cukup mampu memberikan penanganan yang baik, hal ini
balita masih rendah sehingga akan mempengaruhi dalam penanganan diare pada
jamur dan virus (D Rosidi, 2015). Bayi berumur enam bulan direkomendasikan
untuk memulai makanan padat atau lunak untuk memastikan bayi mendapat
nutrisi yang cukup untuk bahan bakar otak dan tubuh selama masa perkembangan
(Unicef. 2017). Pemberian makanan pendamping ASI menjadi salah satu faktor
syarat seperti frekuensi makanan dalam satu hari, jumlah makanan dalam setiap
kali makan, konsistensi yang tepat, pemberian makanan aktif dan penyiapan
makan bayi dan menyimpan makanan pendamping secara aman merupakan hal
yang baik adalah terbuat dari bahan makanan segar, seperti tempe, kacang-
kacangan, telur ayam, hati ayam, ikan, sayur mayur, dan buah-buahan. Jenis-jenis
MP-ASI yang dapat diberikan adalah Makanan saring, makanan saring adalah
makanan yang dihancurkan atau disaring tampak kurang merata dan bentuknya
lebih kasar dari makanan lumat halus, contoh : bubur susu, bubur sumsum, pisang
saring/dikerok, pepaya saring, nasi tim saring, dan lain-lain. Makanan lunak,
makanan lunak adalah makanan yang dimasak dengan banyak air dan tampak
berair, contoh : bubur nasi, bubur ayam, nasi tim, pure kentang, dan lain-lain.
Makanan padat, makanan padat adalah makanan lunak yang tidak nampak berair
dan biasanya disebut makanan keluarga, contoh : lontong, nasi tim, kentang rebus,
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
berdampak kepada tindakan positif. Penanganan yang tepat pada diare, akan
kebersihan dan mengolah makanan yang sehat dan bersih dan anjuran pada ibu
untuk mencegah dan menangani diare secara cepat dan tepat agar angka
dibandingkan orang dewasa. Salah satu risiko yang sangat mungkin muncul
adalah dehidrasi yang bisa datang dengan cepat. Bila kondisi ini tidak
mendapatkan penanganan secara tepat dan cepat, maka ini bisa menyebabkan
diare pada anak (Notoatmodjo, 2010). Ibu yang berperilaku baik dapat
mengurangi kejadian diare pada balitanya, karena ibu yang berperilaku baik
tentunya akan bertindak mencegah atau menghindari dari penyakit dan penyebab
penyakit atau masalah dan penyebab masalah kesehatan. Perilaku ibu yang baik
dalam penelitian ini disebabkan karena pengetahuan ibu yang tinggi (Andreas,
dkk 2013).
Penyakit diare cenderung masih tinggi dibuktikan dengan diare masuk ke dalam
diantaranya akibat pencemaran air, kualitas air bersih yang memenuhi syarat, dan
5
penggunaan jamban yang belum optimal, serta 3) Perubahan pola makan pada
diare merupakan penyakit yang berpotensi terjadinya kejadian luar biasa atau
wabah. Kasus diare di Kabupaten Garut relatif masih tinggi, Di Garut tercatat
.Secara umum hasil temuan penyakit diare tersaji pada Tabel di bawah ini
Tabel. 1.1
BULAN
NO UMUR
J F M A M J J A S O N D Total
1 0-<6 2 1 1 1 6 0 1 0 0 1 0 2
15
2 6-12 10 7 11 7 6 3 5 7 2 2 2 3 65
3 12-59 17 9 11 10 15 9 13 11 16 15 13 21 150
4 >5 41 24 37 23 23 28 35 34 42 23 39 23 372
JML 70 41 60 31 31 40 54 52 60 23 54 54 602
Melihat dari tabel di atas bahwa kasus diare terbanyak pada usia lebih dari 5
tahun yaitu 372 kaus dan yang kedua terbanyak adalah usia 12 – 59 bulan yaitu
150 kasus, kemudian yang ketiga adalah balita usia 6-12 bulan yaitu 65 kasus.
penelitian mengenai Hubungan Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI pada Balita (6-
Garut.
ASI pada Balita (6-24 bulan) dengan Kejadian Diare di UPT Puskesmas
Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI pada Balita (6-24 bulan) dengan Kejadian
Kabupaten Garut.
7
Kabupaten Garut.
2. Bagi Penulis
penyakit diare
ASI.
2. Bagi Perawat