Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 1&6

BAYI USIA 9 - 12 BULAN

Toni adalah bayi laki-laki berusia 10 bulan yang terlihat gemuk dengan berat badan 13 kg
dan panjang badan 75 cm. Karena badan Toni terlihat gemuk, ibu Toni memeriksakan kesehatan
Toni ke rumah sakit. Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia diketahui kadar Hb Toni adalah
12,8 g/dL dengan kadar glukosa darah puasa 107 mg/dL. Hasil pemeriksaan fisik klinik masih
dalam batas normal, baik dari segi tekanan darah, denyut nadi, laju respirasi, dan suhu tubuh.
Dokter anak yang menangani Toni menyarankan ibu agar membawa Toni untuk melakukan
konsultasi gizi.
Berdasarkan hasil asesmen gizi diketahui Toni sangat menyukai susu formula. Dalam
sehari Toni meminum susu botol sesuai takaran penyajian sebanyak 2 botol (@ 200 mL) dan
mengkonsumsi nasi tim sebanyak 3x. Toni juga diberikan finger food, yaitu biskuit dan buah-
buahan. Dalam sehari Toni dapat mengkonsumsi biskuit sebanyak 2x (@ makan 1 buah), pisang
(1 potong), dan pepaya (1 potong). Toni mengkonsumsi suplemen penambah nafsu makan. Ibu
Toni adalah seorang wanita karier usia 28 tahun. Toni diketahui tidak bisa mendapatkan ASI
eksklusif karena sedikitnya ASI ibu dan tingginya kesibukan ibu sebagai wanita karier. Toni
mendapat makanan pralaktal sebelum ASI keluar, yaitu air teh. Toni tidak memiliki riwayat
alergi makanan dan ibu Toni tidak memiliki pantangan makan bagi anaknya. Berdasarkan hasil
Recall 24 jam diketahui asupan energi 1100 kcal, protein 21 gram, 36 gram, 173 gram. .
Berdasarkan hal ini diperlukan penanganan dari sisi gizi agar kondisi Toni tetap baik.
KELOMPOK 2&7
BAYI USIA <12 BULAN

Dihya adalah bayi laki-laki berusia 7 bulan dengan berat badan 9 kg dan panjang badan
70 cm. Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia diketahui kadar Hb Dihya adalah 13,8 g/dL
dengan kadar glukosa darah puasa 109 mg/dL. Hasil pemeriksaan fisik klinik masih dalam batas
normal, baik dari segi tekanan darah, denyut nadi, laju respirasi, dan suhu tubuh. Dokter anak
yang menangani Dihya menyarankan ibu agar membawa Dihya untuk melakukan konsultasi gizi.
Berdasarkan hasil asesmen gizi diketahui Dihya sangat menyukai susu formula. Dalam
sehari Dihya minum susu botol sesuai takaran penyajian sebanyak 3 botol (@ 150 mL) dan
mengkonsumsi bubur nasi sebanyak 3x. Dihya juga diberikan finger food, yaitu buah-buahan.
Dalam sehari Dihya konsumsi jeruk (1 buah), dan pisang (1 potong). Ibu Dihya adalah seorang
wanita karier usia 30 tahun. Dihya diketahui tidak bisa mendapatkan ASI eksklusif karena
tingginya kesibukan ibu sebagai wanita karier. Dihya mendapat makanan pralaktal sebelum ASI
keluar, yaitu madu. Bahkan, MP-ASI sudah diberikan sejak usia 5 bulan. Dihya memiliki riwayat
alergi makanan yaitu udang. Berdasarkan hasil Recall 24 jam diketahui asupan energi 1020 kcal,
protein 31 gram, 41 gram, 173 gram. Berdasarkan hal ini diperlukan penanganan dari sisi gizi
agar kondisi Dihya tetap baik.
KELOMPOK 3&8
BALITA 2 TAHUN

Zafran merupakan balita berusia 19 bulan dengan panjang badan 75 cm dan berat badan
12 kg. Zafran merupakan anak yang aktif, sehari-hari dia bermain bersama teman-temannya.
Zafran memiliki riwayat alergi telur pada saat dia masih bayi, namun tetap muncul sampai
sekarang. Zafran tidak mempunyai pantangan makan. Pola makan zafran sehari 3x disertai
selingan 1-2x, tanpa mengkonsumsi susu formula, karena masih minum ASI. Konsumsi ASI
hanya pada saat Zafran menginginkan ASI saja. Selain itu, Zafran suka mengkonsumsi jus buah
tanpa tambahan gula. Buah yang paling disukai adalah jeruk baby, apel, dan semangka.
Berdasarkan hasil recall 1x24 jam asupan energi 960 kkal, protein 23 gram, lemak 39 gram dan
karbohidrat 139 gram.
Zafran rutin mendapatkan pemeriksaan kesehatan mengingat ibu Zafran adalah seorang
bidan. Hasil pemeriksaan biokimia menunjukkan Hb Zafran adalah 13,5 g/dL. Pemeriksaan fisik
klinik menunjukkan laju respirasi 30 kali per menit, suhu 36,5 derajat celcius, dan tekanan darah
115/80 mmHg. Berdasarkan hal ini diperlukan penanganan dari sisi gizi agar kondisi Zafran
tetap baik.
KELOMPOK 4&9
BALITA USIA 4 TAHUN

Dito berusia 4 tahun dengan berat badan sebesar 16 kg dengan tinggi badan 112 cm.
Selama ini asupan Dito kurang karena susah makan, picky eater, dan suka memuntahkan
makanan yang tidak disukainya. Pola makan Dito tidak variatif. Asupan sayur dan buah kurang,
dalam seminggu asupan sayur 3-5 x. Dito menyukai sayur sop dan hanya wortel serta jagung
yang dimakan. Demikian juga dengan konsumsi buah. Dito hanya menyukai anggur dan
kelengkeng. Untuk sumber protein Dito hanya menyukai makanan tertentu dari olahan ayam
seperti kulit ayam, nugget, sosis, bakso, variasi makanan sumber daging ayam.
Diketahui Dito alergi terhadap udang dan cumi. Dito lebih menyukai snak seperti kue
bolu, martabak, terang bulang, dan kebab. Dito pantang mengonsumsi permen sebab Dito trauma
akan gigi yang berlubang dan menimbulkan sakit yang parah. Berdasarkan hasil recall 24 jam
diketahui asupan energi 1250 kcal, protein 25 gram, lemak 45 gram, dan karbohidrat 190 gram.
Hasil pemeriksaan biokimia diketahui Hb 12,8 g/dL. Dari hasil pemeriksaan fisik dan klinik
diketahui suhu tubuh adalah 37 derajat Celsius.Dito juga sering mengalami batuk dan pilek yang
mengakibatkan nafsu makan Dito menurun. Berdasarkan hal ini diperlukan penanganan dari sisi
gizi agar kondisi Dito tetap baik.
KELOMPOK 5&10
BALITA USIA 3 TAHUN

Kinara merupakan balita berusia 30 bulan dengan panjang badan 85 cm dan berat badan
12,5 kg. Kinara tidak memiliki riwayat alergi makanan, dan pantangan makan. Makanan
kesukaannya adalah makanan berbentuk bento. Selain itu, Kinara sering mengkonsumsi jajanan
anak-anak seperti wafer, coklat, dan permen karena ibunya bekerja sementara Kinara diasuh oleh
neneknya. Pola makan Kinara tidak teratur karena apabila dia habis mengkonsumsi susu, maka
dia tidak mau makan nasi, sehingga asupan makanannya pun sedikit. Jika makan makanan yang
mengandung keju, makanan tersebut pasti habis dilahapnya, namun jika ada makanan ayam,
selalu tidak menghabiskan makanan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia diketahui kadar Hb adalah 10,8 g/dL dengan
kadar glukosa darah puasa 108 mg/dL. Hasil pemeriksaan fisik klinik masih dalam batas normal,
baik dari segi tekanan darah, denyut nadi, laju respirasi, dan suhu tubuh.
Dari hasil lab diketahui bahwa kadar Hb dari kinara 9 g/dl. Berdasarkan hasil recall 1x24
jam asupan energi 960 kkal, protein 23 gram, lemak 39 gram dan karbohidrat 130 gram. Selama
satu minggu terakhir Kinara mengalami batuk dan pilek. Dari hasil pemeriksaan fisik dan klinik
diketahui suhu tubuh Kinara adalah 37 derajat Celsius. Berdasarkan hal ini diperlukan
penanganan dari sisi gizi agar kondisi Kinara tetap baik.

Anda mungkin juga menyukai