Etiologi
• Tiga penyebab utama hepatitis adalah virus hepatitis tipe A, tipe B, alkohol
dan obat2an, juga virus C,D dan E
• Infeksi yang jarang terjadi oleh karena mononukleosis, yellow fever,
cytomegalovirus, coxsachievirus, leptospirosis
• Infeksi parasit, schistosomiasis, amoebiasis, malaria, sasarannya adalah liver
tetapi tidak menyebabkan hepatitis
• infeksi piogenic dan abses merupakan masalah juga
• tuberkulosis pada liver dan infiltrasi granulomatous lain disebut ‘
granulomatous hepatitis” , akan tetapi mempunyai gejala klinis, biokemis dan
histologis yang berbeda
Hepatitis in its various forms
is preventable and treatable
but not necessarily curable
GEJALA KLINIK HEPATITIS AKUT
1. STADIUM PRODROMA
• (fase pre ikterik) : 1- 2 minggu→ sebelum ikterus
timbul
• Anoreksia, nausea, vomitus, fatique, malaise,
atralgia, mialgia, sakit kepala, fotobia, faringitis,
batuk, pilek
• Panas badan : 38 – 39o C
• Urine gelap : 1- 5 hari
2. STADIUM IKTERUS
• gejala awal berkurang, panas turun
• Hati membesar & nyeri Splenomegali
• Spider angioma
3. STADIUM PENYEMBUHAN
FASE POST IKTERIK : 1 – 12 minggu
•Gejala- gejala awal menghilang
•Hati masih membesar
•Kelainan fungsi hati masih ada ➔ 1 – 2 bulan normal
•kembali (untuk HVA & HVB), pada HVB & HVC 3 – 4
bulan.
•Apabila setelah melampaui masa penyembuhan virus
masih terdeteksi di dalam darah → hepatitis akut
sudah berlanjut menjadi hepatitis kronis
•Terjadi pada Hepatitis B/D dan C
HEPATITIS A
gejala
• Bersifat akut; tidak khas
• Kuning (kuku, mata, kulit)
• Mual, muntah
• Nyeri lambung
• Demam
• Ikterus bahkan pembengkakan hati
Masa inkubasi
• Anak- anak :1- 2 minggu
• Dewasa :10 –50 hari
HEPATITIS A
penularan Diagnosis Pencegahan
Virus can be
eliminated by heating
contaminated foods
to 185 ° F
TRANSMISI MELALUI MAKANAN – MINUMAN
(FOODBORNE TRANSMISSION)
HAV HEV
HEPATITIS B (AKUT)
gejala Penularan Penularan
HBV terdapat dalam semua cairan tubuh dari penderitanya, baik dalam darah,sperma,
cairan vagina dan air ludah. Virus ini mudah menular pada orang-orang
yang hidup bersama dengan orang yang terinfeksi melalui cairan tubuh tadi.
HEPATITIS B (AKUT)
diagnostik
•Laboratorium (tes fungsi hati serum transaminase (ALT
meningkat) SGOT/SGPT; serologi HBSAg; IgM anti HBC dalam
serum
•USG
•Biopsi
Pencegahan
•Telah dilakukan penapisan darah sejak tahun 1992 terhadap
Bank Darah melalui PMI
•Imunisasi yang sudah masuk program Nasional: HBO (<12
jam), DPT/HB2 (3 bulan), DPT/HB3 (4 bulan)
•Menghindari faktor risiko yang menyebabkan terjadinya
penularan
HEPATITIS B (KRONIS)
• Hepatitis B kronik berkembang dari Hepatitis B akut
• Biasanya tanpa gejala
• Usia saat terjadinya infeksi mempengaruhi kronisitas
penyakit
• Bila penularan terjadi saat bayi maka 95% akan
menjadi Hepatitis B kronik
• Bila penularan terjadi saat usia balita maka 20- 30%
menjadi Hepatitis B kronik
• Bila penularan saat dewasa maka 5% yang menjadi
Hepatitis B kronik
HEPATITIS B (KRONIS)
• Hepatitis B ditandai dengan HBsAg (Hepatitis B surface
Antigen) positif (>6 bulan); HbeAg (Hepatitis B E-Antigen,
anti-Hbe dalam serum); kadar ALT (Alanin Amino
Transferase); HBV-DNA; Biopsi hati
penularan darah
Pencegahan: Jarum
menghindari faktor risiko Cairan suntik
karena sampai saat ini belum tubuh
(tatoo
tersedia vaksin hepatitis C
; iud)
Kecelakaan
Transpanta kerja
si organ (petugas
kesehatan)
PATOGENESIS HEPATITIS C
Ditemukan tahun
Gejala sama dengan
1977 dikenal sebagai
Hepatitis Non A, B, C Hepatitis B
HEPATITIS E
• Ditemukantahun 1987dengan gejala &penularan mirip HepatitisA
Only common to Africa, Southeast Asia, and parts of Mexico.
Penularan
Masa Diagnosis:
Etiologi virus melalui fecal
inkubasi 2- 9 IgM dan IgG
RNA oral seperti
minggu antiHEV
Hepatitis A
HEPATITIS E
Gejala ringan
Belum tersedia
menyerupai gejala flu
pengobatan antivirus
sampai ikterus
Pencegahan dengan
menjaga kebersihan
Vaksinasi belum
lingkungan termasuk
tersedia
makanan dan
minuman
HEPATITIS F
• Dilaporkan tahun 1983 dengan gejala
dan penularan mirip Hepatitis A
• Sering rancu dengan Hepatitis E
HEPATITIS G
• Ditemukan tahun 1996 dengan gejala
dan penularan mirip Hepatitis C
• Dapat disebabkan oleh obat- obatan
PENCEGAHAN HEPATITIS
1. Immunisasi (HAV, HBV)
2. Perbaiki higiene dan sanitasi lingkungan
(HAV, HEV)
3. Hindari sumber-sumber penularan (HBV,
HCV, HGV)
- penggunaan jarum suntik
- tatoo, silet-sikat gigi bergantian
- sex premarietal (sex bebas)
- darah dari donor terinfeksi virus hepatitis
PENGOBATAN HEPATITIS
Hepatitis Akut: Hepatitis kronik:
1.Istirahat total (tirah 1.Pengobatan minimal
baring) 1 tahun pada HBV
2.Diet tinggi kalori menggunakan obat
tinggi protein, rendah antiviral (oral dan atau
lemak bagi yang injeksi)
kuning 2.Pengobatan maximal
3.Multi vitamin, vitamin 1 tahun pada HCV
hati (hepatoprotektor) kombinasi antiviral oral
dan injeksi
→ Biaya mahal
Tujuan Terapi Hepatitis Kronik
Untuk mencegah komplikasi menjadi
1.Pengkerutan hati (sirosis hati)
2.Kanker Hati
→ Secara alamiah komplikasi akan
muncul dalam jangka waktu 5 – 20
tahun
LEPTOSPIROSIS
Etiologi
► Penyebab: bakteri Leptospira ordo Spirochaeta
famili Trepanometaceae
► Bakteri berbentuk benang panjang 6-12
mikrom.
► Spesies L. Interrogans dpt menginfeksi manusia
► Hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron
► Berbentuk spiral dan ujungnya seperti pengait
► Aktif bergerak maju, mundur, berbelok.
36
► Peka terhadap asam
► Tahan 1 bulan di air
► Tdk tahan air pekat spt selokan, air laut/selokan
► Lingkungan yang cocok adl tanah panas dan
lembab
► Dpt hidup sampai 43 hr
► Masa inkubasi 7-12 hr rata-rata 10 hr
37
Gejala & tanda
Pemeriksaan leptospirosis
38
Manfestasi klinis
► Fase Pertama (leptospiramia)
ditandai demam tinggi mendadak, malaise, nyeri otot,
ikterus, sakit kepala, nyeri perut, gangguan ginjal, hati,
meningitis, berlangsung 4-9 hari
Penelitian di malaysia Barat oleh Tan (1970) selama 10 tahun pola klinis leptospirosis;
1. Demam (100%) 6. Gejala ganguan perut (29%) 10. Hepatomegali (18%)
2. Injeksi siller (59%) 7. Sakit kepala (25%) 11. Speinomegali (6%)
3. Ikterik (40%) 8. Proteinuria (25%) 12. Perdarahan (5%)
4. Nyeri tekan oto (45% 9. Menggigil (22%) 13. Batuk (4%)
5. Nyeri otot/seluruh tubuh (31%) 10. Azotemia (20%)
40
Patogenitas
1.Fase leptospiremia
Leptospira dalam darah, vasculitis (kerusakan endotel
kapiler), nephritis interstisial (radang ginjal), nekrosis
tubuler (kematian sel atau jaringan tubulus pada ginjal),
renal failure, pada hati terjadi nekrosis sentriobuler,
paru-paru didapatkan lesi vaskuler dan pada otot terjadi
pembengkakan vakuolasi myofibril dan nekrosis fokal
2.Fase imun
Warna mata penderita
Terjadi respon immun humoral dan celluler, timbul
leptospirosis
antibodi. Leptospira menetap di dalam tubulus proksimal
ginjal dan dapat keluar melalui air seni setelah
berminggu-minggu terinfeksi. Leptospira dapat menetap
di dalam otak, ruang anterior mata yang menimbulkan
uveitis kronis atau uveitis berulang.
3.Convalescence
Penderita leptospirosis berat pada masa convalescence
terjadi perbaikan fungsi ginjal dan hati seperti semula
yang terjadi pada minggu ke 2-4, patogenesis belum
diketahui dengan pasti. Kerusakan ginjal
41
penderita leptospirosis
42
Penularan
Cara:
► Kontak dengan air, tanah, atau lumpur yg
tercemar
► Kontak dengan organ, darah, dan urin hewan
terinfeksi
► Mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi
► Infeksi yang tersering adalah melalui cara yang
pertama, melalui luka, lecet, mukosa, kulit intak
tp lama di air
43
Kasus Suspek
Demam akut dengan atau tanpa sakit kepala, disertai nyeri otot, lemah (malaise),
conjungtival suffision, dan ada riwayat terpapar dengan lingkungan yang terkontaminasi
atau aktifitas yang merupakan faktor risiko Leptospirosis dalam kurun waktu 2 minggu.
47
Faktor Resiko terpapar leptospirosis
1. Kebiasaan penduduk
•Mandi di sungai/
genangan air beresiko
terpapar leptospirosis
Mandi di genangan (RR = 1,86>1 : 0,58<RR<5,95),
p>0,05) 48
•Cuci di sungai/genangan air
beresiko terpapar leptospirosis
(RR = 1,63>1 :0,58<RR<4,56;
p>0,05)
Mancing di sungai
49
•Mencari belut,ikan/katak di
sawah bukan faktor resiko
terpapar leptospirosis (RR =
0,48<1 : 0,07 – 3,41; p>0,05)
Berenang
50
•Peliharaan kucing dan kandang
ternak di dalam rumah, kambing
dan unggas beresiko terpapar
leptospirosis (RR = 1,22>1 :
0,41<RR<3,63; p>0,05)
Memelihara unggas, kucing dan kambing.
Kandang dalam rumah
2. Pekerjaan
51
Nelayan
•Nelayan tidak beresiko
terpapar leptospirosis
• (RR = 1,00 : 0,14-6,53), p>0,05)
Sisa makanan
55
Terimakasih
56