KESIMPULAN
Dengan melihat uraian pada bab I s.d bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
Profil Puskesmas Carita merupakan salah satu sumber informasi untuk mengukur
tingkat pencapaian program kesehatan. Berkaitan dengan pembangunan kesehatan, UPT
Puskesmas Carita telah menetapkan pokok-pokok kebijakan pembangunan yang telah
disesuaikan dengan kondisi potensi dan aspirasi yang tumbuh dan berkembang di
masyarakat secara menyeluruh dan terpadu. Tujuan Pembangunan Kesehatan UPT
Puskesmas Carita adalah Kecamatan Carita mampu menjadi masyarakat sehat secara
mandiri yang didukung oleh SDM (Sumber Daya Manusia) yang sehat jasmani rohani
menuju Pandeglang Sehat Secara Merata.
Sedangkan sumber daya manusia (SDM) atau Tenaga kesehatan yang ada di
Puskesmas Carita baik yang berstatus PNS, PTT dan TKK/TKS yaitu: Tenaga Medis/
Dokter umum 2 orang, dokter gigi 1 orang, Paramedis Kesehatan / Bidan 19 orang,
Kesehatan Promkes 1 orang, Sanitarian 2 orang, Nutrisionis/ Gizi 1 orang, Tenaga non
Jumlah jiwa yang memanfaatkan fasilitas kesehatan di Puskesmas Carita terlihat dari
jumlah kunjungan selama periode Januari – Desember 2018. Kunjungan rawat jalan 38.620
kunjungan, terjadi peningkatan pasien dari tahun 2017 . Kunjungan tersebut diatas
termasuk pelayanan di luar gedung yang tujuannya mendekatkan pelayanan yang tidak
terjangkau oleh masyarakat dengan kunjungan rumah.
Penyakit yang terbanyak yang berkunjung ke puskesmas adalah penyakit ISPA
( Infeksi saluran napas bagian atas ).
Dan khusus pasien yang datang ke UGD sebanyak 428 kunjungan, angka kejadian
kecelakaan Lalulintas yang ditangani sebanyak 228 orang yang lainnya 200.
Sasaran estimasi ibu hamil tahun 2018 di wilayah UPT Puskesmas Carita 703 orang,
cakupan K1 sebanyak 759 (104 %), cakupan K4 93,31 %, cakupan deteksi bumil risti
sebanyak (23.6 %) , linakes 74,9 % , KN 1 95,77% Jampersal 56 persalinan ,cakupan KB
aktif 82,2% dan cakupan KB baru dari sasaran Pus yang ada 83,5%, kematian ibu selama
tahun 2018 ada 3 kasus kematian ibu, kematiann neo ada 8 orang yang dilaporkan akibat
dari gangguan pernapasan/aspeksia 4 orang, infeksi (bronchitis, febris) 2 orang dan oleh
sebab lainnya 2 orang .
Pencapaian pada program gizi salah satu indikator adalah partisipasi masyarakat D/S
66.9 % ,pemberian tablet tambah darah Fe 1 sebanyak 108% pada ibu hamil, dan yang
mendapatkan Fe 3 sebanyak 93,31%. Pemberian bulan Vitamin A dosis tinggi pada anak
umur 6 – 11 bulan dan 12 sampai 59 bulan sebanyak 83,82%, pelayanan/ penanganan gizi
buruk adalah 100% dari jumlah 24 GBR capaiana BGM di wilayah kerja puskesmas 4,8 %.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi gizi di atas diintegrasikan melalui
kegiatan perbaikan gizi keluarga, antara lain pemberian makanan tambahan (PMT),
pemantauan pertumbuhan balita, konseling, penyuluhan, pelayanan gizi dan kesehatan
dasar.
Sedangkan dari program P2P, pada tahun 2018 yang terdiri dari beberapa program
diantaranya cakupan TB kasus baru sebanyak 28 orang (43%), dengan temuan suspek
Dari program Promosi kesehatan cakupan kegiatan advokasi lintas sector selama satu
tahun 40 kali advokasi, penyuluhan kelompok 240 kali, Kegiatan SMD dan MMD
sepuluh kali dari 10 desa dan capaian PHBS keluarga 72.41% kegiatan Posyandi 100 %
dari 52 posyandu Adapun stratanya 27 pratama dan 26 madya.
Kegiatan UKS meliputi kegiatan dalam gedung dan luar gedung. Kegiatan dalam
gedung yaitu memberikan pelayanan kesehatan anak usia sekolah sedangkan pelayanan
diluar gedung meliputi kegiatan melakukan penjaringan anak sekolah, pemeriksaan TB dan
BB pada anak sekolah, kesehatan berkala pada SD, SMP, pembinaan pada guru UKS
sebagai fasilitator untuk kemajuan UKS dan melakukan penilaian terhadap sekolah sehat.