KASUS GLOBAL DEVELOPMENTAL DELAY

Pasien anak usia 2 tahun 5 bulan datang dibawa ibunya ke Poliklinik mother and child
dengan tujuan untuk melakukan kontrol rutin tumbuh kembang. Saat dikaji anak tampak diam,
ibu pasien mengatakan anaknya belum bisa bicara walau 1 kata, ibu pasien juga mengatakan
anaknya belum bisa berdiri ataupun berjalan dan tidak respon bila diajak bicara. Ibu pasien
mengatakan rutin kontrol terkait gangguan perkembangan yang dialami anaknya. Ibu pasien
mengatakan cukup cemas apakah anaknya dapat normal seperti anak-anak lainnya. Saat ini anak
baru bisa duduk, bila anak mau mengambil sesuatu yang jauh maka dia mengambilnya dengan
cara berguling-guling. Ibu pasien mengatakan anaknya malas makan. Pasien tampak kurus.
Pada saat hamil ibu memeriksakan kehamilannya 6 kali. Pada saat hamil ibu mengidam,
terjadi kenaikan BB 14 kg pada saat ibu hamil. Ibu juga mengatakan telah mendapatkan suntik
TT 2 kali selama kehamilan. Ibu melahirkan secara spontan ditolong oleh dokter dan bidan di
Rumah Sakit Labuang Baji. Bayi lahir dengan BB 3.100 gram dan PB 47 cm.
Tidak ada riwayat penyakit keturunan dalam keluarga, pasien merupakan anak ke-5 dari
5 bersaudara, pasien memiliki tumbuh kembang yang lambat jika dibandingkan dengan saudara-
saudaranya yang lain. Menurut ibu anak, imunisasi anaknya lengkap sampai berumur 9 bulan.
Anak mengalami tumbuh gigi pada usia 8 bulan. Mampu berguling pada usia 6 bulan, duduk
pada usia 9 bulan, belum mampu berdiri, berjalan, dan berbicara. Pasien diberi ASI sejak lahir
hingga kini. Namun kadang diberi susu formula jika ASI berkurang.
Hasil pemeriksaan fisik diperoleh data berikut: keadaan umum tampak baik, suhu 36,80C,
nadi 120 x/menit, pernapasan 24 x/menit, tekanan darah 90/58 mmHg. BB 8,8 kg, TB 76,5 cm,
IMT 14,7 kg/m2, LK 45 cm, status gizi kurang. Status mental, ada gangguan tumbuh kembang,
kesadaran komposmentis, fungsi pendengaran kurang, fungsi sensorik dan motorik normal,
terapi saat ini stimulasi kemampuan motorik kasar dan motorik halus di rumah.