Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DISTRIBUSI 10 PENYAKIT TERBANYAK DI

PUSKESMAS TWANO, PUSKESMAS ABEPURA DAN


PUSKESMAS KOYA BARAT

Oleh :

1. Resa Sugara Inan Kabes 12. Yoel Wonorenggo 22 Benediktus R Kayame


2. Afriyanti Erengua 13 Rizal Aditya S Marlissa 23 Hasriyanti Parenta
3. Anna Maria I Rumabar 14 Sondi V Lumban Batu 24 Herold F P Wilar
4. Gendis Giona Sudja 15 Danang Candra H Budiaji 25 Astrid C Y Sabarofek
5. Gresilia Patrisia J Nussy 16 Herdyana Silitonga 26 Beatrix Linda
6. Chrismon DCR Rumbekwan 17 Josefina B Fatubun 27 Hotnida
7. Christina A Y Kaipman 18 Sharah 28 Indri Astuti R Remetwa
8. Liberthin Mandala Putri 19 Astra Nova Parumpa 29 Anita Rosina Sentuf
9. Mariani Adventiana Mangkut 20 Apryana Damayanti A R 30 Nova Sari Ayu Pertiwi
10. Bimo Wicaksono 21 Indah Ayu Lestari 31 Ryan J R Womsiwor
11. Anggrit Wiranto

Pembimbing

dr, Paulina Watofa, Sp. Rad., MPH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2019
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI……………………………………………………………. i
BAB I Pendahuluan……………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang……………………………………...…… 1


1.2. Rumusan Masalah………………………………………. 1
1.3. Tujuan……………………………………………………. 2
BAB II Hasil dan Pembahas…………………………………………….. 3
2.1. Hasil…………………………………………………….. 3
2.2. Pembahasan …………………………………………….. 3
BAB III PENUTUP……………………………………………………… 8
3.1. Kesimpulan ……………………………………………… 8
3.2. Saran……………………………………………………… 8
Daftar Pustaka………………………………………………………………9

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sehat menurut (Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan)


adalah suatu kondisi dimana keadaan tubuh baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial dan ekonomis.
Menurut WHO, sehat adalah keadaan sejahtera, sempurna dari fisik, mental,
dan sosial yang tidak terbatas hanya pada bebas dari penyakit atau kelemahan
saja. Pencapaian derajat kesehatan yang baik dan setinggi-tingginya merupakan
suatu hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama,
jenis kelamin, politik yang di anut, dan tingkat sosial ekonominya.
Penyakit adalah suatu keadaan abnormal tubuh atau pikiran yang
menyebabkan ketidaknyamanan disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang
dipengaruhinya. Ada beberapa jenis penyakit, yaitu jenis penyakit menular,
penyakit tidak menular dan penyakit kronis (Wikipedia, 2008).
Dalam perkembangan pelayanan kesehatan, rekam medis menjadi salah satu
faktor pendukung terpenting. Di dalam Permenkes RI Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis telah disebutkan bahwa fungsi
rekam medis adalah pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien, alat bukti
dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi,
penegakan etika kedokteran dan etika kedokteran gigi, keperluan pendidikan dan
penelitian, dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan, serta data statistik
kesehatan. Menurut Kepmenkes RI Nomor 377/Menkes/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan, seorang perekam medis
harus mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat sesuai
klasifikasi yang diberlakukan di Indonesia (ICD-10) tentang penyakit dan
tindakan medis dalam pelayanan dan manajemen kesehatan. Penerapan pengodean
digunakan untuk mengindeks pencatatan penyakit, masukan bagi sistem pelaporan
diagnosis medis, memudahkan proses penyimpanan dan pengambilan data terkait
diagnosis karakteristik pasien dan penyedia layanan, bahan dasar dalam
pengelompokan DRG’s (diagnostic related groups) untuk sistem penagihan
pembayaran biaya pelayanan, pelaporan nasional dan internasional morbiditas dan

1
mortalitas, tabulasi data pelayanan kesehatan bagi proses evaluasi perencanaan
pelayanan medis, menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan
dikembangkan sesuai kebutuhan zaman, analisis pembiayaan pelayanan
kesehatan, serta untuk penelitian epidemiologi dan klinis (Hatta, 2008).

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana distribusi 10 Jenis Penyakit yang banyak di temukan dalam
pelayanan kesehatan masyarakat di ke 3 Puskesmas berbeda antara lain,
Puskesmas Twano, Puskesmas Abepura dan Puskesmas Koya Barat, Kota
Jayapura!
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengidentifikasi dstribusi 10 Jenis Penyakit yang banyak di temukan
dalam pelayanan kesehatan masyarakat di ke 3 Puskesmas berbeda antara
lain, Puskesmas Twano, Puskesmas Abepura dan Puskesmas Koya Barat,
Kota Jayapura!

2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
LAPORAN PUSKESMAS
GAMBARAN 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN
PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

Nama Puskesmas : Puskesmas Twano


Kode Puskesmas :

Propinsi : PAPUA
Kab/Kota : Jayapura
Kecamatan : Jayapura Selatan

Bulan: Januari-Desember Tahun : 2018

A. TABEL PELAYANAN RAWAT JALAN 10 PENYAKIT TERBANYAK


RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TWANO TAHUN 2018

NO PENYAKIT KODE PENYAKIT JUMLAH P


KASUS (%)

1 2 3 4 5

1. ISPA J06 5.457 47,07%


2. RA 2101 2.139 18,45%
3. Malaria Tropika B50.9 765 6,59%
4. Gastritis K29.7 686 5,91%
5. Diare A09 595 5,13%
6. Malaria Tertiana B51.9 608 5,24%
7. Penyakit Kulit alergi B35 475 4,09%
8. Kecelakaan Ruda Paksa V 98-V 99 435 3,75%
9. Tonsilitis J03 301 2,59%
10. DM E 14 130 1,12%
JUMLAH 11.591 100%

B. DIAGRAM PERSENTASE 10 PENYAKIT TERBANYAK DI


PUSKESMAS TWANO TAHUN 2018

3
Persentase nominasi 10 besar penyakit yang menjadi masalah kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Twano, Distrik Jayapura Selatan yang berada di bawah
naungan Dinas Kesehatan, Kota Jayapura, Provinsi Papua selama periode Januari-
Desember 2018, di dapati penyakit yang menduduki peringkat tertinggi adalah
penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dengan persentase kasus
sebanyak 5.475 Kasus (47,07%) selama tahun 2018, di susul oleh Reumatoid
Athritis sebanyak 2.139 Kasus (18,45), Malaria Tropica sebanyak 765 Kasus
(6,59%), Gastritis sebanyak 686 Kasus (5,91%), kasus Diare sebanyak 595 Kasus
(5,13%), Malaria Tertiana sebayak 608 Kasus (5,24), Penyakit kulit alergi
sebanyak 475 kasus (4,09%), Kecelakaan, baik Kecelakaan Kerja, Maupun
Kecelakaan Lalulintas, dan Kecelakaan lainnya (Trauma Ruda Paksa) sebanyak
435 Kasus (3,75%),Tonsilitis dengan 301 Kasus (2,59%), dan terakhir di tempati
oleh penyakit Metabolik Tubuh (Diabetes Militus) sebanyak 130 Kasus (1,12%).

4
LAPORAN PUSKESMAS
GAMBARAN 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN
PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

Nama Puskesmas : Puskesmas Abepura


Kode Puskesmas :

Propinsi : PAPUA
Kab/Kota : Jayapura
Kecamatan : Abepura

Bulan: Januari-Desember Tahun : 2018

A. TABEL PELAYANAN RAWAT JALAN 10 PENYAKIT TERBANYAK


RAWAT JALAN DI PUSKESMAS ABEPURA TAHUN 2018

NO PENYAKIT KODE JUMLAH P


PENYAKIT KASUS (%)

1 2 3 4 5

1. ISPA J06 8.092 34,18%


2. Faringitis J02.9 3.324 14,04%
3. Penyakit lainnya 1.978 8,35%
4. Penyakit Otot dan Pesendian M05 1.733 7,32%
5. Hipertensi I10 1.706 7,20%
6. Gastritis K29.70 1.582 6,69%
7. Penyakit Kulit Infeksi L00-L08 1.574 6,66%
8. Penyakit Pulpa & Jaringan Periapikal K04 1.301 5,50%
9. TB Paru A15 1.301 5,50%
10. Penyakit Kulit Alergi L10 1.077 4,56%
JUMLAH 23.668 100%

B. DIAGRAM PERSENTASE 10 PENYAKIT TERBANYAK DI


PUSKESMAS ABEPURA TAHUN 2018

5
Persentase nominasi 10 besar penyakit yang menjadi masalah kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Abepura, Distrik Abepura yang berada di bawah
naungan Dinas Kesehatan, Kota Jayapura, Provinsi Papua selama periode Januari-
Desember 2018, di dapati penyakit yang menduduki peringkat tertinggi adalah
penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dengan persentase kasus
sebanyak 8.092 Kasus (34,18%) selama tahun 2018, Faringitis sebanyak 3.324
Kasus (14,04%), Penyakit lainnya 1.978 Kasus (8,35%), Penyakit otot dan
pesendian sebanyak 1.733 Kasus (7,32%), kasus Hipertensi sebanyak 1.706 Kasus
(7,20%), Gastritis sebayak 1.582 Kasus (6,69%), Penyakit kulit infeksi sebanyak
1.574 Kasus (6,66%), Penyakit Pulpa dan Jaringan periapikal dengan 1,301 Kasus
(5,50%), TB Paru Sebanyak 1.301 Kasus (5,50%) dan terakhir di tempati oleh
penyakit Kulit Alergi sebanyak 1.077 Kasus (4,56%).

6
LAPORAN PUSKESMAS
GAMBARAN 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN DAN
RAWAT INAP
PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT

Nama Puskesmas : Puskesmas Koya Barat


Kode Puskesmas :

Propinsi : PAPUA
Kab/Kota : Jayapura
Kecamatan : Koya BArat

Bulan: Januari-Desember Tahun : 2018

A. TABEL PELAYANAN RAWAT JALAN 10 PENYAKIT TERBANYAK


RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KOYA BARAT TAHUN 2018

NO PENYAKIT KODE PENYAKIT JUMLAH P


KASUS (%)

1 2 3 4 5

1. ISPA J06 6.075 34,52%


2. Malaria Tropika B50.9 2.405 13,66%
3. Malaria Tertiana B51.9 1.969 11,19%
4. RA 2101 1.870 10,63%
5. Kecelakaan V 98-V 99 142 0,81%
6. Diare A09 1.076 6,12%
7. OF 1.024 5,83%
8. HT L.10 1.015 5,77%
9. Penyakit Kulit infeksi B35 1.010 5,75%
10. Gastritis K29.7 1.008 5,72%
JUMLAH 17.594 100%

B. DIAGRAM PERSENTASE 10 PENYAKIT TERBANYAK DI


PUSKESMAS KOYA BARAT TAHUN 2018

7
Persentase nominasi 10 besar penyakit yang menjadi masalah kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Koya Barat, yang berada di bawah naungan Dinas
Kesehatan, Kota Jayapura, Provinsi Papua selama periode Januari-Desember
2018, di dapati yang menduduki peringkat tertinggi adalah Penyakit Infeksi
Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dengan persentase kasus sebanyak 6.075 Kasus
(34,52%), selama tahun 2018, di susul oleh Malaria Tropika sebanyak 2.405
Kasus (13,66), Malaria Tertiana sebanyak 1.969 Kasus (11,19%), Reumatoid
Atritis sebanyak 1.870 Kasus (10,63), kasus Diare sebanyak 1.076 Kasus (6,12%),
Osteo Phorosis (OF) sebayak 1.024 Kasus (5,83), Hipertensi dengan 1.015 Kasus
(5,77%), Penyakit Kulit Infeksi 1.010 Kasus (5,75%), Gastritis sebanyak 1.008
Kasus (7,72%) dan terakhir di tempati oleh penyakit yang dis sebabkan oleh
Kecelakaan, baik Kecelakaan Kerja, Maupun Kecelakaan Lalulintas, Dan
Kecelakaan lainnya (Trauma Ruda Paksa) sebanyak 142 Kasus (0,81%).

8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Distribusi penyakit di setiap wilayah kerja Puskesmas di ke-3
Puskesmas baik Puskesmas Twano, Puskesmas Abepura, dan Puaskesmas
Koya Barat, dapat di ketahui bahwa sebaran penyakit sangat di penharuhi
oleh status lingkungan dan sosioekonomi masyarakat, dimana jumlah
sebaran penyakit endemik seperti malaria sangat dipengaruhi oleh situasi
kondisi fisik lingkungan, dan situasi padat penduduk dan perkembangan
sebaran pembangunan dan kemacetan lalulintas sangat berpengaruh pada
jumlah penyakit Kecelakaan dan beberapa penyakit saluran cerna sangat
berfariasi sesuai dengan status ekonomi dan kondisi lingkungan yang
mempengaruri status kesehatan maupun penyebaran penyakit.
3.2. Saran
1. Kepada Pemerintah, selaku Dinas Kesehatan agar melakukan upaya
pencegahan penyakit menular endemic yang paling berperan penting
dalam persentase jumlah kasus penyakit di masyarakat, dengan perbaikan
sanitasi lingklungan, melalui Promosi Kesehatan dan Pencegahan dini
serta Edukasi, tentang PHBS, pembangunan berwawasan kesehatan, serta
persiapan upaya penanganan segera terhadap KLB jika di dapati.
2. Kepada Puskesmas agar lebih memperluas wilayah jangkauan kerja
melalui Posbindu, Posyandu, Pustu dan Pusling untuk melakukan upaya
Promotif dan Preventif di Pusat Layanan Kesehatan Primer, sampai
kepada tahapan Kuratif (Pengobatan) oleh tenaga medis dan perawat juga
bidan sebagai factor yang memiliki peranan penting terhadap status
pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas terkait.
3. Kepada Universitas Cenderawasih, terkhususnya Fakultas Kedokteran,
Fakultas Antropologi Kesehatan, Fakultas Keperawatan, dan Fakultas
Kesehatan Masyarakat agar lebih peka terhadap situasi dan kondisi status
kesehatan lingkungan dan bahaya penyebaran suatu penyakit, agar dapat di
lakukan upaya Promotif dan Preventif melalui Edukasi dan Penyuluhan
(Poster, Leaflet, Banner, Postingan Medsos, dll) agar menyadarkan

9
masyarakat untuk hidup sehat berwawasan lingkugan yang sehat untuk
menjaga kestabilan Trias Epidemiologi (Host, Agent dan Enviroment)
demi tujuan Organisasi Kesehatan Dunia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia. 2016. Jakarta

http://rifkyanindika-fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-35260-Umum.html

http://www.health.gov/phfunctions/public.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/10_Essential_Public_Health_Services

11

Anda mungkin juga menyukai