Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN GASTROENTERITIS


DI RUANG MAWAR RS. GUNTUR-GARUT

Disusun oleh :
NOPI DWIJAYANTI
1490122094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
2022
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. M DENGAN DIARE

I. Biodata
A. Identitas Klien
Nama : An. A
Usia : 16 Bln
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Belum Sekolah
Suku/Bangsa : Indonesia
Alamat : Kp. Campaka 01/05
Anak ke :1
Tanggal Masuk : 24 Oktober 2022
Tanggal Pengkajian : 26 Oktober 2022
Diagnose Medik : Diare (GE)

B. Identitas Orang Tua


Ayah
Nama : Tn. M
Usia : 25 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam
Hubungan : Ayah
Alamat : Kp. Campaka 01/05
Ibu
Nama : Ny. F
Usia : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Hubungan : Ibu
Alamat : Kp. Campaka 01/05

C. Identitas Saudara Kandung


An. M belum mempunyai saudara kandung karena An. M merupakan anak
pertama dari pasangan Ny. F dan Tn. M.

II. Keluhan Utama

An. A Muntah-muntah 3-4x dalam sehari saat diberi makan/minum susu.

III. Riwayat Kesehatan


A. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu An. A mengatakan bahwa An. A BAB cair selama


dirawat di rumah sakit, BAB sebanyak 4-6x sehari selama dirawat.
Kemudian orangtua pasien mengatakan, anak mengalami penurunan
nafsu makan, ketika diberi asupan ma/mi anak akan muntah
sehingga anak tampak lemas.
B. Riwayat Kesehatan Lalu
1. Prenatal care
 Pemeriksaan kehamilan
An. A merupakan anak ke-1 (pertama) selama hamil
ibu An. A melakukan pemeriksaan rutin ke bidan
kurang lebih 6 × (kali).
 Keluhan selama hamil
Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah sakit,
obat yang diminum ibu selama hamil yaitu tablet
penamabah darah dari bidan.
 Riwayat yang membahayakan kehamilan
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat
hipertensi Anemia dan penyakit DM.
 Kenaikan berat badan selama hamil
Ibu klien mengatakan selama kehamilan berat badan
naik ± 10 kg.
 Imunisasi TT.
Ibu mengatakan melakukan imunisasi TT 2 ×
selama kehamilan. Pada usia kehamilan 4 bulan
mendapatakan TT 1 (Pertama), TT 2 (dua) pada
kehamilan 5 bulan.
 Golongan darah Ibu: A
 Golongan Darah Ayah: O

2. Intranatal
 Tempat melahirkan di RSUD dr. Slamet Garut
 Jenis persalinanannya Spontan
 Penolongan persalinan: Dokter, Bidan dan perawat
 Komplikasi waktu lahir: Tidak ada komplikasi pada
saat anak lahir.

3. Post Natal
 Kondisi bayi: BB lahir : 2600 gram PB lahir : 49 cm
 Penyakit saat lahir: Ibu mengatakan pada saat lahir An.
M tidak mempunyai penyakit.
 Problem menyusui: Ibu megatakan tidak ada masalah
saat menyusui
 Penyakit yang pernah di alami: tidak pernah mengalami
penyakit yang berat hanya pernah mengalami panas /
demam.
 Kesehatan yang dialami: Ibu mengatakan An. A pernah
di rawat di RSUD dr. Slamet karena Diare
 Riwayat alergi: Ibu megatakan An. A tidak mempunyai
riwayat alergi.
 Riwayat pengobatan: Ibu klien mengatakan saat An. A
sakit atau demam maka hal pertama yang dilakukan
sebelum dibawah ke puskesamas atau ke bidan selalu di
obati terlebih dulu dengan obat dari apotek dan di bantu
dengan obat tradisional.
 Perkembangan anak di banding saudara-saudaranya:
An. A tidak mempunyai saudara, An. M adalah anak
pertama dari Tn. M dan Ny. F
C. Riwayat Keseshatan Keluarga
- Penyakit
Ibu pasien mengatakan bahwa di keluarganya tidak ada
yang mempunyai riwayat penyakit Asma, Alergi, jantung, anemia,
Stroke, atau bahkan penyakit menular seperti TBC.
- Genogram

Ayah Ibu

23 bln
Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Perempuan meningal

: Hubungan Pernikahan

: Hubungan saudara

: Serumah

: Pasien

IV. Riwayat Imunisasi :

N JENIS WAKTU REAKSI SETELAH


O PEMBERIAN PEMBERIAN
1 Hb-o 2 jam setelah Tidak ada Reaksi
dilahirkan
2 BCG 6 bulan Membentuk abses 1-
2 bulan
3 DPT (I,II,III) 3,4,5 bulan Demam 1 hari
4 Polio (I,II,III,IV) 3,4,5 bulan Tidak ada reaksi

V. Riwayat Tumbuh Kembang


A. Pertumbuhan Fisik

Pengkajian Saat Lahir Saat di Kaji


BB, PB, LK, LD, BB= 2.500 gram BB = 7,1 kg
LLA PB= 47 Cm PB= 65 Cm
LK=33 Cm LK= 38 Cm
LD=32 Cm LD= 45 Cm
LILA= 9 Cm LILA= 8 Cm
Waktu tumbuh gigi Bulan

Tanggal gigi Tahun


B. Perkembangan Tiap Tahap
1) Motorik Halus
 Ibu pasien mengatakan pada saat pasien Berusia 3
bulan pasien sudah bisa memasukan tangan ke
mulutnya.
 Ibu pasien mengatakan pada saat pasien Berusia 6
bulan pasien sudah di latih untuk menggenggam
makanannya

2) Motorik Kasar
 Ibu pasien mengatakan pada saat pasien Berusia 3
bulan pasien sudah bisa mengangkat kepalanya jika
di tengkurapkan.
 Ibu pasien mengatakan pada saat pasien Berusia 6
bulan pasien sudah bisa tengkurap dengan kepala
sudah benar-benar tegak dan sudah bisa duduk.

3) Bahasa
 Ibu pasien mengatakan pada saat pasien Berusia 3
bulan pasien sudah mengeluarkan suara dengan
lebih nyaring dan jelas. Pasien juga mulai
berceloteh, bermain ludah, dan mengenali suar
orang-orang di sekitarnya.
 Ibu pasien mengatakan pada saat pasien Berusia 6
bulan pasien sudah mulai memiliki kemampuan
berbahasa yang baik. Sudah mengenal suara orang
terdekatnya dan sudah dapat menirukan suara yang
dikenalnya.
4) Sosial
 Ibu pasien mengatakan pada saat pasien Berusia 3
bulan pasien sudah bisa menatap orang-orang di
sekelilingnya sambil tersenyum.
 Ibu pasien mengatakan pada saat pasien Berusia 6
bulan pasien sudah bisa membedakan tempat yang
membuatnya nyaman dan tidak. Karena terkadang
tempat yang tidak pasien sukai pasien akan rewel.

VI. Riwayat Nutrisi


A. Pemberian ASI
Pertama kali disusui pada saat lahir, cara pemberiaanya setiap 2
jam sekali atau pada saat An. A menangis.
B. Pemberian susu formula
An. A tidak diberi susu formula karena An. A menolak tidak mau.
C. Pemberian Makanan Tambahan
An. A diberi makananan tambahan ketika An. A sudah berajak usia
6 bulan, dan jenis makanan yang diberikan yaitu bubur dan biscuit.
D. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis Nutrisi Lama


pemberian
1. 0-6 Bulan ASI 0-6 bulan
2. 6-12 bulan ASI dan makanan pendamping 6-12 bulan
ASI seperti: Bubur, biscuit,

3. 12-23 bulan ASI dan makanan pendamping 12-23 tahun


ASI seperti: Bubur, biscuit

VII. Riwayat Psikososial


a. An. A tinggal di rumah bersama kedua orang tuanya, kakek
neneknya dan saudara kandung ayahnya
b. An. A berada di lingkungan Desa
c. Rumah yang di tempati oleh An. A dekat sekali dengan Sekolah,
ada tempat bermain, dan An. A tidur bersama orang tuanya.
d. Di rumah yang di tempati An. A terdapat tangga dan An. A tidak
mempunyai tempat bermain khusus di rumahnya.
e. Hubungan Dengan Anggota Keluarga: Hubungan dalam keluarga
baik
f. An. A diasuh oleh kedua orang tuanya, kakek neneknya dan
saudara-saudaranya yang lain.

VIII. Riwayat spiritual


a. Support system dalam keluarga: Dalam keluarga mereka saling
mendukung dalam mengambil keputusan.
b. Kegiatan keagamaan: Kegiatan keagamaan selalu mereka ikuti dan
lakukan secara bersama-sama seperti pengajian dan An. A sendiri
belum ikut serta dalam kegiatan tersebut.

IX. Reaksi Hospital


a. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu dan ayahnya selalu berkunjung ke bidan atau
puskesmas jika anaknya atau anggota keluarga lainnya sakit dan
sudah tidak bisa di obati di rumah. Ibu dan ayahnya belum terbiasa
dalam menangani hal seperti ini.
b. Pengalaman anak tentang sakit dan rawat inap
Anak belum paham dengan penyakit yang di alaminya,
karena masih di bawah umur.
X. Aktvitas Sehari-hari
A. Nutrisi

Kegiatan Saat Sakit


Pola Nutrisi dan Metabolic
1. Makan
Frekuensi 3x/hari Bubur saring
Jenis makanan
Makanan yang disukai Tidak ada
Makanan panjangan Tidak ada
2. Minum
Jenis minuman Air putih, susu
Jumlah (ml/24jam) 250ml/24 jam
Minuman yang disukai. Tidak ada
Pola Aktivitas dan Latihan
1. Kegiatan khusus setiap hari Tidak ada
(bermain).
2. Jumlah jam kegiatan/24 jam. Tidak ada
3. Jenis permainan Tidak ada.
Pola Tidur
1. Tidur Siang (jam/hari) 2jam/hari
2. Tidur Malam 8-9 jam/hari
3. Kesulitan Tidur Tidak ada
4. Cara Mengatasi Tidak ada
Pola Eliminasi
1. BAB
Frekuensi 3-4x cair
Jumlah 4 kali ganti dalam 8 jam
Warna Coklat
Konsistensi Cair
Gangguan/Kelainan Tidak ada kelainan
2. BAK
Frekuensi 3-4x
Jumlah 4 kali ganti dalam 8 jam
Warna Kuning pekat
Gangguan/Kelainan Tidak ada
Pola Kebersihan Diri
1. Mandi 2x/hari
2. Gosok Gigi 2x/hari
3. Potong Kuku Tidak dikaji
4. Cuci Rambut Tidak dikaji
B. Akivitas/mobilitas fisik

Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit


1.  Kegiatan sehari-hari Tidak ada jadwal Lemas dan rewel
2. Pengaturan jadual harian tidak teratur teratur
3. Penggunaan alat Bantu tidak ada tidak memakai alat
aktivitas bantu, tetapi
banyak dibantu
oleh ibunya
4. Kesulitan pergerakan tidak ada lemas
tubuh

C. Rekreasi

Kondisi Sebelum sakit Saat Sakit


1. Perasaan saat sekolah belum masuk sekolah -
2. Waktu luang - banyak digunakan
3. Perasaan setelah - untuk tidur
rekreasi/bermain
4. Waktu senggang tidak tentu -
keluarga
5. Kegiatan hari libur bermain -

XI. Pemeriksaan Fisik


B. Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
Penampilan : kurang Baik
C. Tanda-tanda Vital :

Nadi :90x/menit
Suhu : 37,60c
Pernafasan : 22x/menit

D. Antropometri :
BB = 9,1 Kg
PB= 68 Cm
LK= 39 Cm
LD= 49 Cm,
LILA= 9 Cm
E. Sistem Pernafasan
- Bentuk hidung simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
folip dan tidak ada secret.
- Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada tumor
- Dada: bentuknya simetris dan normal, tidak terdapat otot bantu
pernafasan, suara nafas vesicular.

F. System Cardio Vaskular


Conjungtiva an anemis, bibir sedikit pucat, tekanan vena lemah, suara
jantung mur-mur, CRT lebih dari 2 detik
G. System pencernaan
Sclera tidak ikterik, bibir kering, kemampuan menelannya baik, perut
kembung, Bising usus > 24 x /menit, anusnya terdapat kemerahan dan
lecet.
H. System panca indra
- Mata: kelopak mata simetris, alisnya tipis, bulu matanya lebat dan
cara pandangnya baik
- Hidung: penciumannya baik, tidak mimisan, dan tidak ada secret yang
menghalangi penciuman
- Telinga: kedua daun telinga simetris, bersih dan pendengarannya baik
I. System syaraf
Kesadaran compos mentis dengan nilai GCS 15, fungsi nervusnya baik,
motoric halus dan kasarnya baik, kekuatan ototnya bagus, namun sedikit
lemas karena An. A BAB terus menerus.
J. System muskulo skeletal
Kepala: Sedikit kotor, tidak ada kelaina, gerakan baik,
Kaki: kemampuan berjalan baik, namun saat ini An. A hanya berbaring
diatas tempat tidur,
Tangan : tudak ada benjolan ataupun lecet.
K. System integument
Rambut berwarna hitam, kulit sawo matang, kuku pendek karena ibunya
selalu menggunting kukunya setiap seminggu sekali, Turgor kulit menurun
L. System endokrin
Tidak ada sekresi urin yang berlebihan, berkeringat, dan tidak ada bekasa
air seni yang dikelilingi semut.
M.System perkemihan
Tidak ada edema palpebral, keadaan kandung kemih baik
N. System Reproduksi
Labia mayora dan minora bersih
O. System Imun
An. A tidak alergi terhadap cuaca dan tidak mempunyai penyakit yang
berhubungan dengan cuaca.

XII. Test Diagnostik

Analisis Feses Hasil Nilai Normal


Makroskopik
Konsistensi lembek lembek
Warna kuning coklat
Nanah negatif negatif
Lender negatif negatif
Darah negatif negatif
Mikroskopik
leukosit 1-2 Negatif
Eritrosit 4-8 Negatif
telur cacing Negatif Negatif
Amoeba Negatif Negatif
darah samar Positif Negatif
dan lain-lain serat Makanan
XIII. Therapy saat ini
1. Donperidone 3 x ¼ (Oral)
2. Cotrimoxazole 2 x 1g (Oral)
3. Sanpicilin 4 x 250mg (IV)
4. Paracetamol 3 x 250g (IV)
5. Ringer Lakta 500cc 11tpm (IV)

XIV. Monitoring Balance Cairan

Intake Jumlah (cc)


Makan (per Oral/NGT) 260 kkal /24jam
Minum (per Oral/NGT) 250cc/24 jam
Pemberian Obat
Obat-obatan 10cc
Cairan Infus 720cc/24jam
Total 1.240cc/24jam
Balance Cairan 55,6cc/KgBB/hari
IWL 340cc/KgBB/hari

XV. Analisa Data

No DATA ETIOLOGI MASALAH

1. Ds: Kehilangan cairan Hipovolemia


- Orangtua pasien aktif karena diare
mengatakan anak BAB
6x dengan intensitas
cair.
Do:
Nadi: 90x/menit
Teraba kuat.
Turgor kulit 3 detik
(normal < dari 2 detik>.
Membran mukosa kering.
Hematokrit: 37,6%
(normal hematokrit anak
:40-52%)
- Derajat dehidrasi: 9%
(kategori dehidrasi sedang)
2. Do: Infeksi Bakteri yang Resiko
- Orangtua pasien menyebabkan diare ketidakseimbanga
mengatakan anak BAB n cairan dan
6x cair. elektrolit.
Do:
Akral hangat.

3. Ds: kurangnya asupan Defisit Nutrisi


 Orangtua anak makanan
mengatakan anak mual
saat diberi ma/mi.
 Orangtua anak
mengatakan asupan
makanan setiap diberi
hanya 3 sendok makan.
Do:
- Antropometri:
BB Sebelum sakit: 9.1kg
BB Sesudah sakit: 8.5kg
TB/Panjang Badan: 68cm
LK: 38 cm (microcefal)
LILA: 9
- Biokimia:
Hb: 11,9 mg/dl
Hematokrit: 37.6%
Leukosit:
13.200/mm3
Trombosit: 353.000/mm3
- Klinis:
Mata cekung dan berair.
Mukosa mulut kering
Asupan makanan bubur
saring 3 sendok makan.
Penurunan berat badan:
0,7kg
- Diit
Bubur saring.
4. Ds: Proses penyakit (Diare) Hipertermi
- Orangtua pasien
mengatakan anaknya
demam.
Do:
- N: 90x/menit
- S: 37,50c
- RR: 22x/menit
- Anak rewel.
- Muka sembab.
5 Ds: gejala penyakit GE/ Nyeri
- Orangtua pasien Diare
mengatakan anak
mengeluh sakit pada
perutnya.
- Orangtua pasien
mengatakan anak
mengeluh mual.
Do:
- Anak tampak gelisah.
- Menangis ketika datang
perawat atau mahasiswa.
6 Ds: GE/Diare Resiko Infeksi
Orangtua pasien
mengatakan anak sudah
dirawat 3 hari di rumah
Do:
Tanggal MRS:
24 Okt 2022
Tanggal Pemasangan
IVFN
24 Okt 2022
Terpasang infus RL 22
Tpm.
Hasil lab leukosit:
13.200/mm3

XVI. Diagnose Keperawatan


1. Hipovolemia b.d kehilangan cairan aktif

XVII. Intervensi Keperawatan

Hari/ DK. Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi


Tanggal Hasil
Hipovolemia b.d Setelah dilakukan 1.7 Monitor status
kehilangan cairan asuhan keperawatan dehidrasi
aktif 3x8jam diharapkan (kelembaban
masalah hipovolemia membran mukosa,
teratasi dengan nadi adekuat,
kriteria hasil: tekanan darah
1. Mempertahankan ortostatik)
urin output sesuai
dengan usia, BB.
2. Nadi, suhu tubuh
dan tekanan darah
nomal.
3. Tidak ada tanda-
tanda dehidrasi,
elastisitas turgor
kulit baik,
membran mukosa
lembab, tidak ada
rasa haus yang
berlebihan.

Resiko Setelah dilakukan 2.1 Monitor status


ketidakseimbanga asuhan perawatan dehidrasi
n 3x/8jam diharapkan (kelembaban
elektrolit b.d diare masalah resiko membran mukosa,
ketidakseimbanga nadi kuat) jika
n elektrolit diperlukan.
menjadi 2.2 Monitor vital
efektif.dengan sign.
Kriteria hasil: 2.3 Monitor masukan
5. Elastisitas turgor makanan atau
kulit baik, cairan dan hitung
membran intake kalori.
mukosa lembab, 2.4 Kolabirasi
tidak ada rasa pemberian
haus yang cairan IV.
berlebihan. 2.5 Monitor status
6. Frekuensi nutrisi.
muntah atau 2.6 Dorong Masukan
mual oral.
berkurang. 2.7 Kolaborasi
7. Tidak ada tanda dengan
dehidrasi. dokter dalam
8. Tekanan nadi dan kemungkina
suhu tubuh n tranfusi.
dalam batas
normal.
Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukan 3.1 Kaji adanya
diare, kurangnya asuhan perawatan alergi.
asupan makanan 3x/8jam diharapkan 3.2 Kaji status nutrisi.
defisit nutrisi 3.3 Kolaborasi
teratasi dengan dengan ahli gizi
Kriteria untuk menentukan
Hasil: jumlah kalori dan
 Adanya nutrisi yang
peningkatan dibutuhkan.
berat badan 3.4 Beri diit tinggi
sesuai dengan serat untuk
berat badan mengurangi
ideal. konstipasi.
 Berat padan 3.5 Monitor tanda-
sesuai tanda vital dan
dengan usia berat badan.
anak. 3.6 Kaji kemampuan
 Tidak ada tanda pasien dalam
malnutrisi. memenuhi
 Tidak terjadi kebutuhan nutrisi
penurunan sesuai.
berat 3.7 Monitor adanya
badan muntah dan mual.
yang
berarti.
Hipertermi b.d Setelah dilakukan 4.1 Monitor suhu
ehidrasi, proses asuhan perawatan tubuh.
penyakit. 3x/8jam diharapkan 4.2 Lakukan
masalah hipertermi kolaborasi dalam
dapat teratasi dengan pemberian anti
Kriteria hasil: piretik.
1. Suhu tubuh dalam 4.3 Lakukan
rentang normal. kompres hangat
2. Nadi dan respirasi saat anak
dalam rentang mengalami
normal. demam.
3. Tidak ada 4.4 Anjurkan untuk
perubahan warna meningkatka n
kulit dan tidak ada intake cairan
pusing. dan nutrisi.
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 5.1 Kaji skala nyeri.
agen pencedera asuhan 5.2 Monitor status
fisiologi keperawatan pernafasan.
hiperpristaltik selama 3x8 jam 5.3 Observasi bising
masalah nyeri akut usus.
berkurang. 5.4 Observasi reaksi
Kriteria hasil: nonverbal dari
5. Merasa nyaman ketidaknyam
setelah anan.
nyeri 5.5 Bantu keluaga
berkurang. memberikan rasa
6. Wajah nyaman pada
lebih anak.
tenang. 5.6 Kontrol
7. Frekuensi lingkungan yang
menangis dapat
anak mempengaruhi
berkurang. nyeri seperti
8. Tidak ada nyeri suhu ruangan
tekan dan kebisingan.
pada 5.7 Lakukan
abdomen. kolaborasi
pemberian
analgesik untuk
meredakan nyeri.
Resiko infeksi b.d Setelah dilakukan 6.1. Ganti letak IV
efek asuhan keperawatan perifer dan line
procedur invasif 3 x 8 jam diharapkan central dan
tidak terjadi dressing sesuai
resiko infeksi dengan petunjuk
dengan kriteria umum.
hasil: 6.2. Pertahankan
1. Pasien bebas dari lingkungan
tanda dan aseptik.
gejala infeksi. 6.3. Tingkatkan intake
2. nutrisi.
Mendeskripsika 6.4. Monitor tanda
n proses dan gejala infeksi.
penularan 6.5. Batasi
penyakit. pengunjung
3. Menunjukkan bila perlu.
kemampuan
untuk
mencegah
infeksi.
4. Menunjukkan
perilaku
hidup sehat.
5. Jumlah
leukosit dalam
batas
normal.
XVIII. Implementasi dan Evaluasi

Waktu
Tindakan
Pelaksanaa Evaluasi Paraf
Keperawatan
n
Hari 1
25 Oktober
2022 1.2 Memonitoring 1.2 Nadi: 98x/menit, suhu:
08:00 vital sign. 36,90C, akral hangat.
08:05 1.1 Memonitoring 1.1Membran mukosa
status dehidrasi kering, nadi kuat.
(kelembaban
membran mukosa,
nadi kuat) jika
diperlukan.

2.5 Memonitoring 2.5 Anak hanya makan 4


08:07 status nutrisi. sendok makan, sudah
dapat minum susu 120ml
semalam
2.7 Memonitoring 2.7 Anak masih mual saat
08:10 adanya muntah dan diberi makanan banyak.
mual.

9.3 Melakukan 9.3 Orangtua anak


08:20
identifikasi penyebab mengatakan anak awalnya
dengan tepat. muntah-muntah saat diberi
susu, ma/mi

08:24 6.3 Mengidentifikasi 6.3 Anak tampak rewel


tingkt kecemasan ketika bertemu orang
baru.

08:30 3.1 Mengkaji adanya 3.1 Orang tua mengatakan


alergi anak tidak memiliki
alergi.
08:45 3.2 mengjkaji status 3.2 Orangtua mengatakan
nutrisi anak makan sedikit hanya
3 sendok makan bubur.
10:05 4.3 Melakukan
4.3 Anak diberi
kolaborasi dalam
paracetamol oral 0,7 gram
pemberian anti
tablet
piretik
12:00 1.1 Nadi 92x/menit, suhu
1.1 Memonitoring
36,50C Akral hangat, RR:
vital sign.
20x/menit.
Hari 2
26 Oktober
2022 1.2 Memonitoring 1.2 Nadi 96x/menit, suhu:
08:00 vital sign 36,90C, akral hangat,
RR:22x/menit
08:05 1.1 Memonitoring
1.1 Membran mukosa
status dehidrasi
kering, mata cekung dan
(kelembaban
berair, nadi kuat, akral
membran mukosa,
teraba hangat, BAK kuning.
nadi kuat)
3.5 Anak minum banyak.
3.5 Memonitoring
08:09 1200ml/hari. Sudah mau
status nutrisi.
minum susu.

2.7 Orangtua anak


2.7 Memonitoring
08:10 mengatakan sudah tidak ada
adanya muntah atau
mual saat diberi ma/mi susu,
mual.
tetapi makan tetap sedikit.

3.7 Anjurkan 3.7 Anak makan habis ½


09:00 porsi dan minum sedikit.
meningkatkan intake
cairan dan nutrisi.
Hari 2
26 Oktober
2022
09:10 1.2 Memonitoring 1.2 Nadi: 98x/menit, suhu:
vital sign. 37,30C, akrral teraba
hangat.

09:15 1.1 Memonitoring


status dehidrasi 1.1 Mebran mukosa kering,
(kelembaban nadi teraba kuat, mata
membran mukosa, cekung dan basah, anak
nadi kuat) jika tampak rewel.
diperlukan.
09:25 1.5 Memonitoring 1.5 Anak makan bubur
status nutrisi. saring habis separoh, ma/mi
susu mau, 1200ml/hari.
09:35 2.7 Memonitoring
adanya muntah dan 2.7 Sudah tidak ada mual
mual. atau muntah

11:00 3.3 Melakukan


kolaborasi dalam 3.3 Pemberian paracetamol
pemberian anti tablet 0,7 gram.
piretik

XIX. Catatan Perkembangan

Hari/ Diagnosa
Evaluasi ( SOAP ) Paraf
Jam Keperawatan
Hari 1 DK 1 S:
24-10- Hipovolemia Orangtua pasien anak mengatakan anak BAB
22 3x dengan intensitas cair selama 8 jam.
O:
Nadi: 86x/menit
Teraba kuat
Turgor kulit 2 detik
Membran mukosa kering
Hematokrit 37,6%
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1.1 Monitor status dehidrasi.
1.3 Monitor status cairan termasuk intake
dan output.
1.5 Monitor berat badan.
1.6 Dorong orangtua untuk
menigkatkan intake oral.
Hari 1 DK 2 resiko S:
Ketidakseimb Orangtua pasien anak mengatakan anak masih
11.00 angan BAB cair 3x
elektrolit O:
Turgor kulit 2 detik
Membran mukosa kering.
Anak tampak lemas.
Mata cekung dan berair.
Akral hangat
Anak mengkonsumsi minum 240ml/8jam,
1200ml/24 jam.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1.1 Monitor status dehidrasi (kelembapan
membran mukosa, nadi kuat) jika diperlukan.
1.2 Monitor vital sign.
1.3 Monitor masukan makanan atau cairan
dan hitung intake kalori.

12.00 DK 3 Defisit S:
Nutrisi Orangtua pasien mentakan anak hanya makan
sedikit.
O:-
Penurunan berat badan 0,7kg
Anak makan 3 sendok makan. A: Lila: 10cm
BB : 6,8kg
TB : 58cm
B:
Hb : 11,9 g/dl
Ht : 37,6%
Leukosit: 13.200/mm3
10.30 DK 4 S:
Hipertermi Oangtua mengatakan anak kadang demam
kadang tidak, jika diraba terasa hangat. O :
Suhu Tubuh 37,50C Akral teraba hangat
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
3.1 Monitor suhu tubuh.
3.3 laukan kolaborasi dalam pemberian
antipiretik.
3.2 monitor indeks water lost
DK 5 S:
Gangguan Orangtua pasien mengatakan anak masih rewel.
Rasa Nyaman O:
Anak kembali menangis atau menolak ketika
disentuh.
Anak masih dalam gendongan orang tua.
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
6.1 Lakukan pendekatan yang menenangkan
6.5 Dorong keluarga untuk memberikan
lingkungan yang nyaman bagi anak.

DK 6 S:
Resiko O:
Infeksi Terpasang IVFD dari tanggal 15 Oktober 2022.
Terpasang infus RL
Terpasang spalak dan plester bersih. A: Masalah
teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
8.2.Pertahankan lingkungan aseptik.

Hari ke DK 1 S:
2 hipovolemia Orangtua pasien anak mengatakan anak BAB
25-10- 1x dengan intensitas cair dengan ampas selama
22 8 jam.
O:
Nadi: 89x/menit
Teraba kuat
Turgor kulit <2 detik
Membran mukosa kering
Hematokrit 37,6%
A: masalah teratasi sebagiani
P: lanjutkan intervensi
Hari DK 2 S:
Ke 2 Resiko Orangtua pasien anak mengatakan anak masih
10.10 ketidakseimb BAB cair 1-2x dengan ampas.
angan O:
elektrolit Anak sudah tidak tampak lemas
Ku compos mentis
Akral hangat
Anak masih mengkonsumsi minum
240ml/8jam, 1200ml/24 jam.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1.1 Monitor status dehidrasi (kelembapan
membran mukosa, nadi kuat) jika diperlukan.
1.2 Monitor vital sign.
1.3 masukan makanan atau cairan
dan hitung intake kalori.
12.00 DK 3 S:
Defisit Nutrisi Orangtua pasien mengatakan anak sudah mau
makan sedikit.
O:-
Anak makan habis setangah porsi bubur
saring..
A: Lila: 10cm
BB : 6,8kg TB : 58cm
B:
Hb : 11,9 g/dl
Ht : 37,6%
Leukosit: 13.200/mm3
Trombosit: 353.000/mm3
C:
Bibir Kering, penurunan berat badan 0,7kg. A :
Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
3.2 Kaji status nutrisi
3.5 Monitor tanda-tanda vital dan berat badan.
3.7 Monitor adanya muntah dan mual.
11.00 DK 4 S:
Hipertermi Oangtua mengatakan anak kadang demam
kadang tidak, tetapi jika diraba terasa hangat.
O:
Suhu Tubuh 36,90C
Akral teraba hangat
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
4.1 Monitor suhu tubuh.
4.2 Lakukan kolaborasi dalam pemberian
antipiretik.
DK 5 S:
Gangguan Orangtua pasien mengatakan anak sudah tidak
Rasa Nyaman rewel
Nyeri O:
Anak masih memalingkan muka saat disentuh.
Namun menerima sentuhan mahasiswa.
Anak tidak tampak rewel.
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
6.2 Lakukan pendekatan yang menenangkan
6.6 Dorong keluarga untuk memberikan
lingkungan yang nyaman bagi anak.
DK 6 Resiko S: O:
Infeksi Tidak terpasang IVFD.
Tangan Anak tidak terlihat infeksi
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai