Anda di halaman 1dari 22

HEPATITIS

•  

•Disusun oleh:
KELOMPOK 2

•ARI FUGIANTI P1337424520117


•ITA KARTIKA SUGESTI P1337424520134
•NILAM PRASETYANING P1337424520132
•RATNA INDRAWATI P1337424520137
•WIJI LESTARI P1337424520142
•SITI LESTARI P1337424520113
•NUNUNG ZUBAIDAH P1337424520118
•SRI YULININGSIH P1337424520095
•HARTATI RATNANINGSIH P1337424520139
•FIFI SASI RAMADLONI P1337424520128
•ENDAH DWI AGUSTINA P1337424520152
•ERYANA FEBRIYAN P1337424520092
•RUSMINI P1337424520145
•PURNIATI MUSLIKHA P1337424520102
•SHOLIKHATIN P1337424520103
•LISWANINGSIH P1337424520140
•ASRI HUSNIATI P1337424520141
HEPATITIS

• Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai


nekrosis dan inflamasi pada sel- sel hati yang menghasilakan
kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang khas.
• Hepatitis adalah keadaan radang atau cedera pada hati, sebagai
reaksi terhadap virus, obat atau alkohol (FKAUI, 2006).
• Merupakan proses peradangan/inflamasi pada parenkin hati, yang
biasanya disertai perubahan warna kulit, mata dan air seni menjadi
kuning
Epidemologi
• Insiden hepatitis virus yang terus meningkat semakin menjadi
masalah kesehatan masyarakat.
• Penyakit tersebut penting karena mudah ditularkan,
• memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan penderitanya
absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama.
• 60% sampai 90% kasus–kasus hepatitis virus diperkirakan
berlangsung tanpa dilaporkan.
• Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk
mengenali kasus–kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis
diperkirakan turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang dari
keadaan sebenarnya.
Jenis penularan virus hepatitis:

• Virus Hepatitis yang Ditularkan secara Parenteral dan Seksual:


• Hepatitis B
• Hepatitis C
• Hepatitis D

• Virus hepatitis yang Ditularkan melalui Rute Fekal – Oral


• Hepatitis A
• Hepatitis E
Adapun fungsi hati sebagai berikut:

• Fungsi vaskuler : menyimpan dan filtrasi darah.


• Fungsi metabolisme: berhubungan dengan sebagian besar sistem
metabolisme tubuh.
• Hepar melakukan fungsi spesifik dalam metabolisme karbohidat :
mengubah galaktosa dan fruktosa menjadi glukosa, glukoneogenesis
membentuk banyak senyawa kimia penting dan hasil perantara
metabolisme karbohidrat serta menyimpan glikogen.
• Fungsi sekresi dan ekskresi : membentuk empedu yang mengalir melalui
saluran empedu ke saluran pencernaan.
Lanjutan fungsi.....
• Tempat metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
• Tempat sintesis protein-protein yang berkaitan dengan koagulasi
darah.
• Tempat menyimpan beberapa vitamin (vitamin A, D, E, K), mineral
(termasuk zat besi).
• Mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol.
• Empedu yang dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna
makanan dan menyerap zat gizi penting.
• Menetralkan dan menghancurkan substansi beracun (detoksikasi)
serta memetabolisme alkohol.
• Membantu menghambat infeksi.
Penyebab hepatitis menurut Wening Sari (2008) meliputi:

• Obat-obatan, bahan kimia,


dan racun.
• Menyebabkan toksik untuk
hati, sehingga sering disebut
hepatitis toksik dan hepatitis
akut.
• Reaksi transfusi darah yang
tidak terlindungi virus
hepatitis.
• Infeksi virus.
Manifestasi Klinik
• Manifestasi klinis hepatitis menurut FKUI
(2006) terdiri dari 3 tahapan meliputi:
• Fase Pre Ikterik
• Keluhan yang disebabkan infeksi virus
berlangsung sekitar 2-7 hari.
• Nafsu makan menurun (pertama kali timbul),
nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati)
dirasakan sakit.
• Seluruh badan pegal-pegal terutama di
pinggang, bahu dan malaise, lekas capek
terutama sore hari,
• suhu badan meningkat sekitar 39oC
berlangsung selama 2-5 hari, pusing,
• nyeri persendian.
• Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis
virus B.
Fase ikterik

• Urine berwarna seperti teh pekat,


• tinja berwarna pucat,
• penurunan suhu badan disertai dengan bradikardi.
• Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I,
kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari.
• Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa seluruh badan,
• rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.
Fase penyembuhan
• Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus,
• rasa mual, rasa sakit di ulu hati,
• disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah
timbulnya masa ikterik.
• Warna urine tampak normal,
• penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas
capai
• Hepatitis A dan E dapat sembuh sendiri
• Hepatitis B dan C dapat jadi kronis
• Hepatitis D hanya terjadi bersama-sama infeksi hepatitis
B atau setelah penderita terinfeksi hepatitis B
Jenis-jenis Virus Hepatitis
VIRUS NAMA LAIN PENULARAN INFEKSI DISTRIBUSI GEOGRAFIK PREVALENSI VAKSIN

Hepatitis A virus Hepatitis Infeksiosa Enteral Hanya akut Afrika >>, Timur tengah, bervariasi, epidemis lokal Ada
(HAV) Amerika Selatan, sporadis tiap 5-10 thn
Asia timur

Hepatitis B virus Hepatitis Serum Parenteral, vertikal, Akut dan kronik Afrika dan Asia timur >> 350 juta pengidap Ada
(HBV) sexual (5-10%) Sebagian Kanada dan HBV kronik
Amerika Selatan

Hepatitis C virus Hepatitis Non A - Parenteral, vertikal Akut dan kronik Timur tengah >>, sedang 170 juta pengidap Belum ada
(HCV) Non B sexual (50-70%) di Eropa timur, Amerika HCV kronik
selatan, Afrika selatan
dan Asia

Hepatitis D virus Delta virus Parenteral Akut dan kronik = HBV, banyak di Rusia 10 - 60% pengidap HBV Ada (=HBV)
(HDV) HBV ko-faktor yg (5-10%) kronik, tergantung dari
essential daerahnya

Hepatitis E virus Enteral Hanya akut Epidemis di Asia, Afrika Bervariasi, epidemis lokal Belum ada
(HEV) Utara dan Mexico sporadis tiap 5-10 thn

Hepatitis G virus Parenteral Akut dan kronik Belum jelas Belum jelas Belum ada
(HGV)
HEPATITIS A

 Rantai tunggal, molekul RNA


 Inkubasi 15 – 50 hari
 Seluruh dunia, terutama negara berkembang
 Hav diekskresi ditinja
 Transmisi enterik/fecal oral
 Dapat dicegah dengan vaksin hepatitis A
 Preventif : cuci tangan, cuci sayur dan buah, cuci peralatan makanan,
kalau perlu vaksinasi
 Orang yang terinfeksi hepatitis A sembuh total dan akan punya protektif
selamanya
 Terapi hepatitis A bersifat suportif
HEPATITIS B

 Virus DNA
 Inti HBV mengandu ng ds DNA partial dan antigen hepatitis B core (HBc
Ag), anti gen hepatitis B e (Hbe Ag)
 Selubung lipo protein HBV mengandung anti gen permukaan hepatitis B
(HBs Ag)
 Penularan : kontak cairan tubuh/darah
 Dapat dicegah dengan vaksin hepatitis B
 Kejadian hepatitis B mirip fenomena gunung es
 Perjalanan penyakit :

 akut kronik sirosis kanker hati meninggal dunia


Petanda hepatitis B kronik :
HBsAg, anti HBs, anti HBc, HBeAg, anti Hbe, HBV DNA,
GOT/GPT

Kadar virus hepatitis B pada cairan tubuh secara


berurutan dari yang tinggi sampai rendah/tidak
terdeteksi: darah, eksudat luka, cairan vagina, semen, air
liur, urin, feces, keringat, air mata, dan air susu

Memastikan infeksi HBV : HBsAg, anti HBc, IgM anti HBC


Memastikan kekebalan terhadap HBV : anti HBs (>
10 IU/ml)

Strategi mencegah transmisi virus hepatitis B :


mencegah transmisi perinatal, vaksinasi rutin
semua bayi, vaksinasi remaja/dewasa dengan
resiko tinggi

Hepatitis B dan C dapat menyebabkan fibrosis,


sirosis, bahkan kanker hati
Hepatitis C
15 – 45% sembuh spontan
Merupakan virus RNA
Inkubasi 15 – 160 hari
Transmisi : darah, sexsual, maternal-neonatal
Infeksi yang menetap bisa menjadi kronis bahkan kanker
hati
Hepatitis D
Penatalaksanaan

Pada periode akut dan keadaan lemah diberikan cukup istirahat. Istirahat
mutlak tidak terbukti dapat mempercepat penyembuhan tetapi banyak
pasien akan merasakan lebih baik dengan pembatas aktifitas fisik, kecuali
diberikan pada mereka dengan umur orang tua dan keadaan umum yang
buruk.

Obat-obatan
- Kortikosteroid tidak diberikan bila untuk mempercepat penurunan
bilirubin darah. Pemberian bila untuk menyelamatkan nyawa dimana
ada reaksi imun yang berlebihan.
- Berikan obat-obatan yang bersifat melindungi hati. Contoh obat :asam
glukoronat/asam asetat, becompion, kortikosteroid.
- Vitamin K pada kasus dengan kecenderungan perdarahan.
- Obat-obatan yang memetabolisme hati hendaknya dihindari.
KESIMPULAN
- Pencegahan Hepatitis : vaksinasi, perilaku hidup
sehat
- Waspada terhadap faktor resiko hepatitis
- Pengobatan hepatitis bersifat suportif,
mempertahankan asupan kalori dan cairan yang
cukup, aktifitas fisik yang berlebihan harus dihindari
- Tidak ada pengobatan spesifik untuk hepatitis A, E dan D

- Pemberian interferon pada hepatitis C akut dapat


menurunkan resiko kronik. Lamivudin atau adefovir pada
hepatitis B akut masih belum jelas. Obat-obat yang tidak
perlu harus dihindari
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai