Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN

HEPATITIS
Kelompok : 6
Anggota: Nurbasyimah (22235101018)
Fitria Amelia (22235101006)
Wirda Yanti (22235101024)
Muhammad Haikal (22235101012)

Dosen Pembimbing : Ns.isni Hijriana,M.kep


A. Pengertian
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difusi
pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi
virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan
serta bahan-bahan kimia (Riyadi & Sukarmin, 2019).
Hepatitis adalah keadaan radang/cedera pada
hati, sebagai reaksi terhadap virus, obat atau
alkohol (Corwin, 2018).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh
virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta
seluler yang khas (Smeltzer, S.C. & Bare, 2018).
B. Etiologi
Dua penyebab utama hepatitis adalah penyebab virus dan
penyebab non virus. Sedangkan insidensi yang muncul tersering
adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus.
1. Hepatitis virus dapat dibagi ke dalam hepatitis (Harnilawati,
2013):
a) Hepatitis A (HAV)
b) Hepatitis B (HBV)
c) Hepatitis C (HCV)
d) Hepatitis D (HDV)
e) Hepatitis E (HEV)
Semua jenis virus tsb merupakan virus RNA kecuali virus hepatitis
B yang merupakan virus DNA
1. Hepatitis non virus yaitu :
a) Alkohol
b) Obat-obatan
c) Bahan Beracun (Hepatotoksik)
d) Akibat Penyakit lain (Reactive Hepatitis)
C. Klasifikasi
Hepatitis A B C D E
MASA INKUBASI 14 – 49 hari (+/- 28 30-180 hari 15-150 hari 35 hari 14-63 hari
hari)
(+/= 75 hari)
CARA PENULARAN

· FEKAL– ORAL

· PARENTERAL Ya Tidak Tidak Tidak Ya

· LAIN – LAIN Ya Ya Ya Tidak

Akhir ini bisa ? Kontak seks, kontak Kontak seks Kontak seks “WATER BORNE”
serumah
“WATER BORNE” Kontak Kontak serumah
Transmisi serumah

Vertikal
TIPE PENYAKIT BIASANYA AKUT BERVARIASI BERVARIASI BIASANYA AKUT Biasanya akut
(FULMINAN)

CARRIER KRONIK TIDAK 5-10% 80% 70-80% Tidak


CAH TIDAK 50% YA YA Tidak

SIROSIS 20% 20%

HEPATOMA YA
MORTALITAS 0.1-0.2% 0.5-2% 30% PADA 15-20% PADA
PASIEN KRONIS WANITA HAMIL
TANPA

KOMPLIKASI
D. Manifestasi Klinis
a) Fase Inkubasi
b) merupakan waktu diantara saat masuknya virus dan saat timbulnyagejala atau
iktrus
c) Fase Prodromal (pra ikterik)
d) fase diantara timbulnya keluhan-keluhanpertama dan gejala timbulnya icterus
a. Permulaan ditandai dengan : malaise umum, mialgia, atralgia mudah lelah,
gejala saluran nafas dananoreksi.
b. Nyeri abdomen biasanya ringan dan menetap di kuadran kanan atas atau
epigastrikum
e) Fase icterus
f) Muncul setelah 5-10 hr,tetapi dapatjuga munculbersamaan dengan
munculnyagejala.
g) Fase Konvalesen (penyembuhan)
a. Diawali dengan menghilangnya ikterus dankeluhan lain tetapihepatomegali
dan abnormalitas fungsi hati tetap ada
b. Ditandai dengan :
i. Munculnya perasaan lebih sehat
ii. Kembalinya napsu makan
iii.Keadaan akut biasanya akan membaik dalam 2-3 minggu
c. Pada 5% - 10% kasus hepatitis B perjalanan klinisnya mungkin lebih sulit
ditangani hanya < 1% yang menjadi fulminan (menyeluruh)
E. Patofisiologi
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap
obat-obatan dan bahan-bahan kimia.Unit fungsional dasar
dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki
suplai darah sendiri.Sering dengan berkembangnya
inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar
terganggu.Gangguan terhadap suplai darah normal pada
sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-
sel hepar.Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang
menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun
dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat.Oleh
karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis
sembuh dengan fungsi hepar normal.
F. Tanda dan Gejala
1. Masa tunas
 Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)
 Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)
 Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)
2. Fase Pre Ikterik
Nafsu makan menurun (pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan
atas (ulu hati) dirasakan sakit. Seluruh badan pegal-pegal terutama di
pinggang, bahu dan malaise, lekas capek terutama sore hari, suhu badan
meningkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri
persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.
3. Fase Ikterik
Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu
badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus
meningkat pada minggu I, kemudian menetap dan baru berkurang setelah
10-14 hari.
4. Fase penyembuhan
G. Penatalaksanaan
1. Penderita yang menunjukkan keluhan berat harus istirahat
penuh selama 1-2 bulan.
2. Diet harus mengandung cukup kalori dan mudah dicerna.
3. Pada umumnya tidak perlu diberikan obat-obat, karena
sebagian besar obat akan di metabolisme di hati dan
meningkatkan SGPT.
4. Wanita hamil yang menderita hepatitis perlu segera di rujuk ke
rumah sakit.
5. Pemeriksaan enzim SGPT dan gamma-GT perlu dilakukan
untuk memantau keadaan penderita. Bila hasil pemeriksaan
enzim tetap tinggi maka penderita dirujuk untuk menentukan
apakah perjalanan penyakit mengarah ke hepatitis kronik.
6. Hepatitis b dapat dicegah dengan vaksin. Pencegahan ini
hanya dianjurkan bagi orang-orang yang mengandung resiko
terinfeksi.
H. ASUHAN KEPERAWATAN
1.Pengkajian
Identitas klien
Berisi tentang identitas klien seperti nama, jenis kelamin,
umur, berat badan, dan sebagainya.
Riwayat penyakit masa lalu
Riwayat penyakit klien yang diderita sebelum mengidap
penyakit sekarang. Perlu dikaji untuk mengetahui apakah ada
kaitan atau hubungan dari penyakit yang pernah dialami
dengan yang sekarang.
Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui apakah penyakit yang diderita klien
merupakan penyakit keturunan atau tidak
Pengkajian psikososial
Mengkaji bagaimana hubungan sosial klien dengan orang lain
saat mengetahui dan mengidap penyakit yang sedang
dideritanya.
2. Pemeriksaan fisik ROS
a. Kedaan umum : kesadaran composmentis, wajah tampak
menyeringai kesakitan, konjungtiva anemis, Suhu badan 38,50
C
b. Sistem respirasi : frekuensi nafas normal (16-20x/menit),
dada simetris, ada tidaknya sumbatan jalan nafas, tidak ada
gerakan cuping hidung, tidak terpasang O2, tidak ada ronchi,
whezing, stridor.
c. Sistem kardiovaskuler : TD 110/70mmHg , tidak ada oedema,
tidak ada pembesaran jantung, tidak ada bunyi jantung
tambahan.
d. Sistem urogenital : Urine berwarna gelap
e. Sistem muskuloskeletal : kelemahan disebabkan tidak
adekuatnya nutrisi (anoreksia)
f. Abdomen
3. Pemeriksaan fisik Pengkajian Fungsional Gordon
a) Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
b) Pola nutrisi dan metabolik
c) Pola eliminasi
BAK : urine warna gelap,encer seperti teh
BAB : Diare feses warna tanah liat
d) Pola aktivitas dan latihan
e) Pola istirahat tidur
f) Pola persepsi sensori dan kognitif
g) Pola hubungan dengan orang lain
h) Pola reproduksi / seksual
i) Pola persepsi diri dan konsep diri
j) Pola mekanisme koping
k) Pola nilai kepercayaan / keyakinan
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang diabetes mellitus dapat berupa (Parliani dkk,
2021);
a) ASR (SGOT) / ALT (SGPT)
Awalnya meningkat.Dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik kemudian
tampak menurun. SGOT/SGPT merupakan enzim – enzim intra seluler yang
terutama berada dijantung, hati dan jaringan skelet, terlepas dari jaringan
yang rusak, meningkat pada kerusakan sel hati
a. Darah Lengkap (DL)
SDM menurun sehubungan dengan penurunan hidup SDM (gangguan enzim
hati) atau mengakibatkan perdarahan.
b. Leukopenia
Trombositopenia mungkin ada (splenomegali)
c. Diferensia Darah Lengkap
Leukositosis, monositosis, limfosit, atipikal dan sel plasma.
d. Alkali phosphatase
Sedikit meningkat (kecuali ada kolestasis berat)
f. Feses
Warna tanah liat, steatorea (penurunan fungsi hati).
g. Albumin Serum
Menurun, hal ini disebabkan karena sebagian besar protein serum
disintesis oleh hati dan karena itu kadarnya menurun pada berbagai
gangguan hati.
h. Gula Darah
Hiperglikemia transien / hipeglikemia (gangguan fungsi hati).
i. Anti HAVIgM
Positif pada tipe A
j. HbsAG
Dapat positif (tipe B) atau negatif (tipe A)
k. Masa Protrombin
Kemungkinan memanjang (disfungsi hati), akibat kerusakan sel hati atau
berkurang. Meningkat absorbsi vitamin K yang penting untuk sintesis
protombin.
l. Bilirubin serum
Diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis buruk, mungkin
berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler)
m. Tes Eksresi BSP (Bromsulfoptalein)
Kadar darah meningkat.
BPS dibersihkan dari darah, disimpan dan dikonyugasi dan
diekskresi. Adanya gangguan dalam satu proses ini menyebabkan
kenaikan retensi BSP.
n. Biopsi Hati
Menujukkan diagnosis dan luas nekrosis
o. Skan Hati
Membantu dalam perkiraan beratnya kerusakan parenkin hati.
p. Urinalisa
Peningkatan kadar bilirubin.
Gangguan eksresi bilirubin mengakibatkan hiperbilirubinemia
terkonyugasi. Karena bilirubin terkonyugasi larut dalam air, ia
dsekresi dalam urin menimbulkan bilirubinuria.
KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian diambil tgl : 08 Maret 2024

Jam : 13:20
Tanggal Masuk : 09 Maret 2024
No. reg : 010899
Ruangan / Kelas : Dahlia / II
No. Kamar : 10
Diagnosa Masuk : Hepatitis
Diagnosa Medis : Hepatitis
IDENTITAS
1. Nama : Tn. A
2. Umur : 51 thn
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Suku / Bangsa : Aceh/Indonesia
6. Bahasa : Aceh
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan : Wirausaha
9. Alamat : Sigli
ANALISA DATA
KELOMPOK DATA PENYEBAB MASALAH
KEPERAWATAN
Gejala dan tanda Pengaruh alkohol,virus Nyeri Akut
mayor hepatitis,toksin
Subjektif :px mengeluh |
nyeri Inflamasi pada hepar
Objektif : |
Px tampak meringis Peregangan kapsula
Px bersikap protektif hati
(posisi menghindari |
nyeri) Hepatomegali
Px tampak gelisah |
sulit tidur Perasaan tidak
Gejala dan tanda nyaman dikuadran
minor kanan atas
Subjektif : - |
Objektif : Nyeri
tekanan darah |
meningkat Nyeri Akut
nafsu makan berubah
ANALISA DATA
KELOMPOK DATA PENYEBAB MASALAH
KEPERAWATAN
TTV :
S : 36•c ; N : 88x/mnt
TD : 130/90 mmHg
RR : 20x/mnt
Skala nyeri : 4
P : Pengaruh alkohol
Q : Px menyeringai
R : pada perut
S : skala nyeri 4
T : 27 April 2020

Gejala dan tanda Perasaan tidak Defisit Nutrisi


mayor nyaman dikuadran
Subjektif : - kanan atas
Objektif : |
BB menurun Anoreksia
|
Mual,muntah
|
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
|
Defisit Nutrisi
ANALISA DATA
KELOMPOK DATA PENYEBAB MASALAH
KEPERAWATAN
Gejala dan tanda
minor
Subjektif :
px mengatakan cepat
kenyang setelah
makan
px mengatakan
kram/nyeri pada perut
Px mengatakan nafsu
makan menurun
Objektif :
Bising usus hiperaktif
(15x/mnt)
Membran mukosa
pucat

TTV
S : 36•c
TD : 130/90 mmHg
N : 88x/mnt
RR : 20x/mnt
ANALISA DATA
KELOMPOK DATA PENYEBAB MASALAH
KEPERAWATAN
BB dirumah : 54kg
BB diRS : 50kg
Makan 1 porsi habis ¼
Minum 2gls/hari
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA TANGAN
MUNCUL
TERATASI
28 April 2020 Nyeri akut b/d agen pencedera 30 April 2020
fisiologis d/d tampak meringis

28 April 2020 Defisit nutrisi b/d ketidakmampuan 30 April 2020


mengabsorbsi nutrien d/d BB
menurun
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA LUARAN (SLKI) TANDA TANGAN
KEPERAWATAN INTERVENSI (SIKI)

1 Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan Observasi :


pencedera fisiologis d/d tindakan • Identifikasi
tampak meringis keperawatan 2x24 lokasi,karakteristik,dur
jam,maka tingkat asi,frekuensi,kualitas,i
nyeri menurun ntensitas nyeri
dengan kriteria • Identifikasi skala nyeri
hasil : • Monitor efek samping
Meningkatnya : penggunaan analgesik
Kemampuan Terapeutik :
menuntaskan • Berikan ternik
aktivitas nonfarmakologis untuk
Menurunnya : mengurangi rasa nyeri
• Keluhan nyeri (napas
• Meringis dalam,relaksasi,distra
• Sikap protektif ksi)
• Gelisah • Kontrol lingkungan
• Kesulitan tidur yang memperberat
Membaiknya : rasa nyeri (suhu
• Tekanan darah ruangan,pencahayaan
• Nafsu makan ,kebisingan)
• Pola tidur • Fasilitasi istirahat dan
tidur
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA LUARAN (SLKI) TANDA TANGAN
KEPERAWATAN INTERVENSI (SIKI)

Edukasi :
• Jelaskan
penyebab,periode,dan
pemicu nyeri
• Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian
analgesik
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA LUARAN (SLKI) TANDA
KEPERAWATAN INTERVENSI (SIKI) TANGAN
2 Defisit nutrisi b/d Setelah dilakukan Observasi :
ketidakmampuan tindakan • Identifikasi status nutisi
mengabsorbsi nutrien d/d keperawatan • Identifikasi alergi dan
BB menurun 2x24,maka status intoleransi makanan
nutrisi membaik • Identifikasi makanan yang
dengan kriteria disukai
hasil : • Identifikasi kebutuhan
Meningkatnya : kalori dan jenis nutrien
• Porsi makan • Monitor asupan makanan
yang dihabiskan • Monitor BB
Menurunnya : • Monitor hasil pemeriksaan
• Perasaan cepat lab
kenyang Terapeutik :
• Nyeri abdomen • Fasilitasi menentukan
Membaiknya : pedoman diit
• BB indeks masa • Sajikan makanan secara
tubuh (IMT) menarik dan suhu yang
• Frekuensi sesuai
makan • Berikan makanan tinggi
• Nafsu makan kalori dan protein
• Bissing usus • Berikan suplemen
• Membran makanan
mukosa
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA LUARAN (SLKI) TANDA
KEPERAWATAN INTERVENSI (SIKI) TANGAN
Edukasi :
• Ajarkan diit yang
diprogramkan
Kolaborasi :
• Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri)
• Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL/ IMPLEMENTASI TANGGAL/ EVALUASI
JAM
JAM
1 28-4-2020 Observasi : 28-4-2020 S:
07:00 • Mengidentifikasi Px mengatakan nyeri sedikt
lokasi,karakteristik,durasi,fre berkurang
kuensi,kualitas,intensitas Px mengatakan sedikit tidak
nyeri gelisah lagi
07:45 • Mengidentifikasi skala nyeri Px mengatakan lumayan bisa
08:10 • Memonitor efek samping tidur
penggunaan analgesik

08:20 Terapeutik : 12:00 O:


• Memberikan ternik • Px tampak lebih tenang
nonfarmakologis untuk • Terpasang infus D5 20tpm
mengurangi rasa nyeri • TTV :
(napas TD : 120/90 mmHg
dalam,relaksasi,distraksi) N : 88x/mnt
08:45 • Mengontrol lingkungan yang S : 36•c
memperberat rasa nyeri RR : 20x/mnt
(suhu Skala nyeri 3
ruangan,pencahayaan,kebis A : Masalah teratasi sebagian
ingan) P : Lanjutkan intervensi
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL/ IMPLEMENTASI TANGG EVALUASI
JAM
AL/JAM
09:00 • Memfasilitasi istirahat dan tidur S:
Edukasi : • Px mengatakan nafsu
11:00 • Menjelaskan makan sedikit meningkat
penyebab,periode,dan pemicu • Px mengatakan tidak
nyeri merasa mual
11:05 • Mengajarkan teknik O:
nonfarmakologis untuk • Px tampak lebih suka
mengurangi rasa nyeri makan
11:20 Kolaborasi : • Makanan yang disajikan
• Berkolaborasi pemberian dihabiskan
analgesik • Terpasang infus D5 20tpm
• TTV :
Observasi : TD : 120/90 mmHg
12:00 • Mengidentifikasi status nutisi 14:00 N : 88x/mnt
12:15 • Mengidentifikasi alergi dan S : 36•c
intoleransi makanan RR : 20x/mnt
12:20 • Mengidentifikasi makanan yang • BB naik ½ kg
disukai A : Masalah teratasi sebagian
12:45 • Mengidentifikasi kebutuhan kalori P : Lanjut intervensi
dan jenis nutrien
12:55 • Memonitor asupan makanan
13:00 • Memonitor BB
13:10 • Memonitor hasil pemeriksaan lab
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL/ IMPLEMENTASI TANGGAL/ EVALUASI
JAM
JAM
Terapeutik :
13:15 • Memfasilitasi menentukan
pedoman diit
13:30 • Menyajikan makanan
secara menarik dan suhu
yang sesuai
13:45 • Memberikan makanan tinggi
kalori dan protein
13:50 • Memberikan suplemen
makanan
Edukasi :
13:55 • Mengajarkan diit yang
diprogramkan
Kolaborasi :
14:00 • Berkolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri)
14:00 • Berkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL/ IMPLEMENTASI TANGGAL/ EVALUASI
JAM
JAM
2 29-4-2020 Observasi : 29-4-2020 S:
14:00 • Mengidentifikasi • Px mengatakan nyeri
lokasi,karakteristik,durasi,fre berkurang
kuensi,kualitas,intensitas • Px mengatakan tidak
nyeri gelisah lagi
14:05 • Mengidentifikasi skala nyeri • Px mengatakan tidak
14:30 • Memonitor efek samping mengalami gangguan tidur
penggunaan analgesik O:
Terapeutik : • Px tampak tenang
14:35 • Memberikan ternik • Terpasang infus D5 20tpm
nonfarmakologis untuk • TTV :
mengurangi rasa nyeri TD : 110/80mmHg
(napas N : 80x/mnt
dalam,relaksasi,distraksi)
14:50 • Mengontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(suhu
ruangan,pencahayaan,kebis
ingan)
14:55 • Memfasilitasi istirahat dan
tidur
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
NO TANGG IMPLEMENTASI TANGGA EVALUASI
AL/JAM
L/JAM
Edukasi :
15:55 • Menjelaskan
penyebab,periode,dan pemicu
nyeri
16:00 • Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi :
16:05 • Berkolaborasi pemberian
analgesik

Observasi : S:
16:20 • Mengidentifikasi status nutisi • Px mengatakan nafsu
16:30 • Mengidentifikasi alergi dan makan meningkat
intoleransi makanan • Px mengatakan tidak
16:45 • Mengidentifikasi makanan yang merasa mual dan tidak
disukai muntah
16:55 • Mengidentifikasi kebutuhan kalori O:
dan jenis nutrien 19:30 • Px tampak suka makan
17:00 • Memonitor asupan makanan • Makanan yang disajikan
17:10 • Memonitor BB dihabiskan
17:20 • Memonitor hasil pemeriksaan lab • TTV :
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL/ IMPLEMENTASI TANGGAL/ EVALUASI
JAM
JAM
Terapeutik : TD : 110/80 mmHg
17:30 • Memfasilitasi menentukan N : 80x/mnt
pedoman diit S : 36•c
17:45 • Menyajikan makanan RR : 20x/mnt
secara menarik dan suhu BB naik 1kg
yang sesuai A : Masalah teratasi
17:50 • Memberikan makanan tinggi P : intervens dihentikan
kalori dan protein
17:55 • Memberikan suplemen
makanan
Edukasi :
18:00 • Mengajarkan diit yang
diprogramkan
Kolaborasi :
18:30 • Berkolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri)
19:00 • Berkolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
KESIMPULAN

a) Definisi
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difusi pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta
bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
b) Etiologi
Hepatitis virus dapat dibagi ke dalam hepatitis : Hepatitis A, B, C, D, E
Hepatitis Non Virus : alkohol, obat – obatan, bahan beeracun, akibat penyakit
lain
c) Klasifikasi dan penyebab
Ø Hepatitis A : masa inkubasi 14-49 hari, cara penularan melalui fekal oral
Ø Hepatitis B :masa inkubasi 30-180 hari, cara penularan melalui pereteral
Ø Hepatitis C :masa inkubasi 15-150 hari, cara penularan melalui pereteral
Ø Hepatitis D :masa inkubasi 35 hari, cara penularan melalui pereteral
Ø Hepatitis E :masa inkubasi 14-63 hari, cara penularan melalui fekal oral
TERIMA KASIH
Tidak ada masalah yang
tidak memiliki jalan keluar.
Berdiskusilah dan temukan
solusi terbaik!

Anda mungkin juga menyukai