Derajat kesehatan dinyatakan dengan umur harapan hidup waktu lahir (Eo), angka
kematian bayi, angka kematian ibu maternal, status gizi dan angka kematian kasar.
Gambaran kondisi derajat kesehatan dari hasil berbagai survei terakhir adalah sebagai
berikut :
Berdasarkan data yang tercatat di puskesmas Carita tahun 2018 ada 6 orang
kematian ibu, 2 kematian pada saat persalinan 1 kematian pada saat nifas. (Puskesmas
Carita Tahun 2018).
Jumlah
No Kode Nama Penyakit
1 J06 Ispa 6430
2 K29 Gastritis 3200
3 R68 Alergi 2457
4 M13 Artritis Lainnya 1278
6 E79.0 Gout 875
7 M79.1 Myalgia 2315
8 I10 Hipertensi 2520
10 A09.1 Diare dan Gastroentritis 1125
Jumlah 20200
Sumber data SP3 Pkm carita Tahun 2018
Cakupan K1 sebanyak 759 (104 %) dari sasaran sebanyak 703 yang ditargetkan
untuk kabupaten Pandeglang 100 %, cakupan K4 656 (93,31%), persalinan 543 dari
dari sasaran 671 cakupan deteksi bumil risti sebanyak 34 (23,6%) dari target 20%,
cakupan Linakes 502 (74,9%) ini menandakan kemitraan paraji dan bidan harus lebih
ditingkatkan lagi agar dapat mencapai target SPM kabupaten . Kunjungan Neonatus
(KN1) 612 (95,77%) dari 639 Bulin, kematian ibu selama tahun 2018 ada 3 kasus
kematian ibu, kematiann bayi 8 orang yang dilaporkan akibat dari gangguan
pernapasan/aspeksia
Pelaksanaan kegiatan pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil dengan
sasaran sebanyak 703 ibu hamil, yang mendapatkan Fe 1 sebanyak 759 orang (108 %)
dan Fe 3 sebanyak 656 orang (93.31%).
Pemberian bulan Vitamin A dosis tinggi untuk Anak 6 – 59 bulan dengan jumlah
sasaran 2.127 yang mendapatkan sebanayak 3.656 anak.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi gizi di atas diintegrasikan melalui
kegiatan perbaikan gizi keluarga, antara lain pemberian makanan tambahan (PMT),
pemantauan pertumbuhan balita, konseling, penyuluhan, pelayanan gizi dan kesehatan
dasar.
1. P2 TBC
Hasil pencapaian pelaksanaan kegiatan pemberantasan penyakit TBC di
Puskesmas Carita adalah :
a. Jumlah suspek yang diperiksa sebanyak 157 orang, laki laki 81 orang dan
perempuan sebanyak 76 orang, dari supek tersebut di temukan kasus baru (+) sebanyak
28 orang, laki laki 16 orang perempuan sebanyak 12 orang, dan persentase terhadap
suspek sebanyak 3.02 %
b. Angka kesembuhan laki-laki 13 orang perempuan 9 orang jumlah 22
( 78.5 %)
2. P2 Kusta
Program pemberantasan penyakit kusta merupakan salah satu komitmen global
yang harus dicapai dalam mengeliminasi kusta. Pelaksanaan program pemberantasan
penyakit kusta dipuskesmas Carita dilakukan pada desa yang terdapat penyakit
kusta,selama tahun 2020 penyakit kusta (target nasional 1/10.000 penduduk), target
3. P2 Diare.
Dalam menilai program penyakit diare di puskesmas carita adalah jumlah
penyakit diare pada balita yang ditangani 100 %. Indikator keberhasilan pelaksanaan
program adalah dengan melihat Indikator penatalaksanaan penderita sesuai standar.
4. P2 Imunisasi
Pelaksanaan imunisasi rutin mempunyai sasaran sebanyak 623 bayi dan sasaran
bumil sebanyak 703 bumil. Pencapaian polio 1 sebanyak (82,83 %) dari target 98%,
pencapaian polio 4 sebanyak (52,6%) dari target 90%.
Pencapaian HB0 516 (82.8%), desa terendah yaitu desa Sukanagara sebanayak 46
orang (56 %) dari bayi yang lahir hidup 81 orang. Pencapaian BCG 82.83 %, pencapaian
terendah adalah desa sukajadi 67.6 %, Pencapaian imunisasi campak 44,46 % dan
capaian imunisasi dasar lengkap 78,49,4%. Yang terendah cakupan imunisasi dasar
lengkap adalah desa Sukanegara 39,51%.
PHBS
Rendahnya tingkat pendidikan dan keterbatasan ekonomi masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, merupakan salah satu penyebab rendanya pemahaman
masyarakat terhadap informasi kesehatan serta pembentukan perilaku hidup sehat. Di
samping itu selama ini upaya kesehatan masih kurang mengutamakan atau
memprioritaskan pendekatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotif)dan
pencegahatan (preventif), serta kurang didukung oleh sumber dana yang memadai.
Promosi kesehatan yang telah dilakukan oleh Puskesmas Carita melalui sosialisasi
lintas sektor, majelis ta’lim, lembaga swadaya masyarakat, pemasangan spanduk dan
pertemuandengan masyarakat dan kader kesehatan. Hasil pengkajian PHBS di wilayah
kerja Puskesmas Carita tatanan rumah tangga sehat dari 9.115 rumah tangga yang
memenuhi syarat sebanyak 6.559 rumah tangga ( 72,4%) jumlah yang di bina PHBS 783
(31.12%), jumlah rumah di bina yang ber PHBS 567 (72,41%) sekolah sehat tidak ada
laporan. Untuk perkembangan posyandu dari 52 posyandu di wilayah kerja puskesmas
Carita sampai akhir 2020 kegiatanya 100% adapun status posyandu adalah 30 posyandu
pratama dan 22 posyandu madya
Penyuluhan kelompok 240 kali .advokasi dengan lintas sektor 40 kali dan
pelaksanaan SMD dan MMD 10 desa
Orientasi promosi kesehatan bagi kader adalah sebanyak 10 kali masing masing
satu desa satu kali dengan jumlah kader. 5 orang.
Pemberian asi eksklusif terhadap bayi di puskesmas Carita tahun 2018 belum
memiliki data yang jelas tentang pemberian asi eksklusif, data hanya sebuah informasi
Program Pengembangan
1. Program UKS
Dan ditatanan lain adalah kegiatan penjaringan pada anak sekolah dasar (SD) dan
sederajat, adapun sekolah dasar yang berada diwilayah kerja Puskesmas Carita
sebanyak 21 SD atau sederajat dan seluruhnya mendapatkan penjaringan /pelayanan
kesehatan dengan jumlah murid 4.138 orang dan yang mendapatkan pelayanan
(penjaringan) sebanyak 3.848 (93%) . pelayanan kesehatan gigi di sekolah murid yang
diperiksa sebanyak 91 %, yang perlu perawatan dari hasil pemeriksaan gigi 1924
murid dan yang mendapatkan perawatan 38 murid (2%)
Untuk tatanan SMP dari 6 Sekolah jumlah seluruh murid kelas 7 sebanyak 240,
yang diberi pelayanan kesehatan sebanyak 234 murid (97,5) laki laki 130 ,perempuan
104. Status gizi N 229, G 3 dan K 2 orang, untuk tajam pendengaran 234 murid, tajam
penglihatan 234. murid
Pelayanan kesehatan remaja di Puskesmas Carita tahun 2018 sebanyak 1004 orang
dari populasi remaja 5.822 (17.2 % ), dan untuk kegiatan di luar gedung telah di
bentuk posyandu remaja di 2 tempat 1 Posyandu Remaja Pamatang dan Posyandu
Remaja Tembong yang di bekerja sama dengan pihak MSF/dokter lintas batas
Program kesehatan jiwa yang dilaksanakan di Puskesmas Carita tahun 2020 yaitu
memberikan pelayanan dan pengobatan terhadap ODGJ, adapun target SPM 100%
( 57 orang), cakupan selama tahun 2018 adalah sebanyak 102 orang ( 276% )
1. Jumlah Kunjungan
Tabel 4.4
Jumlah Kunjungan Pasien Dan Rujukan
Puskesmas Carita tahun 2018
% Rujukan
Kunjungan Pasien Rujukan
Um BPJS JML Umum BPJS Jml
No Bulan Umum BPJS JML
um
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Januari 2.076 1984 4060 9 38 47 0,43 1,91 1.16
2 Februari 1098 2043 3141 15 56 71 ,37 2,74 2,26
3 Maret 1679 2058 3737 8 31 39 0,48 1,51 1.04
4 April 1.763 1343 3106 6 10 16 0,34 0,74 0.51
5 Mei 878 1653 2531 4 12 16 0,46 0,73 0,63
6 Juni 1.433 2058 3491 6 17 23 0,42 0,83 0.66
7 Juli 1.322 2038 3360 11 19 30 0,82 0,93 0,89
8 Agustus 1.083 1634 2717 3 32 34 0,28 1,96 1.25
9 Septembe 973 2076 3049 5 14 19 0.62
0,51 0,67
r
10 Oktober 1.651 1743 3394 7 21 28 0,42 1,20 0,82
11 Nopember 1.132 1943 3075 10 18 28 0,88 0,93 0,91
12 Desember 1.085 1874 2959 5 13 18 0,46 0,69 0,61
Jml 16.173 22447 38620 89 281 370 0,55 1,25 0,96
Sumber SP 3 Puskesmas Carita
Jml
No Bulan Kasus
KLL Lain2
1 Januari 17 24 41
2 Februari 29 11 40
3 Maret 19 21 40
4 April 31 14 45
5 Mei 16 9 25
6 Juni 13 23 36
7 Juli 22 11 33
8 Agustus 19 17 36
9 September 17 18 35
10 Oktober 19 27 46
11 Nopember 26 6 32
12 Desember 34 19 33
Jml 228 200 428
Angka kejadian kecelakaan Lalulintas yang ditangani oleh UGD tahun 2018
adalah sebanyak 228 orang, sedang pasien yang dirujuk seluruhmya selama satu tahun
sebanayak 370 rujukan yang terdidri dari 89 (0,55%) rujukan umum dan 281 (1,25%)
rujukan BPJS, bila dilihat dari batas target maksimal rujukan BPJS adalah sebesar
dibawah ≤ 2 % dari jumlah kunjungan, yang artinya kasus bisa di tangani oleh
puskesmas dan yang di rujuk masih dibawah 2 %
Kegiatan Program gigi dan mulut yang dilakukan di Puskesmas Carita meliputi
kegiatan dalam gedung dan luar gedung.
1. Kegiatan dalam gedung
a. Poli Gigi :
Dilihat dari pelayan gigi selama satu tahun pra medikasi,pencabutan gigi baik gigi
susu maupun gigi tetap adalah yang terbanyak, yang artinya masyarakat yang datang ke
poli gigi dengan gigi yang bermasalah datang sudah dalam kondisi lanjut yang
seharusnya datang untuk pemeliharaan kesehatan gigi/ pencegahan.
Pemakaian obat yang sering digunakan adalah obat yang sesuai dengan penyakit
terbanyak yaitu penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan Akut) dan penyakit gastritis
yaitu parsetamol,CTM dan antacid dan antibiotik yang sering digunakan adalah
Amoxicilin, adapun kebutuhan obat yang direncanakan/ permintaan oleh puskesmas
belum sesuai dengan pemberian dari gudang farmasi, sehingga kadang - kadang
puskesmas harus membeli
Grafik
10 Besar Pemakaian obat
Grafik
94000
83000 10 Besar Pemakaian Obat
78000
(x1000)
54000
44500
27300
2400024000
12000
9900