Oleh :
Pembimbing
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
mortalitas, tabulasi data pelayanan kesehatan bagi proses evaluasi perencanaan
pelayanan medis, menentukan bentuk pelayanan yang harus direncanakan dan
dikembangkan sesuai kebutuhan zaman, analisis pembiayaan pelayanan
kesehatan, serta untuk penelitian epidemiologi dan klinis (Hatta, 2008).
2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
LAPORAN PUSKESMAS
GAMBARAN 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN
PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT
Propinsi : PAPUA
Kab/Kota : Jayapura
Kecamatan : Jayapura Selatan
1 2 3 4 5
3
Persentase nominasi 10 besar penyakit yang menjadi masalah kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Twano, Distrik Jayapura Selatan yang berada di bawah
naungan Dinas Kesehatan, Kota Jayapura, Provinsi Papua selama periode Januari-
Desember 2018, di dapati penyakit yang menduduki peringkat tertinggi adalah
penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dengan persentase kasus
sebanyak 5.475 Kasus (47,07%) selama tahun 2018, di susul oleh Reumatoid
Athritis sebanyak 2.139 Kasus (18,45), Malaria Tropica sebanyak 765 Kasus
(6,59%), Gastritis sebanyak 686 Kasus (5,91%), kasus Diare sebanyak 595 Kasus
(5,13%), Malaria Tertiana sebayak 608 Kasus (5,24), Penyakit kulit alergi
sebanyak 475 kasus (4,09%), Kecelakaan, baik Kecelakaan Kerja, Maupun
Kecelakaan Lalulintas, dan Kecelakaan lainnya (Trauma Ruda Paksa) sebanyak
435 Kasus (3,75%),Tonsilitis dengan 301 Kasus (2,59%), dan terakhir di tempati
oleh penyakit Metabolik Tubuh (Diabetes Militus) sebanyak 130 Kasus (1,12%).
4
LAPORAN PUSKESMAS
GAMBARAN 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN
PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT
Propinsi : PAPUA
Kab/Kota : Jayapura
Kecamatan : Abepura
1 2 3 4 5
5
Persentase nominasi 10 besar penyakit yang menjadi masalah kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Abepura, Distrik Abepura yang berada di bawah
naungan Dinas Kesehatan, Kota Jayapura, Provinsi Papua selama periode Januari-
Desember 2018, di dapati penyakit yang menduduki peringkat tertinggi adalah
penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dengan persentase kasus
sebanyak 8.092 Kasus (34,18%) selama tahun 2018, Faringitis sebanyak 3.324
Kasus (14,04%), Penyakit lainnya 1.978 Kasus (8,35%), Penyakit otot dan
pesendian sebanyak 1.733 Kasus (7,32%), kasus Hipertensi sebanyak 1.706 Kasus
(7,20%), Gastritis sebayak 1.582 Kasus (6,69%), Penyakit kulit infeksi sebanyak
1.574 Kasus (6,66%), Penyakit Pulpa dan Jaringan periapikal dengan 1,301 Kasus
(5,50%), TB Paru Sebanyak 1.301 Kasus (5,50%) dan terakhir di tempati oleh
penyakit Kulit Alergi sebanyak 1.077 Kasus (4,56%).
6
LAPORAN PUSKESMAS
GAMBARAN 10 PENYAKIT TERBANYAK RAWAT JALAN DAN
RAWAT INAP
PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT
Propinsi : PAPUA
Kab/Kota : Jayapura
Kecamatan : Koya BArat
1 2 3 4 5
7
Persentase nominasi 10 besar penyakit yang menjadi masalah kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Koya Barat, yang berada di bawah naungan Dinas
Kesehatan, Kota Jayapura, Provinsi Papua selama periode Januari-Desember
2018, di dapati yang menduduki peringkat tertinggi adalah Penyakit Infeksi
Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dengan persentase kasus sebanyak 6.075 Kasus
(34,52%), selama tahun 2018, di susul oleh Malaria Tropika sebanyak 2.405
Kasus (13,66), Malaria Tertiana sebanyak 1.969 Kasus (11,19%), Reumatoid
Atritis sebanyak 1.870 Kasus (10,63), kasus Diare sebanyak 1.076 Kasus (6,12%),
Osteo Phorosis (OF) sebayak 1.024 Kasus (5,83), Hipertensi dengan 1.015 Kasus
(5,77%), Penyakit Kulit Infeksi 1.010 Kasus (5,75%), Gastritis sebanyak 1.008
Kasus (7,72%) dan terakhir di tempati oleh penyakit yang dis sebabkan oleh
Kecelakaan, baik Kecelakaan Kerja, Maupun Kecelakaan Lalulintas, Dan
Kecelakaan lainnya (Trauma Ruda Paksa) sebanyak 142 Kasus (0,81%).
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Distribusi penyakit di setiap wilayah kerja Puskesmas di ke-3
Puskesmas baik Puskesmas Twano, Puskesmas Abepura, dan Puaskesmas
Koya Barat, dapat di ketahui bahwa sebaran penyakit sangat di penharuhi
oleh status lingkungan dan sosioekonomi masyarakat, dimana jumlah
sebaran penyakit endemik seperti malaria sangat dipengaruhi oleh situasi
kondisi fisik lingkungan, dan situasi padat penduduk dan perkembangan
sebaran pembangunan dan kemacetan lalulintas sangat berpengaruh pada
jumlah penyakit Kecelakaan dan beberapa penyakit saluran cerna sangat
berfariasi sesuai dengan status ekonomi dan kondisi lingkungan yang
mempengaruri status kesehatan maupun penyebaran penyakit.
3.2. Saran
1. Kepada Pemerintah, selaku Dinas Kesehatan agar melakukan upaya
pencegahan penyakit menular endemic yang paling berperan penting
dalam persentase jumlah kasus penyakit di masyarakat, dengan perbaikan
sanitasi lingklungan, melalui Promosi Kesehatan dan Pencegahan dini
serta Edukasi, tentang PHBS, pembangunan berwawasan kesehatan, serta
persiapan upaya penanganan segera terhadap KLB jika di dapati.
2. Kepada Puskesmas agar lebih memperluas wilayah jangkauan kerja
melalui Posbindu, Posyandu, Pustu dan Pusling untuk melakukan upaya
Promotif dan Preventif di Pusat Layanan Kesehatan Primer, sampai
kepada tahapan Kuratif (Pengobatan) oleh tenaga medis dan perawat juga
bidan sebagai factor yang memiliki peranan penting terhadap status
pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas terkait.
3. Kepada Universitas Cenderawasih, terkhususnya Fakultas Kedokteran,
Fakultas Antropologi Kesehatan, Fakultas Keperawatan, dan Fakultas
Kesehatan Masyarakat agar lebih peka terhadap situasi dan kondisi status
kesehatan lingkungan dan bahaya penyebaran suatu penyakit, agar dapat di
lakukan upaya Promotif dan Preventif melalui Edukasi dan Penyuluhan
(Poster, Leaflet, Banner, Postingan Medsos, dll) agar menyadarkan
9
masyarakat untuk hidup sehat berwawasan lingkugan yang sehat untuk
menjaga kestabilan Trias Epidemiologi (Host, Agent dan Enviroment)
demi tujuan Organisasi Kesehatan Dunia.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://rifkyanindika-fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-35260-Umum.html
http://www.health.gov/phfunctions/public.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/10_Essential_Public_Health_Services
11