PENDAHULUAN
bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga
kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan
atau tanpa darah. Secara klinik dibedakan tiga macam sindroma diare yaitu
diare cair akut, disentri, dan diare persisten. Sedangkan menurut menurut
perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair
dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih
Dalam Karmini dkk (2008), menurut WHO (1998), bayi sampai umur 6
bulan tetap tumbuh normal dan sehat dengan hanya diberi ASI. Setelah bayi
semakin meningkat dan tidak dapat dipenuhi hanya dari ASI. Bentuk MP-ASI
mengandung cukup energi, protein serta vitamin dan minieral secara cukup
(Marmi, 2012)
hidup yang tidak sehat. Itulah sebabnya, tujuan keempat MDGs (Milennium
1
2
tahun 1990 sampai dengan 2015. Target yang diharapkan dicapai pada tahun
2015 untuk Angka Kematian Bayi adalah menurun menjadi 23 per 1.000
kelahiran hidup, dan untuk Angka Kematian Balita menjadi 32 per 1.000
kelahiran hidup. Yang salah satu penyebabnya adalah karena bayi mengalami
juga pada tahun 2001, kejadian diare masih merupakan penyebab utama
kematian bayi seperti pada periode sebelumnya. Kejadian diare pada bayi
sudah diberi makan selain ASI ( Air Susu Ibu ) sebelum berusia 4 bulan
jumlah kematian sebanyak 209 orang atau sebesar (2,48%), meningkat dari
tahun 2007 yang hanya terjadi di 8 Provinsi dengan jumlah penderita 3.659
orang, jumlah yang meninggal 69 orang atau sebesar 1,89% (Ditjen PP-PL,
DepkesRI, 2009).
Di Jawa Timur yang salah satunya di Lamongan pada tahun 2006 diare
masih menduduki peringkat kedua dari 10 besar penyakit rawat inap rumah
Lamongan pada bulan Mei-Juli 2015 kejadian diare pada bayi 0-6 bulan
3
banyak yang disebabkan oleh adanya pemberian MP-ASI pada bayi yang
berusia 0-6 bulan yakni seperti pada tabel 1.1 Survei Awal Usulan Penelitian.
dan MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan yang menjadi salah satu penyebab
terjadinya diare.
diare baik melalui makanan, air minum yang tercemar. Pendapatan keluarga
pendidikan, faktor budaya dan faktor gizi. Salah satunya faktor gizi yang
bayinya telah diberi makanan selain ASI saat usia 0-6 bulan.
Dampak diare pada bayi adalah bayi bisa Kehilangan air dan elektrolit
prarenjatan sebagai akibat diare dengan atau tanpa disertai dengan muntah,
bertambah berat, kesadaran menurun dan bila tak cepat diobati penderita
Presiden No. 14 tahun 1974 tentang perbaikan menu makanan rakyat dan
ibu (ASI) secara eksklusif pada bayi di Indonesia melalui program ”Sepuluh
sampai bayi berusia 6 bulan dan dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun
ASI Eksklusif, pemenuhan Gizi, budaya hidup sehat dan tidak merokok.
dengan frekuensi kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di BPM Ny. S
bayi usia 0-6 bulan di BPM Ny. S Sendang Duwur Paciran Lamongan tahun
2015.
5
Bayi Usia 0-6 Bulan di BPM Ny. S Sendang Duwur Paciran Lamongan tahun
2015 ?”
frekuensi kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di BPM Ny. S Sendang
kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di BPM Ny. S Sendang Duwur
Hasil penelitian ini diharapkan setiap ibu yang memiliki bayi usia 0-6
selanjutnya
bayi usia 0-6 bulan di BPM Ny. S Sendang Duwur Paciran Lamongan.