Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2019

4.1. Derajat Kesehatan Masyarakat

Derajat kesehatan dinyatakan dengan umur harapan hidup waktu lahir (Eo), angka
kematian bayi, angka kematian ibu maternal, status gizi dan angka kematian kasar.
Gambaran kondisi derajat kesehatan dari hasil berbagai survei terakhir adalah sebagai
berikut :

4.1.1. Angka Kematian (Mortalitas)

Kematian merupakan proses akumulasi akhir dari berbagai penyebab kematian


langsung dan berhubungan erat dengan permasalahan kesehatan sebagai akibat dari
gangguan penyakit atau akibat proses interaksi berbagai faktor.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)


Hasil pengumpulan data berdasarkan laporan Kesehatan Ibu dan anak Puskesmas
Carita tahun 2020, dilaporkan dari 615 kelahiran ada 7 kasus kematian Neonatus yg di
sebabkan aspeksia, BBLR, serotinus, IUFD.

2. Angka Kematian Ibu (AKI)


Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam
kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan
atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dll
(Budi, Utomo. 1985).

Berdasarkan data yang tercatat di puskesmas Carita tahun 2018 ada 6 orang
kematian ibu, 2 kematian pada saat persalinan 1 kematian pada saat nifas. (Puskesmas
Carita Tahun 2018).

4.1.2. Angka Kesakitan Umum (Morbiditas)

1. Angka Kesakitan / Penyakit terbanyak


Kunjungan Kasus penyakit yang diamati di Puskesmas melalui sistem pencatatan dan
pelaporan, menunjukkan bahwa penyakit pada semua golongan umur, penyakit
terbanyak yang dialami oleh penderita adalah penyakit, Infeksi Saluran Napas bagian

Profil UPT Puskesmas Carita Tahun 2020 65


Atas akut Ytt (ISPA) gastritis dan doudenitis, Alergi, Artritis, Faringitis, Gout,
Myalgia,Hypertensi essensial, Abses, diare&gastroenteritis, yang tentunya ini sangat
berhubungan dengan keadaan lingkungan dan perilaku yang masih kurang mendukung
ke arah kesehatan, baik personal maupun secara masyarakat. Berikut merupakan tabel
data 10 penyakit terbanyak tahun 2018.
Tabel. 4.1
10 Bersar Penyakit terbanyak tahun 2018

Jumlah
No Kode Nama Penyakit
1 J06 Ispa 6430
2 K29 Gastritis 3200
3 R68 Alergi 2457
4 M13 Artritis Lainnya 1278
6 E79.0 Gout 875
7 M79.1 Myalgia 2315
8 I10 Hipertensi 2520
10 A09.1 Diare dan Gastroentritis 1125
Jumlah 20200
Sumber data SP3 Pkm carita Tahun 2018

4.2. Hasil Cakupan Program


4.2.1. Program Kesehatan Ibu dan Anak
Berdasarkan stratifikasi banyak kegiatan yang mencakup kesehatan ibu dan anak,
namun untuk laporan tahun ini kami hanya akan menitikberatkan laporan kegiatan pada
target seperti ANC, PNC, N1 kemitraan dukun dan imunisasi ibu hamil dan bayi.

Cakupan K1 sebanyak 759 (104 %) dari sasaran sebanyak 703 yang ditargetkan
untuk kabupaten Pandeglang 100 %, cakupan K4 656 (93,31%), persalinan 543 dari
dari sasaran 671 cakupan deteksi bumil risti sebanyak 34 (23,6%) dari target 20%,
cakupan Linakes 502 (74,9%) ini menandakan kemitraan paraji dan bidan harus lebih
ditingkatkan lagi agar dapat mencapai target SPM kabupaten . Kunjungan Neonatus
(KN1) 612 (95,77%) dari 639 Bulin, kematian ibu selama tahun 2018 ada 3 kasus
kematian ibu, kematiann bayi 8 orang yang dilaporkan akibat dari gangguan
pernapasan/aspeksia

Perslinan yang menggunakan jaminan persalinan(jampersal) selama tahun 2018


dari sepulu desa sebanyak 56 persalinan.

Profil UPT Puskesmas Carita Tahun 2020 66


Cakupan keluarga berencana (KB) sebanyak 82.2% dari semua alat kontrasepsi
(KB aktif) yang terbanyak adalah suntik 68.7%, pencapaian KB baru pada tahun 2018
adalah sebanyak 83.5% dari pus yang belum berKB dan terbanyak juga KB suntik
yaitu 52 %.

4.2.2. Program Perbaikan Gizi


Salah satu faktor yang mendasarimasalah gizi adalah faktor ekonomi yang secara
langsung dipengaruhi oleh tingkat penghasilan penduduk. Rendahnya pendapatan
perkapita penduduk berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan pokok (makanan),
sehingga dalam kurun waktu yang lama hal ini berdampak terhadap kualitas sumber
daya manusia.
Dari hasil pengolahan dan analisa data tahun 2018
didapat hasil sebagai berikut; tingkat Partisipasi masyarakat (D/S) pencapaian sebesar
66,9 %.
Berdasarkan LB-3 Gizi Januari s/d Desember 2018 jumlah balita BGM 79 anak
/(4.8%) dan adanya penurunan di banding dengan tahun 2017, begitu juga partisipasi
masyarakat sebanyak 66.9% dan meningkat di bandingkan tahun 2017, gizi kurang 24
anak semua di intervensi(100%), stanting 47 orang dan semua di intervensi (100%),
tidak ada laporan balita dengan marasmus dan kwasiorkor.

Pelaksanaan kegiatan pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil dengan
sasaran sebanyak 703 ibu hamil, yang mendapatkan Fe 1 sebanyak 759 orang (108 %)
dan Fe 3 sebanyak 656 orang (93.31%).

Pemberian bulan Vitamin A dosis tinggi untuk Anak 6 – 59 bulan dengan jumlah
sasaran 2.127 yang mendapatkan sebanayak 3.656 anak.

Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi gizi di atas diintegrasikan melalui
kegiatan perbaikan gizi keluarga, antara lain pemberian makanan tambahan (PMT),
pemantauan pertumbuhan balita, konseling, penyuluhan, pelayanan gizi dan kesehatan
dasar.

4.2.3. Program Kesehatan Lingkungan.


Tujuan program kesehatan lingkungan mewujudkan kualitas lingkungan yang lebih
sehat, agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan kejadian yang dapat

Profil UPT Puskesmas Carita Tahun 2020 67


menimbulkan gangguan dan atau bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga
dan masyarakat yang lebih baik.
Jumlah rumah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Carita adalah 9.115 rumah dan
cakupan rumah sehat 521 (5,7%). Desa yang melaksanakan Sanitasi total berbasis
masyarakat STBM bejumlah 2 desa.
Tempat tempat umum yang ada sebanyak 77 ttu (puskesmas sekolah,dan hotel)dan
semuanya memenuhi syarat kesehatan 73 ttu, sedangkan ttu lain belum ada data yang di
seperti masjid perkantoran lain belum ada datanya. Tempat pengelolaan makanan
(TPM) menurut satatus hygien sanitasi dari jumlah 48 yang memenuhi syarat sanitasi
sebanyak 17 (35,4%).
Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum sebanyak 7,4%.
Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) ada sebayak
9356 jiwa (79,1%). Dan keluarga yang memiliki jamban leher angsa sebanyak 14.176
(42.2%).
4.2.4 Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

1. P2 TBC
Hasil pencapaian pelaksanaan kegiatan pemberantasan penyakit TBC di
Puskesmas Carita adalah :
a. Jumlah suspek yang diperiksa sebanyak 157 orang, laki laki 81 orang dan
perempuan sebanyak 76 orang, dari supek tersebut di temukan kasus baru (+) sebanyak
28 orang, laki laki 16 orang perempuan sebanyak 12 orang, dan persentase terhadap
suspek sebanyak 3.02 %
b. Angka kesembuhan laki-laki 13 orang perempuan 9 orang jumlah 22
( 78.5 %)

c. Pengobatan lengkap sebanyak 13 orang dan angka kesembuhan sebanyak 22


oang , angka keberhasilan pengobatan 31 orang .
d. Yang meninggal selama pengobatan ada 3 orang laki –laki 1 perempuan 2

2. P2 Kusta
Program pemberantasan penyakit kusta merupakan salah satu komitmen global
yang harus dicapai dalam mengeliminasi kusta. Pelaksanaan program pemberantasan
penyakit kusta dipuskesmas Carita dilakukan pada desa yang terdapat penyakit
kusta,selama tahun 2020 penyakit kusta (target nasional 1/10.000 penduduk), target

Profil UPT Puskesmas Carita Tahun 2020 68


puskesms dengan jumlah penduduk 33.655, yang ditemukan dan di obati sebanyak 1
orang

3. P2 Diare.
Dalam menilai program penyakit diare di puskesmas carita adalah jumlah
penyakit diare pada balita yang ditangani 100 %. Indikator keberhasilan pelaksanaan
program adalah dengan melihat Indikator penatalaksanaan penderita sesuai standar.

Kualitas penatalaksanaan penderita diare di puskesmas Carita dengan melihat


besaran penderita yang mendapat oralit dibandingkan dengan seluruh penderita yang
ditemukan dan mendapatkan pelayanan yaitu sebanyak 705 orang/penderita.

4. P2 Imunisasi
Pelaksanaan imunisasi rutin mempunyai sasaran sebanyak 623 bayi dan sasaran
bumil sebanyak 703 bumil. Pencapaian polio 1 sebanyak (82,83 %) dari target 98%,
pencapaian polio 4 sebanyak (52,6%) dari target 90%.
Pencapaian HB0 516 (82.8%), desa terendah yaitu desa Sukanagara sebanayak 46
orang (56 %) dari bayi yang lahir hidup 81 orang. Pencapaian BCG 82.83 %, pencapaian
terendah adalah desa sukajadi 67.6 %, Pencapaian imunisasi campak 44,46 % dan
capaian imunisasi dasar lengkap 78,49,4%. Yang terendah cakupan imunisasi dasar
lengkap adalah desa Sukanegara 39,51%.

Angka pencapaian program imunisasi yang dijadikan indikator untuk pencapaian


Universal Child Immnuization (UCI) adalah 80% anak di dalam suatu desa mendapatkan
imunisasi dasar lengkap (BCG, DPT/HB(3), Polio4, dan Campak) sesuai dengan
ketetapan Depkes.Pencapaian desa UCI Puskesmas Carita adalah 30% atau 3 desa dari
10 desa yang ada di wilayah Puskesmas Carita .

Pelaksanaan Bias (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), yaitu pemberian imunisasi


Tetanus Toxoid (TT) dan Difteri Tetanus dengan sasaran anak sekolah, mulai dari siswa
kelas 1 sampai dengan kelas 3 dengan sarsaran. Pelaksanaan Bias merupakan salah satu
strategi yang digunakan untuk mengeliminir kelompok yang masih mempunyai risiko
atau menjawab terjadinya pergeseran kelompok risiko pada usia yang lebih tua (anak
sekolah), dengan jumlah sasaran sebanyak 1.805 yang tersebar di 22 sekolah dengan total
cakupan 1.757 orang (97 %).

Profil UPT Puskesmas Carita Tahun 2020 69


5. P2PMS/HIV-AIDS

Pelaksanaan kegiatan pemberantasan penyakit menular seksual dan HIV Aids di


Puskesmas Carita belum berjalan maksimal, hal ini dikarenakan belum seluruhnya
pegawai mempunyai pemahaman yang sama tentang pengetahuan sop tentang penyakit
IMS/HIV-AIDS atau dukungan operasional kegiatan belum bisa di serap, adapun
kegiatan yang telah dilakukan pendeteksian dini terhadap risti hanya sebatas informasi
dan penjaringan di pelayanan rawat jalan. Tidak ada kasus yang ditemukan tahun 2018

4.2.5.Program Promosi Kesehatan dan Program Pengembangan

PHBS
Rendahnya tingkat pendidikan dan keterbatasan ekonomi masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, merupakan salah satu penyebab rendanya pemahaman
masyarakat terhadap informasi kesehatan serta pembentukan perilaku hidup sehat. Di
samping itu selama ini upaya kesehatan masih kurang mengutamakan atau
memprioritaskan pendekatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan (promotif)dan
pencegahatan (preventif), serta kurang didukung oleh sumber dana yang memadai.

Promosi kesehatan yang telah dilakukan oleh Puskesmas Carita melalui sosialisasi
lintas sektor, majelis ta’lim, lembaga swadaya masyarakat, pemasangan spanduk dan
pertemuandengan masyarakat dan kader kesehatan. Hasil pengkajian PHBS di wilayah
kerja Puskesmas Carita tatanan rumah tangga sehat dari 9.115 rumah tangga yang
memenuhi syarat sebanyak 6.559 rumah tangga ( 72,4%) jumlah yang di bina PHBS 783
(31.12%), jumlah rumah di bina yang ber PHBS 567 (72,41%) sekolah sehat tidak ada
laporan. Untuk perkembangan posyandu dari 52 posyandu di wilayah kerja puskesmas
Carita sampai akhir 2020 kegiatanya 100% adapun status posyandu adalah 30 posyandu
pratama dan 22 posyandu madya

Penyuluhan kelompok 240 kali .advokasi dengan lintas sektor 40 kali dan
pelaksanaan SMD dan MMD 10 desa

Orientasi promosi kesehatan bagi kader adalah sebanyak 10 kali masing masing
satu desa satu kali dengan jumlah kader. 5 orang.

Pemberian asi eksklusif terhadap bayi di puskesmas Carita tahun 2018 belum
memiliki data yang jelas tentang pemberian asi eksklusif, data hanya sebuah informasi

Profil UPT Puskesmas Carita Tahun 2020 70


bahwa yang ada adalah rata-rata pemberian asi hanya sampai 2 bulan.dan jumlah bayi
yang diberi asi eklusif sebanyak 596 bayi (97,4%)

425.1 Program Pengembangan

Program Pengembangan

1. Program UKS

Dan ditatanan lain adalah kegiatan penjaringan pada anak sekolah dasar (SD) dan
sederajat, adapun sekolah dasar yang berada diwilayah kerja Puskesmas Carita
sebanyak 21 SD atau sederajat dan seluruhnya mendapatkan penjaringan /pelayanan
kesehatan dengan jumlah murid 4.138 orang dan yang mendapatkan pelayanan
(penjaringan) sebanyak 3.848 (93%) . pelayanan kesehatan gigi di sekolah murid yang
diperiksa sebanyak 91 %, yang perlu perawatan dari hasil pemeriksaan gigi 1924
murid dan yang mendapatkan perawatan 38 murid (2%)

Untuk tatanan SMP dari 6 Sekolah jumlah seluruh murid kelas 7 sebanyak 240,
yang diberi pelayanan kesehatan sebanyak 234 murid (97,5) laki laki 130 ,perempuan
104. Status gizi N 229, G 3 dan K 2 orang, untuk tajam pendengaran 234 murid, tajam
penglihatan 234. murid

2. Pelayanan kesehatan Usia lanjut


Meningkatnya penduduk pra-usia lanjut (45-59 tahun) dan usia lanjut (≥ 60 tahun)
akan menimbulkan permasalahan antara lain masalah medis teknis, mental psikologis
dan sosial ekonomi, sehingga memerlukan pelayanan khusus termasuk pelayanan
kesehatan. Upaya peningkatan kesehatan usia lanjut secara operasional dalam kegiatan
pos pembinaan terpadu (posbindu). Di Puskesmas Carita jumlah usia lanjut tercatat
2.284 usila. Laki laki 859 dan perempuan 1.425 orang, Posbindu dilaksanakan di
semua desa .adapun kegiatan adalah penyuluhan 1 bulan sekali, pemeriksaan fisik 1
bulan sekali (12 kali) dalam setahun.
Dari kegiatan tersebut diatas yang mendapatkan pelayanan kesehatan laki- laki 751
orang dan perempuan 1.327 orang jadi seluruhnya yang mendapatkan pelayanan
kesehatan selama tahun 2018 sebanyak 2.078 orang (90,98%)

Profil UPT Puskesmas Carita Tahun 2020 71


3. PKPR (Program Pelayanan Kesehatan Remaja)
Tabel.4.3
Pelayanan Kesehatan Remaja

No Desa Jml Jml pdd x


Capaian %
pdd 17.30/100
L P Jml
1 Pejamben 4204 794 61 70 131 16.4
2 Banjarmasin 3.526 626 74 66 140 53.4
3 Tembong 1432 253 17 23 40 15.8
4 Carita 3.652 639 41 85 126 18.1
5 Sukajadi 3.597 643 73 81 154 23.9
6 Sindanglaut 2.971 523 20 24 44 8.4
7 Sukarame 5.370 950 95 154 249 26.2
8 Sukanagara 4.256 746 29 49 78 10.4
9 Kawoyang 1.841 318 14 15 29 9.1
10 Cinoyong 2.110 369 5 8 13 3.5
Jml 32965 5822 429 575 1004 17.2

Pelayanan kesehatan remaja di Puskesmas Carita tahun 2018 sebanyak 1004 orang
dari populasi remaja 5.822 (17.2 % ), dan untuk kegiatan di luar gedung telah di
bentuk posyandu remaja di 2 tempat 1 Posyandu Remaja Pamatang dan Posyandu
Remaja Tembong yang di bekerja sama dengan pihak MSF/dokter lintas batas

4. Program Kesehatan Jiwa

Program kesehatan jiwa yang dilaksanakan di Puskesmas Carita tahun 2020 yaitu
memberikan pelayanan dan pengobatan terhadap ODGJ, adapun target SPM 100%
( 57 orang), cakupan selama tahun 2018 adalah sebanyak 102 orang ( 276% )

5. Program UKK ( Upaya Kesehatan Kerja) dan kesja or


Upaya kesehatan kerja di wilayah kerja puskesmas sudah terbentuk 4 kelompok
kerja yaitu .
a. Ukk Pariwisata yang bertempat di hotel mutiara carita dengan jumlah anggota
sebanyak 19 orang yang diberikan pelayanan kesehatan 19 orang ,
b. Ukk Nelayan yang bertempat di tempat pelelangan ikan cilurah desa
Sukanagara.
dengan jumlah anggota sebanyak .15 orang diberikan pelayanan kesehatan 15
orang dan Ukk Nelayan Carita yang bertempat di TPI Carita Desa Carita
berjumlah 10 orang.

Profil UPT Puskesmas Carita Tahun 2020 72


c. Ukk pengrajin emping yang bertempat di kampung tembol desa Tembong yang
berjumlah anggota 21 orang, masalah kesehatan dari hasil
pemeriksaaan/pelayanan sebagian ditemukan dengan keluhan sakit
sendi/myalgia, darah tinggi, dermatitis dan gastritis dan dari pengamatan kegiatan
yang dilakukan anggota /pekerja masih kurang menerapkan secara ergonomi .
6. Program Indra
Program indra selama tahun 2020 yang tidak ditemukan dari 10 desa
7. Program Kestrad
Upaya kesehatan tradisional belum berjalan dengan semestinya sehingga belum ada
laporan kegiatan selama tahun 2020

4.2.6.Program Pengobatan Dasar termasuk Pelayanan Darurat karena Kecelakaan

1. Jumlah Kunjungan

Tabel 4.4
Jumlah Kunjungan Pasien Dan Rujukan
Puskesmas Carita tahun 2018

% Rujukan
Kunjungan Pasien Rujukan
Um BPJS JML Umum BPJS Jml
No Bulan Umum BPJS JML
um
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Januari 2.076 1984 4060 9 38 47 0,43 1,91 1.16
2 Februari 1098 2043 3141 15 56 71 ,37 2,74 2,26
3 Maret 1679 2058 3737 8 31 39 0,48 1,51 1.04
4 April 1.763 1343 3106 6 10 16 0,34 0,74 0.51
5 Mei 878 1653 2531 4 12 16 0,46 0,73 0,63
6 Juni 1.433 2058 3491 6 17 23 0,42 0,83 0.66
7 Juli 1.322 2038 3360 11 19 30 0,82 0,93 0,89
8 Agustus 1.083 1634 2717 3 32 34 0,28 1,96 1.25
9 Septembe 973 2076 3049 5 14 19 0.62
0,51 0,67
r
10 Oktober 1.651 1743 3394 7 21 28 0,42 1,20 0,82
11 Nopember 1.132 1943 3075 10 18 28 0,88 0,93 0,91
12 Desember 1.085 1874 2959 5 13 18 0,46 0,69 0,61
Jml 16.173 22447 38620 89 281 370 0,55 1,25 0,96
Sumber SP 3 Puskesmas Carita

Profil UPT Puskesmas Carita Tahun 2020 73


Tabel.4.5
Kunjungan Pasien UGD

Jml
No Bulan Kasus
KLL Lain2
1 Januari 17 24 41
2 Februari 29 11 40
3 Maret 19 21 40
4 April 31 14 45
5 Mei 16 9 25
6 Juni 13 23 36
7 Juli 22 11 33
8 Agustus 19 17 36
9 September 17 18 35
10 Oktober 19 27 46
11 Nopember 26 6 32
12 Desember 34 19 33
Jml 228 200 428

Jumlah penduduk yang berkunjung dan memanfaatkan sarana pelayanan


kesehatan Puskesmas Carita pada tahun 2018 secara keseluruhan sebanyak 38.620
kunjungan adanya kenaikan kunjungan di banding dengan kunjungan tahun 2017
sebanyak 27.397 kunjungan.

Kunjungan tersebut diatas termasuk pelayanan di luar gedung pelayanan yg


dilakukan dengan kunjungan rumah terhadap masyarakat yang tidak berkunjung ke
Puskesmas yang disebabkan diantaranya penyakit kronis, penyakit jiwa, keluarga rawan.
dan

Angka kejadian kecelakaan Lalulintas yang ditangani oleh UGD tahun 2018
adalah sebanyak 228 orang, sedang pasien yang dirujuk seluruhmya selama satu tahun
sebanayak 370 rujukan yang terdidri dari 89 (0,55%) rujukan umum dan 281 (1,25%)
rujukan BPJS, bila dilihat dari batas target maksimal rujukan BPJS adalah sebesar
dibawah ≤ 2 % dari jumlah kunjungan, yang artinya kasus bisa di tangani oleh
puskesmas dan yang di rujuk masih dibawah 2 %

4.2.6.1.Pengobatan Gigi dan mulut

Kegiatan Program gigi dan mulut yang dilakukan di Puskesmas Carita meliputi
kegiatan dalam gedung dan luar gedung.
1. Kegiatan dalam gedung
a. Poli Gigi :

Profil UPT Puskesmas Carita Tahun 2020 74


Kegiatan dalam gedung adalah kegiatan yang dilakukan di poli gigi yang
dilakukan setiap hari kerja. Cakupan Poli gigi adalah 32.965 x 4% = 1.318 orang. Jumlah
kunjungan ke poli gigi tahun 2018 sebanyak 386 orang, berarti kunjungan pasien gigi
adalah 29,28%. Adapun urutan kelainan penyakit gigi dan mulut yaitu pencabutan gigi
tetap 86, pencabutan gigi susu 127,penambalan sementara 8, penambalan tetap 24,
scaling 6, dan pra medikasi 135 orang.

Dilihat dari pelayan gigi selama satu tahun pra medikasi,pencabutan gigi baik gigi
susu maupun gigi tetap adalah yang terbanyak, yang artinya masyarakat yang datang ke
poli gigi dengan gigi yang bermasalah datang sudah dalam kondisi lanjut yang
seharusnya datang untuk pemeliharaan kesehatan gigi/ pencegahan.

4.2.6.2. Jumlah pemakaian Obat

Pemakaian obat yang sering digunakan adalah obat yang sesuai dengan penyakit
terbanyak yaitu penyakit ISPA (infeksi saluran pernafasan Akut) dan penyakit gastritis
yaitu parsetamol,CTM dan antacid dan antibiotik yang sering digunakan adalah
Amoxicilin, adapun kebutuhan obat yang direncanakan/ permintaan oleh puskesmas
belum sesuai dengan pemberian dari gudang farmasi, sehingga kadang - kadang
puskesmas harus membeli

Grafik
10 Besar Pemakaian obat

Grafik
94000
83000 10 Besar Pemakaian Obat
78000
(x1000)
54000
44500
27300
2400024000
12000
9900

4.2.6.3.Program Laboratorium Sederhana

Profil UPT Puskesmas Carita Tahun 2020 75


Tabel 4.6
Hasil jenis pemeriksaan lab th 2020

Hasil Jenis Pemeriksaaan lab

No Sputum koles Gol


Gula Asam Darah Hep Wi HB
terol dara HIV
BTA darah urat rutin atitis dal
h
1 221 185 362 201 352 149 172 198 39 257

Pelaksanaan program laboratorium sederhana yang dilakukan di Puskesmas Carita


dan melihat dari hasil pemeriksaaan kegiatan laboratorium tahun 2018 adanya
peningkatan hasil pemeriksaan di banding dengan tahun 2017, ini di sebabkan kebutuhan
masyarakat tentang diagnose penunjang dari laboratorium semakin di perlukan, dan
sehubungan dengan hal tersebut kebutuhan sumber daya analis sangat di butuhkan
Puskesmas

4.3. Manajemen kesehatan


Sistem informasi kesehatan memberikan dukungan infomasi kepada proses
pengambilan keputusan disemua tingkat administrasi pelayanan kesehatan. Sistem
informasi kesehatan di Puskesmas belum berjalan maksimal hal ini disebabkan beban
kerja puskesmas cukup tinggi dimana terdapat 24 program yang harus dilaksanakan,
walaupun yang wajib dilaksanakan ada 6 program sedangkan sebagian tenaga di
puskesmas yang ada belum memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung intervensi
program yang efektif dan efesien. perangkat untuk mendukung kearah tersebut juga
masih kurang seperti computer/laptop, sementara ini laporan harus berbasis system
online.
Pemanfaatan data dan informai kesehatan selama ini sudah diwujudkan dengan
adanya buku profil kesehatan yang diterbitkan oleh Puskesmas secara rutin setiap tahun
sekali. Profil tersebut diarahkan sebagai pedoman untuk memantau dan mengevaluasi
pencapaian program kesehatan. Program kesehatan digunakan juga sebagai penyedia data
dan informasi untuk perencanaan, pengambilan keputusan dan manajemen kesehatan
selain profil kesehatan tersebut.

Profil UPT Puskesmas Carita Tahun 2020 76

Anda mungkin juga menyukai