1
PENDAHULUAN
1. Anatomi hati
1. Berat 100-1500 gr
2. Kira-kira 1/50 BB
3. Letak pada abd bag atas
4. Terbagi 2 bagian besar
1. Lobus kanan
2. Lobus kiri
2. Pendarahan di kendalikan o/ 2 sistem
pembuluh darah
1. Vena porta
2. Arteri hepatika
1. Pada vena porta hepatik keluar saluran
empedu yg bergabung menjadi duktus
hepatikus
2. Duktus sistikus menggabungkan diri dg
ductus hepatikus u/ menjadi duktus koledukus
FUNGSI HATI
1. Penyimpanan glikogen, sintesis
protein plasma, dan penetralan
obat.
2. Proses metabolisme
3. Mengkonjugasi bilirubin
4. Menetralisir toksin
5. Pembentukan steroid termasuk
kolesterol dan asam empedu
DEFINISI
1. Suatu proses peradangan pada jaringan
yang dapat disebabkab oleh infeksi virus
dan oleh reaksi toksik terhadap obat-
obatan serta bahan kimia (Sujono Hadi,
1999)
2. Hepatitis virus merupakan infeksi sitemik
oleh virus disertai nekrosis dan klinis,
biokimia serta seluler yang khas
(Smeltzer, 2001)
2
• Hepatitis adalah peradangan dari sel-sel
liver yang meluas/ menyebar , hepatitis
virus merupakan jenis yang paling
dominan
3
HEPATITIS
PENYEBAB VIRUS
HEPATITIS
1. VIRUS HEPATITIS A (VHA)
2. VIRUS HEPATITIS B (VHB)
3. VIRUS HEPATITIS C (VHC)
4. VIRUS HEPATITIS D (VHD)
5. VIRUS HEPATITIS E (VHE)
4
GEJALA
PRODROMAL : PANAS, MUAL, ANOREKSIA, KENCING
WARNA TEH TUA (KUNING KECOKLATAN
) , SAKIT SENDI / TULANG, MUNTAH.
MASA INKUBASI :
HVA 2-4 MINGGU
HVB 2-6 BULAN
HVC 2-26 MINGGU
HVD 4-20 MINGGU
HVE 22-60 HARI
5
• Secara klinis manifestasi hepatitis akut adalah
sama, apapun penyebabnya.
6
DIAGNOSIS - HEPATITIS
1. PEMERIKSAAN SEROLOGIS
HVA IgM anti HVA
HVB HBS Ag, anti HBc
HVC anti HCV
HVE anti HEV
2. HISTOPATOLOGIS (BIOPSI HATI)
7
• IgM anti-HAV : antibodi tubuh yg dibentuk
sebagai tanggapan terhadap virus hepatitis A
• HBsAg (Hepatitis B surface antigen) adalah
suatu protein antigen yang dihasilkan oleh HBV.
• Anti-HBc (anti–Hepatitis B core antigen) adalah
suatu antibodi terhadap hepatitis B core antigen.
Core antigen ditemukan dalam partikel virus
namun menghilang lebih awal pada perjalanan
infeksi.
• Pemeriksaan Anti-HCV merupakan pemeriksaan
darah untuk mendeteksi keberadaan antibodi
terhadap virus Hepatitis C (HCV).
• Pada hepatitis akut, SGOT,SGPT akan
meningkat sampai 20-50x N dan cepat menurun
sampai 50%
• Pada hepatitis kronik penurunan SGOT, SGPT
agak lambat dan berfluktuasi.
• SGPT (7 -32 u/l)
• SGOT (7 – 25 u/l)
8
Type A Type B Type C Type D Type E
9
Type A Type B Type C Type D Type E
Metode Fekal-oral •Parenteral •Parenteral Sama dg Fekal-oral
transmi Sexual •Seksual jarang biasanya VHB Kontac
si parenteral •Oral-oral melalui Vertikal- tapi
•Sanitasi •Perinatal tranfusi darah sexual resikonya
buruk •Petugas •seksual, Parenteral rendah
•Kontak kes •orang ke perinatal,
•Air/ orang( memerluka
makanan •Perinatal/ n koinfeksi
•Sosio yg neonatal dengan type
rendah •Tato B
•Saliva
•Sumpit makan
10
Type A Type B Type C Type D Type E
11
Type A Type Type C Type D Type E
B
12
Type A Type B Type C Type D Type E
13
Type A Type B Type C Type D Type E
14
GEJALA KLINIK
Type A Type B
15
Type C Type D Type E
Masa inkubasi : 2-26 minggu Sama dg VHB •Masa inkubasi 20 – 60
(rata-rata 7 minggu) hari
Gejalanya ringan atau • Prodromal dan gejala
asimptomatik / samar samar klinik sama dengan HVA
Ikterus 25% penderita, • HVE sembuh sendiri
berarti penyakitnya sudah
lanjut.
50% berkembang menjadi
kronik
Prodromal sama dengan virus
yang lain
Walaupun gejalanya ringan
pada biopsi hati 60%
hepatitis kronis aktif
16
17
POLA ENZIM PADA HEPATITIS
AKUT DAN KRONIK
20-50 20-50
kali kali
5-10 5-10
Kali Kali
SGOT SGPT
19
• Merupakan penyakit dengan distribusi global
Ditularkan melalui :
Sumber air
Makanan yang tercemar
Transmisi endemik / sporadik
10
EPIDEMIOLOGI / TRANSMISI
HEPATITIS VIRUS AKUT
A. Variasi musim dan geografi:
daerah tropis (2 musim) musim hujan, daerah
dengan 4 musim m. semi / awal
m. dingin.
B. Variasi Usia
Negara berkembang : mulai dari awal kehidupan.
biasanya asimptomatik, anikterik.
Negara maju : pada anak-anak menurun,
cenderung lebih banyak pada orang tua.
20
• Di Irian (endemisitas tinggi) prevalensi HVA
sampai umur 4-5 tahun 100%
21
120
100
Jakarta
80
Bandung
60
40 Jakarta
20 Ujung Pandang
0 20
4 8 12 16
Usia (tahun)
Gambar 1 : Prevalensi hepatitis A dibeberapa kota di Indonesia (1981)
22
GAMBARAN MIKROSKOPIS
VIRUS HEPATITIS A
27
23
DIAGNOSIS - HVA
1. Anamnesis : Gejala prodromal, riwayat
kontak
2. Pem. Fisik : Sklera Ikterus, kulit kekuningan,
hepatomegali
1. Laboratorium : Bilirubin ↑, SGOT ↑, SGPT ↑,
alkali fosfatase ↑,
IgM anti HVA (+)
24
PATOGENESIS - HVA
Anti HVA sudah bisa terdeteksi didalam sitoplasma
sel hati sebelum ada ikterus.
Jumlah virus menurun setelah timbul manifestasi
klinis, dan kemudian muncul IgM anti HVA.
25
Ikterus terjadi sebagai akibat hambatan aliran empedu
karena kerusakan sel parenkim hati.
26
LABORATORIUM - HVA
IgM anti HVA adalah spesifik untuk diagnosis dan
konfirmasi infeksi hepatitis virus A, dan ini
merupakan sub kelas antibodi IgM terhadap HVA
dan akan menghilang 3-6 bulan
27
PENATALAKSANAAN -
HVA
Tidak ada yang spesifik, bersifat suportif.
1. Tirah baring, terutama fase awal penyakitnya
2. Diet : makanan tinggi protein, KH, rendah lemak
( sementara )
3. Simptomatik :
- Mengurangi keluhan
- Food suplement
4. Perawatan di RS : sakit berat, muntah proyektil, panas
tinggi sehingga memerlukan cairan parenteral.
28
PROGNOSIS - HVA
Baik, sembuh sempurna
29
PENCEGAHAN - HVA
UMUM
- Higiene perorangan
- Lingkungan dan sanitasi yang baik
- Pencegahan terhadap makanan / minuman yang
terkontaminasi
KHUSUS
Imunisasi pasif
a. Pencegahan setelah kontak: keluarga dekat,
serumah
b. Pencegahan sebelum kontak : berpergian kedaerah
endemik, diberikan Human Imunoglobulin
0,02-0,08/kg BB
30
HEPATITIS
VIRUS B
31
Dikenal sejak abad ke 5 sebelum
Masehi di Babilonia sebagai penyakit
kuning ikterus infeksiosa
water
viral hepatitis.
Sejak abad 8 M penyakit ini dikenal
menular, sehingga perlu pencegahan HVB.
HVB sudah dikenal sejak Perang Boer (1948),
Perang Timur Tengah (1956), Perang Korea
32
Dr. Blumberg, Dr. Werner
menemukan virus hepatitis B pada suku
Aborigin di Australia sehingga
antigennya disebut :
Australian Antigen (1977)
33
PREVALENSI HVB
Di dunia terdapat 300 juta orang
pengidap HBsAg (Karier), kira-kira
220 juta (78%) berada di Asia.
Endemisitas tinggi
terdapat di Asia, seperti Cina, Asia Selatan,
Afrika (HBsAg 7 – 20%).
34
Endemisitas sedang
terdapat di daerah Eropa Timur, Rusia, Timur Tengah,
Amerika Selatan, Afrika Sahara (HBsAg 2 – 7%),
Endemisitas rendah
terdapat di daerah Eropa Barat, Australia,
Amerika Utara dan Selatan
(HBsAg 0,2 – 0,5%)
Indonesia
termasuk endemisitas tinggi berkisar
3 – 20%
35
Pada beberapa kota di Indonesia yang diambil
dari donor darah, prevalensi HBsAg berkisar
2,5 – 25,6%, di Makassar terdapat 15%.
Gejala pada orang dewasa beragam mulai dari
yang tanpa gejala sampai berbagai keluhan.
36
KEMATIAN HVB DI
DUNIA (PERTAHUN)
Hepatitis Akut 500.000
Hepatitis Kronik 400.000
Hepatitis Fulminan 100.000
Sirosis Hati 700.000
Indonesia termasuk negara yang dihimbau
oleh WHO untuk segera melaksanakan usaha
pencegahan terhadap HVB
37
Sebagian besar infeksi HVB yang
menetap akibat infeksi pada waktu
bayi dan anak-anak ( infeksi vertikal ),
sehingga beresiko untuk menjadi
Sirosis Hepatitis.
HORISONTAL
• Melalui kulit (perkutan, suntikan, infus, tranfusi,
hemodialisa)
• Melalui selaput lendir (per-oral, seksual)
VERTIKAL
• Persalinan (perinatal), dari ibu dengan hepatitis B
akut atau ibu mengidap kronik hepatitis B.
Penularannya bisa terjadi dalam uterus (in-utero),
sewaktu persalinan, pasca persalinan. 40
Kalau aktivitas sistem pertahanan ini baik,
infeksi HVB akut akan terjadi
penyembuhan, sebaliknya kalau salah satu
sistem pertahanan ini terganggu akan
terjadi proses infeksi HVB kronik.
Mekanisme terjadinya HVB akut :
Pada infeksi HVB akut reaksi imunologi
di dalam tubuh dapat bersifat humoral
maupun seluler.
41
PENATALAKSANAAN
HEPATITIS VIRUS B
AKUT
42
TUJUAN
43
Pada dasarnya ada 3 cara untuk
Hepatitis Virus akut :
1. Tirah baring
2. Diet : 30-35 kalori/kg BB, protein 1 gr/kg BB
3. obat-obatan :
a. Kortikosteroid : penyakit hati yang klasik
sebaiknya jangan diberikan, bahkan
berbahaya sebab dapat menyebabkan:
masa prodromal yg panjang
lebih banyak kambuh
menyebabkan komplikasi berat
dapat berkembang menjadi kronik
44
c. Obat-obat : interveron, Asiklofir, Levamisol
dapat memberikan rasa enak, serta
penurunan tes faal hati
d. Obat-obat simptomatik menghilangkan
gejala dan keluhan penderita, misalnya
sistenol, obat-obat yang memperbaiki
motilitas lambung
45
IMUNISASI HEPATITIS VIRUS B
*Ditujukan
- Resiko tinggi : bayi yang lahir dari ibu dengan
HBsAg(+), HBeAg (+)
- Daerah endemis tinggi
- Hubungan seksual dgn penderita hepatitis B
- Anak – anak, pekerja laboratorium, pekerja di
rumah sakit, unit hemodialisa, thalassemia,
hemofilia, adiksi obat dengan suntikan, tenaga
medis yang menggunakan alat kesehatan
(pisau operasi )
46
PENATALAKSANAAN HVB
AKUT
TUJUAN :
1. Mengurangi angka kematian
2. Menghilangkan keluhan dan gejala
klinik
3. Memperpendek perjalanan penyakit
4. Mencegah terjadinya komplikasi
~TIRAH BARING
~DIET
~ OBAT -OBATAN
47
84